Makalah Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Komunitas II
Yang dibina oleh Bapak Ahmad Kusnaeni, M. Kep

Disusun oleh:
1. Dewi Nur Oktaviani (108116039)
2. Riniyanti (108116044)
3. Putri Setia Sari (108116046)
4. Myelinda Ariyanti (108116047)
5. Hendrawan (108116054)
6. Anis Isfatun Khoiriyyah (108116055)
7. Anjas Upi Rahmawati (108116056)
8. Putri Utami (108116058)
9. Anggin Fitriani (108116060)
10. Novan Gumregah (108116064)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 3B


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Perubahan
Yang Terjadi Pada Lansia sesuai dengan waktu yang telah diberikan, dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun demikian penyusun
telah berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang ada.
Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penunyusun bisa menyelesaikan
makalah ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Dosen yang mengajar mata kuliah Keperawatan Komunitas II yang
memberikan pengajaran dan arahan dalam penyusunan makalah ini, dan tidak lupa
kepada teman-teman semua yang telah ikut berpartisipasi membantu penyusun
dalam upaya penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Cilacap, 29 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. TUJUAN ................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 2
A. Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia ........................................................................ 2
B. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual ...................................................................... 4
C. Hambatan Aktivitas Seksual Pada Usia Lanjut ....................................................... 4
BAB III............................................................................................................................... 6
PENUTUP.......................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Suatu proses yang tidak dapat dihindari yang berlangsung secara terus-
menerus dan berkesinambungan yang selanjutnya menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis dan dan biokemis. Pada jaringan tubuh dan akhirnya
mempengaruhi fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan (Depkes RI,
1998).
Menurut Setiabudhi (1999). Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu:
Perubahan Dari Aspek Biologis, Perubahan Fisiologis, Perubahan Psikologis,
Perubahan Sosial, Perubahan Kehidupan Keluarga
Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :
1. Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
2. Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh
tradisi dan budaya
3. Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.
4. Pasangan hidup telah meninggal
5. Disfungi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa
lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja perubahan yang terjadi pada lansia ?
2. Apa saja penurunan fungsi dan potensi seksual ?
3. Apa saja hambatan aktivitas seksual pada usia lanjut ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja perubahan yang terjadi pada lansia
2. Untuk mengetahui apa saja penurunan fungsi dan potensi seksual
3. Untuk mengetahui apa saja hambatan aktivitas seksual pada usia lanjut

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia


Suatu proses yang tidak dapat dihindari yang berlangsung secara terus-
menerus dan berkesinambungan yang selanjutnya menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis dan dan biokemis. Pada jaringan tubuh dan akhirnya
mempengaruhi fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan (Depkes RI,
1998).
Menurut Setiabudhi (1999). Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu:
1. Perubahan Dari Aspek Biologis
Perubahan yang terjadi pada sel seseorang menjadi lansia yaitu
adanya perubahan genetika yang mengakibatkan terganggunya metabolism
protein, gangguan metabolisme Nucleic acid dan deoxyribonucleic (DNA),
terjadi ikatan DNA dengan protein stabil yang mengakibatkan gangguan
genetika, gangguan kegiatan enzim dan system pembuatan enzim,
menurunnya proporsi protein diotak, otot, ginjal darah dan hati, terjadinya
pengurangan parenkim serta adanya penambahan lipofisin. Perubahan yang
terjadi di sel otak dan saraf berupa jumlah sel menurun dan fungsi
digantikan sel yang tersisa, terganggunya mekanisme perbaikan sel, kontrol
inti sel terhadap sitopalsma menurun, terjadinya perubahan jumlah dan
stuktur mitokondria, degenerasi lisosom yang mengakibatkan hoidrolisa sel,
berkurangnya butir Nissil, penggumpalan kromatin, dan penambahan
lipofisin, terjadi vakuolisasi protoplasma. Perubahan yang terjadi di otak
lansia adalah terjadi atrofi yang berkurang 5 sampai 10% yang ukurannya
kecil terutama dibagian prasagital, frontal, parietal, jumlah neuron
berkurang dan tidak dapat diganti dengan yang baru, terjadi pengurangan
neurotransmitter, terbentuknya struktur abnormal diotak dan akumulasi
pigmen organik mineral( lipofuscin,amyloid, plaque, neurofibrillary
tangle), adanya perubahan biologis lainnya yang mempengaruhi otak seperti
gangguan indra telinga, mata, gangguan kardiovaskuler, gangguan kelenjar

2
tiroid, dan kortikosteroid. Perubahan jaringan yaitu terjadinya penurunan
sitoplasma protein, peningkatan metaplastik protein seperti kolagen dan
elastin.
2. Perubahan Fisiologis
Pada dasarnya perubahan fisiologis yang terjadi pada aktivitas
seksual pada usia lanjut biasanya berlangsung secara bertahap dan
menunjukkan status dasar dari aspek vaskuler, hormonal dan neurologiknya
(Alexander & Allison, 1989 dalam Darmojo, 2010). Untuk suatu pasangan
suami-istri, bila semasa usia dewasa dan pertengahan aktivitas seksual
mereka normal, akan kecil sekali kemungkinan mereka akan mendapatkan
masalah dalam hubungan seksualnya.
3. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada lansia sejalan dengan perubahan secara
fisiologis. Masalah psikologis ini pertama kali mengenai sikap lansia
terhadap kemunduran fisiknya (disengagement theory) yang berati adanya
penarikan diri dari masyarakat dan dari diri pribadinya satu sama lain.
Lansia dianggap terlalu lamban dengan daya reaksi yang lambat, kesigapan
dan kecepatan bertindak dan berfikir menurun (Santrock, 2002).
4. Perubahan Sosial
Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi social mereka,
walaupun pelepasan itu dilakukan secara terpaksa. Orang lanjut usia yang
memutuskan hubungan dengan dunia sosialnya akan mengalami kepuasan.
Pernyataan tadi merupakan disaggrement theory. Aktivitas sosial yang
banyak pada lansia juga mempengaruhi baik buruknya kondisi fisik dan
sosial lansia (Santrock, 2002).
5. Perubahan Kehidupan Keluarga
Sebagian besar hubungan lansia dengan anak jauh kurang
memuaskan yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya antara
lain : kurangnya rasa memiliki kewajiban terhadap orang tua, jauhnya jarak
tempat tinggal antara anak dan orang tua. Lansia tidak akan merasa terasing
jika antara lansia dengan anak memiliki hubungan yang memuaskan sampai

