Percobaan II (Klor, Brom, Iod)
Percobaan II (Klor, Brom, Iod)
Percobaan II (Klor, Brom, Iod)
1. Klorin
Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutama
dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit. Klor tergolong dalam
grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan
mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis.
Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10
volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume. Kebanyakan klor
diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi,
pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan
untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.
Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat
pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik,
insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya (Lee,
1991).
Cara pembuatan, identifikasi & sifat :
a. Asam sulfat pekat : klorida itu terurai banyak dalam keadaan dingin.
Penguraian akan sempurna pada pemanasan, yang disertai dengan pelepasan
hydrogen klorida.
Cl + H2SO4 HCl + HSO4-
Produk ini dapat dikenali :
Dari baunya yang merangsang & dihasilkannya asap putih, yang terdiri
dari butiran halus asam klorida, ketika kita menutup melintasi mulut
tabung.
Dari pembentukan kabut putih ammonium klorida, bila sebatang kaca
yang dibasahi dengan laritan ammonia dipegang dekat mulut.
Dari sifatnya yang mengubah kaertas lakmus biru menjadi merah.
b. Mangan dioksida & asam sulfat pekat : jika klorida padat dicampur dengan
mangan dioksida. Produk pengendapan yang sama banyaknya, lalu
ditambahkan asam sulfat pekat dan campuran dipanaskan perlahan-lahan.
Klor akan dibebaskan yang dapat diidentiikasi dri baunya yang menyesakkan
nafas, wananya yang kehijauan, sifatnya yang memutihkan kertas lakmus
basah, dan mengubah kertas kalium iodide kanji menjadi biru. Hidrogen
klorida yang mula-mula terbentuk, dioksidasikan menjadi klor.
MnO2 + 2H2SO4 + 2Cl- Mn2+ + Cl2 + 2SO42- +H2O
c. Larutan perak nitrat : endapan perak klorida, AgCl yang seperti dadih & putih.
Ia tak larut dalm air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan
amnia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat.
Cl- + Ag+ AgCl
AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-
[Ag(NH3)2] + Cl- + 2H+ AgCl + 2NH4+
Jika endapan perak klorida ini disaring, dicuci dengan air suling, dan lalu
dikocok dengan larutan natrium arsenat, endapan diubah menjadi perak
arsenit yang kuning (perbedaan dari perak bromide dan perak iodide, yang
tak dipengaruhi oleh pengolahan ini). Reaksi ini boleh dipakai sebagai uji
pemisahan terhadap klorida.
3AgCl + AsO33- Ag3AsO3 + 3Cl- (Vogel, 1985)
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala labooratorium dengan cara :
a. Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2→MnO2 + 2H2SO4 + 2NaCl
b. Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaSO4 + H2O + Cl2→CaOCl2 + H2SO4
c. Mereaksikan KMnO4 dan HCl
2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2→KMnO4 + HCl
2. Bromida
Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh air garam alamiah
dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Brom juga diekstrak dari air
laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Brom adalah satu-satunya unsur
cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat
kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bau
yang sangat tajam, menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan
tenggorokan. Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida, membentuk
larutan berwarna merah, tidaak sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Dapat
bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih. Ketika brom
tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan
bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya (Sugiyarto, 2004).
Cara pembuatan, identifikasi & sifat :
a. Asam sulfat pekat : jika asam sulfat pekat dituangkan ke atas kalium bromida
padat, mula-mula terbentuk larutan coklat-kemerahan, kemudian uap brom
yang coklat-kemerahan menyertai hydrogen pbromida (berasap dalam udara
lembab) yang dilepaskan :
KBr + H2SO4 HBr + HSO4- + K+
2KBr + 2H2SO4 Br2 + SO2 + SO42- + 2K+ + 2H2O
Reaksi-reaksi ini dipercepat dengan memanaskan.
b. Mangan dioksida & asam sulfat pekat : Bila campuran suatu bromide padat,
mangan dioksida produk pengendapan, dan asam sulfat pekat dipanaskan, uap
brom yang coklat-kemerahan dilepaskan, dan brom dikenali :
Dari baunya yang sangat merangsang
Dari sifatnya yang memutihkan kertas lakmus
Dari sifatnya menodai kertas kanji menjadi merah-jingga
Dari perwarnaan merah yang dihasilkan diatas kertas saring yang dijenuhi
fluoresin
c. Larutan perak nitrat : endapan seperti dadih yang berwarna kuning-pucat,
perak bromida AgBr, yang sangat sedikit larut dalam larutan ammonia encer,
tetapi mudah larut salam larutan ammonia pekat. Endapan juga larut dalam
larutan kalium sianida dan natrium tiosulfat, tetapi tidak larut dalam asam
nitrat encer.
Br- + Ag+ AgBr
d. Air klor : penambahan reagensia ini setetes demi setetes kepada larutan suatu
bromide akan membebaskan brom bebas, yang mewarnai larutan itu merah-
jingga. Jika karbon disulfide, kloroform, membentuk larutan coklat-
kemerahan dibawah lapisan air yang tak berwarna. Dengan air klor
berlebihan, brom diubah menjadi brom monoklorida yang kuning, atau
menjadi asam hipobromit, atau bromate yang tak berwarna, serta dihasilkan
larutan yang kuning pucat atau tak berwarna (perbedaan dari iodide)
2Br- + Cl2 Br2 +2Cl-
Br2 + Cl2 2BrCl
Br2 +Cl2 + 2H2O 2OBr- + 2Cl- + 4H+
Br2 + 5Cl2 + 6H2O 2BrO3- + 10Cl- + 12H+
(Vogel, 1985)
3. Iodida
Iod atau Yodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan
kalium iodida dengan tembaga sulfat. Ada pula metode lainnya yang sudah
dikembangkan.
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap
pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk
senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang
kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod
mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang
kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut
dalam air (Sugiyarto, 2004).
a. Asam sulfat pekat : dengan iodide padat, iod akan dibebaskan, pada
pemanasan, uap lembayung dilepaskan, yang mengubah kertas kanji menjadi
biru. Sedikit hydrogen iodide terbentuk, ini dapat dilihat dengan meniup
melintasi mulut bejana, pada mana dihasilkan asap putih, tetapi kebanyakan
darinya mereduksi asam sulfat itu menjadi belerangg dioksida, hydrogen
sulfide, dan belerang, yang perbandingan relative mereka bergantung pada
konsentrasi reagensia-reagensia.
2I- + 2H2SO4 I2 +SO42- + 2H2O
I- + H2SO4 HI + HSO4-
6I- + 4H2SO4 3I2 + S + 3SO42- + 4H2O
8I- + 5H2SO4 4I2 + H2S + 4SO42- + 4H2O
b. Larutan perak nitrat : endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide
AgI, yang mudah larut dalam larutan kalium sianida dan dalam larutan
natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat, dan tak
larut dalam asam nitrat encer.
I-+ Ag+ AgI
AgI + 2CN- [Ag(CN)2]- + I-
AgI + 2S2O32- [Ag(S2O3)2]3- + I-
c. Air klor : bila reagensia ini ditambahkan setetes demi setetes kepada larutan
iodide, iod dibebaskan yang mewarnai larutan coklat, setelah dikocok dengan
karbon disulfide, kloroform, atau CCl4. Iod ini melarut membentuk larutan
lembayung, yang turun ke sebelah bawah lapisan air. Iod bebas juga bisa
diidentifikasi dari warna biru khas yang dibentuknya dengan larutan kanji.
Jika air berlebihan ditambahkan, iod ini dioksidasikan menjadi emas iodat
yang tak berwarna.
