Mangostin

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

EKSTRAK METANOL MANGOSTIN PADA KULIT MANGGIS


TERHADAP PENGHAMBATAN PERKEMBANGAN CARCINOMA
MAMMAE

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Kelompok 272

Andika Fushigi 115070200131002 Angkatan 2011

Siti Roslinda Rohman 115070206111002 Angkatan 2011

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011/2012
ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : “Ekstrak Metanol Mangostin pada Kulit Manggis


Terhadap Penghambatan Perkembangan Carcinoma Mammae”
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Andika Fushigi
b. NIM : 115070200131002
c. Jurusan : Ilmu Keperawatan
d. Universitas : Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No HP : Jl. Gemak No. 16, Malang.
089680511880
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 1 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :Yosfi Rahmi, S.Gz
b. NIP : 197912032006042002
c. Alamat Rumah dan No. Tlp : Jl. Danau Genali C3H14 RT.05
RW.08 Sawojajar, Malang.
08133834545

Menyetujui, Malang, 13 November 2011


Pembantu Dekan III FKUB Ketua Pelaksana Kegiatan,

(dr. Muhammad Hanafi, MPH) (Andika Fushigi)


NIP : 194909251980031001 NIM : 115070200131002

Mengetahui,
Pembantu rektor III Dosen Pembimbing
Bidang Kemahasiswaan FKUB,

(Ir. Ainurasyid, M.S) (Yosfi Rahmi, S.Gz)


NIP : 1955068 1981031 002 NIP : 197912032006042002
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Ekstrak Metanol
Mangostin Pada Kulit Manggis Terhadap Penghambatan Perkembangan
Carcinoma Mammae” dengan baik.
Dalam proses pembuatan karya tulis ini telah banyak dibantu oleh berbagai pihak,
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yth. dr. Muhammad Hanafi, MPH, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
2. Yth. Yosfi Rahmi, S.Gz, selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
3. Yth. Weni Nurpita Sari, selaku kakak pembimbing yang telah banyak
memberi nasihat guna menyelesaikan karya tulis ini.
4. Yth. Orang Tua penulis, yang telah memberi dukungan semangat, doa, dan
materi.
Karya tulis ini membahas tentang gagasan terkinii mengenai metode
penghambatan perkembangan kanker dengan bahan kulit buah manggis yang
penulis harapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai kalangan
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulisa mengharapkan kritik dan saran guna untuk kesempurnaan karya tulis
ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapa bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 13 November 2011

Penulis
iv

DAFTAR ISI
Halaman Sampul.......................................................................................................i
Halaman Lembar Pengesahan..................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
Daftar Gambar..........................................................................................................v
Ringkasan................................................................................................................vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan...................................................................................................................2
Manfaat.................................................................................................................2
GAGASAN
Graciana Mangostina (manggis)..........................................................................3
Ekstraksi Kulit Buah Manggis.............................................................................4
Proses Ekstrak Metanol Menghambat Perkembangan Sel Kanker Payudara......4
KESIMPULAN........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................11

.
v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Number of flowers per cluster ……………….…………….................3
Gambar 2. Stigma lobe Shapes…………………………………………….…..... 3
Gambar 3. Efek dari ekstrak metanol dari kulit manggis dalam poliferasi sel
kanker payudara ……………………………………………………..5
Gambar 4. Perubahan morfologi sel-sel kanker payudara manusia ……………..6
Gambar 5. Efek ekstrak metanol dari kulit Graciana Mangosteen dalam
fragmentasi DNA...…………………………………………………..7
Gambar 6 . Skema Ekstrak Metanol Mangosteen Membunuh Sel Kanker
Payudara……………………………………………………………..8
vi

RINGKASAN

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di dalam sel-sel payudara. Kanker
payudara dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi lebih banyak terjadi pada
wanita. Perbandingan kanker payudara antara wanita dan laki-laki adalah 1/100 .
Sel-sel terakumulasi membentuk tumor yang dapat menyebar (metastasis) melalui
payudara, ke kelenjar getah bening atau ke bagian lain dari tubuh. Kanker
payudara ini termasuk jenis kanker payudara karsinoma duktal invasif.

