Makalah Sensor Pada Robotika (Kelompok 4)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PENGATAR ROBOTIKA
“SENSOR”

Disusun Oleh : Kelompok 4


Nama Anggota :
Angga Laziken Atayna
Azhar Mahendra
Hary yantono pandiangan
Irfan Wahyudi
M.Ananda Pane
Riyan Syah Putra
Siti Nurhamida

Kelas: 3stka1
Kampus Stmik Triguna Dharma
Mata Kuliah : Pengatar Robotika
Dosen: Bapak Devri Suherdi, S.Kom., M.Kom

2018/2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ i

TUJUAN .............................................................................................................................................. i

BAB II SENSOR

PENGERTIAN SENSOR .................................................................................................................. 1

FUNSI SENSOR ................................................................................................................................. 1

JENIS JENIS SENSOR ...................................................................................................................... 1

Thermokopel .............................................................................................................. 2

Thermistor (Thermal Resistor/Thermal Sensitive Resistor) ...................................... 3

RTD (Resistance Temperature Detectors) ................................................................. 4

Sensor IC LM 35 ........................................................................................................ 5

Sensor Proximity optic ............................................................................................... 6

Sensor Proximity Induktif .......................................................................................... 6

Sensor Proximity Kapasitif ........................................................................................ 6

Sensor DHT 11 ........................................................................................................... 7

Photodioda(LDR) ....................................................................................................... 8

Sensor Hygrometer..................................................................................................... 8

Sensor Strain Gage ..................................................................................................... 9

Sensor Load Cell ........................................................................................................ 9

Sensor Phototransistor............................................................................................. 10

Sensor Tekanan MPX4100 ...................................................................................... 10


Sensor Photovoltaic.................................................................................................. 11

Sensor Ultrasonic ..................................................................................................... 11

Sensor Kompas Elektronik CMPS-03...................................................................... 13

Sensor Warna TCS230 ............................................................................................. 14

Sensor Kecepatan (RPM) ........................................................................................ 15

Sound Sensor............................................................................................................ 15

Balance Rotary Encoder ........................................................................................... 16

Sensor Limit Switch ................................................................................................ 17

Gas Sensor................................................................................................................ 17

Sensor api UVtron .................................................................................................... 18

Sensor garis .............................................................................................................. 19

Sensor gas MQ-5 ...................................................................................................... 19

Sensor Pir (PASSIVE INFRA RED) ....................................................................... 20

Sensor buzzer ........................................................................................................... 21

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN .................................................................................................................... 22

SARAN ................................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu dan teknologi terus ikut

berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan waktu.Perkembangan ini terjadi karena

kebutuhan manusia semakin beragam. Ilmu dan teknologi yang dikembangkan untuk

memudahkan pekerjaan mereka, agar lebih lebih mudah dan fisien, semua barang – barang

kebutuhan diciptakan semakin canggih, misalnya dapat bekerja secara otomatis. teknologi yang

mendukung perkembangan alat – alat yang dapat berfungsi secara otomatis adalah sensor.

Ada bermacam – macam jenis sensor yang akan dibahas pada makalah ini yang sangat

bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Tujuan

1. Mengetahui apa itu sensor

2. Mengetahui fungsi sensor

3. Mengetahui jenis-jenis sensor


BAB II

SENSOR

A. Pengertian Sensor

Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk

mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus

listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan

yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh

kontroler sebagai otaknya

Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi

mengubah besaran fisik (misalnya : temperatur, cahaya, gaya, kecepatan putaran) menjadi

besaran listrik yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan ini harus

memenuhi persyaratanpersyaratan kualitas yakni :

1. Linieritas Konversi harus benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus

linier.

2. Tidak tergantung temperatur Keluaran konverter tidak boleh tergantung pada

temperatur di sekelilingnya, kecuali sensor suhu.

3. Kepekaan Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai

masukan yang ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup besar.

4. Waktu tanggapan Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor

untuk mencapai nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak.