2I- +Cl2 I2 + 2Cl-
I2 + 5Cl2 + 6H2O 2IO3- + 10Cl- + 12H+
(Vogel, 1985)
Corong - 1 buah
Stopwatch - 1 buah
B. Bahan
No. Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Serbuk MnO2 - Secukupnya
2. NaCl Padatan Secukupnya
3. KBr Padatan Secukupnya
4. Larutan H2SO4 0,1 M Secukupnya
5. Larutan KI - 5 mL
6. Larutan amilum - 5 mL
7. Larutan NaCl - 2 mL
8. Larutan AgNO3 0,1 M 5 tetes
9. Larutan HgNO3 0,1 M 5 tetes
10. Larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M 5 tetes
11. Larutan KBr - 2 mL
12. Larutan HCl 0,1 M 0,1 M 5 tetes
13. Larutan H2SO4 Pekat 5 mL
14. Larutan CS2 - 3 mL
15. Larutan HCl Pekat 2 mL
16. Kaporit - Secukupnya
17. Kertas lakmus - Secukupnya
18. Kertas saring - Secukupnya
19. Kertas berwarna - Secukupnya
20. Aquades - Secukupnya
Hijau kekunimgan
- Ditambahkan - Ditambahkan
- Ditambahkan
beberapa tetes larutan beberapa tetes larutan
beberapa tetes larutan
HgNO3 0,1 M Pb(CH3COO)2 0,1 M
AgNO3 0,1 M
- Diamati - Diamati
- Diamati perubahannya
perubahannya perubahannya
Hasil
Filtrat Residu
4. NaCl
- Diambil sebanyak 1 sendok teh dan dimasukkan ke tabung reaksi
- Ditambah sedikit H2SO4 pekat
- Ditutup tabung reaksi dengan karet penutup dan dihubungkan menggunakan
selang dengan gelas kimia yang berisi sedikit air sambil dipanaskan dengan
hati-hati
- Ditunggu beberapa menit dan diperhatikan yang keluar dari kaca penghubung
- Diuji air dalam gelas kimia dengan kertas lakmus
- Diulangi dengan mengganti NaCl dengan KBr kemudian KI
Hasil
Hasil
NaCl(s) + H2SO4(aq) → HCl(g) + NaHSO4(aq)
2KBr(s) + H2SO4(aq) → HBr(g) + K2SO4(aq)
2KI(s) + H2SO4(aq) → 2HI(g) + K2SO4(aq)
Hasil
Hasil
I2(s) + H2O →
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
I2(s) + HCl(aq) → 2HI(aq) + Cl2(g)
VII. HASIL PENGAMATAN :
Hasil Pengamatan
No. Procedure Percobaan Dugaan Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. MnO2(s) = Percobaan NaCl: MnO2(s) + Dari percobaan ini
Serbuk batu kawi
serbuk hitam MnO2(s) + NaCl(s) 2NaCl(s) + didapatkan gas
NaCl(s) = = campuran tidak 2H2SO4 klorin dari reaksi
- Diambil sebanyak seujung sendok the
- Dicampurkan dengan beberapa butir kristal tercampur MnSO4(aq) + antara MnO2 +
NaCl ke dalam tabung reaksi berwarna putih + H2SO4 = larutan 2H2O(l) + NaCl + H2SO4
- Ditambahkan sedikit larutan H2SO4
H2SO4(aq) = berwarna hitam, Na2SO4(aq) + dengan pemanasan,
0,1 M
- Diamati perubahan yang terjadi jernih, tak MnO2 tak larut Cl2 (g) terbentuknya gas
- Dipanaskan perlahan-lahan berwarna semua 2 KI(aq) + Cl2(g) Cl2 ditandai dengan
- Diamati warna gas yang dihasilkan
KI (aq) = Dipanaskan = I2(g) + berubahnya kertas
jernih, tak timbul gelembung 2KCl(aq) saring menjadi biru
Hijau kekunimgan
berwarna gas keunguan.
- Dipegang kertas saring yang telah Amilum = + Kertas saring yang Dari percobaan ini
dibasahi larutan KI dan larutan
jernih, tak dibasahi didapatkan gas
amilum
- Diletakkan di atas gas tersebut berwarna KI+Amilum = biru brom dari reaksi
- Diamati perubahan yang terjadi KBr(s) = kristal, keunguan antara MnO2 + KBr
- Diulangi percobaan ini dengan putih
Percobaan KBr: + H2SO4 dengan
mengganti larutan NaCl dengan
larutan KBr MnO2(s) + KBr(s) = MnO2(s) + pemanasan,
Kertas saring KI + amilum berwarna biru campuran tidak 2KBr(s) + terbentuknya gas
keunguan tercampur 2H2SO4 Br2 ditandai dengan
+ H2SO4 = larutan MnSO4(aq) + berubahnya kertas
berwarna hitam, 2H2O(l) + saring menjadi biru
MnO2 tak larut K2SO4(aq) + Br2 keunguan
semua (g)
Dipanaskan = 2 KI(aq) + Br2(g)
timbul gelembung I2(g) +
gas 2KBr(aq)
+ Kertas saring yang
dibasahi
KI+Amilum = biru
keunguan (++)
2. NaCl(aq) = tak Percobaan NaCl: NaCl (aq) + Pada percobaan ini
