Kerangka Proposal PTK UNY

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 104

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X


TITL SMKN 1 SIMPANG KANAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH:
Jamudin Anak Ampun, S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia sehingga penelitian tindakan kelas ini dapat terselesaikan.
Penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Guru Profesional (Gr) Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
Universitas Negeri Yogyakarta. Judul penelitian tindakan kelas ini adalah
“Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas X TITL SMKN 1 Simpang Kanan”.

i
ii

Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran-sarannya.


Atas bantuan dan bimbingan yang telah peneliti terima selama ini, semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua, amin.

Yogyakarta, Nopember 2016


Peneliti

ii
iii

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK.......................................................................................................... i
PENGESAHAN.................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 3
C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah........................................ 4
D. Tujuan Penelitian............................................................................ 4
E. Manfaat........................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar dan Pembeajaran............................................................. 7
2. Pembelajaran Berbasis Masalah................................................. 8
3. Hasil Belajar................................................................................ 12
4. Mata Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika............................ 13
B. Penelitian yang Relevan................................................................. 14
C. Kerangka Berpikir.......................................................................... 16
D. Hipotesis......................................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian............................................................................ 18
B. Subjek Penelitian............................................................................ 18
C. Sumber Data................................................................................... 18
D. Prosedur Penelitian......................................................................... 18
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data................................................ 24
F. Analisis Data.................................................................................... 26
G. Indikator Kinerja............................................................................ 27

iii
iv

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 39
LAMPIRAN........................................................................................................ 40

iv
v

v
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting pada saat ini dalam

kehidupan manusia yang terus mengalami perubahan. Melalui pendidikan

manusia dapat menambah pengetahuannya, membentuk pola pikir, dan

menentukan sikap dalam bertindak dalam kesehariannya. Dengan adanya

pendidikan, maka akan meningkatkan taraf hidup manusia itu sendiri. Semua

itu bergantung pada kegiatan belajar-mengajar yang diselenggarakan oleh

lembaga pendidikan.
Upaya pencapaian standar nasional pendidikan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan menjadi salah satu faktor utama. Di sini peran guru

sebagai implementator kurikulum menjadi kunci dalam mewujudkan

keinginan di atas, peran guru menjadi sangat penting dan menjadi faktor yang

perlu mendapat perhatian utama, karena pada akhirnya pembelajaran

tergantung pada kreativitas guru sebagai perencana dan pelaksana kurikulum.

Sukmadinata (2000:194) mengemukakan bahwa “Betapapun bagusnya suatu

kurikulum, tetapi hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan oleh

guru dan juga murid dalam kelas”. Dengan demikian guru memegang peranan

penting baik dalam pelaksanaan kurikulum dan lebih sempitnya pelaksanaan

pembelajaran.
Pada kegiatan pembelajaran terdapat siswa, guru, dan sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran tersebut. Menurut Sudjana

(2009:22) menyatakan bahwa “ada empat unsur utama kegiatan belajar-

mengajar, yakni tujuan-bahan-strategi dan alat serta penilaian”. Unsur tujuan

1
2

yaitu rumusan yang diharapkan akan dikuasai oleh siswa setelah menjalami

pengalaman belajar. Bahan yaitu materi yang dibahas dalam kegiatan belajar-

mengajar. Strategi dan alat yaitu teknik dan cara yang digunakan dalam

penyampaian materi ajar. Penilaian yaitu cara untuk mengetahui sejauh mana

penguasan materi oleh siswa setelah ia mendapatkan pengalaman belajar.


Masing-masing unsur kegiatan belajar-mengajar tersebut saling

terkait, terlihat pada gambar berikut ini.

Tujuan

Bahan/Materi Kegiatan Belajar- Strategi dan Alat


Mengajar
Gambar 1. Unsur-unsur kegiatan belajar-mengajar
Pada gambar di atas telihat bahwa masing-masing unsur dalam kegiatan
Penilaian
belajar-mengajar ini saling berkaitan satu sama lain, untuk mencapai kegiatan

belajar-mengajar yang optimal maka diperlukan strategi yang baik dalam

kegiatan belajar-mengajar yang sesuai dengan tujuan dan bahan/materi belajar

yang akan diberikan kepada siswa. Dengan pemilihan strategi pembelajaran

yang tepat maka hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran

tersebut akan optimal yang ditentukan pula dengan teknik penilaian yang baik.

Ada begitu banyak strategi pembelajaran yang berkembang pada saat ini yakni

strategi pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran berdasarkan masalah,

dan strategi pengajaran langsung (ceramah). Namun yang paling popular

digunakan yakni strategi pengajaran langsung (ceramah). Sesuai dengan

pendapat Nur (2011:58), “Di luar berbagai macam keberatan yang dilontarkan

sebagai penentang terhadap strategi pengajaran langsung, strategi ini tetap

merupakan strategi pengajaran yang popular”.


3

Pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika membutuhkan faktor

pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajarannya. Sebab dalam

menggambar dan merancang serta memasang rangkaian dan komponen

instalasi tenaga dibutuhkan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Simpang Kanan pada saat ini

belum menghasilkan prestasi belajar siswa yang belum optimal. Sumber:

dokumen guru bidang studi Dasar Listrik dan Elektronika


Oleh sebab itu perlu dilakukan penerapan pembelajaran berbasis masalah

untuk lebih mengoptimalkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa sehingga

dengan demikian dapat meningkatkan kompetensi lulusan pula.

B. Identifikasi Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya,

maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yakni:

1. Pembelajaran yang berlangsung di kelas XTITL SMK Negeri 1Simpang

Kanan belum menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang dapat

meningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Siswa merasa pembelajaran masih monoton dengan faktor yang digunakan

dalam pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika sehingga motivasi siswa

untuk aktif dalam pembelajaran tersebut belum ada.

3. Masih ada siswa kelas X TIPL yang belum memenuhi KKM dalam

pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika.

C. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, maka

dapat dirumuskan beberapa masalah yakni: bagaimana meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata Dasar Listrik dan Elektronika di SMK Negeri 1
4

Simpang Kanan dengan menggunakan faktor pembelajaran berbasis masalah.

Selain itu mengingat pada pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika yang

mempunyai beberapa kompetensi dasar, maka peneliti membatasi penelitian

pada kompetensi dasar menafsirkan Dasar Listrik dan Elektronika dan

menyajikan gambar Dasar Listrik dan Elektronika.

D. Tujuan
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran mengenai kondisi pembelajaran kompetensi Dasar

Listrik dan Elektronika di SMK Negeri 1 Simpang Kanan saat ini.

2. Memperoleh gambaran mengenai desain pembelajaran dengan faktor

pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran Dasar Listrik dan

Elektronika di SMK Negeri 1 Simpang Kanan.

3. Memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan faktor pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran

Dasar Listrik dan Elektronika.

4. Memperoleh gambaran mengenai hasil belajar yang diperoleh siswa pada

akhir pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran Dasar Listrik dan

Elektronika.

5. Memperoleh gambaran mengenai faktor yang menjadi kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran Dasar

Listrik dan Elektronika.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidikan,

baik secara teoritis maupun prakrtis, yakni:


5

1. Secara teoritis, berupa ilmu pengetahuan yang relevan dengan masalah

penelitian yang diharapakan dapat menyelaraskan dan memperkuat teori-

teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dirumuskan oleh

para ahli.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

a. Bagi Kepala Sekolah SMK Negeri 1Simpang Kanan sebagai masukan

dan pertimbangan dalam meningkatkan kompetensi lulusan dengan

meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan faktor yang

sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

b. Bagi Tenaga Pendidik, sebagai bahan masukan dalam menentukan

faktor pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di

kelas.

c. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk mempelajari penanganan

permasalahan pembelajaran yang berlangsung di kelas yang diajar.

Yakni dengan memilih faktor pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik mata pelajarannya.


6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu kegiatan memperoleh informasi baru

yang belum diketahui sebelumnya. Menurut Damyati dan Mudjiono

(2006:37-38), “Belajar yang dihayati oleh seorang pebelajar (siswa) ada

hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar

(guru)”. Dengan demikian di sekolah kegiatan belajar tergantung pada

usaha guru untuk memberlajarkan siswa tersebut.

Pembelajaran yaitu suatu suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat

proses belajar dan mengajar. Proses belajar-mengajar tersebut mempunyai

beberapa unsur yaitu tujuan, bahan, strategi dan alat, serta penilaian.

Kemudian suatu sistem belajar terdiri atas peserta didik (siswa), pendidik

(guru), media pembelajaran, serta bahan ajar.

“Gagne memandang kondisi internal belajar dan kondisi eksternal

belajar bersifat interaktif. Oleh karena itu guru seyogianya mengatur acara

pembelajaran yang sesuai dengan fase-fase belajar dan hasil belajar yang

dikehendaki. Piaget memandang belajar sebagai perilaku berinteraksi

antara individu dengan lingkungan sehingga terjadi perkembangan intelek

individu (Dimyati dan Mudjiono, 2006:38).

Dengan begitu pentingnya proses belajar-mengajar demi

tercapainya tujuan pembelajaran, maka perlu ditentukan strategi

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan materi pada suatu

7
7

standar komptensi atau menetapkan strategi pembelajaran yang berbeda

dalam setiap kompetensi dasarnya. Apabila proses belajar-mengajar telah

berjalan baik yang diimbangi dengan proses yang interaktif maka hasil

belajar akan baik pula.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah

Problem Based Learning (PBL) dikembangkan sejak tahun

1970-an di McMaster University di Canada dan strategi ini sudah

merambah ke berbagai jenjang pendidikan. Dengan keunggulan

strategi ini, jenjang pendidikan yang lebih rendah pun sudah mulai

menggunakan strategi ini. Dengan perkembangannya yang pesat,

rumusannya juga beragam. Salah satu yang cukup mewakili, adalah

rumusan yang diungkapkan Prof. Howard Barrows dan Kelson (dalam

Amala, 2013:20).

Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dari proses

pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang

menuntut peserta didik mendapatkan pengetahuan penting, membuat

mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki faktor belajar

sendiri serta memiliki kecapakan berpartisipasi dalam tim. Proses

pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematik untuk

memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti

diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari-hari.

a. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Lynda Wee dalam Amala (2013:22) menyebutkan

bahwa “ciri proses Pembelajaran Berbasis Masalah sangat menunjang


8

penggunaan kecakapan mengatur diri sendiri (self directed),

kolaboratif, berfikir secara metakognitif, cukup menggali informasi,

yang semuanya relatif perlu untuk dunia kerja”.

Secara umum, karakteristik (ciri-ciri) yang tercakup dalam

proses Pembelajaran Berbasis Masalah menurut Amala (2013:22),

antara lain :

1) Masalah yang digunakan sebagai awal pembelajaran


2) Biasanya, masalah yang digunakan merupakan masalah
dunia nyata yang disajikan secara mengambang (ill-
structured)
3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk
(multiple perspective). Solusinya menuntut pembelajar
menggunakan dan mendapatkan konsep dari beberapa materi
pelajaran atau lintas ilmu ke bidang lainnya.
4) Masalah membuat pembelajar tertantang untuk
mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru.
5) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning).
6) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak
dari satu sumber saja. Pencarian, evaluasi serta penggunaan
pengetahuan ini menjadi kunci penting.
7) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.
Pembelajar bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling
mengajarkan (peer teaching) dan melakukan presentasi.

b. Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Proses Pembelajaran Berbasis Masalah akan dapat

dijalankan bila pengajar siap dengan segala perangkat yang

diperlukan (masalah, formulir pelengkap, dan lain-lain).

Pembelajar pun harus sudah memahami prosesnya, dan telah

membentuk kelompok-kelompok kecil. Langkah-langkah dalam

PBL secara umum yang diungkapkan Amala (2013) adalah

sebagai berikut :

1) Langkah 1: Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum


9

jelas Memastikan setiap anggota memahami berbagai

istilah dan konsep yang ada dalam masalah. Langkah

pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap

peserta berangkat dari cara memandang yang sama atas

istilah – istilah atau konsep yang ada dalam masalah.

2) Langkah 2: Merumuskan masalah

Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan

hubungan-hubungan apa yang terjadi diantara fenomena itu.

Terkadang, ada hubungan yang masih belum nyata antara

femomenanya, atau ada yang sub-sub masalah yang harus

diperjelas dahulu.

3) Langkah 3 : Menganalisis masalah

Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang

sudah dimiliki anggota tentang masalah. Terjadi diskusi

yang membahas informasi faktual (yang tercantum pada

masalah), dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota.

Brainstorming (curah gagasan) dilakukan dalam tahap ini.

Anggota kelompok mendapatkan kesempatan melatih

bagaimana menjelaskan, melihat alternatif atau hipopenelitian

tindakan kelas yang terkait dengan masalah.

4) Langkah 4: Menata gagasan dan secara sistematis

menganalisisnya dengan dalam

Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama

lain, dikelompokkan mana yang saling menunjang, mana yang


10

bertentangan dan sebagainya.

5) Langkah 5: Memformulasikan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran akan dikaitkan dengan analisis masalah

yang dibuat. Inilah yang akan menjadi dasar gagasan yang

akan dibuat di laporan. Tujuan pembelajaran ini juga yang

dibuat menjadi dasar penugasan – penugasan individu di

setiap kelompok.

6) Langkah 6: Mencari informasi tambahan dari sumber yang

lain (di luar diskusi kelompok)

Setiap anggota harus mampu belajar sendiri dengan efektif

untuk tahapan ini, agar mendapatkan informasi yang relevan,

seperti misalnya menentukan kata kunci dalam pemilihan,

memperkirakan topik penulis, publikasi dari sumber

pembelajaran. Pembelajar harus memilih, meringkas sumber

pembelajaran itu dengan kalimatnya sendiri dengan

mencantumkan sumber.

7) Langkah 7: Mensintesa (menggabungkan) dan menguji

informasi baru dan membuat laporan untuk guru / kelas.

Kelompok sudah dapat membuat sinpenelitian tindakan kelas,

menggabungkannya dan mengkombinasikan hal-hal yang

relevan. Dalam tahap ini, keterampilan yang dibutuhkan

adalah bagaimana meringkas, mendiskusikan dan meninjau

ulang hasil diskusi.


11

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan

penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil

belajar dapat memberikan informasi ke pada guru tentang kemajuan

siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan

belajar. Selanjut menyadari infomasi tersebut guru dapat menyusun

dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk

keseluruhan kelas maupun individu.

Dalam memperoleh hasil belajar ada beberapa hal yang dapat

mempengaruhi baik atau buruknya hasil belajar seorang siswa.

Menurut Slameto (dalam Hasbullah, 2009:13) ada empat faktor yang

mempengaruhui hasil belajar yakni, “1) Faktor intern yang meliputi

faktor jasmani yaitu kesehatan, cacat tubuh, faktor psikologis,

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan,

serta faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani;

2) Faktor ekstern yang meliputi faktor keluarga yaitu cara orang tua

mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua; 3) Faktor sekolah yaitu

strategi mengajar, kurikulum, hubungan antar guru dengan siswa,

disiplin sekolah, waktu sekolah, keadaan gedung, tugas rumah; 4)

Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul dan, bentuk kegiatan sosial masyarakat”. Apabila


12

semua faktor tersebut dapat diarahkan ke arah yang baik, maka hasil

belajar siswa pun akan optimal.

Sudjana (2009:22) menerangkan bahwa “dalam sistem pendidikan

nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun

tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membanginya menjadi tiga

ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris”.

Sesuai dengan pendapat Sudjana di atas pada saat ini digunakan

tiga ranah penilaian tersebut, penilaian ranah kognitif digunakan

untuk menilai pengetahuan siswa terkait dengan materi yang telah

diajarkan, penilaian ranah afektif untuk menilai sikap/perilaku siswa

selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, dan penilaian ranah

psikomotorik digunakan untuk menilai unjuk kerja/keterampilan

siswa dalam melakukan kegiatan yang telah diajarkan. Pada penelitian

ini yang akan digunakan hanya penilaian pada ranah kognitif untuk

mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa yang berupa

pengetahuan pada masing-masing strategi pembelajaran yang

digunakan di tiap kelas.

4. Mata Pelajaran Instalasi Tenaga Listik

Mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika merupakan mata

pelajaran yang termasuk kepada mata pelajaran paket keahlian Teknik

Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Mata pelajaran ini diajarkan

sejak mulai dari tingkat kelas X pada semester ketiga hingga kelas XI

semester enam. Mata pelajaran ini diajarkan dengan alokasi waktu


13

enam jam perminggu. Pada kelas X semester ketiga mata pelajaran ini

memiliki tiga kompetensi dasar yakni, memasang Dasar Listrik dan

Elektronika, menafsirkan gambar Dasar Listrik dan Elektronika, dan

pada kompetensi dasar yang ketiga yakni memeriksa hasil Dasar

Listrik dan Elektronika.

Mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika pada kompetensi

dasar kedua memiliki beberapa materi yang mesti dipelajari olehh

siswa, yakni: simbol dan arsitektur peralatan Dasar Listrik dan

Elektronika, gambar rangkaian daya Dasar Listrik dan Elektronika,

dan gambar rangkaian control Dasar Listrik dan Elektronika.

B. Penelitian yang Relevan

1. Amala (Skripsi, 2013) dalam penelitiannya yang berjudul, “Implementasi

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Kompetensi Dasar

Menerima dan Menyampaikan Kompetensi Dasar Menerima dan

Menyampaikan Informasi bagi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran

di SMK Cut Nya’ Dien Semarang”. Hasil penelitiannya menunjukkan

model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X administrasi perkantoran di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang pada Kompetensi Dasar Menerima dan

Menyampaikan Informasi. Hasil pada siklus I menunjukkan kemampuan

berpikir kritis siswa mencapai 59,12% dan mengalami peningkatan pada

siklus II sebesar 79,18%. Selanjutnya hasil belajar siswa pada siklus I

meningkat menjadi 72,06% dengan ketuntasan klasikal sebesar 31%.


14

Selanjutnya hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan sebesar

82,94% dengan ketuntasan klasikal sebesar 93%.

2. Hartono, Enton (Skripsi, 2012) dalam penelitiannya yang berjudul,

“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Intruction pada

Kompetensi Teknik Digital Dasar di SMK Negeri Panca Tengah: Studi

Penelitian Tindakan Kelas”. Hasil penelitiannya menunjukkan proses

pembelajaran semakin baik dan terjadi peningkatan aspek kognitif, aspek

afektif dan aspek psikomotorik. Hasil penilaian kognitif terus mengalami

peningkatan, nilai rata-rata aspek kognitif siklus I yaitu 79,01 meningkat

menjadi 79,88 pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 81,77 pada siklus

III. Untuk penilaian aspek psikomotorik mengalami peningkatan pada

siklus I nilai rata-ratanya 73,63 naik menjadi 81,54 pada siklus II, dan naik

menjadi 84,15 pada siklus III. Untuk penilaian aspek afektif juga mengalai

peningkatan pada siklus I nilai rata-ratanya 73,25 menjadi 83,75 pada

siklus II dan naik lagi menjadi 85,5 pad siklus III.

Berdasarkan kedua penelitian yang relevan di atas diungkapkan

bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan

aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik siswa. Sebab dengan

menerapkan dan atau menggunakan pembelajaran berbasis masalah pada

proses pembelajaran di kelas maka kemampuan berpikir siswa akan dilatih

untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditimbulkan dalam

proses pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika yang mesti disesuaikan dengan

lokasi dimana akan dilakukan instalasi tenaga tersebut.


15

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 1 Simpang Kanan belum

menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang dapat melatih dan

meningkatkan kemampuan berpikir siswa untuk menafsirkan dan merancang

gambar Dasar Listrik dan Elektronika terutama untuk instalasi bengkel listrik.

Pembelajaran yang dilakukan masih cenderung berpusat kepada guru sebagai

sumber informasi yang didapatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal

ini mengakibatkan siswa tidak terlalu aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Sebagai dampaknya maka hasil belajar siswa masih ada yang belum mencapai

KKM mata pelajaran yakni dengan nilai KKM 70. Berdasarkan hal tersebut

maka sesuai dengan penelitian relevan yang telah mengungkapkan bahwa

pembelajaran berbasis masalah dapat meingkatkan kemampuan berpikir siswa

dan meningkatkan hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Oleh sebab itu dilakukan penerapan pula pada

pembelajaran instalasi tenaga dengan kompetensi dasar menafsirkan dan

merancang gambar Dasar Listrik dan Elektronika. Sehingga dapat

meningkatkan aktifitas yang berujung pada peningkatan hasil belajar siswa.

Selanjutnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.


16

Pembelajaran instalasi tenaga listrik belum


menggunakan pembelajaran berbasis masalah yang
dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
siswa

Masih ada 57,14% siswa yang belum mencapai nilai KKM

Penerapan pembelajaran berbasis masalah pada


pembelajaran instalasi tenaga listrik SMKN 1
Sulawesi Selatan

Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa


Meningkat

Gambar 2. Kerangka Berpikir

D. Hipopenelitian tindakan kelas Tindakan


1. Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktifitas siswa kelas
XTITLsemester III tahun ajaran 2016/2017.
2. Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XTITLsemester III tahun ajaran 2016/2017.
17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1Simpang Kanandimana masalah

yang telah dijabarkan pada latar belakang berada. Secara khusus penelitian ini

dilakukan di kelas X Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL)

yang berlangsung pada semester ganjil pada tahun ajaran 2016/2017.

Kemudian penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Dasar Listrik dan

Elektronika dengan kompetensi dasar menafsirkan gambar Dasar Listrik dan

Elektronika dan menyajikan gambar Dasar Listrik dan Elektronika.

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XTITLsemester ganjil

2016/2017 yang berjumlah 18 siswa.

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer, data yang kumpulkan

langsung dari proses penelitian. Data diperoleh dari hasil belajar siswa dan

lembar pengamatan yang dilakukan selama proses penelitian.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian didahului dengan analisis segala permasalahan yang berkaitan

dengan proses pembelajaran pada ruang kelas. Selanjutnya permasalahan yang

terdeteksi akan dilakukan perumusan masalah, rencana tindakan yang akan

diterapkan pada kelas sebagai upaya dalam memecahkan masalah yang

dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

18
18

Prosedur penelitian direncanakan adalah seperti model penelitian yang

dikembangkan oleh Lewin dalam Arikunto (2008: 83) dengan empat

komponen pokok yang dapat menunjang langkah-langkah penelitian yaitu, (1)

perencanaan, (2) tindakan; (3) pengamatan; (4) refleksi.

Siklus I

1. Perencanaan

Menurut Arikunto (2008) rencana penelitian tindakan merupakan

tidakan yang tersusun, teratur yang akan diterapkan dalam penelitian, dan

pandangan kedepan dalam sebuah tindakan. Dalam penelitian ini rencana

penelitian yang akan diaplikasikan dalam penelitian adalah:

a. Persiapan

1) Peneliti mempelajari silabus mata pelajaran yang akan diajarkan

pada peserta didik.

2) Mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya dibutuhkan dalam

kegiatan observasi seperti blangko observasi, media pembelajaran,

b. Kegiatan pembelajaran

1) Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi kelistrikan pada

siswa dan memotivasi siswa dengan menetapkan standar

kompetensi siswa sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.

