Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

RESUME
Diajukan guna melengkapi tugas Keperawatan Komunitas semester V
Dosen pengampu: Ns. Hanny Rasni S.Kep, M.Kep

Oleh

Maraytus Sissetyaningrul Putri NIM 162310101119


Mila Khanifa NIM 162310101145
Alvinda Apriliatul Jannah NIM 162310101153
Cirila Aripratiwi NIM 162310101161
Akhmad Naufal Su’ud NIM 162310101172

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
1. Pengertian GERMAS
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu program
pemerintah yang dilakukan secara sistematis dan terencana yang diikuti oleh seluruh
masyarakat secara bersama-sama yang didasari oleh kemauan, kemampuan dan
kesadaran untuk hidup sehat guna meningkatkan kualitas hidup.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat.

2. Latar Belakang Terciptanya GERMAS


Menurunnya taraf kualitas kehidupan dan pola hidup sehat menyebabkan
pemerintah mengeluarkan program GERMAS. Masalah kesehatan triple burden
karena penyakit infeksi, penyakit tidak menular, dan penyakit yang seharusnya sudah
teratasi yang muncul kembali menyebabkan Indonesia menghadapi tantangan besar.
Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia sendiri mendukung kemerosotan kondisi
kesehatan masyarakat. Berbagai macam penyakit muncul dan penyebarannya
cenderung cepat. Meningkatnya penyakit-penyakit dalam masyarakat mengakibatkan
penurunan produktivitas sumber daya manusia bahkan kualitas generasi penerus
bangsa. Tak hanya itu, hal ini berdampak pada bertambahnya beban pemerintah
dalam penanganan masalah yang membutuhkan biaya cukup besar ini. Penduduk
dengan usia-usia yang produktif seharusnya dapat memberikan kontribusi yang
membangun bagi negaranya. Namun, hal ini akan terhambat jika penyebaran penyakit
semakin bertambah parah. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah menggalakkan
program khusus guna meningkatkan kualitas hidup dan mengajak masyarakat untuk
menjaga kesehatan tubuhnya.

3. Tujuan GERMAS
GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya prmotif dan preventif masyarakat.
Tujuan GERMAS antara lain :
a. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan;
b. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk
c. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya
penyakit dan pengeluaran kesehatan. Prinsip GERMAS, yaitu
Kerjasamamultisektor; Keseimbangan masyarakat; keluarga dan individu;
Pemberdayaan masyarakat;
d. Penguatan sistem kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN); dan berfokus pada pemerataan layanan

4. Sasaran GERMAS
Guna mencapai keberhasilan program GERMAS, pemerintah menghimbau
kepada seluruh masyarakat untuk turut andil dalam kegiatan ini. Tidak hanya orang
dewasa saja, tetapi anak kecil pun dianjurkan untuk berpartisipasi dalam program ini.
Terutama bagi generasi penerus bangsa, membiasakan pola hidup sehat merupakan
salah satu aksi nyata untuk menjadikan masyarakat sehat sejahtera. Diharapkan mulai
dari individu, keluarga, dan masyarakat maupun organisasi dapat menggerakkan
program pola hidup sehat yang sudah difasilitasi oleh pemerintah baik di tingkat pusat
maupun daerah baik dalam sarana, prasarana hingga pemantauan dan evaluasi dalam
pelaksanaannya.

5. Pelaku Pelaksana Program GERMAS


Dalam 30 tahun terakhir ini, Indonesia mengalami perubahan penyakit atau yang
sering disebut transisi epidemiologi. Pada era 1990an, penyebab kematian dan
kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan
menular atas, TBC, diare, dll. Naman sejak tahun 2010, penyebab kesakitan dan
kematian terbesar adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung, fan
kencing manis. Penderitanya pun mengalami pergeseran. Kini PTM tak hanya
menyeranusia tua, tetapi usia muda juga, dari semua kalangan baik kaya maupun
miskin, tinggal di koat maupun desa.
Angka kesakitan dan kematian serta permintaan kesehatan (pengobatan)
diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini didorong oleh perubahan pola hidup
masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik (contohnya banyak menghabiskan
waktu deengan menonton TV), konsumsi buah dan sayur yang rendah (banyak makan
makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam, dll), serta konsumsi rokok dan alkohol.
Pada tanggal 18 September 2015 Wakil presiden dalam Rapat Terbatas
menungaskan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk menyusun kerangka kerja
dalam melaksanakan pesan penguatan paradigma pembangunan kesehatan dan kuratif
rehabilitatif menjadi promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatanmulti
sektor, serta menyusun rencana aksi terkait penguatan upaya promosi preventif
kesehatan. Arahan tersebut selanjutnya disusun dalam Gerakan Masyarakat Sehat
(GERMAS) yang akan menjadi panduan bagi lintas sektor terjait, dalam
berpartisipasi aktif dan mendorong masyarakat untuk berprilaku hidup sehat. Agar
gerakan ini bisa membudaya pada seluruh masyarakat Indonesia, maka kita harus
bersama-sama bergerak, melakukan suatu gerakan untuk hidup sehat.
Maka dari itu seluruh lapisan masyarakar diharapkan terlibat dalam GERMAS.
Bersama-sama baik individu, keluarga, dan masyarakat mempraktekkan pola hidup
sehat sehari-hari. Demikian pula dari kalangam akademisi (universutas), dunia usaha
(swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi,
masing-masing menggerakkan institusi dan organisasi anggotanya berprilaku sehat.
Sedangkan pemerintah pusat dan derah menyiapkan sarana dan prasaraba serta
kegiatam yang mendukung pelaksanaan GERMAS sesuai tugas dan fungsinya