Sensor harus dapat berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor

tersebut berubah.
5. Batas frekuensi terendah dan tertinggi Batas-batas tersebut adalah nilai frekuensi

masukan periodik terendah dan tertinggi yang masih dapat dikonversi oleh sensor

secara benar. Pada kebanyakan aplikasi disyaratkan bahwa frekuensi terendah

adalah 0 Hz.

6. Stabilitas waktu Untuk nilai masukan (input) tertentu sensor harus dapat

memberikan keluaran (output) yang tetap nilainya dalam waktu yang lama.

7. Histerisis Gejala histerisis yang ada pada magnetisasi besi dapat pula dijumpai pada

sensor. Misalnya, pada suatu temperatur tertentu sebuah sensor dapat memberikan

keluaran yang berlainan.

Empat sifat diantara syarat-syarat dia atas, yaitu linieritas, ketergantungan pada

temperatur, stabilitas waktu dan histerisis menentukan ketelitian sensor.

B. fungsi sensor

Fungsi sensor secara umum adalah untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik

atau kimia dan dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi

satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik.

C. jenis jenis sensor

1. Thermokopel

Thermokopel Berfungsi sebagai sensor suhu

rendah dan tinggi, yaitu suhu serendah 3000F

sampai dengan suhu tinggi yang digunakan

pada proses industri baja, gelas dan keramik

yang lebih dari 30000F. Thermokopel dibentuk


Gambar 1. 1
dari dua buah
penghantar yang berbeda jenisnya (besi dan konstantan) dan dililit bersama.

Cara Kerja :

Jika salah satu bagian pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang

lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan

Seebeck tahun 1820 dan dikenal dengan Efek Seebeck.

Contoh penggunaan thermokopel

Penggunaa Thermokopel pada pada pipa aliran fluida

Temperatur aliran fluida (cairan, gas, atau uap air) yang mengalir di dalam sebuah pipa

dapat diukur dengan menggunakan termometer kaca, termometer tahanan listrik, atau

juga thermocouple. Termometer yang digunakan untuk mengukur temperatur aliran

fluida dipasang di dalam sebuah selongsong yang berfungsi untuk melindungi termometer

dari keausan, rangkaian ini biasa disebut dengan istilah thermowell. Namun di antara

beberapa jenis termometer yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur aliran

fluida tersebut, thermocouple menjadi jenis yang paling banyak digunakan. Hal ini

karena thermocouple dapat dipasang di sisi luar selongsong, selongsong tersebut

ditanamkan masuk ke dalam pipa aliran fluida.


2. Thermistor (Thermal Resistor/Thermal Sensitive Resistor)

Thermistor Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang

berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil

resistansi.

Cara Kerja :

Saat temperatur masih dingin

hambatan thermistor sangat besar


Gambar 2. 1
dibandingkan dengan R2, sehingga

transistor dalam kondisi menghantar lalu rele kontak (terhubung) dan heater (pemanas)

menghasilkan panas. Akan tetapi, ketika ruangan menjadi panas, thermistor juga ikut

panas sehingga hambatannya turun. Hambatan paralel thermistor dengan R2 menjadi

kecil, sehingga tegangan bias Tr juga kecil, mengakibatkan Tr dalam kondisi cut off, rele

tidak kontak dan heater tidak bekerja. Akibatnya, suhu ruangan turun. Demikian

seterusnya proses akan berulang dari awal dan suhu ruangan menjadi konstan.

3. RTD (Resistance Temperature Detectors)

RTD Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi

resistansi/hambatan listrik yang sebanding

dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu,

resistansinya semakin besar.

Cara kerja :

Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda


Gambar 3. 1
potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan ini
disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga berubah

sehingga jembatan tidak dalam kondisi setimbang. Hal ini menyebabkan adanya beda

potensial antara titik A dan B. Begitu juga yang berlaku pada keluaran penguat

diferensial.

