Paparan Insentif Dan Disinsentif

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 45

Draft

Pedoman Pemberian Insentif dan Disinsentif


dalam Perwujudan Rencana Tata Ruang

DIREKTORAT PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2018
OUTLINE
BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

BAB III KEDUDUKAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

BAB IV JENIS INSENTIF DAN DISINSENTIF

BAB V KETENTUAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

BAB VI TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

BAB VII INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM TEKNIK PENGATURAN ZONASI

BAB VIII PENUTUPAN


MENIMBANG
1. Pemberian insentif dan disinsentif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengendalian pemanfaatan ruang (Pasal 35 UU 26/2007 dan Pasal 148 PP 15/2010)

2. Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan


rencana tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh Pemerin
tah dan/atau Pemerintah Daerah (Pasal 38 ayat (1) UU 26/2007)

3. Bentuk, besaran, dan mekanisme insentif dan disinsentif penataan ruang di Daerah
diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (Pasal 4 dan Pasal 175 PP 15/
2010)

perlu menetapkan

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang
Pedoman Pemberian Insentif dan Disinsentif dalam Perwujudan Rencana Tata Ruang
BAB I DEFINISI INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM
PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG

Insentif
Insentif adalah perangkat untuk mendorong, memberikan daya tarik dan/atau memberikan
imbalan terhadap kegiatan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan RTR.

Disinsentif
Disinsentif adalah perangkat untuk mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi kegiatan
pemanfaatan ruang yang berpotensi mengganggu upaya perwujudan RTR.
BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Sebagai pedoman untuk mewujudkan tertib tata ruang pada wilayah nasional, provinsi,
MAKSUD dan kabupaten/kota.

Sebagai acuan dalam penyusunan ketentuan pemberian insentif dan disinsentif dalam
TUJUAN perwujudan RTR pada wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

▪ Kedudukan Insentif dan Disinsentif; ▪ Tata Cara Pemberian Insentif dan Disinsentif;
SASARAN ▪ Bentuk Insentif dan Disinsentif; ▪ Insentif dan Disinsentif dalam Teknik
▪ Ketentuan Insentif dan Disinsentif; Pengaturan Zonasi
BAB III KEDUDUKAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

acuan dalam
pemanfaatan ruang

perangkat untuk
memotivasi terwujudnya
persyaratan pemanfaatan
ruang dalam peraturan
Kedudukan Insentif zonasi
dan Disinsentif acuan dan/atau
pertimbangan dalam
pemberian izin pemanfaatan
ruang

acuan dan/atau
pertimbangan dalam
pengenaan sanksi
 mendorong dan mengarahkan
5W1H INSENTIF DAN DISINSENTIF WHERE
pembangunan
 mempromosikan kawasan yang akan dibangun
dengan cepat
 mengarahkan dan/atau mempeng  Lokasi penerima ditetapkan dalam RTR
aruhi pelaku pembangunan agar
melaksanakan pemanfaatan ruang WHAT  Lokasi dapat berupa kawasan strategis dan/
sesuai dengan RTR atau kawasan lain yang ditetapkan dalam RTR
 mengurangi penggunaan lahan
yang tidak produktif salah satu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang diberikan  Lokasi dapat diterapkan melalui TPZ
 menjamin keberlanjutan kepada kegiatan pemanfaatan ruang tertentu untuk mendorong
sumber daya perwujudan RTR
 mewujudkan tertib
tata ruang  sebelum terwujudnya pemanfaatan ruang
 1 kali atau menerus dalam jangka waktu tertentu
 meningkatkan upaya pengendalian
WHAT pemanfaatan ruang  1 kali pada saat pertama kali melaksanakan kegiatan
FOR  memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang
pemanfaatan ruang
 menerus dalam jangka waktu tertentu selama masih sesuai
 meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan
 dalam jangka waktu tertentu dilakukan pengawasan

WHEN
BAB IV JENIS INSENTIF DAN DISINSENTIF
Non Fiskal Pemberian Kompensasi
1
Subsidi Silang Kewajiban Membayar
2 Non Fiskal Kompensasi
Pemberian Kemudahan Perizinan
3 Persyaratan Khusus

DISINSENTIF
dalam Perizinana
INSENTIF

Pemberian Imbalan
4 Kewajiban Membayar
Sewa Ruang Imbalan
5
Urun Saham Penyediaan Prasarana
6 dan Sarana
Penyediaan Prasarana dan Sarana
7 Pemberian Status
Pemberian Penghargaan Tertentu
8
Insentif dan disinsentif fiskal diatur dalam peraturan
Publikasi dan Promosi
9 perundang-undangan tersendiri.
BAB V KETENTUAN INSENTIF DAN DISINSENTIF 1. Kompensasi

Penggantian atas terjaminnya kualitas


fungsi lingkungan hidup
▪ mendorong peran dalam
perwujudan dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup;
▪ memelihara kelangsungan daya dukung dan ▪ Kriteria lokasi
daya tampung lingkungan hidup; ▪ Kriteria kegiatan
▪ meningkatakan kemitraan dalam perwujudan
What?
dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
▪ mendorong mempertahankan dan/atau
meningkatkan kualitas jasa lingkungan hidup What Where?
for?

▪ Pemerintah Pusat kepada Pemerintah


Daerah; ▪ uang; dan/atau
▪ Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Who? Bentuk? ▪ bentuk lain yang dapat dinilai
Daerah lainnya; dan/atau dengan uang.
▪ Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah kepada masyarakat.
Kriteria 1. Kompensasi
perlindungan tata air
yang dilindungi dan/atau dilestarikan perlindungan keanekaragaman hayati;
yang memberikan jasa lingkungan hidup diluar kawasan penyerapan dan penyimpanan karbon;
Lokasi Kegiatan pelestarian keindahan alam; dan/atau
berfungsi lindung. jasa lingkungan hidup lainnya.

Contoh
Nasional Provinsi Kab/Kota

Pemberian insentif kompensasi dari Pemberian insentif kompensasi atas


Pemberian insentif kompensasi berupa
Pemerintah Pusat (Balai Besar TNGPP) pemanfaatan hak atas air kepada
belanja hibah dari DKI Jakarta kepada
dan PDAM PT Tirta Bumi Wibawa (PDAM- Kabupaten Garut (hulu WS Cimanuk) dari
Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur
TBW) Kota Sukabumi berupa kontribusi Kabupaten Indramayu (hilir) serta
atas pelestarian kawasan hulu untuk
untuk kegiatan pelestarian kawasan TNGG Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon
mencegah banjir di DKI Jakarta.
P (Taman Nasional Gunung Gede (kabupaten tetangga yang memanfaatkan
Pangrango). hak atas air).
2. Subsidi
Silang
Pemberian bantuan dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam
upaya perwujudan RTR di daerah.
▪ bantuan atas pelaksanaan
kegiatan pemanfaatan
ruang prioritas nasional
▪ bantuan dalam upaya ▪ Kriteria lokasi
pemerataan pembangunan ▪ Kriteria kegiatan
What?
▪ bantuan dalam
perwujudan pemanfaatan
ruang pasca bencana alam What
Where?
for?

▪ finansial atau
▪ non finansial
Pemerintah Pusat kepada Who? dapat diberikan dalam bentuk Dana
Bentuk?
Pemerintah Daerah Provinsi Alokasi Khusus atau dukungan
dan/atau Kabupaten/Kota program pembangunan dan/atau
bentuk dukungan lainnya
Kriteria 2. Subsidi
Silang
dikembangkan untuk mewujudkan program pembangunan
nasional atau menjadi prioritas pembangunan nasional; Kegiatan yang mendukung terwujudnya zona dan/ atau
yang kurang berkembang; kawasan peruntukan sesuai dengan RTR
Lokasi rehabilitasi pasca bencana alam; Kegiatan
dengan kerentanan tertentu.

Contoh
Nasional
▪ Pemberian subsidi berupa DAK untuk
pembangunan infrastruktur penunjang
PSN Upper Citarum sebagai PLTA.
▪ Pemberian subsidi berupa dukungan
DAK kepada Pemerintah Kabupaten
Bandung untuk pembangunan
infrastruktur penunjang atas pembang
unan kawasan Walini.
3. Kemudahan
Perizinan
Kemudahan pemberian izin
pemanfaatan ruang untuk kegiatan
pemanfaatan ruang prioritas yang
mendukung upaya perwujudan RTR

