Makalah Sosiologi Kehutanan Icha
Makalah Sosiologi Kehutanan Icha
Makalah Sosiologi Kehutanan Icha
OLEH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara majemuk ditandai dengan adanya suku-
suku bangsa yang tentunya memiliki masing-masing budaya yang berbeda-beda.
Masing-masing suku juga tinggal di daerah dengan topografi atau kondisi wilayah
yang berbeda, salah satunya yang dominan yaitu tinggal di daerah kawasan
pedalaman atau di daerah sekitar hutan sehingga biasa disebut masyarakat sekitar
hutan dengan memiliki nilai-nilai dan norma adat yang kemudian menjadi suatu
kesatuan membentuk suatu kearifan lokal, namun kini kondisi sosial masyarakat
sekitar hutan kian lama kondisi sosial berserta didalamnya terdapat suatu nilai
kearifan lokal mulai berubah karena adanya pengaruh dari adanya globalisasi dan
modernisasi yang mulai masuk ke dalam sistem sosial masyarakat sekitar hutan
dimana pada akhirnya menjadikan sistem tatanan sosial masyarakat sekitar hutan
menjadi mengalami perubahan.
Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai perubahan sosial, perubahan yang
terjadi pada masyarakat sekitar hutan menurut dampaknya terbagi menjadi dua
yaitu perubahan yang mengarah pada hal positif misalnya ilmu pengetahuan
masyarakat menjadi bertambah sedangkan untuk hal negatif menjadikan
masyarakat sekitar hutan mulai meninggalkan nilai-nilai luhur dan norma-norma
kemudian beralih menganut nilai-nilai yang berasal dari luar dimana sejatinya
tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarkat pada awalnya.
Perubahan sosial masyarakat sekitar hutan yang menjadi permasalahan yaitu
mengenai perubahan sosial yang mengarah pada perubahan negatif. Salah satu
Perubahan negatif yang nampak sekarang yaitu masyarakat sekitar hutan mulai
tidak peduli lagi pada lingkungan karena sudah terpengaruh oleh arus globalisasi
dan modernisasi. Untuk lebih mengerti tentang perubahan sosial secara umum dan
secara khusus perubahan sosial di dalam masyarakat sekitar hutan , maka didalam
makalah ini mencoba untuk menguraikan perubahan sosial yang terjadi pada
masyarakat secara umum dan masyarakat sekitar hutan.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu perubahan sosial ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial ?
3. Bagaimana ciri-ciri perubahan sosial?
4. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan sebagai berikut.
1. Menjelaskan tentang perubahan sosial
2. Menjelaskan ciri-ciri perubahan sosial
3. Menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial
4. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perubahan sosial
Perubahan sosial dapat dilihat dari berbagai teori sosiologi, misalnya teori
sosiologi. Menurut Vago (1989), pendekatan evolusioner melihat perubahan sosial
merupakan suatu proses dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat sekuler
modern. Perubahan yang sifatnya evolusi disebabkan oleh tambahan gradual dari
ilmu pengetahuan baru.
Dalam bingkai teori konflik, perubahan sosial merupakan wujud dari
kehidupan masyarakat yang merupakan suatu arena perjuangan atau pergumulan
untuk mendapatkan sesuatu yang langka. Dalam teori konflik yang diajukan oleh
Karl Marx dinyatakan bahwa konflik merupakan kondisi normal dalam kehidupan
sosial yang sifatnya internal dan antara konflik dengan perubahan dianggap tidak
dapat dipisahkan. Konflik mempunyai efek positif dan negative, bahkan konflik
merupakan bagian dari proses sosialisasi. Konflik tidak harus merusak atau
disfungsional terhadap suatu sistem, tetapi bisa diarahkan menguntungkan suatu
sistem, karena konflik dapat disebut sebagai sesuatu yang mengandung peningkat
perubahan sosial.
Berikut ini definisi menurut parah ahli tentang perubahan sosial
1. Kingsley davis ; Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2. Mac. Iver ; Perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Ekuilibrum) dalam
hubungan sosial.
3. Karl Marx ; Perubahan sosial terjadi karena perkembangan teknologi atau
kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah.
4. Everst M.rogers ; ada tiga macam perubahan social antara lain :
1. Immanent change, suatu bentuk perubahan sosial yang berasal dari dalam
sistem itu sendiri dengan sedikit atau tanpa inisiatif dari luar.
2. Selective contract change, suatu perubahan sosial yang terjadi apabila
outsider secara tidak sengaja dan spontan membawa ide-ide baru kepada
anggota dari sistem sosial.
3. Direct contract change, suatu perubahan terjadi bila ide-ide atau cara-cara
baru dibawa secara sengaja oleh outsider.
b. faktor-faktor internal
Faktor internal mencakup factor manifest (disengaja), factor internal laten
(tidak disengaja dan merupakan potensi yang selalu ada dalam setiap
masyarakat), dan factor perubahan kependudukan. Faktor internal manifest
juga masih terbagi menjadi dua yaitu tingkat kolektif (dilakukan bersama oleh
anggota-anggota masyarakat) dan tingkat individu (hanya dilakukan oleh
individu-individu tertentu).
3. Kekuatan Asing
f. Agent of Change
a. Kontak dengan kebudayaan lain. Antara lain melaui difusi, yaitu proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu lain dan dari masyarakat
ke masyarakat lain.
b. Sistem pendidikan formal yangmaju. Pendidikan formal yang maju
memungkinkan orang berpiir objektif dan rasional.
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untukmaju.
Keinginan masyarakat untuk mendapat hadiah nobel merupakan salah
satu pendorong kemajuan.
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang yang bukandelik.
Yang bukan delik berarti yang tidak berkaitan dengan sanksi hokum.
e. Sistemlapisan masyarakat yang terbuka. Ini dibarengi dengan “status
anxiecty”. Status anxiecty adalah ketidakpuasan seseorang akan
status sosial yang dimilikinya. Karena itu ia selalu berusaha
untukmencapai kemajuan , tentu dalam lapisan masyarakat yang terbuka.
f. Penduduk yang heterogen. Penduduk yang heterogen mempermudah
terjadinya
pertentangan sosial dalam masyarakat. Pertentangan sosial
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
h. Orientasi ke masa depan.
i. Nilai bahwa manusia harus selalu berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
a. Arah perubahan kea rah suatu bentuk yang sama sekali baru. Ini yang
disebut modernisasi.
b. Arah perubahan kea rah suatu bentuk yang sudah ada di masa lampau.
Misalnya menemukan kembali kepribadian Indonesia.
k. Modernisasi
a. Pengertian: Soerjono Soekanto mengatakan modernisasi adalah suatu
transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam
arti teknologi serta organisasi sosial,ke arah pola-pola ekonomis dan politis
yang menjadi ciri Negara barat yang stabil.
b. Syarat-syarat modernisasi:
1. Cara berpikir ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa dan masyarakat;
PENUTUP
3. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA