Makalah Instrumen Pengukuran Tanah
Makalah Instrumen Pengukuran Tanah
Makalah Instrumen Pengukuran Tanah
Disusun oleh :
MUKHYIDINIL QOYYIM
NIM : 22201170024
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB 2
PEMBAHASAAN
A. Mengenal Theodolit
B. Syarat Syarat theodolit
C. Tata Cara Pengukuran menggunakan theodolit
D. Macam atau jenis theodolit
E. Mengenal Waterpass
F. Bagian Bagian Alat Ukur Waterpass
G. Cara Mengoprasikan Waterrpaas
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk
topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan
konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti rekayasa
jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam kegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya
semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti
pembuatan jalan raya, saluran drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya
memerlukan data hasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat dipertanggungjawabkan
dan terhindar dari kesalahan konstruksi.
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik ditinjau dari segi
biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang
dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat serta peralatan ukur yang tepat pula.
Pengukuran-pengukuran menggunakan waterpas, theodolit. Total station dan sebagainya dapat
mengasilkan data dan ukuran yang dapat dipertanggungjawabkan.
B. TUJUAN
C. MANFAAT
1. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Theodolit dan waterpass
2. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan Theodolit
3. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.
BAB 2
PEMBAHASAAN
Waterpas adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi
nivo dan sumbumekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal. Alat ini
tergolong alat penyipatdatar kaki tiga atau Tripod level, karena alat ini bila digunakan harus
dipasang diatas kaki tiga ataustatif.I.Prinsipkerjaalat.Yaitu garis bidik kesemua arah harus
mendatar, sehingga membentuk bidang datar atau horizontaldimana titik – titik pada bidang
tersebut akan menunjukkan ketinggian yang sama.II.Kegunaanalat.Fungsi utama :1. Memperoleh
pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang sama tinggi, sehingga titik –titik yang
tepat garis bidikan/ bidik memiliki ketinggian yang sama.2. Dengan pandangan mendatar ini dan
diketahui jarak dari garis bidik yang dapat dinyatakan sebagaiketinggian garis bidik terhadap
titik – titik tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan bedatinggi atau ketinggian
dari titik – titik tersebut.Alat ini dapat ditambah fungsi atau kegunaannya dengan menambah
bagian alat lainnya. Umumnyaalatukur waterpas ditambah bagian alat lain, seperti :1. Benang
stadia, yaitu dua buah benag yang berada di atas dan dibawah serta sejajar dan dengan jarakyang
sama dari benang diafragma mendatar. Dengan adanya benang stadia dan bantuan alat
ukurwaterpas berupa rambu atau bak ukur alat ini dapat digunakan sebagai alat ukur jarak
horizontalatau mendatar. Pengukuran jarak dengan cara seperti ini dikenal dengan jarak optik.2.
Lingkaran berskala, yaitu lingkaran di badan alat yang dilengkapi dengan skala
ukuran sudut.Dengan adanya lingkaran berskala ini arah yang dinyatakan dengan
bacaan sudut dari bidikanyang ditunjukkan oleh benang diafragma tegak dapat diketahui,
sehingga bila dibidikkan ke duabuah titik, sudut antara ke dua titik tersebut dengan alat dapat
ditentukan atau dengan kata laindapat difungsikan sebagai alat pengukur sudut horizontal.
Alat ukur waterpas yang sederhana hanya terdiri dari empat komponen atau bagian alat
yaitu :
1. Teropong yang didalamnya terdapat lensa obyektif, lensa okuler dan diafragma,
Namun bagian – bagian utama dari alat ukur waterpas NK1/NK2 dan fungsinya sbb:
2. Visir, berfungsi sebagai alat pengarah bidikan secaara kasar sebelum dibidik
dilakukan melaluiteropong atau lubang tempat membidik.
3. Lubang tempat membidik.
4. Nivo kotak, digunakansebagai penunjuk Sumbu Satu dalam keadaan tegak atau tidak. Bila
nivo berada ditengah berarti Sumbu Satu dalam keadaan tegak.
5. Nivo tabung adalah penunjuk apakah garis bidik sejajar garis nivo atau tidak. Bila gelembung
nivo berada di tengah atau nivo U membentuk huruf U, berarti garis bidik sudah sejajar garis
nivo.
7. Skrup pemokus bidikan, berfungsi untuk mengatur agar sasaran yang dibidik dari
teropong terlihatdengan jelas.