2) Mengajukan pertanyaan pada siswa (seberapa dalam pengetahuan

siswa tetang kompetensi yang akan dipelajari).

c. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran

1) Memberikan test awal pada siswa tentang kompetensi yang akan

diajarkan.
19

2) Menjelaskan materi umum kepada siswa dengan mengunakan

media pembelajaran berupa media gambar dan media asli

(peralatan praktek)

3) Menyuruh siswa menarik kesimpulan setelah guru menjelaskan

materi pelajaran.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

5) Memberikan pertanyaan dari siswa ke siswa yang lain agar

menanggapi atau menjawab pertanyaan tersebut

d. Kegiatan akhir

1) Memberikan latihan setelah pembelajaran

2) Mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sebagai pedoman dalam

pembelajaran selanjutnya.

2. Tindakan

Action (Tindakan) dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya

yang dilakukan secara sadar dengan perencanaan yang matang. Tindakan

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah aplikasi dari perencanaan yang

telah dibuat. Tindakan yang akan dilakukan adalah:

a. Menerangkan materi secara umum

b. Memberikan contoh dengan menggunakan media gambar dan media

asli.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

dan menjawab pertanyaan.


20

d. Memberikan pertanyaan dari siswa ke siswa yang lain agar

menanggapi atau menjawab pertanyaan tersebut

3. Pemantauan (Observasi)

Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan

yang berkaitan. Pemantauan dilakukan oleh peneliti dengan mencatat

segala sesuatu yang terjadi pada lembar observasi yang telah disediakan

sebelumnya. Pemantauan dilakukan ketika jam pembelajaran sedang

berlangsung (dilakukan dari awal sampai akhir). Pengamatan dilakukan

meliputi:

a. Aspek Siswa

1) Keadaan siswa dalam kelas ketika terjadi interaksi pembelajaran

yang dilakukan.

2) Keaktifan siswa dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan

pada siswa lain.

3) Perilaku siswa dalam pembelajaran

b. Aspek Pembelajaran

1) Kesesuaian tindakan pembelajaran yang direncanakan.

2) Kondisi kelas saat pembelajaran

3) Pelaksanaan evaluasi

4. Refleksi

Refleksi menurut Arikunto (2008:29) adalah mendapatkan data

hasil pengamatan yang telah dilakukan dan kemudian dijadikan dasar

dalam menentukan tindakan selanjutnya. Refleksi adalah mengingat dan

merenungkan kembali suatu tidakan yang persis seperti yang telah dicatat
21

dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah dan

persoalan serta tindakan dalam tindakan strategi.

Refleksi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengumpulkan data secara kuantitatif (nilai-nilai siswa pada tes awal dan

tes akhir) dan data secara kualitatif yaitu dengan menggunakan catatan-

catatan pada lembar observasi. Dengan adanya kegiatan ini akan

didapatkan sebuah hasil yang dapat disesuaikan dengan hipopenelitian

tindakan kelas serta titik tolak bagi pelaksanaan atau siklus selanjutnya.

Siklus II

Pada dasarnya hal-hal yang dilakukan pada siklus II ini adalah

mengulang tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I. Dilakukan sejumlah

rencana baru untuk memperbaiki atau merancang tindakan baru sesuai dengan

pengalaman dan hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I. Siklus II ini

dilakukan selama 2 kali pertemuan yang pelaksanaannya meliputi:

1. Perencanaan

a. Merancang siklus II ini sama dengan siklus I dengan materi yang

berbeda untuk memecahkan masalah siklus I.

b. Dari hasil refleksi serta tanggapan yang diberikan siswa pada siklus I

guru menyusun rencana baru untuk dibuat tindakannya antara lain:

mengawasi siswa lebih tegas dan memberikan teguran bagi siswa

yang kurang disiplin, membagi siswa dalam tujuh kelompok yang

masing-masing kelompok diberi materi yang berbeda.

c. Memberikan motivasi agar siswa dapat lebih bergairah dan senang

belajar Dasar Listrik dan Elektronika.


22

2. Tindakan

Tindakan siklus II ini adalah melanjutkan langkah-langkah yang

telah dilakukan pada siklus I dan beberapa perbaikan yang dianggap perlu

dan dapat memecahkan masalah yang ditemukan pada siklus sebelumnya.

Adapun tindakan yang dimaksud yaitu:

a. Melanjutkan penyajian materi dengan metode pembelajaran tanya

jawab dengan menggunakan media powerpoint.

b. Membagi siswa dalam tujuh kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri dari empat orang kecuali satu kelompok tiga orang.

Masing-masing kelompok diberi materi yang sesuai dengan materi

yang jelaskan guru yaitu berupa sistem bilangan.

c. Guru selalu memberi pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan

atau memberi pertanyaan pada guru.

d. Jawaban yang kurang tepat dari siswa disuruh sempurnakan dengan

siswa lain.

e. Setelah guru selesai menjelaskan materi pelajaran siswa diberi latihan

yang dibimbing dan diawasi oleh guru.

f. Diakhir pembelajaran siswa disuruh untuk membuat kesimpulan dan

guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa.

3. Tahap Pemantauan (observasi)

Secara umum tahap observasi siklus II ini adalah melanjutkan

kegiatan pada siklus I yang dilaksanakan pada saat proses belajar

mengajar. Observasi yang dilakukan lebih ditingkatkan kecermatannya dan


23

diupayakan secara maksimal agar siswa lebih berpartisipasi secara aktif

dalam mengikuti pelajaran serta termotivasi untuk menyelesaikan latihan.

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut: data mengenai perubahan sikap dan keaktifan siswa di

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar diambil dengan cara

pengamatan atau observasi dengan instrumennya berupa lembar observasi

dan data tentang hasil belajar Dasar Listrik dan Elektronika siswa diambil

dari hasil belajar Dasar Listrik dan Elektronika siswa setelah belajar serta

hasil tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II.

4. Refleksi

Refleksi yang dilakukan pada siklus II ini adalah mengumpulkan

data secara kuantitatif (nilai-nilai siswa pada tes awal dan tes akhir) dan

data secara kualitatif yaitu dengan menggunakan catatan-catatan pada

lembar observasi. Dengan adanya kegiatan ini akan didapatkan sebuah

hasil yang dapat disesuaikan dengan hipopenelitian tindakan kelas serta

titik tolak bagi pelaksanaan atau siklus selanjutnya.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melalukan uji pengetahuan

siswa yang dilakukan dengan memberikan tes yang berupa tes objektif.

Selain itu juga dilakukan dengan melakukan pengatamatan kepada siswa

selama penelitian tindakan kelas berlangsung.


24

2. Alat Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mengunakan tes objektif dan lembar

pengamatan. Tes objektif digunakan untuk mengumpulkan data hasil

belajar siswa kelas XTITLSMK Negeri 1 Sulawesi Selatan. Sementara

lembar pengamatan dalam bentuk angket minat dan motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika digunakan untuk

mengumpulkan data aktifitas siswa selama proses penelitian yang

berlangsung di SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan.

a. Validitas Instrumen Tes

Validasi instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan sudah benar-benar mengukur materi yang

ingin diukur. Sebab instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk instrumen tes dan non tes maka dilakukan kepada kedua

instrumen yang digunakan tersebut. Validasi instrumen tes dalam

bentuk tes objektif dilakukan validasi isi oleh ahli dalam bidang materi

dan evaluasi mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika dalam hal

ini dilakukan oleh guru mata pelajaran SMK Negeri 1 Sulawesi

Selatan. Selain dari validasi isi maka dilakukan pula validasi konstruk

instrumen yang digunakan dalam memperoleh data hasil belajar siswa.

Validasi konstruk dianalisis dengan menggunakan analisis

korelasi produk momen untuk mengetahui validitas butir item

instrumen yang digunakan.


25

b. Reliabilitas Tes

Selain mengukur validitas instrumen juga dilakukan

perhitungan reliabilitas tes yang digunakan untuk mengumpulkan data

hasil belajar. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat

kehandalan tes dalam waktu yang berbeda. Artinya apabila tes

dilakukan pada waktu yang berbeda dengan responden yang memiliki

karakteristik yang sama maka hasil dari tes tersebut akan sama.

F. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Pada analisis ini dilakukan perhitungan

mean (rata-rata), median (nilai tengah), standar deviasi, dan variansi data

hasil belajar. Data hasil belajar akan dianalisis dengan menggunakan

rumus persentase untuk menghitung dan mengetahui berapa banyak siswa

yang lulus dari KKM mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika di

SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

persamaa di bawah ini.

2. Analisis Induktif

Analisis data dilakukan untuk melihat signifikansi peningkatan

hasil belajar yang diperoleh pada akhir setiap tahap penelitian. Analisis ini

dilakukan dengan membandingkan rata-rata nilai pada setiap siklus dengan

analisis menggunakan uji-t. Pada uji ini harus terdapat perbedaan yang
26

signifikan antara hasil belajar yang diperoleh pada siklus I dengan hasil

belajar pada siklus II.

G. Indikator Kinerja

Pada penitian ini yang menjadi fokus yakni adalah aktifitas siswa dan

hasil belajar siswa. Data aktifitas siswa diperoleh dengan menggunakan

instrumen non tes yang berbentuk lembar pengamatan yang akan ditambah

dengan video aktifitas siswa pada saat proses pembelajaran beralsngsung di

kelas selama penelitian berlangsung. Sementara data hasil belajar siswa

diperoleh dari tes yang dilakukan pada akhir setiap siklus penelitian. Berikut

ini yang menjadi indikator keberhasilan dari dua fokus penelitian yang

diungkapkan tersebut.

Tabel 2. Indikator keberhasilan

Fokus penelitian Indikator


1. Siswa terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran
Aktifitas Siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang diterapkan
di kelas (minat dan motivasi).
1. Hasil belajar siswa meningkat
Hasil Belajar Siswa
dari siklus sebelumnya.
27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Pada tahap ini berdasarkan studi pendahuluan dan refleksi maka

disusun rangkaian tindakan pada kegiatan pembelajaran kompetensi

kejuruan instalasi tenaga dengan kompetensi dasar menafsirkan

gambar Dasar Listrik dan Elektronika dan menyajikan gambar Dasar

Listrik dan Elektronika. Pada tahap ini yang mengkaji kesesuaian

materi yang akan diajarkan dengan model yang akan diterapkan pada

mata pelajaran tersebut. Setelah melakukan kajian yang lebih

mendalam mengenai kompetensi dasar menafsirkan dan menyajikan

gambar Dasar Listrik dan Elektronika, maka diputuskan yang paling

cocok untuk kompetensi dasar menafsirkan dan menyajikan gambar

Dasar Listrik dan Elektronika tersebut adalah model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Hal ini didukung dengan

hasil belajar siswa pada tahun ajaran sebelumnya dimana terlihat

bahwa hasil belajar siswa dan aktifitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran dirasakan belum maksimal.

28
28

Pada tahap ini ada beberapa hal yang disiapkan guru sebelum

melakukan tindakan pada kelas yang dimaksud, yakni:

1) Analisis materi dalam kompetensi dasar dipilih.

2) Analisis silabus

3) Penyusunan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) yang

sesuai dengan model yang digunakan.

4) Pemilihan dan penetapan bahan ajar dan lembar kerja yang

digunakan di kelas.

5) Penentuan perangkat penilaian (instrumen penilaian).

b. Tindakan Siklus I

Pada tahap ini pembelajaran berbasis masalah telah mulai

diterapkan pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika dengan

kompetensi dasar menafsirkan dan menyajikan gambar Dasar Listrik

dan Elektronika. Siswa diorientasikan kepada masalah dan secara

kelompok diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah tersebut.

Kemudian per-kelompok diminta untuk manyajikan hasil kerjanya dan

setelah itu secara bersama-sama tiap kelompok membuat kesimpulan

yang pada akhirnya akan ditambahkan oleh guru selaku pembimbing

mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika. Berikut ini dapat diamati

kegiatan siswa pada saat siklus I berlangsung.

c. Pengamatan (observasi)

Pada pelaksanaan pengamatan pada siklus I ini yang diamati adalah

aktifitas siswa yang berupa kehadiran siswa pada saat mata pelajaran

berlangsung, motivasi siswa yang diamati oleh rekan kerja pada saat
29

mengajar, dan minat yang juga diamati oleh kerja pada saat mengajar.

Rekan kerja yang dimaksud adalah guru pendamping yang ada di

dalam kelas, dimana pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri

1Simpang Kanandilakukan dengan system Team Teaching (Menagajar

secara tim). Berikut ini hasil pengamatan yang dilakukan dengan

berupa kehadiran siswa.

d. Refleksi siklus I

Pada taap ini dilakukan tes terhadap kemampuan siswa setelah

siswa mempelajari satu topic pembahasan pada materi yang

direncanakan. Bentuk tes adalah soal piilihan ganda yang berjumlah 10

buah per-siklusnya. Berikut ini hasil tes pada refleksi pada siklus I.

Lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 41.

Tabel 3. Hasil tes pada siklus I

No. Kelas Interval f %f % Ket.


1 50 – 54 4 12.9
2 55 – 59 5 16.1
Tidak
3 60 – 64 5 16.1 83.9
Tuntas
4 65 – 69 7 22.6
5 70 - 74 5 16.1
6 75 - 79 5 16.1 16.1 Tuntas
Jumlah 31 100.0
Pada tabel di atas terlihat masih banyak siswa yang belum

mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) dimana pada

peraturannya minimal dalam satu kelas 80% siswa atelah memenuhi

KKM, untuk melanjutkan pelajaran pada materi selanjutnya. Namun

pada refleksi yang didapatkan pada siklus I didapatkan 83,9% siswa


30

belum mencapai nilai KKM sedangkan hanya 16,1% yang telah

memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan.

Selain dari persentase ketuntasan siswa, kemajuan tindakan juga

dapat dilihat dari aktifitas siswa di kelas. Pada penelitian yang menjadi

variabel kemajuan aktifitas siswa di kelas adalah minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan angket yang diberikan

kepada tim penilai yang merupakan guru di SMK Negeri 1Simpang

Kanandan Kepala Program Studi Ketenagalistrikan. Hasil penilaian

dari 31 siswa didapatkan rekapitulasi data sebagai berikut.

Tabel 4. Rekapitulasi hasil angket minat dan motivasi siswa


Variabel
No. Minat Motivasi
Skor Kategori Skor Kategori
1. 2.8 Cukup 2.9 Cukup

2. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan di skilus kedua merupakan perencanaan yang

berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama.

Berdasarkan pengamatan dan hasil penilaian yang diilakukan pada

siklus pertama maka pada siklus kedua ini direncanakan pembelajaran

berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan siswa diminta

menggunakan software fluidSIM pneumatic untuk membantu siswa

dalam memecahkan masalah yang ada maupun masalah yang

dikonsepkan oleh guru pada saat pembelajaran dimulai.


31

b. Tindakan Siklus II

Pada tahap ini pembelajaran berbasis masalah telah mulai

diterapkan pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika dengan

kompetensi dasar menafsirkan dan menyajikan gambar Dasar Listrik

dan Elektronika. Siswa diorientasikan kepada masalah dan secara

kelompok diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah tersebut.

Kemudian per-kelompok diminta untuk manyajikan hasil kerjanya dan

setelah itu secara bersama-sama tiap kelompok membuat kesimpulan

yang pada akhirnya akan ditambahkan oleh guru selaku pembimbing

mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika.

c. Pengamatan (observasi)

Pada pelaksanaan pengamatan pada siklus I ini yang diamati adalah

aktifitas siswa yang berupa kehadiran siswa pada saat mata pelajaran

berlangsung, motivasi siswa yang diamati oleh rekan kerja pada saat

mengajar, dan minat yang juga diamati oleh kerja pada saat mengajar.

Rekan kerja yang dimaksud adalah guru pendamping yang ada di

dalam kelas, dimana pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri

1Simpang Kanandilakukan dengan system Team Teaching (Menagajar

secara tim). Berikut ini hasil pengamatan yang dilakukan dengan

berupa kehadiran siswa.

d. Refleksi Siklus II

Pada taap ini dilakukan tes terhadap kemampuan siswa setelah

siswa mempelajari satu topic pembahasan pada materi yang

direncanakan. Bentuk tes adalah soal piilihan ganda yang berjumlah 10


32

buah per-siklusnya. Berikut ini hasil tes pada refleksi pada siklus I.

Lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 42.

Tabel 5. Hasil tes pada siklus II

No. Kelas Interval f %f % Ket.


1 50 - 55 4 12.9
2 56 - 61 1 3.2 Tidak
35.5
3 62 - 67 3 9.7 Tuntas
4 68 - 73 3 9.7
5 74 – 79 11 35.5
64.5 Tuntas
6 80 – 85 9 29.0
Jumlah 31 100.0
Pada tabel di atas terlihat masih banyak siswa yang belum mencapai

nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) dimana pada peraturannya

minimal dalam satu kelas 80% siswa atelah memenuhi KKM, untuk

melanjutkan pelajaran pada materi selanjutnya. Namun pada refleksi

yang didapatkan pada siklus I didapatkan 83,9% siswa belum

mencapai nilai KKM sedangkan hanya 16,1% yang telah memenuhi

nilai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan.

Selain dari persentase ketuntasan siswa, kemajuan tindakan juga

dapat dilihat dari aktifitas siswa di kelas. Pada penelitian yang menjadi

variabel kemajuan aktifitas siswa di kelas adalah minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil pada siklus I, pada

variabel minat dan motivasi mendapatkan skor di bawah angka 3

dengan kategori cukup. Sementara itu hasil penilaian dari 31 siswa

pada siklus II didapatkan rekapitulasi data sebagai berikut.


33

Tabel 6. Rekapitulasi hasil angket minat dan motivasi siswa


Variabel
No. Minat Motivasi
Skor Kategori Skor Kategori
1. 3.0 Baik 3.1 Baik

B. Pembahasan

1. Siklus I

Berdasarkan perencanaan yang dilakukan pada siklus pertam yakni

dengan melakukan analisis materi dan kesesuaian materi dengan model

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran, akhirnya

ditentukan pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika diputuskan

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan

pertimbangan bahwa mata pelajaran ini membutuhkan pemikiran tingkat

tinggi dan memerlukan analisis untuk menentukan dan merancang suatu

instalasi panel listrik satu fasa maupun panel tenaga listrik tiga fasa.

Setelah dilakukan tindakan terhadap sesuai dengan langkah yang

sudah ditentukan dalam model pembelajaran berbasis masalah maka

terdapat beberapa kendala dalam menyelesaikan masalah yang diberikan

dan dikonsepkan oleh guru. Pada hal ini kesulitan yang dihadapi siswa

adalah ketika mulai merancang gambar yang tepat dan teliti mesti

dibutuhkan peralatan gambar dan waktu yang lama untuk menyelesaikan

gambar tersebut. Oleh karena itu diperlukan perbaikan dalam tindakan

yang akan menjadi perencanaan pada siklus II.

Pada kegiatan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran yang

sedang berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah. Siswa mulai mengaitkan mata pelajaran dan materi sebelumnya


34

yang terkait dengan mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika. Materi

yang dikaitkan disesuaikan dengan materi yang sedang ia pelajari.

Berdasarkan hasil pengamatan siswa mulai berpikir secara individu untuk

memecahkan masalah yang teah dikonsepkan oleh guru.

Kemudian berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I

terlihat bahwa hasil belajar siswa yang tuntas (lulus kriteria ketuntasan

minimum) yakni sebesar 16,1% sedangkan persentase siswa yang tidak

tuntas sebesar 83,9%. Di sisi lain pada variabel minat dan motivasi siswa

terlihat siswa mendapatkan kategori cukup dimana siswa sudah mulai aktif

untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sudah dikonsepkan

oleh guru.

2. Siklus II

Perencanaan pada siklus II ini merupakan perencanan yang

merupakan kekurangan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I. Pada

perencanaan pada siklus II ini direncanakan siswa menyelesaikan

mamsalah dengan bantuan software FluidSIM Pneumatik 11. Diharapkan

dengan menggunakan perangkat lunak ini maka akan membantu siswa

dalam menggambar dan menganalisis gambar rangkaian yang telah ia

rancang.

Tindakan pada siklus II hampir dapat dikatakan tidak memiliki

kendala sama sekali. Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dengan menggunakan perangkat lunak FluidSIM Pneumatic 11. Siswa

dapat menggambar dengan baik dan menganalisis gambar rangkaian

instalasi panel listrik dengan teliti dan jelas. Pada siklus II didapatkan
35

jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 64,5% sedangkan siswa

yang belum mencapai KKM sebesar 35,5%. Hal ini mengalami

peningkatan dari yang sebelumnya 16,1% saja siswa yang mencapai nilai

KKM.
36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan

sebelumya maka dapat disimpulkan:

1. Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal in dapat terlihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada

siklus pertama 16,1% naik menjadi 64,5%. Tindakan dihentikan sebab

peningkatan dari siklus I ke siklus II dirasakan cukup siginfikan.

2. Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika dengan

Kompetensi Dasar Menafsirkan gambar Dasar Listrik dan Elektronika dan

Menyajikan gambar Dasar Listrik dan Elektronika. Apabila pembelajaran

berbasis masalah ini ditambahkan dengan penggunaan media pembelajaran

yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang

dikonsepkan oleh guru maka akan dapat mencapai nilai keberhasilan

belajar yang lebih baik lagi.

3. Kondisi pembelajaran saat model pembelajaran berbasis masalah

diterapkan cukup aktif dan siswa dapat memahami materi yang harus

dicapai pada hari tersebut.

37
37

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka dapat diberikan beberapa saran

mengenai pembelajara Dasar Listrik dan Elektronika dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah, yakni:

1. Pengkajian kesesuaian materi pelajaran dengan model pembelajaran yang

akan digunakan harus dilakukan setiap kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Penggunaan media pembelajaran yang dapat meringkan kerja siswa

(konvensional) mutlak diperlukan seperti halnya penggunaan perangkat

lunak fluidSIM pneumatic.


38

DAFTAR RUJUKAN

Amala, Faristin. (2013).”Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah


(Probem Based Learning) dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis pada Kompetensi Dasar Menerima dan Menyampaikan Informasi
bagi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Cut Nya’ Dien
Semarang”. Skripsi. Semarang: FE UNS.
Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono, Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hasbullah. (2009).”Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Pembelajaran
Menggunakan Metode Demonstrasi dengan Pembelajaran Menggunakan
Metode Konvensional di Kelas X AV SMKN 2 Pangkalpinang”. Skripsi.
Padang: FT UNP.
Nur, Mohamad. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains
dan Matemtika Sekolah UNESA.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2000). Prinsip dan Landasan Pengembangan
Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

39
39

Lampiran 1. Daftar Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Hasil Test Siklus I

1. Mencari skor terbesar dan terkecil


e. Skor terbesar = 75
f. Skor terkecil = 50
2. Mencari nilai rentangan (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil
= 75 – 50
= 25
3. Mencari banyaknya kelas/kategori (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 x 1,49
= 1+ 4,92
= 5,92 ≈ 6
4. Mencari nilai panjang kelas/interval kelas

5. Menyusun data sesuai dengan banyaknya kelas dan panjang kelas.


%
No. Kelas Interval f %f Ket.
(KKM)
1 50 - 54 4 12.9
2 55 - 59 5 16.1
Tidak
3 60 - 64 5 16.1 83.9
Tuntas
4 65 - 69 7 22.6
5 70 - 74 5 16.1
6 75 - 79 5 16.1 16.1 Tuntas
Jumlah 31 100.0
6. Histogram distribusi frekuensi hasil test pada siklus I dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
40

Lampiran 2. Daftar Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Hasil Test Siklus II

1. Mencari skor terbesar dan terkecil


a. Skor terbesar = 85
b. Skor terkecil = 50
2. Mencari nilai rentangan (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil
= 75 – 50
= 35
3. Mencari banyaknya kelas/kategori (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 x 1,49
= 1+ 4,92
= 5,92 ≈ 6
4. Mencari nilai panjang kelas/interval kelas

5. Menyusun data sesuai dengan banyaknya kelas dan panjang kelas.


%
No. Kelas Interval f %f Ket.
(KKM)
1 50 - 55 4 12.9
2 56 - 61 1 3.2 Tidak
35.5
3 62 - 67 3 9.7 Tuntas
4 68 - 73 3 9.7
5 74 - 79 11 35.5
64.5 Tuntas
6 80 - 85 9 29.0
Jumlah 31 100.0
6. Histogram distribusi frekuensi hasil test pada siklus I dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
41

Lampiran 3. Soal Uji Coba


SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Waktu : 90 menit

A. Pilihan ganda biasa


Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban dari jawaban yang benar dari soal-soal di
bawah ini!
1. Simbol di bawah ini merupakan simbol dari komponen?
a. Transformator
b. Lampu indikator
c. Motor listrik 3 fasa
d. LED
e. Motor listrik 1 fasa.

2. Lampu pijar disimbolkan dengan?


a. b. c.

b. d.

3. Salah satu manfaat dari pemasangan panel hubung bagi tenaga listrik yakni agar?
a. Kompleksitas Dasar Listrik dan Elektronika
b. Penghematan penggunaan penghantar dalam Dasar Listrik dan Elektronika
c. Pembagian beban yang merata dan tepat pada masing-masing fasa.
d. Memudahkan pemasangan perangkat tenaga listrik
e. Mengurangi waktu kerja pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
4. “Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat dilayanai dengan jalan membuka
tutup yang terkunci”.
Kutipan di atas merupakan isi dari persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) dengan
ayat?
a. 610 c 11 sub 3
b. 610 c 11 sub 2
c. 610 c 22 sub 3
d. 610 c 22 sub 4
e. 610 c 11 sub 1
5. Simbol di bawah ini merupakan simbol dari komponen?
a. Pushbutton ON
b. Pushbutton OFF
42

c. Select switch
d. MCB
e. Fuse

6. Komponen MCB disimbolkan dengan?

a. b. c.

d. e.

7. Simbol di bawah ini merupakan simbol dari komponen?


a. Koil kontaktor (saklar magnit)
b. Timer
c. Fuse
d. Pushbutton ON
e. Pushbutton OFF

8. Fungsi dari MCB adalah …


a. Pengaman motor
b. Pembatas daya listrik
c. Pembatas kerusakan motor
d. Pembatas tegangan listrik
e. Pengaman lingkungan instalasi
9. Fungsi dari sekring adalah …
a. Pengaman motor
b. Pembatas tegangan listrik
c. Pembatas kerusakan motor
d. Pengaman Hubung singkat
e. Pengaman lingkungan instalasi
10. Sifat beban yang menyimpan muatan listrik adalah beban …
a. Reaktif
b. Resistif
c. Induktif
d. Kapasitif
e. Sensitive
43

11. Perhatikan gambar 1 berfungsi sebagai …


a. Pembatas daya
b. Pembatas cahaya
c. Hubung singkat
d. Hubung singkat dan pembatas daya
e. Pembatas cahaya dan daya
12. Konversinya energi listrik menjadi panas merupakan sifat beban …
a. Reaktif
b. Resistif
c. Induktif Gambar 1
d. Kapasitif
13. Gambar 1 merupakan komponen …
a. MCB 1 fasa
b. MCB 3 fasa
c. Kontaktor
d. Sekring
e. TOL

14. Gambar 2 berfungsi sebagai pengaman …


a. Tombol tekan
b. Kontaktor
c. Motor
d. MCB
e. TOL
15. Gambar 2 dinamakan …
a. Tombol tekan
b. Kontaktor
c. Motor
d. MCB Gambar 2
e. TOL
16. Batas arus yang dipasang pada komponen gambar 2 adalah …
a. 0,1 A
b. 0,12 A
c. 0,14 A
d. 0,16 A
e. 0, 18 A

B. Pilihan ganda sebab-akibat


Pilihlah jawaban yang tepat!
A. Jika kedua pernyataan benar dan saling berhubungan
B. Jika kedua pernyataan benar tetapi tidak berhubungan
C. Jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua salah
D. Jika pernyataan pertama salah dan pernyataan kedua benar
44

Soal
17. Gambar di samping merupakan symbol dari komponen koil kontaktor.

Sebab
Gambar di samping merupakan symbol dari komponen pushbutton ON.

18. DPDT merupakan komponen yang digunakan untuk operasi dari dua sumber listrik.
Sebab
Output pada saklar DPDT berada pada kedua sisinya.
19. TPDT dapat digunakan untuk operasi pembalik putaran motor listrik tiga fasa.
Sebab
TPDT mempunyai output pada sisi kiri dan kanan sebanyak tiga terminal.
20. Gambar di bawah merupakan symbol yang digunakan untuk menyatakan pushbutton
ON.
Sebab
Setiap rangkaian instalasi tenaga harus menggunakan pengaman.

21. Gambar di bawah ini merupakan symbol dari koil kontaktor.

Sebab
Symbol di samping digunakan sebagai salah satu symbol peralatan
proteksi tenaga listrik.
45

C. Pilihan ganda membaca gambar


Pilihlah jawaban yang benar yang ditunjukkan pada gambar berikut ini!
22.

Pada gambar di atas, symbol komponen yang diberi lingkaran merah adalah…
a. KWh Meter c. Fuse/sekring e. Stopkontak
b. MCB d. Motor 3 fasa
23. Perhatikan gambar di bawah ini!

3 4 5

Pada gambar di atas, symbol yang menunjukkan symbol komponen MCB adalah…
a. Angka 1 c. Angka 3 e. Angka 5
b. Angka 2 d. Angka 4

24. Perhatikan gambar di bawah ini!

1
2 3
4

5
46

Simbol komponen koil saklar magnit ditunjukkan dengan angka?


a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
25. Perhatikan gambar di bawah ini!

1
2 3

Simbol komponen saklar pengunci ditunjukkan dengan angka?


a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
26. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2

3 4 5

Pada gambar di atas, symbol yang menunjukkan symbol komponen pengaman


adalah…
a. Angka 1 c. Angka 3 e. Angka 5
b. Angka 2 d. Angka 4

D. Pilihan ganda kompleks


27. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2) dan (3)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
47

28. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis relay beban lebih (TOR) yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2) dan (3)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
29. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton OFF yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
30. (1) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat.
(2) Keamanan area yang dilayani panel tersebut.
(3) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik.
(4) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan.
(5) Daya yang diperoleh dalam besaran VAR.
Pada pernyataan di atas yang tepat termasuk pada manfaaat panel tenaga yakni?
c. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2), (4) dan (5)
d. (1), (3), dan (4) d. (1) dan (5)
31. (1) Mudah dilayani dan aman
(2) Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
(3) Harus memiliki ruang tersendiri
(4) Di depan panel ruangannya harus bebas
(5) Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
(6) Panel terbuat dari bahan yang mudah korosi
Pada pernyataan di atas hal yang harus diperhatikan dalam perancangan pemasangan
PHB yakni?
c. (1), (2), (4), dan (6) c. (1), (2), dan (5) e. (3), (4) dan (6)
d. (1), (4) dan (5) d. (2), (3), dan (4)
32. (1) Memiliki warna box yang menarik
(2) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
(3) Penghantar memiliki warna yang sama dalam satu panel
(4) Semua komponen harus dipasang rapi
(5) Semua komponen terpasang dengan kuat
(6) Mempunyai keandalan yang tinggi
Pada pernyataan di atas yang tepat termasuk persyaratan perancangan pemasangan panel
tenaga listrik yakni?
c. (1) dan (2) c. (2), (3), dan (4) e. (1), (4), (5), dan (6)
d. (1), (2), dan (3) d. (1), (2), (3), dan (6)
48

33. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton ON yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2) dan (3)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
34. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton yakni?
c. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2)
d. (1), (2), dan (3) d. (1)

E. Petunjuk pengunaan soal 14 sampai dengan 20


Pilihlah :
Jawaban A, jika a, b dan c benar
Jawaban B, jika a dan c yang benar
Jawaban C, jika b dan d yang benar
Jawaban D, jika hanya d yang benar
Jawaban E, jika a, b, c dan d benar

35. Macam–macam beban listrik dibawah yang merupakan beban induktif adalah …
a. Mesin cuci
b. AC
c. Kulkas
d. Lampu pijar
36. Macam–macam beban listrik diatas yang merupakan beban resistif adalah …
a. Mesin cuci
b. AC
c. Kulkas
d. Lampu pijar
37. Dari macam-macam beban listrik yang menggunakan motor listrik adalah …
a. Mesin cuci
b. Power bank
c. AC
d. Lampu pijar
38. Beban yang memiliki sifat penyimpan muatan listrik diantaranya …
a. Mesin cuci
b. Power bank
c. AC
d. Baterai
49

39. Sifat-sifat beban listrik diantaranya …


a. Resistif
b. Induktif
c. Kapasitif
d. Reaktif
40. Komponen dibawah yang merupakan jenis Circuit Breaker diantaranya …
a. MCB
b. MCCB
c. NFB
d. TOR

Selamat Bekerja…
50

Kunci Jawaban
1 E 21 D
2 D 22 A
3 C 23 A
4 A 24 A
5 A 25 D
6 E 26 B
7 A 27 A
8 B 28 C
9 D 29 E
10 D 30 D
11 A 31 C
12 B 32 E
13 A 33 D
14 C 34 E
15 E 35 A
16 A 36 D
17 D 37 B
18 A 38 C
19 A 39 A
20 D 40 D
51

Lampiran 4. Soal Post Test per Siklus


SOAL POST TEST SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Waktu : 90 menit

A. Pilihan ganda biasa


Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban dari jawaban yang benar dari soal-soal di
bawah ini!
1. Simbol di bawah ini merupakan simbol dari komponen?
a. Transformator
b. Lampu indikator
c. Motor listrik 3 fasa
d. LED
e. Motor listrik 1 fasa.

2. Lampu pijar disimbolkan dengan?


a. b. c.

b. d.

3. Salah satu manfaat dari pemasangan panel hubung bagi tenaga listrik yakni agar?
a. Kompleksitas Dasar Listrik dan Elektronika
b. Penghematan penggunaan penghantar dalam Dasar Listrik dan Elektronika
c. Pembagian beban yang merata dan tepat pada masing-masing fasa.
d. Memudahkan pemasangan perangkat tenaga listrik
e. Mengurangi waktu kerja pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
4. “Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat dilayanai dengan jalan membuka
tutup yang terkunci”.
Kutipan di atas merupakan isi dari persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) dengan
ayat?
a. 610 c 11 sub 3
b. 610 c 11 sub 2
c. 610 c 22 sub 3
d. 610 c 22 sub 4
e. 610 c 11 sub 1
5. Simbol di bawah ini merupakan simbol dari komponen?
a. Pushbutton ON
b. Pushbutton OFF
52

c. Select switch
d. MCB
e. Fuse

6. Komponen MCB disimbolkan dengan?

a. b. c.

d. e.

7. Simbol di bawah ini merupakan simbol dari komponen?


a. Koil kontaktor (saklar magnit)
b. Timer
c. Fuse
d. Pushbutton ON
e. Pushbutton OFF

8. Fungsi dari MCB adalah …


a. Pengaman motor
b. Pembatas daya listrik
c. Pembatas kerusakan motor
d. Pembatas tegangan listrik
e. Pengaman lingkungan instalasi
9. Fungsi dari sekring adalah …
a. Pengaman motor
b. Pembatas tegangan listrik
c. Pembatas kerusakan motor
d. Pengaman Hubung singkat
e. Pengaman lingkungan instalasi
10. Sifat beban yang menyimpan muatan listrik adalah beban …
a. Reaktif
b. Resistif
c. Induktif
d. Kapasitif
e. Sensitive
53

SOAL POST TEST SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan


Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Waktu : 90 menit

A. Pilihan ganda biasa


Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban dari jawaban yang benar dari soal-soal di
bawah ini!

11. Perhatikan gambar 1 berfungsi sebagai …


a. Pembatas daya
b. Pembatas cahaya
c. Hubung singkat
d. Hubung singkat dan pembatas daya
e. Pembatas cahaya dan daya
12. Konversinya energi listrik menjadi panas merupakan sifat beban …
a. Reaktif
b. Resistif
c. Induktif Gambar 1
d. Kapasitif
13. Gambar 1 merupakan komponen …
a. MCB 1 fasa
b. MCB 3 fasa
c. Kontaktor
d. Sekring
e. TOL

14. Gambar 2 berfungsi sebagai pengaman …


a. Tombol tekan
b. Kontaktor
c. Motor
d. MCB
e. TOL
15. Gambar 2 dinamakan …
a. Tombol tekan
b. Kontaktor
c. Motor
d. MCB Gambar 2
e. TOL
54

16. Batas arus yang dipasang pada komponen gambar 2 adalah …


a. 0,1 A
b. 0,12 A
c. 0,14 A
d. 0,16 A
e. 0, 18 A

B. Pilihan ganda sebab-akibat


Pilihlah jawaban yang tepat!
A. Jika kedua pernyataan benar dan saling berhubungan
B. Jika kedua pernyataan benar tetapi tidak berhubungan
C. Jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua salah
D. Jika pernyataan pertama salah dan pernyataan kedua benar
Soal
17. Gambar di samping merupakan symbol dari komponen koil kontaktor.

Sebab
Gambar di samping merupakan symbol dari komponen pushbutton ON.

18. DPDT merupakan komponen yang digunakan untuk operasi dari dua sumber listrik.
Sebab
Output pada saklar DPDT berada pada kedua sisinya.
19. TPDT dapat digunakan untuk operasi pembalik putaran motor listrik tiga fasa.
Sebab
TPDT mempunyai output pada sisi kiri dan kanan sebanyak tiga terminal.
20. Gambar di bawah merupakan symbol yang digunakan untuk menyatakan pushbutton
ON.
Sebab
Setiap rangkaian instalasi tenaga harus menggunakan pengaman.
55

SOAL POST TEST SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan


Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Waktu : 90 menit

A. Pilihan ganda sebab-akibat


Pilihlah jawaban yang tepat!
A. Jika kedua pernyataan benar dan saling berhubungan
B. Jika kedua pernyataan benar tetapi tidak berhubungan
C. Jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua salah
D. Jika pernyataan pertama salah dan pernyataan kedua benar

21. Gambar di bawah ini merupakan symbol dari koil kontaktor.

Sebab
Symbol di samping digunakan sebagai salah satu symbol peralatan
proteksi tenaga listrik.

C. Pilihan ganda membaca gambar


Pilihlah jawaban yang benar yang ditunjukkan pada gambar berikut ini!
22.

Pada gambar di atas, symbol komponen yang diberi lingkaran merah adalah…
a. KWh Meter c. Fuse/sekring e. Stopkontak
b. MCB d. Motor 3 fasa
56

23. Perhatikan gambar di bawah ini!

3 4 5

Pada gambar di atas, symbol yang menunjukkan symbol komponen MCB adalah…
a. Angka 1 c. Angka 3 e. Angka 5
b. Angka 2 d. Angka 4

24. Perhatikan gambar di bawah ini!

1
2 3
4

Simbol komponen koil saklar magnit ditunjukkan dengan angka?


a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
25. Perhatikan gambar di bawah ini!

1
2 3

5
57

Simbol komponen saklar pengunci ditunjukkan dengan angka?


a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
26. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2

3 4 5

Pada gambar di atas, symbol yang menunjukkan symbol komponen pengaman


adalah…
a. Angka 1 c. Angka 3 e. Angka 5
b. Angka 2 d. Angka 4

D. Pilihan ganda kompleks


27. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2) dan (3)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
28. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis relay beban lebih (TOR) yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2) dan (3)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
29. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton OFF yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
30. (1) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat.
(2) Keamanan area yang dilayani panel tersebut.
58

(3) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik.


(4) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan.
(5) Daya yang diperoleh dalam besaran VAR.
Pada pernyataan di atas yang tepat termasuk pada manfaaat panel tenaga yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2), (4) dan (5)
b. (1), (3), dan (4) d. (1) dan (5)
59

SOAL POST TEST IV

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan


Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Waktu : 50 menit

A. Pilihan ganda biasa


Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban dari jawaban yang benar dari soal-soal di
bawah ini!
31. (1) Mudah dilayani dan aman
(2) Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
(3) Harus memiliki ruang tersendiri
(4) Di depan panel ruangannya harus bebas
(5) Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
(6) Panel terbuat dari bahan yang mudah korosi
Pada pernyataan di atas hal yang harus diperhatikan dalam perancangan pemasangan
PHB yakni?
a. (1), (2), (4), dan (6) c. (1), (2), dan (5) e. (3), (4) dan (6)
b. (1), (4) dan (5) d. (2), (3), dan (4)
32. (1) Memiliki warna box yang menarik
(2) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
(3) Penghantar memiliki warna yang sama dalam satu panel
(4) Semua komponen harus dipasang rapi
(5) Semua komponen terpasang dengan kuat
(6) Mempunyai keandalan yang tinggi
Pada pernyataan di atas yang tepat termasuk persyaratan perancangan pemasangan panel
tenaga listrik yakni?
a. (1) dan (2) c. (2), (3), dan (4) e. (1), (4), (5), dan (6)
b. (1), (2), dan (3) d. (1), (2), (3), dan (6)
33. (1)

(2)

(3)

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton ON yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2) dan (3)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)
34. (1)

(2)

(3)
60

Pada gambar di atas yang tepat termasuk jenis symbol pushbutton yakni?
a. (1) dan (2) c. (3) saja e. (2)
b. (1), (2), dan (3) d. (1)

E. Petunjuk pengunaan soal 14 sampai dengan 20


Pilihlah :
Jawaban A, jika a, b dan c benar
Jawaban B, jika a dan c yang benar
Jawaban C, jika b dan d yang benar
Jawaban D, jika hanya d yang benar
Jawaban E, jika a, b, c dan d benar

35. Macam–macam beban listrik dibawah yang merupakan beban induktif adalah …
a. Mesin cuci
b. AC
c. Kulkas
d. Lampu pijar
36. Macam–macam beban listrik diatas yang merupakan beban resistif adalah …
a. Mesin cuci
b. AC
c. Kulkas
d. Lampu pijar
37. Sifat-sifat beban listrik diantaranya …
e. Resistif
a. Induktif
b. Kapasitif
c. Reaktif
38. Komponen dibawah yang merupakan jenis Circuit Breaker diantaranya …
a. MCB
b. MCCB
c. NFB
d. TOR

Selamat Bekerja…
61

Kunci Jawaban
1 E 21 D
2 D 22 A
3 C 23 A
4 A 24 A
5 A 25 D
6 E 26 B
7 A 27 A
8 B 28 C
9 D 29 E
10 D 30 D
11 A 31 C
12 B 32 E
13 A 33 D
14 C 34 E
15 E 35 A
16 A 36 D
17 D 37 A
18 A 38 D
19 A
20 D
62

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan


Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Materi Pokok : Perencanaan Instalasi Bengkel Listrik
Alokasi Waktu : Pertemuan ke-4 (6 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti SMK kelas X:


3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.2. Menafsirkan gambar kerja pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
4.2. Menyajikan gambar kerja (perancangan) Dasar Listrik dan Elektronika.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Menyebutkan simbol yang 3.2.1.1 Mengidentifikasi simbol-simbol
digunakan dalam Dasar Listrik dan yang digunakan dalam Dasar Listrik
Elektronika. dan Elektronika dengan
menggunakan komponen home
saklar.
3.2.1.2 Mengidentifikasi simbol-simbol
yang digunakan dalam Dasar Listrik
dan Elektronika dengan
menggunakan saklar magnit
(kontaktor).
4.2.1 Merancang simbol yang digunakan 4.2.1.1 Menyalin gambar simbol Dasar
dalam Dasar Listrik dan Elektronika Listrik dan Elektronika dengan
enggunakan home saklar.
4.2.1.2 Menyalin gambar simbol Dasar
Listrik dan Elektronika dengan
menggunakan saklar magnit
(kontaktor).
63

D. Materi Ajar
1. Materi Reguler
a. Simbol komponen Dasar Listrik dan Elektronika dengan home saklar.
b. Simbol komponen Dasar Listrik dan Elektronika dengan saklar magnit
2. Materi Remedial
a. Simbol komponen Dasar Listrik dan Elektronika dengan menggunakan saklar
magnit.
3. Materi Pengayaan
a. Menggambar simbol Dasar Listrik dan Elektronika dengan bantuan autoCAD.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-4
1. Pendahuluan

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca


basmallah dan berdoa.
2. Mencek kehadiran peserta didik.
3. Memotivasi siswa dengan menayangkan pemasangan Dasar
Listrik dan Elektronika untuk menggambarkan pentingnya (20 Menit)
sebuah perancangan dalam proses Dasar Listrik dan
Elektronika.
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai dan penilaian terhadap kegiatan siswa.
2. Inti

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Menayangkan video pembuatan gambar rancangan Dasar (230 Menit)


Listrik dan Elektronika. (mengamati). Stimulation
2. Memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi
yang berkaitan dengan tayangan video yang telah
ditampilkan. (menanya). Problem Statement
3. Menanyakan peralatan tenaga yang pernah dilihat siswa di
lingkungan sekitar dan mengidentifikasikannya. (menanya,
mengumpulkan informasi). Data Collecting
4. Guru mempresentasikan materi ajar mengenai simbol
64

komponen dan peralatan instalasi tenaga yang digunakan,


5. Siswa mengklasifikasikan sesuai dengan informasi yang
didapatkan sebelumnya (menganalisis). Data Processing
6. Membentuk kelompok agar siswa dapat saling bertukar
pengalaman dan pengetahuan mengenai peralatan instalasi
serta mengklasifikasikan secara bersama-sama dengan
memberikan sebuah lembar kerja (mengkomunikasikan).
Verification
7. Siswa menyajikan hasil klasifikasinya
(mengkomunikasikan). Generalization
8. Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusinya pada
setiap kelompok. Generalization
3. Penutup

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Bersama siswa, guru menyimpulkan materi pelajaran


(mengkomunikasikan)
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
(20 Menit)
(mengkomunikasikan)
3. Memberi tugas kepada siswa untuk mencari informasi
mengenai gambar Dasar Listrik dan Elektronika yang
merupakan bahan pelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Kunci dan
Teknik Bentuk
Indikator Instrumen Pedoman
Penilaian Penilaian
Penilaian
Sikap Sosial Pengamatan Rating scale LP 1 Deskripsi
Individual Rubrik Rating scale
Individual
Kognitif: Tes Tes essay LP 2 Terlampir
1. Menyebutkan Tes essay dan
simbol yang objektif
diigunakan dalam
Dasar Listrik dan
Elektronika
65

Keterampilan: Unjuk Kerja Assessmen LP 3 Dipercayakan


1. Merancang symbol Keterampilan Kinerja Keterampilan kepada
yang digunakan Keterampilan : Rubrik judgement
dalam Dasar Penilai/Guru
Listrik dan
Elektronika.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media Pembelajaran
a. Powerpoint
Tri Isra Janwardi. 2016. Menggambar Instalasi Tenaga Kompetensi Dasar
Menafsirkan gambar pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.

b. Video
________. 2016. Praktik Dasar Listrik dan Elektronika SMK Teladan.
(http://youtube.com/praktik_instalasi_tenaga_listrik_smk_teladan).
Online, diakses 07 april 2016.
2. Alat Pembelajaran
No. Alat Jumlah
1. Laptop 1 perangkat
2. LCD Proyektor 1 perangkat
3. Kertas gambar A4 20 Lembar/siswa
4. Pensil 1 buah/siswa
5. Penghapus 1 buah/siswa
3. Sumber Pembelajaran
1) Bahan Ajar
Tri Isra Janwardi. 2016. Simbol Dasar Listrik dan Elektronika. Bahan Ajar.
Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.
2) Lembar Kerja Peserta Didik
Tri Isra Janwardi. 2016. Menggambar Simbol Dasar Listrik dan Elektronika.
Lembar Kerja Peserta Didik. Yogyakarta: P3G Universitas Negeri
Yogyakarta.
3) PUIL
BSN. 2011. Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
66

Ketua Prodi Ketenagalistrikan Guru Mata Pelajaran


SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan

Drs. Sappe Abdullah, M.Pd. Tri Isra Janwardi, S.Pd., M.Pd.T.