Larutan NaCl
berwarna NaCl + AgNO3 = AgNO3 (aq) terbentuk endapan
- Dimasukkan ke dalam KBr(aq) = terbentuk endapan, AgCl (s) + AgCl > PbCl2 > HgCl
3 tabung reaksi berwarna putih (1 NaNO3 (aq) dan AgBr > PbBr2 >
jernih, tak
masing-masing 1 mL
berwarna tetes) NaCl (aq) + HgBr
AgNO3(aq) = NaCl + HgNO3 = HgNO3 (aq)
Tabung I Tabung II Tabung III tak berwarna, tidak berwarna (100 HgCl (s) +
jernih tetes) NaNO3 (aq)
- Ditambahka - Ditambahka - Ditambahka HgNO3(aq) = NaCl + Pb asetat = 2NaCl (aq) +
n beberapa n beberapa n beberapa
tetes larutan tetes larutan tetes larutan tak berwarna larutan keruh dan Pb(CH3COO)2
AgNO3 0,1 HgNO3 0,1 Pb(CH3CO
M M O)2 0,1 M Pb(CH3COO)2 terbentuk endapan (aq) PbCl2 (s)
- Diamati - Diamati - Diamati
perubahanny = tak berwarna putih (2 tetes) + 2CH3COONa
perubahanny perubahanny
a a a Hasil Perbandingan (aq)
Endapan Endapan putih Endapan putih = endapan AgCl > Ksp HgCl2 (2 x 10-
putih 2
PbCl2 > HgCl ) > PbCl2 (1,7 x
10-5) > AgCl (1,8 x
- Dilakukan
Percobaan KBr: 10-10)
percobaan yang
sama untuk larutan KBr + AgNO3 =
KBr
terbentuk endapan,
- Dibandingkan
Hasil berwarna putih KBr (aq) +
AgNO3 (aq)
kekuningan (++) (1 AgBr (s) +
tetes) KNO3 (aq)
KBr + HgNO3 = KBr (aq) +
larutan keruh (50 HgNO3 (aq)
tetes) HgBr (s) +
KBr + Pb asetat = KNO3 (aq)
terbentuk endapan 2KBr (aq) +
putih (+) (1 tetes) Pb(CH3COO)2
Hasil Perbandingan (aq) PbBr2 (s)
= endapan AgBr > + 2CH3COOK
PbBr2 > HgBr (aq)
- Diuji gas yang kelaur dengan kertas Kertas saring = gas diuji dengan
lakmus tak berwarna kertas saring + KI +
- Diuji gas yang keluar dengan kertas amilum = kertas
saring yang ditetesi larutan KI dan
amilum saring menjadi
Hasil berwarna biru
keunguan
Percobaan KBr:
KBr+H2SO4 tak
larut, tidak
berwarna.
Dipanaskan = KBr
larut sebagian,
larutan berwarna
kuning kemerahan
Air diuji dengan
lakmus =
Biru merah
Merah merah
gas diuji dengan
kertas saring + KI +
amilum = kertas
saring menjadi
berwarna biru
keunguan
Percobaan KI:
KI+H2SO4
berwarna coklat
pekat, serbuk tidak
larut.
Dipanaskan =
larutan berwarna
kuning
kecoklatan,terbentuk
gelembung
Air diuji dengan
lakmus =
merah merah
Biru biru
gas diuji dengan
kertas saring + KI +
amilum = kertas
saring menjadi
berwarna biru
keunguan
5. NaCl = jernih, Percobaan NaCl: NaCl(aq) + Dari percobaan ini
1 mL 1 mL 1 mL
tak berwarna NaCl + gas Cl2 = tak Cl2(g) dapat diperoleh
larutan NaCl larutan KBr larutan KI
KBr = jernih, berwarna NaCl(aq) + perbedaan warna dari
- Dimasukka - Dimasukk tak berwarna + CS2 = larutan tak Cl2(g) percobaan NaCl tak
- Dimasukka
n ke dalam an ke
n ke dalam
tabung dalam KI = jernih, tak berwarna, terbentuk NaCl(aq) + berwarna dan
tabung
reaksi I tabung
reaksi I
reaksi I berwarna dua fasa berupa Cl2(g) + CS2(aq) terbentuk gelembung
- Disalurkan - Disalurkan
- Disalurka NaCl(aq) +
perlahan- perlahan- Gas Cl2 = asap gelembung tak tak berwarna,
lahan gas n
lahan gas
Cl2 di perlahan- putih berwarna Cl2(g) + CS2 (aq) percobaan KBr tak
Cl2 di
dalamnya lahan gas
dalamnya
Cl2 di CS2 = jernih, Percobaan KBr: berwarna dan
- Ditambahk - Ditambahk
dalamnya
an larutan an larutan tak berwarna KBr + gas Cl2 = tak KBr(aq) + Cl2(g) terbentuk gelembung
CS2 - Ditambah
CS2
- Diamati - Diamati
kan berwarna KBr(aq) + tak berwarna,
dan dicata larutan
reaksi dan
dan dicata
CS2 + CS2 = larutan tak Cl2(g) percobaan KI tidak
reaksi dan
- Diamati
perubahann perubahann berwarna, terbentuk 2KBr(aq) + berwarna dan
ya dan dicata
ya terbentuk gelembung
reaksi dan dua fasa berupa Cl2(g) + CS2(aq)
perubahan
Hasil Hasil Hasilnya gelembung tak 2KCl(aq) + tak berwarna.
