Laporan Step Test
Laporan Step Test
Laporan Step Test
DisusunOleh:
111.160.115
PLUG 3
LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
2018
Laboratorium Hidrogeologi 2018
HALAMAN PENGESAHAN
“Step DrawdownTest”
Disusun Oleh:
NIM : 111.160.115
Plug :3
Mengetahui,
Asisten Hidrogeologi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat serta karunianya
sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai suatu laporan untuk melaporkan kegiatan praktikum
yang membahas mengenai Step Test.
Pada kesempatan in, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak, agar penyusunan laporan berikutnya lebih
sempurna.
Penyusun mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna khususnya bagi diri
sendiri dan para pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Klasifikasi Sumur berdasarkan Factor Development (Bierschenk, 1964) .... 10
Table 2.2 Klasifikasi Kondisi Sumur Berdasarkan Coefisient Well Loss (Walton, 1970)
........................................................................................................................................ 10
Table 2.3 Tabulasi Data Hasil Step Test........................................................................ 11
Table 2.4 Hasil Tabulasi Data Metode Jacob ................................................................ 12
Table 2.5 Tabel Metode II ............................................................................................. 13
Table 2.6 Tabulasi Data Metode Logan ......................................................................... 13
Table 3.1 Tabulasi Data Hasil Steptest .......................................................................... 16
Table 3.2 Tabulasi Data Metode Jacob .......................................................................... 16
Table 3.3 Tabulasi Pengerjaan Metode II ...................................................................... 17
Table 3.4 Tabel Metode II dengan Sw Grafis ................................................................ 17
Table 3.5 Tabel Metode II dengan Sw Matematis .......... Error! Bookmark not defined.
Table 3.6 Tabel Data Metode Logan ............................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
Ep = BQ/Sw x 100%
Dimana :
Ep = Efisiensi pemompaan (l/det.s-1)
BQ = hambatan yang terjadi didalam aliran pada akuifernya sendiri
Sw = (l/det)
total penurunan muka airtanah (s)
Dimana :
Fd = Faktor development
C = Harga koefisien Well Loss
B = Harga koefisien Aquifer loss
Table 2.2Klasifikasi Kondisi Sumur Berdasarkan Coefisient Well Loss (Walton, 1970)
Sw1
s(m)
Sw2
Sw3
t ( menit )
Gambar 2.1Grafik hubungan s dan t
Q s Sw Sw/Q
Step
(l/detik) (m) (m) (m/l/detik)
Q
Step B C BQ CQ2 Sw
(l/det)
2. Metode II
Pada metode ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap kapasitas jenis pada
setiap step pemompaan Jadi :
Apabila harga mendekati kesamaan dengan perbedaan < 1, maka kontruksi sumur
sempurna.
A : b : c
Q1/Sw1 : Q2/Sw2 = d
Q2/Sw1 : Q3/Sw3 = e
1) Dari data pengamatan step test dan perhitungan, dibuat tabulasi data seperti
tabel 5 :
Q
Step B C BQ CQ2 Sw Sw/Q
(l/det)
3) Menentukan Q optimum dengan cara menarik garis dari titik harga Sw/Q =
50 searah dengan absis hingga memotong kurva
4) Dari perpotongan antara garis Sw/Q = 50 dan kurva, tarik garis tegak lurus
ke arah absis
5) Titik hasil perpotongan antara garis tegak lurus dan garis absis dibaca
sebagai nilai Q optimum
6) Untuk seterusnya dihitung T (keterusan) dengan metode Logans
1,22.Q.86,4
T .....m 2 / hari
Sw
Q = Q optimum
Sw :(harga Sw pada saat Q optimum) = Q optimum x 50
7) Menghitung harga k = permeabilitas dengan rumus T = k.D,
dimana D = Tebal akuifer, k = T/D
1) Data pemompaan dievaluasi dengan metode uji sumur muka air bertahap
(step drawdown test) untuk mendapatkan persamaan garis Sw = BQ + CQ2.
2) Gambar persamaan garis tersebut pada kertas grafik dengan memasukkan
nilai Q sebagai absis (X) dan nilai Sw sebagai ordinat (Y).
3) Hitung kapasitas maksimum sumur atau debit maksimum (Qmaks) dengan
persamaan Huisman sebagai berikut:
( K)
Qmax 2 rw D
15
dimana:
Qmaks = debit maksimum (m3/dt)
5) Dari titik potong di atas didapat harga kapasitas optimum (Q opt) dan
penurunan muka air optimum (Sw opt).
