Materi Thallopyta
Materi Thallopyta
Materi Thallopyta
1 Divisi Thallophyta
Secara umum divisi Thallophyta dimasukkan ke dalam kingdom protista. Nama protista
secara harafiah berarti “yang paling pertama” meskipun secara evolusi kekerabatannya sama
sekali tidak jelas. Makhluk hidup yang dimasukkan ke dalam kingdom protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler), tetapi sel-sel
tersebut sederhana dan tidak membentuk jaringan. Selnya bersifat eukariotik artinya inti sel
memiliki membran inti dan system endomembran.
Sesuai dengan namanya, semua organisme yang masuk ke dalam divisi Thallophyta memiliki
ciri utama, tubuh berbentuk talus. Yang disebut talus ialah tubuh tumbuhan yang belum dapat
dibedakan dalam 3 bagian utama yaitu akar, batang dan daun. Perkambangbiakan terjadi
secara vegetatif maupun generatif. Pembentukan spora dalam organ-organ dinamakan
sporangium. Sedangkan perkembangbiakan seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet
yang terbentuk dalam organ-organ yang disebut gametangium. Berdasarkan ciri-ciri utama
yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta dibedakan dalam 3 anak divisi yaitu :
1. Ganggang (Algae)
2. Jamur (Fungi)
3. Lumut kerak (Lichenes)
c. Coccolithinae, memiliki cirri : hidup di dalam air laut dan mempunyai selaput dari kapur.
Contohnya, Calyptrosphera insignis.
Bangsa Heterochloridales
Bangsa ini memiliki ciri-ciri: sel-selnya mempunyai klorofil a dan banyak xantofil sehingga
berwarna kuning coklat. BangsaHeterochloridales memiliki cirri-ciri yang hampir sama
dengan bangsa Chrysomodales. Yang tergolong ke dalam
bangsaHeterochloridales adalah Ankylonoton pyreniger, Chloromeson
Bangsa Dinoflagellatae
Bangsa ini memiliki ciri yaitu, kromatoforanya banyak, berwarna kuning coklat, mengandung
karotenoid dan klorofil. Hasil asimilasi berupa tepung atau minyak, flagel 2 berbentuk pita,
keluar dari sisi perut dalam suatu saluran. Perkembangbiakannya secara vegetatif dan
seksual. Secara vegetatif, dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel mempunyai panser,
maka selubung itu akan pecah. Dapat pula protoplas membelah membujur, sehingga keluar 2
sel telanjang yang dapat mengembara yang masing-masing akan membuat panser lagi. Secara
seksual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan perkawinan
dengan isogamet dari individu lain. Beberapa anggotaDinoflagellata antara lain : Cetarium
tripos, Peridium divergens danNostiluca miliaris yang dapat membahayakan.
Bangsa Euglenales
Bangsa ini hidup di air tawar dalam kolam atau tempat-tempat yang berlumpur, sel-selnya
telanjang, bentuk bulat memanjang, pada bagian muka terdapat satu bulu cambuk dengan
rambut-rambut mengkilap pada satu sisi saja. Kromatofora berwarna hijau mengandung
klorofil a dan b, sebagai hasil asimilasi terdapat paramilon yang menyerupai zat tepung. Yang
tergolong dalam bangsa Euglenales yaitu : Euglena viridis dan Euglena gracilis.
Bangsa Protochloridales
Bangsa ini memiliki flagella yang berwarna hijau, hidup di dalam air tawar, kloroplas
berbentuk seperti tong, mengandung klorofil a dan b, dengan pirenoid dan tepung. Organisme
ini mempunyai bintik mata merah, satu bulu cambuk yang opistokon tanpa rambut-rambut
mengkilap. Yang tergolong ke dalam bangsa ini adalah :Pedinomonas tuberculata.
Bangsa Volvocales
Bangsa ini memiliki warna hijau, mempunyai klorofil a dan b mempunyai 2-8 bulu cambuk
yang isokon, apical jarang disamping dan hampir selalu mempunyai rambut-rambut
mengkilap pada bulu cambuknya. Volvocales berkembang biak secara aseksual (pembelahan
sel) dan seksual, hidup dalam air tawar, terpencar amat luas dan merupakan salah satu
penyusun plankton. Volvocalesterbagi ke dalam 2 suku yaitu :
Suku Polyblepharidales misalnya : Polyblepharidales.
Suku Clamydomonadaceae misalnya Chlamydomonas.
Diantara Flagellata ada yang tidak berwarna misalnya :Protomonadinae, termasuk
didalamnya Trypanosoma yang hidup dalam darah serta usus manusia dan hewan yang
menimbulkan penyakit tidur.
gambar Chlamydomonas sp
(Alit Adi Sanjaya, 2011, Thallophyta-blog.blogspot.com)
Chaetoceros sp.
Morfologi
Memiliki bentuk tubuh bulat dengan ukuran tubuh yang sangat kecil yakni berkisar antara 4 –
6 mikron, ada yang berbentuk segi empat dengan ukuran 8-12 x 7-18 mikron. Sama seperti
diatom pada umumnya, Chaetoceros sp. memiliki dinding sel yang dibentuk dari
silica. Bahwa pada setiap sel Chaetoceros sp. dipenuhi oleh cytoplasma. Menurut stransky
(1970) dalam Haryati (1980) dan Sujiharno (2002), diatom memiliki beberapa pigmen warna
yakni chlorophyl a, chlorophyl c, karoten diatomin dan fukosantin. Pigmen chlorophyl
memiliki peran sebagai katalisator dalam proses fotosintesis sedangkan adanya pigmen
karoten dan diatomin menyebabkan dinding sel dari Chaetoceros sp. berwarna cokelat
keemasan. Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) bahwa Chaetoceros sp. merupakan
diatom yang bersifat eurythermal dan euryhaline.
Habitat
Daerah penyebarannya meliputi muara sungai, pantai dan laut pada daerah tropis dan
subtropis. Diatom ini dapat hidup pada kisaran suhu yang tinggi, pada suhu air 400˚C
fitoplankton ini masih dapat bertahan hidup namun tidak berkembang. Pertumbuhan
optimumnya memerlukan suhu pada kisaran antara 25 - 300C.salinitas optimal untuk
pertumbuhan optimal dariChaetoceros sp. adalah 17 - 25 ‰. Selanjutnya dikemukakan
bahwa seperti halnya fitoplankton pada umumnya, pertumbuhan dari Chaetoceros sp. ini juga
dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Intensitas cahaya yang optimum untuk pertumbuhannya
ialah berkisar antara 500 – 10.000 lux, dan pertumbuhannya akan menurun jika intensitas
cahaya melebihi 10.000 lux.
Reproduksi
Chaetoceros sp. bereproduksi secara aseksual yakni dengan pembelahan sel dan
seksual dengan pembentukan auxospora. Silikat memiliki peranan penting dalam proses
reproduksi fitoplankton ini sebagai bahan pembentuk cangkang. Pembelahan sel pada diatom
ini sama seperti pembelahan sel diatom pada umumnya, dimana satu sel induk yang
membelah akan menghasilkan dua sel anak. Satu sel anak mendapatkan tutup kotak (epiteka)
akan berkembang menyerupai ukuran sel induknya, sedangkan sel anak yang mendapatkan
dasar kotak (hipoteka) akan tumbuh lebih kecil dari sel induk. Pembelahan sel ini akan terus
berlanjut sampai ukuran sel semakin kecil.
Pembelahan sel Chaetoceros sp. yang dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan
ukuran sel menjadi semakin kecil, dan sampai batas ukuran tertentu, pembelahan sel ini akan
berhenti sebentar dan berganti menjadi reproduksi secara seksual melalui pembentukan
auxospora dimana isi sel (sel anak) akan keluar dari cangkang dan akan tumbuh membesar
hingga ukurannya sama dengan ukuran sel induk semula dan kemudian sel ini akan
melakukan reproduksi secara aseksual kembali yakni melalui pembelahan sel.
Pertumbuhan
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor yang berasal dari individu itu
sendiri maupun berasal dari faktor luar atau faktor lingkungan.Faktor dalam umumnya adalah
yang sulit dikontrol seperti keturunan, sex, umur, parasit dan penyakit, sedangkan faktor luar
meliputi makanan dan lingkungan perairan.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Thallophyta
Classis : Bacillariophyceae
Ordo : Centrales
Sub ordo : Biddulphiinae
Family : Chaetoceraceae
Genus : Chaetoceros
Species : Chaetoceros sp.
2. Bangsa Pennales
Sel-selnya berbentuk jorong memanjang, berbentuk batang seperti perahu atau seperti pahat,
tonjolan-tonjolan pada panser tersusun menyirip dan di tengah-tengah panser terdapat celah
membujur yang dinamakan rafe. Salah satu spesies dari bangsa pennales yaituNavicula
lanceolata.
Navicula lanceolata
Morfologi
Ukuran mikroskopis berbentuk lonjong, berwarna kecoklatan atau keemasan, hidup sendiri
maupun berkoloni. Talus bersel satu.Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah
disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka.Epiteka berukuran lebih besar daripada
hipoteka.Diantara dua kotak dan tutup terdapat celah, dindingnya mengandung zat kersik
(silica).
