Usulan Soal Olimpiade Matematika Guru Sma FF

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

USULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA GURU SMA

ISIAN SINGKAT

1. Nilai dari log tan 1° + log tan 2° + log tan 3° + ⋯ + log tan 89° adalah...
Penyelesaian:
log tan 1° + log tan 2° + log tan 3° + ⋯ + log tan 89°
↔log (tan 1° × tan 2° × 3° × … × tan 89°)
↔log (tan 1° × tan 89° × tan 2° × tan 88° × tan 3° × tan 87° × … × tan 45°)
↔log(tan 1° × tan(90° − 1°) × tan 2° × tan(90° − 2°) × tan 3° × tan(90° − 3°) × … ×
tan 45°)
↔ log((tan 1° × cot 1°) × (tan 2° × cot 2°) × (tan 3° × cot 3°) × … tan 45°)
↔ log (1 × 1 × 1 × … × 1)
↔ log 1
↔0

⃗ dan 𝑣 vektor sehingga ‖𝑢


2. Jika 𝑢 ⃗ + 𝑣‖ = 16 dan ‖𝑢
⃗ − 𝑣 ‖ = 24, maka 𝑢
⃗ ∙𝑣 =⋯
Pembahasan:
Dari bentuk berikut:
⃗ + 𝑣 ‖2 = |𝑢|2 + |𝑣|2 + 2 |𝑢
‖𝑢 ⃗ ||𝑣|𝑐𝑜𝑠𝜃
⃗ − 𝑣 ‖2 = |𝑢|2 + |𝑣|2 − 2 |𝑢
‖𝑢 ⃗ ||𝑣|𝑐𝑜𝑠𝜃

Eliminasi |𝑢|2 + |𝑣|2 pada ‖𝑢


⃗ + 𝑣‖2 dan ‖𝑢
⃗ − 𝑣 ‖2 , 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎:

⃗ + 𝑣 ‖2 = |𝑢
‖𝑢 ⃗ |2 + |𝑣|2 + 2 |𝑢
⃗ ||𝑣|𝑐𝑜𝑠𝜃
⃗ − 𝑣 ‖2 = |𝑢
‖𝑢 ⃗ |2 + |𝑣|2 − 2 |𝑢
⃗ ||𝑣|𝑐𝑜𝑠𝜃
‖𝑢 ⃗ ‖2 −‖𝑢
⃗ +𝑣 ⃗ ‖2
⃗ −𝑣
⃗ + 𝑣 ‖2 − ‖𝑢
‖𝑢 ⃗ − 𝑣‖2 = 4|𝑢
⃗ ||𝑣|𝑐𝑜𝑠𝜃 ⇔ |𝑢
⃗ ||𝑣|𝑐𝑜𝑠𝜃 = 4
162 −242
⇔𝑢
⃗ ∙𝑣 = 4
256−576
⇔𝑢
⃗ ∙𝑣 = 4
−320
⇔𝑢
⃗ ∙𝑣 = 4

⇔ 𝑢
⃗ ∙ 𝑣 = −80

.
3. Sebuah barisan bilangan disusun sebagai berikut. Tiga bilangan pertama anggota barisan
adalah 1, 9, dan 8. Bilangan keempat adalah sisa dari jumlah ketiga bilangan tersebut jika
dibagi 3. Bilangan kelima adalah sisa dari jumlah bilangan kedua, ketiga dan keempat jika
dibagi 3. Jika pola tersebut terus dilanjutkan, maka bilanganke-2018 adalah ...
Penyelesaian :
Barisan bilangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 9 8 0 2 1 0 0 1 1 2 1 1 1 0 2 0 2 1 0 0 1 1 2 1

Pola awal : 1, 9, 8 (3 suku)


Pola berikutnya: 0, 2, 1, 0, 0, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0, 2 (13 suku)
Perhatikan suku ke-4 s.d. suku ke-16 terulang kembali pada suku ke-17 dst. Selanjutnya dapat
dihitung:
2018 – 3 = 2015 dan
2015 : 13 = 155 sisa 0
Dengan demikian bilangan ke-2018 sama dengan bilangan pada suku ke (3 +13) atau suku ke-
16 yaitu 2

