7 PDF
7 PDF
Skripsi
Oleh:
ISNAWATI
NIM.60400111022
i
ABSTRAK
Nama : Isnawati
Nim : 60400111022
Judul : Pengaruh Penambahan Agregat Limbah Plastik Terhadap
Kuat Tekan Beton Semen
plastik terhadap kuat tekan beton dimana massa limbah plastik yaitu 10×10-3 kg,
20×10-3 kg, 30×10-3 kg, 40×10-3 kg dan 50×10-3 kg. Sampel beton memiliki
ukuran volume yang sama yaitu 5.298,75 cm3. Pengujian dan pengukuran masing-
masing sampel diuji pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari yaitu parameter kuat
plastik terhadap kuat tekannya adalah semakin banyak agregat limbah plastik
dicampurkan dalam komposisi semen, maka kuat tekannya semakin tidak kuat.
Dimana masa perendaman terhadap kuat tekan beton yaitu semakin lama masa
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh atau suatu produk
yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara dua atau lebih bahan
sehingga menjadi suatu bagian yang kompak atau dalam pengertian yang luas
bangunan1. Dimana bahan utama batu kapur yang diambil dari gunung-gunung
kemudian diolah menjadi semen untuk dijadikan pembuatan beton dan dirancang
Terjemah-Nya:
Kata “farihin” berasal dari kata “farih” banyak ulama yang memahaminya
kepada mereka. Ada juga yang memahaminya dalam arti angkuh. Yakni pahat
1
1
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon:
Fak. Tekhnik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007), H. 6.
memahat itu mereka lakukan dengan sangat angkuh untuk menunjukkan kekuatan
mereka, dan tanpa satu kebutuhan yang mendesak. Apapun makna yang dipilih
dengan jelas ayat 149 ini masih termasuk persoalan yang “ditanyakan” oleh nabi
Shalih AS. Namun pertanyaan itu mengandung makna kecaman serta penolakan
terhadap apa yang mereka lakukan itu. Karena itu lanjutan ayat-ayat tersebut
Kata “farihin” berasal dari kata “farih” banyak ulama yang memahaminya
dalam arti sangat pandai/ profesional kita ketahui bahwa bahan baku utama batu
kapur yang diambil dari gunung-gunung kemudian diolah menjadi semen untuk
ini memiliki tugas dalam mengelola bisnis semen. Di antaranya adalah mampu
memproduksi semen sekitar ± 2,4 juta ton semen per tahun. Semen Bosowa ini
Uji kuat tekan merupakan kemampuan suatu material atau bahan untuk
menahan suatu beban. Kuat atau lemahnya suatu tekanan dipengaruhi oleh
2
M. Quraish Shihab, Tafsir Almisba, Lentera Hati (Jakarta, 2002), h. 429.
semaksimal mungkin. Dalam pemanfaatannya, tentu saja metode dan teknologi
yang tepat mesti digunakan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan
keuntungan yang besar, biaya produksi yang relatif kecil serta ramah lingkungan.
Oleh karena kebutuhan akan produk yang memiliki kualitas tinggi semakin
dari berat beton normal, atau lebih ringan sebesar 28 % dari beton normal.
kekuatan beton normal K125, hal ini cukup bagus untuk konstruksi nonstruktur.
Campur dan perbandingan volume bahan untuk pembuatan paving blok terdiri
dari bahan paving betik adalah 1 bagian semen, 2,5 bagian pasir, 1,25 bagian
plastik kemudian dicampur dengan air ¼ bagian air dan untuk kanstin terdiri dari
dengan air 3 bagian air. Berat isi dan kuat tekan karakteristik paving dan kanstin
Betik sangat tergantung dari komposisi banyaknya plastik serta bahan campuran
yang lain. Sampah plastik menjadi komoditi bahan bangunan murah, aman, bagus
menggunakan bahan yang terbuat dari plastik. Namun plastik yang dimaksud
adalah plastik yang susah berkontaminasi dengan tanah atau biasa disebut dengan
3
Kusumo Dradjad S, Prototipe Beton Plastik Dengan Bahan Dasar Agregat Plastik Hasil
Daur Ulang, Jurusan Tekhnik Sipil Negeri (Jakarta Kampus Baru UI Depok, Politeknologi Vol. 9
No. 1, Januari, 2010), h. 72.
limbah anorganik, yang sulit hancur dengan sendirinya. Hal inilah yang
menyebabkan jumlah sampah plastik pun ikut bertambah Oleh karena itu, untuk
pembangunan4.
