Evaluasi Lulur Krim

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Uji organoleptis

Pengamatan organoleptis yang dilakukan terhadap sediaan lulur body scrub yang telah

dibuat meliputi pengamatan warna, tekstur, bau. Hasil pengamatan organoleptis terhadap lulur

body scrub yang mengandung arang aktif cangkang kelapa sawit dengan konsentrasi 15 % dan

30 % tidak menunjukkan perubahan warna dan bau setelah kondisi penyimpanan dipercepat.

Berarti tidak ada pengaruh pengemulsi non ionik terhadap perubahan organoleptis terhadap

kedua lulur body scrub yang dibuat. Berdasarkan hasil pengamatan tidak terbentuknya globul-

globul akibat emulsi yang pecah, hal ini menunjukkan bahwa bahanbahan yang digunakan

terlarut dan tercampur sempurna. Penggunaan emulgator trietanolamin (TEA) bersifat netral,

tidak toksik, mudah bercampur dengan bahan lain serta tidak dipengaruhi pH dan adanya

elektrolit (Lachman L, 1994).

Uji homogenitas

Pada pengujian homogenitas yang diamati secara visual dengan menggunakan dua buah

kaca objek, dimana salah satu kaca dioleskan lulur body scrub secara tipis dan merata,

kemudian diamati dibawah sinar ultraviolet atau dibawah cahaya matahari langsung.

Homogenitas sangat menentukan terhadap efektifitas penyerapan arang aktif cangkang sawit

terhadap racun atau toksin. Sediaan krim yang baik harus homogen dan bebas dari pertikel-

partikel yang masih mengumpal. Untuk memastikannya, dilakukan uji homogenitas. Hasil

homogenitas kedua formula menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat homogen, karena tidak

terdapat butiran-butiran saat digosokkan pada tangan dan kaca objek.

Pengukuran pH

Pada pengujian derajat keasaman dan kebasaan (pH) menunjukkan bahwa kedua

formula mengalamipeningkatan pH, hasil pengukuran pH dari kedua sediaan sebelum dan

sesudah penyimpanan tetap berada dalam kisaran pH yang diharapkan untuk sediaan kulit

(dermal).Apabila sediaan bersifat basa (tidak masuk dalam rentang pH 4,5 6,5) akan
mempengaruhi elastisitas kulit,namun apabila sediaan bersifat asam dengan rentang pH

dibawah rentang pH kulit akan mengakibatkan kulit mudah teriritasi.

Uji daya sebar

Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui kelunakan masa lulur body scrub sehingga

dapat dilihat kemudahan pengolesan sediaan ke kulit. Daya sebar yang baik menyebabkan

kontak antara obat dengan kulit menjadi luas, sehingga absorpsi obat ke kulit berlangsung

cepat. Persyaratan daya sebar untuk sediaan topikal adalah 5-7 cm.

Uji daya lekat

Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan krim tersebut untuk

melekat pada kulit. Daya lekat yang baik memungkinkan obat tidakmudah lepas dan semakin

lama melekat pada kulit,sehingga dapat menghasilkan efek yang diinginkan.Persyaratan daya

lekat yang baik untuk sediaan topikaladalah lebih dari 4 detik (Tranggono IR et. al., 2007).

Uji konsistensi

Konsistensi lulur body scrub kedua formula merupakan sediaan yang stabil hal ini dapat

dilihat pada hasil setelah sentrifugasi tidak memperlihatkan pemisahan antara zat aktif dengan

pembawa, walaupun tipe dari sediaan adalah M/A , hal ini dapat dilihat bahwa setelah

penyimpanan 6 bulan lulur body scrub arang aktif masih utuh, konsistensi tetap dan tidak

mengalami pemisahan selama penyimpanan.

Uji Volume kriming

Hasil pengamatan volume kring menunjukkan tidak terdapat kriming pada semua

formula lulur body scrub berarti tidak ada pengaruh konsentrasi Trietanolamin (TEA) terhadap

volume kriming. Volume kriming adalahn perpindahan ketas dari tetesan terdispersi pada fase

kontinyu
Uji Tipe emulsi

Hasil pengujian tipe emulsi lulur body scrub yang mengandung arang aktif cangkang

sawit sebelum dan setelah penyimpanan memperlihatkan bahwa kedua formula tidak

mengalami inversi fasa.

Uji iritasi kulit

Uji iritasi kulit dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ukuran partikel

lulur body scrub yang dibuat terhadap iritasi kulit yang ditimbulkan oleh masing masing

formula yang diujikan. Dari hasil pengamatan 10 orang panelis dimana sediaan lulur body

scrub dioleskan pada lengan atas bagian dalam, kemudian ditutup dengan kertas film yang telah

dilubangi, dibiarkan selama 24 jam, diamati bahwa tidak ada satupun panelist yang mengalami

eritema.

Uji efektifitas detoksifikasi sediaan lulur body scrub

Dari hasil pengujian efektifitas dari 10 orang panelist menunjukkan permukaan kulit

dari sukarelawan tampak lebih halus, bersih dan tidak ditemui adanya bercak atau noda

kehitaman pada kulit telah memudar dibandingkan pada kulit sebelum dioleskan lulur body

scrub, hal ini menunjukan bahwa lulur body scrub arang aktif mempunyai kemampuan

detoksifikasi atau menyerap racun dan kotoran.

Anda mungkin juga menyukai