Laporan Perjalanan
Laporan Perjalanan
Laporan Perjalanan
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat,rahmat serta
karuniaNya kami dapat menyelesaikan Laporan Perjalanan (Tour) ke Museum Balanga yang
dilaksanakan pada Hari Rabu, 16 Desember 2015.
Dalam laporan perjalanan ini kami akan menjelaskan mengenai kegiatan dan juga
tempat yang menjadi tujuan. Lewat laporan ini kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Pak Rikiy yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk bisa melakukan perjalanan ini,
sehingga kegiatan atau aktivitas perjalanan ini dapat berjalan dengan baik dan juga lancar
tanpa ada hambatan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dari
pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
Harapan kami semoga penyusunan laporan ini diterima dan dimengerti serta
bermanfaat bagi kami khususnya maupun pembaca.
Tim Penyusun
1
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
A. Waktu ....................................................................................................4
B. Obyek ....................................................................................................4
C. Biaya .....................................................................................................4
D. Perjalanan dan Kegiatan .......................................................................4
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kota Palangkaraya adalah kota yang kaya akan tempat wisata. Di kota ini
terdapat banyak tempat wisata, baik tempat wisata rekreasi, wisata belanja, dan
wisata ilmu pengetahuan. Kami mengunjungi salah satu tempat wisata budaya yang
ada di Palangkaraya. Kami melakukan perjalanan wisata ini dalam rangka
mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu
Dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Desember
Jam : 12.30 WIB
B. Obyek
1. Museum Balanga
C. Biaya
Biaya dalam melakukan perjalanan ini sebesar Rp. 11.500,00 / orang dengan rincian
sebagai berikut:
1. Transportasi Rp. 9000,00
2. Tiket masuk Rp. 2500,00
D. Perjalanan dan hasil kegiatan
Tepat pada pukul 11.30 WIB kami berkumpul dilokasi pertemuan. Sebelum
kami berangkat kami melakukan diskusi dan tidak lupa kami panjatkan doa sebelum
berangkat. Kemudian setelah berdiskusi kami beramai-ramai menuju daerah (tempat)
tujuan. Kami pergi ke daerah (tempat tujuan dengan menggunakan motor masing-
masing). Saat sampai, kami langsung masuk ke dalam museum dengan membayar
tiket masuk seharga Rp 2.500 per orang. Kami langsung menuju lantai 1, disana
terdapat cerita sejarah museum, Museum Balanga dibangun oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah pada 1972 dan diresmikan pada 6 April 1973. Balanga diambil
dari nama koleksi guci unggulan museum. Bangunan museum awalnya menggunakan
eks Gedung Monumen Dewan Nasional (GDMN) yang dibangun pada 1963. Hingga
1977, Museum Balanga berstatus museum daerah. Sejalan dengan strategi dan sasaran
pembangunan nasional di sektor kebudayaan, pada 1997 dilakukan studi kelayakan
untuk program pengembangan museum sehingga pada 1987 Museum Balanga
berstatus Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Kendati berstatus museum daerah,
anggaran Museum diperoleh dari pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jendral
Pendidikan dan Kebudayaan – dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan dan
Kebudayaan, GVH. Vooger pada 26 November 1990. Selain sejarah, terdapat barang
4
barang bersejarah seperti patung Sapundu, topeng Sababuka, peralatan ritual seperti
ritual Manajah Antang dan Pendeng Sahur Tiwah, pakaian adat dan lainnya. Setelah
puas melihat-lihat di lantai 1, kami menuju ke lantai 2, di sana juga terdapat barang-
barang bersejarah, seperti parang(pisau lantik), tempat menumbuk padi (lisung), alat
membuat tali (jongkong nali), alat menumbuk padi (halu) dan yang menarik perhatian
kami adalah replika rumah betang, rumah adat Kalimantan Tengah. Konstruksi
Betang menggunakan kayu besi atau ulin, bentuknya panjang, lebar, dan tinggi dari
tanah agar terhindar dari ancaman binatang buas atau manusia jahil. Memang, pada
masa itu penduduk hidup di lingkungan terbuka yang jauh dari kampung atau
kelompok masyarakat lainnya.
Tiket Masuk
5
Pintu Masuk
Rumah Betang
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman yang didapat dari perjalanan wisata ini, dapat disimpulkan
bahwa di Palangkaraya banyak tempat wisata yang dapat memberi ilmu pengetahuan dan
juga pendidikan . Contohnya tempat wisata budaya di Palangkaraya yaitu Museum Balanga
yang menjadi tempat edukasi bagi pelajar dan mahasiswa dan juga untuk umum.
3.2 Saran
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang cukup
banyak . oleh karena itu , kegiatan ini sabaiknya terus diadakan dengan mengunjungi tempat-
tempat lain yang ada di Kalimantan Tengah.