Laporang Magang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

PADA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN KABUPATEN CIANJUR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Job Training
pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh:
DIANY PUTRI
15620012

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
CIANJUR
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Laporan : Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa Pada Dinas


Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Cianjur.
Nama : DIANY PUTRI
NIM : 15620012
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing

Cianjur, Oktober 2018


Disetujui Oleh,

Kaprodi Akuntansi Dosen Pembimbing Lapangan

Reni Nurlaela, SE,.M.Pd Irfan Latifulloh S,SE.,MA


NIDN. 0409058505 NIK : E.51831
LEMBAR PENGESAHAN

Diajukan Sebagai salah satu syarat program Magang di Fakultas Ekonomi


Universitas Putra Indonesia. Setelah melaksanakan magang pada Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, terhitung dari 03 Juli 2018
sampai 03 September 2018 yang disusun oleh :

DIANY PUTRI 15620012

Menyatakan dan mengesahkan bahwa laporan ini telah disetuju dan sesuai dengan
prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku.

Diperiksa dan disetujui oleh :

Penguji I Penguji II

NIDN. NIDN.

DEKAN
FAKULTAS EKONOMI

Dr. H. Dadi Mulyadi, SE.,M.Si


NIK. E.61697
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan
magang mahasiswa. Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah penyusun
lakukan pada saat kegiatan magang pada Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta
No. 07 Kelurahan Sayang Kec. Cianjur, dimulai dari tanggal 03 Juli 2018 sampai
03 September 2018.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penyusun dengan tulus hati menyampaikan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Hj. Yuyun Moeslim Taher, SH. Selaku Pembina Yayasan YPYMT
Cianjur.
2. H. Kurnia P. Moeslim Taher, SE., MM. Selaku Ketua Yayasan YPYMT
Cianjur.
3. Dr. H. Rudi Yacub, M.M. Selaku Rektor Universitas Putra Indonesia
Cianjur.
4. Reni Nurlaela, SE,.M.Pd. Selaku Kepala Program Studi Akuntansi
Universitas Putra Indonesia Cianjur.
5. Irfan Latifulloh S,SE.,MA. Selaku Dosen Pembimbing Universitas Putra
Indonesia.
6. Ahmad Rifa’i Azhari, S.Sos, M.Si. Selaku Kepala Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur.
7. Bubun Bunyamin, SH. Selaku Kepala SubBagian Umum dan Kepegawaian
serta Pembimbing Instansi.
8. Orangtua terhormat,tercinta dan tersayang, yang telah memberikan do’a,
kasih sayang yang tulus, bimbingan yang begitu besar serta dukungannya
baik moril maupun materil.

i
9. Semua karyawan di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Cianjur yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Magang dan
dalam penyelesaian laporan magang ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan kegiatan
magang mahasiswa.
Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun, akan
penyusun terima dengan senang hati.

Cianjur, 03 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................3
1.3. Tujuan Magang ...........................................................................3
1.4. Manfaat Magang .........................................................................4
1.5. Waktu dan Lokasi Magang .........................................................5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................6


2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................6
2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Intern .....................................7
2.3 Surat Permintaan Pembayaran .................................................9
2.4 Surat Perintah Membayar .........................................................13
2.5 Definisi dan Pengertian Flowchart ...........................................15

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................20


3.1 Overview Kegiatan yang dilaksanakan Selama Magang ..........20
3.1.1 Bentuk Kegiatan Magang ..............................................20
3.1.2 Aktivitas Magang ..........................................................20
3.2 Sistem dan Prosedur Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan
SPM-LS Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Cianjur ...........................................................22
3.2.1 Bagian – bagian yang terlibat dalam Pengajuan SPP-LS
dan Penerbitan SPM-LS ..................................................29
3.2.2 Dokumen – dokumen yang digunakan dalam Pengajuan

iii
SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS .....................................34

BAB IV . PENUTUP ..........................................................................................38


4.1 Kesimpulan ...............................................................................38
4.2 Saran ..........................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................40


LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................41

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto Kegiatan Selama Magang .......................................42


Lampiran 2 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian Pada Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab.
Cianjur ....................................................................................43
Lampiran 3 : Struktur Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur .............................45
Lampiran 4 : Surat Pengantar SPP-LS .........................................................46
Lampiran 5 : Ringkasan SPP-LS ..................................................................47
Lampiran 6 : Rincian SPP-LS ......................................................................48
Lampiran 7 : Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan / Berita Acara Serah
Terima .....................................................................................49
Lampiran 8 : DPA-SKPD (Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD).........50
Lampiran 9 : Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) .....................52
Lampiran 10 : SSP disertai Faktur Pajak (PPn/PPh) ......................................53
Lampiran 11 : Surat Perintah Tugas (SPT) ....................................................56
Lampiran 12 : Lembar Daftar Hadir Magang
Lampiran 13 : Jurnal Kegiatan yang Dilakukan Selama Magang
Lampiran 14 : Dokumen Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan / Surat Perjanjian
Kerjasama/Kontrak
Lampiran 15 : Surat Perintah Kerja
Lampiran 16 : Kwitansi Bermaterai / Faktur

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada abad perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi, maka kita
memerlukan peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia yang handal
dan siap pakai. Dengan demikian banyak lembaga pendidikan atau universitas
menerapkan suatu sistem yang dapat menciptakan tenaga kerja yang siap pakai
dalam mengaplikasikan ilmunya di lapangan pekerjaan yang ahirnya dapat
mengurangi tingkat pengangguran di negara kita. Melihat situasi dan kondisi yang
sekarang ini, kita dituntut untuk bisa menguasai ilmu yang kita terima didunia
pendidikan dan dapat mengaplikasikannya didunia bisnis atau kerja. Dalam
mengaplikasikan pengetahuannya mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan
praktek kerja langsung ke perusahaan yang biasa disebut magang. Kegiatan ini
bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang sesuai
dengan situasi dan kondisi kerja nyata (riil) yang tidak diperoleh di perguruan
tinggi sehingga mahasiswa diharapkan lebih memahami dan memiliki
keterampilan dalam suatu disiplin ilmu. Program magang merupakan salah satu
mata kuliah yang menjadi bagian integral dari kurikulum, bertujuan untuk
menjembatani antara dunia kampus dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Hasil
dari kegiatan magang ini akan menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa untuk
menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia
dan aspek penentu bagi keberhasilan di dunia kerja setelah lulus.
Melalui magang ini diharapkan mahasiswa dapat mengakomodasikan antara
konsep-konsep atau teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan
operasional dilapangan kerja yang sesungguhnya sehingga pengetahuan belajar
akan menjadi lebih tinggi dan dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
siap untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan permintaan dunia kerja. Semua
itu akan bermuara kepada peningkatan proses belajar dan sekaligus memberi
bekal kepada mahasiswa untuk terjun ke lapangan kerja yang sesungguhnya.

1
Dengan berbagai alasan tersebut, penulis melaksanakan magang di Kantor
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur
merupakan instansi pemerintah yang sangat peduli tentang SDM di Indonesia, ini
terbukti dari keterbukaan terhadap program-program pendidikan salah satunya
kegiatan magang mahasiswa. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan mempunyai peranan yang sangat besar dalam pelaksana urusan
pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman, serta urusan
pemerintahan bidang pertanahan. Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik
dalam memilih kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Cianjur untuk dijadikan tempat Praktik Kerja Lapangan d a n
d i t e m p a t k a n pada SubBagian Perencanaan dan Keuangan dikarenakan banyak
sekali kegiatan perihal pembangunan jalan setapak, jembatan gantung, pengadaan
air bersih, pembangunan tugu dan pengadaan tanah.
Untuk mengetahui kesungguhan mahasiswa, maka perlu melakukan
pencatatan atas apa yang dikerjakan selama magang dalam bentuk “Jurnal
Kegiatan Harian”. Jurnal ini merupakan bukti pekerjaan apa saja yang telah
dilakukan, dan makalah individu yang berisikan pembahasan program yang
dilaksanakan di instansi pemerintah atau perusahaan tempat mahasiswa
melakukan magang.
Adapun Salah satu program yang ada di Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur yang akan Penulis bahas yaitu
Program Tertib Administrasi Keuangan melalui Kegiatan Pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dan Penerbitan Surat Perintah
Membayar Langsung (SPM-LS) untuk pencairan dana kegiatan tersebut.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud membahas dua
persoalan.
1. Bagaimana proses magang yang penulis jalankan selama durasi yang
ditentukan?
2. Bagaimana Sistem dan Prosedur kerja Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan dalam pengajuan SPP-LS dan penerbitan
SPM-LS?

1.3 Tujuan Magang


a. Tujuan Umum
1. Membangun link and match sehingga terbentuk keterkaitan dan
kesepadanan antara kurikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan
dunia kerja.
2. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis
praktik sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
3. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja riil yang
diperoleh di dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja
yang nanti akan dihadapi setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi Universitas Putra Indonesia.

b. Tujuan Khusus
Secara khusus magang mempunyai tujuan agar mahasiswa:
1. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai dengan program
studi yang diikuti.
2. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang berlingkup luas
pada seluruh bagian yang telah dilalui dalam kegiatan magang.
3. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan
lingkungan kerja tempat magang secara baik dan benar.

3
4. Mampu mempraktikan etika kerja dalam lingkungan magang secara
memuaskan.

1.4 Manfaat Magang


a. Manfaat Bagi Penulis
1. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri
secara teoritis maupun praktis
2. Membangun mental mahasiswa terhadap dunia kerja yang
sesungguhnya baik kesiapan dalam menghadapi tugas yang diberikan
perusahaan maupun kesiapan dalam membina hubungan di
lingkungan perusahaan
3. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan
mencoba menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari
pendidikan formal
4. Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi
5. Menciptakan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesionalisme
serta kedisiplinan
6. Mempelajari dan membentuk kerja sama tim yang baik.

b. Manfaat Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia


1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.
2. Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum dan
proses pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia
yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

c. Manfaat Bagi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


1. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan yang teratur, sehat dan
dinamis antara Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan

4
Pertanahan Kab. Cianjur dengan UNPI Cianjur khususnya Program
Studi Strata 1 Akuntansi
2. Membantu Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kab. Cianjur dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari selama
Praktik Kerja Lapangan / Magang berlangsung
3. Hasil dari Penulisan Ilmiah ini diharapkan menjadi salah satu
sumbangan pemikiran kepada Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur.

1.5 Waktu dan Lokasi Magang


Lokasi magang penulis adalah Sebagai berikut :
Nama : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Alamat : Jl. Adi Sucipta No. 07 Kelurahan Sayang Kec. Cianjur Kabupaten
Cianjur. Telp (0263) 261210
Adapun waktu magang yang digunakan untuk menyelesaikan tugas laporan ini
sebagai berikut:
Praktik Magang dilakukan penulis selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 03
Juli 2018 s/d 03 September 2018, namun hari Sabtu, Minggu, dan Hari Libur
Nasional diliburkan. Waktu kedatangan dan kepulangan peserta magang
mengikuti waktu yang telah ditentukan instansi sama seperti karyawan lain yaitu
07:15 – 16:00 WIB. Dalam hal ini, penulis ditempatkan di SubBagian
Perencanaan dan Keuangan.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur


Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 1993). Selanjutnya
Menurut Mcleod (2004) dalam Yakub (2012:1) bahwa “sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai
tujuan”.
Susanto (2007:24) mengemukakan bahwa : “Sistem adalah kumpulan / group
dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dinyatakan bahwa sistem adalah
sekelompok unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama.
Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan
melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.
Menurut Mulyadi (2005:5) “Prosedur ialah urutan kegiatan klerikal biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang”. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya perusahaan menyusun suatu prosedur
sebagai landasan dalam pelaksanaan kegiatannya. Prosedur disusun sebaik-baiknya
agar dapat tercapai tujuan kegiatan yang direncanakan.
Menurut Fauzi dalam kamus Akuntansi Praktis (1995: 214), mendefinisikan
prosedur sebagai berikut: “Prosedur adalah urutan -urutan pekerjaan
administrative, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih
yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang sering terjadi”

6
Berdasarkan pengertian diatas tersebut dapat diketahui bahwa prosedur ialah
suatu serangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa
orang, untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang telah ditetapkan.

2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Intern


Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manejemen (Mulyadi, 2001).
Menurut American Institut of Certified Public Accountant (AICPA) dalam
Baridwan (1995), sistem pengendalian intern yaitu meliputi struktur organisasi
dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan dan yang digunakan
didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan
efisiensi kerja dan membantu manajemen dalam mengambil keputusan serta
menjaga agar kebijakan itu tidak diselewengkan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem pengendalian intern
menurut Baridwan adalah rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinir
dan tindakan yang ditetapkan oleh perusahaan yang mempunyai tujuan
pokok dan dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
a. Tujuan pengendalian intern akuntansi meliputi
1. Mengamankan aktiva (kekayaan).
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansinya.
b. Tujuan pengendalian intern manajemen
1. Meningkakan efisiensi operasi.
2. Mendorong ketaatan terhadap kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh manajemen perusahaan

2.2.1 Unsur-Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern


Unsur-unsur pokok Sistem Pengendalian Intern menurut Mulyadi
(2001) adalah :

7
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini
berdasarkan pada prinsip sebagai berikut:
1) Harus dipisahkan antara bagian/seksi yang satu dengan bagian
yang lain.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik sehingga
memungkinkan untuk memberikan perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat
sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
c. Praktik kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
Cara-cara yang biasanya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat adalah:
a) Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang
berwewenang.
b) Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak
teratur.
c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan oleh satu orang atau satu
unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit
organisasi lain.
d) Perputaran jabatan yang dilakasanakan secara rutin akan dapat
menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga persekongkolan di antara mereka dapat dihindari.

8
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsru
pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimun, dan
perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang dapat diandalkan.

2.3 Surat Permintaan Pembayaran (SPP)


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 yaitu Surat
Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang
diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan/bendahara pengeluaran yang untuk mengajukan permintaan pembayaran.
Menurut Peraturan Direktur Perbendaharaan Nomor 66/PB/2005 :
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu dokumen yang
dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan
dan disampaikan kepada Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan
kepada penerbit SPM berkenaan.

2.3.1 Jenis-Jenis SPP


Ada empat jenis Surat Permintaan Pembayaran yaitu
a. SPP Uang Persediaan
SPP Uang Persediaan (SPP-UP) adalah dokumen yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat
pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung.
Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu
yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara
pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-
hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
SPP-UP diajukan sekali dalam setahun yakni pada awal tahun
anggaran setelah dikeluarkannya surat keputusan Kepala Daerah tentang

9
besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-
tiap SKPD.
Pengajuan SPP-UP harus dilampiri dengan dokumen-dokumen antara
lain: salinan SPD, Draf Surat Pernyataan PA, lampiran lain yang
diperlukan.
Berdasarkan definisi UP, karakteristik UP adalah sebagai berikut:
1) Uang muka kerja. Uang persediaan diberikan kepada bendahara
pengeluaran pada awal periode pelaksanaan anggaran untuk
digunakan membayar pengeluaran yang akan dilaksanakan pada
jangka waktu tertentu. Permintaan uang persediaan sebagai uang
muka kerja hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun anggaran.
2) Berdaur ulang (Revolving). Uang persediaan yang telah digunakan
dapat diminta penggantian sejumlah belanja yang telah dilakukan
dengan batasan minimal belanja yang telah ditetapkan.
3) Belum membebani anggaran.Uang persediaan belum dibebankan pada
kode rekening tertentu sampai dengan uang persediaan tersebut
digunakan untuk melakukan pembayaran atas beban rekening pada
DPA-SKPD
4) Untuk keperluan operasional kantor.Untuk menghindari adanya idle
cash/money pada bendahara maka uang persediaan pada dasarnya
adalah pilihan yang dapat diambil oleh bendahara sebagai cara untuk
melakukan pembayaran keperluan sehari-hari perkantoran yang tidak
dapat dilaksanakan dengan mekanisme langsung.
5) Jumlahnya tertentu. Besarana jumlah uang ditentukan kebijakan
daerah.

Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian uang


persediaan yang dikelolanya kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu
SKPD untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelimpahan tersebut
dilakukan berdasarkan persetujuan pengguna anggaran.

10
b. SPP Ganti Uang
Menurut Permendagri Nomor 13/2006 SPP Ganti Uang Persediaan
(SPP-GU) adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran
kepada PPK-SKPD untuk permintaan pengganti uang persediaan yang
tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
Di awal tahun setiap SKPD memperoleh dana Uang Persediaan. Uang
tersebut kemudian akan digunakan untuk membiayai keperluan kantor.
Setelah uang persediaan telah terpakai, Bendahara Pengeluaran dapat
mengajukan SPP GU sebagai pengganti dana yang telah terpakai. Dana
yang akan diterima oleh SKPD akan sebesar yang tercantum dalam surat
pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan uang persediaan yang telah
disahkan pada periode waktu tertentu.

c. SPP Tambah Uang Persediaan


Menurut Permendagri Nomor 13/2006 SPP Tambahan Uang
Persediaan (SPP-TU) adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran untuk permintaan tambahan uang persediaan guna
melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat
digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan. Sedangkan
menurut Mermendagri Nomor 55/2008 disamping bendahara pengeluaran,
bendahara pengeluaran pembantu juga dapat mengajukan SPP-TU.
Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, yang
harus dikelola oleh bendahara pengeluaran, dan uang persediaan tidak
mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka
bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP-TU.
Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari
PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan.
Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus dipertanggung-
jawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetorkan kembali ke
rekening kas umum daerah. Disamping itu tambahan uang persediaan

11
dibatasi hanya untuk keperluan satu bulan. Ketentuan batas waktu
penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk:
a) kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan
b) kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah
ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali Pengguna
Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran.

d. SPP Langsung
Menurut Permendagri Nomor 21/2011, Surat Permintaan Pembayaran
Langsung adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran
untuk permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar
perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dan pembayaran
gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu
yang dokumennya disiapkan oleh PPTK.
Pembayaran langsung adalah mekanisme pembayaran untuk keperluan
belanja daerah melalui transfer dari rekening kas daerah ke rekening pihak
ketiga. Pembayaran langsung dapat dipergunakan untuk membayar semua
jenis belanja daerah dalam jumlah yang tidak dibatasi baik minimal
maupun maksimal. Artinya pembayaran langsung dapat dilakukan untuk
keperluan belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan lain-lain.
Disamping itu pembayaran langsung dapat dilakukan terhadap belanja
dengan nilai minimal, seperti sepuluh ribu, dan nilai maksimal yang tidak
terbatas sesuai dengan pagu yang tersedia.
Menurut Permendagri Nomor 55 tahun 2008 SPP LS meliputi SPP LS
untuk gaji dan tunjangan dan untuk barang dan jasa.
SPP Langsung untuk pengadaan Barang dan Jasa (SPP-LS untuk
pengadaan Barang dan Jasa) adalah dokumen yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu untuk
permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar
perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dengan jumlah,

12
penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya
disiapkan oleh PPTK.
SPP Langsung untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan (SPP-LS untuk
pembayaran Gaji dan Tunjangan) adalah dokumen yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran gaji dan tunjangan
dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu.
Adapun fungsi dari Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang secara
singkat dapat dibedakan penggunaan masing-masing jenis SPP adalah
sebagai berikut:

Dokumen Untuk meminta:


SPP-UP uang muka kerja yang bersifat pengisian kembali
(revolving)
SPP-GU pengganti uang persediaan
SPP-TU tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan
SKPD yang bersifat mendesak
SPP-LS pembayaran melalui transfer dari rekening kas daerah ke
rekening pihak ketiga dan gaji

2.4 Surat Perintah Membayar (SPM)


Surat Perintah Membayar merupakan rangkaian yang penting di suatu
perusahaan khusunya instansi untuk mencairkan alokasi dana atas biaya –biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau instansi tersebut.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 yaitu Surat
Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang
digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna angggaran untuk
penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD.
Dibawah ini pengertian Surat Perintah Membayar menurut Menteri
Keuangan Republik Indonesia (2005:PMK06-134) adalah “Surat Perintah
Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan atau digunakan oleh
pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran untuk mencairkan alokasi

13
dana yang sumber dananya dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).”
Definisi Surat Perintah Membayar (SPM) menurut Dedi Nordiawan
(2007:93) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan memberikan
definisi bahwa “Surat Perintah Membayar (SPM) adalah surat permintaan
pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang atau pengguna
anggaran untuk membiayai kegiatan operasional.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Surat Perintah Membayar
(SPM) merupakan hal yang sangat penting untuk mencairkan alokasi dana atas
biaya-biaya operasional maupun umum untuk menunjang kegiatan perusahaan.

2.4.1 Jenis – Jenis Surat Perintah Membayar


Menurut Peraturan Menteri dalam Negeri no 21 Tahun 2011, Surat
Perintah Membayar terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :
a) Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan (SPM-GU)
Dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD
yang dananya dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang telah
dibelanjakan
b) Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
Dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD
kepada pihak ketiga.
c) Surat Perintah Membayar Tarnbahan Uang Persediaan (SPM-TU)
Dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD,
karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah batas pagu uang
persediaan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan
d) Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)
Dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD,

14
karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah batas pagu uang
persediaan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan.

Penerbitan surat perintah membayar (SPM) merupakan bagian dari sistem


dan prosedur pengeluaran kas, proses penerbitan SPM adalah tahapan penting
dalam penatausahaan pengeluaran yang merupakan tahap lanjut dari proses
pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP). Proses ini dimulai dari SPM
yang diajukan baik dari segi kelengkapan dokumen maupun kebenaran
pengisiannya. Surat perintah membayar (SPM) dapat diterbitkan jika pengeluaran
yang diminta tidak melebihi penganggaran yang tersedia dan didukung dengan
kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan (Permendagri No 13.
Tahun 2006).

2.5 Pengertian dan Definisi Flowchart


Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan
alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir
(flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi. Suatu sistem dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir
dokumen (Mulyadi, 2008:60). Bagan alir dokumen (flowchart document) ini
merupakan salah satu bahasa sistem. Bahasa sistem merupakan alat untuk
berkomunikasi tentang sistem (Susanto, 2007:36). Di dalamnya akan terdapat
simbol-simbol yang digunakan sebagai alat komunikasi, dan simbol-simbol
tersebut pemberlakuannya telah disepakati bersama atau telah diikuti oleh para
ahli sistem secara umum.
Mulyadi (2008:60) menjelaskan mengenai simbol-simbol standar untuk
pembuatan bagan alir dokumen (flowchart document) sebagai berikut:

15
Gambar 1.1
Simbol-Simbol Standar untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen

16
17
Sumber: Mulyadi (2008: 60-62)

2.5.1 Jenis jenis Flowchart


Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga
bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir
termasuk tembusan-tembusannya.
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir
yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan
prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik
selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.
Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan
komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol
bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk
dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
4. Bagan alir program (program flowchart).
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan

18
alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer
terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika
program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam
program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini
dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir
logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer
program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-
instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan
oleh pemrogram.
5. Bagan alir proses (process flowchart).
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang
banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

19
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Overview Kegiatan yang dilaksanakan Selama Magang


3.1.1 Bentuk Kegiatan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang dilaksanakan di Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur. Pelaksanaan
Kegiatan magang mengambil waktu selama dua bulan terhitung sejak 03
Juli 2018 s ampai dengan 03 September 2 0 1 8 . Waktu kerja dari pukul
07.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Pada hari pertama magang, 03 Juli 2018, setelah mengikuti apel pagi
bersama para pegawai, saya bersama teman magang lain menuju ruang
SubBagian Umum dan Kepegawaian bertemu dengan Bapak Bubun
Bunyamin,SH selaku Kepala SubBagian Umum dan Kepegawaian yang
mengurusi mahasiswa magang. Kami para mahasiswa magang, diberikan
penjelasan tata tertib magang. Di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan terdapat sekretariat dan 3 bidang yaitu :
1. Sekretariat, membawahkan :
a) SubBagian Perencanaan dan Keuangan
b) SubBagian Umum dan Kepegawaian
2. Bidang Perumahan dan Permukiman
3. Bidang Air Bersih dan Sanitasi
4. Bidang Pertanahan
Peraturan magang di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Cianjur yang dijelaskan oleh Bapak Bubun
Bunyamin,SH , praktikan harus sudah ada di tempat pukul 07.00 WIB untuk
mengikuti apel pagi.

3.1.2 Aktivitas Magang


Di hari pertama, saya selaku praktikan ditempatkan di Sekretariat pada
SubBagian Perencanaan dan Keuangan . Pertama yang praktikan lakukan di

20
SubBagian Perencanaan dan Keuangan yaitu menghadap Kepala SubBagian
Perencanaan dan Keuangan yaitu Ibu Diana Damajanti untuk melapor. Hari
pertama, praktikan diberi penjelasan mengenai SubBagian Perencanaan dan
Keuangan. Di SubBagian Perencanaan dan Keuangan ini mempunyai
beberapa tugas yang langsung berhubungan dengan satuan kerja berkaitan
dengan pencairan dana satuan kerja. Beberapa tugas SubBagian Perencanaan
dan Keuangan adalah :
1. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan program,
kegiatan dan anggaran,
2. Melakukan pengelolaan aset serta pengelolaan administrasi dan
penatausahaan keuangan yang meliputi :
a. Menerima, menyimpan, mengeluarkan, mempertanggungjawabkan
dan membukukan.
b. Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen dan bukti
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang.
c. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalan dinas,
pekerjaan borongan dan pembelian.
3. Penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
4. Pengelolaan data kontrak, dan belanja pegawai satuan kerja
Selanjutnya, praktikan menghadap ke Bapak Eman Sulaeman, S.AP
untuk mempelajari tata cara membuat Surat Permintaan Pembayaran
Langsung dan Surat Perintah Membayar Langsung yang diinput melalui
aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah). Setelah
selesai mempelajari bagaimana langkah-langkahnya, praktikan mendapat
tugas untuk mencoba menginput data kontrak yang dibawa oleh pihak
ketiga untuk diinput ke dalam aplikasi SIMDA Keuangan. Data kontrak
yang telah diinput nantinya akan dibuatkan tagihan dan SPP-LS. Dalam SPP-
LS terdapat beberapa dokumen, yaitu dokumen ke 1 Surat Pengantar,
dokumen ke 2 ringkasan kegiatan, dan dokumen ke 3 Rincian Pembayaran.
Setelah SPP dibuat praktikan mendapat tugas lagi untuk mencoba membuat
SPM-LS, penerbitan SPM-LS harus diverifikasi terlebih dahulu kelengkapan

21
dokumen SPP nya apakah dokumennya sudah lengkap apa tidak untuk
penerbitan SPM-LS yang dilakukan oleh Kepala SubBagian Perencanaan dan
Keuangan jika sudah lengkap SPM-LS boleh diterbitkan. Dokumen SPP-LS
dan SPM-LS merupakan berkas pelengkap untuk pencairan anggaran yang
tertagih dalam SPM-LS untuk pembayaran kegiatan yang dilakukan oleh
pihak ketiga. Kegiatan tersebut antara lain yaitu : kegiatan pembangunan Jalan
Setapak, Jalan Lingkungan, Pembuatan Tugu, Perumahan Kumuh, Jembatan
Gantung, Pembuatan Sumur, MCK, Pamsimas dan Pengadaan Tanah.
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran dan Penerbitan Surat Perintah
Membayar adalah tugas yang dilakukan praktikan setiap hari, karena di jam
kerja dari pukul 08.00 WIB s.d 17.00 WIB, pihak ketiga datang silih
berganti untuk mengajukan pembuatan Surat Permintaan Pembayaran dan
setiap hari selalu ada penerbitan Surat Perintah Membayar
Di hari kedua sampai dengan batas waktu magang selesai, yang
dikerjakan praktikan sama yaitu membuat Surat Permintaan Pembayaran dan
membuat Surat Perintah Membayar. Selain itu, praktikan juga mengerjakan
mencatat surat masuk, mencatat dan memberikan nomor pada surat keluar,
membuat surat tugas, membuat SPP-LS dan SPM-LS Gaji, menginput data
rekapitulasi global persediaan, menginput data rekap penerimaan barang,
dan menginput data rekap pengeluaran.

3.2 Sistem dan Prosedur Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur
Dalam pelaksanaan magang ini, dengan pokok bahasan Sistem dan Prosedur
Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur, terdapat rangkaian aktivitas dalam
pengolahan transaksi ini terdiri dari beberapa kebijakan-kebijakan, kemudian
tahapan yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, membentuk suatu
prosedur kerja dan melibatkan beberapa orang atau bagian, mengumpulkan

22
dokumen yang menjadi bukti transaksi, yang diciptakan untuk menjamin adanya
suatu keseragaman dalam memproses transaksi perusahaan.
Flowchart dibawah ini menjelaskan bagaimana SPM-LS bisa diterbitkan
karena adanya perjanjian kontrak pelaksanaan kegiatan dengan pihak ketiga.

23
24
B.9.1 Pelaksanaan Pengeluaran Barang & Jasa
PPTK Bendahara Pengguna Anggaran Pihak Ketiga
Pengeluaran

SPD SPD

Pelaksanaan
lelang Pekerjaan

Keputusan
Lelang

Kontrak
Pelaksanaan
Pekerjaan

Kontrak
Pelaksanaan
Pekerjaan

Kontrak
Pelaksanaan
Pekerjaan
Berita Acara
Penyelesaian
Pekerjaan

Berita Acara
Penyelesaian
Pekerjaan

Berita Acara Disertai Berita


Penyelesaian Acara Penyerahan
Pekerjaan Barang

Kontrak
Pelaksanaan
Pekerjaan

25
26
B.9.2 Pengajuan SPP-LS Barang dan Jasa
Bendahara Pengeluaran PPK-SKPD Pengguna Anggaran

Kontrak Berita Acara


Pelaksanaan Penyelesaian
Pekerjaan Pekerjaan

SPD

SPP-LS dan
Dokumen Lain

SPP-LS dan
DPA
Dokumen Lain

Tidak
Lengkap
Penelitian SPD SPD
SPP-LS

lengkap

Rancangan
SPM

2 hari kerja
sejak SPP SPM
diterima

SPP-LS dan
Dokumen lain

Surat
Penolakan
Penerbitan SPM SPP-LS dan
Dokumen lain

Surat
SPP-LS dan Penolakan
Dokumen lain Penerbitan SPM
1 hari
Surat kerja sejak
Penolakan SPP
Penerbitan SPM diterima

27
Berdasarkan bagan alur sistem (flow chart) di atas, prosedur pengajuan
SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Kab. Cianjur dapat dideskripsikan sebagai berikut:
A. Bagan Alur sistem Pelaksanaan Pengeluaran Barang dan Jasa
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara Pengeluaran
dan berdasarkan SPD, melaksanakan lelang pekerjaan.
2. Setelah keluar dokumen Keputusan Lelang, Pengguna Anggaran
membuat Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan.
3. Pengguna Anggaran menyerahkan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
kepada Pihak Ketiga.
4. Pihak Ketiga melaksanakan pekerjaan dan membuat Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan.
5. Pihak Ketiga menyerahkan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan
Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan kepada PPTK.
6. PPTK menyerahkan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan Kontrak
Pelaksaan Pekerjaan kepada Bendahara Pengeluaran.

B. Bagan Alur sistem Pengajuan SPP-LS Barang dan Jasa


1. Berdasarkan SPD, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, dan Kontrak
Pelaksanaan Pekerjaan, Bendahara Pengeluaran membuat SPP-LS dan
dokumen lain.
Dokumen lain tersebut terdiri dari :
a) Surat Pengantar SPP-LS Barang & Jasa
b) Ringkasan SPP-Ls Barang & Jasa
c) Rincian SPP-LS Barang & Jasa
Lampiran SPP-LS
a) Salinan SPD
b) Salinan Surat Rekomendasi dari SKPD terkait
c) SSP disertai faktur pajak yang ditandatangani WP
d) Dll
2. Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPP-LS beserta dokumen lain

28
kepada PPK-SKPD untuk diteliti.
3. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS berdasarkan SPD
yang diterima dari Pengguna Anggaran dan DPA-SKPD.
4. Bila SPP-LS dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD membuat SPM,
paling lambat 2 hari kerja sejak SPP diterima.
5. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk
diotorisasi.
6. Jika SPP-LS dinyatakan tidak lengkap, PPK-SKPD akan menerbitkan
Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak
SPP-LS diterima.
7. Surat Penolakan Penerbitan SPM ini kemudian diberikan PPK-SKPD
kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar
Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-LS.

3.2.1 Bagian-Bagian Yang Terlibat Dalam Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan


SPM-LS Pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukinan dan
Pertanahan Kab. Cianjur
Dalam melaksanakan pengajuan surat permintaan pembayaran langsung
dan penerbitan surat perintah membayar langsung melibatkan beberapa
bagian dalam Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Cianjur yaitu:
1. PPTK
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK
adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau
beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Di
samping itu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan juga memiliki tugas
yaitu:
a. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
b. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan
kegiatan;

29
c. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
d. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara;
e. membuat dan menandatangani SPP;
f. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
kegiatan; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara
sesuai ketentuan peraturan perundang-undanga.
2. Bendahara pengeluaran
Bendahara pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerh dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. Bendahara pengeluaran adalah
pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mepertanggung jawabkan uang
untuk keperluan belanja dalam rangka pelaksanaan anggaran pada kantor
atau satuan kerja pemerintah. Bendahara pengeluaran mempunyai tugas
dan tanggung jawab :
1) mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang mencakup
SPP UP/GU/TU dan SPP-LS;
2) Melakukan penelitian terhadap kelengkapan SPP sebagaimana
dimaksud pada Nomor 1 ;
3) Mencatat setiap pengajuan/penerbitan SPP ke dalam buku-buku
register SPP
4) Menyelenggarakan penatausahaan/pembukuan terhadap seluruh
penerimaan dan pengeluaran yang menjadi tanggungjawabnya ;
5) Menatausahakan pembayaran/pengeluaran belanja kedalam: Buku
Kas Umum, Buku simpanan/Bank, Buku Pajak.

30
6) Menyampaikan Laporan/Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
pengeluaran secara administratif kepada Kuasa Pengguna Anggaran
dan secara fungsional kepada Biro Keuangan yang terdiri atas :
a. Buku Kas Umum ;
b. Daftar rincian penerimaan dan pengeluaran per rincian objek
(model SPJ-2) disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah;
c. Daftar Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran perincian
objek (model SPJ-3) ;
d. Bukti atas penyetoran PPN/PPH ;
e. Berita acara pemeriksaan kas (dalam hal dilakukan pemeriksaan
kas oleh kuasa pengguna dan/atau aparat pengawasan
fungsional/BPK ;
f. Register Penutupan kas ;
g. Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTJB)
7) Membuat laporan keuangan secara periodik;
8) Membantu Pengguna Anggaran dalam penyusunan laporan realisasi
anggaran belanja SKPD;
3. Pengguna Anggaran
Pengguna anggaran yang dijabat oleh Kepala Dinas adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas
poko dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Dalam rangka pengadaan
barang/jasa pengguna anggaran bertindak sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Pejabat pengguna anggaran dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dapat melimpahkan sebagian
kewenangannya, meliputi:
a. Melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya
b. Menyusun DPA-SKPD
c. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.
d. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan

31
e. Menandatangani SPM-LS dan SPM-TU
f. Mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya
g. Melaksanakan tugas-tugas kuasa penggunan anggaran lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna
anggaran.
4. Pihak Ketiga
Pihak Ketiga atau Penyedia atau juga yang sering disebut rekanan dalam
istilah pemerintah adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan barang/pekerjaan kontruksi/jasa konsultasi/jasa lainnya.
Syarat untuk menjadi penyedia B/J adalah sebagai berikut:
a. Memiliki ijin usaha; memiliki pengalaman/ kemampuan teknis;
b. Memperoleh paling kurang satu pekerjaan dalam kurun waktu empat
tahun terakhir (dikecualikan bagi yang baru berdiri kurang dari tiga
tahun);
c. Memiliki sumber daya yang diperlukan dalam pengadaan;
d. Dalam hal kemitraan, harus mempunyai perjanjian kerja sama
operasi;
e. Memiliki kemampuan pada bidang/subbidang pekerjaan yang sesuai;
f. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil untuk
pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya;
g. Sisa Kemampuan Paket (SKP) hanya untuk pekerjaan konstruksi dan
jasa lainnya;
h. Tidak dalam pengawasan pengadilan dan tidak pailit;
i. Sebagai wajib pajak sudah memiliki NPWP, SPT tahunan dan
laporan pajak 3 bulan terakhir;
j. Khusus untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi memiliki dukungan keuangan dari bank;
k. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
Kontrak;
l. Tidak masuk dalam Daftar Hitam;