Banyak tanaman tropis memiliki aktivitas biologi yang menarik, dengan


aplikasi terapi yang potensial untuk pengobatan kanker payudara. Salah satunya
adalah buah manggis (graciana mangostina). Kandunagan yang terdapat pada
ekstrak kulit buah manggis adalah mangostin, tanin, xanthone, chrysanthemin,
garcinone, gartanin, Vitamin B1, B2, C dan zat bioaktif lainnya (Farnsworth dan
Bunyapraphatsara, 2006).
Antiproliferasi, antioxidasi, dan induksi apoptosis terdapat pada eksrak
metanol dari kulit manggis dapat menghambat lini sel kanker payudara manusia.
Hubungan antara konsentrasi dari ekstrak metanol dari kulit manggis dan efek
racun pada sel kanker payudara telah dibuktikan oleh 3-(4,5-dimethylthiazol-2-
yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide (MTT).

Sel telah terjebak dengan ekstrak metanol dari kulit manggis dengan
konsentrasi antara 0 sampai 50 g/ml dalam waktu 48 jam. Ekstrak metanol dari
kulit manggis secara signifikan menghalangi poliferasi sel kanker payudara dalam
dosis tertentu. Ekstrak metanol dari kulit manggis dapat secara signifikan
menekan intrasel reactive oxygen species (ROS) yang diproduksi oleh sel kanker
payudara dalam dosis yang ditentukan.

Dalam 40 g/ml ekstrak metanol dari kulit manggis dan inkubasi waktu
selama 48 jam, sel terjebak ditunjukkan dengan bertambahnya level ROS. Kondisi
seperti itu menyebabkan luka luka oksidatif sel yang akhirnya menunjukkan
didalam komponen sel rusak dan apoptosis.
Untuk menyelidiki apakah apoptosis terlibat dalam sel kanker payudara
yang disebabkan oleh ekstrak metanol dari kulit mangis pada sel kanker payudara
dapat dilihat dari morfologi dan pola perubahan DNA tangga di elektroforesis gel
agarosa. Ciri fitur perubahan morfologi menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari
kulit manggis menyebabkan apoptosis sel kanker payudara. Hal ini menunjukkan
bahwa ekstrak metanol dari kulit manggis secara signifikan mengurangi produksi
intraseluler pada sel kanker payudara dalam dosis tertentu dalam waktu selama
24-72 jam. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari kulit Garcinia
Mangostana memiliki antiproliferation kuat dengan menginduksi apoptosis untuk
membunuh sel kanker payudara dan antioxidation kuat dengan menghambat
produksi intraseluler sel kanker payudara secara signifikan.
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma
yang ganas yang berasal dari parenchyma. Ini adalah jenis kanker paling umum
yang diderita kaum wanita. Kanker payudara biasanya dominan pada wanita,
meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan
perbandingan 1 di antara 1000. Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang
mematikan dan sampai sekarang belum ditemukan obat yang memuaskan walau
telah banyak dilakukan penelitian untuk mendapatkan obat anti kanker baru yang
lebih kuat, spesifik efeknya, aman dan murah.
Frekuensi kasus penyakit kanker payudara ini relatif tinggi di negara maju dan
merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan
di indonesia, menempati peringkat kedua setelah kanker serviks. Berdasarkan data
World Health Organization (WHO) tahun 2005, terdapat 1.200.000 kasus kanker
payudara dan 700.000 meninggal dunia (CFR 58,33%). Pada tahun 2005
Proportional Mortality Rate (PMR) kanker 13% (7,9 juta kasus) dan PMR kanker
payudara 8,6% (655.000 kasus) dari seluruh kematian akibat kanker
(Gaol, 2010).
Metode pengobatan yang sering dilakukan para dokter untuk mengatasi
kanker payudara adalah mastektomi, kemoterapi dan radiasi. Mastektomi
adalah operasi pengangkatan payudara. Radioterapi adalah proses penyinaran
pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma
yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah
operasi. Sedangkan kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker
atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan
membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker
pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh. Namun metode-metode pengobatan
tersebut juga mempunyai efek samping tertentu (Sabiston, 1992).
Metode pengobatan mastektomi memiliki efek samping berupa rasa sakit,
pembengkakan dalam jangka pendek, tekstur payudara lembek dan keras karena
jaringan parut yang terbentuk akibat pembedahan. Kemudian efek pengobatan
radiasi seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di
sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun.
Sedangkan efek samping dari kemoterapi adalah mengalami mual dan muntah
serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat
kemoterapi (Sabiston, 1992).
Efek samping dari beberapa metode pengobatan tersebut cukup
membahayakan bagi tubuh. Pengembangan kemoterapi, dan kemopreventif perlu
dilakukan dengan pencarian obat baru yang aman dan selektif terhadap
pengobatan dan pencegahan kanker, dengan menggunakan ekstrak kulit manggis
yang mengandung senyawa aktif mikroorganisme, anti-aterosklerosis, dan bahkan
anti-HIV yang dapat menghambat perkembangan kanker (Nugroho, 2007), oleh
karena itu kami memberikan solusi pengobatan kanker payudara dengan
2

