Proposal Metpen - Kel12
Proposal Metpen - Kel12
Proposal Metpen - Kel12
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
1
PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN WORTEL (Daucus carrota)
TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK BAKSO
KELINCI
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Sesha Ragil Farani 165050107111174
Mengetahui:
Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, sehingga
dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat
Penambahan Wortel (Daucus carrota) Terhadap Kandungan Gizi Dan Sifat
Organoleptik Bakso Kelinci “. Untuk itu penulis juga sangat berterima kasih
kepada yang terhormat
l. Dr. Ir. Edhy Soejarwo., selaku Pembimbing Utama dan Dr. Ir. Purwadi, MS.
selaku Pembimbing Pendamping atas saran dan bimbingannya.
2. Prof. Dr. Ir. Suyadi., selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
3. Dr. Ir. Sri Minarti, MP., selaku Ketua Program Studi Ilmu Peternakan yang
telah banyak membina kelancaran proses studi.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 3
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 5
1.2. Tujuan........................................................................................................ 6
1.3. Manfaat...................................................................................................... 6
1.4. Kegunaan ................................................................................................... 6
1.5. Kerangka Fikir........................................................................................... 6
1.6. Hipotesa..................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelinci ....................................................................................................... 8
2.2. Bakso ......................................................................................................... 9
2.3. Wortel ........................................................................................................ 9
2.4. Cara Pembuatan Bakso.............................................................................. 10
BAB III MATERI DAN METODE
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 11
3.2. Materi Penelitian ....................................................................................... 11
3.2.1. Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. 11
3.2.2. Tahapan Penelitian ............................................................................ 11
3.3. Metode Penelitian ...................................................................................... 11
3.3.1. Perancangan Penelitian ..................................................................... 11
3.3.2. Analisa Data ...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penambahan
wortel terhadap kandungan gizi serta sifat organoleptic pada bakso kelinci.
1.3 Manfaat
Manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi dan pengetahuan pada
masyarakat tentang pengaruh tingkat penambahan wortel terhadap kandungan
gizi serta sifat organoleptic pada bakso kelinci.
1.4. Kegunaan
Manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi dan pengetahuan pada
masyarakat tentang pengaruh tingkat penambahan wortel terhadap kandungan
gizi serta sifat organoleptic pada bakso kelinci.
6
Dapat dijadikan Diversifikasi menjadi
bahan tambahan produk bakso yang
pada bakso kelinci. disukai oleh
masyarakat (Astati,
2013)
Analisis:
Kandungan gizi
Sifat organoleptik
1.6 Hipotesa
Penambahan wortel berpengaruh terhadap kandungan gizi serta sifat
organoleptic pada bakso kelinci.
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelinci
Kelinci dengan berbagai ragam dan jenisnya dapat menghasilkan lima
jenis produk (4F+L) yang dapat dimanfaatkan, yaitu daging (food), kulit bulu
(fur), pupuk (fertilizer), hewan kesayangan (fancy) dan hewan percobaan
(laboratory animal). Kemampuan biologis kelinci sangat tinggi, mampu
melahirkan 10 kali per tahun dengan jumlah anak enam ekor per kelahiran dan
mencapai berat 2-3 kg pada umur 4,5-6,0 bulan (Prianto, Nursita dan Minarti
.,2017). Kelinci mempunyai spseies yang beragam, yaitu lebih dari 20 spesies
yang masing-masing memiliki ragam warna berbeda, namun berdasarkan tujuan
pemeliharaannya maka kelinci dapat digolongkan untuk menghasilkan daging,
kulit bulu, hias dan tujuan ganda, sebagaimana tercantum pada Tabel.
8
menyerupai daging ayam. Daging kelinci mengandung protein tinggi serta
kandungan lemaknya sedikit dan rendah kolestrol. Komposisi daging kelinci yaitu
protein 20,8%; lemak 10,2%; air 67,9%; kalori 7,3 MJ/kg (Prianto, Nursita dan
Minarti .,2017).
2.2. Bakso
Bakso adalah jenis kuliner yang berasal dari Cina, kata bakso berasal dari
kata Bak So yang ada di dalam bahasa Hokkien berarti daging babi yang
dicincang atau digiling. Seiring perkembangan zaman bakso sampai ke Indonesia,
tetapi bakso di buat bahan dasar daging sapi karena mayoritas masyarakat
Indonesia muslim. Selain daging sapi bahan-bahan pembuatan bakso ditambah
tepung kanji, putih telur, bawang putih, merica dan air es (Hariadi dan Rahimah,
2017) Bakso merupakan salah satu makanan yang sangat disukai dikalangan
masyarakat, baik anak – anak maupun orang dewasa. Selain rasanya yang enak,
cara pembuatannya juga relatif mudah. Bakso yang telah dipasarkan secara luas
adalah bakso yang dibuat dengan bahan dasar daging sapi atau ikan dengan
campuran bahan lainnya seperti tepung tapioka sebagai bahan pengisi, dan garam,
gula, lada, es batu, bawang merah dan bawang putih sebagai bumbu (Purukan
dkk, 2013). Bakso merupakan salah satu produk olahan hasil ternak yang bergizi
tinggi dan banyak digemari masyarakat. Produk olahan bakso pada umumnya
menggunakan bahan baku daging dan tepung. Daging yang biasanya dipakai
adalah sapi, ayam dan ikan sedangkan tepung yang biasanya dipakai yaitu tepung
tapioca ( Kusnadi D.C dkk, 2012).
2.3. Wortel
Wortel (Daucus carota L) merupakan sayuran akar yang berubah bentuk
dan fungsi menjadi umbi yang menyimpan cadangan makanan. Umbi wotel ini
berkulit tipis berwarna kuning kemerahan, berasa renyah, dan agak manis. Wortel
terkenal dengan sumber vitamin A dan serat yang baik bagi tubuh (Hariadi dan
Rahimah, 2017) Wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat disukai
oleh masyarakat dunia. Selain itu, wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang
sangat potensial sebagai bahan pangan untuk mengentaskan masalah kekurangan
vitamin A, tumor/ kanker, dan kurang gizi, sehingga dapat dipastikan permintaan
wortel akan bertambah besar. Beta karoten merupakan komponen yang paling
9
penting dalam makanan berwarna jingga. Beta karoten yang dikonsumsi terdiri
atas dua grup retinil, yang di dalam mukosa usus kecil akan dipecah oleh enzim
beta karoten dioksigenase menjadi retinol, yaitu sebuah bentuk aktif dari vitamin
A. Karoten dapat disimpan di hati dalam bentuk provitamin A dan akan diubah
menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan tubuh ( Khoirunnisa dkk, 2015).
Wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi
masyarakat. Wortel juga merupakan sumber antioksidan alami, memiliki
kandungan β-karoten cukup tinggi. Dalam 100 g wortel mengandung vitamin
A 12.000 SI (Pitojo, 2006). Menurut Khomsan (2007), betakaroten pada
wortel selain berperan sebagai provitamin A, betakaroten dipercaya sebagai
pelindung terhadap kanker karena merupakan antioksidan (Trisnaningsih D, 2014)
2.4. Cara Pembuatan Bakso
Proses pembuatan bakso menurut Bintoro (2008), dapat dilihat pada
diagram alir seperti terlihat pada Ilustrasi 1.
DAGING
Pemotongan daging
Bumbu-bumbu (sebesar 3 ibu jari) AIR
Penggilingan 1
Penggilingan 2
Adonan
Pencetakan
Perebusan
BAKSO
O
10
BAB III
MATERI DAN METODE
11
Percobaan dibuat berdasarkan kombinasi variasi kadar wortel (0%, 25%,
50%, 75%, 100%)
Penelitian ini dilakukan dalam 2 kali ulangan perlakuan. Dalam setiap
ulangan perlakuan dilakukan 2 kali ulangan analisa kandungan gizi dan sifat
organoleptic yang meliputi rasa, aroma, bau dan warna.
12
DAFTAR PUSTAKA
Astati, D. 2013. Tingkat Perubahan Kualitas Bakso Daging Sapi Bali Bagian
Sandung Lamur (Pectoralis profundus) Selama Penyimpanan dengan
Pemberian Asap Cair. Jurnal Teknosains. 7(1) : 10-19
Jusup, L. 2007. Fit For Life Sehat dan Bugar dengan Jus Buah dan Sayuran
Tropis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Khoirunnisa, Waluyo dan N. Hidayat. Kajian Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, dan
Kadar Betakaroten Cilok dengan Variasi Pencampuran Tepung Wortel
(Daucus carrota). Jurnal Nutrisia. Vol 17 (1) : 25-29
Kusnadi. C. D., V. P. Bintoro dan A.N. Al-Baarri. 2012. DAYA IKAT AIR,
TINGKAT KEKENYALAN DAN KADAR PROTEIN PADA BAKSO
KOMBINASI DAGING SAPI DAN DAGING KELINCI. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan. Vol 1(2) : 28-31
13
Suradi, K. 2005. Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat Melalui Teknologi
Pengolahan Daging Kelinci. Seminar Internasional Simposium
Kebudayaan Indonesia Malaysia IX. Fakultas Peternakan Universitas
Padjajaran
Trisnaningsih, D. 2014. Kadar Protein dan Betakaroten Bakso Ikan Tuna yang
Disubtitusi dengan Telur Rebus. Respitory. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro
14