Lao Tzu - Tao Te Ching PDF
Lao Tzu - Tao Te Ching PDF
Lao Tzu - Tao Te Ching PDF
1
TAO
KEKUATAN
R.L. WING
Terjemahan dari Tao Te Ching
karya Lao Tzu
www.scribd.com/madromi
2
www.scribd.com/madromi
3
The Tao of Power
New Translation of Tao Te Ching by R.L. Wing
ISBN: 0-385-19637-7
© 1986 by Immedia
234 95098
ISBN: 979-637-164-2
www.scribd.com/madromi
Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
4
DAFTAR ISI
TAO xi
TAO KEKUATAN xv
5
CATATAN TERJEMAHAN
vii
6
TAO
TAK SEORANG PUN TAHU dari mana asal Tao Te Ching, tapi buku kecil yang
terdiri atas lima ribu kata ini membentuk dasar darifilsafat Cina klasik. Singkatnya,
buku ini menjelaskan kekuatan yang selalu berubah yang disebut Tao, yang bekerja
di seluruh jagat raya; dan ia menjelaskan kekuatan pribadi yang berasal dari ke-
sesuaian dengan Tao, yang dikenal sebagai Te. Kata Ching berarti "buku klasik".
Sepanjang sejarah dua ribu lima ratus tahun Tao Te Ching, ratusan terjemahan
dan komentar telah diterbitkan — lebih dari lima puluh dalam bahasa Inggris —
membuatnya sebagai sastra yang sering diterjemahkan. Buku ini memiliki pembaca
dalam setiap generasi baru dan tidak pernah kehilangan nilai intelektualnya yang
provokatif. Pada dekade ini, Tao Te Ching telah ditemukan kembali oleh ahli fisika,
yang menemukan hubungan luar biasa dengan teori alam mereka. Tao Te Ching,
juga ditelaah oleh ahli psikologi dan pimpinan perusahaan yang ingin memahami
www.scribd.com/madromi
kualitas pemikiran timur yang membuatnya begitu terpusat dan memberi pengertian
dalam masalah-masalah dunia dan ekonomi. Buku ini memberi petunjuk bagi
mereka yang merenungkannya; ia merupakan magnet bagi pikiran yang berpotensi
untuk mempengaruhi masyarakat. Memang, mempengaruhi masyarakat adalah isi
Tao Te Ching.
Menurut legenda, buku ini ditulis oleh Lao Tzu, seorang ilmuwan berbakat yang
hidup sekitar 26 abad yang lalu dan bekerja sebagai Penjaga Arsip Kerajaan selama
pemerintahan Dinasti Chou. Lao Tzu mengalami masa politik yang bergolak, tidak
seperti kita. Dunianya dibagi menjadi ratusan propinsi yang terpisah, masing-ma-
sing dengan hukum dan pemimpinnya. Ia melihat pembentukan angkatan bersenjata
dan kekerasan karena setiap propinsi bersaing untuk kekuasaan politik. Setiap tin-
xi
7
dakan agresif dibalas dengan kekerasan dan serangan, hingga tampaknya rakyat
Cina yang tercabik oleh perang berdiri di ambang kehancuran total dan dunianya
akan habis seperti tanah buangan.
Melihat ketidakberdayaan masa itu, dengan reaksi politik kejam yang berputar di
luar kontrol, Lao Tzu berhenti dari jabatannya dan siap meninggalkan dunia per-
adaban selamanya. Sebelum ia diizinkan melewati gerbang ibu kota menuju ke gu-
nung, Yin Hsi, Penjaga Gerbang, mendesak Lao Tzu menulis apa yang diketahuinya
untuk menerangi mereka yang ditinggalkannya. Lao Tzu mengarang Tao Te Ching,
untuk memberikan petunjuk bagi pribadi yang karena jabatannya harus membim-
bing yang lain — seperti para pangeran, dan politikus, majikan dan pendidik.
Yang dikatakan Lao Tzu kepada para pemimpin intinya sebagai berikut: "Kenali
dirimu. Belajarlah merasakan dunia di sekitarmu secara langsung, dan renungkan
kesanmu secara mendalam. Jangan bergantung pada ideologi, karena melakukan hal
ini akan merampas makna dari hidupmu dan membuatmu tidak pantas memimpin.
Peliharalah dan buatlah nalurimu bisa dipercaya, karena seorang pemimpin yang
tidak punya naluri tidak bisa meramalkan perubahan. Bangunlah kekuatan pri-
badimu (Te) melalui kewaspadaan dan pengetahuan tentang hukum fisika yang
bekerja di alam dan dalam pikiran orang lain (Tao) — lalu gunakan kekuatan itu
untuk mengarahkan kejadian, tanpa menggunakan kekerasan. Bagaimana melaku-
kan hal ini? Gunakan sikapmu, bukan tindakan, dan pimpin orang lain dengan mem-
bimbingnya bukan memerintahnya. Atur orang lain dengan membiarkan mereka
bertindak terhadapmu, bukan sebaliknya. Dengan cara ini, bawahanmu akan
mengembangkan rasa percaya diri, dan kamu sebagai pembimbingnya akan dihargai
dengan kesetiaan dan kerja sama mereka. Belajarlah untuk mencapai tujuan tanpa
alat, dengan memelihara pandangan yang kuat tentang bagaimana sesuatu harus
selesai sendiri secara wajar. Praktikkan kesederhanaan. Teruslah berkembang. "
Lao Tzu percaya bahwa cara ideal untuk mengarahkan kejadian adalah dengan
menggunakan metode yang tidak menciptakan penolakan atau menimbulkan reaksi
balasan. Dalam mengamati hukum alam, ia menyadari bahwa tenaga berlebihan ke
satu arah tertentu cenderung memicu perkembangan kekuatan lawan, dan karena itu
penggunaan kekuatan itu tidak bisa menjadi dasar untuk menciptakan landasan
sosial yang kuat dan bertahan. Lao Tzu percaya bahwa pemimpin perlu memahami
www.scribd.com/madromi
xii
8
menolak kekerasan dan sebaliknya mempengaruhi orang lain melalui teladan kita,
menggunakan alam sebagai pola kita — mengimbangi keekstreman di dunia, bukan
menciptakannya. Tantangan terakhir mungkin lebih penting untuk masa kini dari-
pada sebelumnya, bagi kita dan para pemimpin kita. Lao Tzu mengatakannya
sebagai berikut:
xiii
9
TAO KEKUATAN
demikian pula terlalu banyak gaya tarik bumi akan menjatuhkan bintang, terlalu
banyak rasa memiliki akan menghancurkan sebuah ide.
Seperti semua zat dan energi di alam, struktur emosional dan intelektual yang kita
bangun terus-menerus diubah oleh kekuatan dari luar. Banyak kekuatan kita disia-
siakan dalam usaha mendukung kepercayaan kita, mempertahankannya, dan
meyakinkan orang lain untuk mempercayainya sehingga kepercayaan itu bisa men-
jadi "permanen". Begitu kita mengerti kebodohan ini, kita mendapatkan kekuatan
dengan menggunakan evolusi di alam untuk keuntungan kita — menerima, me-
nyatukan, dan mendukung perubahan kapan dan di mana pun ia timbul. Kerja sama
kita dengan kekuatan alam membuat kita menjadi bagian dari kekuatan itu.
Keputusan kita menjadi cerdik karena berdasarkan kenyataan yang dinamis dan
berubah, bukan pada pikiran yang terpaku atau khayalan. Kita bisa melihat sesuatu
10
yang tidak bisa dilihat orang lain karena daya jangkau pikiran kita diperluas melalui
perenungan tentang alam. Kita mengembangkan visi dan kita membantu mencip-
takan masa depan dengan kekuatan visi kita.
Lao Tzu percaya ketika seseorang tidak lagi memiliki rasa kekuatan, mereka akan
membenci dan tidak bekerja sama. Individu yang tidak merasakan kekuatan pribadi
merasa takut. Mereka takut pada sesuatu yang tidak dikenal karena mereka tidak
berhubungan erat dengan dunia di luar dirinya; jadi integrasi jiwa mereka sangat
rusak dan mereka merupakan bahaya bagi masyarakat. Tiran tidak merasakan
kekuatan, mereka merasa frustrasi dan tidak berdaya. Mereka menggunakan ke-
kerasan, tapi itu adalah bentuk serangan, bukan kekuasaan. Bila dilihat lebih dekat,
menjadi nyata bahwa individu yang mendominasi orang lain, ternyata diperbudak
oleh rasa tidak aman dan terluka secara misterius dan perlahan-lahan oleh tindakan
mereka sendiri. Lao Tzu menganggap semua penyakit dunia disebabkan karena
orang tidak merasa kuat dan bebas.
Individu yang kuat tidak pernah menunjukkan kekuatan mereka, tapi orang lain
mendengarkan mereka karena mereka tampaknya tahu. Mereka memancarkan
pengetahuan, tapi itu merupakan pengetahuan naluriah yang berasal dari pengertian
dan pengalaman langsung dengan cara alami. Mereka penuh kasih dan murah hati
karena secara naluriah mereka menyadari bahwa kekuatan itu terus mengalir mela-
lui mereka hanya bila mereka meneruskannya. Seperti listrik, semakin banyak ener-
gi, inspirasi dan informasi yang mereka adakan, semakin banyak mereka menerima.
Kekuatan sejati adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan mengubah dunia
dengan hidup sederhana, cerdik dan mengalami keberadaan yang kaya. Individu
yang kuat mempengaruhi orang lain dengan kekuatan teladan dan sikap. Dalam ke-
lompok, mereka diakui kehadirannya — daya tarik intelektual — yang mempenga-
ruhi pikiran orang yang mereka hadapi. Daya tarik intelektual berkembang sebagai
hasil dari identifikasi yang diperluas — suatu identifikasi yang terbentang jauh di
luar diri. Individu yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan realitas mengem-
bangkan makna dan kekuatannya, karena kekuatan kesadaran mereka secara aktif
menyatakan dunia di sekitar mereka.
Ada dua perubahan besar yang timbul dalam kehidupan individu yang mencapai
kekuatan pribadi; peningkatan kebebasan intelektual dan kebutuhan akan keseder-
www.scribd.com/madromi
hanaan. Taoisme, sebagai cara untuk memahami alam, tidak berdasarkan kepada ke-
percayaan; ia berdasarkan kepada pengalaman. Pikiran manusia berubah, sedangkan
semua sistem sosial adalah percobaan sementara. Bergantung kepada sistem pema-
haman yang diciptakan atau ditafsirkan oleh orang lain akan menumpulkan naluri
dan mencegah individu memelihara dan memperluas pikiran mereka. Kekuatan
takkan berkembang dalam individu yang membiarkan doktrin dan dogma berdiri di
antara mereka dan mengatur pengetahuan pribadi tentang alam.
Kesederhanaan dalam tingkah laku, dalam kepercayaan dan dalam lingkungan
membawa seorang individu sangat dekat dengan kebenaran kenyataan. Individu
yang mempraktikkan kesederhanaan tidak bisa dimanfaatkan karena mereka telah
memiliki apa yang mereka butuhkan; mereka tidak bisa dibohongi karena kebo-
hongan hanya membukakan kepada mereka segi kenyataan lainnya. Daya tarik
11
kesederhanaan pada dasarnya adalah daya tarik kebebasan — ungkapan tertinggi
dari kekuatan pribadi. Kita diajarkan untuk memikirkan kebebasan sebagai sesuatu
yang dimiliki seseorang, tapi itu sebenarnya merupakan ketiadaan segala sesuatu
yang membawa kebebasan bagi individu dan makna bagi kehidupan. Melepaskan
segala sesuatu — keinginan yang tak perlu, milik yang berlebihan — adalah memi-
liki mereka. Lao Tzu percaya bahwa kehidupan individu mengandung seluruh alam
raya tapi bila individu mengembangkan keterikatan dengan bagian hidup tertentu,
mereka menjadi sempit dan dangkal serta tidak terpusat. Keterikatan dan keinginan
menciptakan krisis dalam pikiran. Begitu individu melepaskan keinginan, rasa
kebebasan, keamanan, kemandirian dan kekuatan, meningkat.
.Tao Te Cking memiliki pembaca tersendiri — ia tampaknya menarik individu
yang berada pada ambang pertumbuhan intelektual yang berubah. Filsafat ini mem-
berikan suatu kesempatan untuk terobosan psikologi — suatu terobosan dalam sikap
(karena kita harus memikirkan kembali hubungan kita dengan alam) dan terobosan
dalam cita-cita pribadi (karena keinginan kita berakar dalam kesederhanaan dan kita
bebas dari khayalan emosional). Mereka yang menemukan gema suara dalam Lao
Tzu ditakdirkan untuk melebihi orang biasa dan menggunakan kekuatan yang
berasal dari kebebasan pribadi untuk membentuk masa depan.
Tao Te Ching ditulis dalam banyak tingkat. Ada tingkat penantian di bawah apa
yang saat ini Anda mengerti. Semakin dalam Anda menembus, semakin banyak
kekuatan yang Anda kembangkan. Semakin banyak potensi yang Anda miliki untuk
mempengaruhi dunia, semakin kuat dan mendalam pemahaman Anda. Filsafat yang
ditinggalkan Lao Tzu sebenarnya hanya percobaan, yang dialami seseorang bila ia
siap memasuki fase berikut dari evolusi manusia yang dengan kesadaran penuh
mengatur secara aktif nasib mereka dan nasib dunia di sekitar mereka. Dalam visi
tertingginya, Lao Tzu percaya bahwa bila kita masing-masing bisa menyadari dan
menguasai kekuatan perubahan kita, ia akan menyatukan kita secara tak terlihat dan
menjadikan kita organisme sosial dan universal yang kolektif, penuh kasih dan
sadar sepenuhnya.
www.scribd.com/madromi
xvii
12
PENDEKATAN PIKIRAN KANAN
BANYAK SASTRA FILSAFAT CINA ditulis dalam gaya yang tak ada padanan-
nya dalam sastra Barat. Mayoritas filsafat Barat tampaknya berasal dari bagian otak
kiri yang bersifat analitis, di mana hipotesis dikembangkan secara logis melalui
sejumlah bab hingga kesimpulan dicapai di akhir buku. Sebaliknya, sastra Cina tam-
paknya berasal dari ruang otak bagian kanan. Karya ini ditulis dengan tangan: ma-
sing-masing bab sudah lengkap dan mencerminkan seluruh isi buku. Satu-satunya
perbedaan yang ada di antara tiap bab adalah pergeseran sudut pandang yang tipis
dari premis utamanya. Maka bila mempelajari sastra seperti Tao Te Ching, boleh
saja menyesuaikan gayanya yang non-linear dengan membacanya secara acak.
Ketika ilmuwan Timur mempelajari sastra filsafat, mereka mencari pengalaman
subyektif yang bisa merangsang pengertian naluriah mereka terhadap karya itu.
www.scribd.com/madromi
Mungkin mereka akan membuka bukunya secara acak untuk memilih bab berikut-
nya untuk direnungkan. Dengan menggunakan kemungkinan dan susunan peristiwa
yang terjadi secara bersamaan dalam pendekatannya mereka bisa merenungkan juga
mengapa bab tertentu muncul dalam kehidupan mereka pada saat tertentu.
Di alam, serpihan salju adalah serpihan salju — sampai kita mengamati lebih
dekat dan melihat bahwa tidak ada dua serpihan salju yang sama bentuknya.
Demikian juga, dalam hal manusia, tak ada dua orang yang menerima informasi
dalam cara yang sama. Mereka yang ingin membiarkan alam menentukan jalur
intelektualnya melalui Tao Te Ching bisa menemukan bahwa pendekatan acak ter-
hadap teks akan membantu memicu semangat saat itu dan membuka pikiran mereka
terhadap penemuan diri. Pembaca yang akrab dengan filsafat Cina akan mengenali
pendekatan yang mengikutinya, karena bentuk yang sama dari interaksi subyektif
xxiii
13
digunakan dalam sastra seperti T'ai Hsuan Ching, sebuah karya filsafat dari sejarah
awal Cina (abad 1 SM), dan 1 Ching.
TETRAGRAM
Dalam I Ching, masing-masing dari keenampuluh empat bab diwakili oleh se-
buah heksagram, suatu diagram matematis terdiri atas enam garis bertumpuk dari
dua tipe (padat dan patah). Ada enam puluh empat kemungkinan susunan dari dua
tipe garis ini (26). Dengan menggunakan heksagram, orang Cina mengembangkan
sistem penomoran biner hampir tiga ribu tahun sebelum ia mencapai seluruh dunia.
Sistem biner mereka berdasarkan kuadrat 8, maka 64 menjadi angka yang penting
dalam filsafat Cina.
Bukan suatu kebetulan bahwa Tao T e Ching memiliki 81 bab, karena 81 adalah
kuadrat dari 9, juga merupakan angka penting bagi filsuf Cina yang menghargai
simetri angka. Keanggunan angka 81 diungkapkan oleh orang Cina kuno dengan
menggunakan diagram matematis yang dikenal sebagai tetragram. Sebuah tetragram
dibuat dari empat garis dari tiga tipe (padat, patah, patah dua). Ada 81 kemungkinan
susunan dari tiga tipe garis ini (34). Tetragram, yang secara acak digunakan untuk
mempelajari T'ai Hsuan Ching, dikombinasikan di sini dengan 81 bacaan dari Tao
Te Ching. Mereka muncul dalam susunan Tetragram di halaman berikut.
Ada dua cara menggunakan tetragram untuk memilih salah satu bacaan dalam
www.scribd.com/madromi
Tao Te Ching. Metode pertama cepat dan membutuhkan penggunaan obyek bersisi
enam — dadu ditemukan oleh orang Cina untuk maksud seperti ini. Metode lain,
juga tradisional, meliputi penghitungan enam puluh empat batang kayu — biasanya
batang yarrow yang dikeringkan. Metode ini membutuhkan beberapa menit. Kedua
metode ini hanya cara untuk mendapatkan suatu angka acak — untuk memisahkan
ruang dan waktu sebagai titik tolak penyelidikan Anda dalam Tao Te Ching. Tak
ada yang penting tentang proses ini sendiri.
Untuk menggunakan metode dadu, Anda membutuhkan sebuah dadu, sebuah
pensil dan kertas. Putaran dadu pertama mewakili garis terbawah tetragram. Bacalah
dadu seperti ditunjukkan di bawah ini dan gambarlah garis yang sesuai. Ulangi pro-
ses ini tiga kali sehingga Anda bisa membuat sebuah tetragram yang lengkap, dari
bawah ke atas.
14
J L
SUSUNAN TETRAGRAM
M Ml M
" - — - - - - —
73 64 55 46 37 28 19 10 1
mi m H MM'M
74 65 56 47 38 29 20 11 2
••MM MM MH
75 66 57 48 39 30 21 12 3
MM MMI ¡¡¡¡J^üü
76 67 58
••"•M
49 40 31
MM^HZ
22 13
zrz 4
—
• II
l||
68 59 50 41 32 23 14 5
H
U
11
mm mm M H Mi
Mi Mi Mi
78 69 To" 51 42 33 24 15 6
www.scribd.com/madromi
M4 M M • I H M ^M MM —
79 70 61 52 43 34 25 16 7
MM ••
lll
I«.g
«•1
71 62 53 44 35 26 17 8
• • H •i m m •• •• H •• ———
III»
III
III
III
III
3111
• M H M M Mi
81 72 63 45 36 18 9
XX
15