6. Wilayah diadakannya GERMAS


GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu
mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Untuk itu, Pemerintah RI
diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI,
Puan Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15 November 2016 di Kabupaten
Bantul, DI Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul, GERMAS juga dicanangkan di
sembilan wilayah laiinya, yaitu :
- Kabupaten Bogor (Jawa Barat)
- Kabupaten Pandeglang (Banten)
- Kota Batam (Kepulauan Riau)
- Kota Jambi (Jambi)
- Surabaya (Jawa Timur)
- Madiun (Jawa Timur)
- Pare-pare (Sulawesi Selatan)
- Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah)
- Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat)

Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional


(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN ke-52 mengusung
tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia
Kuat. Tema ini harus dimaknai secara luas, seiring dengan Program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).
Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta
masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan
mengurangi beban biaya kesehatan.

7. Prinsip Germas
Adapun prinsip dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah kerjasama multi
sektor dan pemangku kepentingan, antara sektor kesehatan, akademini, LSM dan
sektor-sektor lainnya, keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu,
pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan menjadi
mitra pengendalian penyakit, penguatan sistem kesehatan, reformasi dan reorientasi
pelayanan kesehatan, penguatan siklus hidup, jaminan kesehatan sosial, fokus pada
pemerataan penurunan penyakit karena determinan sosial seperti kemiskinan, gender,
lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.
8. GERMAS Berdasarkan Analisis SWOT
1. Strengths (kekuatan)
Di dalam programnya, GERMAS tentu sangat memberikan manfaat yang
baik bagi kehidupan masyarakat. Diantaranya adalah dengan adanya GERMAS
ini masyarakat diharapkan dapat mengembangkan pola hidup yang lebih sehat
dari sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Manfaat yang lainnya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat melalui
pembiasaan GERMAS ini masyarakat dapat menjaga pola hidupnya sehingga
masyarakat lebih memperhatikan pola hidup dengan berdasarkan pada pola hidup
yang baik dan sehat. Dimulai dengan mengontrol apa saja yang akan dikonsumsi,
memperhatikan pola tidur, membiasakan berolahraga, serta menjaga kesehatan
lingkungan demi terciptanya lingkungan sehat yang mendukung keberhasilan
program kesehatan GERMAS.
Membangkitkan kesadaran dan motivasi di dalam jiwa setiap individu di
masyarakat mengenai pentingnya berpola hidup sehat juga merupakan salahsatu
kekuatan dari program GERMAS ini. Penerapan program ini banyak memberi
pembelajaran mengenai kesehatan bagi masyarakat. Hal ini menyebabkan
masyarakat termotivasi untuk tetap mempertahankan pola hidup sehat melalui
program GERMAS dan terdorong untuk menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Weaknesses (kelemahan)
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam setiap kegiatan memiliki kelebihan
serta kekurangannya. Begitu juga dengan program Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS). Di dalam kegiatannya tentu menuai pro dan kontra baik dalam
perancangan hingga pelaksanaan kegiatannya. Dalam hal ini, kami menganalisis
beberapa kelemahan dari program GERMAS, diantaranya adalah sebagai berikut.
Pertentangan yang ada di dalam pola pemikiran masyarakat. Pada
kehidupan di zaman yang canggih dan serba instan seperti sekarang tentu
menyebabkan masyarakat memiliki kebiasaan yang buruk. Kebiasaan yang ingin
mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dengan sedikit pergerakan adalah salah
satunya. Terkadang masyarakat lebih memilih berdiam diri di rumah sembari
memainkan gadget canggihnya dibandingkan ikut dengan kegiatan
kemasyarakatan. Hal ini yang menyebabkan masyarakat banyak yang kurang
mempedulikan gaya hidupnya, atau bahkan bisa saja mereka tidak peduli sama
sekali. Padatnya jadwal pekerjaan atau kegiatan diluar itu pun menyebabkan
kemalasan di dalam diri masyarakat. Padahal jika ditinjau baik-baik, kegiatan ini
sangat bermanfaat untuk kesehatan sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi
tubuh saat sedang menjalankan kegiatan sehari-hari.
Faktor lain yang menjadi kelemahan dalam program ini adalah
bertambahnya beban pembiayaan fasilitas kesehatan dari pemerintah. Tentu saja
program besar seperti ini memerlukan biaya yang besar pula. Ditambah lagi
program ini dilaksanakan secara nasional.
Selain itu, meskipun program ini merupakan program nasional, tidak
semua daerah di Indonesia mencanangkan program GERMAS ini. Kurangnya
akses ke daerah-daerah yang berada di pedalaman menjadi salah satu kesulitan
pemerintah dalam mensosialisasikan program ini.

3. Opportunities (peluang)
Perencanaan program besar seperti ini tentu harus mempertimbangkan
peluang yang akan muncul guna mencapai keberhasilan program GERMAS.
Peluang ini dapat memberikan kontribusi yang besar. Dengan mempertimangkan
peluang-peluang yang ada, pemerintah akan lebih mudah dalam
mensosialisasikan program-programnya. Berikut adalah beberapa peluang
program GERMAS.
Pola hidup lama yang masih tidak teratur menyebabkan masyarakat
kurang menyadari bahwa kemungkinan terserang penyakit akan semakin besar.
Dalam hal ini, peyebaran penyakit tentu akan lebih cepat sehingga menyebabkan
masyarakat banyak terserang penyakit. Jika ditinjau dari masalah ini, pemerintah
memanfaatkan peluang ini untuk memasarkan program Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS). Melalui penyuluhan tentang kegiatan yang akan
diselenggarakan oleh GERMAS itulah masyarakat akan tergiur untuk mengikuti
kegiatan ini dan menyebabkan adanya kesadaran pada diri mereka untuk tetap
mejaga dan memperhatikan kesehatannya. Dengan peluang itulah maka
pemerintah dapat melaksanakan program GERMAS.
Peluang lain yang dapat dimanfaatkan adalah kemajuan teknologi dan
komunikasi. Dengan adanya kemajuan teknologi dan komunikasi, pemerintah
tentu dapat lebih mudah dalam memberi penyuluhan masyarakat mengenai
kegiatan hidup sehat. Seperti yang kita tahu bahwa informasi pada media sosial
sangat cepat penyebarannya. Tidak menutup kemungkinan bahwa pemasaran
kegiatan inipun akan lebih mudah jika dilihat dari peluang ini.
Kreativitas setiap individu berbeda. Perbedaan ini dapat dimanfaatkan
menjadi suatu hal yang dapat membuka kemungkinan keberhasilan yang dapat
dicapai. Pemerintah akan lebih baik jika menggunakan kreativitas sebagai salah
satu metode dalam penyuluhan kegiatan ini sehingga hasil kreatif dapat
meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk mengikuti kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.

4. Threats (ancaman)
Terjadinya perubahan pola hidup masyarakat yang menyebabkan pergeseran
pola penyakit. Dengan bertukarnya pola hidup masyarakat, tentunya dapat
menyebabkan pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) di kalangan
masyarakat. Pergeseran pola penyakit dapat dilihat dari beberapa fakta.
Diantaranya pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah
penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tuberkulosis
(TBC), dan diare.Selain itu, hal yang menjadi ancaman bagi pergerakan program
GERMAS ini adalah keterbatasan kualitas sanitasi lingkungan terutama kualitas
air bersih yang kurang memadai di beberapa tempat. Kurangnya kualitas sanitasi
lingkungan dapat menyebabkan penyakit tetap berkembang dan menyebar dengan
cepat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau yang biasa disingkat sebagai GERMAS
merupakan salah satu program pembangun yang digalakkan oleh pemerintah
memiliki banyak manfaat dan kekuatan bagi kehidupan masyarakat. Namun
disamping itu, tentu dalam setiap program memiliki kelemahannya tersendiri. Berikut
merupakan beberapa contoh kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dari
GERMAS.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Bali. 2012. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
http://www.diskes.baliprov/go.id/id/GERAKAN-MASYARAKAT-HIDUP-
SEHAT-GERMAS-
Dinas Kesehatan Aceh. 2017. Germas: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
http://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2017/04/30/119/germas-gerakan-
masyarakat-hidup-sehat.html
DepKes RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional 2004, Jakarta. http://www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai