01 Metrologi Geometrik Rev 1
01 Metrologi Geometrik Rev 1
01 Metrologi Geometrik Rev 1
Macam jenis alat ukur dalam metrologi industri, dari penggunaan umum
sampai khusus dibuat untuk satu tujuan pengukuran tertentu.
Dari cara pengukurannya dikenal dua jenis alat ukur linier, yaitu
Alat ukur linier langsung, dan
Alat ukur linier tak langsung
Alat ukur linier langsung dapat dibaca langsung pada penunjuk (skala)
dari alat ukur tersebut. Contoh alat ukurnya :
Mistar ukur
Mistar ingsut/ jangka sorong
Mikrometer
MISTAR UKUR.
Mistar ukur yang baik dibuat dari baja paduan nikel dan dibentuk
dengan penampang X, l, atau segi tiga.
Untuk mengukur lebih dari 300 mm dapat digunakan meteran lipat atau
gulung.
Pada mistar ingsut terdapat rahan ukur tetap dan rahang ukur gerak
yang berfungsi sebagai sensor yang menjepit benda ukur pada saat
dilakukan pengukuran.
Selain dari mistar ingsut ukur skala nonius ada juga mistar ingsut jam.
Ada dua jenis utama dari mistar ingsut sebagaimana yang ditunjukan
pada gambar 2:
Mistar ingsut memiliki kapasitas ukur antara 100 mm sampai 1000 mm,
pada umumnya memiliki kapasitas 150 mm.
Mistaringsut, jenis M
Mistar ingsut jam adalah mistar ingsut yang dilengkapi jam ukur
sebagai pengganti dari skala nonius.
Gerak lurus dari sensor diubah menjadi gerak putar dari jarum jam
penunjuk dengan perantaraan roda gigi pada poros jam ukur dan batang
berggigi yang melekat ditengah-tengah sepanjang batang mistar. Lihat
gambar 4.
Kecermatan mistar ingsut jam sama seperti mistar ingsut nonius, yaitu
0,1 mm, 0,05 mm atau 0,02 mm.
Pada mistar ingsut jam dengan kecermatan 0,10 mm, satu putaran
jarum penunjuk terbagi dalam 100 bagian skala, yang berarti satu
putaran jarum penunjuk disebabkan oleh pergeseran sensor (rahang
ukur gerak) sejauh 100 x 0,10 mm atau 10 mm. Tiap sepuluh bagian
skala jam ukur diberi angka satuan mm, dengan demikian pembagian
skala utamanya (pada batang ukur) cukup dalam selang 1 cm saja..
Pembagian skala untuk kecermatan 0,10 mm dan untuk kecermatan
yang lain terdapat pada tabel 1 .
Pergeseran Pembagian
Letak angka
Kecermatan sensor per skala utama
dalam setiap
satu putaran dalam selang
0,1 mm 10 mm 10 bagian 1 cm
0,05 mm 5 mm 20 bagian 1 mm
Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang dapat bergerak vertikal
relatif terhadap batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya.
Dengan peralatan lain yang dipasang pada peluncur maka mistar ingsut
ketinggian ini dapat dipakai untuk bermacam-macam pengukuran,
antara lain ;
Mistar Ingsut merupakan alat ukur yang praktis dengan kecermatan maksimum
yang dapat dicapainya sebesar 0,02 mm, Karena kesederhanaan konstruksinya
maka dapat dibuat bermacam-macam jenis mistar ingsut untuk berbagai
keperluan.
MIKROMETER
Menggunakan Mikrometer ( 0 - 25 mm )
Setelah kedua muka ukur dibersihkan, letakkan salah satu kaca paralel
diantara kedua muka ukur. Kemudian kaca paralel ini dijepit dengan
cara memutar silinder putar (menggunakan gigi gelincir) dengan sangat
hati-hati. Dengan bantuan sumber cahaya, maka pada kedua muka ukur
tersebut bila dilihat melalui kaca paralel terdapat satu atau beberapa
garis berwarna (garis interferensi) dengan pola tertentu, lihat gambar
16.
Dalam hal ini yang disebut sebagai kesalahan alat (instrumental error)
adalah :
Flatness of
Deviation
Measuring Measuring Face Parallelisme of Instrumental
Spindle
Range (Number of Measuring Face Error
Traverse
[mm] Interference [µm] [µm]
[µm]
Fringes)
0 – 15
0 – 25
2(6) ±2
25 – 50
50 – 75
75 – 100
100 – 125 ±3
3(9)
125 – 150 2
150 – 175 3
175 – 200 ±4
200 – 225
4
225 – 250
250 – 275 ±5
275 – 300
300 - 325 5
3 ±6
325 – 350
350 – 375
375 – 400
400 – 425 ±7
6
425 – 450
450 – 475
±8
475 - 500 7
Movable Range 50 mm
Flatness of
Parallelisme Deviation
Measuring Measuring Instrumental
of Measuring Spindle
Range Face (Number Error
Face Traverse
[mm] of Interference [µm]
[µm] [µm]
Fringes)
0 – 50 2 (6) ±4
50 – 100 3 (9) ±5
100 – 150 2
150 – 200 4 ±6
200 – 250 ±7 5
250 – 300 5
300 – 350 ±8
350 – 400 3 6 ±9
400 – 450
450 – 500 7 ± 10
Catatan :
1. Harga di atas berlaku pada suhu 20oC.
2. Harga kesejajaran yang berada di dalam kurung merupakan
jumlah garis interferensi yang boleh terjadi.