4. Sebuah bak bila diisi dengan keran air dingin akan penuh dalam 18 menit. Untuk
mengosongkan bak yang penuh dengan membuka lubang pada dasar bak, air akan keluar
semua dalam waktu 24 menit. Jika keran air dingin dan air panas dibuka bersamaan dan
lubang pada dasar bak dibuka, bak akan penuh dalam 14,4 menit. Maka berapa lamakah waktu
yang diperlukan untuk memenuhkan bak hanya dengan keran air panas dan lubang pada dasar
bak ditutup ?
Penyelesaian:
Misalkan :
vd = kelajuan air keluar dari keran air dingin

vp = kelajuan air keluar dari keran air panas

vb = kelajuan air keluar dari lubang di dasar bak

X = volume bak

𝑋
𝑉𝑑 =
18
𝑋
𝑉𝑏 =
24
𝑋
𝑉𝑑 + 𝑉𝑝 − 𝑉𝑏 =
14,4
Dari ketiga persamaan diatas, didapat:
𝑋 𝑋 5𝑋
+ 𝑉𝑝 − =
18 24 72
𝑋 5 1 1
𝑉𝑝 = ( + − )
6 12 4 3
𝑋 5 3 4
𝑉𝑝 = ( + − )
6 12 12 12
𝑋 4
𝑉𝑝 = ( )
6 12
𝑋
𝑉𝑝 =
18

Jadi, waktu yang diperlukan untuk memenuhkan bak hanya dengan keran air panas dan lubang
pada dasar bak ditutup adalah 18 menit.

5. Pada gambar di samping, a, b, c, d dan e berturut-turut


menyatakan besar sudut pada titik-titik ujung bintang lima
yang terletak pada suatu lingkaran. Jumlah a + b + c + d + e =
Penyelesaian :
Misalkan penamaan titik seperti pada gambar.
Pada 𝛥𝐸𝐹𝐶 berlaku ∠𝐸𝐹𝐶 = 180𝑜 − (𝑐 + 𝑒). Maka ∠𝐵𝐹𝐺 = 𝑐 + 𝑒
Pada 𝛥𝐴𝐺𝐷 berlaku ∠𝐴𝐺𝐷 = 180𝑜 − (𝑎 + 𝑑). Maka ∠𝐹𝐺𝐵 = 𝑎 + 𝑑
Pada 𝛥𝐹𝐺𝐵 berlaku ∠𝐵𝐹𝐺 + ∠𝐹𝐺𝐵 + ∠𝐹𝐵𝐺 = 180𝑜.
Maka (𝑐 + 𝑒) + (𝑎 + 𝑑) + (𝑏) = 180𝑜.
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒 = 𝟏𝟖𝟎𝒐.

2 x + 2
6. Jika diberikan persamaan (x − x − 1) = 1, maka banyaknya bilangan bulat x yang
merupakan solusi dari persamaan tersebut adalah
Penyelesaian :
(𝑥 2 − 𝑥 − 1)𝑥+2 = 1
Kemungkinan-kemungkinan yang memenuhi adalah :
 𝑥 + 2 = 0. Maka 𝑥 = −2
((−2)2 − (−2) − 1) ≠ 0 maka 𝑥 = −2 memenuhi
 𝑥 2 − 𝑥 − 1 = 1. Maka (𝑥 − 2)(𝑥 + 1) = 0
𝑥 = 2 dan 𝑥 = −1 keduanya memenuhi
 𝑥 2 − 𝑥 − 1 = −1. Maka 𝑥(𝑥 − 1) = 0 sehingga 𝑥 = 0 atau 𝑥 = 1
Jika 𝑥 = 0 maka 𝑥 + 2 = 2 (bilangan genap). Maka 𝑥 = 0 memenuhi
Jika 𝑥 = 1 maka 𝑥 + 2 = 3 (bilangan ganjil). Maka 𝑥 = 1 tidak memenuhi
Nilai-nilai x yang memenuhi adalah −2, −1, 0 dan 2.
Banyaknya bilangan bulat 𝑥 yang merupakan solusi dari persamaan
(𝑥 2 − 𝑥 − 1)𝑥+2 = 1 ada 4
7. Pada segitiga ABC titik K dan L berturut-turut adalah titik tengah AB dan AC. Jika CK dan BL
saling tegak lurus, maka nilai minimum cotB + cotC adalah ...

