SAP Syok Kardiogenik
SAP Syok Kardiogenik
SAP Syok Kardiogenik
DISUSUN OLEH:
Profesi Ners Universitas Brawijaya
Stikes Banyuwangi
A. Latar Belakang
Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai
dengan kegagalan perfusi darah ke jaringan sehingga mengakibatkan
gangguan metabolisme sel. Dalam keadaan berat terjadi kerusakan sel yang
tidak dapat dipulihkan kembali (syok ireversibel), oleh karena itu penting
untuk mengenali keadaan-keadaan tertentu yang dapat mengakibatkan
syok, gejala dini yang berguna untuk penegakan diagnosis yang cepat dan
tepat untuk selanjutnya dilakukan penatalaksanaan yang sesuai.
Syok adalah suatu sindroma klinis dari adanya perfusi jaringan yang
tidak adekuat. Hipoperfusi jaringan ini akan menyebabkan
ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan akan oksigen dan zat-
zat lainnya sehingga mengakibatkan disfungsi seluler.Kerusakan pada
tingkat seluler ini akan menyebabkan dikeluarkannya mediator-mediator
inflamasi yang akan semakin mengganggu perfusi melalui perubahan
fungsional dan structural dari mikrovaskular.Hal ini akan terus berlangsung
menjadi seperti suatu lingkaran setan yang apabila tidak ditangani secara
tepat akan mengakibatkan suatu multiple organ failure sampai suatu
kematian.Manifestasi klinis dari shock dapat berupa respon simpatik atau
tanda-tanda disfungsi organ dan biasanya terdapat hipotensi (mean arterial
pressure < 60 mmHg ).
Syok Cardiogenik ini paling sering disebabkan oleh infark jantung
akut dan kemungkinan terjadinya infark akut 5-10%. Syok merupakan
komplikasi infark yang paling ditakuti karena mempunyai mortalitas yang
sangat tinggi. Walaupun akhir-akhir ini angka kematian dapat diturunkan
sampai 56%. Tetapi syok kardiogenik masih merupakan penyebab kematian
yang terpenting pada pasien infark yang dirawat di rumah sakit.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan penyuluhan, peserta mengetahui tentang penyakit
syok kardiogenik.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta mengetahui definisi syok kardiogenik
b. Peserta mengetahui penyebab syok kardiogenik
c. Peserta mengetahui tanda dan gejala syok kardiogenik
d. Peserta mengetahui komplikasi atau bahaya syok kardiogenik
e. Peserta mengetahui pencegahan syok kardiogenik
C. Rencana Kegiatan
1. Metode: Ceramah
2. Media dan alat bantu: Leaflet dan proyektor
3. Waktu dan tempat:
Alokasi waktu : 30 menit
Hari/ Tanggal : Kamis, 12 Juli 2018 pukul 10.00
Tempat: Ruang Penyuluhan
4. Materi: Terlampir
5. Responden: Keluarga Pasien
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
a. Adanya koordinasi dengan koordinator ruangan terkait tempat, waktu,
dan topik pertemuan
b. Media dan bahan latihan telah disiapkan sebelum latihan dilakukan
2. Evaluasi proses:
a. Responden mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Responden antusias dan aktif selama mengikuti kegiatan
c. Responden memberikan respon umpan balik dengan mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan
3. Evaluasi hasil:
a. Responden antusias dan aktif selama mengikuti kegiatan
Faktor predisposisi :
Dari berbagai penelitian dilaporkan adanya faktor-faktor predisposisi
timbulnya syok
kardiogenik yaitu :
1. Umur yang relatif lebih tua pada syok kardiogenik : umumnya lebih
dari 60 tahun
2. Telah terjadi payah jantung sebelumnya
3. Adanya infark lama dan baru
4. Lokasi pada dinding anterior lebih sering menimbulkan syok
5. IMA yang meluas secara progresif
6. Komplikasi mekanik IMA : septum sobek, insufisiensi mitral,
disenergi ventrikel
7. Gangguan irama dan nyeri hebat
8. Faktor ekstramiokardial : obat-obatan penyebab hipotensi atau
hipovolemia
Braunwald, dkk. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam vol 3. edisi 13.
Jakarta: EGC
Kaligis, R. W. M. 2002. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia
Purwadianto, A. 2000. Kedaruratan Medik Pedoman Penatalaksanaan Praktis. .
Jakarta: Binarupa Aksara
Rothrock, S. G., Brennan, J. A., Brown L. 2008. Pediatric emergency medicine.
Philadelphia: Elsevier
Scwartz, Shires, Spencer. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6.
Jakarta: EGC