SAP DM Dengan Komplikasi Nefropatik
SAP DM Dengan Komplikasi Nefropatik
SAP DM Dengan Komplikasi Nefropatik
DIABETES MELITUS
Oleh :
Eristamiani
PO.62.20.1.15.122
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang Hipoglikemia selama 30 menit, peserta diharapkan
dapat mengerti tentang Hipoglikemia.
VII. Evaluasi
1. Persiapan
a. Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Semua peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Pre Planning telah disetujui
e. Leaflet, LCD dan flipchart telah tersedia
f. peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap
dan benar
3. Hasil
a. Minimal 80% dari peserta penyuluhan mengetahui pengertian Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik Diabetic
b. Minimal 80 % peserta penyuluhan yang mengtahui Etiologi Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik Diabetic
c. Minimal 80% mengetahui tanda dan gejala Menyebutkan Pencegahan
Nefropatik Diabetic
d. Minimal 80% peserta penyuluhan dapat menyebutkan Pencegahan
Menyebutkan Pencegahan Nefropatik Diabetic
e. Minial 80% peserta penyuluhan dapat menyebutkan Pencegahan Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik Diabetic
Lampiran
LAMPIRAN MATERI
“NEFROPATI DIABETIK”
A. Pengertian
Nefropati diabetik adalah kondisi menurunnya fungsi organ ginjal yang disebabkan
oleh penyakit diabetes melitus (DM). Hampir 40% penderita DM akan mengalami
berbagai komplikasi, di antaranya komplikasi jenis yang satu ini. Namun, dengan
manajemen DM yang baik, seperti mengontrol gula darah dan tekanan darah,
nefropati dapat dicegah dan sangat mungkin diperlambat.
B. Etiologi
Penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya memengaruhi kondisi pembuluh darah
arteri pada tubuh, termasuk pembuluh darah pada ginjal yang bekerja menyaring
darah dari banyak arteri. Kadar gula yang tinggi pada pembuluh darah bisa merusak
pembuluh darah kecil seperti ginjal. Itu sebabnya masalah ginjal menjadi momok bagi
penyandang DM.
C. Tanda dan Gejala
Pada tahap awal perkembangannya, nefropati diabetik sering tanpa gejala. Bila sudah
melewati tahap awal, di mana sudah ada kerusakan ginjal berlanjut, maka gejala yang
timbul berupa lemas, lelah, dan merasa kurang sehat.
Karena indikasi awal nefropati diabetik yang kurang jelas, para pengidap diabetes
dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan agar fungsi ginjalnya dapat
dipantau. Penanganan sedini mungkin sangatlah penting guna mencegah kerusakan
ginjal yang lebih parah serta komplikasi.
D. Penanganan
Nefropati diabetik umumnya ditangani melalui sejumlah metode tertentu. Beberapa
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
Gaya hidup yang kita jalani akan memengaruhi kondisi kesehatan kita, termasuk
risiko nefropati diabetik. Penyakit ini dapat dihindari dengan cara memperbaiki gaya
hidup dengan langkah-langkah sederhana seperti:
Brunner, Suddarth, (2006). Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 3,EGC :
Jakarta
Doenges, Marilynn E, dkk, (2006). Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa
Keperawatan. EGC : Jakarta.
Sukandar,Enday.2006.Nefrologi klinik edisi III. Pusat informasi ilmiah bagian ilmu
penyakit dalam kedokteran UNPAD/R.S. Dr. Hasan Sadikin. Bandung