B. Rumusan Masalah
ini yaitu.
beton?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai pada
tekan beton.
D. Manfaat Penelitian
4
Kusumo Dradjad S, Protipe beton Plastik Dengan Bahan Dasar Agregat Plastik Hasil
Daur Ulang, Jurusan Teknik Sipil (Jakarta Kampus Baru UI Depok, 2010), h. 69.
1. Dapat memberi informasi tentang pengaruh penambahan agregat limbah
(Polyethylene Terephthalate).
Beton) yaitu: semen = 13,51 kg, pasir = 1.615 kg, air = 5,67 kg, kerikil
= 15,78 kg;
standar SNI 15-7064-2004 tentang uji kuat tekan pada semen portland
komposit
parameter sampel yang diuji adalah kuat tekan beton dengan menggunakan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Semen
Defenisi semen adalah bahan perekat atau lem, yang dapat merekatkan
bahan-bahan material lain seperti batu bata dan batu koral hingga bisa membentuk
sebuah bangunan. Menurut Walter H. Duda (1985), nama semen berasal dari
bahasa latin yaitu “caementum” yang berarti pengikat. Secara umum pengertian
semen adalah bahan perekat yang dapat mengikat atau mempersatukan material
padatan menjadi satu kesatuan massa yang kuat. Dalam bidang teknologi,
sifat bila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi suatu satuan
TerjemahNya:
1
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon:
Fak. Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007), h. 6.
7
Kata “ ﺗَﻨۡ ﺤِ ﺘُﻮنtanhituna” yang biasa diterjemahkan memahat dari segi
bahasa bermakna memotong kayu atau batu dari pinggir atau melubangi
ditengahnya. Sementara ulama memahami kata ini dalam arti memotong batu-batu
tempat tinggal maupun benteng-benteng. Ada juga yang memahaminya dalam arti
Kita ketahui bahwa bahan baku utama batu kapur yang diambil dari
Semen (cement) adalah hasil industri dari perpaduan bahan baku batu
kapur/ gamping sebagai bahan utama dan lempung/ tanah liat atau bahan
pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk (bulk),
pencampuran dengan air. Batu kapur/ gamping adalah bahan alam yang
adalah bahan alam yang mengandung senyawa Silika Oksida (SiO2), Aluminium
semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk
2
Said Bahreisy, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, (Kuala Lumpur Victory Agencia: 1988), h. 79.
klinkernya yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gypsum dalam
Semen portland atau biasa disebut semen adalah bahan pengikat hidrolis
berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker (bahan ini
terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis), dengan batu
1. Semen non-hidrolik, tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air akan
B. Sifat-Sifat Semen
yang berbeda-beda yang harus memenuhi `syarat kimia dan fisika. Untuk menjaga
tetap terjaminnya mutu semen Portland maka syarat kimia dan fisika harus terus
diperhatikan. Syarat mutu tersebut antara lain kandungan senyawa dalam semen
1. Sifat fisika
3
Aris Sutrisno, Analisis Variasi Kandungan Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Ringan
Struktural Agregat Pumice, (Yogyakarta, 2007).
4
Tri Mulyono, Teknologi Beton, (Yogyakarta, 2004), h. 20-22
5
Sofiyan j.p Manik, pengaruh Penambahan Pozzolith 100Ri Terhadap Kuat Tekan Dan
Kuat Tarik Belah Beton Dengan Pengurangan Faktor Air Semen, (USU Medan : 2008), h. 38.
Mekanisme terjadinya setting dan hardening yaitu ketika terjadi
pencampuran dengan air, maka akan terjadi air dengan C3A membentuk
3C2OAl2O3. yang bersifat kaku dan berbentuk gelombang. Maka untuk mengatur
Namun karena ada peristiwa osmosis lapisan etteringete akan pecah dan
reaksi hidarsi C3A akan terjadi lagi, namun akan segera terbentuk lapisan
atas mengakibatkan reaksi hidarsi tertahan, periode ini disebut dormant periode
yang terjadi selama 1-2 jam. Selama itu pasta masih dalam keadaan plastis dan
mudah dibentuk, periode ini berakhir dengan pecahnya coating dan reaksi hidrasi
Beton atau mortar dari Portland semen dapat mengalami kerusakan oleh
pengaruh asam dari sekitarnya, yang umumnya serangan asam tersebut yaitu
c. Kehalusan
singkat.
Kuat tekan merupakan sifat yang paling penting bagi mortar ataupun
beton. Kuat tekan dimaksud sebagai kemampuan suatu material untuk menahan
suatu beban tekan. Kuat tekan dipengaruhi oleh komposisi mineral utama. C 2S
sedangkan C2S memberikan kekuatan semen pada umur yang lebih lama. C3A
mempengaruhi kuat tekan sampai pada umur 28 hari dan selanjutnya pada umur
P=
II.1
e. Panas hidrasi
Panas hidrasi yaitu panas yang dihasilkan selama semen mengalami reaksi
hidarsi. Reaksi hidarsi atau reaksi hidrolisis sendiri adalah reaksi yang terjadi
6
Tri Mulyono, Teknologi Beton, (Yogyakarta, 2004).
tobermorite gel merupakan jumlah yang terbesar, sekitar 50 % dari jumlah
2. Sifat kimia
alami lainnya.
semen Portland, karena MgO akan menimbulkan magnesia expansion pada semen
c. SO3
setting time (pengikatan) dari mortar (sebagai retarder) dan juga untuk kuat tekan.
Karena kalau pemberian retarder terlalu banyak akan menimbulkan kerugian pada
sifat expansive dan dapat menurunkan kekuatan tekan. Sebagai sumber utama SO3
kerusakan.
Bagian tak larut dibatasi dalam standard semen. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah dicampurnya semen dengan bahan-bahan alami lain yang tidak
maupun pada mortar, apabila dipakai agregat yang mengandung silkat reaktif
terhadap alkali, maka kandungan alkali dalam semen tidak menimbulkan kerugian
dengan rumus, meskipun perhitungan tidak teliti. Tetapi ada standar yang
Salah satu mineral yang penting yaitu C3A, adanya kandungan C3A dalam
semen pada dasarnya adalah untuk mengontrol sifat plastisitas adonan semen dan
beton. Tetapi karena C3A bereaksi terhadap sulfat, maka untuk pemakaian di
daerah yang mengandung sulfat dibatasi. Karena reaksi antara C3A dengan sulfat
kering dalam proses pembuatan semennya. Keuntungan proses kering ini bila
dibandingkan dengan proses basah adalah penggunaan bahan bakar yang lebih
sedikit, dan energi yang dikomsumsi lebih kecil ukuran tanur yang lebih pendek
Adapun jenis bahan baku yang dibutuhkan pada pembuatan semen ini
Proses pembuatan semen PT. Holcim Indonesia Unit NG- IV, secara garis
7
Julian Bagus Hariawan, Pengaruh Perbedaan Karakteristik Type Semen Ordinary
Portland Cement (OPC) dan Portland Composite Cement (PCC) Terhadap Kuat Tekan Mortar,
h. 3-7.
8
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon:
Fak. Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007), h. 20.
9
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon:
Fak. Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007), h. 20-21.
2. Penyimpanan dan pengumpanan bahan baku.
6. Pembakaran (firring)
7. Pendinginan (colling)
8. Penggilingan akhir
alat-alat pendukung dalam proses ini adalah dump truck, hopper dan feeder.
menggunakan dump truck dan kemudian dicurahkan ke dalam hopper. Fungsi dari
hopper ini adalah sebagai alat penampungan awal untuk masukan kedalam
crusher.
kisi pada bagian atasnya, sedangkan yang digunakan untuk menampung tanah liat,
silika dan pasir besi dilengkapi dengan kisi-kisi. Kisi-kisi ini berguna untuk
menyaring bahan yang ukuran diametrnya lebih besar dan diperkirakan dapat
Crusher yang digunakan untuk menghancurkan batu kapur terdiri dari dua
bagian. Bagian yang pertama disebut vibrator, yang berfungsi untuk mengayak
atau menyaring batu kapur sehingga batu kapur yang ukurannya lebih kecil akan
langsung jatuh menuju belt conveyor. Batu kapur yang tertinggal akan secara
langsung menuju bagian kedua, yaitu bagian yang memiliki alat penghancur yang
Crusher yang digunakan untuk menghancurkan tanah liat. dan silika tidak
dilengkapi dengan bagian hammer, hal ini dilakukan karena bahan-bahan tersebut
cukup lunak. Jadi proses penghancuran bahan tersebut hanya merupakan proses
3. Silika : 50 ton
conveyor10.
D. Jenis-Jenis Semen
10
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon:
Fak. Tekhnik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007), h. 20-23.
11
Apriyadi firdaus, Proses pembuatan semen pada PT. Holcim Indonesia tbk, (cilegon:
Fak. Teknik Universitas Sultang Agung Tirtayasa, 2007), h. 8-9.
belum diberikan tambahan bahan lain untuk memperbaiki sifat dari semen.
persyaratan khusus seperti yang diisyaratkan pada jenis-jenis lain. Tipe ini paling
terhadap sulfat atau kalorhidrasi sedang. Type ini panas hidrasinya lebih rendah
dibanding dengan type I. Semen Portland II ini disarankan untuk dipakai pada
ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses hidrasi rendah juga merupakan
pertimbangan utama.
rendah penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur concrete yang
massive. Dan dengan volume yang besar, seperti bendungan, DAM, dan lapangan
udara. Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode
tinggi terhadap sulfat. Semen type ini cocok digunakan untuk penggunaan beton
didaerah yang tanah maupun airnya mempunyai kandungan garam sulfat yang
Semen putih adalah semen yang dibuat dengan bahan baku batu kapur
yang mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang rendah (kurang dari 1
putar menggunakan bahan bakar gas, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
masonry, mengandung satu atau lebih semen kerak dapur tinggi semen portland
pozzolan, semen alam atau kapur hidrolik dan bahan penambahnya mengandung
satu atau lebih bahan-bahan seperti kapur padam, batu kapur, atau tanah liat yang
dipersiapkan untuk keperluan ini sifat semen ini mempunyai penyerapan air yang
baik, berdaya plastisitas yang tinggi dan kuat tekan yang rendah.
h. Semen berwarna
bahan atau material yang akan direkatkannya. Semen berwarna dibuat dengan
menggunakan zat warna (pigmen) sebanyak (5-10) % pada saat semen putih
digiling. Zat warna yang ditambahkan harus tidak mempengaruhi selama
i. Semen cat
Semen cat merupakan tepung semen dari semen Portland yang digiling
bersama-sama zat warna, filter dan water repplent agent. Semen cat biasanya
dibuat warna putih yaitu dengan titanum oksida atau ZnS, sebagai filter biasanya
Semen alam merupakan semen yang dihasilkan dari proses pembakaran batu
kapur dan tanah liat pada suhu (85-1000) oC kemudian tanah yang dihasilkan
Pada dasarnya adalah suatu semen kalsium aluminat yang dibuat dengan
ialah bahwa kekuatan semen ini berkembang dengan cepat dan ketahanannya
terhadap air laut dan air yang mengandung sulfat lebih baik.
Semen portland pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika dan
alumina dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen
akan tetapi dalam bentuk halusnya dan dengan adanya air, maka senyawa-
senyawa tersebut akan bereaksi membentuk kalsium aluminat hidrat yang bersifat
hidraulis.
d. Semen sorel
Semen sorel adalah semen yang dibuat melalui reaksi eksotermik larutan
semen portland dengan kerak dapur tinggi (blag furnance slag) secara
homogen. Kerak (slag) adalah bahan non metal hasil samping dari pabrik
E. Sejarah Plastik
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi
150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada
tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara eropa barat
12
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon:
Fak. Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007), h. 8-11.
mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun,
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi
150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada
Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa
juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada
menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak
variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas,
13
Ahvenainen, Raija, et al., Modern Plastics Handbook (ed. 1st). (Woodhead Publishing
Limited, 2003). hlm. 24.1.
14
Plastik”, Wikipedia Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik (16 Januari
2014)
(Catatan: Tidak ada data penerbitan ensiklopedi secara terpisah karena situs ini dimutakhirkan
[updated] tiap hari)
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter
adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen,
1. Sifat-sifat Plastik
a. Sifat fisikanya
urea-formaldehida
b. Kinerja dan penggunaanya
1) Plastik komoditas
minuman
2) Plastik teknik
2) 5 - 11 Cair (bensin)
15
“Plastik”, Wikipedia Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik (16 Januari
2014)
4) 16 - 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
d. Berdasarkan sumbernya
2) Polimer sintetis:
F. Limbah Plastik
Sampah merupakan suatu masalah yang kompleks dikota dan desa, karena
produksi sampah setiap waktu meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas.
Secara umum sampah dikelompokan menjadi dua jenis yaitu pertama adalah
sampah organik yang berupa sampah domestik (dari rumah tangga, sekolahan,
pasar dan sebagainya) dan sampah non domestik (dari industri, pabrik dan
jenis yang kedua adalah sampah non organik berasal dari domestik dan non
domestik yaitu sampah yang tidak dapat hancur di dalam tanah, seperti sampah
jenis plastik.
(Catatan: Tidak ada data penerbitan ensiklopedi secara terpisah karena situs ini dimutakhirkan
[updated] tiap hari)
Sampah kantong-kantong plastik sangat banyak di rumah tangga, pasar
dan tempat lain maupun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah dapat
a. Jenis-jenis plastik
Jenis plastik ini dapat dijadikan sebagai bahan penambahan agregat kasar
pada beton ringan melalui proses pemanasan, pendinginan dan pemecahan. Proses
dimulai dengan memasukkan agregat pasir, semen dan 50 % air ke dalam mixer,
kemudian diikuti oleh additive 50 % dan diaduk selama 5 menit. Sisa air dan
meningkatkan kapasitas tarik belah dan geser. dari hasil penelitian terhadap beton
segar dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya kadar cacahan botol plastik
PET yang dicampur dalam campuran beton, maka akan cenderung terjadi
penurunan pada nilai slump. Dari hasil pengujian terhadap beton yang telah
mengeras diperoleh hasil dengan penambahan cacahan botol plastik PET. Berikut
16
Irma Hardi Pratiwi, dkk, Sistem Pengelolaan Sampah Plastik Terintegraa, h. 2
Gambar II.1: Contoh plastik kemasan PET (Polyethylene Terephthalate)
Sumber: http://www.gogreencharleston.org/
HDPE banyak ditemukan sebagai kemasan makanan dan obat yang tidak
Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, cairan kimia, dan lain-lain.
Sama seperti jenis plastik sebelumnya, plastik ini direkomendasikan hanya untuk
sekali pakai juga. Berikut bentuk fisik jenis limbah plastik ini adalah:
Gambar II.2: Contoh plastik kemasan tipe HDPE (High Density Polyethylene)
Sumber: http://www.gogreencharleston.org/
kemasan pada produk makanan. Plastik ini berlogo segitiga bernomor 3. Plastik
ini sangat sukar didaur ulang. PVC dianggap sebagai jenis plastik paling
berbahaya. Kandungan zat berbahaya dalam PVC mudah lumer/ luntur bila
terkena makanan panas dan berminyak. Bahkan di beberapa negara Eropa, PVC
Sumber: http://www.gogreencharleston.org/
plastik ini berlogo segitiga bernomor 4. Jenis plastik ini biasanya dipakai untuk
tempat makanan dan botol yang lembek. Plastik yang terbuat dari bahan ini dapat
didaur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat. Plastik dengan bahan dapat dibilang tidak dapat dihancurkan, tetapi tetap
Sumber: http://www.gogreencharleston.org/
5. PP (Polipropilen)
Bahan ini merupakan bahan paling aman dan baik bahkan pada beberapa plastik
tempat baterai gadget yang menggunakan plastik jenis ini. Jika anda memilih
Sumber: http://www.gogreencharleston.org/
6. PS (Polistirena)
PS merupakan plastik yang hanya digunakan sekali pakai. Contoh paling
bahan kimia plastik jenis ini berbahaya bagi kesehatan. Di negara seperti Amerika
Sumber: http://www.gogreencharleston.org/
Kategori ini mencakup semua jenis plastik yang tidak termasuk dalam
ketujuh kategori di atas. Namun, bukan berarti plastik jenis ini aman sebagai
G. Teori Beton
Beton adalah suatu campuran yang terjadi dari agregat alam seperti pasir,
batu pecah, dan semen. Sebagai alternatif lain dapat juga digunakan agregat
seperti terak sebagai hasil simpangan dari peleburan baja, apabila memang cocok
butiran-butiran agregat menjadi satu dan akhirnya menjadi bahan yang keras,
17
Suharto, Rancangan Produk Bahan Plastik Daur Ulang Sebagai Peningkatan Industri
Kreatif, (Semarang: 2004), h. 42- 44.
bahan yang biasa digunakan adalah bahan hasil reaksi kimia antara semen dan air.
Bahan pengikat lainnya digunakan dalam skala yang lebih kecil untuk beton
khusus, dimana semen dan air yang biasa digunakan diganti seluruhnya atau
sebagian saja oleh bahan-bahan yang dikenal sebagai epoxy atau polyester.
untuk pelaksanaanya biasa dipasang tulang tarik dari baja yang menahan gaya
tarik. Beton yang demikian disebut beton bertulang. Jenis yang lainnya biasanya
disebut beton praktekan karena pada betonnya diberikan gaya tekan lebih dahulu
yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum
dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir) semen dan air. Biasanya dipercayai bahwa beton
padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya
gerbang dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah
hasil modifikasi.
Pozzolana adalah jenis pasir yang luar biasa dimana reaksi kimianya
dengan kapur dan air, menjadi sebuah bebatuan yang memiliki massa selanjutnya,
kimia itu adalah silica dan alumunium dimana bereaksi dengan Kalsium
1. Jenis-jenis beton
a. Beton biasa
Terdiri dari agregat yang diikat menjadi satu oleh pasta semen. Selama
masih dapat dikerjakan, beton ini dianggap masih segar. Beton yang baru
dituangkan dan segera dipadatkan disebut beton hijau. Sedangkan bila mencapai
b. Beton berat
Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8 ton/m3 dipakai
untuk pelindung terhadap sinar gamma. Beton ini dipakai untuk reaktor.
Dipakai untuk konstruksi tempat tinggal biasa dengan berat volume 1,8-2,8
ton/m3. Jenis agregatnya antara lain: pasir, batu pecah, atau batu alam.
d. Beton ringan
beban ringan. Agregat yang digunakan adalah batu lempung, expended clay,
verum culie.
2. Teknik Pembuatan
18
Beton”,Wikipedia Ensiklopedia Bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Beton (Catatan:
Tidak ada data penerbitan ensiklopedi secara terpisah karena situs ini dimutakhirkan [updated] tiap
hari). (16 Januari 2014).
Berdasarkan teknik pembuatannya, beton dapat dibagi atas beberapa jenis.
Beton ini langsung dibuat dalam keadaan plastis, dan cara pembuatannya
berdasarkan atas19
c. Beton precast
suatu konstruksi. Bagian yang akan dibuat menjadi beton ini dipasang
d. Beton prestress
b. Beton kelas II: Beton kelas II adalah untuk pekerjaan struktural secara
structural secara umum dimana dpakai mutu beton dengan kekuatan tekan
19
Apriyadi Firdaus, Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk, (Cilegon: Fak.
Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2007).
4. Sifat Pengerjaan Beton
Sifat pengerjaan beton belum didefinisikan secara tepat. Namun untuk tujuan-
a. Kekentalannya
a. Percobaan slump
maksimum yang dapat dipikul persatuan luas. Kekuatan tekan beton yang
dikeluarkan oleh PT.ITP Tbk. Semen PCC merupakan turunan oleh semen
dengan bahan baku OPC (Ordinary Portland Cement) tetapi pada Type
semen PCC ditambahkan pula aditif selain Gypsum ada Zat Aditif lain yang
ditambahkan yang tidak terdapat pada semen OPC yaitu : Lime stone, Fly Ash
kualitas yang dihasilkan lebih baik dari semen type OPC (Ordinary Portland
yang diberikan. Besar kecilnya kuat tekan yang diberikan oleh semen
dikeluarkan oleh PT.ITP Tbk. Semen PCC merupakan turunan oleh semen OPC
(Ordinary Portland Cement) yang bahan baku pembuatannya sama dengan bahan
baku OPC (Ordinary Portland Cement) tetapi pada Type semen PCC
ditambahkan pula aditif selain Gypsum ada Zat Aditif lain yang ditambahkan
yang tidak terdapat pada semen OPC yaitu : Lime stone, Fly Ash dan Trass.
tekan merupakan kemampuan semen untuk menahan beban yang diberikan. Besar
kecilnya kuat tekan yang diberikan oleh semen merupakan parameter terhadap
kualitas semen. Ada beberapa factor yang mempengaruhi terhadap kuat tekan
dikeluarkan oleh PT.ITP Tbk. Semen PCC merupakan turunan oleh semen OPC
(Ordinary Portland Cement) yang bahan baku pembuatannya sama dengan bahan
baku OPC (Ordinary Portland Cement) tetapi pada Type semen PCC
ditambahkan pula aditif selain Gypsum ada Zat Aditif lain yang ditambahkan
yang tidak terdapat pada semen OPC yaitu : Lime stone, Fly Ash dan Trass.
dihasilkan lebih baik dari semen type OPC (Ordinary Portland Cement). Kuat
tekan merupakan kemampuan semen untuk menahan beban yang diberikan. Besar
kecilnya kuat tekan yang diberikan oleh semen merupakan parameter terhadap
kualitas semen. Ada beberapa factor yang mempengaruhi terhadap kuat tekan
dikeluarkan oleh PT.ITP Tbk. Semen PCC merupakan turunan oleh semen OPC
(Ordinary Portland Cement) yang bahan baku pembuatannya sama dengan bahan
baku OPC (Ordinary Portland Cement) tetapi pada Type semen PCC
ditambahkan pula aditif selain Gypsum ada Zat Aditif lain yang ditambahkan
yang tidak terdapat pada semen OPC yaitu : Lime stone, Fly Ash dan Trass.
