Sejarah Pramuka Dunia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Pramuka Dunia

Sejarah pramuka di dunia dimulai sejak awal abad 20. Baden Powell dikenal sebagai
pemrakarsa gerakan kepramukaan di dunia. Pada tanggal 25 Juli 1907, Baden Powell
yang menjabat sebagai Letnan Jenderal tentara Inggris mengadakan perkemahan
pramuka di Pulau Brown Sea, Inggris.
Pada tahun 1908, ia menulis buku ‘Scouting for Boys’ tentang prinsip dasar
kepramukaan. Peluncuran buku tersebut menjadi cikal bakal lahirnya gerakan
pramuka. Sejak itu kian banyak muncul organisasi kepramukaan. Gerakan pramuka
tidak hanya dikenal di Inggris, tapi juga di negara-negara lain di dunia.
Awalnya gerakan pramuka hanya didominasi laki-laki, namun sejak tahun 1912,
muncul organisasi pramuka ‘Girl Guides’ yang didirikan dengan bantuan adik
perempuan Baden Powell, Agnes. Organisasi kepramukaan perempuan ini
kemudian dilanjutkan oleh istri Baden Powell.
Organisasi kepramukaan di dunia terus berkembang. Pada tahun 1916, berdiri
organisasi pramuka usia siaga bernama CUB atau anak serigala, yang dilengkapi
buku panduan kegiatan merujuk pada buku The Jungle Book. Di tahun 1918, Powell
mendirikan ‘Rover Scout’ untuk kelompok remaja usia 17 tahun.
Pada tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku ‘Rovering to Success’ atau
‘Mengembara Menuju Sukses’. Buku tersebut menceritakan seorang pemuda yang
terus mengayuh sampan hingga akhirnya menuju pantai bahagia. Buku tersebut kian
menginspirasi berkembangnya gerakan kepramukaan di dunia saat itu.
Pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920, untuk pertama kalinya diadakan Jambore
Dunia. Kegiatan ini pertama diadakan di Olympia Hall, London, dengan dihadiri
sekitar 8000 anggota pramuka dari 34 negara yang hadir. Di acara itu, Baden Powell
dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Sedunia.
Masih pada tahun yang sama, dibentuklah Dewan Internasional Organisasi Pramuka
yang beranggotakan 9 orang. Kota London ditetapkan sebagai kantor kesektariatan
Pramuka sedunia, meski kemudian berpindah ke Ottawa, Kanada pada tahun 1958
serta ke Geneva, Swiss pada tahun 1968.
Sejarah kepramukaan di dunia telah ada sejak awal abad 20, sementara sejarah
pramuka Indonesia baru mulai diresmikan di era 60an meski pergerakan organisasi
kepanduan sudah ada sejak era perjuangan kemerdekaan.
Presiden Soekarno didampingi Sri Sultan Hamengkubuwono IX sedang memeriksa barisan pada HUT
Pramuka tempo dulu. Foto/trisakti-scout.tripod.com
A+ A-
PRAMUKA adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di
Indonesia. Bagaimana sejarah lahirnya pramuka di Tanah Air? Kali ini Cerita Pagi akan mengulasnya
secara singkat.

Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka
berkarya. Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah ‘Kepanduan’ (Boy Scout).

Sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari Gagasan Baden PowelI yang merupakan Bapak Pandu
sedunia. Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell menuliskan pengalaman dalam pembinaan remaja di
negara lnggris, yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepanduan (kepramukaan).

Ide cemerlang Baden-Powell yang ditulis dalam buku Scouting for Boys menyebar ke berbagai negara,
termasuk ke Belanda dengan nama "Padvinder". Oleh orang Belanda, gagasan itu dibawa ke Hindia
Belanda (Indonesia) yang merupakan daerah jajahannya. Kemudian didirikanlah organisasi bernama
NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Melihat gerakan kepanduan itu, tokoh-tokoh gerakan nasional berniat mendirikan Padvinders (Pandu)
untuk anak bangsa dan kemudian muncullah Padvinders Indonesia seperti JPO (javaanse Padvinders
Orgcmizatie), JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam
Afdeling Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul
Wathan atau HW.
Sejarah telah mencatat bahwa gerakan pramuka (kepanduaan) turut berperan aktif dalam Kongres
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mencetuskan sumpah pemuda sehingga kepanduan
Indonesia semakin berkembang. KH Agus Salim mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan
nama Pandu atau kepanduan setelah adanya larangan Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), dan PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi
KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang kemudian berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia)
pada tahun 1938.
Pada masa penjajahan Jepang, pergerakan Kepanduan sempat dilarang karena para pandu ikut terjun
dan bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, idealisme dan semangat tetap
menjiwai para pandu.

Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada tanggal 28
Desember1945 yang merupakan satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia dengan keputusan
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.
Pada awal tahun 1950, banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan sehingga Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari
1947 dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September 1951.
Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia. Pada tanggal 16
September 1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang diterima menjadi
anggota Internasional Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia masuk dalam Far
East Regional Scout Officer pada tahun 1953.
Pada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia)
dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan
Indonesia).

Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia


Dalam kurun waktu 1950-1960 banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Pada
tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka.

Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian
meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.
Dengan bantuan Perdana Menteri Ir Juanda, maka perjuangan menghasilkan Keppres No 238 Tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir
Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Akhirnya Gerakan Pramuka diperkenalkan resmi kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961
bersamaan dengan Presiden RI menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaan para
pandu dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Sejak itulah, pada tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan
sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.

Tidak hanya di Jakarta, namun juga di berbagai daerah di Indonesia. Di Ibukota Jakarta, digelar apel
besar diikuti 10.000 anggota Gerakan Pramuka yang dilanjutkan dengan pawai pembangunan dan defile
di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili, Timor-Timor
nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, Sri Sultan Hamengku Buwono IX Raja Kesultanan
Yogyakarta (Gubernur Yogyakarta) dan juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara 1973-1978 dan
pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Gerakan Pramuka adalah Bapak Pramuka Indonesia.

Jambore Pramuka
Jambore adalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat nasional.
Bahkan di dunia pun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut Jambore Dunia (World Scout
Jamboree).Jambore di dunia berkembang ketika diselenggarakan pada tahun 1920 di Inggris. Mulai dari
itu sampai sekarang telah terselenggara 23 kali Jambore Dunia.Di Indonesia dikenal dengan nama
Jambore Nasional (Jamnas). Istilah ini disematkan pada pertemuan pramuka penggalang se-Indonesia
dengan bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan Kwartir Nasional (Kwarnas). Jambore Nasional
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan peserta yang berasal dari seluruh Kabupaten dan Kota se-
Indonesia.
Hingga kini, kegiatan Jambore Nasional telah dilaksanakan 10 kali. Berikut ini daftar lengkap Jamnas
yang pernah dilaksanakan:
Jambore Nasional ke-1 1973: Situ Baru, Jakarta
Jambore Nasional ke-2 1977: Sibolangit, Sumatera Utara
Jambore Nasional ke-3 1981: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-4 1986: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-5 1991: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-6 1996: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa Tengah
Jambore Nasional ke-8 2006: Jatinangor, Jawa Barat
Jambore Nasional ke-9 2011: Danau Teluk Gelam Ogan Ilir Sumatera Selatan
Jambore Nasional ke-10 2016: Cibubur, Jakarta.

Sejarah Pramuka Indonesia dan Dunia [Singkat dan Lengkap]


24 Maret 2019 Oleh Zakky
Sejarah pramuka Indonesia dan dunia – Pramuka atau Praja Muda Karana merupakan sebuah kegiatan
pendidikan non-formal untuk pengembangan skill dan pembentukan karakter. Sejarah pramuka dunia
sudah dimulai sejak awal abad 20. Sementara sejarah pramuka di Indonesia baru mulai diresmikan pada
tahun 1961.
Di Indonesia, gerakan pramuka menjadi kegiatan ekstrakulikuler pada tingkat sekolah SD, SMP dan
SMA/SMK. Tingkatan pramuka di Indonesia dibedakan menjadi kategori Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega. Kegiatan pramuka menekankan pada pengembangkan kemampuan lewat kegiatan menarik
outdoor.
Dalam istilah internasional, pramuka dikenal sebagai ‘scouting’ atau ‘scout movement’. Membahas
sejarah pramuka sedunia tak lepas dari peran Boden Powell yang diakui sebagai Bapak Pandu Sedunia. Ia
dikenal sebagai pramakarsa gerakan pramuka di awal abad 20.
Sementara di Indonesia, gerakan kepanduan atau kepramukaan diinisiasi oleh berbagai organisasi yang
dibentuk pada masa perjuangan kemerdekaan dan diperkuat oleh adanya momen Sumpah Pemuda di
tahun 1928. Nah di bawah ini akan dibahas mengenai sejarah pramuka seIndonesia dan juga di dunia.
(baca juga teks trisatya pramuka)

Sejarah Pramuka
Berikut akan dijelaskan pembahasan sejarah pramuka di Indonesia dan di dunia, mulai dari awal
pencetusan hingga ditetapkan gerakan pramuka di Indonesia.
Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah gerakan pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Cikal bakal pramuka Indonesia adalah
didirikannya organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) bentukan Belanda. Kemudian pada
tahun 1916, organisasi tersebut berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging
(NIPV).
Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri
Belanda. Penggunaan istilah Padvindery kemudian sempat mendapat larangan dari Belanda. Para tokoh
nasional Indonesia kemudian mengganti istilah Padvindery dengan Pandu atau Kepanduan.
Pada tahun 1916, dibentuklah organisasi kepemudaan bentukan bangsa Indonesia bernama Javaansche
Padviders Organisatie yang diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII. Usai peristiwa Sumpah Pemuda, kian
banyak organisasi kepanduan yang dibentuk, baik bernafaskan nasionalis atau keagamaan, beberapa di
antaranya adalah :
 Padvinder Muhammadiyah, kemudian berganti nama menjadi Hizbul Wathan (HW).
 Nationale Padvinderij yang didirikan Budi Utomo.
 Syarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) yang didirikan Syarikat Islam
 Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh Jong Islamieten Bond.
 Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang didirikan oleh Pemuda Indonesia
Banyaknya organisasi kepanduan Indonesia membuat dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu
Indonesia (PAPI) pada tanggal 23 Mei 1928, yang mewadahi organisasi-organisasi tersebut. Pada 1930,
PAPI melebur menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh-tokoh organisasi lain.
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada
bulan April 1938. Untuk menggalang kesatuan dan persatuan, BPPKI mengadakan “Perkemahan
Kepanduan Indonesia Oemoem” disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di
Yogyakarta.
Saat masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri. Meski begitu semangat
kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya. Barulah usai proklamasi kemerdekaan, tokoh
kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu
wadah organisasi kepanduan di Indonesia.
Diadakanlah Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta
dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia, yang kemudian diakui pemerintah sebagai satu-
satunya organisasi kepanduan lewat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1
Februari 1947.
Pada akhirnya, keputusan tersebut dianulir sehingga kelompok lain bisa membuka organisasi kepanduan
baru dan Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia. Di awal
60an, diperkirakan ada lebih dari 100 organisasi kepanduan di Indonesia.
Keseluruhan organisasi kepanduan yang ada bernaung pada 3 federasi utama, yakni Ikatan Pandu
Indonesia (IPINDO) bagi anggota pandu pria serta PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) untuk organisasi pandu wanita.
Baru pada tahun 1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal ini dilatarbelakangi kian banyaknya
organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan Mapinas, Kwarnas
dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus
kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka.
Sejarah Pramuka Dunia
Sejarah pramuka di dunia dimulai sejak awal abad 20. Baden Powell dikenal sebagai pemrakarsa gerakan
kepramukaan di dunia. Pada tanggal 25 Juli 1907, Baden Powell yang menjabat sebagai Letnan Jenderal
tentara Inggris mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brown Sea, Inggris.
Pada tahun 1908, ia menulis buku ‘Scouting for Boys’ tentang prinsip dasar kepramukaan. Peluncuran
buku tersebut menjadi cikal bakal lahirnya gerakan pramuka. Sejak itu kian banyak muncul organisasi
kepramukaan. Gerakan pramuka tidak hanya dikenal di Inggris, tapi juga di negara-negara lain di dunia.
Awalnya gerakan pramuka hanya didominasi laki-laki, namun sejak tahun 1912, muncul organisasi
pramuka ‘Girl Guides’ yang didirikan dengan bantuan adik perempuan Baden Powell, Agnes. Organisasi
kepramukaan perempuan ini kemudian dilanjutkan oleh istri Baden Powell.
Organisasi kepramukaan di dunia terus berkembang. Pada tahun 1916, berdiri organisasi pramuka usia
siaga bernama CUB atau anak serigala, yang dilengkapi buku panduan kegiatan merujuk pada buku The
Jungle Book. Di tahun 1918, Powell mendirikan ‘Rover Scout’ untuk kelompok remaja usia 17 tahun.
Pada tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku ‘Rovering to Success’ atau ‘Mengembara Menuju
Sukses’. Buku tersebut menceritakan seorang pemuda yang terus mengayuh sampan hingga akhirnya
menuju pantai bahagia. Buku tersebut kian menginspirasi berkembangnya gerakan kepramukaan di
dunia saat itu.
Pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920, untuk pertama kalinya diadakan Jambore Dunia. Kegiatan ini
pertama diadakan di Olympia Hall, London, dengan dihadiri sekitar 8000 anggota pramuka dari 34
negara yang hadir. Di acara itu, Baden Powell dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak
Pandu Sedunia.
Masih pada tahun yang sama, dibentuklah Dewan Internasional Organisasi Pramuka yang
beranggotakan 9 orang. Kota London ditetapkan sebagai kantor kesektariatan Pramuka sedunia, meski
kemudian berpindah ke Ottawa, Kanada pada tahun 1958 serta ke Geneva, Swiss pada tahun 1968.
Nah itulah referensi sejarah pramuka seIndonesia dan sedunia juga. Sejarah kepramukaan di dunia telah
ada sejak awal abad 20, sementara sejarah pramuka Indonesia baru mulai diresmikan di era 60an meski
pergerakan organisasi kepanduan sudah ada sejak era perjuangan kemerdekaan.

Apa yang dimaksud dengan pramuka? Pengertian Pramuka adalah semua anggota gerakan Pramuka
Indonesia yang terdiri dari beberapa tingkatan, mulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan
Pandega.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya Rakyat Muda yang Suka
Berkarya. Adapun tingkatan anggota gerakan Pramuka adalah terdiri dari;
 Siaga (usia 7-10 tahun)
 Penggalang (usia 11-15 tahun)
 Penegak (usia 16-20 tahun)
 Pandega (usia 21-25 tahun)
Sedangkan pengertian gerakan Pramuka Indonesia adalah suatu organisasi pendidikan non formal yang
menjadi wadah dalam melaksanakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.
Kegiatan Kepramukaan biasanya dilakukan di alam terbuka dimana terdapat aktivitas yang
menyenangkan, menarik, sehat, terarah, sesuai dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Pengertian Pramuka Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti Pramuka, kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Joko Mursitho
Menurut Joko Mursitho, pengertian Pramuka adalah proses pendidikan yang dilakukan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
dan metode kepramukaan yang bertujuan untuk membentuk watak peserta didik.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2014, pengertian pramuka adalah proses
pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, di bawah tanggung jawab anggota dewasa, yang
dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan
tertentu.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pengertian pramuka adalah organisasi untuk generasi muda yang mendidik para
anggotanya dengan berbagai jenis keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling tolong-
menolong, dan lain sebagainya.
Baca juga: Pengertian Pendidikan
Sejarah Pramuka Indonesia
Robert Baden-Powell
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau yang lebih dikenal dengan Lord Baden-Powell adalah
orang yang pertamakali mempelopori gerakan Pramuka atau kepanduan (Boy Scout). Ia adalah seorang
mantan tentara asal Inggris yang sejak kecil sangat menyukai kegiatan di luar ruangan (outdoor).
Kebiasaannya merangkum pengalaman dalam latihan kepanduan menghasilkan sebuah buku yang
berjudul Scouting for Boys. Robert Baden-Powell kemudian mendiringkan suatu organisasi kepanduan
khusus perempuan.
Pada tahun 1918 ia mendirikan organisasi Rover Scout untuk penegak (usia 16-20 tahun). Kegiatan
organisasi ini dan juga buku panduannya akhirnya mendapat perhatian di berbagai negara, termasuk di
Indonesia.
Bagaimana Sejarah Pramuka Indonesia?
Sejarah Pramuka Indonesia
Perkembangan Pramuka Indonesia terjadi pada tiga periode, yaitu mulai dari masa penjajahan Belanda,
masa penjajahan Jepang, dan pasca kemerdekaan Indonesia.
Gerakan Pramuka Indonesia lahir pada tahun 1961, merujuk pada Keppres RI No. 112 Tahun 1961
tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka.
Organisasi kepanduan ini kemudian diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia pada 14
Agustus 1961, tak lama setelah Presiden RI memberikan anugrah Panji Gerakan Pramuka melalui
Keppres RI Nomor 448 Tahun 1961.
Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus dianggap sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka dan diperingati
setiap tahun hingga saat ini.
Baca juga: Pengertian Organisasi
Tujuan Kepramukaan
Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa
Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar
memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik.
Mengacu pada pengertian Pramuka di atas, adapun tujuannya adalah sebagai berikut;
1. Membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.
2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda.
3. Menggali potensi diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga menjadi
individu yang bermanfaat bagi masyarakta dan negara.
Fungsi Pramuka
Kegiatan positif bagi generasi muda
Dalam proses pencapaian tujuan kegiatan Kepramukaan, ada beberapa fungsi Pramuka yang harus
dilaksanakan, yaitu;
1. Kegiatan Bagi Generasi Muda
Setiap generasi muda membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan sekaligus mendidik agar mereka
menjadi individu yang lebih baik. Kegiatan tersebut harus menghibur, menyenangkan, mempunyai
tujuan, sehat, dan terarah.
2. Pengabdian Bagi Orang Dewasa
Bagi orang dewasa, kegiatan Pramuka merupakan suatu tugas yang diemban dengan iklas, kerelaan, dan
pengabdian. Melalui kegiatan Pramuka inilah orang dewasa dapat membaktikan dirinya secara sukarela
demi untuk mencapai tujuan Kepramukaan.
3. Alat Bagi Organisasi dan Masyarakat
Dalam perkembangannya, Pramuka memiliki peran sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan/ tujuan
masyarakat dan organisasi Kepramukaan. Artinya, setiap kegiatan Pramuka dalam bentuk latihan
berkala adalah suatu upaya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, baik masyarakat maupun
organisasi.
Baca juga: Pengertian Lembaga Pendidikan
Prinsip Dasar Kepramukaan
Mengenal kode kehormatan Pramuka
Dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Pramuka harus berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar berikut
ini:
 Keimanan dan takwa terhadapa Tuhan Yang Maha Esa.
 Rasa perduli akan tanah air dan bangsa, sesama manusia, dan alam sekitarnya.
 Rasa perduli dan tanggungjawab terhadao diri sendiri.
 Patuh dan taat pada kode kehormatan Pramuka.
Dalam Pramuka terdapat kode-kode kehormatan yang harus dilaksanakan, yaitu Satya (janji) dan Darma
(ketentuan moral). Masing-masing tingkatan Pramuka memiliki kode-kode kehormatan tersendiri,
diantaranya;
 Kode Kehormatan Pramuka Siaga: Dwisatya dan Dwidarma.
 Kode Kehormatan Pramuka Penggalang: Trisatya Penggalang dan Dasadarma.
 Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pendega: Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega, dan Dasadarma.
 Kode Kehormatan Pramuka Dewasa: Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma.
Metode Kepramukaan
Kegiatan Pramuka di alam terbuka
Proses kegiatan Pramuka dilakukan dengan menggunakan medote belajar interaktif progresif. Adapun
cara-cara yang dilakukan dalam metode Pramuka adalah sebagai berikut:
 Melalui pengalaman kode kehormatan Pramuka.
 Belajar dengan cara melakukan atau praktek.
 Belajar secara berkelompok.
 Melakukan aktivitas yang menantang dan mengandung pendidikan.
 Melakukan berbagai kegiatan di alam terbuka.
 Sistem tanda kecakapan.
 Sistem satuan terpisah untuk puteri dan putera.
 Kiasan dasar.

Anda mungkin juga menyukai