Contoh penggunaanya:

Pada proses pengontrolan temperatur di line fuel gas (pipa berbahan bakar gas) ini

diperlukan pengontrolan (pengendalian) temperatur agar suhu yang ada pada pipa

tersebut selalu dalam keadaan stabil sehingga dapat dijadikan bahan bakar kompresor.

Uap gas (vapour) yang dihasilkan dari produk drum akan di panaskan di Heat Exchanger

sehingga uap gas tersebut dapat dijadikan bahan bakar kompressor. Alat yang digunakan

untuk mengontrol temperatur uap gas, merupakan salah satu peralatan atau instrument

pabrik. Apabila alat ini tidak beroperasi maka temperatur yang diinginkan tidak akan

tercapai sehingga kompressor tidak dapat bekerja dan pabrik tidak dapat beroperasi secara

normal dan secara otomatis produksi pabrik pun menjadi berkurang. Untuk itu digunakan

instrumen pengukur temperatur yaitu Resistance Temperature Detector (RTD) yang

berperan mengawasi dan mengontrol temperatur gas. RTD ini bekerja berdasarkan

perbandingan perubahan temperatur dengan besaran tahanan listrik dari logam yang

terdapat pada sensor RTD tersebut, dan jenis logam yang sering digunakan adalah platina

(Pt100).
4. Sensor IC LM 35

IC LM 35 Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi

tegangan tertentu yang sesuai dengan perubahan suhu.

Cara kerja :

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan

pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan

menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada


Gambar 4. 1
penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan

perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit

berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara

seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh

sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih

tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu

permukaan dan suhu udara disekitarnya .

5. Sensor Proximity optik

Proximity optik terdiri dari sebuah emiter cahaya dan penerima

(receptor) yang mendeteksi keberadaan sebuah benda dengan

refleksi. Jika benda dalam jarak yang sensitif, maka itu akan

merefleksikan sinyal kembali ke penerima.

Cara kerja :

sensor ini bekerja berdasarkan jarak obyek terhadap sensor.


Gambar 5. 1
Ketika ada suatu obyek logam maupun non logam
mendekat pada sensor dengan jarak yang cukup dekat maka sensor akan mendeteksi obyek

dan menangkap sinyal sebagai tanda bahwa ada obyek yang melewati sensor.

6. Sensor Proximity Induktif

inductive proximity sensor adalah proximity sensor yang dapat

mendeteksi benda logam tanpa menyentuhnya.

Inductive proximity sensor beroperasi dengan menggunakan

prinsip induktansi. Induktansi merupakan suatu keadaan dimana

terjadi suatu fluktuasi arus listrik yang mengalir pada sebuah bahan

magnetic menginduksi electromotive force (emf) dari


Gambar 6. 1
sebuahnobject/target berupa metal.

7. Sensor Proximity Kapasitif

Sensor proximity kapasitif bekerja untuk mendeteksi ada atau

tidaknya objek dengan melihat perubahan nilai kapasitansi ketika

didekatkan dengan benda tertentu. Sensor ini akan

membangkitkan medan elektrik dan nantinya akan mendeteksi

nilai kapasitansi ketika medan elektrik ini memotong suatu objek.

Dalam fisika kita punya persamaan untuk besarnya nilai Gambar 7. 1

kapasitansi suatu benda Dari sini kita lihat bahwa perubahan nilai kapasitansi tergantung beberapa

faktor yaitu Jarak dan posisi benda di depan sensor proximity,Ukuran dan bentuk objek, Konstanta

dielektrik benda tersebut.

Cara kerja:

Yaitu dengan cara mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang

disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya. Capacitive proximity ini biasanya digunakan

pada bumper mobil atau bagian mobil yang lainnya. Manfaat sederhananya adalah untuk
memudahkan mobil parkir, karena sensor ini akan bekerja apabila mendekteksi benda-benda pada

jarak tertentu sehingga mobil tidak akan menabrak benda tersebut.

8. Sensor DHT 11

Untuk mendeteksi kelembaban udara dan suhu digunakan

sebuah sensor DHT11 yang dapat dikalibrasikan langsung,

DHT11 adalah sensor Suhu dan Kelembaban udara, DHT11

memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan

sensor suhu dan kelembaban yang kompleks.Teknologi ini

memastikan keandalan tinggi dan sangat baik Gambar 8. 1

stabilitasnya dalam jangka panjang.mikrokontroler terhubung pada kinerja tinggi sebesar

8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC.Memiliki

kualitas yang sangat baik, respon cepat, kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya

tinggi kinerja

9. Photodioda(LDR)

Photodioda merupakan jenis dioda yang resistansinya berubah-

ubah kalau cahaya yang jatuh pada dioda berubahubah

intensitasnya.Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga

praktis tidak ada arus yang mengalir.Semakin kuat cahaya yang

jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga

arus yang mengalir semakin besar. Photodiodabisa digunakan

sebagaisensor termal dan sensor optik.

Cara kerja:
Gambar 9. 1

 Cahaya yang diserap oleh photodioda

 Terjadinya pergeseran foton


 Menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi

 Elektron menuju [+] sumber & hole menuju [-] sumber

 Sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian

Saat photodioda terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai

resistansinya akan menjadi kecil. Saat photodioda tidak terkena cahaya, maka nilai

resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga.

10. Sensor Hygrometer

Hygrometer adalah suatu sensor temal yang merupakan

sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban relatif

pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di

dalam kontainer penyimpanan barang yang

memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry

box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah


Gambar 10. 1
akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi

musuh pada peralatan tersebut.

Cara kerja :

Hygrometer yaitu dengan menggunakan dua termometer. Termometer pertama

dipergunakan untuk mengukur temperatur udara kering dan yang kedua untuk mengukur

temperatur udara basah.


11. Sensor Strain Gage

Strain Gage, prinsip kerjanya didasarkan pada

efek piezoresistive dari bahan semikonduktor,

seperti silikon dan germanium. Sensor ini secara

fisik bentuknya dibuat kecil. Sensor ini


Gambar 11. 1
mempunyai keluaran yang sensitip terhadap

perubahan temperatur , dan perubahan tahanannya sangat sensitif tetapi tidak linier. Selain

itu strain gage juga dapat mendeteksi besarnya perubahan, dalam seperti dimensi jarak,

yang disebabkan oleh suatu elemen gaya. Strain gage menghasilkan perubahan nilai

tahanan yang proporsional dengan perubahan panjang atau jarak (length).

12. Sensor Load Cell

Load cell adalah sebuah sensor gaya yang banyak

digunakan dalam industri yang memerlukan peralatan

untuk mengukur . Secara umum, load cell dan sensor gaya

berisi pegas (spring) logam mekanik dengan

mengaplikasikan beberapa foil metal strain gauges (SG).

Cara kerja :
Gambar 12. 1

Selama proses penimbangan akan mengakibatkan

reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang mengakibatkan gaya secara elastis.

Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini dikonversikan kedalam sinyal elektrik oleh

strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada load cell.


13. Sensor Phototransistor

Phototransistor merupakan komponen elektronika yang

berfungsi sebagai detektor cahaya infra merah. Detektor

cahaya ini mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik,

oleh sebab itu fototransistor termasuk dalam golongan

detektor optik. Phototransistorbisa digunakan sebagai

sensor termal dan sensor optik. Gambar 13. 1

Cara kerja:

Phototransistor memiliki sambungan kolektor–basis yang besar dengan cahaya infra

merah, karena cahaya ini dapat membangkitkan pasangan lubang elektron. Dengan diberi

prasikap maju, cahaya yang masuk akan menimbulkan arus pada kolektor.

