Uts Penggolongan Obat 1
Uts Penggolongan Obat 1
Uts Penggolongan Obat 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus
sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan. (Jan,2001).
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Obat Antitusif
B. Pengertian Obat Ekspektoran
C. Pengertian Obat Bronkodilator
D. Penegrtian Obat Kardiofaskular
E. Pengertian Obat Antimikroba
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pegertian Obat Antitusif
B. Untuk mengetahui pengertian Obat Ekspektoran
C. Untuk mengetahui Pengertian Obat Bronkodilator
D. Untuk mengetahui pengertianObat Kardiofaskular
E. Untuk mengetahui Pengertian Obat Antimikroba
1
D. Manfaat
A. Manfaat bagi institusi
Manfaat makalah ini bagi Institusi pendidikan kesehatan
adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa sebagai
peserta didik dalam mengetahui penggolongan obat
B. Manfaat bagi mahasiswa
Manfaat makalah ini bagi mahasiswa baik penyusun
maupun pembaca adalah untuk menambah wawasan mahasiswa
dalam mengetahui tentang penggolongan obat
C. Manfaat bagi masyarakat
Manfaat makalah ini bagi masyarakat adalah untuk menambah
wawasan masyarakat mengenai penggolongan obat
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Antitusif
1.1.1 Pengertian
Antitusif atau cough suppressant merupakan obat batuk yangmenekan
batuk, dengan menurunkan aktivitas pusat batuk di otak dan menekan
respirasi.Misalnya dekstrometorfan dan folkodin yang merupakan
opioid lemah. Terdapat jugaanalgesik opioid seperti kodein, diamorfin
dan metadon yang mempunyai aktivitas, (Martin, 2007).
Antitusif selalu digunakan merupakan opioid dan
derivatnyatermasuk morfin, kodein, dekstrometorfan, dan fokodin.
Kebanyakannya berpotensi untukmenghasilkan efek samping termasuk
depresi serebral dan pernafasan. Juga terdapatpenyalahgunaan, (Sulistia,
2008).
Antitusif adalah obat yang menekan refleks batuk, digunakan pada gangguan
salurannafas yang tidak produktif dan batuk akibat teriritasi. Secara
umum berdasarkan tempat kerjaobat antitusif dibagi atas antitusif yang
bekerja di perifer dan antitusif yang berkerja disentral. Antitusif yang
bekerja di sentral dibagi atas golongan narkotik dan non-narkotik,
(Anief, 2010).
Batuk mungkin merupakan gejala dari suatu penyakit dasar seperti
asma atau penyakit refluks gastroesofagus yang harus dipastikan dulu
sebelum meresepkan antitusif. Batuk mungkin juga mempunyai
komponen kebiasaan yang nyata. Pada keadaan dimana penyebabnya
tidak diketahui, penggunaan antitusif mungkin berguna yaitu untuk
batuk yang mengganggu tidur. Antitusif dapat menyebabkan retensi
sputum, yang mungkin membahayakan bagi pasien bronkitis kronis dan
bronkiektasis, (Tjay, 2007).
3
1.1.2 Contoh obat antitusif :
1. Dekstrometorfan
4
2. Kodein fosfat
5
usus, stimulasi kremoreseptor dan penekanan reflek batuk.
Kontraindikasi
3. Prometazin
6
kehamilan, 25 mg menjelang tidur, naikkan bila perlu
maksimal 100 mg/hari.
Cara penggunaan: Ikuti anjuran dokter dan baca informasi
yang tertera pada kemasan promethazine sebelum mulai
mengonsumsinya. Promethazine dapat dikonsumsi sebelum
atau sesudah makan, Pastikan ada jarak waktu yang cukup
antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi promethazine pada jam yang sama tiap hari
untuk memaksimalisasi efeknya
Mekanisme Kerja: Daya kerjanya menekan SSP
4. Asetilsistein
7
hipersensitif seperti urtikaria dan bronkospasme (jarang
terjadi). Pada penggunaan aerosol, iritasi nasofaringeal
dan saluran cerna seperti pilek (rinore), stomatitis,
mual, muntah.
Dosisi & Cara pengunaan: Nebulasi (3,5) : 3-5 mL
larutan 20% atau 6-10 mL larutan 10%, diberikan
melalui face mask atau mouthpiece, 3-4 kali sehari. Jika
diperlukan 1-10 mL larutan 20% atau 2-20 mL larutan
10%, setiap 2-6 jam. Oral (kaplet, granul atau tablet
effervescent) (3) : 200 mg 2-3 kali sehari. Anak 1-2 th :
100 mg 2 kali sehari; anak 2-7 th : 200 mg 2 kali sehari.
Mekanisme Kerja: Asetilsistein memecah ikatan
disulfida pada dahak.
5. Ambroxol
8
Kontraindikasi: Tidak boleh digunakan pada pasien
yang diketahui hipersensitif terhadap komponen
kompenen obat. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan ulkus lambung atau penyakit maag.
Efek samping: Gasintrostinal yang ringan dann reaksi
alergi Dosisi: Dewasa: dosis harian 30 mg (satu tablet
ambroxol) sampai 120 mg (4 tablet) diambil dalam 2
sampai 3 dosis terbagi, Anak-anak sampai 2 tahun:
setengah sendok teh sirup ambroxol dua kali sehari,
Anak-anak 2-5 tahun: setengah sendok teh sirup 3 kali
sehari, Anak-anak lebih dari 5 tahun: Satu sendok teh
sirup 2-3 kali sehari.
Cara pengunaan: ambroxol tablet dan sirup, setiap tablet
mengandung ambroxol 30 mg; pada kemasan sirup,
setiap 5 ml sirup mengandung ambroxol 15 mg.
Mekanisme Kerja: Memperlancar pengeluaran sekret
yang kental dari kelenjar mukosa dalam saluran
pernapasan sehingga melegakan pernapasan.
Mengurangi batuk dan volume dahak sehingga sekresi
lendir akan menjadi normal kembali.
1.2 Ekspektoran
1.2.1 Pengertian
Ekspektoran adalah obat yang dapat merangsang pengeluaran
dahak dari saluran pernafasan (ekspektorasi) adalah senyawa yang
mempermudah atau mempercepat pembuangan secret brongkus dan
trakea dengan cara merangsang lambung lender lambung dan
selanjutnya secara reflek memicu pengeluaran saluran nafas sehingga
menurunkan kekentalan dan mempermudah pengeluaran dahak.
9
1.2.2 Contoh obat ekspektoran :
1. Allerin
2. Defan
Indikasi:batuk berdahak disertai dengan bensin,hidung
tersumbat ,pilek,dan batuk karena alergi.
Kontraindikasi:jangan digunakan bagi penderita yang
memiliki riwayat hipersensitif,phenylpropanolamine
Komposisi :klorfeninamimaleat 1 mg,fenilpropanolamin
HCI 8 mg gliserilguaiakolat 50 mg
10
Dosis :dewasa 4 sendoktakar 3-4 x sehari.anak:6-12
tahun:2 sendoktakar 3-4 x sehari
Efeksamping :sedasi,kantuk,gangguan
pencernaan,gangguan
prikomotor,takikkardi,aritmia,mulutkering,palpitasi,retens
iurin.
Mekanisme :obat ini bekerja dengan menyesutkan
pembuluh darah(vena danarteri).dalam tubuh.pengerutan
pembuluh darah disinos,hidung dan dadah membuat area
tersebut,sehingga menurunkan nafsu makan.
3. Itrabat
11
mekanisme :meningkatkan ekskresi elektrolit ekstraseluler
dan air keluar dari tubuh.memblokir situs-situs H1-
reseptor pada jaringan.menghapussan dari sekresi dari
saluran pernapasan ;penghapusan sputum;menurunkan
vikositas dan kerekatan sekresi.
Efeksamping :mengantuk,mual,muntah,diare,sakit
perut,pusing.dosis berlebihan kemungkinan menimbulkan
asidosis.
4. OBH
12
Mekanisme :selalu gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk
yang tercantum pada kemasan,atau sesuai dengan anjuran
dokter anda
5. Graxine
13
1.3 Bronkodilator
1.3.1 Pengertian
Mulut kering
Batuk-batuk
Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare
14
Tanggan gemetar
Kram otot
Jantung berdebar
1.3.4 Dosis dan cara pemakaian
1.3.5 Indikasi
1.3.6 Kontraindikasi
1. Teofilin
15
agar udara bisamengalir dengan lebih bebas. Obat ini membuat
otot-otot saluran pernapasan lebih rileks serta menurunkan
respons paru-paru terhadap penyebab iritasi.
Mekanisme obat: Mekanisme kerja utama yaitu dengan
cara relaksasi otot polos menekan stmulan yang terdapat
pada jalan nafas teofilin bekerja dengan cara kompetitif
non siklektif phosphodiesteraseinhibitor
Efek samping:
- Mual dan muntah
- Sakit atau kram perut
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan.
- Gangguan tidur atau insomnia.
- Diare
- Kehilangan selera makan
- Sering buang air kecil.
- Merasa pusing dan sakit kepala
Dosis:
- Dewasa:130-150mg, jika di perlukan dapat dinaikan
menjadi 2 kalinya
- Anak-anak 6-12 tahun: 65-150mg, kurang dari 1
tahun:65-75mg, 3-4 sehari sesudah makan
- Tablet lepas batas lambat: 1 tablet per hari tergantung
respons masing-masing dan fungsi pernafasan.
Indikasi: Dianjurkan Obrtruksi saluran nafas yang
revesibel,serangan asma berat.
Kontra indikasi: Tidak dianjurkan penggunaan pada
pasien dengan penyakit jantung., hipertensi, hipertiroid,
ulkus lambung, epilpsi, lansia, gangguan hati, kehamilan
dan menyusuI
16
2. Salbutamol
17
Efek samping :
- Efek samping yang timbul karena pemakaian
salbutamol:
- Gangguan sistem saraf (gelisah, gemetar,pusing,
sakit kepala, kejang, insomnia.)
- Nyeri dada
- Muntah
- Diare
- Anorexia
- Mulut kering
- Iritasi tenggorokan
- Batuk
- Gatal
- Tachycardia
- Ruam pada kulit
Dosis: Salbutamol tersedia dalambentuk tablet, sirup,
cairan untuk penguapan saluran nafas da inhaler efek
salbutamol timbul setelah 5-15meni penggunaan dan
bertahan 3-5jam
3. Tiotropium
18
Indikasi: Dianjurksn terapi pemeliharaan obstruksi
paru kronik termasuk bronchitis dan enfisema kronik
dan dispnea yang menyertai.
Kontraindikasi: Hypersensitivitas terhadap tiotropium
bromide dan atropium atau turunannya (misalnya
ipratropium atau oxitropium , IPATROPIUM
Mekanisme kerja obat: Meningkatkan kondisi pasien
dengan melakukan fungsi-fungsi membuka saluran
udara dari paru-paru
Efek samping: Mulut kering,Peningkatan denyut
jantung ,Peningktann kabur, Kesulitan kencing, Mual
, Hypersensitive.
Dosis ;Dewasa (termasuk lansia) 1x sehari satu kapsul
untuk inhalasi
Tidak boleh ditelan tidak boleh digunakan lebih dari
1kali sehari
4. Salmeterol
19
Kontraindikasi: hipersensitivitas, penyakit jantung
iskemik
Mekanisme kerja :Salmeterol bekerja bekerja pada
saluran pernafasan dengan merelaksasi otot membuka
saluran udara untuk meningkatkan pernafasan. Obat ini
bekerja dengan segera dan tidak boleh di gunakan
untuk serangan kesulitan bernafas tiba-tiba.
Efek samping:
- merasa gelisah dan detak jantung tidak teratur
- iritasi tenggoroka dan suara menjadi serak
- batuk-batuk dan mulut terasa kering
- sesak napas, sakit kepala dan pilek
Dosis :
- Untuk dewasa: bubuk inhalasi: 1 hirup(50 mcg) 12
jam
- Untuk anak-anak: anak-anak minimal 4 tahun:
bubuk inhalasi: hirup (50 mcg)30-60 menit
sebelum olahraga.
5. Formeterol
20
Indikasi : Gejala obstruksi bronkus pada asma bila
pengobatan dengan korti kosteroid tidak mencukupi.
Kontraindikasi: Tidak dianjurkan hipersensitif
terhadap obat dan komponen obat.
Mekanisme kerja: Obat ini bekerja pada saluran udara
dengan membuat relaks otot dan membuka saluran
udara untuk meningkat pernafasan dan dapat membantu
beraktivitas secara normal.
Efek samping: Sakit kepala, Gangguan tidur, Agitasi,
Lemah ,Tremor ,Kram otot,
Dosis: Formeterol tersedia dalam bentuk kapsul, jangan
menelan kapsul dengan mulut. Inhalasi serbuk asma
4,5? Mcg 1? Aktuasi 1-2 kali sehari pagi atau malam
ditambah hingga 18 mcg 2 kali sehari pada obstruksi
saluran nafas berat, maksimun 4 atau 8 aktuasi dosis
peliharaan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.