NIP. 19620420 198903 1 017

Mengetahui,
Kepala
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan

Drs. Abdul Malik Azkari, M.Pd.


NIP. 19670408 199602 1 003
67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Materi Pokok : Perencanaan Instalasi Bengkel Listrik
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ke-5 (6 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti SMK kelas X:
1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
2. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.2. Menafsirkan gambar kerja pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
4.2. Menyajikan gambar kerja (rancangan) pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.2 Menjelaskan prinsip kerja gambar 3.2.2.1 Menjelaskan prinsip kerja gambar
Dasar Listrik dan Elektronika. rangkaian daya Dasar Listrik dan
Elektronika.
3.2.2.2 Menjelaskan prinsip kerja gambar
rangkaian kontrol Dasar Listrik dan
Elektronika.
3.2.2.3 Menjelaskan prinsip kerja gambar
wiring diagram Dasar Listrik dan
Elektronika.
3.2.2.4 Menyesuaikan gambar kerja wiring
diagram instalasi tenag listrik.
4.2.2 Menyalin gambar rangkaian 4.2.2.1 Menyalin gambar rangkaian daya
gambar kerja Dasar Listrik dan Dasar Listrik dan Elektronika.
Elektronika. 4.2.2.2 Menyalin gambar rangkaian
kontrol Dasar Listrik dan
Elektronika.
4.2.2.3 Merancang gambar rangkaian
wiring diagram Dasar Listrik dan
Elektronika.
68

D. Materi Ajar
1. Materi Reguler
a. Rangkaian daya Dasar Listrik dan Elektronika
b. Rangkaian kontrol Dasar Listrik dan Elektronika
c. Wiring diagram rangkaian daya dan kontrol Dasar Listrik dan Elektronika.
2. Materi Remedial
a. Rangkaian kontrol Dasar Listrik dan Elektronika
3. Materi Pengayaan
a. Rangkaian kontrol dengan bantuan autoCAD.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-5
1. Pendahuluan

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan


membaca basmallah dan berdoa.
2. Mencek kehadiran peserta didik.
3. Memotivasi siswa dengan menayangkan
(20 Menit)
pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika guna
mengaitkan materi sebelumnya.
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
yang akan dicapai dan penilaiian yang akan dilakukan guru.
2. Inti

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Menayangkan video pembuatan gambar rancangan Dasar (230 Menit)


Listrik dan Elektronika. (mengamati).
2. Mendengar penjelasan guru mengenai Dasar Listrik dan
Elektronika (mengamati).
3. Mendengar guru memberikan permasalahan yang akan
didiskusikan secara bersama di dalam sebuah kelompok
mengenai perancangan Dasar Listrik dan Elektronika pada
sebuah ruangan kerja. (mengamati). Orientasi peserta didik
kepada masalah.
4. Membentuk kelompok secara acak untuk berdiskusi dan
69

memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.


(mengumpulkan data). Mengorganisasikan peserta didik.
5. Diberikan lembar kerja untuk memulai kegiatan diskusi
kelompok. (mengumpulkan data). Membimbing
penyelidikan kelompok.
6. Berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang berupa masalah
bersama anggota kelompok (menganalisis).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
7. Perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk menyajikan
hasil tugas kelompoknya (mengkomunikasikan).
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
3. Penutup

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Bersama siswa, guru menyimpulkan materi


pelajaran (mengkomunikasikan)
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
(20 Menit)
terprogram (mengkomunikasikan)
3. Memberi tugas kepada siswa untuk mencari
informasi mengenai rancangan instalasi tenaga yang
merupakan bahan pelajar-an pertemuan berikutnya.
70

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Kunci dan
Teknik Bentuk
Indikator Instrumen Pedoman
Penilaian Penilaian
Penilaian
Sikap Sosial Pengamatan Rating scale LP1 Deskripsi
Individual Rating scale
Individual
Kogntitif (proses): Tes Tes essay dan LP 2 Kunci LP 2
1. Menjelaskan objektif.
prinsip kerja
gambar Dasar
Listrik dan
Elektronika.
Keterampilan: Unjuk Kerja Assessmen LP 3 Dipercayakan
1. Menyalin gambar Keterampilan Kinerja kepada
kerja rangkaian Keterampilan judgement
Dasar Listrik dan Penilai/Guru
Elektronika.

I. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


a. Media Pembelajaran
1) Powerpoint
Tri Isra Janwardi. 2016. Menggambar Instalasi Tenaga Kompetensi Dasar
Menafsirkan gambar pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.

2) Video
________. 2016. Menggambar Dasar Listrik dan Elektronika dengan
Menggunakan autoCAD. Yogyakarta: P3G Universitas Negeri
Yogyakarta.
b. Alat Pembelajaran
No. Alat Jumlah
1. Laptop 1 perangkat
2. LCD Proyektor 1 perangkat
3. Kertas gambar A4 20 Lembar/siswa
4. Pensil 1 buah/siswa
5. Penghapus 1 buah/siswa
c. Sumber Pembelajaran
1) Bahan Ajar
Tri Isra Janwardi. 2016. Rangkaian Daya dan Kontrol Instalasi Tenaga. Bahan
Ajar. Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.
2) Lembar Kerja Peserta Didik
Tri Isra Janwardi. 2016. Menggambar Perancangan Dasar Listrik dan
Elektronika dengan Saklar Magnit. Lembar Kerja Peserta Didik.
Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.
3) PUIL
BSN. 2011. Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
71

Ketua Prodi TIPTL Guru Mata Pelajaran


SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan

Drs. Sappe Abdullah, M.Pd. Tri Isra Janwardi, S.Pd.,M.Pd.T.


NIP. 19620420 198903 1 017

Mengetahui,
Kepala
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan

Drs. Abdul Malik Azkari, M.Pd.


NIP. 19670408 199602 1 003
72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
Kelas/Semester : X/3
Bidang Studi Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Materi Pokok : Perencanaan Instalasi Bengkel Listrik
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ke 6 (6 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti SMK kelas X:
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.3. Menafsirkan gambar kerja pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
4.2. Menyajikan gambarkerja (rancangan) pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.3 Memadukan gambar kerja 3.2.3.1 Memadukan rangkaian kontrol dan
pemasangan Dasar Listrik dan daya pemasangan Dasar Listrik dan
Elektronika. Elektronika dengan menggunakan
home saklar.
3.2.3.2 Memadukan rangkaian kontrol dan
daya pemasangan Dasar Listrik dan
Elektronika dengan menggunakan
saklar magnit (kontaktor)
4.2.3 Menyalin gambar Dasar Listrik dan 4.2.3.1 Menyalin gambar rangkaian kontrol
Elektronika dengan menggunakan instalasi tenaga dengan menggunakan
software fluidSIM pneumatic software fluidSIM pneumatic.
4.2.3.2 Merancang gambmar rangkaian
kontrol dengan dua pembebanan yang
berbeda.
D. Materi Ajar
1. Materi Reguler
a. Menggambar rangkaian daya dengan menggunakan fluidSIM pneumatic.
b. Menggambar rangkaian kontrol dengan menggunakan fluidSIM pneumatic.
2. Materi Remedial
a. Menggambar rangkaian kontrol dengan menggunakan fluidSIM dengan satu
pushbutton ON dan satu pushbutton OFF
3. Materi Pengayaan
73

a. Menggambar rangkaian kontrol dengan menggunakan fluidSIM dengan cara


kerja beban yang bergantian.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-6
1. Pendahuluan

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan


membaca basmallah dan berdoa.
2. Mencek kehadiran peserta didik.
3. Memotivasi siswa dengan menayangkan (20 Menit)
pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.(mengamati).
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
yang akan dicapai.
2. Inti

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Menayangkan video pembuatan gambar rancangan Dasar (230 Menit)


Listrik dan Elektronika dengan menggunakan fluidSIM
pneumatic. (mengamati). Orientasi peserta didik kepada
masalah.
2. Memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi
yang berkaitan dengan tayangan video yang telah
ditampilkan. (menanya). Mengorganisasikan peserta didik.
3. Memberikan lembar kerja siswa untuk memulai kegiatan
perancangan gambar Dasar Listrik dan Elektronika.
Membimbing penyelidikan individu.
4. Menggambar gambar Dasar Listrik dan Elektronika dengan
menggunakan program fluidSIM pneumatic.
(mengumpulkan informasi dan mengasosiasi).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Siswa menyajikan hasil rangkaian yang dibuat dengan
74

menggunakan program fluidSIM pneumatic berdasarkan


analisis dan kreasi yang dibuat masing-masing
(mengkomunikasikan). Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
3. Penutup

Kegiatan Alokasi Waktu

1. Bersama siswa, guru menyimpulkan materi


pelajaran (mengkomunikasikan)
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
(20 Menit)
terprogram (mengkomunikasikan)
3. Memberi tugas kepada siswa untuk mencari
informasi mengenai gambar Dasar Listrik dan Elektronika
yang merupakan bahan pelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Kunci dan
Teknik Bentuk
Indikator Instrumen Pedoman
Penilaian Penilaian
Penilaian
Sikap Sosial Pengamatan Rating scale LP1: Deskripsi
Individual Rubrik Rating scale
Individual
Kognitif: Tes Tes essay LP 2 Kunci LP 2
1. Memadukan Essay
gambar kerja
pemasangan Dasar
Listrik dan
Elektronika.
Keterampilan: Unjuk Kerja Assessmen LP 4 Rubrik
1. Menyalin gambar Keterampilan Kinerja Keterampilan
Dasar Listrik dan Keterampilan : Rubrik
Elektronika
dengan
menggunakan
software fluidSIM
pneumatic.

G. Media dan Sumber Pembelajaran


a. Media Pembelajaran
1) Powerpoint
75

Tri Isra Janwardi. 2016. Menggambar Instalasi Tenaga Kompetensi Dasar


Menafsirkan gambar pemasangan Dasar Listrik dan Elektronika.
Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.

2) Video
________. 2016. Menggambar Dasar Listrik dan Elektronika dengan
Menggunakan autoCAD. Yogyakarta: P3G Universitas Negeri
Yogyakarta.
b. Alat Pembelajaran
No. Alat Jumlah
1. Laptop/PC 1 perangkat/siswa
2. LCD Proyektor 1 perangkat
c. Sumber Pembelajaran
1) Lembar Kerja Peserta Didik
Tri Isra Janwardi. 2016. Menggambar Sirkit Dasar Listrik dan Elektronika
dengan Bantuan fluidSIM pneumatic. Lembar Kerja Peserta Didik.
Yogyakarta: P3G Universitas Negeri Yogyakarta.
2) PUIL
Tim Penyusun PUIL BSN. 2011. Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional.
76

Ketua Prodi TIPTL Guru Mata Pelajaran


SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan

Drs. Sappe Abdullah, M.Pd. Tri Isra Janwardi, S.Pd.,M.Pd.T.


NIP. 19620420 198903 1 017

Mengetahui,
Kepala
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan

Drs. Abdul Malik Azkari, M.Pd.


NIP. 19670408 199602 1 003
77

Lampiran 6. Analisis Validias dan Reliabilitas SPSS Uji Coba Intrumen


78
79
80

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 dari 54 item yang


diujicobakan, didapatkan 44 item yang dinyatakan valid yang berada di atas nilai r Tabel
= 0,404 dan 2 item dinyatakan tidak valid dengan nilai “Corrected Item-Total
Correlation” sebesar 0,404. Item yang dinyatakan tidak valid yakni item dengan nomor
37 dan 38. Untuk kedua instrumen yang dinyatakan tidak valid tersebut lebih mudah
untuk tidak digunakan, sebab masih bnayak item yang dapat mewakilinya.
Sedangkan unutk reliabilitas uji coba instrumen didapatkan nilai alpha cronbach
sebesar 0,989 lebih besar dari 0,8 sehingga dinyatakan reliabilitasnya sangat tinggi.
81

Lampiran 7. Tabel r
82

Lmapiran 8.Hasil Belajar Siswa pada Siklus I


83

Lampiran 9. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II


84

Lampiran 10. Instrumen Aktifitas Siswa di Kelas


Nomor Responden:

ANGKET PENGAMATAN AKTIFITAS SISWA


PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
TIPTL SMKN 1 SIMPANG KANAN
A. Pengantar
Pertama Bapak/Siswa mendoakan semoga Bapak/Ibu selalu dalam keadaan sehat dan
sukses dalam menjalankan tugas dan kegiatan pembelajaran sehari-hari. Bapak/Siswa
mengetahui Bapak/Ibu sibuk dalam menjalankan kegiatan di sekolah, namun
Bapak/Siswa meminta waktu Bapak/Ibu untuk mengisi angket dalam penelitian ini.
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait aktifitas siswa
di kelas selama proses pembelajaran bidang studi Dasar Listrik dan Elektronika
dilaksanakan di kelas XTITLI dan XTITL2.
Bapak/Siswa berharap Bapak/Ibu dapat mengisi angket ini dengan sesungguhnya dan
sejujur-jujurnya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Angket ini tidak ada kaitan
dengan penilaian kinerja Bapak/Ibu dalam mengajar sehari-hari. Kerahasiaan data yang
berupa identitas dan jawaban dari angket dijaga dengan baik. Sebab itu Bapak/Ibu tidak
perlu ragu untuk memberikan jawaban yang benar. Sehingga aktifitas siswa pembelajaran
bidanag studi Dasar Listrik dan Elektronika dapat ditingkatkan lagi.
Atas bantuan dan kesediaan waktu Bapak/Ibu, Bapak/Siswa ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Oktober
2016
Peneliti,

Tri Isra Janwardi


NP. 201429349
85

B. Petunjuk Pengisian
Setiap pernyataan Bapak/Ibu diminta menjawab salah satu jawaban yang disediakan,
yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Kemudian berilah tanda contreng (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih.
C. Contoh Pengisian Angket
Kategori Jawaban
No. Pernyataan
SS S R TS STS
a. Context Evaluation
1. Alumni SMK Negeri 1Simpang
Kananbekerja sesuai dengan bidang yang

sesuai dengan program keahlianya di
sekolah.
D. Kuisioner
Kategori Jawaban
No. Pernyataan
SS S R TS STS
1. Minat Siswa
1. Siswa yakin memiliki kondisi fisik yang
baik untuk melakukan setiap kegiatan
proses belajar mengajar pada Program
Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
2. Siswa dapat mengikuti kegiatan Praktek
Kerja Industri (Prakerin) dengan mandiri
selama jangka waktu yang ditetapkan
3. Siswa tertarik pada bidang kontrol
industri yang dipelajari pada bidang
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
4. Siswa mendaftar ke Program Keahlian
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik SMK Negeri 1Simpang
Kanansebab tertarik belajar di SMK
5. Siswa memiliki pengetahuan tentang
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik sebelum mendaftar di Program
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
6. Siswa tertarik dengan bidang robotik dan
otomasi industri
2. Motivasi Siswa
7. Ada dukungan keluarga agar siswa
melanjutkan pendidikan ke Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
SMK Negeri 1Simpang Kanan
8. Siswa memiliki keyakinan dapat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
di Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
86

Listrik dengan lancar


9. Siswa masuk SMK karena keinginan
sendiri
10. Siswa berharap setelah tamat dapat
langsung bekerja pada bidang Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
11. Siswa berusaha untuk mencapai prestasi
yang baik di SMK
12. Siswa akan mengerjakan tugas sekolah
dengan tepat waktu
13. Siswa akan selalu mengulang pelajaran
di rumah
14. Siswa akan berdiskusi dengan teman
ketika menjumpai kendala dalam
membuat tugas maupun belajar di
sekolah.
15. Siswa menanyakan materi yang tidak
dipahami kepada guru
16. Siswa akan menanyakan materi yang
belum dipahami dengan teman
17. Siswa akan selalu ingin mengerjakan
tugas dan pekerjaan praktik dengan
maksimal dan sempurna
18. Siswa akan menggunakan cara yang
berbeda agar hasil tugas dan pekerjaan
praktik dapat selesai lebih cepat
19. Siswa akan selalu mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru dengan tepat
20. Siswa akan mengerjakan tugas secara
mandiri dan tidak butuh bantuan teman
21. Siswa yakin dapat nilai terbaik apabila
bekerja secara optimal.
87

E. Rubrik pemilihan pernyataan


No. Rentang Nilai Klasifikasi
1. >80% Sangat Setuju
2. >60 – 80% Setuju
3. >40 – 60% Ragu-ragu
4. >20 – 40% Tidak Setuju
5. ≤20% Sangat Tidak Setuju
F. Pernyataan
Angket ini diisi sesuai dengan kenyataan dan kondisi yang terjadi pada saat pengambilan
data dilakukan.

Yogyakarta, Oktober 2016


Observer,

Drs. Sappe Abdullah, M.Pd.

No. Rentang Nilai Klasifikasi Skor


1. >80 Sangat Baik 5
2. >60 – 80 Baik 4
3. >40 – 60 Cukup 3
4. >20 – 40 Kurang 2
5. ≤20 Sangat Kurang 1
Sumber: Widoyoko dalam Rusdiman (2014: 61)
88

Nomor Responden:

ANGKET PENGAMATAN AKTIFITAS SISWA


PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
TIPTL SMKN 1 SIMPANG KANAN
A. Pengantar
Pertama Bapak/Siswa mendoakan semoga Bapak/Ibu selalu dalam keadaan sehat dan
sukses dalam menjalankan tugas dan kegiatan pembelajaran sehari-hari. Bapak/Siswa
mengetahui Bapak/Ibu sibuk dalam menjalankan kegiatan di sekolah, namun
Bapak/Siswa meminta waktu Bapak/Ibu untuk mengisi angket dalam penelitian ini.
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait aktifitas siswa
di kelas selama proses pembelajaran bidang studi Dasar Listrik dan Elektronika
dilaksanakan di kelas XTITLI dan XTITL2.
Bapak/Siswa berharap Bapak/Ibu dapat mengisi angket ini dengan sesungguhnya dan
sejujur-jujurnya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Angket ini tidak ada kaitan
dengan penilaian kinerja Bapak/Ibu dalam mengajar sehari-hari. Kerahasiaan data yang
berupa identitas dan jawaban dari angket dijaga dengan baik. Sebab itu Bapak/Ibu tidak
perlu ragu untuk memberikan jawaban yang benar. Sehingga aktifitas siswa pembelajaran
bidanag studi Dasar Listrik dan Elektronika dapat ditingkatkan lagi.
Atas bantuan dan kesediaan waktu Bapak/Ibu, Bapak/Siswa ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Oktober
2016
Peneliti,

Tri Isra Janwardi


NP. 201429349
89

B. Petunjuk Pengisian
Setiap pernyataan Bapak/Ibu diminta menjawab salah satu jawaban yang disediakan,
yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Kemudian berilah tanda contreng (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih.
C. Contoh Pengisian Angket
Kategori Jawaban
No. Pernyataan
SS S R TS STS
a. Context Evaluation
1. Alumni SMK Negeri 1Simpang
Kananbekerja sesuai dengan bidang yang

sesuai dengan program keahlianya di
sekolah.
D. Kuisioner
Kategori Jawaban
No. Pernyataan
SS S R TS STS
2. Minat Siswa
1. Siswa yakin memiliki kondisi fisik yang
baik untuk melakukan setiap kegiatan
proses belajar mengajar pada Program
Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
2. Siswa dapat mengikuti kegiatan Praktek
Kerja Industri (Prakerin) dengan mandiri
selama jangka waktu yang ditetapkan
3. Siswa tertarik pada bidang kontrol
industri yang dipelajari pada bidang
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
4. Siswa mendaftar ke Program Keahlian
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik SMK Negeri 1Simpang
Kanansebab tertarik belajar di SMK
5. Siswa memiliki pengetahuan tentang
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik sebelum mendaftar di Program
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
6. Siswa tertarik dengan bidang robotik dan
otomasi industri
2. Motivasi Siswa
7. Ada dukungan keluarga agar siswa
melanjutkan pendidikan ke Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
SMK Negeri 1Simpang Kanan
8. Siswa memiliki keyakinan dapat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
di Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
90

Listrik dengan lancar


9. Siswa masuk SMK karena keinginan
sendiri
10. Siswa berharap setelah tamat dapat
langsung bekerja pada bidang Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
11. Siswa berusaha untuk mencapai prestasi
yang baik di SMK
12. Siswa akan mengerjakan tugas sekolah
dengan tepat waktu
13. Siswa akan selalu mengulang pelajaran
di rumah
14. Siswa akan berdiskusi dengan teman
ketika menjumpai kendala dalam
membuat tugas maupun belajar di
sekolah.
15. Siswa menanyakan materi yang tidak
dipahami kepada guru
16. Siswa akan menanyakan materi yang
belum dipahami dengan teman
17. Siswa akan selalu ingin mengerjakan
tugas dan pekerjaan praktik dengan
maksimal dan sempurna
18. Siswa akan menggunakan cara yang
berbeda agar hasil tugas dan pekerjaan
praktik dapat selesai lebih cepat
19. Siswa akan selalu mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru dengan tepat
20. Siswa akan mengerjakan tugas secara
mandiri dan tidak butuh bantuan teman
21. Siswa yakin dapat nilai terbaik apabila
bekerja secara optimal.
91

E. Rubrik pemilihan pernyataan


No. Rentang Nilai Klasifikasi
1. >80% Sangat Setuju
2. >60 – 80% Setuju
3. >40 – 60% Ragu-ragu
4. >20 – 40% Tidak Setuju
5. ≤20% Sangat Tidak Setuju
F. Pernyataan
Angket ini diisi sesuai dengan kenyataan dan kondisi yang terjadi pada saat pengambilan data
dilakukan.

Yogyakarta, Oktober 2016


Observer,

Drs. Andi Nassa

No. Rentang Nilai Klasifikasi Skor


1. >80 Sangat Baik 5
2. >60 – 80 Baik 4
3. >40 – 60 Cukup 3
4. >20 – 40 Kurang 2
5. ≤20 Sangat Kurang 1
Sumber: Widoyoko dalam Rusdiman (2014: 61)
92

Lampiran 11. Hasil Tabulasi Variabel Minat dan Motivasi pada Siklus I
93

Lampiran 12. Hasil Tabulasi variabel Minat dan Motivasi pada Siklus II
94

Lampiran 13. Dokumentasi Selama Penelitian


a. Pembelajaran Siklus I
95
96

b. Pembelajaran Siklus II

c. Post Test Siklus I


97
98

d. Post Test Siklus II

Anda mungkin juga menyukai