Perhitungan Pelat Atap

Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PERHITUNGAN PELAT ATAP

Reni Kusumaningtyas
XIII TGB 2 /25

- Bahan :
Mutu Beton f'c = 25 Mpa (200 kg/cm²)
Bj Beton = 2400 kg/m³
Mutu Baja fy = 240 Mpa (2400 kg/cm²)
- Beban mati dari bagian konstruksi
Lapis kedap air atap = 5 cm
Bj lapis kedap air = 2000 kg/m³
Air tergenang di kantilever = 20 cm
Air tergenang di atap = 20 cm
Bj Air = 1000 kg/m³
- Beban Hidup
Beban hidup atap = 100 kg/m²
- Perencanaan berupa
a. Tebal pelat yang memenuhi syarat kendutan
b. Menentukan penulangan
c. Gambar hasil perhitungan
d. Tabel pembengkokan / kebutuhan tulangan
- Ukuran pelat yang dihitung
Pelat A
Lxa = 130 cm
Lya = 200 cm
1. Penentuan Tebal Pelat Minimum (h min)
a.) Pelat A → menerus (1,3 x 2,75 m)
h = L x 1 = 130 x 1 = 3.5135 cm = 4 cm
37 37
Menggunakan h = 3.514 cm = 4 cm
dengan safety factor 2% menjadi = 2% x 4 = 0.0703
= 3.5135 + 0.07
= 3.5838 cm
dibulatkan menjadi = 9 cm (karena tebal minimum pelat atap adalah 9 cm)
Karena pelat atap tidak menerima beban. Sehingga pada pelat atap
penggunaan tabel 10 tidak berlaku.
2. Penentuan Bentang Teoritis
a.) Pelat A
bentang pendek = Lxa = 130 cm
bentang panjang = Lya = 200 cm
Balok penumpu tebal 1/2 bata = b = 15 cm
Tebal Lantai = 9 cm
1.) Bentang pendek teoritis = lxa
ℓxa = Lxa + (2 x 1/2 h) = 130 + 2 x 1/2 . 9= 139 cm = 1.39 m
2.) Bentang panjang teoritis = lya
ℓya = Lya + (2 x 1/2 h) = 200 + 2 x 1/2 . 9= 209 cm = 2.09 m

3. Tentukan Beban yang Bekerja


a. Pada pelat atap (pelat A dan pelat B).
Diambil contoh pelat atap lebar = b = 100 cm (1,00 m) melajur ke arah bentang pendek (Ix).
1. Beban mati
a. Berat Sendiri = h x b x 1,00 x bj Beton = 0.09 x 1x 1 x 2400 = 216 kg/m²
b. Waterprofing = t x b x 1,00 x bj Beton = 0.05 x 1x 1 x 2000 = 100 kg/m²
c. Air tergenang = ta x b x 1,00 x bj Beton = 0.20 x 1x 1 x 1000 = 200 kg/m² +
WD = 516 kg/m²
2. Beban hidup / beban berguna berupa beban merata = WL = 100 kg/m²
3. WU = WD . YD + WL . YL = 516 . 1.20 + 100 . 1.60 = 779.2 kg/m²
4. Tentukan Momen yang Menentukan
a. Pelat Atap
1 . Tinjauan terhadap persyaratan penggunaan tabel momen.
- Bentang bersebelahan ukurannya sama.
- Beban seluruh bentang merata penuh → memenuhi syarat.
2 . Koefisien Momen & Momen
a. Pelat A
ℓya = 2.00 = 1.54 < 3 → penulangan 2 arah
ℓxa 1.30
Momen yang terjadi dihitung dengan rumus koefisien momen saat pelat ditumpu empat tepi dari
tabel 4.2b skema II, Buku Seri Beton 4 Grafik dan tabel perhitungan beton bertulang berdasarkan
SKSNI T-15-1991-03 halaman 26.
Dengan = ℓya = 1.54 maka didapat : ℓy
ℓxa
ℓx

