Hubungan Antara Sistem Kardiovaskuler Dengan Al-Quran
Hubungan Antara Sistem Kardiovaskuler Dengan Al-Quran
Hubungan Antara Sistem Kardiovaskuler Dengan Al-Quran
Oleh:
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Hubungan Antara Sistem Kardiovaskuler Dengan Al-Quran dan
Hadis” ini tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ns. Wati Jumaiyah, M.Kep., Sp. KMB. selaku kordinator mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah
2. Dr. Yani Sofiani, M.Kep., Sp.KMB. selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah
3. Ns. Fitrian Rayasari., M.Kep., Sp.KMB selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar karena kemampuan kami sangat
terbatas. Maka makalah ini masih mengandung banyak kekurangan, untuk itu
harapan kami para pembaca bersedia memberi saran dan pendapat untuk makalah
ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita, sehingga upaya kecil ini
besar manfaatnya bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran sebagai sebuah kitab suci, ternyata tidak hnya mengandung ayat-
ayat yang berdimensi keimanan, hukum dan budi pekerti semata, tetapi juga
memberikan perhatian yang sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan
(Ta hirulqadri, 2005 dalam Diponegoro, A.M, 2013). Ajakan untuk bersikap
ilmiah akan ditemukan dalam berbagai ayat yang tersebar dalam berbagai surat.
Al-Quran berdiri di atas prinsip pembesaran akal dari akhayul dan kebebasan
akal untuk berpikir. Dampai saat ini belum ditemukan temuan ilmiah yang sudah
mapan bertentangan dengan Al-Quran , bahkan kehadiran sains dalam Al-Quran
merupakan dorongan untuk penelitian dan pengembangan pengetahuan
walaupun ada sementara orang memiliki anggapan yang berbeda. Al-Quran
dengan sangat tajam menunjuk banyak dari fakta-fakta ilmiah dengan ketepatan
dan presisi yang tinggi yang hanya pencipta manusia yang dapat melakukannya.
Al-Quran menggambarkan fenomena-fenomena alami ini untuk memfokuskan
perhatian manusia terhadap kebijakan, kasih sayang dan kekuasaan Maha
Pencipta. Semakin banyak sains modern menangkap realitas dari fenomena-
fenomena ini, semakin tampak berbukti-bukti kebenaran Al-Quran
(Ta’Hirulqa’dri, 2005 dalam Diponegoro, A.M, 2013).
Pada saat Al-Quran diturunkan, rasul yang berfungsi sebagai pemberi
penerangan memberikan penjelasan kepada sahabat-sahabatnya tentang arti dan
kandungan Al-Quran. Khususnya mempunyai ayat-ayat yang tidak dipahami
atau samar artinya (Shihab & Fauzi, 2002 dalam Diponegoro, A.M, 2013).
Setelah Rasulullah wafat, para sahabat memberi penafsiran terhadap Al-Quran
sesuai dengan kepahaman mereka (Calvert, 2008 dalam Diponegoro, A.M,
2013). Ketika para sahabat sudah tiada, maka mulailah tampak berbagai corak
penafsiran Al-Quran.
Beberapa Tafsir yang terbit di Indonesia sudah melakukan penafsiran pada
sejumlah ayat dengan penjelasan besar temuan hasil penelitian ilmu pengetahuan
dan teknologi moderen. Misalnya Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab
dan Tafsir Kementrian Agama di awal penerbitanya.
Istilah tafsir ilmiah atau scientific interpretation dalam Al-Quran dan
Tafsirnya juga disebut pembahasan iptek beberapa penulis ada yang menyebut
scientific interpretation (Abou-el-enin, 2009 dalam Diponegoro, A.M, 2013).