menggunakan bahan-bahan herbal yang tidak mengandung bahan kimia, sehingga


tidak menimbulkan efek samping yang berarti bagi tubuh. Metode yang kami
gagas adalah penggunaan ekstrak metanol mangostin pada buah manggis (garcinia
mangostana L), selain untuk oleh karena itu kami memutuskan untuk
menggunakan judul “Ekstrak Metanol Mangostin pada Kulit Manggis untuk
Menghambat Perkembangan Carcinoma Mammae”, yang mana nantinya akan
dibahas mengenai kadar metanol mangostin yang terdapat pada kulit manggis,
bagaimana cara kerja metanol mangostin dalam menghambat perkembangan sel
kanker, apa keuntungan dan kerugian dari ekstrak metanol mangostin tersebut
dalam menghambat kanker. Semoga dengan gagasan tertulis ini dapat
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai metode pengobatan alternatif
dengan memanfaatkan bahan herbal yang ada.

Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan metode pengobatan alternatif dalam menghambat
perkembangan carcinoma mammae.
2. Untuk mengetahui kandungan metanol mangostin pada kulit buah manggis.
3. Untuk memberikan informasi mengenai metode pengobatan terhadap
carcinoma mammae dengan cara yang alami.
4. Untuk mengetahui efek apa saja yang dihasilkan oleh metanol mangostin
terhadap pengobatan carcinoma mammae.

Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini antara lain:
1. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai metode
pengobatan alami guna menghambat perkembangan carcinoma mammae.
2. Dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut mengenai apa saja
kandungan yang terdapat pada kulit buah manggis.
3. Dapat menambah pengetahuan terhadap carcinoma mammae, kegunaan kulit
buah manggis dan apa saja dampak yang dihasilkan oleh metode pengobatan
secara umum.
3

GAGASAN

Graciana Mangostina (manggis)

Karsinoma payudara (SM) adalah kanker paling umum di kalangan wanita


dan penyebab tertinggi kedua kematian kanker (Merrill and Weed, 2001).
Kebanyakan kasus terjadi selama usia 45-55. Hal ini juga terjadi pada pria tapi
100 kali lipat lebih sering daripada pada wanita (Cooper, 1992). Saat ini,
pengobatan kanker oleh agen-agen kemoterapi, mastektomi, dan radioterapi tidak
sepenuhnya efektif terhadap kelangsungan hidup kanker. Pengembangan terapi
baru untuk kanker payudara masih menantang dalam penelitian kanker. Banyak
tanaman tropis memiliki aktivitas biologi yang menarik, dengan aplikasi terapi
yang potensial. Garcinia mangostana Linn , keluarga Guttiferae, adalah ratu buah
karena banyak orang yang setuju bahwa manggis adalah salah satu buah terbaik di
dunia.

Gambar 3 : Number of flowers per cluster. (Ellina Mansyah, 2010).


1. Number of flowers per cluster. (Ellina Mansyah, 2010).

Hal ini dapat dibudidayakan di hutan hujan tropis seperti Indonesia,


Malaysia, Filipina dan Thailand. Orang-orang di negara-negara telah
menggunakan Garcinia Mangostana Linn (manggis) sebagai obat tradisional
untuk pengobatan dari nyeri perut, diare, astringen, disentri, terinfeksi luka,
nanah, ulkus kronis, keputihan dan gonore (Satyawati et al., 1976). Selain itu,
studi mengungkapkan bahwa Garcinia Mangostana memiliki anti-inflamasi
(Gopalakrishnan et al, 1980.), antitumor, antioksidan (Williams et al. 1995).

