Makalah Dampak Korupsi Terhadap Birokrasi Pemerintah
Makalah Dampak Korupsi Terhadap Birokrasi Pemerintah
Makalah Dampak Korupsi Terhadap Birokrasi Pemerintah
PENDAHULUAN
dampak negative yang disebabkan oleh korupsi. Salah satunya Dempak Ekonomi
,Indonesia saat ini sangat dirugikan dalam hal keuangan dari tindakan korupsi
tegas diterapkannya.
pemerintah. Padahal birokrasi diperlukan sebagai aktor public services yang netral
dan adil, dalam beberapa kasus menjadi penghambat dan sumber masalah
tersebut kami selaku kelompok lima akan membahas mengenai pokok bahasan
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengetian Birokrasi ?
Demokrasi Pemerintahan
pada internet untuk melengkapi data-data yang telah kami peroleh pada literature.
2
BAB II
PEMBAHASAN
oleh Reiheer von Stein pada 1821, kemudian menjadi ‘bureaucracy’ yang akhir-
akhir ini ditandai dengan cara-cara kerja yang rasional, impersoal dan leglistik
(Thoha, 1995 dalam Hariyoso, 2002). Birokrasi menurut Evers dalam Zauhar
administrasi publik.Makna ini adalah sejalan dengan ide Weber tentang birokrasi,
secara diametral (bertentangan satu sama lain yang tidak mungkin mencapai titik
temu):
1. Secara Positif: Birokrasi sebagai alat yang efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya alat yang efisien dan efektif
ini maka tujuan suatu organisasi (privat maupun publik) lebih mudah
tercapai.
3
sesuatu yang penuh dengan kekakuan (inflexibility) dan kemandegan
b. Fungsi politik, yaitu memberi input berupa saran informasi, visi, dan
tujuan.
aparatur negaranya masing-masing mau tidak mau harus mampu berlari dengan
4
2.3 Dampak Korupsi terhadap Demokrasi Pemerintahan
Korupsi pada birokrasi level bawah jumlahnya banyak tetapi nilai tidak
birokrasi dengan masyarakat umum, sejak jenjang paling atas sampai dengan
diantaranya:
5
keterangan tanah dan mutasi tanah, Serifikasi Tanah dan sebagainya.
untuk jatah Kepala Desa setiap terjadi mutasi tanah di Desanya diluar
Penggunaan Lahan (RPL) dan Rencana Tapak (site plan), Analisa Dampak
Bangunan (IMB), Ijin Lingkungan (HO), Ijin Pengunaan Air Bawah Tanah
politik.
pelayanan yang ideal seharusnya tidak memiliki kegiatan atau pekerjaan lain
dapat maksimal apabila bila semua waktu dan konsentrasi aparat benar-benar
Kondisi pelayanan yang ideal di atas dalam realitasnya sangat sulit untuk
6
pembagian kerja, serta sikap pimpinan kantor yang sewenang-wenang
fakta penyebab sulitnya aparat birokrasi berkonsentrasi secara penuh pada tugas-
pelayanan dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tugas-tugas lain di luar
tugas pelayanan.
dibebankan oleh pimpinan kepada aparat pada tingkat bawah yang menjalankan
pejabat yang melakukan tindak korupsi.Akibat dari itu, hutang-hutang negara pun
Bambang Yudoyono. Pada saat itu hasil dari korupsi itu sendiri menjadi kabar
7
harus menjual obligasi/SUN dalam dollar AS di pasar modal dengan bunga
asing. Meningkatnya PDB Indonesia tak hanya dibentuk oleh kinerja orang
Indonesia, tetapi juga peran asing sehingga balas jasa faktor produksi pada
Menurunnya rasio utang terhadap PDB diikuti meningkatnya stok utang. Tahun
2004, total utang pemerintah jika dirupiahkan Rp 1.295 triliun. Tahun 2008
Utang baru
Anatomi APBN terdiri dari penerimaan pajak, bea cukai, dan PNBP.
Utang dan pengeluaran berunsur biaya rutin (pembayaran gaji PNS), biaya
pembangunan, bagian daerah (dana alokasi khusus dan dana alokasi umum),
Dari segi APBN, beberapa tahun terakhir ini, penerimaan negara di luar
utang sudah lebih kecil dari biaya rutin dan pengeluaran pembangunan. Artinya
baru. Untuk mengangsur utang lama dan bunga utang, pemerintah membuat
utang baru.
8
Di sini ada dua aspek berbahaya: utang baru selalu lebih besar dari
angsuran utang lama. Akibatnya, utang kita terus meningkat. Kedua, utang
pendek (5-10 tahun), dan dari pasar modal. Bunga utang pada masa lalu amat
kita dengan Jepang mengingat Jepang memiliki kinerja ekonomi amat maju,
aset ekonomi produktifnya tersebar di seluruh dunia, utangnya dalam yen dan
dari dalam negeri, praktis tanpa utang keluar negeri. GNP Indonesia lebih kecil
dari PDB. Negara-negara berekonomi kuat, GNP-nya lebih besar dari PDB.
memakai dana IMF 35 miliar dollar AS, Korsel dan Singapura dalam antrean.
negara pada saat itu mulai melemah dan sangat mengkhawatirkan. Ini pun
9
2.3.4. Menghambat Investasi dalam/luar negeri
10
2.3.5. Birokrasi terkesan bukan milik masyarakat untuk memperoleh
lapangan kerja
Dewasa ini korupsi terjadi bukan hanya ada dilingkungan birokrasi dan
eksekutif saja, baru-baru ini Mentri dari Kabinet kita ditangkap KPK, beberapa
anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang mewakili
hukum Polisi, Jaksa dan Hakim bahkan sampai pada Ketua Mahkamah Konstitusi,
akibat, antara lain pada anggaran belanja negara yang sumbernya sudah langka
meningkatkan berbagai risiko bagi investor, baik yang berasal dari dalam maupun
Disisi lain begitu merugikan masyarakat untuk memperoleh lapangan kerja dan
11
yang memilikipenghasilan, tetapi tumbuhnya kesempatan berusaha yang
negara yang penduduknya miskin yang hasilnya menunjukan bahwa korupsi telah
Untuk itu dalam menekan korupsi dijajaran birokrasi melelui reformasi birokrasi
nampaknya tidak cukup, karena setiap saat birokrasi dilembaga legislatif dan
usaha yang dilakukan birokrasi yang mengarah pada kegiatan korupsi. Demikian
pemegang kekuasaan baik yang ada dalam jajaran eksekutif, legislatif maupun
yudikatif. Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam usaha pemberantasan
lembaga tersebut terutama pada saat pembuatan kebijakan dalam bentuk aturan
masyarakat, memiliki moral yang tangguh, integritas dan kompeten yang mampu
12
melahirkan profesionalisme, berpegang teguh pada filosofi prinsip kehati-hatian
yaitu amanah dan transparan dalam setiap langkah dan perbuatan. Perlu diingat
bahwa negara kita adalah negara hukum, karena itu kebijakan harus berlandaskan
berkuasa
birokrasi mengubah dirinya menjadi lebih baik. Kedua, faktor eksternal berkenaan
birokrasi.
masyarakat dalam menuntut pelayanan yang lebih baik tak serta merta diimbangi
bersifat emosional, jauh dari karakter ideal birokrasi, yaitu suatu hubungan yang
bersifat impersonal. Harus diakui bahwa perbedaan kultur di dunia barat dan timur
masyarakat.
13
yang memadai.Setiap masyarakat yang dilayani terdiri dari masyarakat yang
mampu dan tak mampu secara fisik dan non fisik.Mereka yang secara fisik tak
bola.Sedangkan mereka yang tak mampu secara non fisik, seperti masalah
finansial, harus diberikan insentif yang seimbang agar pelayanan tetap diberikan
diskriminasi bagi kelompok masyarakat yang tak memiliki akses secara langsung
pada pemerintah, sebab hanya mereka yang dikenal secara personal saja yang
serta mampu menjawab setiap persoalan tidak saja secara struktural, namun
fungsional.
aturan dan norma yang berlaku, sehingga sulit menyelesaikan masalah secara
regulasi. Apakah dengan alasan yang sama pemerintah mesti menolak pelayanan
kepada masyarakat? Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan fungsional yang dapat
14
menyelesaikan hingga ke akar masalah.Dalam konteks ini birokrasi seringkali
pelayanan secara fungsional juga tidak tepat, sebab semua pelayanan pada
komisi yang bersifat mezzo-struktur disamping lembaga formal yang telah ada,
15
dinamisasi serius kalau tidak ketegangan yang berkesinambungan.Akibatnya,
kebocoran anggaran APBN oleh Badan Anggaran, serta bobolnya APBD pada
dengan para elit dalam masa sirkulasi kekuasaan. Komitmen tersebut berupa
transaksi politik yang berujung pada persoalan siapa dapat apa, berapa banyak dan
kapan. Dalam konteks ini terbangun koalisi efektif antara eksekutif dan legislatif
memobilisasi sumber daya melalui sebagian anggota tim sukses yang berasal dari
jajaran birokrasi.
namun elit berkuasa, yang dapat dilihat dari sikap dan orientasinya yang
16
2.3.7. Keraguan Masyarakat terhadap setiap kebijakan yang dilaksanakan
oleh Birokrasi
publik sering atau selalu dikeluhkan karena ketidak efisien dan efektif, birokrasi
sering kali dianggap tidak mampu melakukan hal-hal yang sesuai dan tepat, serta
kinerja birokrasi yang tidak inovatif dan responsive, cenderung kaku oleh aturan
yang ada bukan pada lingkungan masyarakat. Hal ini sangat memerlukan
diperlukannya
persoalan tersebut.
persoalan tersebut, saat ini malah diperhadapkan dengan etika aparatur birokrasi
dan terutama adalah dimiliki oleh aparatur daerah, dalam memenuhi fungsinya
dalam pelayanan public yang harus bertanggung jawab secara hukum, kemudian
bureaucracy.
Salah satu kendala dalam pelayanan public terutama di daerah saat ini,
tingkat bawah atau bias disebutstreet level bureaucracy diperhadapkan oleh aturan
17
yang ada untuk menyediakan pelayanan public, yang tuntutannya sangat beragam
kurang fleksibel, tidak responsive dan cenderung kaku dengan aturan yang ada.
yang diproduk, menjadikan birokrasi tak mampu membuat kebijakan yang efektif
18
Sikap ekslusivisme dan seakan tau semua masalah mendorong birokrasi
membuat masyarakat tak percaya apa yang selama ini dikerjakan oleh pemerintah.
Gambaran ini setidaknya disinggung oleh Osborne & Gaebler (1992) dalam
dengan baik.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(bertentangan satu sama lain yang tidak mungkin mencapai titik temu).Secara
Positif, birokrasidiartikan sebagai alat yang efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan tertentu. Secara Negatif, birokrasi diartikan sebagai alat untuk memperoleh,
goals), sifat pengabaian (alienation) serta otomatis (automatism) dan menutup diri
yang tidak efisien, pelayanan public yang mengecewakan dan terabaikan, APBN
menurun dan hutang Negara meningkat, menghambat investasi dalam dan luar
20
3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar para pembaca tidak
melakukan hal-hal yang termasuk ke dalam tindak korupsi yang tentunya akan
merugikan banyak kalangan.
DAFTAR PUSTAKA
21
Parliamentary.2010.Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik.(Online).Available:
http://kebebasaninformasi.org/2010/10/26/kinerja-birokrasi-pelayanan-
publik/(diakses pada tanggal 9 Maret 2015 pukul 17.00 WITA)
Suryana.Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Mengikis Korupsi di Lingkungan
Birokrasi.(Online).Available:
http://digilib.unpas.ac.id/download.php?id=4225(diakses pada tanggal 9 Maret
2015 pukul 17.15 WITA)
Butuni,Al.2010. Diskresi Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Publik Peluang
danTantangan.(Online).Available:
http://www.academia.edu/4834674/DISKRESI_PEMERINTAH_DAERAH_DAL
AM_PELAYANAN_PUBLIK_PELUANG_DAN_TANTANGAN (diakses pada
tanggal 10 Maret 2015 pukul 10.15 WITA)
(Online) Available
:http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=11207&coid=1&caid=26&gid
=2 (diakses pada tanggal 10 Maret 2015 pukul 11.42 WITA)
https://www.scribd.com./doc/120239121/Birokrasi-dalam-Era-Keterbukaan-
Informasi-Publik-pdf (Diakses pada tanggal 9 Maret 2015, pukul 23.00 WITA)
22