3
lansia tersebut berusia 50 sampai 55 tahun (Darmojo, 2010). Orang tua usia
lanjut yang perkawinannya bahagia dan tertarik pada dalam hal keuangan.
Karena lansia sudah tidak memiliki kemampuan untuk anaknya dan
sebaliknya. Umumnya ketergantungan lansia pada anak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Anak-anaknya pun tidak semua dapat menerima
permintaan atau tanggung jawab yang harus mereka penuhi. Perubahan-
perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduruan kesehatan
fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas
ekonomi dan sosial mereka. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada
aktivitas kehidupan sehari-hari.

B. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual


Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti : gangguan jantung,
gangguan metabolisme, misal diabetes militus, vaginitis, baru selesai operasi
:misalnya prostatektomi , kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna
atau nafsu makan sangat kurang, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti
antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer.
Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :
1. Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada
lansia
2. Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta
diperkuat oleh tradisi dan budaya
3. Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.
4. Pasangan hidup telah meninggal
5. Disfungi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan
jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.

C. Hambatan Aktivitas Seksual Pada Usia Lanjut


Pada usia lanjut, tedapat berbagai hambatan untuk melakukan aktivitas seksual
yang dapat dibagi menjadi hambatan/masalah eksternal yang datang dari

4
lingkungan dan hambatan internal, yang terutama berasal dari subyek lansianya
sendiri ( Darmojo, 2010 ).
1. Hambatan Eksternal
Biasanya berupa pandangan sosial, yang menganggap bahwa
aktivitas seksual tidak layak lagi dilakukan oleh para lansia. Masyarakat
biasanya masih bisa menerima seorang duda lansia kaya yang menikah
lagi dengan wanita yang lebih muda atau mempunyai anak setelah usianya
agak lanjut, tetapi hal sebaliknya seorang janda kaya yang menikah dengan
pria yang lebih muda sering kali mendapat cibiran masyarakat. Hambatan
eksternal bilamana seseorang janda atau duda akan menikah lagi sering
kali juga berupa sikap menentang dari anak-anak, dengan berbagai alasan.
Kenangan pada ayah/ibu yang telah meninggal atau ketakutan akan
berkurangnya warisan merupakan latar belakang penolakan. Di negara
Barat hal ini masih terjadi, akan tetapi pengaruhnya di negara Timur akan
lebih terasa mengingat kedekatan hubungan orang tua dengan anak-anak (
Darmojo, 2010 ).
2. Hambatan Internal
Psikologik seringkali sulit dipisahkan secara jelas dengan hambatan
ekternal. Seringkali seorang lansia sudah merasa tidak bisa dan tidak
pantas berpenampilan untuk bisa menarik lawan jenisnya. Pandangan
sosial dan keagamaan tentang seksualitas di usia lanjut(baik pada mereka
yang masih mempunyai pasangan, tetapi terlebih pada mereka yang sudah
menjanda/menduda) menyebabkan keinginan dalam diri mereka ditekan
sedemikian sehingga memberikan dampak pada ketidakmampuan fisik,
yang dikenal sebagai impotensia (Darmojo, 2010).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu proses yang tidak dapat dihindari yang berlangsung secara terus-
menerus dan berkesinambungan yang selanjutnya menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis dan dan biokemis. Pada jaringan tubuh dan akhirnya
mempengaruhi fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan (Depkes RI,
1998).
Menurut Setiabudhi (1999). Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu:
Perubahan Dari Aspek Biologis, Perubahan Fisiologis, Perubahan Psikologis,
Perubahan Sosial, Perubahan Kehidupan Keluarga
Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :
1. Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada
lansia
2. Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat
oleh tradisi dan budaya
3. Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.
4. Pasangan hidup telah meninggal
5. Disfungi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan
jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
Hambatan aktivitas seksual pada usia lanjut, tedapat berbagai hambatan untuk
melakukan aktivitas seksual yang dapat dibagi menjadi hambatan/masalah
eksternal yang datang dari lingkungan dan hambatan internal, yang terutama
berasal dari subyek lansianya sendiri ( Darmojo, 2010 ).
1. Hambatan eksternal,
2. Hambatan internal

6
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/perubahan-tubuh-lansia/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwjJ4Jeglq7hAhUGS48KHf6YAvsQFjAAegQIAhAC&u
rl=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id%2F16069%2F3%2FBAB_II.pdf&usg=AO
vVaw0S5DXYVGYY4a49wo7PnsXe

Anda mungkin juga menyukai