Mempercepat perwujudan RTR


melalui percepatan dan kemudahan ▪ Kriteria lokasi
dalam pemberian izin pemanfaatan ▪ Kriteria kegiatan
ruang untuk kegiatan yang What?
didorong sesuai RTR
What
Where?
for?
▪ percepatan jangka waktu penyelesaian
izin untuk kegiatan prioritas;
▪ percepatan koordinasi dalam
Pemerintah Pusat dan/atau
Who? Bentuk? pemberian izin;
Pemerintah Daerah kepada ▪ kemudahan perolehan hak atas tanah;
masyarakat ▪ pengurangan persyaratan tertentu
dalam perizinan; dan
▪ pengurangan retribusi
Kriteria 3. Kemudahan
Perizinan
didorong pengembangannya
Kegiatan yang mendukung terwujudnya zona dan/atau
pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dan/atau
kawasan peruntukan sesuai dengan RTR.
Lokasi ditetapkan untuk pelaksanaan program pembangunan Kegiatan
nasional dan/atau daerah.

Contoh
Nasional Provinsi Kab/Kota
Pengurangan persyaratan izin pemanfaatan
Kemudahan perizinan bagi Izin Usaha ruang di DKI Jakarta dengan kriteria:
Industri untuk kegiatan industri berupa a. tidak ada duplikasi persyaratan baik untuk
pengurangan persyaratan (persetujuan satu dan/atau beberapa izin pemanfaatan
prinsip), dengan kriteria: ruang yang dilakukan pengurusannya
a. kegiatan industri yang berlokasi di Pemerintah Kabupaten Belu memberikan
secara bersamaan;
kawasan industri yang telah memiliki insentif berupa kemudahan penerbitan
b. menghapuskan atau meniadakan
izin; atau sertifikat hak atas tanah pada lahan
persyaratan yang tidak berdampak secara
b. jenis dan komoditi yang proses produk pertanian.
hukum;
sinya tidak merusak ataupun c. menyatukan beberapa perysaratan yang
membahayakan lingkungan secara mem punyai substansi yang sama; dan
berlebihan. d. menghapuskan persyaratan yang
(PP13/1995 tentang Izin Usaha Industri) mempersulit perkembangan dunia usaha
4. Imbalan
Perangkat balas jasa yang diberikan kepada masyarakat atas penyediaan
What? fasilitas publik, dukungan program prioritas, dan/atau pembangunan
komponen guna lahan tertentu untuk mendukung perwujudan RTR.

▪ Mendorong peran masyarakat dalam penyediaan fasilitas publik dan/


What atau komponen guna lahan tertentu sesuai dengan RTR.
for? ▪ Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah dengan masyarakat dan swasta dalam perwujudan RTR.

Who? Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah kepada masyarakat

▪ Kriteria lokasi
Where? ▪ Kriteria kegiatan

▪ Imbalan finansial dan/atau


Bentuk? ▪ Imbalan non finansial.
4. Imbalan
kegiatan yang berkontribusi dalam
penyediaan fasilitas publik
Kriteria kegiatan yang berkontribusi pada Kriteria
Sesuai dengan RTR
Lokasi program prioritas PemPus dan/atau
Kegiatan
PemDa
kegiatan pelestarian kawasan dan/atau
bangunan bersejarah.
kegiatan yang berkontribusi pada
penyediaan RTH publik.

Contoh
Pemerintah DKI Jakarta memberikan imbalan
berupa bantuan tunai dan bantuan barang (antara
Nasional lain truk sampah) kepada Pemerintah Kotamadya
Bekasi atas pengelolaan sampah dan TPA Sampah
Kab/Kota
Kecamatan Bantar Gebang.
Insentif dapat berupa bantuan pemeliharaan,perawatan,
Pemberian imbalan berupa program pendukung pemeriksaan berkala, kompensasi pengelolaan

Provinsi
perwujudan LP2B untuk Provinsi yang melestarikan bangunan gedung dan/atau insentif lainnya untuk bangu
LP2B sebagai dukungan terhadap program nan gedung yang tidak dimanfaatkan secara komersial,
prioritas nasional. seperti hunian atau museum. (Perda Kota Bekasi 6/201
4 tentang Bangunan Gedung)
5. Sewa Ruang
Insentif berupa penyewaan aset Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
What? Daerah kepada masyarakat untuk pengembangan kegiatan pemanfaatan
ruang tertentu yang didorong pengembangannya sesuai dengan RTR.

▪ Mengoptimalkan pemanfaatan aset Pemerintah Pusat dan/atau


What Pemerintah Daerah dalam mendorong perwujudan RTR.
for? ▪ Mengarahkan dan/atau mendorong pembangunan pada kawasan
tertentu sesuai dengan RTR.

