SPO Dengue IgG IgM
SPO Dengue IgG IgM
SPO Dengue IgG IgM
DAN IgM
No. Dokumen : 8.1.2.2/
234a/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
TanggalTerbit : 8 September
SOP
2016
Halaman : 1/2
DARMADI
UPTD PUSKESMAS
NIP.19721202 199303
SUKAMARA
1 011
1. PENGERTIAN perangkat cek Dengue IgG / IgM adalah tes
Immunokromatograpi cepat untuk mendeteksi
simultananeous antibodi IgG dan IgM virus dengue dalam
serum darah seluruh manusia atau plasma assay digunakan
sebagai tes skrining untuk infeksi virus dengue dan sebagai
bantuan untuk diagnosis diferensial dari infeksi primer dan
sekunder dalam hubungannya dengan kriteria lain
INTERPRETASI HASIL
A. POSITIF
6. PROSEDUR 1. Kedua IgG / IgM positif
PELAKSANAAN Kontrol line dan kedua garis uji muncul. Ini
mengindikasikan kemungkinan infeksi sekunder akut
2. IgG positif IgM negatif
Kedua garis kontrol dan garis tes kedua (semakin tinggi
garis uji) muncul. Hal ini menunjukkan kemungkinan
infeksi primer
3. IgM negatife IgM Positife
Kedua garis kontrol dan garis tes kedua (garis uji yang
lebih rendah yang lebih dekat ke sampel juga) muncul.
Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi sekunder
atau infeksi masa lalu.
B. NEGATIF
Hanya garis kontrol muncul.
C. INVALID
Hasil tes tidak valid jika sebuah band berwarna tidak
terbentuk di daerah kontrol. sampel harus diuji ulang,
menggunakan perangkat tes baru
1. Laboratorium
2. Poli umum
7. UNIT TERKAIT
1. Laboratorium
2. Poli umum
8. UNIT TERKAIT
3. Kia
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium memasukan 2000 ul reagen Rees
Ecker dalam tabung reaksi
2) Petugas laboratorium memasukan 10 ul sampel ke dalam
reagen Rees Ecker, campur hingga homogen.
3) Petugas laboratorium meletakan kamar hitung yang bersih
dengan kaca penutupnya di meja datar
4) Petugas laboratorium mengocok tabung 1 menit, ambil
reagen Rees Ecker tadi dengan mikropipet kemudian
masukan ke kamar hitung dengan menyentuh pinggir kaca
penutup.
5) Petugas laboratorium mendiamkan kamar hitung 10
menit, agar trombosit mengendap
6) Petugas laboratorium menghidupkan mikroskop
7) Petugas laboratorium menghitung seluruh sel trombosit
dalam bidang besar dengan pembesaran lensa objektif 40
x
8) Jumlah sel trombosit yang ditemukan dikalikan dengan
2000, menghasilkan jumlah trombosit per ul darah
9) Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan
C.Tahap Pasca Analitik
1) Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan pada
lembar hasil pasien
2) Petugas laboratorium matikan mikroskop, jika tidak ada
pemeriksaan lagi.
3) Petugas laboratorium mengemaskan alat-alat dan
membersihkan meja kerja
4) Petugas laboratorium mencuci tangan.
5) Petugas laboratorium mencatat register dan hasil
pemeriksaan pada buku arsip laboratorium
7. DOKUMEN
TERKAIT Buku register laboratorium
Laboratorium
Poli umum
8. UNIT TERKAIT KIA
9. REKAMAN
HISTORIS No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
PERUBAHAN
PEMERIKSAAN ERITROSIT
No. Dokumen : 8.1.2.2/234d
/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 8 September
2016
Halaman : 1/2
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium memasukan 2000 ul reagen Hayem
dalam tabung reaksi
2) Petugas laboratorium memasukan 10 ul sampel ke dalam
reagen Rees Ecker, campur hingga homogen.
3) Petugas laboratorium meletakan kamar hitung yang
bersih dengan kaca penutupnya di meja datar
4) Petugas laboratorium mengocok tabung 1 menit, ambil
reagen Hayem tadi dengan mikropipet kemudian
masukan ke kamar hitung dengan menyentuh pinggir
kaca penutup.
