Metode Embung
Metode Embung
Metode Embung
BAB. 1
PENDAHULUAN
I Pekerjaan Persiapan
1 Sewa Kantor dan Gudang
2 Survey Pengukuran dan Gambar Kerja
3 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
a Pemeliharaan Berkala Embung Pasinan
b Pemeliharaan Berkala Embung Leran
4 Dokumentasi dengan Menggunakan Drone (0%, 50% dan
100%) dan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
B Pemeliharaan Berkala
A Pemeliharaan Berkala Embung Pasinan
- Pekerjaan kolom
1 Bekisting kolom (bahan digunakan 3 kali)
2 Pembesian Tulangan Dia. 12 mm
3 Pembesian Tulangan Dia. 10 mm
4 Beton 1 PC : 2,1 PB : 2,9 KR dengan Menggunakan Molen
- Pekerjaan sloof
1 Bekisting sloof (bahan digunakan 3 kali)
2 Pembesian Tulangan Dia. 12 mm
3 Pembesian Tulangan Dia. 10 mm
4 Beton 1 PC : 2,1 PB : 2,9 KR dengan Menggunakan Molen
Jadwal pelaksanaan dibuat dan diajukan untuk disetujui dan disepakati bersama oleh
para pihak yang terkait dalam pelaksaaan pekerjaan.
Jadwal yang dijadikan acuan untuk pelaksanaan adalah jadwal yang terlampir dalam
dokumen penawaran dan apabila perlu adanya perubahan jadwal atas kesepakatan
atau atas permintaan serta kondisi yang situasional maka dilakukan reschedule yang
kemudian diajukan untuk diperiksa oleh Konsultan pengawas dan disetujui oleh
Pemberi tugas, dan selanjutnya menjadi acuan dalam penjadwalan pelaksanaan untuk
perbandingan pelaksanaan fisik pekerjaan dengan jadwal rencana pelaksanaan
pekerjaan.
Jadwal Pengiriman Material dan Mobilisasi Alat dan tenaga
Penjadwalan ini untuk mengatur mobilisasi material supaya dapat dengan tepat
penggunaan material, dapat diketahui material yang dapat didahulukan dan dapat
disuplay dengan konsisten sesuai pengguanaan yang akan dilaksanakan. Pada
pelaksanaan material tidak menumpuk dilapangan mengingat lokasi pekerjaan Akan
cukup leluasa untuk aktifitas kegiatan pekerjaan.
II. PEMBERITAHUAN/PENGAJUAN/PERIJINAN/
Pemberitahuan Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan maka kami akan member surat pemberitahuan
dimulainya pelaksanaan pekerjaan kepada, Pemberi Tugas, Direksi, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Lingkungan sekitar pelaksanaan pekerjaan
pihak yang dianggap perlu (RT, RW, Kelurahan). Hal ini diperlukan karena dengan
adanya pekerjaan memungkinkan adanya gangguan berupa Keluar masuk kendaraan
Proyek, Kebisingan serta gangguan lainnya yang mungkin timbul walaupun hal
tersebut sedapat mungkin akan diminimalisir.
Gambar kerja dibuat minimal rangkap 4 (Empat): 1 (satu) set untuk kontraktor, 1
(satu) set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk konsultan pengawas dan
1(satu) set sebagai arsip.
Dokumentasi
Dokumentasi dibuat untuk penunjang pelaporan pelaksanaan pekerjaan, dibuat
untuk setiap tahapan pekerjaan, dilakukan setiap hari deibuat dengan detail dan
penyusunan menggambarkan penanganan pekerjaan.
Pengambilan foto diusahakan berada pada titik titik yang tetap untuk
menggambarkan tahapan yangdilaksanakan.
Laporan
Laporan dibuat dlam bentuk:
a. Laporan harian yang mencatatat kegiatan pekerjaan perhari, jumlah
tenaga kerja, jumlah material yang masuk , jumlah material yang
digunakan, alat yang digunakan serta mencatat kondisi cuaca berkaitan
dengan kelancaran pekerjaan.
