Lingkungan Tambang
Lingkungan Tambang
Lingkungan Tambang
Pembangunan berkelanjutan mengandung arti sudah tercapainya keadilan sosial dari generas
ke generasi. Dilihat dari pengertian lainnya, pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan
nasional yang melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem.
1. Memberi kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan jalan melestarikan fungsi dan
kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Memanfaatkan sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang tidak merusak
lingkungan.
3. Memberikan kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-
sama di setiap daerah, baik dalam kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang
berbeda secara berkesinambungan.
5. Menggunakan prosedur dan tata cara yang memerhatikan kelestarian fungsi dan
kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan, baik masa kini maupun masa yang
akan datang.
3. Memenuhi kebutuhan dasar manusia, antara lain pangan, papan, sandang, energi, air, dan
sanitasi harus dapat memenuhi standar minimum bagi golongan ekonomi lemah.
5. Menjaga kelestarian dan meningkatkan sumber daya dengan penciptaan dan perluasan
lapangan kerja, pelestarian, dan penggunaan energi secara efisien, pencegahan pencemaran
(air dan udara) sedini mungkin.
6. Berorientasi pada teknologi dalam pengelolaan resiko, antara lain penciptaan inovasi
teknologi dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
Contoh pembangunan berkelanjutan sejatinya ketiga sektor tersebut saling berhubungan satu
sama lain, pada halnya semakin sukses pembangunan sektor ekonomi maka sektor lain juga akan
mengalami kemajuan/progres yang serupa. Pembangunan harusnya berazaskan keseimbangan,
sebab tidak menutup kemungkinan peningkatan sektor ekonomi justru merusak sektor lingkungan
tersebut.
Kerusakan salah satu sektor tiang pembangunan berkelanjutan tentunya akan menjadi salah satu
faktor pemicu kegagalan pembangunan tersebut. Sehingga memanfaatkan lingkungan secara bijak
dan sekaligus menjaganya merupakan hal yang harus diprioritaskan.
Simbiosis parasitisme yang terjadi tentunya harus diminamilisir, sebab kekayaan sumber daya
alam memang bersifat terbatas. Padahal tanpa SDA yang memenuhi maka kesejahteraan sektor
ekonomi tentunya sulit untuk ditingkatkan. Namun tanpa mengeksploitasi SDA secara berlebihan
pada hakikatnya kesejahteraan ekonomi masih bisa dicapai, sehingga pemerintah menggalakkan
solusi pemberdayaan limbah menjadi produk yang siap pakai.
Hal ini tentunya akan mengatasi masalah kerusakan lingkungan sekitar akibat kegiatan ekonomi
yang dilakukan. Pembangunan berkelanjutan sejatinya juga harus didukung daya kreatifitas
masyarakat, sebab masyarakat (penduduk) merupakan sentra dari pembangunan berkelanjutan.
Masyarakat tidak hanya sebagai subyek (pelaku) tetapi juga sebagai obyek (tujuan).
Dari skor keberlanjutannya, untuk dimensi sosial dan lingkungan masih dibawah skor
keberlanjutan, untuk dimensi ekonomi di atas skor keberlanjutan. Dilihat di lapangan, memang
dapat dikatakan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan batubara sudah
sangat mengkuatirkan walaupun PAD dan ekonomi masyarakat sekitar tambang ada peningkata.
Namun bila diukur dari analisis prospektifnya dapat disimpulkan bahwa kegiatan pertambangan
batubara lebih banyak merugikan baik materi maupun non materi masyarakat Samarinda
umumnya dari kerusakan lingkungan seperti banjir, polusi udara, air dan tanah.