Alat Uji Sarana Kereta Api
Alat Uji Sarana Kereta Api
Alat Uji Sarana Kereta Api
OLEH:
LINGGAR SUBEKTI
NIT (20163013)
PROGRAM STUDI
JL. TIRTA RAYA 1, NAMBANGAN LOR, MANGUHARJO, KOTA MADIUN, JAWA TIMUR
63129
A. ALAT UJI SARANA PERKERETAAPIAN
Coupler atau alat perangkai merupakan komponen utama pada sarana yang
berfungsi menghubungkan sarana yang satu dengan yang lainnya. Dalam
pengoprasian sarana perkeretaapian ketinggian coupler memiliki standart ketinggian
yang harus disamakan antar sarana. Oleh karena itu untuk mengukur ketinggian
coupler tetap dalam standart digunakanlah alat seperti gambar 1.1
Cara pemakaian alat tersebut adalah dengan menempatkan kaki alat diatas kepala
rel kemudian badan alat di tempelkan pada coupler dan penggaris pada alat
disesuaikan pada tengah coupler untuk melihat ketinggian coupler.
2. Railway back gage
Alat ini memiliki baut yang berguna untuk menambah atau mengurangi panjang
dari alat tersebut, dan cara penggunaan dari alat tersebut adalah dengan menyesuaikan
panjang alat dengan bagian punggung keeping roda kemudian hasil dari pengukuran
dapat terbaca pada alat.
3. Vibration recorder
Kondisi jalan rel sebenarnya memiliki struktur yang bergelombang oleh karena itu
saat sarana melintas diatas jalan rel tentu saja akan terjadi getaran pada sarana.
Sebagai penunjang kenyamanan pejalanan kereta api maka getaran yang diterima oleh
sarana harus menyesuaikan batas kenyamanan, dan untuk menghitung besar getaran
yang diterima oleh sarana digunakanlah alat vibration recorder tersebut yang
berfungsi untuk mengukur dan merekam besar getaran yang diterima oleh sarana.
Cara penggunaan alat vibration recorder adalah dengan menempatkan alat pada
sarana yang bergerak diatas jalan rel kemudian alat itu akan merekam getaran yang
terjadi pada sarana selama perjalanan dan mengeluarkan hasil berupa grafik getaran.
Alat ini digunakan untuk menguji kualitas pelumas (lubrikasi) pada suatu sistem
bentuknya seperti suntikan dengan cara kerja alat dengan memasukannya kedalam sistem
lubrikasi utuk mengambil cairan pelumas kemudian diperiksa kualitas dan kondisi
pelumas tersebut.
5. Amperemeter