6) Hubungkan titik kapasitas maksimum (Qmaks) dengan penurunan muka air
(Swmaks) sehingga berupa garis lurus yang berpotongan
BAB III
PEMBAHASAN
Step Q ΔS Sw Sw/Q
1 0,0171 1,05 1,05 61,4035
2 0,0272 1,59 2,64 97,058
3 0,0378 0,8 3,44 91,005
Grafik Q vs Sw/Q dilampirkan
Sw BQ CQ 2
BQ
Ep x100%
Sw
Step Q B C BQ CQ2 Sw
1 0,0171 51 1440 0,8721 0,421 1,2931
2 0,0272 51 1440 1,3872 1,065 2,4522
3 0,0378 51 1440 1,9278 2,057 3,984
Grafik Q vs Sw dilampirkan
3.3 Metode II
Sehingga berdasarkan metode ini, karena harga mendekati kesamaan dengan < 1, maka
konstruksi sumur sempurna.
BQ
Ep x100%
Sw
1,22 xQopt T
T x86.4 K
Sw D
Nilai Qopt diperoleh dari grafik Ep vs Q, dengan nilai Qopt = 0.0299 m3/s sedangkan nilai
Sw adalah Sw = Qopt x 50 x 86.4= 129,168 , sehingga nilai T menjadi:
1,22 xQ
T x86.4
129,168
1,22 x(0,0299)
x86.4 0,0244m 2 / hari
129,168
0,0244m 2 / hari
K 9,76 x104 m / s
25m
( K)
Qmax 2 rw D
15
dan persamaan garis:
y 5,96 x 0,049
Dimana, x = Qmax
y = Swmax
( 9,76 x10 4 m / s )
Qmax 2 3,14 0,1524m 25m
15
0,0498m 3 / s x
Kemudian nilai x tersebut dimasukkan kedalam persamaan garis yang telah ada untuk
mencari nilai Swmax
= 2,499 + 3,457
= 5,95
3.6 Aplikasi
Mencari Luas Area Pemompaan (A) dan Jumlah Sumur (N) yang digunakan
A 8 Ha
Jumlah Pompa
LA
Diketahui: JP
A
L A= 150 Ha
A = 7,714Ha
Ditanyakan: JP?
Solusi:
150 Ha
N 18,75 20.Sumur
8 Ha
Q max ro
Sw ln
2 T rw
0,028 ro
1,495 ln
2 3,14 0,0244 0,1524
1,495 = 0,1764 x Ln (ro/0,1524)
Ln ro –Ln 0,1524 = 10,77
Ln ro = 10,77 + (-1,88124)
=8,88876
ro = e 8.88876
ro = 7250,02
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa maka diperoleh data sebagai berikut:
Metode I (Jacob’s Method)
Berdasarkan klasifikasi sumur berdasarkan Factor Development
(Bierschenk,1964), di peroleh nilai Fd 28,23hari / m 3
Metode II
Pada metode ini harga pada tabel mendekati kesamaan dengan < 1, maka
konstruksi sumur sempurna.
Metode III (Logan’s Method)
Dari grafik Ep vs Q diperoleh data Qopt = 0,0299 m3/s
Sehingga dari data Qopt tersebut diperoleh nilai:
T = 0,024 m2/hari
K = 9,76 x 10-4 m/s
Metode IV Grafis (Sichardt’s Method)
Pada metode ini diperoleh nilai:
Qmax = 0,049 m3/s
Swmax= 5,964
Kedua data tersebut diperoleh dari persamaan garis y = 5,96 x –0,049, dimana:
x = Qmax
y = Swmax
kedua data tersebut kemudian dimasukkan kedalam grafis Sw vs Q dan
diperoleh Qopt = 0,028 m3/s
Aplikatif
Dari metode dan data yang telah diperoleh maka aplikasi dari data tersebut
adalah dengan mencari Luas Area Pemompaan (A), Jumlah Pompa (JP) dan
Radius of Infuence (ro). Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh
data sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Kruseman, G.P dan De Ridder, N.A. 1994. Analysis and Evaluation of Pumping Test
Data: Second Edition (Completely Revised). Netherland: International
Institute for Land Reclamation and Improvement
Sudarsono, Untung. 1998. Prosedur Pompa Uji. Bandung: Buletin Geologi Tata
Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology), No 23, Juni 1998. ISSN
1410/1696: Keputusan LIPI No. 86/V.2/KD/93
LAMPIRAN