dihasilkan lebih baik dari semen type OPC (Ordinary Portland Cement). Kuat
tekan merupakan kemampuan semen untuk menahan beban yang diberikan. Besar
kecilnya kuat tekan yang diberikan oleh semen merupakan parameter terhadap
kualitas semen. Ada beberapa factor yang mempengaruhi terhadap kuat tekan
Jika ingin beton yang baik dalam arti memenuhi persyaratan yang lebih
ketat karena tuntutan yang lebih tinggi, maka harus diperhitungkan dengan
seksama cara memperoleh adukan beton segar yang baim dan beton keras yang
dihasilkan juga baik beton yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama, kedap
air.
Kelebihan beton
Kekurangan Beton
5. Beton sulit untuk dapat kedap air secara sempurna sehingga selalu dapat
dimasuki air dan air yang membawa garam dapat merusak beton.
6. Berat
20
Sofiyan j.p Manik, pengaruh Penambahan Pozzolith 100Ri Terhadap Kuat Tekan Dan
Kuat Tarik Belah Beton Dengan Pengurangan Faktor Air Semen, (USU Medan : 2008), h. 27-29.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat
dilakukan pemukulan.
g. Compression testhing.
a. Semen
b. Air
c. Pasir
sampel uji beton, maka lebih awal diukur volume sampel dengan model sebagai
berikut:
d = 15 cm
t = 30 cm
V = π. r2. t
V = 3,14 × 7,52 × 30
V = 5.298,75 cm3.
D. Tabel Pengamatan
beton
1 … … … …
2 … … … …
3 … … … …
4 … … … …
5 … … … …
Tabel III. 2 : Hasil uji pengaruh perendaman terhadap kuat tekan beton
1 … … … …
2 … … … …
3 … … … …
4 … … … …
5 … … … …
E. Prosedur Kerja
g. Memasukkan adukan beton kedalam corong kurang lebih 1/3 bagian lalu
h. Melakukan hal yang sama untuk lapisan kedua dan ketiga. Penusukan batang
pemadat hanya untuk lapisan yang bersangkutan saja dan tidak mengenai
lapisan sebelumnya.
pada masing-masing umur beton yaitu 3 hari, 7 hari dan 28 hari, dengan teknik
d = 15 cm
t = 30 cm
F. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Menjalankan mesin
A. Hasil Penelitian
dengan parameter uji kuat tekan beton. Bahan beton berupa agregat limbah plastik
yang berbahan semen, kerikil, pasir, dan air dicampur sesuai ukuran standar
tentang metode pengujian kuat tekan beton, lama masa perendaman terdiri dari
tiga bagian yaitu umur 3 hari, umur 7 hari dan umur 28 hari. Setelah proses
kuat tekan beton yang tentunya tidak secara bersamaan karena adanya perbedaan
hari. Untuk beton dengan umur tiga hari perendaman hasilnya beragam tergantung
46
Tabel IV.1 : Hasil uji kuat tekan beton dengan pengaruh penambahan massa
plastik terhadap kuat tekan beton semen = 13,51 kg, pasir = 1.615
Tanpa
plastik
Untuk umur 3 hari telah memenuhi standar, tetapi semakin banyak agregat
limbah plastik maka semakin berkurang kuat tekannya, pada umur 7 hari juga
banyak penambahan agregat limbah plastik maka kuat tekan betonnya semakin
berkurang.
Berdasarkan Standar Nasional (SNI) bahwa data kuat tekan beton dengan
penambahan agregat limbah plastik semuanya telah memenuhi standar pula. Dari
nilai kuat tekan beton yang diperoleh dalam penelitian ini dapat lebih ditingkatkan
tetapi menggunakan metode dan perlakuan yang berbeda terhadap plastik itu
sendiri. Sebagai contoh dalam penelitian ini plastik digunakan sebagai pengganti
limbah plastik terhadap kuat tekan beton pada semen bosowa dengan cara
tekan beton sebanyak 3 kali pengujian yaitu 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Hasil
Grafik IV.I Hasil uji kuat tekan terhadap massa kualitas beton
Kuat tekan
(P , × 104
N/m2)
350
311,18
300 291,10 289,00
260,71 276,22 271,10
250 241,45
225,21
213,54 208,77 3 hari
200 188,94 7 hari
178,12 166,20
150 154,17 153,10
28 hari
100
50
0
10,0 20,0 30,0 40,0 50,0
Massa agregat plastik (×10 -3 kg )
Dari data Standar Nasional Indonesia (SNI) data kuat tekan beton pada
agregat limbah plastik semua telah memenuhi standar. Akan tetapi untuk
mendapat hasil kuat tekan beton yang lebih bagus yaitu dengan penambahan
-3 -3
agregat limbah plastik yang lebih sedikit yaitu 10×10 kg - 50×10 kg dengan
agregat limbah plastik terhadap kuat tekan beton dengan penambahan massanya
masing-masing 10×10-3 kg, 20×10-3 kg, 30×10-3 kg, 40×10-3 kg dan 50×10-3 kg.