Menurut sains, kata “hati” tidak menunjuk kepada (liver), melainkan
umumnya mengacu kepada jantung. Jantung adalah satu organ bagian dalam,
terletak dibagian dada dan berukuran sebesar kepalan tangan. Jantung terbagi
menjadi dua sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Setiap sisi terbagi lagi menjadi
dua ruang, yaitu ruang atas (atrium) dan ruang bawah (ventrikel). Ruang-ruang
itu berdenyut sebanyak 70 kali per menit untuk menjaga aliran darah keseluruh
tubuh. Apabila dihitung, maka jantung akan berdenyut sebanyak lebih dari 30
juta kali dalam setahunnya. Perjalanan darah pabila diukur dan dimulai dari
paru-paru dan jantung, akan mengalir melalui urat darah di seluruh tubuh
sepanjang 96.000 km. jarak itu ditempuh dalam 23 detik setiap kali putaran.
Terlihat bagaimana peran jantung dalam kehidupan manusia.
Kata jantung dalam bahasa arab adalah “qaib” kata tersebut juga
digunakan untuk maksud lain, yaitu untuk mengartikan perasaan atau kalbu.
Kalbu sbagaimana jantung, dalam kehidupannya sangat penting. Hadis-hadis
yang berbicara tentang qaib nampaknya memang mengarah pada organ jantung.
Memperhatikan doa dan dan sabda Nabi Muhammad, dapat disimpulkan bahwa
qaib merupakan segumpal daging yang membolak-balik dan dipengaruhi pikiran
dan emosi manusia. Emosi dan pikiran agar benar memerlukan petunjuk ilahi.
Keterangan yang diperoleh dari penjelasan ini adalah Al-Quran dan Tafsirnya
adalah ditemukan dua organ utama manusiayang berkomunikasi dengan otak,
yaitu hati dan jantung. Kedua organ tersebut menurut tafsir tersebut
berhubungan erat dengan petunjuk ilahi. Walaupun jantung dapat menjadi keras,
tetapi pada situasi tertentu dapat menjadi lembut. Penelaahan terdapat literature-
literatur ilmiah diperlukan untuk menjelaskan fenomena ini.
Temuan berbagai hasil penalitaian mutakhir tentang jatung akan membuka
cakrawala baru tentang jantung akan membuka cakrawala baru tentang jantung.
Temuan-temuan ini menambah pemahaman tentang ajaran islam yang
menyatakan bahwa jantung atau qaib dapat berpikir, memberi pertimbangan,
mengapreasi dan memiliki intuisi yang lebih cepat bekerja daripada otak.
Penelitain yang lebih mutakhir menujukan bahwa jantung yang apresiasif dan
dapat memenuhi DNA manusia. Temuan ini menunjukan korelasi antara sistem
organ manusia dan penjelasa di dalam Al-Quran
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui gambaran mengenai
korelasi antara Al-Quran dan hadis dengan sistem kardiovaskuler pada manusia
sehingga mengambil judul “Hubungan Antara Sistem Kardiovaskuler Dengan
Al-Quran dan Hadis”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara sistem kardiofaskuler dengan Al-Quran dan Hadis?
C. Tujuan
Menggambarkan hubungan antara sistem kardiofaskuler dengan Al-Quran dan
Hadis
D. Sistematika Penulisan
percabangan
periode istirahat
yang sangat istimewa dari keunggulan fungsi otot polos dan lurik. Dengan
keistimewaan tersebut, jantung secara kodratnya bekerja terus menerus tanpa
contoh ketika orang mengalami gagal jantung maka akan tertimbun cairan di
berbagai organ, yang paling nampak jelas yaitu di organ paru-paru akan
terendam oleh cairan tubuh akibatnya orang tersebut akan sesak napas.
Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap
Allah maka sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang
keluar dari jantungnya (aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya.
Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung
berasal dari kontraksi jantung, selain itu volume darahnya masih sangat banyak
(hanya punya 1 percabangan kecil yaitu koroner) oleh karena itu ketika aorta
dipotong maka konsekuensinya ialah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat
lalu syok dan dengan mudahnya dapat menimbulkan kematian.
C. Jantung
“There is in the body a clump of flesh – if it becomes good, the whole body
becomes good and if it becomes bad, the whole body becomes bad. And indeed
it is the heart.”
Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal
daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya
akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu!- (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dari hadits diatas dapat diketahui bahwa ternyata jantung merupakan
kumpulan otot (segumpal daging) dan bukannya cair seperti darah ataupun padat
dan keras seperti tulang.
Terdapat juga hadits yang menggambarkan tentang proses operasi jantung,
ekstraksi (pengeluaran) gumpalan darah/trombus, dan juga penanganan penyakit
jantung.
“Ketika aku sedang berada di belakang rumah bersama saudaraku
(saudara angkat) menggembalakan anak kambing, tiba-tiba aku didatangi dua
orang lelaki-mereka mengenakan baju putih- dengan membawa baskom yang
terbuat dari emas penuh dengan es (zam-zam). Kedua orang itu menangkapku,
lalu membedah dadaku. Keduanya mengeluarkan hatiku dan membedahnya,
lalu mereka mengeluarkan gumpalan hitam darinya dan membuangnya.
Kemudian keduanya membersihkan dan menyucikan hatiku dengan air itu
sampai bersih.”
Pendeskripsian mengenai proses operasi ini membutuhkan keilmuan di
bidang anatomi jantung, fisiologi jantung, dan efek buruk trombus/gumpalan
darah.
D. Penyakit kardiovaskular
yang cukup, mengurangi marah dan dengki, menghindari sifat rakus, dan tidak
sujud, dan duduk. Ketika melakukan shalat, Allah menyuruh kita untuk tidak
spiritual maupun fisik untuk kesehatannya. Jumlah sujud bervariasi dari waktu
sahalat satu dengan yang lain sehingga jumlah gerakan fisik pun menjadi turut
dengan porsi lebih banyak, dengan melakukan aktivitas yang cukup pada saat
menasehati kita untuk tidak segera tidur dan melakukan aktivitas yang
thrombosis pada vena dalam (Deep Vein Thrombosis). Gerakan berdiri dan
duduk yang dilakukan berulang-ulang sepanjang hari dapat
return (kembalinya darah dari vena ke jantung) ketika berdiri dan memindahkan
darah dari vena perifer (tepi) ke vena sentral sehingga dapat mencegah terjadinya
kusta (leprosy), and penyakit mental. Diantara obat yang manjur adalah madu
berbicara tentang makanan apa saja yang haram dikonsumsi, seperti bangkai,
darah, daging babi serta yang disembelih tidak atas nama Allah.
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
jantung.
membantu menurunkan kadar kolesterol, dan juga biji-bijian yang memiliki serat
yang tinggi.
kita untuk memakan daging babi dan alkohol. Dengan mengkonsumsi daging
babi, seseorang beresiko terkena penyakit seperti trichinella dan taeniasis, selain
itu kandungan lemak dan kalorinya juga tinggi. Walaupun Allah mengakui
Alkohol dapat mengakibatkan efek buruk pada banyak organ, seperti liver, usus,
Jadi, dengan mengikuti gaya hidup yang disarankan oleh Qur’an dan hadits
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil ialah:
1. Al-Qur’an dan hadits tidak hanya bersifat religious dan spiritual tapi juga
keilmiahan.
2. Jantung digambarkan di Qur’an dan hadits sebagai organ secara psikologi dan
fisik.
3. Jantung, darah dan pembuluhnya, dan sistem sirkulasi sudah tercantum
dengan begitu apiknya dengan pemahaman tingkat tinggi di Al-Qur’an jauh
sebelum penelitian para ilmuwan.
4. Banyak terdapat cara untuk menghindari penyakit kardiovaskular yang sudah
diketahui sejak dulu kala bahkan sebelum para ilmuwan mengetahui penyakit
tersebut terlebih patomekanisme penyakit itu
DAFTAR PUSTAKA
Diponegoro, A.M. (2013). Diskusi Psikologi Positif dan Al-Quran Tentang Jantung
(Qaib atau Heart). Volume 1, Nomor 2
https://blogneea.wordpress.com/2010/03/19/jantung-dalam-pandangan-medisdan-
al-qur%E2%80%99an/, diakses tanggal 12 Desember 2018
https://fski.wordpress.com/2011/10/11/sistem-kardiovaskular-dalam-al-quran/ ,
diakses tanggal 12 Desember 2018