Who? Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah kepada masyarakat

▪ Kriteria lokasi
Where? ▪ Kriteria kegiatan

Bentuk aset dapat berupa tanah dan/atau bangunan.


Bentuk aset ditetapkan dengan mempertimbangkan:
When? ▪ ketersediaan aset Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; dan
▪ jenis aset yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang.
5. Sewa Ruang

kawasan yang akan dikembangkan


memiliki keterbatasan atau akses
Kriteria dan/atau; terhadap lahan dan/atau bangunan; Kriteria
Lokasi kawasan yang belum berkembang
dapat mempercepat pengembangan
Kegiatan
kawasan sesuai dengan prioritas pemban
yang asetnya dikuasai oleh gunan RTR;
mampu memberikan dampak positif
PemPus dan Pemda
terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial,
dan/atau lingkungan

Contoh
Pemberian insentif sewa ruang berupa tanah milik
Pemprov DKI melalui mekanisme BOT, misalnya

Nasional hotel dan pusat perbelanjaan di Komplek GI; BOT


Music Stadium atau Mall ABC (Ancol Beach City) di Kab/Kota
Ancol; serta apartemen dan pisat bisnis di proyek
reklamasi Teluk Jakarta.

Pada kawasan yang belum berkembang, Pemerintah Kota Bandung memberikan insentif
Pemerintah Pusat dapat memberikan insentif
sewa ruang berupa tanah dan/atau bangunan milik
Pemerintah Pusat untuk mendorong perwujudan
Provinsi sewa ruang kepada pengembang rumah susun
untuk MBR, melalui sewa ruang berupa tanah milik
pemerintah daerah.
RTR KSN
6. Urun Saham
Insentif berupa pembelian saham oleh Pemerintah Pusat dan/atau
What? Pemerintah Daerah untuk pengembangan kegiatan pemanfaatan ruang
tertentu yang didorong pengembangannya sesuai dengan RTR

▪ meningkatkan modal bisnis pada kegiatan pemanfaatan ruang yang


didorong pengembangannya
What ▪ mencegah alih fungsi lahan pada kawasan tertentu
for? ▪ mengarahkan dan/atau mendorong pembangunan pada kawasan
tertentu sesuai dengan RTR.

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah kepada masyarakat


Who? atau badan usaha

Bentuk? ▪ Kriteria lokasi


▪ Kriteria kegiatan
6. Urun Saham

memiliki keterbatasan sumber daya dalam


kawasan yang kurang berkembang permodalan
Kriteria memiliki peluang berkembang dan mampu Kriteria
kawasan yang didorong
Lokasi memberikan keuntungan bagi pemerintah dan Kegiatan
pengembangannya masyarakat pada masa mendatang;
sesuai dengan prioritas pembangunan; dan
memiliki kejelasan hukum berupa sertifikat,
akta, perizinan dan bukti lain sesuai dengan ke
tentuan peraturan perundang-undangan.

Contoh
Pemerintah Provinsi NTB memberikan insentif urun
saham melalui pembelian saham perusahaan
peternakan di NTB yang memiliki kendala
Kab/Kota
permodalan.

Pemerintah kabupaten/Kota membeli saham badan


usaha yang mengembangkan kegiatan pemanfaatan
Provinsi ruang pada kawasan yang didorong pengembangan
nya karena badan usaha tersebut mengalami
keterbatasan sumber daya
7. Penyediaan Prasara
What? Perangkat bantuan pembangunan prasarana na dan Sarana
dan sarana untuk mendorong pengembangan
kawasan sesuai RTR.

▪ Mendorong percepatan kegiatan


What for? ▪ Penguatan struktur ruang dalam mendorong
perwujudan pola ruang sesuai RTR.
▪ Memfasilitasi kebutuhan prasarana dan sarana
pada kawasan yang didorong pengembangannya

Who?
▪ Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
▪ Pemerintah Daerah kepada masyarakat

Where? ▪ Kriteria lokasi


▪ Kriteria kegiatan

▪ sistem jaringan prasarana;


Bentuk? ▪ fasilitas umum;
▪ fasilitas sosial; dan
▪ prasarana dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
mendorong pengembangan kawasan
7. Penyediaan Prasara
na dan Sarana
kurang berkembang; prioritas pembangunan nasional/daerah; dan/atau
Kriteria baru dikembangkan; menjaga kelestarian lingkungan.
Lokasi
Kriteria

didorong perkembangannya;

sesuai dengan prioritas pembangunan;


Kriteria memiliki keterbatasan prasarana dan sarana pendukung;
Kegiatan memiliki peluang berkembang dan mampu memberikan keuntungan bagi pemerintah dan
masyarakat pada masa mendatang

Nasional Provinsi Kab/Kota


Kementerian PUPR melalui Gerakan Pemberian insentif penyediaan
Nasional Pengembangan Sejuta Pemberian penyediaan sarana dan prasarana dan sarana penunjang
Rumah (GNPSR) memberikan prasarana dari Pemerintah Daerah pengembangan objek wisata
insentif penyediaan prasarana dan DKI Jakarta kepada Pemerintah Kecamatan Buru oleh Dinas
Contoh Daerah Kabupaten Bogor berupa Pariwisata, Seni dan Budaya
sarana pendukung perwujudan
Rumah Susun Sederhana. waduk untuk pelestarian kawasan Kabupaten Karimun. Prasarana dan
Prasarana dan sarana berupa: hulu. sarana berupa: panggung
jalur penyelamatan bencana pementasan dan home stay untuk
(evakuasi) dan sarana pendidikan berbagai kegiatan di Pantai Tanjung
Ambat.
8. Pemberian
What? Pengakuan Pemerintah Pusat terhadap kinerja Penghargaan
pemanfaatan ruang Pemerintah Daerah.

▪ Mendorong Pemerintah Daerah agar memiliki


What for?
kinerja pemanfaatan ruang yang berkualitas
▪ Mendorong Pemerintah Daerah dalam mendu
kung program prioritas nasional

Who?
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah

Where? Mendukung perwujudan struktur ruang, pola ruang,


kawasan strategis nasional, dan melaksanakan
pengendalian pemanfaatan ruang

Bentuk? ▪ bentuk piagam atau bentuk lain.


▪ dapat disertai dengan pemberian berupa uang
atau barang
8. Pemberian
Penghargaan

Nasional
▪ Pemberian penghargaan berupa
piagam beserta sarana penunjang
pengendalian pemanfaatan ruang, atas
penilaian kinerja pemanfaatan ruang
Contoh Pemerintah Daerah dalam mendukung
RTR di tingkat nasional.
▪ Penghargaan atas kualitas kerja
bidang penataan ruang yang diberikan
oleh Kementerian PU.
9. Promosi &
Penyebarluasan informasi terkait kegiatan
What? Publikasi
pemanfaatan ruang yang didorong
pengembangannya sesuai dengan RTR.

What for?
Mendorong perwujudan kegiatan prioritas
nasional dan/atau daerah.

Who? ▪ Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah


▪ Pemerintah Daerah Provinsi kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota di wilayahnya.

Where? ▪ Kriteria lokasi


▪ Kriteria kegiatan

Bentuk? ▪ media cetak; dan/atau


▪ media elektronik
9. Promosi &
Publikasi
kurang berkembang; mewujudkan program pembangunan nasional/daerah;
Kriteria baru dikembangkan; prioritas pembangunan nasional/daerah; dan/atau
Lokasi
Kriteria

didorong perkembangannya; menjaga kelestarian lingkungan.

Kriteria kegiatan prioritas nasional dan/atau daerah;


Kegiatan memberikan dampak positif bagi sosial, ekonomi dan lingkungan.

Nasional Provinsi
Publikasi pada media elektronik Publikasi pada media elektronik
dari Kementerian Pariwisata dari Kementerian Pariwisata
untuk mempromosikan kawasan untuk mempromosikan kawasan
Contoh pariwisata prioritas nasional di pariwisata prioritas provinsi di
provinsi. kabupaten/kota.
1. Kewajiban Membayar Kompensasi dan/atau Imbalan

kewajiban membayar ganti kerugian terhadap


What? pihak-pihak yang dirugikan akibat
eksternalitas negatif pemanfaatan ruang.
▪ mengantisipasi kerusakan dan/atau degradasi
lingkungan serta dampak negatif lainnya dari pe
What
manfaatan ruang.
for?
▪ mencegah kerugian yang ditimbulkan akibat
pemanfaatan ruang.
▪ Pemerintah Daerah kepada Pemerintah
Who? Daerah lainnya; dan/ atau
▪ Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah kepada masyarakat.

▪ Kriteria lokasi
Where?
▪ Kriteria kegiatan

▪ uang; dan/atau
Bentuk?
▪ bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang
1. Kewajiban Membayar Kompensasi dan/atau Imbalan

Sesuai dengan rencana tata ruang,


Yang berpotensi menimbulkan namun dicegah, dibatasi, dan/atau
kerusakan dan/atau degradasi dikurangi pengembangannya
lingkungan serta dampak negatif Dapat memberikan dampak
Kriteria lainnya dari pemanfaatan ruang;
Kriteria
terhadap lingkungan; dan
Lokasi Yang dapat menimbulkan eksternalitas Kegiatan Dapat menimbulkan kesenjangan
negatif terhadap kawasan di sosial bagi penduduk di kawasan
sekitarnya. sekitarnya.

Contoh
N P K/K
Pusat Standardisasi dan Lingkungan
(Pustanling) Kementerian Kehutanan Kewajiban membayar kompensas dari
memberi disinsentif kepada PT Aetra Air Pemberian disinsentif dari Pemerintah DKI Pemerintah Kabupaten Gianyar kepada
Jakarta sebagai pemanfaat air berupa Jakarta kepada PT Mitra Panca Persada perusahaan perhotelan di kawasan Ubud.
kewajiban membayar kompensasi untuk berupa kewajiban membayar kompensasi Perusahaan perhotelan wajib membayar
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung atas pelampauan KLB pada Gedung Wisma kompensasi kepada petani di kawasan Ubud
Barat untuk membantu menjaga daerah Sudirman. atas pelestarian lingkungan yang
tangkapan air di hulu Sungai Cikapundung. mendukung pariwisata di Ubud.
2. Persyaratan Khusus dalam Perizinan

tambahan persyaratan dalam pemberian izin


What?
pemanfaatan ruang
▪ mencegah kerusakan dan/atau degradasi
lingkungan
What ▪ mengantisipasi eksternalitas negatif dari
for? pemanfaatan ruang
▪ melindungi objek strategis nasional atau daerah
▪ mengarahkan pembangunan sesuai dengan RTR.

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah


Who?
Daerah kepada masyarakat

▪ Kriteria lokasi
Where?
▪ Kriteria kegiatan

▪ persyaratan administratif; dan/atau


Bentuk?
▪ persyaratan teknis.
2. Persyaratan Khusus dalam Perizinan

Mempunyai nilai ekonomis tinggi; Berpotensi mengubah sistem pusat kegiatan;


Terlampaui daya dukung dan daya Berpotensi mengganggu sistem jaringan
tampungnya; prasarana;
Dilindungi dan/atau dilestarikan; Berpotensi mengganggu kinerja kawasan;
Kriteria Rentan terhadap kegiatan tertentu; Kriteria Berpotensi mengganggu karakter kawasan
Lokasi Memiliki objek strategis nasional atau Kegiatan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan
daerah; dan Berpotensi menimbulkan dampak negatif dari
Resiko bencana tinggi. aspek sosial, ekonomi dan/atau lingkungan.

Contoh
N P K/K
Pemberian persyaratan khusus dalam perizinan Kegiatan wisata alam pada kawasan perlindungan
Pemberian persyaratan khusus dalam untuk kegiatan pembangunan menara di kawasan setempat diperbolehkan dengan syarat tidak
perizinan untuk kegiatan penambangan tertentu yang memiliki sifat dan peruntukannya mengubah bentang alam, tidak membangun
bawah tanah di kawasan hutan lindung memiliki karakteristik tertentu, antara lain: bangunan dan hanya diperbolehkan untuk
(Perpres 28/2011 tentang Penggunaan a. kawasan bandar udara/pelabuhan; kegiatan mengunjungi, melihat, dan menikmati
Kawasan Hutan Lindung untuk b. kawasan pengawasan militer; keindahan alam dan perilaku satwa dengan
Penambangan Bawah Tanah). c. kawasan cagar budaya; persyaratan tertentu sesuai dengan peraturan
d. kawasan pariwisata; atau perundang-undangan yang berlaku.
e. kawasan hutan lindung.
3. Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana

Pembatasan penyediaan sistem jaringan


What? prasarana, fasilitas umum, fasilitas sosial,
dan/atau sarana lainnya
▪ mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi
What pembangunan pada kawasan yang dibatasi
for? pengembangannya
▪ mengarahkan pembangunan sesuai dengan RTR

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah


Who?
Daerah kepada masyarakat

▪ Kriteria lokasi
Where?
▪ Kriteria kegiatan

▪ sistem jaringan prasarana;