b. Laporan Mingguan ; Rangkuman dari laporan harian Kemajuan
pekerjaan dan dibandingkan terhadap Kurva S (Jadwal Pelaksanaan)
c. Laporan Bulanan :Rangkuman Laporan Mingguan Kemajuan Pekerjaan
Perbulan dibandingkan dengan Kurva S (Jadwal pelaksanaan)
I Pekerjaan Persiapan
1 Sewa Kantor dan Gudang
2 Survey Pengukuran dan Gambar Kerja
3 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
a Pemeliharaan Berkala Embung Pasinan
b Pemeliharaan Berkala Embung Leran
4 Dokumentasi dengan Menggunakan Drone (0%, 50% dan
100%) dan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
B Pemeliharaan Berkala
A Pemeliharaan Berkala Embung Pasinan
- Pekerjaan kolom
1 Bekisting kolom (bahan digunakan 3 kali)
2 Pembesian Tulangan Dia. 12 mm
3 Pembesian Tulangan Dia. 10 mm
4 Beton 1 PC : 2,1 PB : 2,9 KR dengan Menggunakan Molen
- Pekerjaan sloof
1 Bekisting sloof (bahan digunakan 3 kali)
2 Pembesian Tulangan Dia. 12 mm
3 Pembesian Tulangan Dia. 10 mm
4 Beton 1 PC : 2,1 PB : 2,9 KR dengan Menggunakan Molen
Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi didalam mengikuti Proses Lelang Paket Pekerjaan : Pemeliharaan Berkala
Embung Bengawan Solo Hilir.
Untuk menyelesaikan semua item pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
adalah selama 120 (Seartus Dua Puluh) hari Kalender hari kalender sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Maka untuk memenuhi jadwal pelaksanaan tersebut, perlu disusun urutan pekerjaan
untuk masing-masing item pekerjaan secara sistematis, dari sejak dimulainya pekerjaan
sampai akhir pekerjaan. Dalam penyusunan urutan pekerjaan tersebut, masing- masing
item pekerjaan disesuaikan dengan tahapan pekerjaan, serta waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan tersebut. Untuk pekerjaan utama
dalam pekerjaan ini adalah :
Galian tanah
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan galian tanah dalam Spesifikasi ini yaitu
Galian tanah biasa untuk pasangan parapet mengunakan alat berat
Excavator Backhoe. Tanah digali disimpan di pinggir sungai, hasil
galian digunakan untuk urugan kembali yang telah ditentukan serta
dirapihkan dengan baik atau menurut petunjuk Direksi teknis.
b. Galian
1) Melakukan semua penggalian dalam keadaan apapun yang mungkin
dijumpai sesuai dengan ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar
rencana atau yang ditetapkan oleh Direksi Teknis.
2) Buangan hasil galian dibuang diluar tanggul saluran, dirapihkan dan
elevasi hasil galian tidak boleh melebihi tanggul yang ada. Hasil galian
tidak boleh mengganggu fungsi-fungsi bangunan yang ada.
3) Bila suatu galian tanah untuk bangunan sudah diselesaikan dan
dirapihkan, Direksi teknis diberi tahu sehingga ia akan melakukan
pemeriksaan dengan resmi. Tidak ada galian yang sudah diisi atau
ditutup dengan pasangan sebelum diperiksa oleh Direksi teknis.
Pekerjaan Beton.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Yang dimaksud dengan pekerjaan Beton yaitu meliputi pekerjaan
persiapan, penyediaan peralatan, cetakan dan perancah yang
diperlukan, penyediaan pengangkutan bahan dan pengerjaannya,
pembuatan dan pemasangan beton, penyampuran adukan mortar
dan perawatan.
2. Pekerjaan beton dibuat seperti yang ditetapkan pada gambar
rencana atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi Teknis.
b. Bahan dan Material
1. Semen Portland yang dipakai adalah Portland Cement yang
memenuhi syarat SNI 2049-90-A dengan type I yang dinyatakan
dengan keterangan yang tertulis pada kantong semen. Penyedia jasa
menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik.
1. Pasir yang dipergunakan untuk pembuatan adukan pasir yang baik,
tajam, keras, tidak mengandung kerikil dan tanah liat. Khusus pasir
untuk beton memenuhi syarat PBI 1971 dan tempat pengambilannya
terbih dahulu mendapat persetujuan Direksi teknis dan Pejabat
Pembuat Komitmen.
2. Batu split atau kerikil yang dipergunakan kerikil yang baik, tajam,
keras, tidak mengandung kerikil yang keropos dan tanah liat, bersih
dari debu serta memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran nominal
yang dipersayaratkan kelas beton yang dikehendaki dalam syarat-
syarat PBI 1971 dan tempat pengambilannya terlebih dahulu
mendapat persetujuan Direksi teknis dan Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Air yang akan dipergunakan untuk mengaduk campuran beton, air
bersih yang bebas dari lumpur, bahan organik, asam, kandungan
garam dan kotoran-kotoran lain. Air yang akan dipergunakan dan
tempat pengambilannya terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi teknis dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Besi Tulangan
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan Besi tulangan (besi beton) yaitu meliputi
pekejaan persiapan, penyediaan, pengangkutan bahan dan pengerjaan,
pembuatan dan pemasangan besi sesuai dengan gambar peaksanaan atau
petunjuk Direksi teknis.