ℓyA ℓyA
= 1.4 = 1.6
ℓxA ℓxA

Koef MℓxA = 42 Koef MℓxA = 49

1.54 - 1.4
→ Koef MℓxA = 42 + ( 49 - 42 ) = 46.85
1.6 - 1.4

Koef MℓyA = 18 Koef MℓyA = 15

1.54 - 1.4
→ Koef MℓyA = 18 + ( 18 - 15 ) = 20.08
1.6 - 1.4

Koef MtxA = 72 Koef MtxA = 78

1.54 - 1.4
→ Koef MtxA = 72 + ( 78 - 72 ) = 67.8
1.4 - 1.6

Koef MtyA = 55 Koef MtyA = 54

1.54 - 1.4
→ Koef MtyA = 55 + ( 55 - 54 ) = 54.31
1.4 - 1.6
1.) Mℓxa = 0.001 . WU atap . lxa²
. Koef MℓxA
= 0.001 . 779.2 . 2.50² .
46.85
= 61.689 kgm = 0.617 kNm
2.) Mℓya = 0.001 . WU atap . lxa² . Koef MℓyA
= 0.001 . 779.2 . 2.50² . 20.08
= 26.438 kgm = 0.264 kNm
3.) Mtxa = 0.001 . WU atap . lxa² . Koef MtxA
= 0.001 . 779.2 . 2.50² . 67.8
= 89.343 kgm = 0.893 kNm
4.) Mtya = 0.001 . WU atap . lxa² . Koef MtyA
= 0.001 . 779.2 . 2.50² . 54.31
= 71.515 kgm = 0.715 kNm

Rekapitulasi Nilai Momen pada pelat atap → M = 0,001 . WU . lx² . Koefisien Momen
ß = 0,001 . WU = 0,001 . 1048 = 0.779

ß . lx² . KM
Kode ℓx Koef. Momen
ℓy (M) ℓy / ℓx ℓx² ß . Lx² Lapangan (kNm) Tumpuan (kNm)
Pelat (M)
KM.ℓy KM.ℓy KM.tx KM.ty Lap. X Lap. Y Lap. X Lap. Y
A 1.30 2.00 1.54 1.69 46.85 20.08 67.8 54.31 1.317 0.617 0.264 0.893 0.715

Momen yang dipakai untuk perhitungan penulangan =


Pelat A
1 . Lapangan bentang pendek pelat A dipakai Mℓxa = 0.617 kNm
2 . Tumpuan bentang pendek pelat A dipakai Mtxa = 0.715 kNm
3 . Lapangan bentang panjang pelat A dipakai Mℓya = 0.893 kNm
4 . Tumpuan bentang panjang pelat A dipakai Mtya = 0.264 kNm
5. Perhitungan Penentuan Luas Penampang Tulangan
a. Pelat A
1 .Lapangan bentang pendek pelat A
→Mℓxa = 0.617 kNm
a. Tinggi efektif = d
Ditentukan penutup beton p = 3 cm (konstruksi ditentukan),
tulangan menggunakan ø p 8
Tinggi efektif pelat = dx = h - p - ø
2
= 9- 3- 0.80
2
= 5.60 cm → d = 0.056 m
b. Rasio Tulangan = ρ
MU = Mℓxa = 0.617 = 196.71 (melihat tabel 5.1h dengan ø = 1 (hal. 51/tul.tgl))
bd² bd² 1. (0.056)²
Interpolasi :
Dari tabel didapat→ MU = 100 ρ= 0.0001 dan MU = 200 ρ= 0.0008
bd² bd²
MU = 196.713 → ρ int = 0.0001 + (196,71 - 100) . (0.0001-0.0008) = 0.000162
bd² 200-100
ρ min = 0.0025 < ρ int = 0.0001615 → tidak memenuhi syarat rasio.
c. Luas Penampang Tulangan
Alxa = Alya = Alyb = ρ min . b.d = 0.0025 . 100 . 5.600 = 1.4000 mm²
= 140.000 cm²

2 .Tumpuan bentang pendek pelat A


→Mtxa = 0.715 kNm
a. Tinggi efektif = d
Ditentukan penutup beton p = 4 cm (konstruksi ditentukan),
tulangan menggunakan ø p 8
Tinggi efektif pelat = dx = h - p - ø
2
= 9- 4- 0.80
2
= 4.60 cm → d = 0.046 m
b. Rasio Tulangan
MU = Mtxa = 0.715 = 337.97 (melihat tabel 5.1h dengan ø = 1 (hal. 51/tul.tgl))
bd² bd² 1. (0.066)²
Interpolasi :
Dari tabel didapat→MU = 300 ρ= 0.0013 dan MU = 400 ρ= 0.0017
bd² bd²
MU = 337.972 → ρ int = 0.0013 + (337,97-300) . (0,0017-0,0013) = 0.001
bd² 400-300
ρ min = 0.0025 < ρ int = 0.00145 → tidak memenuhi syarat rasio.
c. Luas Penampang Tulangan
Alxa = Alya = Alyb = ρ min . b.d = 0.0025 . 100 . 4.600 = 1.1500 mm²
= 115.00 cm²