1.4 Kardiofaskular
1.4.1 Pengertian
Obat cardiovasculer atau obat jantung dan pembuluh darah terbagi dari
16 golongan yaitu:
Obat Glikosida adalah obat yang biasa nya digunakan untuk gagal
jantung,gagal jantung sendiri ialah suatu keadaan serius dimana jumlah
darahyang dipompa oleh jantung setiap menit nya (cardiac output,curah
jantung)tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen
dan zat zat makanan
Obat ivabradine :obat yang biasanya di gunakan untuk gagal
jantung kronis pada orang dewasa yang kurang cocok beta blokers
Mekanisme : meningkat kan kondisi pasien dengan melakukan
fungsi – fungsi seperti mengurangi denyut jantungdan untuk
menurunkan kebutuhan darah
21
Dosis: dewasa po –awal 5 mg 2x sehari tingkatkan 7.5 mg dua
kali sehari setelah 3-4 minggu bila di perlukan.
Dosis anak anak harus dengan konsultasi dari dokter
Kontaindikasi:
Indikasi: untuk sakit dada,gagal jantung abnormal cepat,
Efek samping : Umum: yang di alami fenomena visual
terang,penglihatan kabur,denyut jantung yang lambat
(bradycardia),tekanan darah yang tidak terkontrol,pusing,sakit
kepala,konduksi impuls elektrik yang melambat antara rung
pada jantung.
Cara pemakaian : tablet ivabradine di komsumsi secara
rutin,obat ini di gunakan dua kali sehari pada waktu makan
(pada waktu sarapan dan makan malam).
Obat antiangina obat yang digunakan untuk permasalahan jantung
yang berupa nyeri dada sementara atau suatu perasaan yang
tertekan,yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen
Obat Nitroglycerin (IV)
Mekanisme : kandungan nitrat dalam Nitroglycerin
menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh
darah,merangsang guanylate cyclase dan merendah kan
sitosolik,mengurangi permintaan otot jantunguntuk
oksigen,menghilangkan spasme dari arteri koroner dan
dapat mendistribusikanaliran darah arteri koroner ke area
area paling memerlukan.
Dosis : 5-10 mcg/menit IV melalui infus setelah dilusi,di
tambah 5mcg/menit ivsetiap 3-5 menit sampai beberapa
respon terlihat jika tidak ada respon dengan 20 mcg/menit
boleh di tingkatkan dosis sebesar 10 mcg/menit dan
sesudah di perlukan,tambahan sebesar 20 mcg/menit bisa
di berikan.
Kontraindikasi : hipotensi akut hipovolemia,anemia
Indikasi : gagal jantung dan angina
22
Efek samping : pemberian IV (khusus nya jika di berikan
dengan terlalu cepat),bisa menyebabka efek CV (hipotensi
akut,kegelisahanretosternal,bergelojak,tachycardia) efek
GI (muntah –muntah,sakit pada bagian perut),efek CNS
(sakit kepala,kepeningan,ketakutan,kegelisahan,kejang
otot,syncope)
Intruksi khusus : jauhi dari pasien dengan hipotensi
akut,hipovolemia,gagal jantung dalam kaitan dengan
adanya gangguan atau meningkat nya tekananyang
berhubungan dengan trauma atau pendarahan,gunakan hati
hati pada penderita disfungsi hati atau ginjal
akut,malnutrisi,atau hipotermia, jangan di berikan pada
pasien yang mengkomsumsi inhibitor phospodiesterase
dalam waktu 24 jam terakhir
Obat antiaritmia menurunkan otomatisitas pacu jantung ektropik
lebih dari pada nodus sinoatrial,terutama di capai dengan
menghambat secara selektif saluran natrium atau saluran kalsium
dari pada sel yang didepolariasi. Obat Penghambat saluran yang
berguna untuk pengobatan mempunyai afinitas nya sangat rendah
untuk saluran lainnya.
Contoh obat
1. Propanolol
23
kondisi lainnya. Obat ini di gunakan setelah serangan
jantung guna meningkatkan kesempatan bertahan hidup,
dan obat ini juga dapat mencegah migrain dan nyeri
dada,menurunkan tekanan darah membantu mencegah
stroke,serangan jantung,dan masalah ginjal.
Dosis : 40 mg di minum langsung 2 kali sehari
Komposisi : tiap tablet mengandung propranolol
HCI 10 mg, HCL 40 mg
Mekanisme : obat penghambat beta- adrenoseptor
yang terutama di gunakan untuk terapi takiaritmia
dan atiangia.
Kontraindikasi : jangan di berikan pada penderita
asmabronkial dan penyakit paru obstruktif menahun
yang lain,penderita asidosis metabolik (diabetes
melitus),penderita dengan payah jantung termasuk
payah jantung terkompensasi dan cadangkan
kapasitas jantungnya kecil,kardiogenik syok.
Indikasi : angina,aritmia,hipertensi,pencegahan
migrain.
Efek samping : gatal – gatal,kesulitan
bernafas,pembengkakan wajah,bibir,lidah dan
tenggorokan. Dan jika detak jantung cepat, lambat
atau tak teratur,kepala berkunang –
kunang,pingsan,pembengkakan tumit atau
kaki,mual,nyeribperut bagian atas,gatal,hilang nafsu
makan,urin berwarna gelap,feses berwarna
pucat,sakit kuning (kulit atau mata kekuningan).
Cara pemakaian : komsumsi obat ini hanya melalui
mulut, umumnya 2-4 kali sehari atau seperti di
resepkan oleh dokter dan komsumsi obat ini
sebelum makan (dan menjelang tidur,jika di
jadwalkan komsumsi 4 kali sehari). Takar obat cair
24
dengan sendok atau alat khusus obat yang di
sediakan jika ada,jika tidak tersedia mintalah
sendok takar obat pada apoteker anda dan jangan
menggunakan sendok rumahan untuk menghindari
pemberian dosis yang salah.
2. Alprenolol : deskripsi alprenolol adalah beta blocker non
selektif yang di gunakan dalam pengobatan
hipertensi,edema,ventrikular tachycardias, dan fibrilasi
artial.alprenolol bersifat nonpolar dan hidrofobik, dengan
daya larut rendah hingga sedang.
Dosis:200-400 mg/hari sesuai dosis yang di
tentukan.
Mekanisme : mem blok stimulasi katekolamin
reseptor B1 adrenerik di jantung dan otot polos
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penurunan
jantung,curah jantung,tekanan darah histolik dan
diastolik,dan mungkin hipotensi ortostatik, dan
mungkin hipotensi ortostatik refleks.
Indikasi : untuk pengobatan hipertensi,kejang,dan
arrhythmia
Efek samping:efek CNS
(kelelahan,depresi,pusing,kebingungan,)
Cara pemakaian : bisa melalui oral
3. Oksprenolol
Dosis : : hipertensi, 80-160 mg sehari dalam 2-3
dosis terbagi,tingkatkan jika diperlukan dengan
interval 1-2 minggu: maksimal 480 mg sehari.
Mekanisme : meningkatkan kondisi pasien dengan
melakukan fungsi santai dan pelebaran pembuluh
darah
25
Kontraindikasi : tidak boleh di komsumsi jika anda
memiliki gagal jantung,myasthenia
gravis,bronkospasme,kerusakan hati,penyakit
jiwa,rhinitis alergi
Efek samping : edema paru,hipotensi
postural,interval pr yang berkepanjangan,sinus
penangkapan,debaran jantung,sakit dada.
Cara pemakaian :oxprenolol di gunakan dalam pe a
rawatan,kontrol,pencegahan,dan perbaikan
penyakit seperti tekanan darah tinggi,kegelisahan.
4. Metoprolol:
.
Dosis : bagi hipertensi 100 mg 1 kali sehari
mungkin akan di tingkatkan hingga 200 mg perhari
yang terbagi dalam beberapa kali.
Mekanisme : untuk menghalangi aksi suatu zat
kimia alami tertentu dalam tubuh pasien yang
mempengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Kontraindikasi : hipertensi , gagal jantung
nyata,syok kardiogenik.
Indikasi : angina hipertensi,infark meokardiak
akut dengan hemodinamika stabil.
Efek samping : mulut
kering,sembelit,mulas,muntah dan diare
26
Cara pemakaian : secara oral atau mulut
5. Bisoprolol:
27
1.5 Antimikroba
1.5.1 Pengertian
adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan
manusia. Antibiotic adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba,
terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat mikroba jenis lain.
Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi
pada manusia, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif
setinggi mungkin. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik
untuk mikroba, tetapi relative tidak toksik untuk hospes. Sifat toksisitas
selektif absolute belum atau mungkin tidak akan diperoleh.
1.5.2 Resistensi
1. Resistensi genetic
a. Mutasi spontan
Gen mikroba berubah karena pengaruh AM
Terjadi seleksi, galur resusten bermultiplikasi, yang peka
terbasmi populasi resisten
b. Resistensi dipindahkan
Transformasi
Transduksi
Konjugasi
2. Resistensi silang
Keadaan resistensi terhadap animikroba tertentu yang juga
memperlihatkan resistensi terhadap antimikroba yang lain.
28
b. Reaksi Idiosinkrasi: gejala reaksi abnormal yang diturunkan secara
genetik.
c. Reaksi Toksis: Menentukan terjadinya reaksi toksis yaitu fungsi
organ sehubungan dengan biotransformasi dan ekresi obat.
29
Obat yang termasuk golongan ini adalah rifamfisin,
dan golongan kuinolin.
1. Antibiotik B-laktam
2. Turunan amfnikol
3. Turunan tetrasklin
4. Aminoglikosida
5. Makrolida
6. Polipeptida
7. Linkosamida
30
8. Polien
9. Ansamisin
10. Antrasiklin
31
turgor dari dalam,dinding sel akan pecah atau lisis sehingga bakteri
akan mati.
32
a. Golongan penisilin digunakan untuk mengobati infeksi pada
saluran nafas bagian atas ( hidung, tenggorokan) seperti sakit
tenggorokan.
Contoh obatnya ialah:
1. Ampisilin
2. Amoksisilin
33
- Anak-anak(7-12tahun): 10ml sirup 125mg/5ml
Mekanisme kerja:
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat s
atu atau lebih pada ikatanpenisilin-protein
b. Golongan sefalosporin digunakan untuk mengobati infeksi
saluran pencernaan bagian atas (hidung dan tenggorokan).
Contoh obatnya ialah:
1. Sefadroksil
34
Dosis: Dewasa: 2-4g/hari dalam dosis terbagi dalam 12 jam
Mekanisme kerja: bekerja dengan cara mencegah proses
sintesis dinding sel bakteri
3. Sefotaksim
35
Efek samping: gangguan saluran cerna, anoreksia, dermatitis,
urtikaria, anafilaksis
Dosis:
- Dewasa: 500mg 4x sehari,
- Anak: 25-50mg/kg/BB/hari terbagi menadi 4 dosis
Mekanisme kerja: menghambat atau menginhibisi sintesis
protein pada bakteri dengan cara mengganggu fungsi subunit
30S ribosom.
2. Doksisiklin
36
Indikasi: penyakit tifus, paratifus, salmonelosis, influenza
(terutama infeksi meningual).
Kontraindikasi: hipersensitif
Efek samping: diskrasia darah, gangguan saluran cerna,
reaksi neurotoksik, reaksi hipersensitif, sindroma kelabu.
Dosis: Dewasa, anak-anak, bayi berumur dari 2 minggu
50mg/kg/BB/hari dalam dosis terbagi 3-4.
Mekanisme kerja: menghambat sintesa protein
2. Tiamfenikol
37
e. Golongan makrolid digunakan untuk mengurangi infeksi
saluran nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan dan infeksi
telinga.
Contoh obatnya ialah:
1. Klaritromisin
38
Efek samping: mual, muntah, diare, nyeri perut dan dada,
palpitasi, vertigo.
Dosis: 500mg (hari 1), 250mg (hari 2-5)
Mekanisme kerja: menghambat sintesis protein
mikroorganisme.
f. Golongan kuinolin digunakan untuk mengobati sinusitis
akut, infeksi saluran pernafasan bagian bawah serta pneumonia
nosokomial, infeksi kulit dan jaringan kulit, infeksi tulang sendi,
ISK.
Contoh obatnya ialah:
1. Siprofloksasin
39
Efek samping:
Dosis: dewasa 100-400mg 1-2x/hariselama 10 hari
Mekanisme kerja: menghambat dua tipe enzim
3. Levofloksasain
g. Golongam aminoglikosida
Contoh obatnya ialah:
1. Amikasina
40
Efek samping: ototoksis, nefrotoksik
Dosis: 15mg/kg/BB/hari terbagi dalam 2 dosis
Mekanisme kerja: menghambat sintesis protein
2. Gentamisin
41
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
42
memicu pengeluaran saluran nafas sehingga menurunkan kekentalan
dan mempermudah pengeluaran dahak, (Kee, 2004).
43
Daftar pustaka
Anief, Moh. 2010. Ilmu Meracik Obat. Jakarta : Gadjah Mada University
Press
44