Gambar 4 Stigma lobe Shapes (Ellina Mansyah, 2010).


4

Ekstraksi Kulit Buah Manggis

Kulit buah manggis dikeringkan di bawah naungan selama 2 hari.


Tanaman bahan bubuk kering (1,0 kg) diekstraksi dengan metanol absolut (1 l,
dua kali) selama seminggu pada suhu kamar. (Chairungsrilerd et al. 1996).
Ekstrak disaring dan dipekatkan untuk menghapus pelarut pada suhu 75 ◦C selama
4 jam dan akhirnya menghasilkan 200 g ekstrak metanol dari kulit buah manggis.
Ekstrak metanol dari kulit buah manggis disimpan di 4 ◦C

Proses Ekstrak Metanol dari Kulit Manggis dalam Menghambat


Perkembangan Sel Kanker Payudara

Pada ekstrak kulit dari Manggis terdapat mangostin, tanin, xanthone,


chrysanthemin, garcinone, gartanin, Vitamin B1, B2, C dan zat bioaktif lainnya
(Farnsworth dan Bunyapraphatsara, 1992).
Dari penggunaan pengobatan tradisional di atas kemudian para peneliti
menyarankan bahwa kulit dari buah manggis memiliki potensial agen antikanker.
Hal ini sangat mungkin digunakan terutama dalam pengobatan sakit perut,
keputihan, dan ulkus kronis terkait dengan antiinflamasi dan sifat antioksidan.
Meskipun banyak manfaat dari buah manggis telah diklaim, hanya sedikit otentik
studi ilmiah yang tersedia dan digunakan sebagai obat-obatan. Khususnya tanin,
dapat dijadikan penginduksi untuk apoptosis pada sel leukemia manusia (Yang et
al, 2000.). Selain itu, Mangostin juga menghambat oksidasi densitas rendah
lippoprotein (Williams et al, 1995.).
Antiproliferasi, antioxidasi, dan induksi apoptosis terdapat pada eksrak
metanol dari kulit manggis dapat menghambat lini sel kanker payudara manusia.
Hubungan antara konsentrasi dari ekstrak metanol dari kulit manggis dan efek
racun pada sel kanker payudara telah dibuktikan oleh 3-(4,5-dimethylthiazol-2-
yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide (MTT). Sel telah terjebak dengan ekstrak
metanol dari kulit manggis dengan konsentrasi antara 0 sampai 50 g/ml dalam
waktu 48 jam. Ekstrak metanol dari kulit manggis secara signifikan menghalangi
poliferasi sel kanker payudara dalam dosis tertentu.

Gambar 5. Efek dari ekstrak metanol dari kulit manggis dalam poliferasi sel kanker payudara.
Presentase viabilitas sel terukur oleh MTT.( P. Moongkarndi, 2004).
5

Gambar 3. Efek dari ekstrak metanol dari kulit manggis dalam poliferasi sel
kanker payudara. Presentase viabilitas sel terukur oleh MTT.( P. Moongkarndi et
al. / Journal of Ethnopharmacology 90 (2004) 161–166).

Hasil yang sama menunjukkan penurunan tergantung pada konsentrasi


persentase viabilitas sel dan pada konsentrasi 6,25-25 g / ml oleh 20–100% dan
dengan ED 50 of 9.25 ± 0.64 g/ml. Ekstrak metanol dari kulit manggis cukup
untuk secara efektif menghambat proliferasi sel kanker payudara. (Moongkarndi
et al., 1991).
Setelah diinkubasi dengan 20 g/ml ekstak metanol kulit manggis,
morfologi alterasi dalam sel kanker payudara telah ditunjukkan oleh gambar 4B
dbandingkan dengan kontrol sel pada gambar 4A sebelum diinkubasi dengan
ekstrak metanol. Kontrol sel ketika belum terkena eksrak metanol dari kulit
manggis dalam bentuk normal adalah cuboid dan poligon. Pembukaan dari sel
kanker payudara oleh ekstak metanol dari kulit manggis selama 48 jam dipimpin
menarik kembali dan beberapa sel sensitif telah disobek dari permukaan.
6

Membram melepuh (gambar 4B (a), panah No. 2) dan badan apoptik


(gambar 4B(a), panah No. 3) adalah observasi oleh mikroskop fase kontras
terbalik. Fragmentasi nukleus (gambar 4B (b dan c), panah No. 5)) dan
penyusutan nukleus (gambar 4B(b), panah No. 4) sel kanker payudara telah
diilustrasikan oleh Ho33342 dan PI

Gambar 4. Perubahan morfologi sel-sel kanker payudara manusia berikut


mengekspos sampai 20 g / ml ekstrak metanol mentah untuk 48
jam. (P. Moongkarndi, 2004).