14. Sensor Tekanan MPX4100

Sensor tekanan MPX4100 merupakan seri Manifold

Absolute Pressure (MAP) yaitu sensor tekanan yang dapat

membaca tekanan udara dalam suatu manifold. Pada

dasarnya sensor tekanan MPX4100 adalah sebuah sensor

tekanan yang sudah dilengkapi dengan rangkaian


Gambar 14. 1
pengkondisi sinyal dan temperatur kalibrator yang

membuat sensor ini stabil terhadap perubahan suhu. Untuk akurasi pengukuran sensor ini

menggunakan teknik micro machine, thin film metalization dan proses bipolar semiconductor.

Bentuk fisik sensor tekanan MPX4100 cukup kecil seperti terlihat pada gambar berikut.

Cara kerja :

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal

listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah
dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan

kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya.

15. Sensor Photovoltaic

Photovoltaic Adalah alat sensor cahaya yang mengubah

energi cahaya langsung menjadi energi listrik.

Cara kerja:

Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron

yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam.

Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem


Gambar 15. 1
periodik unsur-unsur seperti Lithium, Natrium,

Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi

redoks, elektron valensilogam-logam tersebut juga mudah lepas oleh adanya cahaya yang

mengenai permukaan logam tersebut.

16. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi

untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran

listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan

pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara

sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi

(jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut


Gambar 16. 1
sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini

menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).


Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi

yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi

ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi

ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik

di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan

zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Cara kerja :

 Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan

dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk

mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah

40kHz.

 Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan

kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut

akan dipantulkan oleh benda tersebut.

 Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan

diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung

berdasarkan rumus : S = 340.t/2


17. Sensor Kompas Elektronik CMPS-03

Kompas Elektronik CMPS-03 buatan

Devantech Ltd ini menggunakan

sensor medan magnet Philips KMZ51

yang cukup sensitif untuk mendeteksi

medan magnet bumi. Modul ini

bekerja dengan mendeteksi Gambar 17. 1

magnetik bumi. Data yang dihasilkan dari kompas elektronik ini berupa data biner. Sebagai contoh

jika modul menghadap utara maka data yang dihasilkan adalah data 00H, dan arah selatan data

keluarannya adalah 7FH.

Koneksi dari modul ke mikrokontroller dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan

mengunakan data PWM (Pulse Width Modulation), atau dengan I2C (Inter Intergrated

Circuit). Jika menggunakan interface PWM, pulsa keluaran memiliki rentang 1mS untuk

0° atau arah utara sampai dengan 36.99 mS untuk 359.90°. Cara yang kedua mengunakan

I2C, metode ini dapat digunakan langsung sehingga data yang dibaca tepat 0° – 360° sama

dengan 0 – 255.

Modul kompas CMPS03 membutuhkan kalibrasi untuk menentukan nilai data keluaran

dari tiap-tiap arah kompas. Metode kalibrasi dapat dilakukan secara manual, adapun cara

kalibrasi sebagai berikut:

1. Modul kompas dihadapkan ke utara, kemudian memberikan pulsa rendah pada pin

kalibrasi

2. Kompas diputar perlahan ke arah timur secara perlahan, kemudian pin kalibrasi diberi

pulsa rendah
3. Langkah berikutnya memutar modul kompas ke arah selatan secara perlahan, kemudian

memberikan pulsa rendah ke pin kalibrasi.

4. Langkah terakhir adalah memutar kompas ke arah barat dan kemudian memberikan

pulsa rendah ke pin kalibarasi.

18. Sensor Warna TCS230

Sensor warna TCS230 adalah sensor warna yang sering

digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk

pendeteksian suatu object benda atau warna dari objet

yang di monitor. Sensor warna TCS230 juga dapat

digunakan sebagi sensor gerak, dimana sensor

mendeteksi gerakan suatu object berdasarkan


Gambar 18. 1

perubahan warna yang diterima oleh sensor. Pada

dasarnya sensor warna TCS230 adalah rangkaian photo dioda yang disusun secara matrik

array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda yang berfungsi sebagai filter warna

merah, 16 photodiode sebagai filter warna biru dan 16 photo dioda lagi tanpa filter warna.

Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin dengan

bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas cahaya yang berwarna.

Cara kerja :

Sensor warna TCS230 bekerja dengan cara membaca nilai intensitas cahaya yang dipancarkan oleh

led super bright terhadap objek, pembacaan nilai intensitas cahaya tersebut dilakukan melalui

matrik 8x8 photodioda, dimana 64 photo dioda tersebut dibagi menjadi 4 kelompok pembaca

warna, setiap warna yang disinari led akan memantulkan sinar led menuju photodioda, pantulan

sinar tersebut memiliki panjang gelombang yang berbeda – beda tergantung pada warna objek yang

terdeteksi, hal ini yang membuat sensor warna TCS230 dapat membaca beberapa macam warna.
19. Sensor Kecepatan (RPM)

Proses penginderaan sensor kecepatan

merupakan proses kebalikan dari

suatu motor, dimana suatu

poros/object yang berputar pada suatui

generator akan menghasilkan suatu

tegangan yang sebanding dengan Gambar 19. 1

kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor

yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

Cara kerja :

suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang

sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan

menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis

terjadi.

20. Sound Sensor

Sound Sensor, Sensor ini digunakan untuk mendeteksi

suara disekitar robot. Melalui program sensor ini bisa

membedakan suara yang nyaring, suara yang tidak

nyaring, dan hening. Intensitasnya bisa diatur manual, atau

melalui program, tergantung jenis Sound Sensor yang

dipakai. Untuk jenis Voice Recognition, itu bisa


Gambar 20. 1

diprogram untuk mendengar kata (bahasa) yang

digunakan manusia.
Cara kerja :

Dimana Gelombang suara yang diterima oleh membrane akan memberikan efek getaran

pada membrane yang dibagian tengahnya terdapat gulungan kawat dan dibagian tengah

dari gulungan tersebut terdapat magnet yang tetap diam. Karena Gulungan kawat tersebut

ikut bergetar maka seolah-olah gulungan kawat ini memotong medan magnet yang berada

ditengah gulungan kawat tersebut dan hal ini akan mengakibatkan kedua ujung kawat

tersebut akan mengeluarkan tegangan AC.Dan Tegangan AC ini selanjutnya dikirmkan ke

Transmitter untuk diperkuat dan dikondisikan sehingga bisa menjadi inputan ke PLC

ataupun penampil data lainnya.Dengan demikian, Sebuah Microphone dapat kita fungsikan

sebagai sensor suara untuk memonitoring perubahan Noise yang terdapat di Dalam Cemet

Mill dan Coal Mill.

21. Balance Rotary Encoder

Rotary encoder merupakan sensor digital yang

digunakan untuk mendeteksi perpindahan atau

pergerakan robot. Seiring dengan perkembangan robot,

perkembangan FPGA menunjukkan respon yang

positif, sehingga para ilmuwan mulai mencoba


Gambar 21. 1

mengaplikasikannya ke dalam dunia robot.

Cara kerja :

Prinsip kerja dari sensor ini adalah sebagai berikut saat rangkaian sumber cahaya diberikan VCC 5

Volt dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi maka akan

menghasilkan tegangan sekitar 5 V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi maka akan

menghasilkan tegangan sekitar 0 V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk mikrokontroler.


22. Sensor Limit Switch

Limit switch merupakan salah satu jenis saklar yang

berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus

listrik. Limit switch umumnya digunakan sebagai

saklar untuk membatasi gerakan suatu benda.

Misalnya pada palang pintu kereta api, pagar, crane,

pengangkat barang dan sejenisnya.

Cara kerja : Gambar 22. 1

Cara kerja limit switch adalah bekerja berdasarkan tekanan atau sentuhan benda kerja.

Misalnya pada saat pintu pagar bergeser, pada saat pagar sudah mencapai titik tertentu atau

menyentuh batas yang diinginkan akan menekan pelat pemicu yang menyebabkan kontak

limit switch membuka.

23. Gas Sensor

Gas Sensor, Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi berbagai jenis gas atau asap yang ada

disekitar. Seperti hidung pada manusia,

dapat membedakan yang mana gas yang

biasa dan mana gas yang berbahaya. Contoh

penerapan gas sensor ini adalah untuk robot

penjinak Bom, atau robot GreenBird.

Cara kerja : Gambar 23. 1

Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang

dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai tingkat

sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan

gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap
terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut maka resistansi

elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dsri sensor AF 30 ini, maka dapat

mendeteksi adanya asap di suatu ruangan. Sensor ini dapat mendeteksi secara akurat gas dengan

merasakan unsure yang terkena untuk satu sisi suatu keramik substrate. Didalamnya mempunyai

sejumlah suatu penyerap keramik untuk perlindungan melawan terhadap debu atau gas yang tidak

diketahui.

24. Sensor api UVtron

Sensor api UV-Tron adalah sebuah sensor yang

mendeteksi adanya nyala api yang memancarkan

sinar ultraviolet. Pancaran cahaya ultraviolet dari

sebuah nyala lilin berjarak 5 meter dapat

dideteksi oleh sensor ini. Sensor api UV-Tron


Gambar 24. 1
biasanya digunakan pada lomba robot, seperti
KRCI (kontes robot cerdas indonesia) yang berfungsi mendeteksi keberadaan lilin yang

akan dipadamkan oleh sirobot.

Cara kerja :

Sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi keberadaan api dan

sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0) jika ia tidak mendeteksi api,

anda bisa mengecek keluarannya dengan multimeter analog.

25. Sensor garis

Sensor garis adalah sensor yang berfungsi mendeteksi

warna gelap atau warna terang, dimana warna gelap

atau terang tersebut terdeteksi akibat pantulan cahaya

lampu ( biasanya menggunakan lampu LED ) yang

terdapat pada sensor.

26. Sensor gas MQ-5 Gambar 25. 1

Sensor gas MQ-5 merupakan sensor gas elpiji yang terbuat

dari keramik mikro AL2O3, TinDioxide (SnO2) yang

sensitif, elektroda dan kepala sensornya terbuat dari plastic

serta stainlesssteel . Kepala sensornya dapat bekerja dengan

baik dan merupakan komponen yang sangat sensitif. Sensor

ini mempunyai 6pin, 3pin untuk catu daya, 2pin untu

keluaran sensor, 1pinuntuk penstabil heater.


Gambar 26. 1
Cara kerja

Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang

dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai tingkat

sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan
gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap

terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut maka resistansi

elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dsri sensor AF 30 ini, maka dapat

mendeteksi adanya asap di suatu ruangan. Sensor ini dapat mendeteksi secara akurat gas dengan

merasakan unsure yang terkena untuk satu sisi suatu keramik substrate. Didalamnya mempunyai

sejumlah suatu penyerap keramik untuk perlindungan melawan terhadap debu atau gas yang tidak

diketahui.

27. Sensor Pir (PASSIVE INFRA RED)

Sensor pir merupakan sensor yang digunakan untuk

mendeteksi adanya benda, gerakan dengan pendeteksian

menggunakan sinar infra merah. Sensor PIR ini relatif

kecil, murah, berdaya rendah dan mudah digunakan.

Pengaplikasian Sensor PIR ini biasa digunakan pada

sistem detektor pergerakan. Karena semua benda yang


Gambar 27. 1
memancarkan radiasi akan terdeteksi oleh sensor ini

pada saat infra merah pada sensor PIR mendeteksi dengan perbedaan suhu tertentu. Secara

umum sensor PIR dirancang untuk mendeteksi adanya gerakan manusia.

