Tanda Bahaya Kehamilan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

a.

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu)


1. Perdarahan Pada Kehamilan Muda
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat
terjadi pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian
abortus, misscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa
istilah sesuai dengan pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan pada
kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan
kegagalan kelangsungan kehamilan (Hadijanto, 2008).
2. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Mual dan muntah yang sampai menggangguaktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi
lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2005).
3. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38oC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun
2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.
b. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)
1. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38oC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun
2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.
2. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan
bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam
kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Rukiyah, 2009).
c. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 – 42 minggu)
1. Perdarahan Pervaginam
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang
tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta
previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain
adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari
perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu (Rukiyah, 2009)
2. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Kusmiyati, 2008).
3. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-
eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-
bintik (spot), berkunang-kunang (Rukiyah, 2009).
4. Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi.
Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda pre-eklampsia (Rukiyah, 2009).
5. Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan
disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum
terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda
persalinan ini disebut ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung
antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin
lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar
kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Wiknjosastro, 2005).

Rukiyah, Ai Yeyeh., Yulianti, Lia., Maemunah., Susilowati, Lilik. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan).
Jakarta: Trans Info Media.
Hadijanto, Bantuk. 2008. Pendarahan pada Kehamilan Muda: Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Kusmiyati, Yuni. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai