Ho Stem Dalam Pemb Ipa
Ho Stem Dalam Pemb Ipa
Ho Stem Dalam Pemb Ipa
A. Pengantar
Pembelajaran sains/IPA berbasis STEM dalam kelas didesain untuk memberi peluang bagi
peserta didik mengaplikasikan pengetahuan akademik dalam dunia nyata. Pengalaman
belajar sains berbasis pendidikan STEM mengembangkan pemahaman peserta didik
terhadap konten sains, kemampuan inovasi dan pemecahan masalah, soft skills (antara
lain komunikasi, kerjasama, kepemimpinan). Pembelajaran sains berbasis STEM
menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik untuk melanjutkan studi dan berkarir
dalam bidang profesi iptek, sebagaimana dibutuhkan negara saat ini dan di masa datang.
Agar siswa mampu memecahkan masalah sains dan teknologi, diperlukan keterampilan
berpikir dan berkreasi. Pembelajaran sains dengan pendekatan STEM melatih peserta
didik dalam berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dan berkomunikasi. Oleh karena itu,
pembelajaran dengan pendekatan STEM mendukung pencapaian keterampilan di abad
21. Penyajian pembelajaran dengan pendekatan STEM harus memenuhi beberapa aspek
dalam Scientific & Engineering Practice, juga menggambarkan adanya Crosscutting
Concept atau irisan konsep di antara pengetahuan sains, teknologi, enjiniring dan
matematika. Selain itu Higher Order Thinking Skills (HOTS) menjadi keharusan di dalam
pembelajaran maupun penilaiannya.
1 2 3
PENENTUAN PERTANYAAN MENYUSUN PERECANAAN MENYUSUN JADWAL
MENDASAR PROYEK
6
5 4
EVALUASI
PENGALAMAN MENGUJI HASIL MONITORING
Catatan: penggunaan PjBL Lucas ketika digunakan dalam pembelajaran IPA berbasis
STEM hendaknya dipadukan dengan siklus engineering design process.
Communication Application
Berikut ini adalah deskripsi dari sintaks model pembelajaran PjBL STEM (Laboy-Rush,
2010)
Tahap 1. Reflection
Tujuan dari tahap pertama untuk membawa siswa ke dalam konteks masalah dan
memberikan inspirasi kepada siswa agar dapat segera mulai menyelidiki/investigasi
(Fortus, Krajcikb, Dershimerb, Marx, & Mamlok-Naamand, 2005). Fase ini juga
dimaksudkan untuk menghubungkan apa yang diketahui dan apa yang perlu
dipelajari (Diaz & King, 2007).
Tahap 2. Research
Tahap kedua adalah bentuk penelitian siswa. Guru memberikan pembelajaran sains,
memilih bacaan, atau metode lain untuk mengumpulkan sumber informasi yang
relevan (Fortus, Krajcikb, Dershimerb, Marx, & Mamlok-Naamand, 2005). Proses
belajar lebih banyak terjadi selama tahap ini, kemajuan belajar siswa
mengkonkritkan pemahaman abstrak dari masalah (Diaz & King, 2007). Selama fase
research, guru lebih sering membimbing diskusi untuk menentukan apakah siswa
telah mengembangkan pemahaman konseptual dan relevan berdasarkan proyek
(Satchwell & Loepp, 2002).
Tahap 3. Discovery
Tahap penemuan umumnya melibatkan proses menjembatani research dan
informasi yang diketahui dalam penyusunan proyek. Ketika siswa mulai belajar
mandiri dan menentukan apa yang masih belum diketahui (Satchwell & Loepp,
2002). Beberapa model dari STEM PjBL membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk
menyajikan solusi yang mungkin untuk masalah, berkolaborasi, dan membangun
kerjasama antar teman dalam kelompok (Fortus, Krajcikb, Dershimerb, Marx, &
Mamlok-Naamand, 2005). Model lainnya menggunakan langkah ini dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam membangun habit of mind dari proses
merancang untuk mendesain (Diaz & King, 2007).
Tahap 4. Application
Pada tahap aplikasi tujuannya untuk menguji produk/solusi dalam memecahkan
masalah. Dalam beberapa kasus, siswa menguji produk yang dibuat dari ketentuan
yang ditetapkan sebelumnya, hasil yang diperoleh digunakan untuk memperbaiki
langkah sebelumnya (Diaz & King, 2007). Di model lain, pada tahapan ini siswa
belajar konteks yang lebih luas di luar STEM atau menghubungkan antara disiplin
bidang STEM (Satchwell & Loepp, 2002).
Tahap 5. Communication
Tahap akhir dalam setiap proyek dalam membuat produk/solusi dengan
mengkomunikasikan antar teman maupun lingkup kelas. Presentasi merupakan
langkah penting dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan
komunikasi dan kolaborasi maupun kemampuan untuk menerima dan menerapkan
umpan balik yang konstruktif (Diaz & King, 2007). Seringkali penilaian dilakukan
berdasarkan penyelesaian langkah akhir dari fase ini (Satchwell & Loepp, 2002).
Elaboration/
Evaluation
Extension
Berikut ini adalah deskripsi dari sintaks model 5E yang terhubung dengan langkah-
langkah dalam Engineering Design Process.
Extension-Build; Communicate
Discovery learning atau pemecahan masalah melalui tugas Projek adalah
"keharusan" di setiap fase proses. Pengembangan prototipe oleh siswa menyediakan
koneksi nyata ke konsep sains dan matematika abstrak. Siswa belajar baik ketika
mereka memiliki kesempatan untuk memperoleh informasi dalam konteks yang
memungkinkan mereka untuk melihat bagaimana materi berhubungan dengan dunia
nyata (konkret).
Komponen kunci dari PBL adalah komunikasi tertulis dan lisan yang efektif dan
berkesinambungan. Siswa akan diminta untuk berkomunikasi baik kepada ahli
maupun awam. Selain itu, mereka juga harus berkomunikasi dalam tim, sebagai tim,
dan secara individual selama langkah-langkah yang berbeda dari proses desain.
Evaluasi diri dan diskusi ini tidak hanya memberikan dasar bagi penilaian formatif,
mereka juga dapat membimbing siswa untuk mengembangkan keterampilan
metakognisi secara eksplisit. Metakognisi adalah bagian penting dari semua proyek.
Itu harus dilakukan tanpa henti, dan semua refleksi harus didokumentasikan dengan
baik. Penting untuk mencerminkan secara individu dan dalam pengaturan tim.
Metakognisi juga penting bagi siswa untuk dilakukan pada akhir setiap fase proyek,
terutama pada akhir proyek. Mempertimbangkan apa yang mereka pelajari selama
proses desain, mereka harus mengidentifikasi perubahan apa yang akan mereka buat
tidak hanya untuk desain mereka tetapi juga dalam perjalanan mereka. Penilaian
sumatif mencakup evaluasi seberapa baik produk akhir memenuhi semua kriteria
masalah dan jika memenuhi semua batasan yang ditentukan.
C. Desain Pembelajaran STEM
Pembelajaran sains berbasis STEM atau dengan pendekatan STEM perlu direncanakan
sesuai dengan karakteristik materi dan model pembelajaran yang akan digunakan.
Contoh model pembelajaran dengan pendekatan STEM telah disusun oleh SEAMEO
QITEP in Science dan PPPPTK IPA dalam suatu Unit Pembelajaran Berbasis STEM. Unit ini
berisi panduan bagi guru bagaimana mengembangkan rencana pembelajaran berbasis
STEM. Setelah memahami tentang pembelajaran berbasis STEM guru dapat langsung
mengembangkan RPP sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku, tetapi
pendekatan yang digunakan tentunya pendekatan STEM dan model yang digunakan bisa
model PJBL atau 5 E. Secara umum isi unit pembelajaran STEM adalah sebahgai berikut.
I. Pendahuluan
A. Penjelasan Umum
Bagian ini menjelaskan tentang gambaran secara umum isi dari unit. Penjelasan
singkat tentang pembelajaran berbasis STEM serta tujuan dari pembelajaran STEM
dapat diberikan secara sekilas pada bagian ini.
B. Pembelajaran STEM pada topik (...... )
Bagian ini menjelaskan tentang bahasan topik yang dibahas pada unit dan diuraikan
menurut masing-masing ranah sains, teknologi, rekayasa, dan matematika
C. Deskripsi Unit Pembelajaran (.....)
Pada bagian ini dijelaskan kerangka isi yang menyusun unit pembelajaran
D. Tahapan Pembelajaran
Pada bagian ini disajikan desain pembelajaran STEM pada topik terpilih yang
menjelaskan tahapan pembelajaran yang akan digunakan. Model yang digunakan
dalam pembelajaran pendekatan STEM bisa menggunakan model 5E, PjBL Lucas
(PjBL K-13), atau PJBL STEM (Laboy-Rush). Berikut contoh tahapan pembelajaran
menggunakan PJBL STEM (Laboy-Rush).
E. Kemampuan Prasyarat
Bagian ini menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya baik oleh guru
maupun peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran STEM pada topik
terpilih.
F. Pengembangan Keterampilan Abad 21
Bagian ini menjelaskan tentang keterampilan abad 21 yang dilatihkan pada
pembelajaran
G. Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Bagian ini menjelaskan tentang nilai-nilai PPK yang dilatihkan pada pembelajaran
H. Skenario Pembelajaran
1. Pendekatan, Model dan Metode
Pada bagian ini tuliskan pendekatan, model pembelajaran, dan metode yang
digunakan dalam pembelajaran STEM pada topik terpilih.
Contoh:
a. Pendekatan : STEM
b. Model : STEM Project Based Learning (Reflection,
Research, Discovery, Application ,
Communication)
c. Metode : Eksperimen, diskusi, penugasan
2. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran diuraikan untuk masing-masing pertemuan kelas
kedalam kegiatan pembelajaran, sintak pada model pembelajaran PjBL STEM,
deskripsi kegiatan, serta alokasi waktu yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah
pertemuan yang sudah ditentukan.
Pertemuan ke-1
Kegiatan Sintak Model Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Deskripsi Kegiatan waktu
Penutup Application ,
Communication
Pertemuan ke-2
.......................................................
Pertemuan ke-3
.......................................................
I. Sumber Belajar
Bagian ini menyajikan sumber belajar yang digunakan sebagai referensi dalam
pembelajaran STEM pada topik terpilih
J. Alat dan Bahan
Bagian ini menyajikan keperluan alat dan bahan yang digunakan sebagai referensi
dalam pembelajaran STEM pada topik terpilih
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Keterampilan
3. Penilaian Pengetahuan
V. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Siswa ( sesuai dengan tujuan, indikator dan deskripsi kegiatan)
2. Petunjuk Guru (Tips: Teknologi, K3, pengelolaan kelas) jika diperlukan sesuai
dengan materi pembelajaran
Daftar Pustaka
Bybee, R. W., & Landes, N. M. (1988) What research says about new science curriculums
(BSCS) Science and Children, 25, 35-39.
Capraro, et al. (2013). STEM Project-Based Learning : An Integrated Science, Technology,
Engineering, and Mathematics (STEM) Approach (second ed). Rotterdam : Sense
Publishers
Diaz, D., & King, P. (2007). Adapting a Post-Secondary STEM Instructional Model to K-5
Mathematics Instruction. Clemson: Clemson University.
Fortus, D., Krajcikb, J., Dershimerb, R. C., Marx, R. W., & Mamlok-Naamand, R. (2005).
Design-based science and real-world problem solving. International Journal of Science
Education, 855–879.
George Lucas Educational Foundation. (2005). Instructional module project based learning.
[Online]. Diakses dari http://www.edutopia.org/modules/ pbl/project-based-learning
Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. (1991). Active learning: Cooperation in the
college classroom. Edina, MN: Interaction Book.
Karplus, R., & Their, H. D. (1967). A new look at elementary school science. Chicago, IL: Rand
McNally.
Laboy-Rush, D. (2010). Integrated STEM education through project-based learning.
www.learning.com/stem/whitepaper/ integrated-STEM-through Project-based-
Learning.
Resnick, L. B. (1999). Making America smarter. Education Week Century Series. 18 (40), 38-
40. Retrieved from http://www.edweek.org/ew/vol-18/40resnick.h18
Satchwell, R., & Loepp, F. L. (2002-Spring). Designing and Implementing an Integrated
Mathematics, Science, and Technology Curriculum for the Middle School. Retrieved
2010-9-November from Journal of Industrial Teacher Education:
http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JITE/v39n3/ satchwell.html.