Cara Kerja Sensor PIR

Sinar Inframerah yang masuk melalui lensa fresnel dan terdeteksi oleh sensor (Sensor

Pyroelektrik), karena sinar infra merah mengandung panas maka sensor akan menimbulkan

arus listrik. Arus inilah yang akan menimbulkan tegangan analog yang akan dibaca oleh

sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh

komparator dengan tegangan referensi tertentu (Keluaran sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR

mengeluarkan logika dan 1. Jika logika 0, maka sensor tidak mendeteksi adanya sinar infra
merah, sedangkan logika 1 kondisi saat sensor mendeteksi adanya pancaran sinar infra

merah.

28. Sensor buzzer

Sensor Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang masuk dalam keluarga

transduser, yang dimana dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Nama lain

dari komponen ini disebut dengan beeper.

Dalam kehidupan sehari – hari, umumnya

digunakan untuk rangkaian alarm pada jam, bel

rumah, perangkat peringatan bahaya, dan lain

sebagainya.

Jenis – jenis yang sering ditemukan dipasaran


Gambar 28. 1
yaitu tipe piezoelectric. Dikarenakan tipe ini

memiliki kelebihan seperti harganya yang relatif murah, mudah diaplikasikan ke dalam

rangkaian elektronika.

Cara kerja :

Pada saat ada aliran catu daya atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang

menggunakan piezoelectric, maka akan terjadi pergerakan mekanis pada piezoelectric

tersebut.Yang dimana gerakan tersebut mengubah energi listrik menjadi energi suara yang

dapat didengar oleh telinga manusia.Piezoelectric menghasilkan frekuensi di range kisaran

antara 1 – 5 kHz hingga 100 kHz yang diaplikasikan ke Ultrasound.Tegangan operasional

piezoelectric pada umumnya yaitu berkisar antara 3Vdc hingga 12 Vdc.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi tentang Sensor ini yaitu;

1. Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk

mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus

listrik.

2. persyaratan-persyaratan kualitas pada Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan

ini harus memenuhi yakni : Linieritas, Tidak tergantung temperatur, Kepekaan, Waktu

tanggapan, Batas frekuensi terendah dan tertinggi, Stabilitas waktu, dan Histerisis.

3. Jenis-jenis sensor di antaranya: Thermokopel,Thermistor (Thermal Resistor/Thermal

Sensitive Resistor) ,RTD (Resistance Temperature Detectors) ,Sensor IC LM 35 ,Sensor

Proximity optic ,Sensor Proximity Induktif,Sensor Proximity Kapasitif ,Sensor DHT

11,Photodioda(LDR),Sensor Hygrometer ,Sensor Strain Gage ,Sensor Load Cell ,Sensoe

Phototransistor,Sensor Tekanan MPX4100,Sensor Photovoltaic ,Sensor Ultrasonic ,Sensor

Kompas Elektronik CMPS-03,Sensor Warna TCS230,Sensor Kecepatan (RPM),Sound

Sensor,Balance Rotary Encoder,Sensor Limit Switch,Gas Sensor,Sensor api

UVtron,Sensor garis,Sensor gas MQ-5,Sensor Pir (PASSIVE INFRA RED),Sensor buzzer.

Dan masih banyak lagi sensor lainnya.

SARAN

Sensor memiliki banyak jenis dan aplikasi dalam kehidupan manusia. Dalam makalah kami

hanya membahas mengenai beberapa jenis dari sensor, dan beberapa karakteristik serta
prinsip kerja dari sensor tersebut. Semoga dalam penulisan makalah berikutnya mengenai

sensor dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://belajarelektronika.net/macam-macam-sensor-elektronika-dan-fungsinya/

https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/cara-kerja-sensor-kompas-cmps-03/

https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html

http://intandesikap.blogspot.com/2015/03/sensor.html

https://bocah-cakil.blogspot.com/2013/02/Prinsip-Kerja-Sensor-Suara.html

https://herlinawati.wordpress.com/2010/12/12/sensor-gas/

http://meriwardana.blogspot.com/2011/11/prinsip-kerja-sensor-api-uv-tron-modul.html

Anda mungkin juga menyukai