Habitat
Fitoplankton jenis ini dapat ditemui mengapung pada permukaan air laut yang terkena cahaya
matahari pada pagi hari karena melakukan fotosintesis, hidup pada salinitas 32-35 o/oo dan
suhu antara 27,25ºC hingga 29,75ºC. Memiliki iklim yang sedang sampai dingin.
Pemanfaatan
Navicula lanceolata merupakan fitoplankton laut yang dikenal dengan grass of the sea.
Ganggang yang mengandung zat kersik ini bila mati, dinding selnya akan mengendap
membentuk tanah diatom yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator,
dan bahan gosok penghalus
Tambahan
Ordo pennales adalah dari ganggang heterokont dikenal sebagai diatom.Bentuk dinding
sel (atau katupatau frustules) diatom pennate, yang memanjang dalam
pandangan katup. Katupnyalinier atau oval, dan biasanyamembentuk
pola hias bilateral simetris. Pola ini terdiri dari serangkaian garis melintang (dikenal
sebagai striae) yang dapat muncul sebagai baris dari titik-titik bila dilihat dengan
mikroskop optik.Beberapa diatom pennate juga
menunjukkan retakan sepanjang sumbu longitudinal. Hal ini dikenal sebagai raphe,
dan terlibat dalam gerakan meluncur yang dibuat oleh sel diatom.
Dalam hal siklus sel, sel vegetatif adalah diploid dan mengalami
mitosis selama pembelahan sel normal. Secara
berkala, meiosis menghasilkan gamet haploid morfologis-identik (isogametes), yang berfusi
untuk menghasilkan zigot (kadang-kadang berinti) yang berkembang menjadi
auxospore (dari yang ukuran penuh sel vegetatif diproduksi).
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Pennales
Family : Naviculaceae
Genus : Navicula
Spesies : Navicula lanceolata
a. Pengertian Chlorophyta
Chlorophyta merupakan kelompok besar yang anggotanya terdiri dari
alga hijau yang hidup sebagai plankton air tawar dan sebagian kecil di air laut.
Berbentuk filamen nonmotil atau thaloid, dan mempunyai flagella. Sel-sel nya
dikelilingi oleh dinding selulosa yang sama dengan tanaman hijau multiseluler
seperti halnya kloroplasnya.
b. Habitat Chlorophyta
Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%) yang merupakan
suatu penyusun plankton atau sebagai bentos bersel besar, ada yang hidup di air
laut (10%), terutama dekat pantai. Ada jenis cholorophyta yang hidup pada
tanah-tanah basah. Bahkan diantaranya ada yang interaseluler pada binatang
rendah. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, dan ada
yang hidup melekat pada tumbuhan ataupun hewan.
c. Struktur Tubuh
Struktur tubuhnya bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun
susunannya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut, alga hijau dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sel tunggal (uniseluler) dan motil
2. Sel tunggal (uniseluler) dan non motil
3. Sel senobium (koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga
mempunyai bentuk yang relatif tetap)
4. Koloni tak beraturan
5. Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang)
6. Heterotrikus (filamen bercabang bentuknya terbagi menjadi prostate dan
erect)
7. Tubular (talus yang memilki banyak inti tanpa sekat melintang)
d. Struktur Sel
1. Dinding Sel, tersusun atas dua lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan
lapisan luar tersusun atas pektin. Tetapi ada beberapa alga bangsa volvocales
dindingnya tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun atas glikoprotein.
2. Kloroplas, terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat
dalam kloroplas yaitu klorofil a, klorofil b, beta karoten, serta berbagai macam
xantifil. Bentuk kloroplas sangat bervariasi.
e. Cadangan Makanan
Cadangan makanan berupa amilumseperti pada tumbuhan tinggi,
tersusun sebagai tantai glukosa tidak bercabang yaitu amilase dan rantai yang
bercabang amilopektin.
f. Contoh Chlorophyta
1. Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau
lonceng, hidup di air tawar/payau/darat, pembiakan vegetatif dengan
pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan.
2. Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut
selada air dan dapat dimakan.
3. Spiroggyra : berbentuk benang (filamen) silindirs, hidup di kolam, sawah
atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan
fragmentasi, generatif dengan konjugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan
berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh,
protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke
gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil
persatuan ini berupa zigospora diploid, zigosporamengadakan meiosis dan
tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi
individu baru.
Merugikan :
Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air
akan berubah warna dan berbau.
PERKEMBANGBIAKAN
1. Secara vegetatif
Pada ini dengan fragmentasi dan pembelahan sel.