Kemudian agregat limbah plastik tersebut setelah bahan dicetak menjadi beton,
Masa perendaman bahan beton dilakukan masing-masing selama 3 hari, 7 hari dan
28 hari. Hal ini dilakukan sesuai dengan standar nasional SNI 15-7064-2004
Tabel IV. 2: Pengaruh perendaman terhadap kuat tekan beton semen =13,51 kg,
plastik
Kuat tekan
beton P ( × 104
N/m2)
600
558,48 552,26 3 hari
500 496,77
7 hari
400
369,71 361,43 28 hari
300 277,15 260,23 249,2 232,1 222,09
200 199,3 198,24 190,22 189,17 174,11
100
0
10 20 30 40 50
Pengaruh perendaman (× 10-3 kg)
kuat tekan beton. Pada pengujian kuat tekan dengan usia beton 3 hari masih
memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap kualitas kuat tekan beton
dibandingkan dengan pengujian kuat tekan selama 7 hari dan pengujian kuat tekan
beton dengan usia beton 28 hari mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena
Pada penelitian ini digunakan bahan campuran terdiri dari semen = 13,51
kg; pasir = 1,615 kg; air = 5,67 kg dan kerikil = 15,78 kg dimana nilai tersebut
merupakan ketentuan Standar Nasional (SNI) dan digunakan lima variasi
penambahan agregat yaitu 10×10-3 kg, 20×10-3 kg, 30×10-3 kg, 40×10-3 kg dan
selama 3 hari telah memenuhi standar baik 10×10-3 kg sampai 50×10-3 kg, begitu
pula untuk umur perendaman 7 hari telah memenuhi standar. Sedangkan untuk
perendaman 28 hari yang memenuhi nilai standar hanya pada penambahan massa
agregat 10×10-3 kg sampai 40×10-3 kg. Dapat diprediksi bahwa untuk umur 28 hari
penambahan massa agregat 40×10-3 kg tidak dapat memenuhi standar lagi. Dan
semakin berkurang kuat tekan betonnya. Hal ini disebabkan karena semakin lama
masa perendaman maka tidak cocok ditambahkan massa agregat yang lebih
banyak. Ini akan menghasilkan nilai uji tekan suatu bahan beton yang akan
semakin berkurang.
perendaman 3 hari, 7 hari dan 28 hari dengan posisi beton horisontal, dimana lama
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kualitas yang dihasilkan oleh beton dengan agregat limbah plastik bervariasi
B. Saran
1. Kualitas beton dengan limbah plastik masih bisa ditingkatkan dengan berbagai
metode dan variasi, misalnya penambahan bahan yang harus diganti seperti
pasir atau kerikil. Atau jenis bahan plastik yang digunakan bisa diubah atau
disesuaikan dengan agregat yang akan digantikan atau bisa juga dengan
53
2
DAFTAR PUSTAKA
Aris Sutrisno, Analisis Variasi Kandungan Semen Terhadap Kuat Tekan Beton
Apriyadi firdaus, 2007. Proses Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia tbk”.
Juni 2005).
Bahreisy, Said. Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 1. Kuala Lumpur Victory Agencia: 1988. h.
79.
Irma Hardi Pratiwi, dkk. Sistem Pengelolaan Sampah Plastik Terintegrasi Dengan
Kusuma Drajat S. 2010. Prototipe Beton Plastik Dengan Bahan Dasar Agregat
Plastik Hasil Daur Ulang. Jurusan Tekhnik Sipil Negeri Jakarta Kampus
april 2011).
Sofiyan j.p Manik, pengaruh Penambahan Pozzolith 100Ri Terhadap Kuat Tekan
Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Pengurangan Faktor Air Semen, (USU
Sri Nurma Yunita, Dkk, Pengujian kualitas semen dilaboratorium Beton PT, Semen
Yudi Risdiyanto. 2013. Kajian Kuat Tekan Beton Dengan Perbandingan Volume Dan