Makalah Kepaniteraan Ilmu Konservasi Gigi
Makalah Kepaniteraan Ilmu Konservasi Gigi
Makalah Kepaniteraan Ilmu Konservasi Gigi
Disusun Oleh:
Herliena Dyah Indriani
(10/298821/KG/8652)
Operative dentistry adalah seni dan diagnosis, perawatan, dan prognosis dari kerusakan
gigi yang tidak membutuhkan restorasi keseluruhan, perawatan ini diharapkan dapat
merestorasi bentuk gigi, fungsi gigi, dan estetik serta menjaga integritas fisiologi gigi dalam
hubungan yang harmonis dengan gigi dan jaringan antagonisnya yang meningkatkan
Resin komposit adalah material yang menjadi pilihan dalam melakukan restorasi direct.
Material ini dipilih karena memiliki keunggulan dalam ikatan dengan enamel dan dentin, sifat
mekanisnya, serta kemampuan estetikanya. Namun, material ini memiliki kekurangan terkait
Pengerutan komposit juga dipengaruhi oleh sifat material, bentuk kavitas, waktu dan
intensitas penyinaran, derajat perubahan, serta elastisitas substrat enamel dan dentin.
(penemuan material baru dengan volume kontraksi yang lebih rendah, bentuk kavitas dan
teknik penempatan tumpatan. Teknik penempatan tumpatan telah banyak diketahui sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
I. Klasifikasi Kavitas
Klasifikasi kavitas yang paling dikenal dan sampai sekaramg masih dipergunakan
a. Kelas I : Kavitas yang dimulai dengan kerusakan pada pit dan fisur yang
terdapat pada permukaan oklusal gigi molar dan premolar, permukaan bukal,
lingual/palatal semua gigi di daerah 2/3 ke arah oklusal dan insisal, foramen
b. Kelas II : Kavitas yang terdapat pada permukaan proksimal gigi premolar dan
d. Kelas IV : Kavitas yang terdapat pada permukaan proksimal gigi anterior tetapi
e. Kelas V : Kavitas pada 1/3 gingival yang bukan pada pit dan fissure semua gigi
f. Kelas VI : Kavitas pada permukaan mesial dan distal gigi-gigi premolar dan
Setiap mengerjakan suatu preparasi kavitas selalu harus mengikuti pedoman dasar
yang merupakan tahapan prinsip preparasi kavitas sehingga hasil preparasi akan baik
Adanya komposit serta bonding preparasi gigi dapat dilakukan secara konservatif
tanpa banyak mengurangi struktur gigi, sehingga dapat menjaga integritas struktur
gigi. Keuntungan dari penggunaan resin komposit sebagai bahan tumpatan ialah:
a. Estetik
b. Perlindungan struktur gigi
c. Meningkatkan resistensi terhadap microleakage
d. Memperkuat struktur gigi
e. Konduktor panas yang rendah
f. Selesai dalam sekali kunjungan
g. Ekonomis
h. Tidak menimbulkan korosi
a. Etsa
diaplikasikan dengan menggukana tip aplikator, sikat atau kapas. Proses etsa
dilakukan pada dentin dan email selama 15 detik. Setelah proses etsa, asam
dihilangkan dengan air dari air syringe selama 5 detik. Jika hanya enamel yang
dilakukan pengetsaan maka gigi dikeringkan dengan angin dari air syringe. Jika
enamel dan dentin telah diberi etsa, gigi akan berada dalam kondisi yang cukup
b. Bonding
Kebanyakan dari agen bonding menggabungkan primer dan adhesive dalam satu
botol. Agen bonding diaplikasikan pada gigi yang telah dilakukan etsa dengan
gigi akan tampak mengkilap dengan adanya agen bonding. Setiap bonding
memiliki waktu tertentu dalam penggunaan yang telah ditetapkan pabrik yang
Insersi resin komposit terdapat dua tahap prosedur dengan tahap pertama ialah
ikatan dengan gigi dan tahap kedua penempatan komposit. Komposit biasanya
mudah dan cepat untuk diletakkan pada kavitas gigi. Plastis instrument yang
dilapisi dengan Teflon dipilih untuk mencegah melekanya material komposit pada
akibat insersi yang kurang merata, kontrol dari infeksi juga baik karena komposit
d. Pembentukan komposit
Pengetahuan yang cukup tentang morfologi gigi merupakan hal yang mendasar
e. Polishing
menghasilkan permukaan yang halus dan mengkilat. Banyak produk yang tersedia
untuk finishing dan polishing, termasuk bur diamond, rubber point dan flexible
dengan benar dapat merusak sebuah tumpatan. Kelebihan panas atau trauma
I. Kavitas Kelas I
Terdapat tiga tipe preparasi untuk kavitas kelas I yaitu konvensional, konvensional
dengan bevel, dan modifikasi preparasi dapat dilakukan berdasarkan indikasi. Bentuk
kotak pada kavitas konvensional dibutuhkan untuk restorasi yang ditujukan untuk
tekanan oklusal yang kuat pada restorasi yang besar. Lesi yang berukuran kecil
sampai sedang menggunakan desai modifikasi yang tidak harus memiliki ketebalan
instrument yang kecil. Inverted cone bur digunakan untuk preparasi kavitas dan
Kelebihan dari penggunaan inverted cone bur ialah: pada dasar kavitas akan
didaptkan dinding yang datar, meningkatkan retensi, struktur gigi yang konservatif.
Preparasi konvensional
Preparasi kavitas kelas I komposit yang besar, mula-mula dapat dimulai dari area
pulpa sampai dengan kedalaman 1,5 mm. Pindahkan preparasi dari distal menuju
ke sisi mesial gigi. Tepi marginal dan cusp harus dijaga sebaik mungkin. Sisa
karies atau tumpatan lama dihilangkan pada tahap ini. Bagian cavosurface harus
Preparasi Modifikasi
Preparasi ini nampak seperti lubang kecil. Ketika merestorasi pit dan fisur
sampai jaringan karies telah hilang. Jika kavitas dalam diberi CaOH sebagai liner
Sama dengan preparasi pada tumpatan amalgam dimulai dari bagian prosimal, jika
karies tidak meluas maka proksimal kontak dibiarkan utuh. Pada preparasi ini
tidak ada retentive sekunder yang biasanya terdapat pada tumpatan amalgam
karena telah diikan dengan mekanisme bonding. Tidak ada bevel oklusal karena
dapat mengakibatkan komposit terlalu tipis dan fraktur, tetapi bevel diberikan
pada kotak proksimal. Bevel diberikan pada facial atau lingual groove.
Kavitas kelas III berlokasi di permukaan proksimal dari gigi anterior yang
pendekatan ke lesi dapat dilakukan melalui bagian lingual atau palatal gigi.
Pengambilan jaringan karies bisa dilakukan dari sisi facial apabila jaringan karies
ke dalam dentin, groove bisa dibituhkan di bagian yang tidak ada enamel. Kavitas
yang ada pada mahkota gigi diberi bevel. Pada preparasi kavitas kelas III dilakukan
digunakan untuk membuat jalan masuk dari incisogingival dekat dengan gigi
kedalaman 0,75-1,25 mm. Dinding axial mengikuti kontur dari permukaan luar
gigi. Kavitas dipreparasi sampai 0,2 mm kedalaman dentin. Area kontak proksimal
Kavitas kelas IV restorasi komposit dilakukan pada gigi yang terkena karies pada
mahkota porselen dengan kondisi klinis sebagai berikut: gigi yang fraktur, karies
Preparasi kavitas kelas IV ditandai dengan adanya diding kavitas yang dipreparasi
sebanyak mungkin dan tegak lurus atau paralel dengan axis gigi, desain ini akan
memberikan resistensi yang lebih besar untuk proses menggigit makanan. Kavitas
CaOH. Dilakukan pembentukan bevel pada tepi cavosurface dengan bur diamond
flame.
Gambar 12. Penampakan preparasi kavitas kelas IV dari labial dan incical
V. Kavitas Kelas V
Kavitas kelas V terletak pada 1/3 gingival dari bagian facial atau lingual gigi.
Kavitas dibuat dengan menggunakan tapered bur untuk memasuki permukaan gigi.
Kedalaman axial sedalam 0,75 mm. Dinding axial harus mengikuti kontur
permukaan luar gigi. Outline form dan perlebaran kavitas ditentukan oleh perluasan
karies. Apabila kavitas mendekati permukaan pulpa perlu diberi liner seperti CaOH.
Desain modifikasi preparasi merukapan desain yang paling cocok untuk kavitas kelas
VI. Untuk memasuki daerah yang terkena karies menggunakan bur bulat dan
diorientasikan tegak lurus dengan permukaan gigi dan kedalaman ditentukan oleh
DAFTAR PUSTAKA
Staf Dosen Bagian Ilmu Konservasi Gigi, 2010, Pengantar Pra Klinik Konservasi
Gigi.