Surat Kesepakatan Rotan
Surat Kesepakatan Rotan
Surat Kesepakatan Rotan
PERJANJIAN KERJASAMA
SUB. KON. PEMBUATAN KURSI / BARANG JADI ROTAN UNTUK PT. FINDORA
INTERNUSA
ANTARA
MOCHAMAD FADJAR
DENGAN
KAMID
Pada hari ini Sabtu tanggal sembilan bulan Maret tahun dua ribu sembilan belas, bertempat
di Cirebon telah ditandatngani Surat Kesepakatan Pelaksanaan Pekerjaan SUB. KONTRAK
PEMBUATAN KURSI / BARANG JADI ROTAN UNTUK PT. FINDORA INTERNUSA antara :
2. Nama : KAMID
Pekerjaan : Mandor ( Kepala Regu )
NIK : 3209200502740004
Alamat : Blok Gabugan, RT.007/002, Kel. Tegal Wangi Kec. Weru
Cirebon
Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi dalam kesepakatan ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Dengan ini kedua belah pihak menyatakan untuk saling mengikat diri mengadakan
perjanjian kerjasama dalam melaksanakan Sub. Kon. Pembuatan Kursi/ Barang Jadi Rotan
yang selanjutnya diatur dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersam-sama yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut.
1. PIHAK PERTAMA selaku pemilik modal menyerahkan sejumlah uang sebesar Rp.
20.000.000,00 (Dua puluh juta rupiah) kepada PIHAK KEDUA untuk digunakan sebagai
modal usaha untuk produksi Kursi/Barang Jadi Rotan.
2. PIHAK KEDUA selaku pengelola modal dari PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk
mengelola usaha sebagai tercantum dalam Pasal 1 Ayat 1.
3. PIHAK KEDUA menerima modal dalam bentuk uang dari PIHAK PERTAMA yang diserahkan
pada saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani diatas materai.
4. Berdasarkan uraian diatas PARA PIHAK sepakat bekerjasama dalam permodalan usaha dan
perjanjian usaha di bidang produksi Kursi/Barang Jadi Rotan.
PASAL 2
SISTEM PEMBAYARAN
1. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1, besar modal usaha sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah ) dan modal PIHAK PERTAMA tersebut diserahkan pada PIHAK KEDUA setelah akad
ini disepakati dan ditandatangani diatas materai oleh kedua belah pihak.
2. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih ( NET PROFIT ) berupa keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan usaha ( Cash Profit ).
3 Keuntungan usaha untuk PIHAK PERTAMA adalah 50 % atau Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah )
dari setiap KURSI/Barang Jadi Rotan yang diproduksi setiap minggunya. Demikian juga
keuntungan usaha untuk PIHAK KEDUA adalah 50 % atau Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah )
dari setiap KURSI/Barang Jadi Rotan yang diproduksi setiap minggunya.
4 Profit tersebut akan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA setiap per 1 Minggu, sesuai jumlah
Kursi/Barang jadi rotan yang dihasilkan, terhitung setelah ditandatanganinya Surat
Kesepakatan ini.
5 PIHAK PERTAMA tidak menanggung segala kerusakan atau penolakan Kursi/Barang Jadi
Rotan oleh PT. Findora Internusa.
PASAL 3
KETENTUAN HUKUM
Bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Surat Kesepakatan ini dengan segala akibatnya maka
PARA PIHAK sepakat sebagai penyelesaian masalah yang timbul akibat adanya Surat Kesepakatan ini
akan diselesaikan secara kekeluargaan.
PASAL 4
FORCE MEJEUR
1. Yang dimaksud keadaan Force Mejeur adalah berbagai keadaan yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan seperti :
a. Bencana Alam ( gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran,dll) yang bisa
menyebabkan terggangu jalannya proses pekerjaan.
b. Kebijakan pemerintah di bidang moneter ( devaluasi ) atau kenaikan bahan
bakar minyak yang menyebabkan pekerjaan tersebut terganggu secara teknis
maupun anggaran biaya.
c. Peperangan atau huru-hara yang menyebebkan pekerjaan tidak bisa dilanjutkan.
2. PIHAK KEDUA harus memberitahukan pada PIHAK PERTAMA tentang gngguan tersebut
beserta kendala dan akibat yang ditimbulkan paling lambat 2 x 24 jam terhitung sejak
peristiwa tersebut terjadi, jika tidak maka dianggap tidak terjadi Force Mejeur.
3 Jika terjadi force mejeur, PIHAK KEDUA harus memberikan itikad baik mengenai kelanjutan
pekerjaan.
4 Dalam keadaan yang disebutkan dalam pasal 1, maka kedua belah pihak bisa
bermusyawarah untuk kesepakan dalam memutuskan keberlanjutan pekerjaan.
PASAL 5
PENUTUP
1. Jika terdapat hal yang penting yang belum diatur dalam Surat Kesepakatan ini, maka kedua
belah pihak secara mufakat akan menetapkan kemudian hari.
2. Demikian sueat kesepakatan ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) bermaterai dan
ditandatangani untuk masing-masing pihak dan merupakan Surat Perjanjian yang mengikat
dan sah di mata hukum.
3. Surat kesepakatan ini efektif setelah ditandatangani PARA PIHAK.
SAKSI 2 SAKSI 1