Penelitian Jamur Pada Roti Pada Suhu Kamar
Penelitian Jamur Pada Roti Pada Suhu Kamar
Penelitian Jamur Pada Roti Pada Suhu Kamar
BAB I
PENDAHULUAN
Roti adalah makanan yang mengandung karbohidrat yang biasa di gunakan sebagai penganti
nasi, juga dianggap sebagai alternatif konsumsi karbohidrat yang rendah glukosa, Akan tetapi
ketahanan sebuah roti tidak bisa lebih dari sepekan atau bahkan tiga hari lamanya. Itu sebabnya
penampilan roti cepat sekali berubah. Yang mulanya memiliki warna seputih susu, berubah
menjadi berbintik hitam hingga ditumbuhi jamur. Karena penampilan roti berubah seekstrim itu,
Namun ada beberapa pihak yang tidak terlalu memperhatikan apa yang dimakannya,
sehingga pada awal kadaluarsanya roti, mereka tidak mengetahui ciri ciri terjadinya pertumbuhan
jamur pada roti yang sudah tak layak konsumsi lagi. Karena itu mereka seringkali memakan
makanan yang malah mendatangkan banyak penyakit. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
Peristiwa ini merupakan salah satu masalah yang harus segera diatasi. Janganlah sampai
dibiarkan terus menerus dan kian berlarut. Hingga pada akhirnya mendatangkan akibat yang
menumpuk di kemudian hari. Oleh sebab itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan
mencoba meneliti apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini dapat terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan jamur terhadap pengaruh suhu atau udara kamar
Masalah yang kami bahas adalah mengenai umur simpan roti terhadap pengaruh suhu atau udara,
selain suhu ataupun udara kami juga meneliti berapa lama daya tahan roti tersebut.
sistematis.
5. Dapat menentukan ciri-ciri roti yang kadaluarsa, solusi serta cara mencegah timbulnya penyakit
2. Pertumbuhan jamur pada roti yang di letakkan di kamar sedikit lebih cepat berjamur di banding
3. Ada pengaruh suhu atau tempat penyimpangan terhadat pertumbuhan jamur pada roti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Roti merupakan salah satu bentuk makanan pokok yang cukup diminati masyarakat
Indonesia. Sebagai contoh roti tawar ataupun sejenis roti basah yang seringdikonsumsi oleh
sebagian masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal diwilayah perkotaan. Umumnya mereka
memiliki roti karena roti dapat dijadikan makanan alternatif pengganti nasi. Selain itu roti
Secara garis besar produk bakery bisa dikelompokkan menjadi kelompok roti dan kelompok
biskuit. Produk roti mempunyai struktur berongga-ronga dan dikembangkan dengan ragi roti dan
produk akhirnya bersifat plastis, elastis karena kadar air tinggi. Produk biskuit terdiri dari
berbagai bentuk dan mempunyai struktur lebih padat dengan tektur mulai dari rapuh atau renyah
sampai relatif keras, serta kadar airnya rendah sehingga lebih awet dari pada roti (Anonim,2006).
Selain kedua kelompok bakery tersebut ada jenis lain yaitu cake, yang merupakan produk
hasil pemanggangan yang dikembangkan dengan pengembang kimia. Sel-sel udara yang
terbentuk dihasilkan dengan cara pengocokan (terutama putih telur) yang menyebabkan udara
terperangkapdalam adonan, serta adanya pembentukan gas dari bahan pengembang danterbentuk
Produk lain yang dibuat dari terigu adalah donat. Produk ini berbeda dengan produk-produk
bakery lainnya karena pada tahap akhir proses pembuatannya tidak dipanggang, melainkan
digoreng. Donat mengembangkarena ragi roti, juga akibat terbentuknya gas dari bahan
Berdasarkan formulasi adonan roti dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu adonan roti
manis, roti tawar dan adonan soft rolls. Adonan roti manis dalah adonan yang dibuat dari
formulasi yang banyak menggunakan gula, lemak dan telur. Adonan roti tawar adalah adonan
roti yang mengunakan sedikit tanpa gula, susu skim dan lemak. Sedangkan adonan soft roll
adalahadonan roti yang dibuat dari formula yang menggunakan gula dan lemak relatif lebih
Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan bahan baku dan
proses pembuatannya. Jika bahan baku yangdigunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses
pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis
dan mutu produk bakery sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang
digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk ini diperlukan untuk memenuhi adanya variasi
Setiap bahan juga mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang berbeda, demikian
juga perubahan sifat-sifat tersebut akibat pengolahan mungkin berbeda. Oleh karena itu sebelum
mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu mengenal jenis bahan yang akan digunakan,
fungsi dalam pembuatan roti serta sifat-sifat yang dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bisa
memilih bahan secara ekonomis dan mengendalikan mutu produk sesuai dengan keinginan
(Buckle, 1985).
A. Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan hasil olahan dari gandum, jenis bahan baku yang paling ideal untuk
pembuatan roti, tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung yang
mempunyai kualitas baik, karena tepung terigu mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat
mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti
dengan remah halus, tekstur lembut, volume besar serta mengandung protein paling tinggi yaitu
berkisar antara 8%-14%. Didalam tepung terigu terdapat senyawa yang dinamakan gluten. Hal
iniyang membedakan tepung terigu dengan tepung tepung lainnya (Anomi, 2007).
B. Margarin
Margarin pada umumnya dibuat dari minyak nabati. Margarin merupakan emulsi yang terdiri
atas lemak nabati, air dan garam dengan perbandingan (80:18:2). Margarin dapat dikonsumsi
tanpa dimasak. Sifat-fisik margarin pada suhu kamar adalah berbentuk padat, berwarna
kuning,dan bersifat plastis. Komposisi gizi margarin adalah sekitar 80 persen. Merupakan zat
gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per
gram lemak, protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal, (Mudjajanto, Eddy dan
Noor, 2004).
C. Ragi
Ragi roti adalah bahan penggembang pada adonan yaitu sebagaibahan tambahan pangan yang
digunakan dalam pembuatan roti dan kue,menambah volume pada adonan, dan pada saat adonan
maka akan terbentuk gas karbon dioksida, gas inilah yangkemudian terperangkap didalam gluten
(komponen protein yang ada dalamtepung terigu) sehingga adonan menjadi menggembang
karena gas yangdihasilkan semakin lama akan semakin banyak (Sultan, 1981).
D. Gula
Gula adalah karbohidrat murni yang tidak tersusun atas nutrien lainnya seperti, lemak,
protein, vitamin, dan mineral karena gula itu karbohidrat yang murni maka gula disebut sebagai
kalori kosong. Gula pasir merupakan hasil dari batang tebu yang digiling dan diperas kemudian
cairannya yang manis diolah menjadi gula, gula pasir atau sukrosa adalah disakarida yang
tersusun dari satu gugus glukosa dan satu gugus fruktosa(Tiench Tirtowinata, 2006).
E. Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan baku pembuatan rotibakery, karena air dapat
mempengaruhi penampilan, tekstur, serta cita rasa makanan, kandungan air dalam bahan
makanan roti ikut menentukan acceptability, kesegaran, dan daya tahan bahan, kandungan air
padaproduk roti di tentukan pada saat penggolahan dimulai penggadonan, air sangat menentukan
pada pengolahan makanan roti, tanpa air pengolahan makanan tidak dapat berlangsung, air juga
F. Telur
Telur adalah suatu bahan makanan sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi. Untuk
dunia kuliner, telur berfungsi sebagai pengembang adonan, membentuk warna, perbaikan rasa,
menambah nilai gizi, sebagai pelembut atau pengempuk, sebagai penambah aroma dan zat gizi.
Jika telur tidak digunakan dalam adonan maka adonan harus ditambahkan cairan walaupun
hasilnya kurang lunak. Roti yang lunak dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang
lebih banyak. Kuning telur banyak mengandung lesitin (emulsifier). Bentuknya padat, tetapi
kadar air sekitar 50%. Sementara putih telur, kadar air 86%. Putih telur mempunyai sifat
creaming yang lebih baik dibandingkan kuning telur. Telur adalah suatu bahan makanan sumber
zat protein hewani yang bernilai gizi tinggi. Fungsi telur dalam penyelenggaraan gizi
G. Susu
Tujuan pemakaian susu dalam pembuatan produk bakery yaitu untuk memperbaiki gizi
karena susu mengandung protein (kasein), gula laktosadan kalsium, memberikan pengaruh
terhadap warna kulit (terjadi pencoklatan protein dan gula), digunakan untuk mengoles
permukaan roti,memperkuat gluten karena kandungan kalsium, menghasilkan kulit yangenak dan
Roti merupakan produk pangan yang mudah rusak. Terutama karena adanya kapang yang
mampu tumbuh pada suhu rendah. Untuk itu dibuat bagaimana agar umur simpan dari roti dapat
bertahan lebih lama. Umur simpan roti rata-rata adalah berkisar antara 2-3 hari (tanpa pengawet
Agar roti bisa bertahan lebih lama maka proses pembuatannya juga harus benar dan higienis.
Terutama pada saat pengemasan. Pengemasan yang benar akan membuat daya simpan roti lebih
lama. Roti yang dikemas pada saat kondisi masih panas akan menimbulkan titik-titik air pada
bahan pengemas sehingga akan mempengaruhi kelembaban yang secara otomatis umur simpan
pun bekurang. Tetapi bila terlalu lama di luar maka akan menyebabkan roti mudah terserang
METODE PENELITIAN
Data yang akan dikumpulkan yaitu data utama. Data utama adalah data berupa umur simpan
Alat:
1. Piring plastic 3.
2. Kulkas
Bahan:
1. 3 buah roti
Langkah Kerja :
3. Lalu simpan 3 roti tersebut di tempat yang berbeda, 1 di tempatkan di kulkas, 1 di tempatkan di
perubahan. Yaitu permukaan roti akan berubah menjadi berjamur, bau, di akibat kan oleh udara
dan tekstur roti berubah menjadi lebih keras di akibatkan di tempatkan di bawah matahari.
Sedangkan roti yang disimpan di kulkas dapat bertahan lebih lama di akibatkan tidak ada udara
yang masuk ke dalam kulkas jadi menghambat pertumbuhan jamur pada roti. Lalu roti yang di
simpan di kamar juga mengalami perubahan berjamur, bau namun lebih lambat di banding udara
yang terbuka.
1. Variabel bebas
Suhu merupakan variabel manipulasi/ bebas/ independen karena suhu dapat mempengaruhi roti
di tempat penyimpanannya. Di dalam penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
suhu terhadap roti di tempat penyimpanannya, kita dapat memanipulasi tekanan suhu yang
2. Variabel terikat
Roti merupakan variabel terikat/ dependen karena perubahannya dipengaruhi oleh suhu atau
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
2. Roti
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan
dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia
membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk
menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti
Penelitian di laksanan di jalan Muhajirin raya No 27, tepatnya di rumah peneliti. Penelitian di
laksanakan pada hari minggu, 14 desember 2014 sampai selasa, 23 desember 2014.
Penelitian dengan cara meneliti tiap hari roti terhadap pertumbuhan jamur yang di akibat kan
Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Teknik analisa data secara deskriptif
dilakukan untuk mengetahui kecenderungan dari setiap perubahan yang dapat dilihat melalui
Semua bentuk roti masih utuh dan masih lembut, belum tumbuh jamur dan masih berbauh susu
Semua roti masih bersih belum berjamur dan belum berbau namun tekstur yang di letakkan di
ruangan terbuka atau di bawah matahari sudah agak mengeras dan tidak selembut hari pertama.
Semua roti masih bersih belum beramur dan belum berbau namun tesktur yang di letakkan di
dalam kulkas juga mulai mengeras sama seperti yang di letakkan di udara bebas atau di bawah
matahari.
Semua roti masih utuh belum berjamur dan belum berbau namun roti yang di letakkan di dalam
kamar juga sudah agak mengeras dan bau khas roti yang di letakkan di udara terbuka atau di
semua roti masih bersih dan belum berjamur, namur roti yang di letakkan di kamar tidak berbau
Semua roti masih bersih dan belum berjamur, namur roti yang di letakkan di udara bebas atau di
Roti yang di letakkan di kulkas dan yang di letakkan di udara bebas atau di bawah matahari
Roti yang di letakkan di kulkas masih utuh, roti yang di letakkan di udara bebas atau di bawah
matahari sudah agak kusam, dan roti yang terletak di kamar sudah berjamur walaupun jamurnya
Roti yang di letakkan di kulkas masih utuh, namun teksturnya sudah sangat keras bahkan lebih
keras dari pada yang di simpan di bawah matahari, roti yang di letakkan di udara bebas sudah
tumbuh jamur pada pinggiran-pinggiran roti, roti yang di letakkan di kamar jamurnya bertambah
Roti yang di letakkan di kulkas masih utuh namun teksturnya sudah sangat keras. Roti yang di
letakkan di dalam kamar sudah berjamur yang cukup banyak dan roti yang di letakkan di dalam
kamar sudah basi dan tak layak lagi di makan, roti yang di letakka di bawah matahari sudah di
BAB V
Roti yang disimpan pada kulkas akan lebih tahan lama. Sedangkan penyimpanan roti pada
kamar dan ruangan bebas lebih cepat berjamur di akibatkan pengaruh udara karena udara juga
mempengaruhi pertumbuhan jamur. Namun roti yang di letakkan di kamar lebih awal atau lebih
cepat berjamur di bandingkan roti yang di letakkan di udara bebas atau di bawah matahari di
akibatkan pengaruh suhu, roti yang di letakkan di kamar udaranya sedikit pengap sehingga lebih
5.2 Saran
Berkenaan dengan cepatnya umur roti berakhir, sedangkan roti adalah alternatif pemenuhan
karbohidrat selain nasi, maka diperlukan untuk mengetahui cara mencegah penjamuran pada roti
Ketahuilah bahwa ciri-ciri roti yang layak konsumsi adalah sebagai berikut:
Jika ingin umur roti lebih lama lagi, letakkan roti di dalam plastik atau wadah tertutup
yang lain
Simpan roti dalam keadaan kering, tidak basah dan tidak lembab
Jangan mencoba mengolah lagi roti yang sudah tidak layak konsumsi kemudian dimakan
lagi