Kapasitas ukur dari mikrometer yang paling kecil adalah sampai dengan
25 mm. Untuk mengukur dimensi luar yang lebih besar dari 25 mm
dapat digunakan mikrometer luar yang mempunyai kapasitas ukur dari
25 mm sampai dengan 50 mm sampai dengan 75 mm dan seterusnya
sampai 1000 mm yang masing-masing dengan kenaikan tingkatan
ukuran sebesar 25 mm. Pembatasan kenaikan tingkat sebesar 25 mm
ini dimaksudkan untuk menjaga ketelitian dari mikrometer.
Untuk kapasitas ukur yang besar maka rangka mikrometer dibuat sangat
kuat guna menghindari lenturan akibat adanya tekanan pengukuran atau
karena beratnya sendiri. Lenturan akibat beratnya sendiri (berat angka)
tidak banyak berpengaruh pada hasil pengukuran bagi mikrometer
dengan kapasitas ukur sampai dengan 300 mm. Sedangkan untuk
mikrometer dengan kapasitas lebih dari 300 mm maka posisi
pengukuran menjadi sangat kritis. Sedapat mungkin posisi pengukuran
adalah vertikal dengan ditumpu pada rangka disebelah landasan
tetapnya, lihat gambar 18. Apabila hal ini tidak memungkinkan maka
sebelum pengukuran dilakukan, stel kembali kedudukan minimum
(kedudukan nol) dibantu batang ukur ataupun kaliber penyetel yang
tersedia. Penyetelan kedudukan nol ini dilaksanakan dengan memegang
mikrometer dengan posisi persis sama dengan posisi pengukuran yang
akan dilakukan (mendatar, miring, terlentang atau telungkup).
Mikrometer luar dengan landasan tetap yang dapat diganti
(Outside Micrometer with interchangeable anvil)
Dalam hal ini landasan tetap dari mikrometer dapat bergerak dan
berfungsi pula sebagai sensor dari jam ukur, lihat gambar 20.
Pada jam ukur terdapat dua jarum pembatas yang dapat diatur
kedudukannya.
Fungsi dari jarum pembatas ini adalah sebagai batas atas dan batas
bawah dari suatu daerah toleransi benda ukur yang mempunyai ukuran
dasar tertentu.
Bila mulut ukur telah diatur untuk suatu ukuran dasar (dengan bantuan
blok ukur), maka benda ukur dalam jumlah yang banyak dapat diperiksa
toleransinya dengan cepat dan mudah.
Berapa macam alat ukur dari dua jenis alat ukur tersebut antara lain
adalah :
Blok Ukur.
Blok ukur / Gauge Block, End Gauge, Slip Gauge, Jo Gauge atau
Johannsen Gauge. Blok ukur merupakan alat ukur standar.
Dua atau lebih blok ukur dapat disusun sedemikian rupa dengan
mempertemukan muka ukur.
Karena kehalusan dan kerataan muka ukurnya, maka dua muka ukur
dapat disatukan dengan rapat dan kuat.
Blok ukur hanya digunakan dalam ruangan yang bersih dan sebaiknya
temperatur ruangan dikontrol pada 20°C dan 50-60% RH (Relatif
Humidity)
Catatan ;
2
Ulasi dahulu seluruh tapak & jari tangan dengan vaseline sebelum
memegang blok ukur yang telah bersih
3
Apabila blok ukur 1.47 tidak dipunyai maka dapat digunakan susunan
sebagai berikut :
1.05 + 1.07 +1.9 + 5 + 50 = 58.975
Dalam satu set, ukuran blok ukur yang terpanjang biasanya 100 mm
untuk set khusus yang terdiri dari 8 buah mempunyai ukuran dari 25 mm
sampai dengan 200 mm. Ukuran maksimum yang masih dapat disusun
dengan mudah adalah sebesar 150 mm, sedangkan untuk susunan
yang mencapai 250 mm diperlukan perlengkapan pemegang. Untuk
mendapatkan ukuran standar yang lebih besar diperlukan batang ukur,
yaitu sejenis blok ukur dengan ukuran yang lebih panjang.
Contoh dari kaliber induk tinggi dan cara pemakaiannya adalah seperti
gambar 54.
Kapasitas ukur kaliber induk tinggi ini adalah 300 mm. Untuk
mengukur obyek ukur yang lebih tinggi dari 300 mm dapat
digunakan kaki peninggi yang mempunyai tinggi nominal tertentu
yaitu 150, 300 atau 600 mm.
Apabila kaki peninggi digunakan, maka jangan lupa menambah
tinggi nominal dari kaki peninggi tersebut pada angka yang
dihitung sewaktu menentukan tinggi suatu obyek ukur.
Pembatas ini menyatakan batas atas dan batas bawah dari daerah
toleransi suatu produk yang hendak diperiksa. Selain daripada itu
piringan skala dapat juga diputar untuk mengatur posisi nol
sewaktu pengukuran dimulai.
Pupitas adalah sejenis jam ukur dengan kapasitas ukur yang lebih
kecil (0.8 mm atau 0.2 mm), sebab lintasan gerak sensor tidak
merupakan garis lurus melainkan berupa busur yang pendek, lihat
gambar 32.
Berdasarkan teori ini maka kaliber NOT GO harus dibuat lebih dari
satu yaitu sesuai dengan jumlah/macam obyek ukur. Gambar 35
adalah salah satu contoh benda ukur berupa lubang segi empat
dengan daerah toleransi yang akan diperiksa dengan kaliber.
Dalam hal ini kaliber GO berupa batang penampang segi empat
sesuai dengan ukuran lubang pada kondisi Material Maksimum
(sebelum diberi toleransi pembuatan dan kelonggaran keausan).