3 .Lapangan bentang panjang pelat A


→Mℓya = 0.893 kNm
a. Tinggi efektif = d
Ditentukan penutup beton p = 4 cm (konstruksi ditentukan),
tulangan menggunakan ø p 8
dy h
ØTPS
ØTPP
Tinggi efektif pelat = dx = h - p - ø
P
P
ØTPP
ØTPS
2
dy h
= 9- 4- 0.80
2
= 4.60 cm → d = 0.046 m
b. Rasio Tulangan
MU = Mℓya = 0.893 = 422.23 (melihat tabel 5.1h dengan ø = 1 (hal. 51/tul.tgl))
bd² bd² 1. (0.066)²
Interpolasi :
Dari tabel didapat→ MU = 400 ρ= 0.0021 dan MU = 500 ρ= 0.0025
bd² bd²
MU = 422.226 → ρ int = 0.0021 + (422,23-400) . (0,0025-0,0021) = 0.002
bd² 500-400
ρ min = 0.0025 < ρ int = 0.0022 → tidak memenuhi syarat rasio.
c. Luas Penampang Tulangan
Alxa = Alya = Alyb = ρ min . b.d = 0.0025 . 100 . 4.600 = 1.1500 cm²
= 115.000 mm²

4 .Tumpuan bentang panjang pelat A


→Mtya = 0.264 kNm
a. Tinggi efektif = d
Ditentukan penutup beton p = 4 cm (konstruksi ditentukan),
tulangan menggunakan ø p 8
Tinggi efektif pelat = dx = h - p - ø
2
= 9- 4- 0.80
2
= 4.60 cm → d = 0.046 m

b. Rasio Tulangan
MU = Mtya = 0.264 = 124.94 (melihat tabel 5.1h dengan ø = 1 (hal. 51/tul.tgl))
bd² bd² 1. (0.056)²
Interpolasi :
Dari tabel didapat→ MU = 100 ρ= 0.0001 dan MU = 200 ρ= 0.0008
bd² bd²
MU = 124.944 → ρ int = 0.0001 + (124,94-100) . (0,0008-0,0001) = 0.000
bd² 200-100
ρ min = 0.0025 < ρ int = 0.00027 → tidak memenuhi syarat rasio.
c. Luas Penampang Tulangan
Alxa = Alya = Alyb = ρ min . b.d = 0.0025 . 100 . 4.600 = 1.1500 cm²
= 115.000 mm²

6. Perhitungan Tulangan Bagi Tumpuan


Abg = 0.25 . b . h
100
= 0.25 . 100 . 9
100
= 2.250 = 225 mm²
Dipilih ø 8 - 200 → Atab = 251 mm² > Abg = 225 mm²

7. Pemilihan Tulangan
Pelat A
- Lapangan Bentang Pendek Pelat A
Diketahui : Luas penampang tulangan Aℓxa = 140.000 mm²
Dipilih ø8 - 250→ Atab = 201 > Aℓxa = 140.000 mm²

- Tumpuan Bentang Pendek Pelat A


Diketahui : Luas penampang tulangan Atxa = 115.000 mm²
Dipilih ø8 - 250→ Atab = 201 > Atxa = 115.000 mm²

- Tumpuan Bentang Panjang Pelat A


Diketahui : Luas penampang tulangan Atya = 115.000 mm²
Dipilih ø8 - 250→ Atab = 201 > Atya = 115.000 mm²
- Lapangan Bentang Panjang Pelat A
Diketahui : Luas penampang tulangan Aℓya = 115.000 mm²
Dipilih ø8 - 250→ Atab = 201 > Aℓya = 115.000 mm²

Rekapitulasi Hasil Penulangan


No. Posisi Luas (mm²) Tul. Pokok Atab (mm²) Tul. Bagi
1 Aℓxa 140.000 ø8 - 250 201 -
2 Atxa 115.000 ø8 - 250 201 ø8- 200
3 Atya 115.000 ø8 - 250 201 ø8- 200
4 Aℓya 115.000 ø8 - 250 201 -

Anda mungkin juga menyukai