(A(a)) Kontrol sel kanker payudara manusia yang diamati dengan mikroskop fase
kontras terbalik. (A(b) kontrol sel kanker payudara manusia ternoda oleh
Ho33342. (A (c)) Kontrol sel kanker payudara manusia ternoda oleh PI. (B(a))
ekstrak metanol mentah sel kanker payudara diobati manusia yang diamati dengan
mikroskop fase kontras terbalik. (B(b)) ekstrak metanol mentah diperlakukan
manusia sel-sel payudara kanker ternoda oleh Ho33342. (B(c)) ekstrak metanol
mentah mengobati sel-sel payudara kanker ternoda oleh PI. 1 : normal sel; 2 :
membran melepuh; 3 : apoptosis tubuh; 4 : nukleus menyusut; 5 : fragmentsi
nukleus. (P. Moongkarndi, 2004).
Ekstrak metanol dari kulit manggis dapat secara signifikan menekan
intrasel reactive oxygen species (ROS) yang diproduksi oleh sel kanker payudara
dalam dosis yang ditentukan. (gambar 4).
7

Gambar 5. Efek ekstrak metanol dari kulit Graciana Mangosteen dalam


fragmentasi DNA dari sel kanker payudara yang dideteksi
oleh 2% gel agarosa elektroforesis. (P. Moongkamdi, 2004)

Dalam 40 g/ml ekstrak metanol dari kulit manggis dan inkubasi waktu
selama 48 jam, sel terjebak ditunjukkan dengan bertambahnya level ROS. Kasus
ini berulangkali ditunjukkan dengan kebanyakan sel diinduksi di awal apoptosis
yang disebabkan oleh tekanan oksidatif. Kondisi seperti itu menyebabkan luka
luka oksidatif sel yang akhirnya menunjukkan didalam komponen sel rusak dan
apoptosis.
Untuk menyelidiki apakah apoptosis terlibat dalam sel kanker payudara
yang disebabkan oleh ekstrak metanol dari kulit mangis pada sel kanker payudara
dapat dilihat dari morfologi dan pola perubahan DNA tangga di elektroforesis gel
agarosa. Selain itu, perubahan morfologi juga diamati oleh mikroskop fase kontras
yang dipamerkan penyusutan membran sitoplasma, kehilangan kontak dengan sel
tetangga, dan membran melepuh. Ciri fitur perubahan morfologi menunjukkan
bahwa ekstrak metanol dari kulit manggis menyebabkan apoptosis sel kanker
payudara. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari kulit manggis secara
signifikan mengurangi produksi intraseluler pada sel kanker payudara dalam
dosis tertentu dalam waktu selama 24-72 jam.
8