Bentuk? ▪ fasilitas umum;
▪ fasilitas sosial; dan
▪ prasarana dan sarana lain yang dibutuhkan
dalam mendorong pengembangan kawasan
3. Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana

Berpotensi mengubah sistem pusat kegiatan;


Terlampaui daya dukung dan daya
Berpotensi mengganggu kinerja kawasan;
tampungnya;
Kriteria Kriteria Berpotensi mengganggu karakter kawasan
Dilindungi dan/atau dilestarikan; dan
yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan
Lokasi Rentan terhadap kegiatan tertentu. Kegiatan Berpotensi menimbulkan dampak negatif dari
aspek sosial, ekonomi dan/atau lingkungan

Contoh
N P K/K
Pembatasan penyediaan prasarana dan
Pembatasan penyediaan prasarana dan
sarana pada kawasan berfungsi lindung, Pembatasan penyediaan prasarana dan sarana
sarana pada kawasan berfungsi lindung di
antara lain kawasan hutan lindung, pada kawasan berfungsi lindung di tingkat
tingkat provinsi, antara lain kawasan
kawasan suaka alam dan pelestarian alam, kabupaten/kota, antara lain kawasan sempadan
sempadan pantai, kawasan hulu DAS.
dan kawasan lindung gambut. sungai
4. Pemberian Status Tertentu

Pemberian atau pelekatan keterangan pada


What? suatu kawasan dan/atau wilayah
administratif tertentu.

Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi


What
kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan
for?
dengan kerentanan tertentu;

Who? Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah

Contoh Pemberian status tertentu diberikan dengan


Nasional Where? kriteria merupakan kawasan atau wilayah
administratif dengan kerentanan tertentu
Pemberian status tertentu pada kawasan
dengan kerentanan tertentu, misalnya
pada kawasan rawan bencana untuk
mencegah berkembangnya kegiatan pema
nfaatan ruang pada kawasan tersebut.
BAB VI TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
KEWENANGAN PEMBERIAN INSENTIF
KEWENANGAN PEMBERIAN DISINSENTIF
TAHAPAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM
PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG
▪ Tahap ini merupakan bagian dari penyusunan RTR.
▪ Muatan indis sekurang-kurangnya memuat:
TAHAP PENYUSUNAN a. bentuk insentif dan disinsentif;
b. kegiatan pemanfaatan ruang sebagai penerima insentif dan disinsentif; dan
c. lokasi penerima insentif dan disinsentif.

▪ Tahap ini merupakan pemberian insentif dan disinsentif kepada kegiatan pemanfaatan ruang.
TAHAP PENERAPAN ▪ Meliputi perumusan kebijakan dalam penerapan insentif dan disinsentif.
▪ Perumusan kebijakan merupakan perumusan kebijakan dalam penerapan insentif dan disinsentif.

▪ Tahap ini merupakan pengawasan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang yang dipersyaratkan
TAHAP EVALUASI sebagai penerima insentif dan disinsentif..
▪ Pengawasan dilakukan oleh pemberi insentif dan disinsentif.
A Identifikasi arah D
pengembangan wilayah
TAHAP PERENCANAAN
Perumusan muatan insentif
dan disinsentif
E
Integrasi kebijakan
pemberian insentif dan
disinsentif ke dalam
peraturan zonasi

B C
Identifikasi komponen
ruang Identifikasi kualitas
ruang
TAHAP PENERAPAN
A Ketersediaan sumber daya berupa ketersediaan teknologi, kapasitas sumber
daya manusia, kapasitas keuangan daerah serta sumber daya lainnya yang di
butuhkan dalam pemberian insentif dan/atau disinsentif

B Kapasitas kelembagaan berupa kapasitas perangkat daerah dalam penerapan


Besaran dan mekanisme pemberian insentif serta pengawasan pemberian insentif dan/atau disinsentif.
dan disinsentif sekurang-kurangnya
Kebijakan sekurang-kurangnya memuat:
mempertimbangkan:
a. bentuk insentif dan disinsentif;
b. besaran insentif dan disinsentif;
a. ketersediaan sumber daya; C Kebutuhan penerima memperhatikan keadilan dan kelayakan bagi penerima
b. kapasitas kelembagaan; insentif dan/atau disinsentif.
c. mekanisme pemberian insentif dan
c. kebutuhan penerima;
disinsentif.
d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
e. kemitraan. D Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan merupakan efektifitas dan efisiensi
pemberian insentif dan/atau disinsentif dalam perwujudan RTR.