5) Petugas laboratorium mendiamkan kamar hitung 2-3
menit, agar erytrosit mengendap
6) Petugas laboratorium menghidupkan mikroskop
7) Hitung seluruh sel erytrosit dalam 5 bidang besar
dengan pembesaran lensa objektif 40 x
8) Jumlah sel erytrosit yang ditemukan dikalikan dengan
10.000, menghasilkan jumlah erytrosit per ul darah
9) Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan
PEMERIKSAAN LED
No. Dokumen : 8.1.2.2/234e
/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 8 September
2016
Halaman : 1/2
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium memasukan 0,4 ml Larutan Nacl
dalam tabung reaksi
2) Petugas laboratorium mengambil 1,6 ml darah masukan
dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan NaCl tadi
3) Petugas laboratorium mencampur hingga homogen
4) Petugas laboratorium mengisap campuran tadi dengan
menggunakan pallius ball kedalam pipet westergren
6. PROSEDUR
sampai garis tansa nol.
PELAKSANAAN
5) Petugas laboratorium meletakkan pipet westergren pada
rak dengan posisi vertikal , catat waktu
penggantunganya.
6) Petugas laboratorium menghidupkan Timer
7) Setelah 1 jam baca tinggi plasma dalam satuan mm / jam
8) Petugas laboratorium mematikan Timer
9) Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan
PEMERIKSAAN DIFFCOUNT
No. Dokumen : 8.1.2.2/234f
/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
DARMADI
UPTD PUSKESMAS
NIP.19721202 199303
SUKAMARA
1 011
1. PENGERTIAN Pemeriksaan komponen darah yang dilakukan dengan membuat
sedian apus darah kemudian diwarnai maka akan didapat
perbedaan morfologi leukosit berdasarkan daya serap masing-
masing jenis leukosit terhadap zat warna.
2. TUJUAN Untuk mengetahui dan membedakan jenis-jenis leukosit.
3. KEBIJAKAN Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukamara Tahun
2015 tentang uraian tugas petugas laboratorium.
4. REFERENSI 1) Haematologi Kapita Selekta, A.V.Hoffbiand,EGC, Penerbit
buku Kedokteran
2) Penuntun Laboratorium Klinik , R.Gandasoebrata, Penerbit
Dian Rakyat
3) Haematologi Sederhana, FKUI bagian Patologi Klinis , edisi
ke 2
5. HAL-HAL YANG Analis/ petugas laboratorium terlatih mencatat data penderita,
PERLU DI melakukan persiapan pederita, serta peralatan dan reagensia,
PERHATIKAN melakukan tindakan melaksanakan prosedur pemeriksaan,
membuat pencatatan dan pelaporan.
A.Tahap Pra Analitik
1) Petugas laboratorium menyiapkan reagen Giemsa
6. PROSEDUR
2) Petugas laboratorium menyiapkan semua alat dan bahan
PELAKSANAAN
yang diperlukan.
3) Petugas laboratorium memeriksa sampel yang ada,
memenuhi syarat untuk dapat dilakukan pemeriksaan atau
tidak
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium membuat sedian apus darah tipis di
kaca objek
2) Petugas laboratorium membiarkan sediaan kering di
udara
3) Petugas laboratorium meletakkan sediaan yang akan
diwarnai di atas rak pengecatan dengan lapisan darah
diatas.
4) Petugas laboratorium meneteskan methanol ke atas
sediaan sehingga seluruh bagian yang terlapis darah
tertutup semua, biarkan 5 menit
5) Petugas laboratorium membuang kelebihan methanol
yang ada di kaca objek
6) Petugas laboratorium menetes sedian dengan cat giemsa
dan biarkan selama 10 menit
7) Petugas laboratorium menetakkan sediaan dalam sikap
vertikal dan biarkan mengering.
8) Petugas laboratorium menghidupkan mikroskop
9) Setelah kering, petugas laboratorium membaca sediaan
dengan mikroskop pembesaran 100x
10) Petugas laboratorium menghitung 100 sel leukosit yang
terdiri atas : Eosinofil, Basofil, Staff, Segmen , Lymfosit,
dan Monosit.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
MALARIA
No. Dokumen : 8.1.2.2/234f
/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 8 September
2016
Halaman : 1/2
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium membuat sedian apus darah tipis
dan tebal di kaca objek
2) Petugas laboratorium membiarkan sediaan kering di udara
3) Petugas laboratorium meletakkan sediaan yang akan
diwarnai di atas rak pengecatan dengan lapisan darah
diatas.