K L

𝛽2 𝛾2
B C

Penyelesaian:
Perhatikan gambar di samping
Karena K dan L berturut-turut adalah titik tengah AB
dan AC, maka
𝐾𝐿 𝐴𝐾 𝐾𝐿 1
= ⇒ =
𝐵𝐶 𝐴𝐵 𝐵𝐶 2

𝐾𝐿 1
Perhatikan Δ𝐾𝐿𝑀 dan Δ𝐵𝐶𝑀 sebangun dan 𝐵𝐶
= 2,

maka
𝐾𝑀 𝐿𝑀 𝐾𝐿 1
= ⇒ =
𝑀𝐶 𝑀𝐵 𝐶𝐵 2

Misal,
𝐾𝑀 = 𝑥
𝐿𝑀 = 𝑦
Maka,
𝐾𝑀 1 𝑥 1 𝐿𝑀 1 𝑦 1
= ⇒ = 𝑑𝑎𝑛 = ⇒ =
𝑀𝐶 2 𝑀𝐶 2 𝑀𝐵 2 𝑀𝐵 2
⇔ 𝑀𝐶 = 2𝑥 ⇔ 𝑀𝐵 = 2𝑦

Perhatikan, Δ𝐾𝐵𝐶, maka diperoleh Perhatikan, Δ𝐵𝐶𝐿, maka diperoleh

Misal, ∠𝐾𝐵𝐶 = 𝛽; ∠𝐾𝐵𝑀 = 𝛽1 ; ∠𝐾𝐵𝐶 = Misal, ∠𝐵𝐶𝐿 = 𝛾; ∠𝐾𝐵𝑀 = 𝛾1 ; ∠𝐾𝐵𝐶 = 𝛾2 ,


𝛽2 , maka : maka :

cot 𝛽 = 𝑐𝑜𝑡(𝛽1 + 𝛽2 ) cot 𝛾 = 𝑐𝑜𝑡(𝛾1 + 𝛾2 )


1 1
= =
𝑡𝑎𝑛(𝛽1 + 𝛽2 ) 𝑡𝑎𝑛(𝛾1 + 𝛾)
1 − tan 𝛽1 ∙ tan 𝛽2 1 − tan 𝛾1 ∙ tan 𝛾2
= =
tan 𝛽1 + tan 𝛽2 tan 𝛾1 + tan 𝛾2
𝑥 2𝑥 𝑦 2𝑦
1− ∙ 1 − 2𝑥 ∙ 2𝑥
2𝑦 2𝑦 =
= 𝑦 2𝑦
𝑥 2𝑥
+
2𝑦 2𝑦 2𝑥 + 2𝑥

2𝑦 2 − 𝑥 2 2𝑥 2 − 𝑦 2
= =
3𝑥𝑦 3𝑥𝑦

sehingga,
2𝑦 2 − 𝑥 2 2𝑥 2 − 𝑦 2 𝑥2 + 𝑦2
cot 𝛽 + 𝑐𝑜𝑡𝛾 = + =
3𝑥𝑦 3𝑥𝑦 3𝑥𝑦
Mengingat, dari 𝐴𝑀 − 𝐺𝑀 diperoleh 𝑥 2 + 𝑦 2 ≥ 2𝑥𝑦
𝑥 2 +𝑦 2 2
𝑥 2 + 𝑦 2 ≥ 2𝑥𝑦 ⇒ ≥ 1 (kalikan kedua ruas dengan 3)
2𝑥𝑦

𝑥2 + 𝑦2 2
𝑥 2 + 𝑦 2 ≥ 2𝑥𝑦 ⇒ ≥
3𝑥𝑦 3

2
Jadi, nilai minimum cot 𝛽 + 𝑐𝑜𝑡𝛾 = 3
8. Pada suatu hari tiga orang sahabat, Bambang, Okto dan Gonzales sedang bermain
sepak bola dengan satu gawang. Mereka membuat peraturan sebagai berikut :
 Permainan dimulai dengan salah satu dari mereka akan berperan sebagai penjaga
gawang dan yang lainnya sebagai penyerang yang berusaha mencetak gol
kegawang.
 Permainan dihentikan manakala ada penyerang yang mencetak gol. Saat itu
dihitung sebagai satu permainan.
 Permainan baru dimulai lagi dengan penyerang yang mencetak gol menjadi penjadi
penjaga gawang sedangkan penjaga gawang pada permainan sebelumnya menjadi
penyerang.
 Permainan dihentikan jika ada penyerang yang mencetak gol. Itu juga dianggap
sebagai satu permainan. Demikian seterusnya.

