Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
RDI WA
MA SECTIO CAESARIA D
LU R SU
YO ( Standard Operating Procedure )
No.Dokumen No.Revisi Halaman 014 / 001 / SOP II M / KO TA BLI TA R 2 1/3 O.001 / 422.205 / 2009 Ditetapkan, Direktur, Tanggal terbit PROSEDUR 18-02-2009 TETAP Dr.Husein Abdul Rachman Pembina Utama Muda NIP. 19540818 198412 1 001 Pengertian Seksio Sesaria adalah suatu prosedur operatif untuk mengeluarkan bayi melalui insisi dinding abdomen dan uterus Tujuan Untuk keselamatan ibu dan bayi Kebijakan Sesuai dengan kebijakan seksio sesarea Prosedur 1) Posisikan ibu miring 15º dan ganjal bagian bokongnya dengan bantal atau lipatan kain untuk mencegah supine hypotension syndrome. 2) Usapkan (dengan teknik yang benar) larutan antiseptik (tiga kali) pada daerah insisi. 3) Hindarkan berbagai bentuk kontaminasi pada area operasi, termasuk tangan, siku atau pakaian yang tak terjamin sterilitasnya. 4) Tutup permukaan tubuh ibu dengan kain steril : a) Bila menggunakan kain penutup berlubang, tempatkan lubang tersebut diatas daerah insisi. b) Buka lipatan kain penutup dengan menjauhi area insisi. c) Penyiapan area insisi/operasi dan menutup tubuh ibu dilakukan setelah tindakan regional/general anesthesia. 5) Dokter melakukan insisi mediana atau pfanenstiel dengan pisau no 518. 6) Dokter memperdalam sayatan pada dinding abdomen sampai menembus peritoneum dan memperlebar sayatan hingga sekitar 12 cm. 7) Dokter mengobservasi kondisi atau kelainan pada uterus, adneksa dan parametrium dengan menarik dinding abdomen ke kiri dan kanan. 8) Dokter mengangkat dinding perut dengan retractor, menyelipkan kasa besar melingkupi sisi uterus gravidus untuk menampilkan dinding depan uterus dan menyisihkan usus, ovarium dan tuba dan organ intra abdomen lainnya. 9) Dokter membuat sayatan pada segmen bawah uterus dengan menggunakan pisau (sehingga mudah ditembus dan diperlebar dengan jari). Kemudian pecahkan ketuban dan menghisap cairan ketuban yang keluar. a) Segmen bawah uterus yang memperlebar dengan jari adalah operator. 10) Dokter meluksir keluar kepala janin, kemudian melahirkan seluruh tubuh dengan cara yang sesuai, kemudian membersihkan seluruh muka janin dengan kain kasa lembab. 11)Dokter menjepit tali pusat pada jarak 10-15 cm dari umbilicusdan mengguntingnya. Kemudian menyerahkan bayi pada bidan yang didampingi dokter specialis anak untuk perawatan bayi selanjunya. a) Dokter melahirkan plasenta dengan melepasnya secara manual dari tempat implantasi, kemudian menarik tali pusat dan sedikit menekan uterus b) Dokter menjepit tepi luka insisi pada segmenbawah uterus dengan ring klem atau klem fenster terutama pada kedua ujung luka sayatan. 12) Dokter melakukan eksplorasi ke dalam cavum uteri dengan kasa yang dijepitkan pada klem fenster atau dengan menggunakan 2-3 jari tangan operator yang dibalut dengan kasa. Pastikan tidak ada bagian plasenta yang tertinggal. 13) Dokter melakukan jahitan homeostasis dengan simpul (8), figure of eight pada kedua ujung robekan uterus dengan menggunakan benang polyglycolic atau cromic cat gut no 2 atau no 1 dilanjutkan dengan menjahit segmen bawah secara jelujur biasa atau feston 14) Dokter memastikan tidak adanya perdarahan dengan melakukan retroperitonialisasi melalui evaluasi kedua adneksa dan segmen bawah rahim belakang. 15) Dokter mengeluarkan kasa basah, membersihkan rongga abdomen dan melakukan pemeriksaan ulang untuk meyakinkan tidak adanya perdarahan dari tempat jahitan atau tempat lain. 16) Dokter menjepit fasia abdominalis pada ujung proksimal dan distal sayatan dengan kocher dan menjahit hingga subkutis dengan polyglycolic acid (misayatan alnya dexon no 1). 17) Dokter menjahit kulit dengan nilon atau sutra. 18) Dokter menutup luka operasi dengan kasa dan povidon iodine. 19) Dokter melepaskan kain penutup abdomen dengan hati-hati tanpa menyentuh kasa penutup luka operasi. 20) Dokter membersihkan vagina dari sisa darah dan bekuan dengan menggunakan kasa yang dijepit pada fenster / foenster klem. Dokter membersihkan daerah vulva sampai paha dari sisa darah atau cairan tubuh.
Unit Terkait i. Kamar bersalin
ii. Kamar oprasi RDI WA MA PERSIAPAN PASIEN SECTIO CAESARIA D
LU R SU
YO
( Standard Operating Procedure )
No.Dokumen No.Revisi Halaman 014 / 001 / SOP II M / KO TA BLI TA R 2 1/3 O.001 / 422.205 / 2009 Ditetapkan, Direktur, Tanggal terbit PROSEDUR 18-02-2009 TETAP Dr.Husein Abdul Rachman Pembina Utama Muda NIP. 19540818 198412 1 001 Pengertian Persiapan pasien section caesaria adalah Penatalaksanaan persiapan pasien yang akan dioperasi section caesaria Tujuan Untuk mengakiri persalinan pada ibu hamil dengan kontra indikasi lahir pervaginam atau gagal lahir pervaginam Kebijakan 1. Lakukan persiapan operasi seksio sesarea sesuai prosedur persiapan operasi 2. Bila operasi darurat atau cyto tanpa puasa Prosedur a. Meminta persetujuan tindakan medik pada pasien dan suami / keluarga yang bertanggung jawab b. Menetapkan indikasi seksio yaitu : Untuk ibu II. Disfungsi uterus III. Distosia jaringan lemak IV. Plasenta previa V. CPD / Disproporsi Kepala Panggul Untuk anak VI. Janin besar VII.Gawat janin VIII. Letak lintang c. Pencegahan infeksi dan persipan oprasi untuk pasien : a. Pasien dipuasakan 6 jam. Dalam keadaan darurat pasien tidak dipuasakan tetapi memberikan antasida 2 sendok makan b. Memeriksakan laboratorium : DL, HBsAg, HIV untuk pasien yang emergency. Untuk pasien yang oprasi elektif : periksakan DL, Gol Darah, fungsi hati, fungsi ginjal, HBsAg, HIV, ECG c. Mencukur daerah yang akan dioprasi sekitar 20 cm ( pada bagian perut ) dan daerah pubis kemudian dibersihkan dengan savlon d. Persiapan darah sesuai dengan keadaan pasien dan permintaan dokter e. memasang infus RL / Na Cl 0,9 % 2 fles sebelum berangkat ke kamar oprasi f. Memasang dower cateter g. Mengobservasi CHBP sebelum pasien diantar ke kamar oprasi h. Mengobservasi TTV i. Mengganti baju oprasi, melepas perhisan yang dipakai, melepas gigi palsu bila ada, menghapus make up, memasang tutup kepala j. Menyiapkan setatus pasien, darah bila ada, hasil foto, ECG k. Mengantar pasien ke kamar oprasi D. Persiapan lain-lain untuk dibawa kekamar oprasi : 1. Alat-alat resusitasi bayi lengkap, O2 2. Mylon, Glukose 40%, spuit, betadine 3. Gunting tali pusat, Umbilikal klem kasa steril 4. Bedong bayi / pembungkus bayi 5. Slym suiker / penghisap lender 6. Tempat plasenta 7. Gurita ibu, baju operasi, softex, bengkok, handuk Unit Terkait 1. Ruang bersalin 2. Instalasi laboratorium 3. Instalasi radiologi 4. Instalasi kamar operasi Catatan : SECTIO CAESARIA dilakukan pada : 1) Pasien dengan placenta previa 2) Pada panggul sempit 3) Pada ruptura uteri mengancam 4) Pada partus lama 5) Pada partus tak maju 6) Pada distansia servix 7) Pada eklamsia dan hypertensi 8) Pada kelainan letak : a) Letak lintang b) Letak bokong c) Letak dahi dan mulut d) Presentasi rangkap e) Gemelli : i) Bila janin satu letak lintang ii) Bila terjadi interlok iii) Bila distansia karena tumor iv) Gawat janin / foetal distress