7.1.1.1 SK Layanan Klinis
7.1.1.1 SK Layanan Klinis
7.1.1.1 SK Layanan Klinis
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MANAHAN
Jln. Sri Gunting VII / 11 Manahan. Telp. (0271) 719313
SURAKARTA
57139
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS MANAHAN
KEPALA UPT PUSKESMAS MANAHAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Surakarta
Pada tanggal
SUWARJI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA
UPT PUSKESMAS MANAHAN
NOMOR
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
UPT PUSKESMAS MANAHAN
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. minimal lulusan SMA/SMK sederajat
b. mampu mengoperasikan komputer
c. berpenampilan menarik
d. mampu berkomunikasi dengan baik
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut:
a. nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal
b. nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, dan
informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus
dapat disediakan di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
7. Hak-hak pasien meliputi:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas Manahan
b. Mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan medis
yang akan dilakukan dan upaya pencegahan penyakit tidak kambuh lagi
c. Meminta konsultasi medis
d. Menyampaikan pengaduan, saran, kritik dan keluhan berkaitan dengan
pelayanan
e. Memperoleh pelayanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur, dan
manusiawi
f. Memperoleh informasi mengenai hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan, tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya,
komplikasi yang mungkin terjadi dan efek samping terhadap tindakan yang
dilakukan
g. Memberikan persetujuan atau menolak akan tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
kecuali untuk kasus KLB dan kasus yang membahayakan masyarakat
h. Memilih tenaga kesehatan jika dimungkinkan
8. Kewajiban pasien meliputi:
a. Membawa kartu berobat dalam setiap kunjungan
b. Membawa kartu BPJS/KIS bagi pasien yang terdaftar
c. Mengikuti alur pelayanan pasien
d. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Puskesmas
Manahan
e. Memberi informasi yg lengkap dan benar tentang masalah kesehatannya
kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Manahan
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindaklanjuti
C. PELAKSANAAN LAYANAN;
1. Pelayanan klinis yang disediakan adalah pelayanan rawat jalan dan
kegawatdaruratan.
2. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
3. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
4. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
5. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
6. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
7. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindaklanjuti
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
17. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
18. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu
oleh prosedur yang baku.
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut
24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
26. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
28. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan
D.RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Pemulangan pasien gawat darurat dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang
baku
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang
menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif
pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten
9. Kriteria merujuk pasien meliputi
a. Pada hasil pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata
tidak mampu diatasi.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksa harus disertai dengan kehadiran pasien.
d. Apabila telah diobati ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.
SUWARJI