Spo Laboratorium Dan Unit Lainnya Yang Terkait Rs Langit Golden Medika

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 42

PENYERAHAN HASIL LABORATORIUM

No Dokumen No Halaman
Revisi 1/1
0
Ditetapkan oleh Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal
Terbit
Agustus 2018
SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Penyerahan hasil laboratorium adalah tata cara penyerahan


PENGERTIAN hasil
pemeriksaan
Agar laboratorium
hasil laboratorium kepada
dapat petugas kepada
diserahkan rawat inap / perawat.
petugas /
TUJUAN perawat
dengan cepat, cermat dan benar.
Berdasarkan Kebijakan Direktur RS. Langit Golden Medika tentang :
KEBIJAKAN  Pelayanan Laboratorium
 Keselamatan pasien

1. Tulis data pasien yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya akan


diserahkan kepada perawat / bagian terkait di buku expedisi
penyerahan hasil.
2. Cek lembaran apakah tanda tangan analis dan / dokter sudah ada.
PROSEDUR a. Bila belum ada mintakan tanda tangan analis yang
mengerjakan dan atau dokter.
3. Bawa lembaran hasil ke ruangan / bagian terkait.
4. Serahkan kepada perawat di bagian terkait.
5. Perawat bagian terkait harus menulis jam hasil diterima dan
membubuhkan tanda tangan di buku ekspedisi.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat Dan Instalasi Rawat
Jalan.
PEMERIKSAAN LABORAT YANG DIRUJUK
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
03.01.03 01
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Pemeriksaan yang dirujuk adalah pemeriksaan laboratorium


PENGERTIAN yang tidak
dapat
Supaya dikerjakan di laboratorium
pemeriksaan RS Langit
laboratorium Golden Medika.
yang dimintakan oleh dokter
TUJUAN dapat
terpenuhi
Berdasarkandengan baik. Direktur RS Langit Golden Medika
Kebijakan
KEBIJAKAN tentang Pelayanan
Laboratorium.
1. Mengisi formulir permintaan pemeriksaan ke laboratorium
rujukan
secara lengkap meliputi :
a. Tanggal permintaan.
b. Jam pengambilan spesimen.
c. Identitas pasien.
d. Keterangan klinik.
e. Jenis permintaan pemeriksaan yang dikirim.
2. Kemas spesimen pada wadah pengiriman sesuai dengan
jenis dan jumlah yang diperlukan.
3. Beri label identitas nama dan jenis pemeriksaan pada
spesimen.
4. Tulis pada buku ekspedisi :
a. Tanggal pengiriman.
PROSEDUR b. Nama pasien.
c. Alamat / ruang.
d. No. Register.
e. Jenis pemeriksaan.
5. Dikirim ke laboratorium rujukan.

Syarat pengiriman :
1. Spesimen yang akan dikirim ke Laboratorium lain sebaiknya
dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.
2. Waktu pengiriman tidak melampaui masa stabilitas
spesimen atau sesegera mungkin.
3. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja
laboratorium termasuk pemberian label yang bertuliskan
“BAHAN PEMERIKSAAN INFEKSIUS” atau “BAHAN
PEMERIKSAAN BERBAHAYA”.
4. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
5. Menggunakan media transport untuk pemeriksaan
mikrobiologi.
Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Gawat Darurat.
Instalasi Rawat Jalan.
UNIT TERKAIT Bagian Keuangan.
Bagian Transportasi (Kurir).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN LUAR
RUMAH SAKIT
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
04.01.03 01
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit
SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Tata cara penerimaan pengajuan permintaan pemeriksaan dari


PENGERTIAN pasien luar Rumah Sakit.
1. Pelayanan pasien luar RS dapat dilakukan dengan lancar.
TUJUAN 2. Untuk mengetahui jenis dan biaya pemeriksaan laboratorium.
3. Pemeriksaan dapat dilakukan sesui dengan permintaan yang
ada.
Berdasarkan Kebijakan Direktur RS. Langit Golden Medika
KEBIJAKAN tentang Pelayanan
Laboratorium.
1. Petugas laborat menerima formulir permintaan
pemeriksaan
laboratorium yang telah terisi lengkap meliputi :
a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat).
b. Nama dokter pengirim.
c. Keterangan klinis.
d. Tanggal dan jam pengambilan spesimen.
e. Tanggal dan jam spesimen diterima.
f. Jenis spesimen yang diambil dan diterima.
g. Jenis pemeriksaan dan keterangan (cito/biasa,
puasa/tidak puasa) yang diminta.
2. Petugas phlebotomi menanyakan persiapan pasien.
3. Petugas administrasi menghitung biaya pemeriksaan sesuai
dengan permintaan.
4. Petugas administrasi menyerahkan kuitansi pembayaran.
PROSEDUR 5. Pasien membayar ke kasir.
6. Petugas administrasi menerima bukti pembayaran / kuitansi
lunas.
7. Petugas phlebotomi mengambil sampel pasien.
8. Analis menganalisa pemeriksaan laboratorium yang diminta.
9. Hasil laboratorium yang sudah selesai diserahkan kepada
pasien denngan menunjukkan bukti lunas.
10. Petugas adminitrasi melakukan pencatatan pada buku
register, meliputi :
a. Identifikasi lain (nama pasien, umur, jenis kelamin, alamat).
b. Nama dokter.
c. Tanggal dan jam spesimen diambil.
d. Tanggal dan jam spesimen diterima.
e. Tanggal dan jam spesimen diperiksa oleh siapa.
f. Keadaan tiap spesimen yang tidak memenuhi syarat.
g. Jenis pemeriksaan yang diminta.
h. Jenis spesimen yang diambil dan diterima.
Syarat :
1. Pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan di Laboratorium RS
dirujuk ke laboratorium rujukan terpilih.
2. Formulir permintaan pemeriksaan terisi lengkap.
PROSEDUR
3. Setiap spesimen diberi label meliputi :
 Nama pasien.
 Jenis pemeriksaan.
4. Persiapan pasien sesuai dengan syarat pemeriksaan.
Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rawat Jalan
Rekam Medis.
Instalasi Rawat Jalan.
Kasir.
PEMBUATAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
05.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Pembuatan hasil pemeriksaan laboratorium adalah :


penulisan/pengetikan hasil pemeriksaan laboratorium didalam
PENGERTIAN
lembar hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas
instalasi laboratorium atas dasar permintaan pemeriksaan dari
dokter/pasien.

1. Tidak ada kesalahan penulisan/pengetikanhasil


pemeriksaan
TUJUAN laboratorium.
2. Hasil dapat diterima oleh dokter pengirim / pasien dalam
keadaan
Surat benar.
Keputusan Direktur RS Langit Golden Medika
KEBIJAKAN Sarolangun Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium.
1. Hasil yang keluar dari alat/hasil manual dari analisis ditulis
tangan di
lembar permintaan pemeriksaan laboratorium oleh analisis
yang mengerjakan tes.
2. Lembar permintaan kemudian diserahkan ke petugas
administrasi/analis yang bertugas administrasi.
3. Petugas administrasi/analis yang bertugas administrasi
mengetik identitas pasien pada lembar hasil yang ada di
komputer, meliputi :
a. No klinik.
b. Nama.
c. Usia.
d. Tanggal.
e. Asal pasien.
4. Petugas administrasi / analis yang bertugas administrasi
PROSEDUR mengetik hasil yang tertulis pada lembar permintaan
kedalam lembar hasil yang ada di komputer.
5. Kirimkan hasil melalui program expertise online untuk
diexpertisi oleh Sp.PK.
6. Hasil dari komputer diprint oleh petugas administrasi /
analis yang bertugas administrasi.
7. Hasil yang telah diprint diserahkan kembali ke analis yang
mengerjakan tes untuk dicek dan divalidasi.
8. Analisis mengecek :
a. No Klinik.
b. Nama.
c. Usia.
d. Tanggal.
e. Asal Pasien.
f. Mencocokkan hasil di lembar tulisan tangan dengan
hasil di komputer.
9. Analis membubuhkan tanda tangan pada lembar hasil
sebagai validasi.
9. Bila expertise online tidak bisa, maka hasil dikirim secara
manual
PROSEDUR kepada dr. Sp.PK. untuk diexpertisi.
10. Hasil yang sudah divalidasi dan diexpertisi, dikirim ke bagian
UNIT TERKAIT / unit Rawat
Instalasi terkait.Inap, Instalasi Gawat Darurat Dan Instalasi Rawat
Jalan.
PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN LABORAT
RUJUKAN
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
07.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit
SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar


Penyerahan hasil laborat adalah tata cara penyerahan hasil
…………………………………………..
PENGERTIAN pemeriksaan
laborathasil
Agar rujukan kepada
laborat petugas
dapat Medical
diserahkan Record.
kepada petugas Medical
TUJUAN Record
dengan cepat,
Surat cermat danDirektur
Keputusan benar. RS LANGIT GOLDEN
KEBIJAKAN MEDIKA No.
…../……../……….Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium.
1. Setiap lembar hasil laboratorium rujukan yang akan
diserahkan
kepada petugas medical record dibaca dan dicocokkan pada
buku register pasien rujukan.
2. Sebelum menyerahkan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
rujukan cocokkan lebih dahulu nomor klinik dan parameter
yang diminta yang ada pada buku register pasien rujukan dengan
lembar hasil pemeriksaan laboratorium yang dirujuk.
PROSEDUR 3. Sebelum lembar hasil pemeriksaan laboratorium rujukan
diserahkan kepada petugas medical record, lembar hasil
pemeriksaan rujukan tersebut difotokopi terlebih dahulu kemudian
dimasukkan pada map dokumentasi hasil laboratorium rujukan.
4. Selanjutnya lembar hasil laboratorium diserahkan kepada petugas
medical record.
5. Petugas yang mengantar lembar hasil laboratorium rujukan
adalah petugas yang dinas pagi.
6. Petugas laborat membawa buku ekspedisi yang harus
ditandatangani oleh petugas medical record yang menerima hasil
laborat.
Instalasi Laboratorium.
UNIT TERKAIT
Bagian Rekam Medis.
CARA PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
10.01.03 0 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
SAROLANGUN
Tanggal terbit
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu cara / tehnik pengambilan specimen sputum yang sesuai


PENGERTIAN dengan
ketentuan dan persyaratan umum pemeriksaan mikrobiologi, guna
dilakukan pembiakan / kultur.
TUJUAN Untuk mendapatkan specimen yang representatif dan memenuhi syarat

Surat Keputusan Direktur RS Langit Golden Medika


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium.

1. Tempatkan penderita di satu ruang khusus yang terbuka.


2. Penderita disuruh batu / dirangsang untuk batu.
3. Sputum yang keluar langsung ditampung dalam wadah steril.
4. Segera kirim ke laboratorium mikrobiologi.

Perlu diperhatikan :
PROSEDUR
1. Tempat penampung bermulut lebar, bersih dan steril.
2. Sebaiknya sputum diambil sebelum terapi diberikan.
3. Sebaiknya sampel diambil pada pagi hari dengan sehari
sebelumnya penderita telah diberi ekspetoran.
4. Specimen yang diambil harus benar-benar mewakili (dahak bukan
saliva).

Instalasi Rawat Inap.


Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium.
PEMERIKSAAN IGM SALMONELLA (TUBEX TF)
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
11.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Tubex TF IgM Salmonella adalah tes untuk mendeteksi adanya


Anti
O9-antibodi didalam serum pasien, nilai yang didapat melalui
PENGERTIAN kemampuan reaksi diantara lapisan antigen coklat dan lapisan
antibodi reagen biru.
Tingkat kemampuan sebanding dengan konsentrasi antibodi
didalam sampel. Pemisahan dilakukan lewat kekuatan magnet,
hasil yang didapat dilihat pada skala warna.

1. Untuk menndiagnosa adanya penyakit typus.


TUJUAN 2. Untuk mendeteksi IgM antibodi pada Salmonella Thypi O9
lipopolisakarida antigen.

Surat Keputusan Direktur RS Langit Golden Medik No.


KEBIJAKAN …../……/…… Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium.
1. Keluarkan reagen Tubex TF dari refrigerator, taruh pada
suhu
kamar ± 10-15 menit.
2. Tulis identitas pasien dan cocokan dengan sampel.
3. Pipet reagen tubex TF yang berwarna coklat sebanyak 45 µl,
masukkan pada sumur / well strip.
4. Kemudian tambahkan bahan control positif sebanyak 45 µl
kedalam sumur / well strip tsb.
5. Pipet reagen tubex TF yang berwarna coklat sebanyak 45 µl,
masukkan pada sumur / well strip berikutnya.
6. Kemudian tambahkan bahan control negatif sebanyak 45
µl kedalam sumur / well strip tersebut.
7. Pipet reagen tubex TF yang berwarna coklat sebanyak 45 µl,
PROSEDUR masukkan pada sumur / well strip lainnya.
8. Kemudian tambahkan serum pasien sebanyak 45 µl kedalam
sumur
/ well strip.
9. Kemudian inkubasi selama 2 menit.
10. Setelah itu tambahkan reagen tubex TF yang berwarna biru
sebanyak 90 µl kedalam masing-masing sumur / well strip.
11. Kemudian tutuplah sumur / well strip dengan isolasi yang
telah disediakan.
12. Campur dengan menggoyang sumur / well strip tersebut
selama 2 menit.
13. Kemudian tempatkan sumur / wellstrip yang tersebut pada
skala warna.
14. Hasil dibaca dalam waktu 5 menit, dengan cara mencocokkan
warna sampel / control dengan skala warna yang ada.
15. Catat hasil pemeriksaan dan hasil kontrol positif dan negatif.
15. Setelah semua pengerjaan selesai, buka penutup (isolasi) pada
sumur
/ well, kemudian serap sampel tersebut dengan tissue sampai
PROSEDUR kering, setelah itu masukkan kembali pada wadah / plastik, ini
bertujuan (supaya tidak terkontaminasi).
16. Setelah itu masukkan kembali reagen yang sudah tidak
digunakan kedalam lemari es.

Instalasi Rawat Inap.


Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium.
PEMERIKSAAN ANTI HCV
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
12.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu cara penetapan kualitatif immunologi yang cepat berdasarkan


prinsip immunokromatografi untuk mendeteksi adanya antibodi
terhadap Hepatitis C.
PENGERTIAN
Prinsip kerjanya adalah dengan melekatkan pada membrane suatu
recombinant protein HCV yang digunakan untuk mengidentifikasi
adanya anti HCV dengan sensitifitas yang tinggi.

Untuk penetapan kualitatif antibodi terhadap virus hepatitis C (anti


TUJUAN
HCV) didalam serum sebagai penunjuk adanya infeksi hepatitis C.
Surat Keputusan Direktur RS Langit Golden Medika No...
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium.

1. Keluarkan test card dari bungkusnya. Letakkan test card pada


permukaan datar.
2. Tulis identitas pasien dan cocokan dengan sampel.
3. Teteskan 5 µl ke lubang sampel.
4. Tambahkan 2 tetes buffer (sekitar 80 µl) dengan dropper yang
tersedia kedalam lubang sampel.
5. Baca hasilnya antara 10-30 menit setelah meneteskan
sampel. Insterprestasi hasil ;
Positif : muncul 2 garis berwarna merah muda di daerah test dan
PROSEDUR
daerah kontrol.
Negatif : hanya 1 muncul 1 garis berwarna merah muda di daerah
control.
Invalid : tidak muncul garis berwarna merah muda di daerah control

Perlu perhatian ;
1. Anti HCV rapid strip disimpan pada suhu 4-28 dalam sampul asli
yang belum dibuka.
2. Jangan membekukan tes kit.

Instalasi Rawat Inap.


Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium.
PEMERIKSAAN HbsAg
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
13.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu cara penetapan kualitatif immunologi yang cepat


berdasarkan metode immunokromatografi sebagai test screening
PENGERTIAN awal untuk mendeteksi HbsAg dalam serum plasma dan
mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.
Mendeteksi HbsAg dalam serum / plasma dan mendukung
TUJUAN diagnose infeksi Hepatitis B.

Surat Keputusan Direktur RS Langit Golden Medika No.


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium.

1. Keluarkan test strip dari bungkusnya.


2. Tulis identitas pasien dan cocokan dengan sampel.
3. Celupkan strip kedalam sampel dengan arah panah menunjuk
tegak lurus dengan sampel. Tinggi sampel yang tercelup tidak
boleh melebihi batas tinggi maksimal pada strip.
4. Tahan sampai muncul warna merah keungunan pada area test
± 1 menit.
5. Letakkan strip di permukaan datar yang bersih dan tidak
menyerap.
PROSEDUR 6. Baca hasil antara 10-30 menit setelah menambahkan
sampel. Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis berwarna merah muda pada zona
test dan zona garis control. Hal ini berarti pada serum terdapat
HbsAg. Negatif : terbentuk 1 garis warna pada zona garis
control saja. Ini berarti pada serum tidak terdapat HbsAg.
Invalid : tidak terbentuk warna pada garis control.

Perlu Perhatian :
1. Tes strip disimpan pada suhu 2-25 C (jangan dibekukan).
2. Tangani sampel sebagai benda infeksius, pakailah pengaman diri.

Instalasi Rawat Inap.


Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium.
PEMERIKSAAN IgG DAN IgM DENGUE BLOT
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
14.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu cara penetapan kualitatif immunologi dengan metode


PENGERTIAN (ICT) immunokromatografi dengan menggunakan monoclonal
antibodi terhadap IgM dan atau IgG dengue.

Mendeteksi HbsAg dalam serum / plasma dan mendukung


TUJUAN diagnose infeksi Hepatitis B.
Surat Keputusan Direktur RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
KEBIJAKAN No.……/……./…. Tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Laboratorium.
1. Buka pembungkus test strip.
2. Tulis identitas pasien dan cocokkan dengan sampel.
3. Teteskan 10 µl serum atau plasma kedalam lubang sampel
menggunakan micropipette.
4. Teteskan 2 tetes buffer dengan posisi vertikal pada lubang reagen.
5. Baca hasil antara 10-30 menit setelah menambahkan
sampel. Interpretasi hasil :
Infeksi Primer : muncul warna merah pada tanda IgM dan
PROSEDUR tanda control.
Infeksi sekunder : muncul warna merah pada tanda IgG dan
tanda control, begitu juga jika muncul warna merah pada IgM
dan IgG serta tanda control.
Negatif : hanya muncul tanda merah pada tanda control.
Invalid : jika tidak muncul warna merah pada jendela control.

Perlu perhatian :
1. Sampel tidak boleh hemolisis, ikterik atau lipermik.
Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium.
PENOLAKAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
24.01.03 1 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

dr. Mahyuddin Hasan Siregar


SPO

Penolakan spesimen laboratorium adalah menolak memeriksa


PENGERTIAN
spesimen laboratorium karena tidak memenuhi syarat sebagai
spesimen yang baik

Mendapatkan spesimen yang berkualitas dan benar untuk jaminan


TUJUAN mutu
hasil laboraotirum
Setiap spesimen yang benar
harus memenuhi syarat / memenuhi kualitas
(Sesuai dengan SK Direktur RS Langit Golden Medika Nomor
KEBIJAKAN
……….. tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium)
Kriteria Spesimen di tolak :
1. Tidak ada identitas pasien di tabung spesimen.
2. Tidak sesuai identitas di tabung spesimen dan di formulir
permintaan.
3. Tabung / kontainer spesimen salah.
4. Spesimen darah yang hemolisis.
5. Spesimen darah yang lipemia.
6. Ada ”cloth” di tabung specimen darah dengan antikoagulan.
7. Spesimen tidak puasa untuk pemeriksaan yang harus puasa.
8. Spesimen terkontaminasi atau ada indikasi kontainer bocor.
PROSEDUR
Cara penolakan :
1. Amati spesimen yang diterima.
2. Catat di buku laporan kriteria spesimen (di ruang
preparasi spesimen).
3. Beri tanda pada kriteria-kriteria yang sesuai.
4. Bila ada 1 kriteria tidak sesuai, kembalikan spesimen ke ruang
asal dan minta pengambilan spesimen ulang, dengan
memberitahu alasan penolakan.
5. Beritahukan cara pengambilan spesiemen yang benar.
 Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 Instalasai Rawat Jalan
PENANGANAN SAMPAH MEDIS DI LABORATORIUM
No. No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
29.01.03 1 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

dr. Mahyuddin Hasan Siregar


SPO

1. Penanganan sampah medis/infeksius di laboratorium adalah


kegiatan pemilahan,pengemasan sampai pembuangan ke bak
penampungan sampah medis
PENGERTIAN
2. Sampah medis adalah semua jenis sampah yang berasal dari
pelayanan medis seperti jarum /spuit,stik urin bekas, blue tip, yellow
tip, sisa spesimen pasien, dan tabung bekas spesimen

1. Mencegah terjadinya gangguan atau penyakit atau pencemaran


lingkungan yang diakibatkan oleh kesalahan penanganannya.
TUJUAN
2. Supaya tercipta lingkungan kerja yang bersih dan memenuhi
persyaratan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) (Sesuai dengan SK
KEBIJAKAN
Direktur RS Langit Golden Medika Nomor ….. tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium).
1. Lapisi bak sampah medis dengan kantong plastic warna kuning.
2. Pisahkan antara sampah medis yang tajam (jarum,lanset) dengan
sampah medis yang biasa/tidak tajam (yellow tip, blue tip, semua
sisa stik sampel, wadah sampel sputum).
3. Masukkan sampah medis tajam kedalam kardus dan sampah medis
biasa / tidak tajam kedalam kantong plastik bewarna kuning.
PROSEDUR 4. Sisa sampel darah dan cairan tubuh yang lain dibuang ke dalam
spool hock yang memiliki saluran menuju ke pengolahan limbah
cair RS.
5. Lakukan pembuangan sampah medis biasa / tidak tajam setiap pagi
ke pembuangan sampah medis (incenerator).
6. Buang sampah medis tajam, apabila kardus sudah terisi ¾ bagian ke
insenerator.
Instalasi laboratorium
UNIT TERKAIT
Bagian Pemeliharaan Sarana
PELAPORAN NILAI KRITIS HASIL LABORATORIUM
No. No. Halaman
Dokumen Revisi 1/3
32.01.03 2 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018
dr. Mahyuddin Hasan Siregar
SPO

1. Suatu proses memberitahukan hasil laboratorium yang bernilai


kritis
PENGERTIAN kepada dokter penanggungjawab pasien
2. Nilai kritis hasil laboratorium adalah suatu hasil tes
laboratorium yang membutuhkan intervensi klinis segera (
disebut juga AUTOMATIC CALL BACK VALUES )

Supaya klinisi dapat segera mengetahui hasil / nilai


TUJUAN pemeriksaan
laboratorium untuk segera melakukan tindakan / intervensi
terhadap
Setiap pasien
hasil dalam
/ nilai kritisrangka meningkatkan
laboratorium HARUS keselamatan pasien.
SEGERA dilaporkan
dalam bentuk laporan lisan (Sesuai SK Direktur No. tentang
KEBIJAKAN
Kebijakajn Pelayanan Instalasi Laboratorium)

Analis Laboratorium :
1. Ulangi pemeriksaan bila mendapatkan nilai kritis
2. Lapor kepada Penanggungjawab lab tentang hasil nilai kritis
3. Laporkan hasil kritis segera setelah mendapatkan validasi dari
penanggungjawab dengan cara menelpon ruangan tempat
pasien dirawat.
4. Laporkan kepada dokter penannggungjawab pasien bila ada di
ruangan atau perawat penanggungjawab pasien bila dokter tidak
ada diruangan perawatan.
a. S(ituation) : ” halo.. saya Nining dari lab mendapatkan
nilai kritis pada pasien .......... umur........ no
RM.............Nilai kritis yg kami temukan adalah........
PROSEDUR
(Sebutkan parameter dan hasil
/ nilai analisa laboratoriumnya)
b. B(akc ground) : pasien ini sebelumnya pernah
melakukan pemeriksaan ....... dengan hasil...... ...... ( bila
diketahui, bila tidak diketahui lanjutkan A )
c. A(sessment) : kami curiga ..... ( bacakan expertisi SpPK )
d. R(ekomendasi ) : mohon segera ditindaklanjuti ... atau
mohon segera laporkan kepada DPJP
5. Minta perawat mengulanginya setelah hasil dibacakan
6. Cetak hasil di formulir hasil laboratorium.
7. Antarkan formulir hasil laboratorium ke ruang perawatan
sesuai dalam batas standar waktu tunggu .
Perawat ruangan :
1. Catat hasil nilai kritis di status pasien
2. Laporkan segera kepada dokter penanggungjawab
perawatan ( bila dokter tidak ada diruangan perawatan )

NilaiKritis yang dilaporkan


adalah : Darah Lengkap :
Hct < 20 % atau > 60%
 Hb < 7 g/dl atau > 20 g/dl
Trombosit dewasa < 50.000/ul atau > 1.000.000/ ul
 Lekosit < 2000/ul atau > 30.000/ ul
 Trombosit anak < 20.000/ul atau > 1.000.000 ul
 APTT > 100 detik
 PPT > 30 detik , atau 3x nilai kontrol
 Penemuam sel ” blast” di hapusan darah tepi
 Penemuan ” sel asing” di sum-sum tulang

PROSEDUR Kimia Klinik :


 Troponin T > 100 ng/l
 CKMB mass
 Glukosa < 45 mg/dl atau > 500 mg/dl
 Glukosa Neonatus < 30 mg/dl Tu > 300 mg/dl
 Kreatinin > 5 mg/dl ( kecuali pasien dialisis )
Ureum ..........

Elektrolit dan Analisa Gas Darah :


pH < 7,10 atau > 7,59
 pCO2 < 20 mmHg atau > 75 mmHg
 pO2 (dewasa) < 40 mmHg
 pO2 (neonatus) < 37 mmHg
 HCO3 / bicarbonat <10 mEq/L atau > 40 mEq/L
 Natrium < 120 mEq/L atau > 160mEq/L
 Kalium < 2,8 mEq/L atau > 6,2 mEq/L
 Kalium neonatus < 2,5 mEq/L atau > 8,0 mEq/L

Cairan tubuh (pleura, serebrosinal, asites) :


 Glukosa < 80% kadar glukosa darahnya
 Total protein > 45 mg/dl
 Lekosit > 10 / ul
 Pengecatan bakteri (+)
 Ditemukan sel asing
Urinalisa :
 Glukosuria > 2+
 Keton >2+
 Ditemukan kristal patologis ( as,urat, sistein, leusin, tirosin )
 Albuminiria > 2+
 Eritosit > 2+
 Lekosit > 2+
PROSEDUR
(Sumber : Wallach J . Interpretation Diagnostic Test, ed8,
Philadelphia, 2007, pp 26 – 29 )

Intalasi Rawat
Jalan Intalasi
UNIT TERKAIT Rawat Inap
Intalasi Rawat Intensif
(ICU) Intalasi Gawat
Darurat
Intalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi)
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PENGAMBILAN
SPESIMEN LABORATORIUM
No. No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
33.01.03 1 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar


1. ..
Suatu proses untuk mengidentifikasi individu (pasien)
sebelum pengambilan spesimen terhadapnya.
PENGERTIAN 2. Spesimen adalah cairan tubuh yang akan diperiksa
dilaboratorium untuk menunjang suatu diagnosa penyakit.
1. Untuk dapat secara reliable / dipercaya mengidentifikasi pasien
TUJUAN sebagai individu yang dimaksudkan untuk mendapatkan pelayanan
2. Mencocokan pelayanan pemeriksaan terhadap individu tersebut

Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk


darah, sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk
KEBIJAKAN pemeriksaan laboratorium klinis, serta sebelum tindakan /
prosedur (Sesuai SK Direktur No. tentang Kebijakan Pelayanan
RS ).
Pasien :
1. Serahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
kepada petugas laboratorium.

Petugas sampling :
1. Panggil nama pasien berdasarkan data yang tercantum
pada formulir permintaan laboratorium.
2. Minta pasien menyebutkan namanya setelah pasien masuk
ke ruang sampling dengan berkata ” untuk prosedure
keselamatan pasien kami minta nama Bpk/Ibu/Sdr/i
menyebutkan nama dan tanggal lahir”
PROSEDUR 3. Bila pasien tidak ingat tgl lahir tanyakan alamat dengan
menayakan ” dimana bpk/ibu/sdr/i tinggal ?? atau
”tolong sebutkan alamat lengkap bpk/ibu/sdr/i ”
4. Cocokan dengan gelang pasien atau formulir permintan
pemeriksaan laboratorium.
5. Bila pasien membawa Kartu Identitas Pasien RS Langit
Golden Medika, cocokan no registrasi pasien yang ada di
formulir permintaan dengan yang tercantum Kartu Identitas
Pasien .
6. Beri tanda atau cocokan parameter yang diminta di formulir
permintaan berdasarkan permintaan yang tertulis pada
kartu kontrol atau berdasarkan permintaan dari dokter.
7. Lakukan pelayanan pengambilan sampling.
8. Setelah selesai, tempelkan label identitas pasien di
PROSEDUR tabung
kemudian tunjukan tabung berlabel kepada pasien untuk
memastikan identitasnya benar.
Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat
Jalan Bagian
Rekam Medis
FLEBOTOMI
No. No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
36.01.03 1 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal terbit SAROLANGUN
Agustus 2018
PROSEDUR
TETAP dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu kegiatan pengambilan darah vena atau kapiler untuk


PENGERTIAN
keperluan pemeriksaan laboratorium
Mendapatkan spesimen yang berkualitas dan benar untuk jaminan
TUJUAN
mutu hasil laboratorium yang benar
1. Pelayanan di Laboratorium harus selalu berorientasi kepada
mutu
dan keselamatan pasien (Sesuai dengan SK Direktur RS Langit
Golden Medika No... tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
KEBIJAKAN Laboratorium).
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau
produk darah, sebelum pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan laboratorium klinis, serta sebelum tindakan /
prosedur (Sesuai SK Direktur )
Pengambilan darah vena :
1. Sapa pasien dan perkenalkan diri : ” selamat pagi/siang....
saya perawat Sisca.....
2. Tanyakan identitas pasien : ” siapa nama lengkap ibu/
bpk/ sdr.... sebutkan tanggal lahir ..... ? ( sesuai SPO
identifikasi pasien )
3. Cocokan dengan gelang identitas ( untuk pasien rawat inap )
4. Cocokan dengan formulir permintaan
5. Periksa parameter pemeriksaan yang diminta
6. Siapkan tabung sesuai dengan parameter yang diminta
7. Siapkan perlengkapan flebotomi : torniquet, swab alkohol,
PROSEDUR
kasa kering, plester dan jarum vacutainer dengan holdernya
8. Minta pasien mengulurkan lengannya, identifikasi vena
yang mau diambil.
9. Cuci tangan dan pakai kaos tangan
10. Kenakan torniquet pada lengan pasien ± 4 jari diatas
fossa cubiti ( torniquet tidak boleh terpasang > 1 menit )
11. Usap daerah vena yang akan ditusuk dengan swab
alkohol dengan cara sirkuler ( dari dalam mengarah
keluar )
12. Biarkan benar-benar kering, sambil memasang jarum
vacutainer pada holder
13. Tusuk vena dengan sudut ± 15 – 30 derajat
14. Pasang tabung vacutainer pada jarum sesuai urutan
sebagai berikut (sesuai parameter yang diminta) :
a. Tabung Kultur.
b. Tabung tutup biru.
c. Tabung tutup merah / kuning.
d. Tabung tutup hijau.
e. Tabung tutup ungu.
15. Setiap kali selesai 1 tabung lakukan homogenisasi segera .
a. Tabung tutup biru 4x inversi.
b. Tabung tutup merah / kuning 6x inversi.
c. Tabung tutup hijau 8x inversi.
d. Tabung tutup ungu 8x inversi.
16. Bila ada pemeriksaan kultur maka jarum yang dipakai
PROSEDUR adalah jarum sayap /wing neddle.
17. Bila tidak ada kultur maka sebelum tabung tutup biru ,
dipakai 1 tabung ” discarge tube” tanpa zat additive atau
tabung tutup biru lain.
18. Setelah semua rangkaian tabung selesai, cabut jarum
beserta holder.
19. Minta pasien menekan luka bekas tusukan dengan kasa
kering
20. Buang jarum (tanpa ”recapping”) ke dalam pembuangan jarum.
21. Plester bekas tusukan.
22. Label setiap tabung dengan identitas pasien dan tunjukan
kepada pasien untuk memastikan kebenaran identitas.
(LAKUKAN DI SAMPING PASIEN /”BEDSIDE” )
23. Ucapkan terimakasih dan tanyakan keadaan pasien apakah
baik- baik saja.

1. Instalasi Labortorium
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasai Rawat Jalan
PENGETESAN (“TRIAL”) REAGENSIA
No. No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
38.01.03 1 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO
dr. Mahyuddin Hasan Siregar

1. Pengetesan / “trial” reagen addalah suatu kegiatan


memastikan suatu reagen itu bernutu dan baik sebelum
PENGERTIAN
diputuskan untuk digunakan dalam pemeriksaan pasien.
2. CV adalah Coefisien Variasi.

Untuk mendapatkan reagen yang berkualitas utnuk digunakan


TUJUAN di
laboratorium.
Pelayanan di Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu
dan keselamatan pasien (Sesuai dengan SK Direktur RS Langit
KEBIJAKAN
Golden Medika Nomor . tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium).
1. Lakukan test bahan control dengan reagen yang di “trial” setiap
hari
minimal selama 30 hari, tanpa perlakukan apapun untuk melihat
stabilitas reagen
2. Lakukan test bahan control dengan reagen yang di “ trial “
setiap hari selama minimal 30 hari , dengan perlakukan sesuai
PROSEDUR aturan WESTGARD
3. Hitung CV dan rentang nilai normal control dengan program
yang sudah disediakan
4. Pilih reagen yang akan dipakai dengan kriteria :
a. CV paling kecil
b. Reagen paling stabil
c. Harga
d. laboratorium
Instalasi Kemudahan penggunaan
UNIT TERKAIT
Bagian Inventory (Pengadaan)
PERHITUNGAN PERKIRAAN JUMLAH
TROMBOSIT MELALUI HAPUSAN DARAH TEPI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 1/2
40.01.03 0

Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Sustu cara menghitung perkiraan jumlah trombosit per ul darah


PENGERTIAN melalui hapusan darah tepi
Untuk mendapatkan perkiraan jumlah trombosit pada spesimen
yang
TUJUAN memerlukan konfirmasi jumlah trombosit yang sudah diperiksa
dengan alat otomatis
1. Sesuai dengan Kebijakan RS tentang Pelayanan
KEBIJAKAN Inslatasi Laboratorium
2. Sesuai dengan Kebijakan RS tentang Keselamatan Pasien
1. Buat sediaan hapusan darah tepi sesuai standar
2. Letakan sediaan darah tepi di mikroskop, cari lapangan
pandang
3. Pakai lensa objektif 100 dan tambahkan oil immersion
untuk melihat morfologi darah.
4. Cari lapangan hitung ( counting area ) yang paling
rata / homogeny penyebaran selnya
5. Hitung jumlah eritrosit dan jumlah trombosit setiap
Lapangan
 eritrosit  trombosit
pandang
1
2
PROSEDUR 3
4
5
6
7
8
9
10
Total A B

6. lapangan pandang sebanyak 10 lapangan pandang


6. Jumlahkan seluruh eritrosit yang ditemukan di 10
lapangan pandang tersebut (A)
7. Jumlahkan trombosit yang ditemukan di 10 lapangan
pandang tersebut (B)
8. Hitung perkiraan jumlah trombosit per ul darah dengan
rumus sebagai berikut :

5.000.000
PROSEDUR
Jumlah trombosit (B)

Jumlah eritrosit (A)

9. Hasil merupakan perkiraan jumlah trombosit / ul darah

Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat
UNIT TERKAIT Jalan Instalasi
Gawat Darurat
Instalasi ICU
CARA PENGAMBILAN SPECIMEN URINE
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
41.01.03 1
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Cara pengambilan sampel urine adalah suatu tindakan


PENGERTIAN pengambilan
TUJUAN urine
Untuksebelum dilakukan
mendapatkan pemeriksaan.
sampel urine yang memenuhi syarat
pemeriksaan. specimen harus sesuai standar prosedur operasional
Pengambilan
KEBIJAKAN yang
berlaku (Sesuai Dengan SK Direktur RS.Langit Golden medika No.
… Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium).

1. Bersihkan alat kelamin luar dengan sabun.


2. Bilas dengan air mengalir dan usap dengan kasa / tissue.
PROSEDUR 3. Baru kemudian pasien disuruh kencing, urine awal dibuang,
sedang porsi tengah ditampung langsung ke dalam botol steril,
sejumlah 5 - 10 ml, tutup rapat botol.
4. Segera kirim ke Laboratorium.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat Dan Instalasi Rawat
Jalan.
CARA PENGAMBILAN SPECIMEN FESES
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
43.01.03 1
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu cara atau tehnik pengambilan specimen feses yang sesuai


PENGERTIAN dengan
ketentuan
Untuk untuk dilakukan
mendapatkan pemeriksaan.
specimen yang memenuhi syarat untuk
TUJUAN dilakukan
pemeriksaan.
Pengambilan specimen harus sesuai standar prosedur operasional
yang
KEBIJAKAN berlaku (Sesuai Dengan SK Direktur RS. Langit Golden Medika
No……. Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium).
1. Penderita diberi petunjuk agar feses dikumpulkan pada
tempat
PROSEDUR bersih, berupa botol bermulut lebar.
2. Specimen feses dapat diambil dan dikumpulkan oleh perawat /
bidan atau penderita sendiri.
UNIT TERKAIT 3. Segera
Instalasi kirimInap,
Rawat ke laboratorium.
Instalasi Gawat Darurat Dan Instalasi Rawat
Jalan.
CARA PEMBUANGAN SPECIMEN DI LABORATORIUM
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
44.01.03 1 Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
SAROLANGUN
Tanggal Terbit
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu tata cara pembuangan specimen setelah dilakukan pemeriksaan


PENGERTIAN
dengan cara yang benar dan sesuai ketentuan.
1. Untuk mencegah terjadinya gangguan penyakit atau pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh kesalahan penanganan.
TUJUAN
2. Supaya tercipta lingkungan kerja yang bersih dan memenuhi
persyaratan ketentuan.

Pengelolaan benda tajam dan limbah medis harus sesuai prosedur.


(Sesuai Dengan SK Direktur Nomor… tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi RS. Langit Golden Medika).

1. Setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan, semua sampel baik


darah, urine maupun cairan tubuh dilakukan pembuangan sesuai
ketentuan.
2. Sampel urine yang telah diperiksa: sisa urine dibuang, kemudian
masukkan botol urine ke dalam bak penampung yang telah diberi
larutan desinfektan ( presept dengan perbandingan 4 tablet presept
ditambahkan aquadest 1 liter).
3. Sampel darah lengkap yang telah diperiksa: lakukan pembuangan 1 x
PROSEDUR 24 jam, Sampel darah dibuang dalam sampah medis kemudian
diteruskan ke pembuangan akhir RS / incenerator.
4. Sampel serum / plasma dibuang dalam bak sampah medis,
kemudian diteruskan ke pembuangan akhir RS / incenerator.
5. Sampel sputum : tambahkan larutan (presept) kedalam botol
penampung sputum, kemudian buanglah botol sputum tersebut
kedalam sampah medis, diteruskan ke pembuangan akhir RS/
incenerator.
UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium.
CARA PENGAWETAN SPECIMEN DI LABORATORIUM
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/1
45.01.03 1
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu tata cara pengawetan spesimen setelah dilakukan pemeriksaan


PENGERTIAN
dengan cara yang benar dan sesuai ketentuan.
Untuk persiapan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk
TUJUAN
pemeriksaaan lebih lanjut.
Penyimpanan specimen untuk tes yang ditunda harus sesuai dengan
standar prosedur operasional yang berlaku (Sesuai dengan SK Direktur
KEBIJAKAN
No. Tentang Kebijakan Penanganan Specimen).

1. Pisahkan sampel darah dengan serum yang telah dilakukan


pemeriksaan.
2. Masukkan serum kedalam sample cup, kemudian masukkan dalam
almari es /Freezer.
3. Lakukan penyimpanan specimen sebagai berikut :
a. Untuk sampel kimia rutin , Imunologi serologi penyimpanan /
pengawetan pada suhu 2 - 8◦C selama 3 hari, kalau disimpan
pada suhu -20◦C/ Freezer selama 1 minggu.
PROSEDUR b. Untuk sampel urine tidak dilakukan penyimpanan tetapi
langsung dibuang (dikarenakan stabilitas urine yang telah
diperiksa tidak boleh lebih dari 2 jam).
c. Untuk sampel darah lengkap penyimpanan / pengawetan
dilakukan 1 x 24 jam ( dikarenkan stabilitas untuk pemeriksaan
darah lengkap tidak boleh lebih dari 24 jam).
d. Untuk sampel/specimen yang dirujuk, disimpan sampai hasi;
dari laboratorium rujukan diterima, cara penyimpanan sampel
sesuai dengan point ( a).

UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium.


VALIDASI PERMINTAAN TRANSFUSI DARAH
No Dokumen No. Revisi Halaman
49.01.03 0 1/1

Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Adalah suatu proses untuk memastikan darah contoh dan


PENGERTIAN formulir permintaan transfusi darah sudah sesuai , sehingga tidak
ada kesalahan identitas pasien penerima transfusi.
TUJUAN Transfusi darah di berikan dengan tepat.
Bank Darah Rumah Sakit menyediakan darah dengan cara
KEBIJAKAN kerjasama dengan Unit Transfusi Darah yang disetujui oleh Rumah
Sakit. (Sesuai dengan SK direktur NO.. tentang Kebijakan Instalasi
Laboratorium).
1. Setelah menerima formulir permintaan transfusi darah dan
contoh darah dari ruangan rawat, COCOKAN IDENTITAS DI
LABEL TABUNG DARAH dengan IDENTITAS DI
FORMULIR PERMINTAAN DARAH ; bila cocok
lanjutkan langkah selanjutnya ; bila tidak cocok kembalikan ke ruang
rawat inap.
PROSEDUR 2. Bila sampel darah dan formulir permintaan HARUS DIKIRIM KE
UTD PMI , ( karena tidak ada darah di bank darah ) , maka
berikan contoh darah dan formulir darah kepada petugas yang
akan ke UTD PMI dengan cara TUNJUKAN IDENTITAS DI
SAMPEL DARAH DAN IDENTITAS DI FORMULIR
PERMINTAAN DARAH.
3. Berikan keterangan tambahan bila perlu.

1. Instalasi Rawat jalan


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Bagian Humas dan Transportasi
PENANGANAN BILA REAGEN TIDAK TERSEDIA
No Dokumen No. Revisi Halaman
51.01.03 0 1/1

Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Reagen tidak tersedia artinya adalah distributor atau penjual reagen tidak
PENGERTIAN dapat menyediakan reagen yang diminta karena berbagai sebab.
Agar laboratorium memiliki alternatif reagen sehingg laboratorium
TUJUAN
selalu dapat melakukan tes laboratorium .
Surat Keputusan Direktur RS Langit Golden Medika No.
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium.

1. Lakukan pemesanan reagen seperti prosedur pemesanan reagen


2. Serahkan buku pemesanan reagen kepada bagian pengadaan
3. Telpon / fax permintaan reagen kepada distributor/ penjual
reagen ( oleh bagian pengadaan )
4. Bila stok reagen tidak ada di distributor , beritahu laboratorium
PROSEDUR bahwa merk reagen yang diminta tidak ada.
5. Laboratorium melihat daftar pilihan ke 2 dari reagen tersebut,
kemudian minta pengadaan membuat permintaan baru kepada
distributor/ penjual dengn pilihan ke 2.
6. Bila pilihan ke 2 juga tidak ada, maka parameter tersebut untuk
sementara akan di rujuk .

Instalasi Laboratorium.
UNIT TERKAIT
Instalasi Farmasi.
PENYERAHAN DARAH KE UNIT PERAWATAN
No Dokumen No. Revisi Halaman
52.01.03 1 1/1

Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Penyerahan darah ke unit perawatan adalah suatu proses


PENGERTIAN penyerahan darah dari BDRS ke unit pelayanan

1. Tidak terjadi salah identitas pasien / identitas darah.


TUJUAN
2. Setiap pasien akan mendapatkan darah yang benar.
Pemberian darah dan komponen darah,dilakukan oleh perawat
KEBIJAKAN sesuai dengan prosedur yang ditetapkan (Sesuai dengan
SK direktur NO.. tentang Kebijakan Instalasi Laboratorium).

Petugas Ruangan :
1. Bawa buku ekspedisi pengambilan darah ke BDRS yang berisi :
a. Data pasien
b. Jenis darah / komponen darah
c. Volume darah / jumlah darah yang diminta
2. Minta darah sesuai data yang ada di buku ekspedsi kepada
petugas BDRS

PROSEDUR Petugas BDRS :


1. Terima buku ekpedisi dari petugas ruangan
2. Baca data pasien dan keterangan tentang darah yang diminta
3. Ambil darah yang sudah disiapkan (sebelumnya) untuk
pasien tersebut
4. Bersama-sama dengan petugas ruangan , cocokan data
lembar BDRS dengan data di kantong darah , kartu kantong
darah dan data pasien di buku ekspedisi.
5. Bila sudah sesuai, bawa darah ke ruangan pelayanan
dengan memperhatikan prosedur menjaga rantai dingin.
1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Perawatan Intensif
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Rawat Jalan
PELACAKAN REAKSI TRANSFUSI DARAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
52.01.03 0 1/2
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Agustus 2018 SAROLANGUN

dr. Mahyuddin Hasan Siregar


SPO

 Pelacakan reaksi transfusi adalah suatu rangkaian kegiatan


PENGERTIAN menemukan kejadian yang tidak diharapkan akibat transfusi
darah pada seorang pasien / resipien dan mencari
penyebabnya dari segi pelayanan transfusi darah rumah sakit.
 Pelayanan transfusi darah RS meliputi segala persiapan darah
donor sebelum siap dimasukan kedalam tubuh pasien/resipien,
prosedur persiapan resipien/pasien sebelum transfusi, sampai
prsedur memasukkan darah kedalam tubuh resipien/pasien.

 Mengetahui penyebab rekasi transfusi /kejadian yang tidak


TUJUAN diharapkan akibat transfusi.
 Mencegah sebisa mungkin kejadian reaksi transfusi / kejadian
yang tidak diharapkan akibat transfuse pada kasus berikutnya.

Bank Darah Rumah Sakit melacak bila terjadinya reaksi transfusi dan
KEBIJAKAN jika terjadi reaksi transfusi kantong darah tersebut harus
dikembalikan ke BDRS untuk pelacakan (Sesuai Dengan SK
Direktur No ... tentang Kebijakan Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit).

PERAWAT RUANGAN :
PROSEDUR 1. Hentikan transfusi saat diketahui terjadi reaksi transfusi.
KERJA 2. Lapor kepada dokter dan tangani reaksi yang terjadi.
3. Laporkan reaksi transfusi/ kejadian yang tidak diharapkan yang
berhubungan dengan pemberian darah kepada Bank Darah
Rumah Sakit.
4. Sertakan spesimen darah pasien dan kantong darah yang
ditransfusikan saat pelaporan reaksi transfusi.
5. Sertakan urine pasien untuk diperiksa ke laboratorium.
6. Beri keterangan klinis “ reaksi transfusi” pada form
permintaan laboratorium urine.
PETUGAS BDRS dan LABORATORIUM
7. Catat laporan di buku laporan reaksi transfusi dengan data
lengkap
8. Lakukan crossmatch (ulang) specimen pasien dan kantong
darah yang ditransfusikan.
PROSEDUR 9. Lakukan pemeriksaan urin, beri perhatian khusus kepada
KERJA adanya hemoglobinuria.
10. Catat semua hasil pemeriksaan laboratorium di buku reaksi
transfuse
11. Laporkan hasilnya segera kepada dokter
12. Laporkan Kejadian reaksi transfuse kepada UTD
13. Sertakan urine pasien untuk diperiksa ke laboratorium
14. Beri keterangan klinis “ reaksi transfusi” pada form
permintaan laboratorium urin

1. Bank Darah Rumah Sakit


UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
3. Instalasi Rawat Inap
PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA DI
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
55.01.03 0 1/1
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Yang dimaksud dengan pembuangan bahan berbahaya adalah tata cara


PENGERTIAN membuang sisa reagen dan hasil reaksi reagen dengan spesimen yang
sudah digunakan.
1. Untuk mencegah terjadinya gangguan penyakit atau pencemaran
TUJUAN lingkungan yang diakibatkan oleh kesalahan penanganan.
2. Supaya tercipta lingkungan kerja yang bersih dan memenuhi
persyaratan ketentuan.

Penanganan dan pembuangan bahan yang berbahaya dan infeksius


KEBIJAKAN harus sesuai prosedur yang ditetapkan (Sesuai dengan SK Direktur
No.... tentang Kebijakan Instalasi Laboratorium).

1. KIMIA KLINIK.
a. Bawa wadah hasil reaksi reagen yang bertuliskan waste yang
berada dibawah alat TMS.
b. Buang isi dalam wadah tersebut kedalam spoel hoek.
c. Ambil sisa reagen yang berada di tray reagen.
d. Buang kedalam spoel hoek.

2. ELEKTROLIT.
PROSEDUR a. Bawa wadah hasil reaksi reagen yang berada di dalam alat
elektrolit.
b. Buang isi dalam wadah tersebut ke dalam spoel hoek.\

3. HEMATOLOGI.
a. Alirkan selang hasil reaksi reagen ke wastafel yg mengalir ke
spoel hoek.

4. URINALISA.
a. Buang sisa urine kedalam wastefel yang mengalir ke spoel hoek.

UNIT TERKAIT Instalasi laboratorium


MONITORING SUHU ALAT PENYIMPANAN DARAH
No Dokumen No. Revisi Halaman
56.01.03 0 1/1

Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Memonitor suhu alat penyimpanan darah tiap 6 jam sekali dan dicatat
PENGERTIAN dalam buku dan disertakan juga thermometer suhu didalam alat
penyimpanan darah untuk memonitor apakah suhu alat sesuai dengan
suhu thermometer.
Supaya darah /komponen darah yang tersimpan dikulkas BDRS tetap
TUJUAN terjaga kualitasnya sekaligus memonitor apakah suhu alat penyimpanan
sesuai dengan suhu thermometer.
Bank Darah Rumah Sakit wajib menyimpan darah sesuai dengan
KEBIJAKAN prosedur keamanan dan kualitas darah (Sesuai dengan SK Direktur No...
tentang Kebijakan Instalasi Laboratorium).

1. Lakukan monitoring suhu alat penyimpanan darah tiap 6 jam sekali


PROSEDUR (dimulai jam 06.00,12.00,18.00,24.00)
2. Catat suhu pada alat penyimpanan darah dalam kartu pencatatan
suhu.
UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium.
PENYIMPANAN DARAH/KOMPONEN DARAH
No Dokumen No. Revisi Halaman
57.01.03 0 1/1

Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu cara penyimpanan darah/komponen darah dalam kulkas BDRS


PENGERTIAN pada uhu 2◦C – 6 ◦C dan cara meletakkan darah/ komponen darah
dimana e.d yang pendek berad di depan dan e.d yang panjang berada di
belakang.
Supaya darah / komponen darah yang tersimpan di kulkas BDRS
TUJUAN terjaga kualitasnya dan darah/komponen darah yang keluar dari BDRS
sesuai, dimana e.d pendek terlebih dahulu yang keluar.
Bank Darah Rumah Sakit wajib menyimpan darah sesuai dengan
KEBIJAKAN prosedur keamanan dan kualitas darah (Sesuai dengan SK Direktur No.
.. tentang Kebijakan Instalasi Laboratorium).

1. Simpanlah darah/komponen darah yang baru datang dari UTD di


kulkas BDRS dengan suhu 2◦C - 6◦C.
PROSEDUR 2. Simpanlah darah/komponen darah dengan cara e.d yang pendek
berada di depan dan e.d yang panjang berada di belakang.
3. Lakukan penyimpanan darah sesuai umur darah (whole blood 35
hari dari tanggal aftap).

UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium


CROSSMATCH (UJI SILANG SERASI)
No No. Halaman
Dokumen Revisi 1/2
58.01.03 0
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018

SPO dr. Mahyuddin Hasan Siregar

Suatu tindakan uji silang yang diperlukan sebelum melakukan


PENGERTIAN transfusi
TUJUAN darah.
Untuk melihat apakah darah pasien sesuai dengan darah donor.
Bank Darah Rumah Sakit harus melakukan uji silang
sebelum
KEBIJAKAN memberikan darah kepada unit perawatan (Sesuai dengan SK
Direktur No... tentang Kebijakan Instalasi Laboratorium).
UJI SILANG SERASI DENGAN 1 DONOR :
A. Phase 1 : Phase suhu kamar didalam saline medium.
1. Ambillah 3 buah tabung ukuran 12x75 mm,masukkan
kedalam masing-masing tabung :
- Tabung I = Mayor test : 2 tts seru pasien + 1 tts
sel donor 5%.
- TabungII = Minor test : 2 tts plasma donor + 1 tts
sel pasien 5%.
- Tabung III = Auto control : 2 tts serum pasien + 1
tts sel pasien 5%.
2. Kocoklah setiap isi tabung himgga homogen,
kemudian putar 3000rpm selama 15”.
3. Bacalah reaksinya terhadap hemolisis dan atau
aglutinasi secara makroskopis.
B. Phase II : Phase inkubasi 37◦C dalam medium bovin
albumin
PROSEDUR 1. Tambahkan kedalam setiap tabung 2 tts bovin albumin
22%
2. Kocoklah isi tabung dan inkubasi pada suhu 37◦C
selama 15” menit.
3. Putar 3000rpm selama 15’
4. Bacalah reaksinya terhadap hemolisis dan atau
aglutinasi secara makroskopis.
C. PhaseIII : Phase aglutinasi test (AHG)
1. Cucilah sel darah merah dalam tabung 3x dengan saline.
2. Tambahkan kedalam setiap tabung 2 tts coomb serum.
3. Kocoklah isis tabung dan putar 3000rpm selama 15’
4. Bacalah reaksi secara makroskpis dan mikroskopis.

UJI SILANG SERASI TERHADAP LEBIH DARI SATU DONOR


(misal : 3 kantong donor darah)
A. Phase I : Phase suhu kamar dalam saline medium.
1. Siapkan 6 buah tabung ukuran 12 x 75mm kedalam
masing- masing tabung :
- Tabung I = Mayor I: 2 tts serum pasien + 1 tts
sel donor 5%
- Tabung II = Mayor II : 2 tts serum pasien + 1 tts sel
donor 5%.
- Tabung III = Mayor III : 2 tts serum pasien + 1
tts sel donor 5%
- Tabung IV = Minor I : 2 tts plasma donor I + 1tts
sel pasien 5%
- Tabung V = Minor II : 2 tts plasma donor II + 1 tts
sel pasien 5%
- Tabung VI = Minor III : 2 tts plasma donor III + 1
tts sel pasoen 5%.
- Tabung VII = Autu kontrol : 2 tts serum pasien +
1 tts sel pasien 5%
- Tabung VIII = Auto pool : 2tts pool plasma
donor I,II,III + 1 tts pool sel donor I,II,III 5%
PROSEDUR - Kocoklah tabung hingga tercampur, putar 3000rpm 15 ’
2. Baca reaksinya terhadap hemolisis dan atau aglutinasi
secara makroskopis.
B. Phase II : Phase inkubasi 37◦C dalam medium bovin
albumin
1. Tambahkan kedalam setiap tabung 2 tts bovin albumin
22%
2. Kocok isi tabung,inkubasi pada suhu 37◦C selama 15”
3. Putar 3000rpm 15’
4. Baca reaksinya terhadap hemolisis dan atau aglutinasi
secara makroskopis.
C. Phase III = Phase aglutinasi test (fase AHG)
1. Cucilah sel darah merah dalam tabung sebanyak 3x
dengan saline.
2. Tambahkan kedalam setiap tabung 2 tts coomb serum
3. Kocoklah isi tabung, putar 3000rpm 15’
4. Bacalah hasil reaksi secara makroskopis dan
mikrokopis.

1. Instalasi Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
MEMPERSIAPKAN SPECIMEN KULTUR CAIRAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


67.01.03 0 1
Ditetapkan Direktur
RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Tanggal Terbit SAROLANGUN
Agustus 2018
SPO
dr. Mahyuddin Hasan Siregar
Memindahkan specimen cairan dari tabung specimen steril ke
dalam tabung transport. Specimen cairan itu adalah :
PENGERTIAN - Cairan urine
- Cairan pleura
- Darah
TUJUAN 1. Supaya hasil yang didapatkan benar dan akurat.
2. Untuk penunjang diagnose suatu penyakit.
1. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku,etika profesi,etiket
KEBIJAKAN dan menghormati hak pasien.
2. Setiap specimen harus memenuhi syarat / memenuhi kualitas.
(sesuai dengan SK Direktur No... tentang kebijakan instalasi
laboratorium).
1. Terima bahan specimen dari ruangan
2. Cocokkan identitas pada form permintaan dengan label
identitas yang ada pada tabung specimen.
3. Cocokkan identitas pada form permintaan dengan label stiker
tambahan yang disertakan pada form permintaan.
4. Lakukan pemindahan specimen :
A. Cairan berupa urine :
- Pindahkan 2 mata ose urine ke dalam media transport.
- Tempelkan label identitas pasien pada tabung media
transport.
PROSEDUR B. Cairan berupa darah :
- Pindahkan 3cc darah ke dalam media transport.
- Tempelkan label identitas pasien pada tabung media
transport.
C. Cairan pleura :
- Pindahkan 3 cc cairan pleura dan tambahkan alcohol
70% dengan perbandingan 1:1 (3 cc cairan pleura + 3cc
alcohol 70%).
5. Lakukan pengepakan
6. Tempelkan identitas Rumah Sakit yang mengirim dan identitas
Rumah Sakit/ laboratorium rujukan.
7. Lapisis dengan plastik.
8. Beri keterangan di depan lapisan plastik dengan label identitas
pasien yang identitasnya sama dengan bahan specimen yang
ada didalamnya.
9. Kirimkan ke RS atau laboratorium rujukan.
1. Instalasi Rawat Jalan.
2. Instalasi Rawat Inap.
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat.
4. Instalasi Laboratorium.
PENGIRIMAN SPECIMEN KE LABORATORIUM
RUJUKAN
No Dokumen No. Revisi Halaman
63.01.03 0 1/2

Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit RS LANGIT GOLDEN MEDIKA
Agustus 2018 SAROLANGUN

SPO
dr. Mahyuddin Hasan Siregar
Tata cara pengiriman specimen serum, darah, cairan tubuh,
PENGERTIAN bahan kultur ke laboratorium rujukan.
TUJUAN Supaya hasil pemeriksaan yang didapatkan akurat
Pengiriman specimen ke laboratorium rujukan harus sesuai
KEBIJAKAN standar prosedur operasional yang berlaku (Sesuai dengan SK
Direktur No.. tentang Kebijakan Instalasi Laboratorium).

1. Bahan Serum :
a. Masukkan specimen serum ke dalam sumple cup.
b. Tempelkan label identitas pasien.
c. Sertakan formulir pemeriksaan laborat rujukan.
d. Masukkan specimen serum dan formulir pemeriksaan ke
dalam kantong plastik es.
e. Masukkan ke dalam kotak kontainer
f. Kirim ke laboratorium rujukan.

2. Bahan darah :
a. Masukkan specimen darah sesuai tabung pemeriksaan.
b. Tempelkan label identitas pasien.
PROSEDUR c. Sertakan formulir pemeriksaan laborat rujukan.
d. Masukkan specimen darah dan formulir pemeriksaan ke
dalam kantong plastic es.
e. Masukkan ke dalam kontak container.
f. Kirim ke laboratorium rujukan.

3. Bahan cairan tubuh:


a. Pindahkan specimen cairan tubuh ke dalam tabung .
b. Tempelkan label identitas pasien.
c. Sertakan formulir pemeriksaan laborat rujukan.
d. Masukkan specimen cairan tubuh dan formulir
pemeriksaan ke dalam kantong plastic es.
e. Masukkan ke dalam kotak container.
f. Kirim ke laboratorium rujukan.
4. Bahan kultur :
a. Masukkan bahan kultur ke dalam media kultur.
b. Tempelkan label identitas pasien.
c. Sertakan formulir pemeriksaan laboratorium rujukan.
PROSEDUR d. Masukkan bahan kultur dan formulir pemeriksaan ke
dalam kardus.
e. Bungkuslah dengan kertas coklat yang dilapisi plastik.
f. Tempelkan alamat laboratorium rujukan yang dituju.
g. Kirim ke laboratorium rujukan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat,Instalasi Rawat Jalan.

Anda mungkin juga menyukai