2. Secara seksual
- Konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin contohnya Spirogyra sp
- Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.
- Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama.
- Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak (sebagai
sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur)
Beberapa contoh dari reproduksi sexual:
- Isogami : Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon
- Anisogami : Chlamydomonas, Ulva
- Oogami : Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan pembentukan:
– Zoospora yaitu sel berflagel 2 contohnya Chlamydomonos
– Aplanospora yaitu spora yang tidak bergerak contohnya Chlorococcum
– Autospora yaitu aplanospora yang mirip dengan sel induk contohnya
Chlorella
Kelas Conjugatae
1. a) Aseksual, sel membagi di tengah tengahnya, dan masing masing bagian lalu
menyempurnakan diri. Paa marga marga tertentu sel sel anakan itu tetap berlekatan dan
dengan demikian terbentuklahderetan sel sel
2. b) Seksual, dengan kopulasi, dua sel berdekatan lalu menyelubungi diri dengan endir.
Dinding di bagian tengah lalu membuka dan protoplas kedua sel itu bersatu disaluran
kopulasi yang membesar dan terjadilah sebuah zigot, yang dindingnya berduri, hingga
dengan ini mudah dikenal dan dibedakan dari sel biasa. Di samping zigot itu terdapat 4
belahan dinding sel dari kedua sel yang berkopulasi tadi. Pada perkecambahan terjadi
pembelahan reduksi sehingga terbentuk 4 dinding haploid yang bebas, 2 kemudian
mengalami degenerasi. Dengan demikian dari satu zigot paling banyak hanya dapat
tumbuh 2 individu baru.
Dari bangsa ini terdapat satu familia yaitu Desmidiaceae, contoh spesienya antara
lain: Closterium moniliforme, Cosmarium botrytis, Desmidium aptoganum.
2. Ordo Zygnematales
Ciri – ciri :
Sel-selnya berbentuk koloni yang berupa benang yang tidak bercabang dan selalu
bertambah panjang karena pembelahan sel secara vegetatif, serta pembentangan sel.
Dinding sel lunak, tidak berlubang-lubang, terdiri atas selullosa dengan selaput pektin yang
karena pembengkakan menjadi agak berlendir.
Tiap sel memiliki satu inti dan satu kloroplas berbentuk pita yang melingkar seperti spiral,
dan menempel pada dinding sel yang mengandung pirenoid- pirenoid.
Pada Famili Zygnema kloroplas berbentuk bintang, sedangkan pada
Famili Mougeotia berbentuk pipih.
Pada konjugasi dua koloni yang berlainan jenis kelaminnya lalu berdekatan dan sejajar satu sama
lain. Pada tempat persentuhan antara dua sel lalu terbentuk penonjolan-penonjolan, sehingga
kedua koloni itu sedikit berjauhan lagi. Karena terlarutnya dinding persentuhan , tonjolan menjadi
saluran kopulasi. Melalui saluran itu protoplas sel-sel pada benang yang jantan lalu bersifat
sebagai gamet jantan dan masuk ke dalam sel-sel pada koloni gamet betina. Peleburan kedua
protoplas itu lalu membulat dan karena kehilangan air sedikit mengecil dan menjadi suatu zigot
dengan beberapa lapis dinding yang tebal berwarna coklat (pirang), penuh terisi dengan tepung
dan minyak. Dalam zigot ini kloroplas yang berasal dari gamet jantan mengalami degenerasi.
Pada perkecambahan , zigot mengadakan pembelahan reduksi, dan terbentuklah 4 inti haploid
yang bebas. Satu di antaranya agak besar dan tetap, yang 3 lainnya yang lebih kecil mengalami
degenerasi. Zigot lalu berkecambah menjadi individu baru.
Kopulasi kedua gamet itu ada yang terjadi di tengah-tengahsaluran kopulasi, sehingga zigot
terdapat di antarakedua koloni yang mangadakan perkawinan, antara lain pada anggota
Famili Zygnema dan Famili Mougeotia.
Berdasarkan susunan dan cara berkembang biaknya, Conjugatae merupakan suatu golongan yang
mempunyai batas yang jelas. Seringkali ganggang gandar tidak diberi kedudukan sebagai kelas
tersendiri, melainkan digolongkan dalam ganggang hijau (Chlorophyceae).
Contoh spesies: Mougeotia pulchella
1.
Fusi
yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan
jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 3.
Isogami
yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang
sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa. 4.
Anisogami
yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama.
Contohnya Chlamydomonas sp. 5.
Oogami
yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang
tidak sama. Contohnya pada Hydra sp