3. Pelaksanaan.
1. Besi beton hendaknya bersih, bebas dari karat, kotoran-kotoran,
bahan-bahan lepas, gemuk, minyak, cat, lumpur, bahan-bahan aduk
ataupun bahan yang menempel. Besi beton hendaknya disimpan
ditempat terlindung, ditutup agar tidak menyentuh tanah dan dijaga
agar tidak berkarat ataupun rusak karena cuaca.
2. Besi-besi beton dipotong atau diluruskan secara hati-hati dan tidak
diperbolehkan untuk pembengkokan yang kedua kalinya, serta
pemanasan besi beton tidak diijinkan.
3. Penempatan besi beton cermat ditempatkan sesuai dengan gambar
pelaksanaan, dipegang teguh pada posisinya dan didudukan pada
landasan. Tulangan tidak boleh didudukan pada bahan metal, atau
tulangan duduk langsung berhubungan dengan udara luar.
4. Sambungan tidak diperbolehkan pada tempat-tempat dengan
tegangan maksimum dan sedapat mungkin diselang-seling sehingga
tidak semuanya / sebagian besar terjadi disuatu tempat. Bila tidak
ditentukan dalam gambar pelaksanaan, maka sambungan overlapping
diambil 40 kali diameter besi bersangkutan.
Pengerjaan Beton
1. Kecuali ada ketentuan lain, maka Spesifikasi untuk pembuatan beton
yaitu :
a. Beton 1 PC : 2,1 PB : 2,9 KR dengan Menggunakan Molen.
2. Pengadukan campuran beton menggunakan beton molen selama
sedikit-dikitnya 1,5 menit sesudah semua bahan ada dalam mixer.
3. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja
tulangan beton, pemasangan instalasi yang ditanam, penyekangan,
pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran yang telah disetujui Direksi teknis.
4. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada
tempat pengecoran beton, dan lantai kerja bersih dari air yang
menggenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-permukaan
dengan bahan-bahan yang menyerap disiram dengan rata hingga
kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.
5. Semua Construction Joints atau expansion joints seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibersihkan seluruhnya dari kelebihan-
kelebihan beton atau material dengan menggaruk atau cara lain
yang disetujui Direksi teknis.
6. Beton yang akan dituangkan/dicor diusahakan agar pengang-
katannya ketempat posisi terakhir sedekat mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya.
7. Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau diglincirkan secara tak
terkendalikan dari ketinggian lebih dari 1.5 m tanpa diaduk lagi.
Pengecoran dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat
sambungan cor yang disediakan sebelum permulaan pembetonan
tahap berikutnya.
8. Setiap tahap penuangan beton dipadatkan betul-betul dengan
vibrator atau dengan alat lain seluruhnya sebelum tahap berikutnya
dimulai.
9. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras kecuali
ada usaha-usaha sehingga lokasi / tempat kerja terlindung dari
hujan dan atas persetujuan Direksi teknis.
10. Beton yang sudah dicor terus-menerus dibasahi dengan air paling
sedikit selama 14 (empat belas) hari. Permukaan beton yang terbuka
dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung paling sedikit 3
(tiga) hari sesudah pengecoran.
11. Deletasi pada sambungan antar blok beton dipasang PVC water stop
e. Pengujian Beton
1. Penyedia Jasa melakukan tes beton sesuai prosedure yang
disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan atau Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Bila pengecoran beton untuk bangunan permanen, Penyedia Jasa
melaksanakan “Slump Test” pada waktu mulai menuangkan beton.
Slump Test dilaksanakan sesuai dengan prosedur standar. Kecuali
diperintahkan lain, slump lebih dari 50 mm dan kurang dari 100 mm.
Pengambilan contoh Slump test beton setiap 5 m3 sebelum
pengecoran.
3. Percobaan beton, dari bahan batu dan kandungan air dilakukan
sesuai prosedur standar dan mendapat persetujuan Direksi.
Khususnya kubus beton yang dibentuk dalam cetakan tidak kurang
dari 150 mm. Paling sedikit 6 kubus dibuat dari masing-masing
pengecoran untuk diuji, 3 diuji sesudah 7 hari dan 3 kubus sesudah
21 hari.
Penetrasi tiang pancang beton
a. Peralatan
Alat – alat yang disediakan Penyedia Jasa untuk melaksanakan
pemancangan turap beton meliputi antara lain : Alat Pancang Diesel
Hammer 1 set lengkap dan Crane serta alat – alat lain
yang diperlukan
b. Pemancangan
1. Pemancangan mempertimbangan kemudahan manuver alat. Lokasi
stok material ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi
pemancangannya.
2. Tentukan letak titik pancang dengan theodolit dan tandai dengan
patok
3. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as Diesel hammer
tepat pada titik pancang yang telah ditentukan
4. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap
tiang
5. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan
kepala tiang
6. Ujung bawah tiang didudukan secara cermat diatas patok pancang
yang telah ditentukan
7. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay
sambil diperiksa dengan alat ukur sehingga diperoleh posisi yang betul
– betul vertikal
8. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang di klem dengan
center gate pada dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser
selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.
9. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer
secara berkesinambungan keatas helmet yang terpasang pada kepala
tiang dan selalu dimonitor dengan alat ukur untuk kontrol vertikal dan
elevasi rencana.
Pasangan Batu Belah 1 : 4 dengan Menggunakan Molen
a. Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud Pekerjaan Pasangan Batu yaitu meliputi pekerjaan penyediaan
dan pengangkutan bahan, pemasangan batu kali serta pemasangan weep
hole sesuai dengan gambar.
Persyaratan dan ketentuan ini selanjutnya diterapkan pada semua pekerjaan
pasangan batu, kecuali bila dirubah secara khusus oleh Direksi Teknis pada
bagian bagian pekerjaan tertentu atas persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen.
Untuk Penunjang Pekerjaan Utama maka kami akan membuat semua kegiatan dapat
berjalan lancer sesuai dengan waktu pelaksanaan dan tepat mutu serta tepat guna dan
dapat berjalan dengan efektif. Demi kelancaran pelaksanaan maka program yang akan
dilaksanakan
2. Sosialisasi.
Setelah PCM, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna
air ( P3A ) disekitar lokasi, aparat setempat dan Instansi terkait, yang
maksudnya adalah untuk memberikan informasi bahwa akan ada kegiatan
didaerahnya. Dalam rapat sosialisasi ini dijelaskan maksud , tujuan dan
sasaran dari pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam hal ini perlu disepakati
mengenai tata cara pengaturan air selama pelaksanaan pekerjaan, jalan masuk
bahan dan alat dengan mempertimbangkan saran – saran dari peserta rapat
sosialisasi untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemudian dibuat berita
acara sosialisasi yang ditandatangani bersama.
Waktu yang dibutuhkan : 1 hari.
3. Papan Nama Kegiatan.
Papan Nama Kegiatan mempunyai fungsi sebagai sarana memberikan
informasi kepada masyarakat luas. Papan Nama Kegiatan ini dibuat dari
banner dengan ukuran sesuai petunjuk Direksi, ditempel pada rangka kayu dan
ditopang 2 batang kayu kaso (5/7) kelas II dengan tinggi 250 cm dari
permukaan tanah dan dicat dasar warna biru dan huruf cetak berwarna putih
dan diisi mengenai lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai petunjuk
direksi, antara lain :
a. Nama Pengguna Jasa;
b. Nama Pekerjaan;
c. Nilai kontrak;
d. Sumber dana;
e. Jangka waktu pelaksanaan, tanggal mulai dan selesainya pekerjaan;
f. Nama kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan.
Papan nama kegiatan ini di cor kedalam tanah dan dipasang ditempat yang
strategis dan mudah dilihat oleh masyarakat sesuai petunjuk direksi.
Waktu yang dibutuhkan : 3 hari.
Alat : Linggis, cangkul, kwas, palu, sendok tembok dan alat pertukangan
lainnya.
Personil
1. Site Manager : 1 orang ;
2. Pelaksana Bangunan : 2 orang ;
3. Surveyor/Juru Ukur : 1 orang ;
4. Juru Gambar : 1 orang ;
5. Administrasi : 1 orang ;
6. Petugas K3 : 1 orang ;
Bahan
1 Tanah urug
2 Batu belah
3 Pasir Pasang
4 Kerikil
5 Tanah
6 Multiflex 12 mm
7 Papan 3/20 cm kayu kelas II
8 Kaso 5/7 cm
9 Bambu Ø 8-10 cm
10 Kayu Dolken Ø 8-10 cm
11 Paku 5 cm dan 7 cm
12 Besi Beton (polos/ulir)
13 Besi strip tebal 5 mm
14 Kawat Beton
15 Semen Portland ( 50 kg )
16 Semen Portland
17 Minyak bekisting
18 Air
19 Karung plastik/bagor/goni
20 Tali rapia / plastik
21 Pipa PVC Ø 2"
22 Ijuk
23 Solar
Bahan yang harus disetujui dahulu oleh direksi sebelum mengasih contoh untuk
minta persetujuan, sebelum bahan – bahan tersebut didatangkan ke lokasi
pekerjaan.
Alat :
Molen 2 unit
Stamper 2 unit
Tripod 1 unit
Alat pancang + hammer 1 unit
Pompa air 2 unit
Pembuatan metoda ini kami buat dengan segenap kesungguhan dan kemampuan
yang kami miliki dengan menerapkan sistem kerja sesuai dengan pengalaman yang telah
kami laksanakan sebelumnya, dan allhamdulillah menghasilkan pekerjaan yang baik dari
segi kualitas maupun kuantitas sesuai dengan keinginan semua pihak.