Sampai permainan benar-benar berakhir. Setelah dihitung ternyata Gonzales 12 kali


menjadi penyerang sedangkan Bambang 21 kali menjadi penyerang. Okto menjadi
penjaga gawang sebanyak 8 kali. Siapakah yang mencetak gol pada permainan ke-
delapan ?

Pembahasan :

Karena Okto menjadi penjaga gawang sebanyak 8 kali maka Gonzales menjadi
penyerang bersama-sama dengan Bambang juga sebanyak 8 kali.

Gonzales menjadi penyerang bersama-sama dengan Okto sebanyak 12 − 8 = 4 kali.


Maka Bambang menjadi penjaga sebanyak 4 kali.

Jumlah permainan ada sebanyak 21 + 4 = 25 kali.

Gonzales menjadi penyerang sebanyak 13 kali.

Seorang pemain tidak akan mungkin menjadi penjaga gawang pada dua permainan
secara berurutan.
Karena jumlah permainan sebanyak 25 kali sedangkan Gonzales menjadi penjaga
gawang sebanyak 13 kali maka Gonzales akan menjadi penjaga gawang pada
permainan yang ke-ganjil.

Karena Gonzales menjadi penjaga gawang pada permainan ke-9 maka Gonzales harus
mencetak gol pada permainan ke delapan

9. Empat siswa Adi, Budi, Cokro dan Dion bertanding balap sepeda. Kita hanya diberikan
sebagian informasi sebagi berikut:
a. Setiap siswa sampai di garis finish pada waktu yang berlainan.
b. Adi bukan juara pertama
c. Budi kalah dari Cokro
Dengan hanya mengetahui informasi ini saja, banyaknya susunan juara pertama, kedua, ketiga
dan keempat adalah...
Penyelesaian:
Perhatikan informasi yang diberikan pada soal adalah sebagai berikut:
a. Setiap siswa sampai di garis finish pada waktu yang berlainan, artinya setiap posisi juara
ditempati oleh satu oarng saja.
b. Adi bukan juara pertama, artinya juara pertama tidak mungkin ditempati Adi. Adi hanya
bisa menempati posisi pada juara kedua, ketiga, atau keempat.
c. Budi kalah dari Cokro, artinya jika Cokro menjadi juara pertama, maka kemungkinan Budi
juara kedua, ketiga, atau keempat. Sedangkan jika Cokro juara kedua, maka kemungkinan
Budi hanya menjadi juara ketiga atau keempat saja. Sedangkan jika Cokro juara ketiga,
tentu Budi menjadi juara keempat. Syarat ini tidak mungkin untuk Cokro menjadi juara
keempat.

Sehingga, dari informasi tersebut, kita misalkan posisi masing-masing juara sebagai berikut:
1. Posisi Adi.
Kemungkinan posisi Adi adalah memilih satu tempat dari 3, sehingga 𝑃13
2. Posisi Cokro dan Budi
Kemungkinan posisi Cokro dan Budi adalah memilih dua tempat dari 3 tempat secara
kombinasi, karena posisinya sudah pasti Cokro kalah dari Budi, sehingga 𝐶23
3. Posisi Dion
Posisi Dion sudah tidak perlu ditentukan karena hanya tersisa satu tempat lagi, sehingga 𝑃11
Jadi, banyaknya cara menentukan susunan juara pertama,kedua,ketiga,dan keempat adalah:
𝑃13 ∙ 𝐶23 ∙ 𝑃11 = 3 ∙ 3 ∙ 1 = 9
Cara alternatif:
Manual dengan melakukan masing-masing orang sesuai dengan informasi pada soal. Sehingga
diperoleh 9 kemungkinan, yaitu:
No Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
1 Cokro Adi Budi Dion
2 Cokro Adi Dion Budi
3 Dion Adi Cokro Budi
4 Cokro Budi Adi Dion
5 Cokro Dion Adi Budi
6 Dion Cokro Adi Budi
7 Cokro Budi Dion Adi
8 Cokro Dion Budi Adi
9 Dion Cokro Budi Adi

10. Tentukan nilai dari 3𝑥 2 𝑦 2 jika 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat yang memenuhi persamaan
𝑦 2 + 3𝑥 2 𝑦 2 = 30𝑥 2 + 517
Pembahasan:
𝑦 2 + 3𝑥 2 𝑦 2 = 30𝑥 2 + 517 ⇔ 𝑦 2 (1 + 3𝑥 2 ) = 10(3𝑥 2 + 1) + 507
⇔ 𝑦 2 (1 + 3𝑥 2 ) − 10(3𝑥 2 + 1) = 507
⇔ (3𝑥 2 + 1)(𝑦 2 − 10) = 507 = 3 ∙ 132

Terlihat bahwa (3𝑥 2 + 1) dan (𝑦 2 − 10) adalah faktor dari 507. Tetapi karena (3𝑥 2 + 1)
positif maka (𝑦 2 − 10) juga positif, sehingga (𝑦 2 − 10) adalah faktor positif dari 507.
Padahal kita tahu faktor positif dari 507 adalah 1, 3, 13, 39, 169, dan 507. Selain itu, 𝑦 adalah
bilangan bulat maka 𝑦 2 merupakan kuadrat sempurna. Jadi, nilai (𝑦 2 − 10) yang mungkin
adalah (𝑦 2 − 10) = 39 ⇔ 𝑦 2 = 49 yang berakibat (3𝑥 2 + 1) = 13 ⇔ 3𝑥 2 = 12. Oleh
karena itu, 3𝑥 2 𝑦 2 = 12 ∙ 49 = 588.
URAIAN

1. Dalam sebuah kejuaraan menembak, Kamil memperoleh nilai 29 pada putaran pertama, 43
poin untuk putaran kedua dan 47 pada putaran ketiga. Berapa nilai yang dia peroleh pada
putaran keempat ?

1 2 3 4

Penyelesaian:

Misal Banyak titik Lingkaran dalam = 𝑥, lingkaran tengah = 𝑦, lingkaran luar = 𝑧

2𝑦 + 𝑧 = 29 … … … … (1)

2𝑥 + 𝑧 = 43 … … … … (2)

2𝑥 + 𝑦 = 47 … … … … (3)

Dari (1) dan (2) diperoleh 2( 𝑥 – 𝑦) = 14

𝑥 – 𝑦 = 7 … … … … … (4)

Dari (3) dan (4) diperoleh 3𝑥 = 54

𝑥 = 18, 𝑦 = 11, 𝑑𝑎𝑛 𝑧 = 7

Nilai putaran ke-4 = 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 18 + 11 + 7 = 36

2. Santi dan Tini berlari sepanjang sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran. Keduanya mulai
berlari pada saat yang sama dari titik P, tetapi mengambil arah berlawanan. Santi berlari 1½
kali lebih cepat daripada Tini. Jika PQ adalah garis tengah lingkaran lintasan dan keduanya
berpapasan untuk pertama kalinya di titik R, berapa derajatkah besar ∠RPQ ?

Penyelesaian :

Karena Tini lebih lambat dari Santi maka panjang busur yang ditempuhnya akan lebih pendek
dari yang ditempuh Santi.

3
Misal panjang busur yang ditempuh Tini = a maka panjang busur yang ditempuh Santi = 2 𝑎

3
a a  K
2 dengan K adalah keliling lingkaran.

2
a K
5

 a 2
 
360 K 5

 144

Karena O adalah pusat lingkaran maka ΔOPR adalah segitiga sama kaki.

180°−144°
∠𝑅𝑃𝑂 = ∠𝑅𝑃𝑄 = 2
∠𝑅𝑃𝑄 = 18°

3. Diketahui 𝛼 adalah sudut lancip yang memenuhi persamaan 2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 = 1 − 2 sin 2𝛼. Nilai
dari tan 𝛼 = ⋯ ?
Penyelesaian:

2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 = 1 − 2 sin 2𝛼

2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 = 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 − 2 sin 2𝛼

2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 − 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 − 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 + 2(2 sin 𝛼 cos 𝛼) = 0

𝑠𝑖𝑛2 𝛼 − 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 + 4 sin 𝛼 cos 𝛼 = 0

𝑠𝑖𝑛2 𝛼 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 4 sin 𝛼 cos 𝛼 1


− + =0 (𝐷𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖 )
𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼

𝑡𝑎𝑛2 𝛼 − 1 + 4 tan 𝛼 = 0

𝑡𝑎𝑛2 𝛼 + 4 tan 𝛼 − 1 = 0

𝑎 = 1, 𝑏 = 4, 𝑐 = −1

−𝑏 ± √𝐷
𝑡𝑎𝑛 𝛼 =
2𝑎

−4 ± √42 − 4.1. (−1)


=
2.1

−4 ± √20
=
2

−4 ± 2√5
=
2

= −2 ± √5

1 1 1 1 1
4. Nilai dari 1 + + 1+2+3 + +⋯ + adalah
1+2 1+2+3+4 1 + 2 + 3 + 4 + … + 2018
Penyelesaian:
Bentuk tersebut bisa dituliskan menjadi:
2018 2018
1 2
∑ = ∑
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)
𝑖=1 𝑖=1
2

2
Perhatikan bentuk 𝑛(𝑛+1) bisa dijabarkan menggunakan pecahan parsial menjadi:

2 𝐴 𝐵
= +
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛 𝑛+1
2 𝐴(𝑛 + 1) + 𝐵𝑛
⟹ =
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)
2 (𝐴 + 𝐵)𝑛 + 𝐴
⟹ =
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)

Dengan kesamaan aljabar diperoleh:


𝐴 = 2 𝑑𝑎𝑛 (𝐴 + 𝐵) = 0 ⟹ 𝐵 = −2

Sehingga,
2 2 2 1 1
= − = 2( − )
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛 𝑛+1 𝑛 (𝑛 + 1)

Jadi,

2018 2018
2 1 1
∑ = ∑ 2( − )
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛 (𝑛 + 1)
𝑖=1 𝑖=1

2018
1 1
=2∑( − )
𝑛 (𝑛 + 1)
𝑖=1

2018
1 1 1 1 1 1 1 1
=2∑( − )+ ( − )+( − )+⋯+( − )
1 2 2 3 3 4 2016 2017
𝑖=1
1 1
+( − )
2017 2018

1 1
=2 ( − )
1 2018

2017
=2 ( )
2018

4034
=
2018

Jadi,

1 1 1 1 1
+ + + +⋯ +
1 1 + 2 1 + 2 + 3 1 + 2 + 3 + 4 1 + 2 + 3 + 4 + … + 2018
4034
=
2018

5. Diberikan segitiga 𝑷𝑸𝑹 dengan 𝑷𝑺 sebagai garis bagi dalam ∠𝑸𝑷𝑹. Misalkan titik 𝑴 dan
𝑵 berturut-turut pada 𝑷𝑸 dan 𝑷𝑹 sehingga ∠𝑴𝑺𝑷 = ∠𝑷𝑸𝑹 dan ∠𝑵𝑺𝑷 = ∠𝑷𝑹𝑸. Jika 𝑳
merupakan titik potong dari garis 𝑷𝑺 dan garis 𝑴𝑵, buktikan bahwa 𝑷𝑺𝟑 = 𝑷𝑸 ∙ 𝑷𝑹 ∙ 𝑷𝑳!

Penyelesaian:

R
R
P
N p
P A S
p P
A p
L
A
P
P Q
p
M P
P A
p p
A A
Perhatikan segitiga 𝑷𝑴𝑺 dan segitiga 𝑷𝑺𝑸 adalah sebangun.
𝑷𝑴𝑺 ~ 𝑷𝑺𝑸

Sehingga, diperoleh

𝑷𝑺 𝑷𝑴
=
𝑷𝑸 𝑷𝑺

↔ 𝑷𝑺𝟐 = 𝑷𝑸 ∙ 𝑷𝑴 … … … … … (𝟏)

Perhatikan juga segitiga 𝑷𝑵𝑺 dan segitiga 𝑷𝑺𝑸 adalah sebangun.

𝑷𝑵𝑺 ~ 𝑷𝑺𝑸

Sehingga, diperoleh

𝑷𝑺 𝑷𝑵
=
𝑷𝑹 𝑷𝑺

↔ 𝑷𝑺𝟐 = 𝑷𝑹 ∙ 𝑷𝑵 … … … … … (𝟐)

Selain itu perhatikan pula bahwa

∠𝑴𝑷𝑵 + ∠𝑴𝑺𝑵 = ∠𝑸𝑷𝑹 + ∠𝑴𝑺𝑷 + ∠𝑵𝑺𝑷 = ∠𝑸𝑷𝑹 + ∠𝑷𝑸𝑹 + ∠𝑷𝑹𝑸 = 𝟏𝟖𝟎°

Jadi, 𝑷𝑺𝑫𝑵 adalah segiempat tali busur. Akibatnya, diperoleh

∠𝑴𝑺𝑷 = ∠𝑷𝑵𝑳

Sehingga dipunyai segitiga 𝑷𝑴𝑺 sebangun dengan segitiga 𝑷𝑳𝑵. Oleh karena itu,
diperoleh

𝑷𝑴 𝑷𝑺
=
𝑷𝑳 𝑷𝑵

𝑷𝑴 ∙ 𝑷𝑵
↔ 𝑷𝑳 = … … … … … (𝟑)
𝑷𝑺

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh

𝑷𝑺𝟒 = 𝑷𝑸 ∙ 𝑷𝑹 ∙ 𝑃𝑴 ∙ 𝑷𝑵
𝑷𝑴 ∙ 𝑷𝑵
↔ 𝑷𝑺𝟑 = 𝑷𝑸 ∙ 𝑷𝑹
𝑷𝑺

Denga memperhatikan persamaan (3) diperoleh

𝑷𝑺𝟑 = 𝑷𝑸 ∙ 𝑷𝑹 ∙ 𝑷𝑳

PEDAGOGIK

1. Untuk mencapai tujuan pembelajaran “siswa dapat menentukan rumus volume suatu balok”
Pak Rapiq memilih lintasan belajar sebagai berikut:
a. Memperkenalkan kubus satuan yang memiliki panjang rusuk satu satuan dengan volum
satu satuan.
b. Menghitung volume beberapa balok yang terbentuk dari susunan kubus-kubus satuan
c. Merumuskan volume balok secara umum.
Pendekatan yang dipilih Pak Rapiq untuk mencapai tujuan pembelajaran lintasan belajar
seperti itu disebut ….
Pembahasan:
Pendekatan yang dilakukan oleh Pak Rapiq dalam pembelajaran lintasan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran “siswa dapat menentukan rumus volume suatu balok” tersebut
adalah pendekatan matematika realistik (PMR).
Pada permulaan pembelajaran guru memberikan kepada siswa masalah kontekstual mengenai
volum suatu balok. Selanjutnya guru meminta siswa untuk menyelesaikan masalah
menggunakan kemampuan pengalaman mereka. Dalam hal ini mereka menghitung volum
dengan mencacah banyaknya susunan kubus satuan yang digunakan dalam membentuk
sebuah balok. Pada langkah berikutnya, guru memberikan konsep tentang volum bangun
ruang dan siswa diajak untuk memformulasikannya ke dalam model matematika, sehingga
tercipta tujuan akhir pembelajaran yakni guru bersama-sama dengan siswa merumuskan
volum balok secara umum.

2. Seorang guru matematika kelas XII sedang merencanakan pembelajaran materi panjang
proyeksi vektor ortogonal. Agar siswa dapat memahami pentingnya materi tersebut, guru itu
memikirkan bagaimana lintasan belajarnya. Tuliskan lintasan belajar (urutan proses
pembelajaran) sebelum menurunkan panjang proyeksi vektor ortogonal.
Penyelesaian:
Lintasan belajar menurunkan proyeksi vektor ortogonal:
a. Mengingatkan kembali panjang proyeksi vektor ortogonal adalah tentang perbandingan
trigonometri dan berkaitan dengan sudut antara dua vektor yang sudah terlebih dahulu
dibahas di bab sebelumnya.
b. ⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
Menggambar dua vektor, misalkan, 𝑢 𝑃𝑄 dan 𝑣 = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝑅 , untuk menentukan panjang
proyeksi vektor ortogonal dari 𝑢
⃗ pada 𝑣.
𝑄

𝑢

𝑃 𝑅
𝑣

𝑢

𝑃 𝑅
𝑣
𝑝𝑟𝑜𝑦 𝑢
⃗ pada 𝑣

c. Mendiskusikan bagaimana menentukan proyeksi vektor ortogonal adalah dengan


menentukan proyeksi sebuah titik pada vektor adalah menentukan proyeksi titik 𝑄 pada
vektor 𝑣 , yaitu titik 𝑆, dengan menarik garis yang melalui 𝑄 dan tegak lurus 𝑣 sehingga
akan berpotongan di 𝑆.

𝑎⃗.𝑏
d. Menghubungkan konsep sudut antara dua vektor, cos 𝜃 = |𝑎⃗||𝑏⃗|
, dan mengingatkan

kembali bahwa cos 𝜃 juga merupakan perbandingan sisi segitiga siku-siku 𝑃𝑆𝑄, yang
merupakan cikal bakal untuk𝑆 menentukan panjang proyeksi veltor ortogonal, yaitu
⃗⃗⃗⃗ .
panjang ruas garis 𝑃𝑆

3. Dalam pembelajaran Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, Pak Djoko memanfaatkan
masalah kontekstual sebagai pangkal pembelajarannya, sebagai terlihat pada Gambar 1. Tanpa
memanfaatkan variabel, maka langkah-langkah yang harus dilakukan siswa untuk memahami
konsep/prinsip Sistem Persamaan Linier Dua Variabel adalah ….

= Rp 175.000,00

= Rp 145.000,00

Gambar 1

Penyelesaian :
Langkah menyelesaikan SPLDV tanpa variabel.
1) Mencari selisih biaya dan selisih barang pada kedua gambar.
Selisih uang yang dibayarkan antara gambar atas dan bawah adalah Rp30.000 sedangkan
selisih barang yang tertera pada gambar adalah sebuah durian.
2) Menyimpulkan harga sebuah durian.
Sehingga bisa disimpulkan harga sebuah durian adalah Rp30.000
3) Mencari harga sebuah kue.
Karena harga 1 durian adalah Rp30.000, maka harga 2 durian adalah Rp60.000, sehingga
untuk gambar dua durian dan sebuah kue diperoleh harga kue adalah Rp145.000 dikurangi
harga 2 durian.
Harga sebuah kue adalah Rp145.000 – Rp60.000 = Rp85.000

4. Pak Galang bermaksud mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan suatu aturan tertentu
dalam pemecahan suatu masalah. Berikut ini adalah soal yang dibuat oleh Pak Galang.

Perhatikan ABC dengan panjang AB = 15 cm, BC = √𝟑𝟒 cm, dan ctg = 3/5.

Tentukan nilai dari sin ! C



√34 cm

β
A B
15 cm

Skor total untuk jawaban benar pada soal tersebut adalah 3. Berdasarkan soal di atas, tuliskan
panduan pemberian skor yang seharusnya digunakan oleh Pak Galang !

Penyelesaian :

Salah satu panduan pemberian skor yang dapat digunakan adalahsbb.

Kemampuan Skor

Mentukan nilai sin  dari ctg  1

Menentukan panjang AC dengan menggunakan aturan 1


kosinus

Menentukan nilai sin dengan aturan sinus 1

5. Seorang guru matematika SMA Beringin Jaya sedang melakukan proses pembelajaran materi
persamaan matriks (salah satunya AX = B). Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah
siswa mampu menentukan matriks X. Apa cara yang paling tepat yang ia lakukan untuk
mengecek apakah gagasan memperoleh matriks itu telah dikuasai oleh siswa atau belum?

Penyelesaian :

Untuk mengetahui apakah siswa telah memahami proses pembelajaran materi persamaan
matriks AX = B adalah ajukan pertanyaan yang sama untuk persamaan matriks XA = B.
Apabila siswa dapat menyelesaikan persamaan itu dengan benar, berarti siswa telah
memahami materi persamaan matriks.

Anda mungkin juga menyukai