- Dibandingkan kelarutannya
dan perubahan warnanya
Hasil
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN :
Percobaan yang telah dilakukan berjudul” Klor, Brom, dan Iod”, dimana
ketiga unsur tersebut termasuk dalam golongan halogen. Halogen berada pada
golongan VIIA. Halogen berasal dari kata“halit” yang artinya garam, Halogen
sendiri dapat diartikan sebagai pembentuk garam. Berikut adalah perbedaan
karakteristik dari ketiga unsur tersebuut :
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk (1) mengetahui sifat-sifat klor, brom,
iod dan senyawanya; (2) mengitentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya; serta (3)
mengetahui cara pembuatan gas klor, brom, iod.
Pada percobaan ini, prosedur akan dibagi menjadi 6 percobaan, dimana
masing-masing percobaan akan dilakukan sekali tanpa pengulangan.
Sebelum percobaan dilakukan, terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan. Persiapan ini dilakukan untuk mempermudah dan mempersingkat
waktu percobaan. Pastikan jika alat-alat yang akan digunakan telah dicuci terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak ada bahan pengotor yang ikut dalam percobaan,
yang dapat mempengaruhi hasil akhir.
1. Percobaan 1
Pada percobaan pertama, bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan
gas klor dan brom serta mengidentifikasi gas tersebut dengan cara menguji
dengan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan amilum. Pada percobaan ini
pembuatan gas klor disebut dengan proses Weldon. Perlu dicatat jika
percobaan 1 pada pembuatan gas klor ini sebaiknya dilakukan bersamaan
dengan percobaan 5. Hal ini karena gas dihasilkan dari percobaan 1 ini
digunakan sebagai sumber gas klor untuk percobaan 5.
Tabung 1
Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan seujung
spatula serbuk batu kawi (MnO2) yang berwarna hitam ke dalam tabung
reaksi pipa samping. Selanjutnya ditambahkan dengan beberapa butir
NaCl yang berupa kristal putih. Kemudian ditambahkan larutan H2SO4 0,1
M yang merupakan larutan tak berwarna. Dihasilkan larutan berwarna
hitam dengan asap putih yang keluar dari larutan, sedangkan serbuk MnO2
tidak larut sempurna. Berikutnya tabung reaksi pipa samping ditutup
dengan penutup karet agar gas yang dihasilkan tidak menguap dan
terbuang ke udara. Tabung ini kemudian dihubungkan dengan selang
plastik yang tidak berwarna. Selang ini berfungsi untuk mengalirkan gas
klor yang terbentuk, atau dengan kata lain untuk wadah akumulasi gas
sehingga memudahkan untuk mengidentifikasinya. Setelah selang
dipasang, selanjutnya tabung reaksi pipa samping dipanaskan diatas
pembakar spirtus. Pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya
raksi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
MnO2(s) + NaCl(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
+4 reduksi +2
-1 oksidasi 0
Dalam hal ini terjadi reaksi redoks, dimana MnO2 akan berfungsi
sebagai pengoksidator yang akan mengubah bilangan oksidasi Cl dari -1
menjadi 0. Selanjutnya NaCl akan bertindak sebagai reduktor, dimana
akan mengubah bilangan oksidasi dari Mn +4 menjadi +2. Melalui reaksi
inilah terbentuk gas klor yang diharapkan. Penambahan H2SO4 dalam hal
ini berfungsi sebagai pelarut.
Terbentuknya gas klor dapat diidentifikasi secara kualitatif dengan
uji menggunakan kertas saring yang telah ditetesi dengan larutan KI dan
amilum yang sama-sama tak berwarna. Kertas saring ini diletakkan
diujung selang dalam beberapa menit, dan dihasilkan noda berwarna biru
keunguan pada kertas saring tersebut. Warna biru keunguan ini
diakibatkan karena adanya pembebasan iod oleh gas klor. Reaksi yang
terjadi sebagai berikut : 2I-(aq) + Cl2(g) I2(aq) + 2 Cl-(aq)
+4 reduksi +2
-1 oksidasi 0
Dalam hal ini terjadi reaksi redoks, dimana MnO2 akan berfungsi
sebagai pengoksidator yang akan mengubah bilangan oksidasi Br dari -1
menjadi 0. Selanjutnya KBr akan bertindak sebagai reduktor, dimana akan
mengubah bilangan oksidasi dari Mn dari +4 menjadi +2. Melaalui reaksi
inilah terbentuk gas brom yang diharapkan. Penambahan H2SO4 dalam hal
ini berfungsi sebagai pelarut.
Terbentuknya gas brom dapat diidentifikasi secara kualitatif dengan
uji menggunakan kertas saring yang telah ditetesi dengan larutan KI dan
amilum yang sama-sama tak berwarna. Kertas saring ini diletakkan
diujung selang dalam beberapa menit, dan dihasilkan noda berwarna biru
keunguan (++) pada kertas saring tersebut. Warna biru keunguan ini
diakibatkan karena adanya pembebasan iod oleh gas brom. Reaksinya
dalah sebagai berikut : 2I- (aq) + Br2 (g) I2 (g) + 2Br- (aq)
IX. KESIMPULAN :
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembuatan gas klor, brom, dan iod dapat dilakukan dilaboratorium dengan
cara,
a. NaCl dan asam sulfat dengan serbuk batu kawi sebagai pengoksidasi
dimana akan dihasilkan gas klor yang bewarna putih. Hal tersebut juga
dapat dilakukan untuk membuat gas brom yaitu dengan mengganti NaCl
dengan KBr.
b. Pembuatan HCl dalam bentuk gas dapat menggunakan pereaksi H2SO4.
Sedangkan pembuatan gas HBr dan gas HI tidak dapat menggunakan
pereaksi H2SO4 karena H2SO4 merupakan oksidator kuat yang akan
mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan mengoksidasi HI menjadi I2, jadi
untuk gas HBr dan HI digunakan pereaksi H3PO4.
2. Identifikasi gas klor, brom, iod dan senyawanya dapat dilakuka melalui uji
kertas saring, dimana gas yang terbentuk dialirkan pada kertas saring yang
telah dibasahi larutan KI dan amilum, yang mana akan menghasilkan noda
berwarna biru keunguan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menguji
larutan yang dilaliri gas klor, brom atau iod dengan kertas lakmus merah.
3. Gas klor dan senyawanya memiliki sifat sebagai berikut :
a. Halogen yang bereaksi dengan Pb2+, Ag+, dan Hg+ akan membentuk garam
yang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna putih
dadih.
b. Kemampuan klor untuk memudarkan warna pada kertas warna tergantung
pada sedikit banyaknya komposisi gas klor. Semakin banyak komposisi
gas klor, maka semakin cepat larutan untuk memudarkan warna.
c. Gas klor dapat mengalami reaksi pendesakan. Dengan mendesak Br dan I
dari kalium bromida dan kalium iodida dan mengusir Cl dari natrium
klorida. Karena halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A
dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya
yang terletak dibawahnya, sehingga membentuk garam klor.
d. Iodin tidak laut dalam air tetapi larut sempurna dalam larutan KI dan
sedikit larut/larut kurang sempurna dalam larutan HCl pekat. Karena
dalam larutan KI, iodin akan membentuk ion polihalida I3-.
X. DAFTAR PUSTAKA :
Lee, J.D. 1991. Concise Inorganic Chamistry fourth edition. Oxford UK : Black
well science Ltd.
Lutfi, Achmad, dkk. 2016. Kimia Anorganik. Surabaya : FMIPA UNESA.
Sugiyarto, Kristian. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : JICA.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
4. Karena iod yang dilarutkan dalam KI membentuk polihalida I3- sehingga dapat
larut dalam KI, sedangkan iod dalam air tidak dapat larut karena air tidak dapat
mengoksidasi iod sehingga tidak terjadi reaksi antara keduanya.
6. Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat dengan menggunakan pereaksi H2SO4,
karena asam sulfat merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr
menjadi Br2 dan mengoksidasi HI menjadi I.