E Kemitraan merupakan kemitraan seluruh pemangku kepentingan dalam perwuj


udan RTR.
TAHAP EVALUASI
Penerima wajib memanfaatkan ruang sesuai dengan kriteria kegiatan

PENCABUTAN
dapat dilakukan dalam hal

pemanfaatan ruang yang ada perwujudan ruang yang


tidak menuhi kriteria kegiatan tidak mentaati norma, standar,
telah dialihfungsikan oleh direncanakan sesuai dengan RTR
pemanfaatan ruang prosedur dan kriteria pemberian
penerima telah terwujud.

melalui tahapan

pemberian peringatan
pengurangan pemberian insentif pencabutan insentif
pendahuluan

Pencabutan dapat dilakukan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pemanfaatan ruang.
BAB VII INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM TEKNIK PENGATURAN ZONASI

INDIS DALAM TPZ

TPZ PENGALIHAN TPZ TPZ


TPZ PERTAMPALAN TPZ PENGENDALIAN
TPZ BONUS HAK PEMUFAKATAN TPZ KHUSUS PELESTARIAN
ATURAN PERTUMBUHAN
MEMBANGUN PEMBANGUNAN CAGAR ALAM
diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas
pemanfaatan ruang berupa KLB yang penetapan pemanfaatan ruang berupa KLB yang diberikan
lokasinya dalam peraturan zonasi. dari zona pengirim kepada zona penerima TDR
yang lokasinya ditetapkan dalam peraturan zonasi.

sebagai imbalan atas penyediaan 1 2 ✓Lokasi zona penerima TDR sekurang-


fasilitas publik kurangnya memenuhi kriteria:
a. kawasan terpadu kompak dengan
PENGALIHAN pengembangan konsep TOD;
b. pusat kegiatan primer dan pusat
BONUS HAK kegiatan sekunder;
sekurang-kurangnya memenuhi kriteria: MEMBANGUN c. kawasan yang dialokasikan untuk
a. pusat kegiatan primer, pusat kegiatan pembangunan dengan intensitas tinggi;
sekunder, dan kawasan strategis dan
kepentingan ekonomi; d. kawasan yang memiliki rancang kota.
b. kawasan terpadu kompak dengan
pengembangan konsep TOD;
c. kawasan yang memiliki fugnsi sebagai ✓Lokasi zona pengirim TDR sekurang-kurangnya
fasilitas parkir perpindaha moda; dan memenuhi kriteria:
d. lokasi pertemuan angkutan umum a. kawasan yang dilindungi atau dilestarikan; dan
massal. b. kawasan yang dibatasi pembangunannya.
diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas
pemanfaatan ruang yang didasarkan pada
pemufakatan pengadaan lahan untuk pembatasan intensitas pembangunan melalui
infrastruktur dan/atau fasilitas publik. penerapan dua atau lebih aturan.

3 4

PEMUFAKATAN PERTAMPALAN
PEMBANGUNAN ATURAN

dapat diterapkan antara lain pada


dapat berupa: KKOP dengan ketentuan
a. perubahan atau penambahan pembatasan tinggi bangunan dan
kegiatan; dan jenis kegiatan sesuai ketentuan
b. penambahan luas lantai. peraturan perundang-undangan.
pembatasan pembangunan untuk diterapkan melalui pembatasan
mempertahankan objek khusus yang pembangunan dalam upaya melindungi
dimiliki zona, yang penetapan lokasinya karakteristik kawasan.
dalam peraturan zonasi. 5 6

PENGENDALIAN
KHUSUS
PERTUMBUHAN
Pembatasan pembangunan dapat berupa:
a. pembatasan penyediaan prasarana dan
Lokasi sekurang-kurangnya memenuhi sarana;
kriteria memiliki objek khusus yang b. persyaratan khusus pembangunan agar
dilindungi oleh Pemerintah Pusat dan sesuai dengan karakteristik kawasan;
/atau Pemerintah Daerah. dan
c. pembatasan intensitas pemanfaatan
ruang.
pembatasan pembangunan untuk
mempertahankan bangunan dan
situs yang memiliki nilai budaya
tertentu.
7

PELESTARIAN
CAGAR
ALAM

Pembatasan pembangunan dapat


berupa persyaratan khusus dalam
perizinan untuk tidak merubah
struktur dan bentuk asli bangunan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai