SAP DM Dengan Komplikasi Nefropatik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

Oleh :

Eristamiani
PO.62.20.1.15.122

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : Komplikasi Nefropati
Waktu : 30 menit
Sasaran : Penderita Diabetes Melitus
Hari/tanggal : Kamis,18 Oktober 2018
Tempat : Ruang serbaguna

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang Hipoglikemia selama 30 menit, peserta diharapkan
dapat mengerti tentang Hipoglikemia.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Nefropatik Diabetic
2. Menjelaskan Etiologi Nefropatik Diabetic
3. Menyebutkan Tanda dan gejala Nefropatik Diabetic
4. Menyebutkan Penanganan Nefropatik Diabetic
5. Menyebutkan Pencegahan Nefropatik Diabetic
III. Materi
Materi penyuluhan terlampir.
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan.
No Fase Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu
1. Pra interaksi 1. Memberikan salam 1. 5 menit
kepada peserta Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2.
diri Memperhatikan
3. Menjelaskan penyaji
maksud dan tujuan 3.
penyuluhan Menjawab
4. Menanyakan pertanyaan
pengetahuan mengenai
hipoglikemia
5. Menyampaikan
pokok bahasan
6. Menyepakati waktu
kegiatan
2. Kerja Menjelaskan: 1. Memperhatikan 20 menit
6. Menjelaskan Pengertian dengan
Nefropatik Diabetic seksama
7. Menjelaskan Etiologi
Nefropatik Diabetic
8. Menyebutkan Tanda dan
Nefropatik Diabetic
9. Menyebutkan Penanganan
Nefropatik Diabetic
10. Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik
Diabetic
3. Terminasi 1. Memberikan 1. Menjawab 5 menit
kesimpulan pertanyaan
2. Memberikan 2. Menjawab
pertanyaan kepada salam
peserta
3. Memberi pujian atas
jawaban yang
disampaikan
4. Mengucapkan salam

VII. Evaluasi
1. Persiapan
a. Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Semua peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Pre Planning telah disetujui
e. Leaflet, LCD dan flipchart telah tersedia
f. peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap
dan benar
3. Hasil
a. Minimal 80% dari peserta penyuluhan mengetahui pengertian Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik Diabetic
b. Minimal 80 % peserta penyuluhan yang mengtahui Etiologi Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik Diabetic
c. Minimal 80% mengetahui tanda dan gejala Menyebutkan Pencegahan
Nefropatik Diabetic
d. Minimal 80% peserta penyuluhan dapat menyebutkan Pencegahan
Menyebutkan Pencegahan Nefropatik Diabetic
e. Minial 80% peserta penyuluhan dapat menyebutkan Pencegahan Menyebutkan
Pencegahan Nefropatik Diabetic

Lampiran
LAMPIRAN MATERI
“NEFROPATI DIABETIK”
A. Pengertian
Nefropati diabetik adalah kondisi menurunnya fungsi organ ginjal yang disebabkan
oleh penyakit diabetes melitus (DM). Hampir 40% penderita DM akan mengalami
berbagai komplikasi, di antaranya komplikasi jenis yang satu ini. Namun, dengan
manajemen DM yang baik, seperti mengontrol gula darah dan tekanan darah,
nefropati dapat dicegah dan sangat mungkin diperlambat.
B. Etiologi
Penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya memengaruhi kondisi pembuluh darah
arteri pada tubuh, termasuk pembuluh darah pada ginjal yang bekerja menyaring
darah dari banyak arteri. Kadar gula yang tinggi pada pembuluh darah bisa merusak
pembuluh darah kecil seperti ginjal. Itu sebabnya masalah ginjal menjadi momok bagi
penyandang DM.
C. Tanda dan Gejala

Pada tahap awal perkembangannya, nefropati diabetik sering tanpa gejala. Bila sudah
melewati tahap awal, di mana sudah ada kerusakan ginjal berlanjut, maka gejala yang
timbul berupa lemas, lelah, dan merasa kurang sehat.

Gejala yang lebih spesifik cenderung dirasakan pengidap seiring bertambahnya


tingkat keparahan penyakit ini (biasanya setelah 5 hingga 10 tahun setelah kerusakan
ginjal mulai terjadi). Beberapa gejala dan tanda klinis meliputi:

1. Tidak nafsu makan.


2. Penurunan berat badan.
3. Sulit berpikir jernih.
4. Pembengkakan di sekitar mata.
5. Kulit yang kering dan gatal.
6. Kram otot.
7. Gangguan tidur.
8. Pembengkakan pada kaki serta pergelangan kaki.
9. Mual dan muntah.
10. Peningkatan frekuensi buang air kecil.
11. Urine berwarna lebih gelap disebabkan oleh darah dalam urine
12. Mual atau muntah

Karena indikasi awal nefropati diabetik yang kurang jelas, para pengidap diabetes
dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan agar fungsi ginjalnya dapat
dipantau. Penanganan sedini mungkin sangatlah penting guna mencegah kerusakan
ginjal yang lebih parah serta komplikasi.

D. Penanganan
Nefropati diabetik umumnya ditangani melalui sejumlah metode tertentu. Beberapa
langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengendalikan tekanan darah. Batas tekanan darah yang dianjurkan adalah di


bawah 130/80 mm Hg. Pengidap nefropati diabetik yang mengalami hipertensi
biasanya menjalani pengobatan dengan ACE inhibitor atau angiotensin-II
receptor antagonist. Selain untuk menurunkan tekanan darah, kedua obat ini
juga berfungsi melindungi ginjal dan jantung, sehingga bisa mencegah
perkembangan penyakit ginjal.
2. Cermat dalam mengendalikan kadar gula darah guna menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular. Periksakanlah kadar gula darah Anda secara rutin agar
tetap terjaga. Angka HbA1c yang dianjurkan adalah di bawah 141 mg/dL.
3. Menghindari konsumsi obat-obatan yang berpotensi memperburuk kondisi
ginjal, contohnya obat antiinflamasi non-steroid (OAINS). Jika harus
menggunakannya, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.
E. Pencegahan

Gaya hidup yang kita jalani akan memengaruhi kondisi kesehatan kita, termasuk
risiko nefropati diabetik. Penyakit ini dapat dihindari dengan cara memperbaiki gaya
hidup dengan langkah-langkah sederhana seperti:

1. Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Khususnya bagi pengidap


kerusakan ginjal yang harus mengurangi konsumsi protein dan sodium.
2. Menjaga berat badan dan lingkar perut agar tetap ideal.
3. Berolahraga secara teratur.
4. Berhenti merokok.
5. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2006). Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 3,EGC :
Jakarta
Doenges, Marilynn E, dkk, (2006). Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa
Keperawatan. EGC : Jakarta.
Sukandar,Enday.2006.Nefrologi klinik edisi III. Pusat informasi ilmiah bagian ilmu
penyakit dalam kedokteran UNPAD/R.S. Dr. Hasan Sadikin. Bandung

Anda mungkin juga menyukai