4) Petugas laboratorium meneteskan methanol ke atas
sediaan darah tipis sehingga seluruh bagian yang terlapis
darah tertutup semua, biarkan 5 menit
5) Petugas laboratorium membuang kelebihan methanol
yang ada di kaca objek
6) Petugas laboratorium menetes sedian darah tipis dan tebal
dengan cat giemsa dan biarkan selama 10 menit
7) Petugas laboratorium meletakkan sediaan dalam sikap
vertikal dan biarkan mengering.
8) Petugas laboratorium menghidupkan mikroskop
9) Setelah kering, petugas laboratorium membaca sediaan
dengan mikroskop pembesaran 100x
10) Petugas laboratorium mengamati adanya parasit malaria
di preparat tersebut.
11) Adanya parasit dilaporkan dengan positif beserta jenis
plasmodium yang ditemukan
12) Tidak ditemukan parasit dilaporkan negatif
PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH
No. Dokumen : 8.1.2.2/234g
/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 8 September
2016
Halaman : 1/2
DARMADI
UPTD PUSKESMAS
NIP.19721202 199303
SUKAMARA
1 011
1. PENGERTIAN Pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat reaksi aglutinasi
antara aglutinogen dalam erytrosit dengan antisera yang telah
diketahui jenisnya.Jika bersesuaian akan terjadi reaksi aglutinasi.
2. TUJUAN Untuk mengetahui jenis aglutinogen didalam darah
3. KEBIJAKAN Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukamara Tahun
2015 tentang uraian tugas petugas laboratorium.
4. REFERENSI 1. Haematologi Kapita Selekta, A.V.Hoffbiand,EGC, Penerbit
buku Kedokteran
2. Penuntun Laboratorium Klinik , R.Gandasoebrata, Penerbit
Dian Rakyat
3. Haematologi Sederhana, FKUI bagian Patologi Klinis , edisi
ke 2
5. HAL-HAL YANG Analis/ petugas laboratorium terlatih mencatat data penderita,
PERLU melakukan persiapan pederita, serta peralatan dan reagensia,
DI PERHATIKAN melakukan tindakan melaksanakan prosedur pemeriksaan,
membuat pencatatan dan pelaporan.
A.Tahap Pra Analitik
1) Petugas laboratorium menyiapkan Anti A, Anti B, dan
Anti AB
2) Petugas laboratorium menyiapkan semua alat dan bahan
yang diperlukan.
3) Petugas laboratorium memeriksa sampel yang ada,
memenuhi syarat untuk dapat dilakukan pemeriksaan atau
tidak
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium meneteteskan 1 tetes anti A, anti B
dan anti AB pada kaca objek secara terpisah
2) Teteskan darah pada masing-masing reagen tadi
3) Diaduk dengan stik sampai rata.
4) Petugas laboratorium mengamati adanya aglutinasi
6. PROSEDUR setelah 2 menit
PELAKSANAAN 5) Untuk memperjelas melihat aglutinasi bisa dilihat
dibawah mikroskop menggunakan pembesaran 10 x
PEMERIKSAAN RHESUS
No. Dokumen : 8.1.2.2/234h
/PKM Sukamara/2016
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 8 September
2016
Halaman : 1/2
B. .Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium meneteskan 1 tetes anti D, dan
Bovine Albumin pada kaca objek secara terpisah
2) Teteskan darah pada masing-masing reagen tadi
3) Diaduk dengan stik sampai rata.
4) Petugas laboratorium mengamati adanya aglutinasi
6. PROSEDUR
setelah 2 menit
PELAKSANAAN
5) Untuk memperjelas melihat aglutinasi bisa dilihat
dibawah mikroskop menggunakan pembesaran 10 x
B.Tahap Analitik
1) Petugas laboratorium mengeluarkan alat tes dari
pembungkus
2) Meminta pasien untuk menampung urinenya dalam
wadah yang bersih,kemudian celupkan strip ke dalam
wadah urine. Jangan melebihi tanda batas MAX
3) Angkat strip setelah 10 detik, letakkan pada bidang datar
yang bersih dan kering.Baca hasil tes dalam 40 detik.
4) Untuk memastikan hasil negative, tunggu hingga 5
6. PROSEDUR menit.Tidak dianjurkan membaca hasil tes jika lebih dari
PELAKSANAAN 30 menit
5) Interprestasi hasil ;
Positif : Terbentuk dua garis berwarna,pada garis test
dan conrol
Negatif : Terbentuk satu garis warna pada zona
control
10 – 99 BTA / 100 LP 1+ 1+
1 – 10 BTA / 1 LP 2+ 2+
>10 BTA / 1 LP 3+ 3+
UPTD DARMADI
PUSKESMAS NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
B.Tahap Analitik
1) Disiapkan slide kering dan bersih dengan 6 lingkaran
2) Dengan mikropipet di masukkan reagen widal ( H, AH,
BH, O, AO dan BO) dengan volume 40 ul ke dalam
lingkaran – lingkaran tadi.
6. PROSEDUR 3) Di masukkan serum dengan volume sampel 40 ul ke dalam
PELAKSANAAN lingkaran – lingkaran tadi, di campur dan di goyang.
4) Apabila hasil positif terjadi aglutinasi .
lihat tingkat aglutinasi pada tiap lingkaran untuk
menentukan titer thypus.( 1/40, 1/80, 1/160, 1/320, 1/640)
UPTD DARMADI
PUSKESMAS NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. PENGERTIAN Salah satu pemeriksaan darah yang berkaitan dengan faal ginjal.
2. TUJUAN Untuk mengetahui kadar asam urat dalam tubuh pasien.
3. KEBIJAKAN Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukamara Tahun 2015
tentang uraian tugas petugas laboratorium.
4. REFERENSI 1) Haematologi Kapita Selekta, A.V.Hoffbiand,EGC, Penerbit
buku Kedokteran
2) Penuntun Laboratorium Klinik , R.Gandasoebrata, Penerbit
Dian Rakyat
3) Haematologi Sederhana, FKUI bagian Patologi Klinis , edisi
ke 2
4) Brosur alat Nesco
5. HAL-HAL YANG Analis/ petugas laboratorium terlatih mencatat data penderita,
PERLU melakukan persiapan pederita, serta peralatan dan reagensia,
DI PERHATIKAN melakukan tindakan melaksanakan prosedur pemeriksaan,
membuat pencatatan dan pelaporan.
A.Tahap Pra Analitik
1) Petugas laboratorium menyiapkan Alat nesco
2) Petugas laboratorium menyiapkan semua alat dan bahan
yang diperlukan.
3) Petugas laboratorium memeriksa sampel yang ada,
memenuhi syarat untuk dapat dilakukan pemeriksaan atau
tidak
B.Tahap Analitik
1) Teteskan darah dari kapiler ke pada sisi tepi dari tes stik.
2) Tes stik akan secara otomatis menyerap darah ke dalam
celah reaksi dan alat akan mulai mengukur selama 20
6. PROSEDUR detik.
PELAKSANAAN 3) Baca hasilnya dan secara otomatis hasil akan mucul pada
layar alat.
B.Tahap Analitik
1) Teteskan darah dari kapiler ke pada sisi tepi dari tes stik.
2) Tes stik akan secara otomatis menyerap darah ke dalam
celah reaksi dan alat akan mulai mengukur selama 2
6. PROSEDUR menit.
PELAKSANAAN 3) Baca hasilnya dan secara otomatis hasil akan mucul
pada layar alat.
B. TAHAP ANALITIK
1) Petugas laboratorium memasukkan urine ke dalam
tabung centrifuge
2) Petugas laboratorium mengamati warna dan
kejernihan, kemudian lakukan pemeriksaan kimia
dengan strip combur test
3) Petugas laboratorium mengamati BJ, pH, lekosit,
trombosit, reduksi, protein, nitrit, urobilinogen,
eritrosit, dan keton, catathasilnya.
4) Centrifuge 3200 RPM selama 3 menit untuk
6. PROSEDUR mendapatkan sedimen
PELAKSANAAN 5) Buang bagian atas urine, dengan gerakan cepat dan
luwes, sisakan bagian bawahnya.
6) Kocok sisa sedimen yang berada di bagian dasar
tabung, ambil 1 tetes kemudian letakkan di objek glass
dan tutup dengan cover glass.
7) Periksa sedimen urine dengan menggunakan
mikroskop perbesaran 10X kemudian 40X untuk
melihat sedimen urine ( epitel, lekosit, eritrosit, kristal,
jamur, cilinder, bakteri)