32
m. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa
pengiriman; dan
n. Menandatangani Pakta Integritas
5. PPK-SKPD
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK-
SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan
pada SKPD. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan menurut PP No 58
Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu pejabat pada
unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari
suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. PPK-SKPD mempunyai
tugas yaitu :
a. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang
disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui
oleh PPTK;
b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji
dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran;
c. Melakukan verifikasi SPP;
d. Menyiapkan SPM;
e. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan;
f. Melaksanakan akuntansi SKPD; dan
g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD
Di samping itu Pejabat Pembuat Komitmen juga memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan pembayaran atas pengadaan
barang/jasa yaitu:
1. Membuat dan menandatangani dokumen kontrak/perikatan;
2. Membuat dan menandatangani dokumen pembayaran;
3. Membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk diajukan ke
Pejabat Penguji dan Penerbit SPM;

33
4. Menatausahakan seluruh dokumen pendukung sebagai bukti
pembayaran yang akan dilampirkan pada Surat Permintaan
Pembayaran;
5. Menandatangani Kuitansi, Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan/Kemajuan Pekerjaan, dan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran;
6. Menghitung dan menetapkan nilai pembayaran dan segala kewajiban
penyedia barang/jasa atas pembayaran yang diterimanya berdasarkan
penyelesaian pekerjaan;
7. Membebankan pengeluaran pada mata anggaran yang tercantum
dalam dokumen anggaran.

3.2.2 Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Dalam Pengajuan Surat


Permintaan Pembayaran dan Penerbitan Surat Perintah Membayar
Pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukinan dan Pertanahan Kab.
Cianjur
a. Dokumen Surat Penyedia Dana (SPD)
SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk
melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP.
b. Keputusan Lelang
Dokumen yg berisikan informasi dan petunjuk tentang ketentuan /
peraturan dalam penyelenggaran pelelangan supaya para pihak yg
terkait saling mengetahui, memahami dan mematuhi pelaksanaan
pelelangan dengan baik, serta mengetahui hak / kewajiban dalam
pelaksanaan kontrak.
c. Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
adalah dokumen yang berisi perjanjian kedua belah pihak antara ihak
kesatu dan pihak kedua untuk suatu pekerjaan. Didalam kontrak
pelaksanaan ini terdiri dari :
1) Surat Perintah Kerja
2) Surat Pejanjian kerjasama/Kontrak

34
d. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan / Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan
Adalah surat yang dibuat setelah kita menyelesaikan pekerjaan
kemudian surat tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu
pihak penyedia barang/jasa dan perwakilan dari instansi yang
memberikan pekerjaan kepada pihak ketiga/vendor (Pasal 85 Perpres
No. 54 Tahun 2010). Berita Acara Serah Terima Pekerjaan menjadi
dasar bagi penyedia untuk dapat melakukan/mengajukan penagihan
atas pekerjaan tersebut kepada SKPD/Intansi yang bersangkutan.
e. SPP-LS dan Dokumen Lain
Dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk
permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar
perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dan
pembayaran gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu
pembayaran tertentu yang dokumennya disiapkan oleh PPTK.
Dokumen lain yang dimaksud yaitu :
1. Surat Pengantar SPP-LS Barang & Jasa
2. Ringkasan SPP-Ls Barang & Jasa
3. Rincian SPP-LS Barang & Jasa
f. DPA-SKPD
Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD adalah dokumen yang
memuat pendapatan dan belanja yang digunakan sebagai dasar
pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran.
g. Surat Penolakan Penerbitan SPM
Dokumen yang dibuat oleh PPK-SKPD untuk
menolak/mengembalikan tagihan karena dokumen pendukung SPP
tidak lengkap dan benar, maka PPK-SKPD harus menyatakan secara
tertulis alasan penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah diterimanya SPP.

35
h. Surat Perintah Membayar (SPM)
Dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran
DPA-SKPD
Dalam prosedur pengajuan SPP-LS dan penerbitan SPM-LS Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kab. Cianjur sudah
menerapkan sistem pengendalian internal dengan baik karena :
b. Adanya pemisahan antara bagian/seksi yang satu dengan yang lainnya.
c. Pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
Dalam pengajuan SPP-LS dan penerbitan SPM-LS di Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan selalu ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang. Pembagian wewenang yang jelas akan memudahkan
pertanggungjawaban dalam mencapai tujuan .
d. Untuk melakukan proses tersebut Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan sudah melakukan praktik kerja sehat salah satunya adalah
dokumen SPP-LS dan SPM-LS diberikan nomor urut / nomor register.
e. Dalam prosedur ini Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
ditunjang dengan karyawan yang kompeten dan jujur sesuai dengan
tanggungjawabnya/bidang pekerjaannya. Untuk menciptakan lingkungan
pengendalian yang baik, maka Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Cianjur memiliki metode yang baik dalam menerima
karyawan (secara transparan) dan sesuai kriteria. Selain itu Staff Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan juga selalu diikut sertakan
dalam kegiatan Workshop, Bimbingan Teknis atau pelatihan-pelatiahn yang
relevan atau sesuai dengan Jobdesknya untuk mengembangkan
kompetensinya.
Sistem dan Prosedur diatas yang digambarkan dengan Flowchart dibuat untuk
menggambarkan rangkaian proses atau prosedur sehingga mudah dipahami dan
mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses lainnya,
flowchart juga dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan operasional dan
sebagai peta kerja/ alat control (pengendalian) bagaimana fungsi-fungsi tekait dan

36
dokumen yang digunakan dapat berjalan sesuai dengan prosedural yang
ditetapkan untuk mencegah terjadinya kehilangan arah.
Flowchart Pengajuan SPP-LS dan SPM-LS diatas termasuk kedalam jenis
System flowchart yaitu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-
prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang
dikerjakan di sistem

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil magang pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Cianjur mengenai Sistem dan Prosedur Pengajuan SPP-LS
dan SPM-LS maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebijakan yang digunakan dalam Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS
di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Cianjur telah berjalan dengan baik sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
2. Bagian-bagian yang terlibat dalam Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan SPM-
LS pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Cianjur telah melaksanakan pemisahan fungsi sesuai standar dan pembagian
wewenang untuk otorisasi berjalan dengan baik karena adanya kontrol dari
atasan.
3. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Pengajuan SPP-LS dan
Penerbitan SPM-LS pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Cianjur sudah lengkap dan telah melaksanakan
pencatatan sesuai dengan SOP (Standar Operating Procedure).

4.2 Saran
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan penulis meninjau dalam
melaksanakan pengajuan SPP-LS dan SPM-LS yang dilaksanakan pada Sub
Bagian Keuangan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab.
Cianjur sudah berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun demikian dengan
segala kerendahan hati, penulis mencoba untuk memberikan saran yang dapat
dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam menunjang pelaksanaan kerja
yang lebih baik yaitu Sebaiknya pengendalian internal dalam melaksanakan
sistem dan prosedur pengajuan SPP-LS dan penerbitan SPM-LS lebih

38
dioptimalkan dan dipastikan unsur-unsur pengendalian internal dilakukan agar
berjalan dengan seharusnya sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance).
Adapun saran yang ingin saya berikan sehubungan dengan pelaksanaan
magang sebaiknya pihak universitas terlebih dahulu memberikan pembekalan
seperti pembelajaran mengenai metode penelitian agar mahasiswa bisa
melanjutkan hasil penulisan laporan magang untuk penulisan tugas akhir.

39
DAFTAR PUSTAKA

1. Permendagri No. 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan


Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
2. Peraturan Permendagri No. 55 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta
Penyampaiannya.
3. Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan

Metode. Yogyakarta: BPFE-UGM.

4. Mulyadi. (2002). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga.

5. Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi. Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi

YKPN, Yogyakarta

6. Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

7. http://robotpengadaan.blogspot.com/2016/03/penyedia-barangjasa.html

diakses Kamis 20 September 2018

8. http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=113955 diakses Jumat 14

September 2018

9. https://anzdoc.com/sistem-dan-prosedur-penerbitan-surat-perintah-

membayar-spm.html diakses Rabu 26 September 2018

10. http://ahmad31royhan.blogspot.com/2010/03/dokumen-pelaksanaan-

proyek.html diakses Jumat 21 September 2018

11. https://www.academia.edu/30222738/PENGAJUAN_SURAT_PERMINTAA

N_PEMBAYARAN_SPP diakses Minggu 2 September 2018

40
LAMPIRAN-LAMPIRAN

41
Kegiatan Menginput Data Kontrak dan Kegiatan mengikuti apel pagi setiap
Membuat SPP-LS dan SPM-LS hari

Melakukan kegiatan membuat Kegiatan setiap hari jum’at mengikuti


dokumen kontrak untuk OutBound senam pagi

Foto bersama Kepala Sub Bagian Saat pemberian cendramata oleh Dosen
Umum dan Kepegawaian saat Pembimbing
Penjemputan Magang

42
43
44
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN CIANJUR
KEPALA DINAS
AHMAD RIFA’I AZHARI, S.Sos, M.Si
NIP. 1968012 199603 1 003

SEKRETARIS
PUJO NUGROHO, AP. M.Si
NIP. 19750530 199311 1 001

KASUBAG PERENCANAAN DAN KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN


KEUANGAN BUBUN BUNYAMIN, SH
DIANA DAMAJANTI, SH NIP. 19701206 200701 1 002
NIP. 19710422 19901 2 001

KABID PERUMAHAN DAN KABID AIR BERSIH DAN SANITASI KABID PERTANAHAN
PERMUKIMAN LATIP RIDWAN, S.IP, MM DENDY KRISTANTO, S.STP
Ir. YEDDI INDRAGUNAWAN NIP. 19710812 200604 1 018 NIP. 19790921 199711 1 001
NIP. 19630801 198903 1 009

KASI PERUMAHAN KASI AIR BERSIH KASI PENGADAAN TANAH


YAYAN, SH. MM II IRIANTO, ST DUDI HENDRAWAN R, SE. MM
NIP. 19710210 200312 1 005 NIP. 19630512 199309 1 001 NIP. 19680313 200312 1 005

KASI PERMUKIMAN KASI SANITASI


KASI DATA INVENTARISASI DAN
ASEP SUDRAJAT, SE VERA KANIAWATI SUAI’DAH, ST
PERMASALAHAN TANAH
NIP. 19700208 200312 1 002 NIP. 19790426 200604 2 015
ERUS RUSMANA, S.IP, M.SI
NIP. 19640229 200312 1 001
KASI PENGENDALIAN PEMANFAATAN
KASI PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI
DHANY SURYA WILANTAPOERA, ST YATI KARYATI, SH
NIP. 19810307 200902 1 001 NIP. 19720730 199901 2 001

KEPALA UPTD WIL. CIANJUR KEPALA UPTD WIL. CIPANAS KEPALA UPTD WIL. CIRANJANG KEPALA UPTD WIL. CAMPAKA KEPALA UPTD WIL. KEPALA UPTD WIL. SD. BARANG KEPALA UPTD PERTAMANAN
ASEP SAEPUDIN, SH AGUS NURJAMAN IRWAN SETIAWAN, SH DADAN JOHANI, SH TANGGEUNG MOHAMAD SUBEKTI, SH DAN PEMAKAMAN
NIP. 19700209 200701 1 005 NIP. 19660818 199108 1 001 NIP. 19670214 200312 1 001 NIP. 19750702 201001 1 001 DEDI MULYADI, SH NIP. 19690402 200701 1 013 RIZAL RAMDHANI, SH
NIP. 19700501 200101 1 007 NIP. 19800718 200901 1 004

KASUBAG TU WIL. CIANJUR KASUBAG TU WIL. CIPANAS KASUBAG WIL. CIRANJANG KASUBAG TU WIL. CAMPAKA KASUBAG TU WIL. SD. BARANG KASUBAG TU PERTAMANAN
EMAN SULAEMAN, S.AP IKHSAN, S.AP HIDAYAT, SH ASEP MUHTAR MASURI KASUBAG TU WIL. TANGGEUNG ENANG HERYANA, S.IP DAN PEMAKAMAN
NIP. 19671106 200604 1 003 NIP. 19671106 200604 1 003 NIP. 19690908 200312 1 004 NIP. 19640101 199403 1 001 YAYAN SURYANA, S.IP NIP. 19710118 200901 1 001 SUSI DAHLIA, S.AP
NIP. 19790915 200801 1 005 NIP. 19730925 200901 2 002

45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56

Anda mungkin juga menyukai