2. Sumbu tegak atau sumbu satu (tidak nampak), berfungsi agar teropong dapat dipu
tarkearah horizontal
3. Lingkaran horizontal berskala yang berada di badan alat berfungsi sebagai alat bacaan
sudut horizontal
Ada 4 jenis kegiatan yang harus dikuasai dalam mengoperasikan alat ini, yaitu :
terpasang diatas kaki tiga. Oleh karena itu kegiatan pertama yang harus
dikuasai adalah
memasang alt ini pada kaki tiga atau statif. Pekerjaan ini jangan dianggap
sepele, jangan
hanya dianggap sekedar menyambungkan skrup yang ada di kaki tiga ke lubang yang ada
di
alat ukur, tetapi dalam pemasangan ini harus diperhatikan juga antara lain
a. Kedudukan dasar alat waterpas dengan dasar kepala kaki tiga harus pas, sehingga
waterpas
b. Kepala kaki tiga umumnya berbentuk menyerupai segi tiga, oleh karena itu sebaikny
tiga
skrup pendatar yang ada di alat ukur tepat di bentuk segi tiga tersebut
c. Pemasangan skrup di kepala kaki tiga pada lubang harus cukup kuat agar tidak
mudah
bergeser apalagi sampai lepas Skrup penghubung kaki tiga dan alat terlepas
Mendirikan alat adalah memasang alat ukur yang sudah terpasang pada kaki tiga tepat di
atas
titik pengukuran dan siap untuk dibidikan, yaitu sudah memenuhi persyaratan berikut:
a. Sumbu satu sudah dalam keadaan tegak, yang diperlihatkan oleh kedudukan
gelembung
nivo kotak ada di tengah
b. Garis bidik sejajar garis nivo, yang ditunjukkan oleh kedudukan gelembung nivo
tabung
yang akan dibidik, memfokuskan diafragma agar terlihat dengan jelas, memfokuskan
bidikan
agar objek yang dibidik terlihat jelas dan terakhir menepatkan benang diafragma tegak
dan
Pembacaan benang atau pembacaan rambu adalah bacaan angka pada rambu ukur yang
dibidik yang tepat dengan benang diafragma mendatar dan benang stadia atas dan bawah.
Bacaan yang tepat dengan benang diafragma mendatar biasa disebut dengan
Bacaan
Tengah (BT), sedangkan yang tepat dengan benang stadia atas disebut Bacaan Atas (BA)
dan yang tepat dengan benang stadia bawah disebut Bacaan Bawah (BB). Karena jarak
antara benang diafragma mendatar ke benang stadia atas dan bawah sama, maka :
BA – BT = BT – BB atau BT = ½ ( BA – BB)
Persamaan ini biasa digunakan untuk mengecek benar atau salahnya
pembacaan.
a. Bacaan benang tengah digunakan dalam penentuan beda tinggi antara tempat berdiri
alat dengan tempat rambu ukur yang dibidik atau diantara rambu-rambu ukur
yang
dibidik.
b. Bacaan benang atas dan bawah digunakan dalam penentuan jarak antara tempat berdiri
Pembacaan rambu ukur oleh alat ini ada yang terlihat dalam keadaan tegak dan ada yang
Waterpas seringkali juga dilengkapi dengan lingkaran mendatar berskala, sehingga dapat
a. Satuan derajat
Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 360 bagian, setiap bagian
dinyatakan
dengan 1 derajat (1°), setiap derajat dibagi lagi menjadi 60 bagian, setiap
bagian
dinyatakan dengan 1 menit (1’) dan setiap menit dibagi lagi kedalam 60 bagian dan
Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 400 bagian, setiap bagian
dinyatakan
dengan 1 grid (1g), setiap grid dibagi lagi menjadi 100 bagian, setiap bagian dinyatakan
dengan 1 centigrid (1cg) dan setiap centigrid dibagi lagi kedalam 100 bagian dan setiap
10 bagian dinyatakan dengan 1 centi-centigrid (1ccg). Salah satu contoh pembacaan
sudut horizontal dari alat ukur waterpas NK2 dari Wild
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luasyang dinamakan
Ilmu Geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di
bawah tanah untuk menentukan posisi relatif tauabsolut titik-titik pada permukaan
tanah, diatasnya atu dibawahnya dalammemenuhi kebutuhan seperti pemetaan
dan penentuan posisi relatif suatudaerah.
B. Saran
1.Mengupayakan ketelitian dalam pembacaan alat, pengutaraan dan kalibrasi.
2.Mengusahakan pemilihan waktu pelaksanaan, keadaan cuaca yang cerah.
3.Pemilihan lokasi patok dengan tanah yang mendukung.
DAFTAR PUSTAKA