Skema Ekstrak Metanol Mangosteen Membunuh Sel Kanker Payudara

Gambar 6 . Skema Ekstrak Metanol Mangosteen Membunuh Sel Kanker Payudara


9

KESIMPULAN

Dalam mengobati kanker payudara tidak selalu menggunakan pengobatan


mastektomi, kemoterapi, dan radiasi yang menimbulkan efek samping pada
penderita kanker payudara. Sehingga pengobatan alternatif dengan menggunakan
ekstrak metanol dari kulit manggis dapat mengurangi efek samping pengobatan
kanker payudara.
Teknik implementasi yang dilakukan untuk mendapatkan ekstrak metanol
dari kulit manggis adalah dalam 40 g/ml ekstrak metanol dari kulit manggis dan
inkubasi waktu selama 48 jam, sel terjebak ditunjukkan dengan bertambahnya
level ROS. Kasus ini berulangkali ditunjukkan dengan kebanyakan sel diinduksi
di awal apoptosis yang disebabkan oleh tekanan oksidatif. Kondisi seperti itu
menyebabkan luka luka oksidatif sel yang akhirnya menunjukkan didalam
komponen sel rusak dan apoptosis.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari kulit Garcinia
Mangostana memiliki antiproliferation kuat dengan menginduksi apoptosis untuk
membunuh sel kanker payudara dan antioxidation kuat dengan menghambat
produksi intraseluler sel kanker payudara secara signifikan. Selain itu penentuan
tingkat spesies oksigen reaksi (ROS) produksi intraseluler tidak hanya mengukur
antioxidation ekstrak pada sel, tetapi juga mengukur induksi apoptosis pada sel.
Tetapi walaupun begitu ada beberapa dampak penggunaan estrak metanol
dari kulit buah manggis yaitu karena sosialisasi tentang pengobatan mengunaakan
ekstrak metanol, maka kebanyakan orang masih lebih memilih menggunakan cara
operasi atau kemoterapi untuk menghambat perkembangan kanker payudara.
10

DAFTAR PUSTAKA

1. Ellina Mansyah. 2010. Morphology Variability of Apomitic Mangosteen.


Sabrao Journal of Breeding and Genetics 42(1): 1 – 8.
2. Byung Seup Kim. 2009. The Use of a Corrective Procedure with Vicryl
Mesh for Oncoplastic Surgery of the Breast. Journal of Breast Cancer 12(1):
36-40.
3. Roedhy, P., Sobir. 2007. Mangosteen Genetics and Improvement
International. Journal of Plant Breeding 1(2): 105-111.
4. P. Moongkarndi. 2004. Antiproliferation, antioxidation and induction of
apoptosis by Garcinia mangostana (mangosteen) on SKBR3 human breast
cancer cell line. Journal of Ethnopharmacology 90 (8): 161–166.
5. Anahid Jewett. 2011. Expansion and Differentiation of Cancer Stem Cells.
Journal of Cancer 88 (4) 443-457.
6. Gaol, Lumban. 2010. Mengetahui Karakteristik Penderita Kanker Payudara.
(Online) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21274/5/Chapter
%20I.pdf (diakses 17 November 2011 pk. 16.32)
7. Kreshnamurti, Irwan Dr., Ginting, Radumuli Dr., dan Dina, Farah Dr. 2008.
Radioterapi Pada Kanker Serviks. (Online)
digilib.unsri.ac.id/download/Dasar-Dasar%20Radioterapi.pdf (diakses 16
November 2011. pk 16.45)
8. Nugroho, A. E. 2007. Manggis (Garcinia mangostana L.) Dari Kulit Buah
yang Terbuang Hingga Menjadi Kandidat Suatu Obat. (Online)
http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/69Manggis_Agung%20Baru.pdf (diakses
31 Oktober 2011. pk 13.28)
9. Anonimus. 2011. Kanker Payudar. (Online)
http://www.kimiafarmaapotek.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=1365:kanker-
payudara&catid=223:penyakit-umum&Itemid=82 (diakses 17 November
2011 pk. 20.10)
10. Sabiston, D.C. 1992. Buku Ajar Bedah. Buku Kedokteran. Jakarta.
11. Anonimus. 2011. Apa Mastektomi Itu?. (Online) http://www.news-
medical.net/health/What-is-a-Mastectomy-%28Indonesian%29.aspx.
(diakses 16 November 2011. pk 18.10)
12. Gatot, Dairion., Gani, Soegiarto., dan Handayani, Savita. 2009. Apa Itu
Kemoterapi? (Online)
ocw.usu.ac.id/course/.../elo173_slide_apa_itu_kemoterapi.pdf. (diakses 16
November 2011. pk 17.42)
11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Ketua Pelaksana
Nama : Andika Fushigi
NIM : 115070200131002
TTL : Malang, 6 Mei 1992
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Ilmu Keperawatan
Perguruan Tinggi : Brawijaya
Karya Tulis dan Prestasi :-
2. Anggota Pelaksana
Nama : Siti Roslinda Rohman
NIM : 115070206111002
TTL : Mataram, 7 September 1992
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Ilmu Keperawatan
Perguruan Tinggi : Brawijaya
Karya Tulis dan Prestasi :-

Anda mungkin juga menyukai