Pengukuran Variabel Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Definisi Operasional
B. SKALA RANKING
Skala ranking digunakan untuk mengungkap preferensi (pilihan yang lebih disukai) antara dua
atau lebih objek atau item. Tetapi, ranking semacam itu mungkin tidak memberi petunjuk yang
pasti mengenai jawaban yang dicari. Berikut metode alternatif yang dapat dipakai:
1. Perbandingan Berpasangan
Skala perbandingan berpasanagan digunakan ketika di antara sujumlah kecil objek, responden
diminta untuk memilih antara dua objek pada suatu waktu. Perbandingan berpasangan
merupakan metode yang baik jika jumlah stimulus yang diberikan sedikit.
2. Pilihan yang Diharuskan
Pilihan yang diharuskan memungkinkan responden meranking objek secara relatif satu sama
lain, si antara alternatif yang disediakan. Hal ini mempermudah responden, khususnya jika
jumlah pilihan yang harus diranking terbatas jumlahnya.
3. Skala Komparatif
Skala komparatif memberikan standar atau poin referensi untuk menilai sikap terhadap objek,
kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti.
Singkatnya, skala nominal berkaitan dengan skala dikotomi atau kategori; data ordinal dengan
semua skala ranking; dan data interval atau mirip interval berkaitan dengan skala peringkat
lainnya. Skala diferensial semantik dan numerikal sebenarnya bukan skala interval, meskipun
keduanya sering diperlakukan sebagai skala interval dalam analisis data.
Skala peringkat dipakai untuk mengukur kebanyakan konsep yang berhubungan dengan perilaku.
Skala ranking digunakan untuk membuat perbandingan atau meranking variabel yang telah
diungkap pada skala nominal.
C. KETEPATAN PENGUKURAN
Untuk menelaah bagaimana dapat memastikan bahwa ukuran yang dibuat adalah baik secara
logis. Hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis item terhadap respons atas pertanyaan
yang mengungkap variabel, dan kemudian keandalan dan validitas ukuran dilakukan.
Analisis Item
Analisis item dilakukan untuk melihat pakah item dalam instrumen memang sudah seharusnya
berada dalam instrumen atau tidak. Tiap item diuji kemampuannyauntuk membedakan antara
subjek yang total skornya tinggi, dan yang rendah. Dalam analisis item, mean antara kelompok
skor tinggi dan kelompok skor rendah diuji untuk menemukan perbedaan signifikan melalui
nilai-t.
D. KEANDALAN
Keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dan
karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam
instrumen.
1. Stabilitas Pengukuran
Kemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu meskipun terdapat kondisi
pengujian yang tidak dapat dikontrol atau keadaan responden itu sendiri merupakan indikasi dari
stabilitas dan kerentanannya yang rendah untuk berubah dalam situasi. Dua uji stabilitas adalah
keandalan tes ulang dan keandalan untuk paralel.
2. Keandalan Tes Ulang
Koefisisen keandalan yang diperoleh dengan pengulangan ukuran yang sama pada kesempatan
kedua disebut keandalan tes ulang. Yaitu, jika sebuah kuesioner yang mengandung sejumlah
item yang diandalkan mengukur suatu konsep diberikan kepada sekumpulan responden saat ini,
dan lagi kepada responden yang sama, katakanlah beberapa minggu hingga 6 bulan mendatang,
maka korelasi antara skor yang diperoleh pada dua waktu yang berbeda dari sekumpulan
responden yang sama disebut koefisien tes ulang. Semakin tinggi koefisien tersebut, semakin
baik keandalan tes ulang dan konsekuensinya, stabilitas ukuran melintasi waktu.
3. Keandalan Bentuk Paralel
Bila respons terhadap dua tes serupa yang mengungkap ide yang sama menunjukkan korelasi
yang tinggi, kita memperoleh keandalan bentuk paralel. Kedua tes memiliki item yang setara
dan format respons yang sama, yang berubeh hanya susunan dan urutan pertanyaan. Bila kedua
tes yang sebanding menghasilkan skor yang berkorelasi tinggi, kita bisa cukup yakin bahwa
ukuran tersebut secara logis dan dipercaya, dengan varians kesalahan minimal yang disebabkan
oleh susunan kata, urutan, atau faktor lain.
4. Konsistensi Internal Ukuran
Konsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item dalam ukuran yang
mengungkap ide. Konsistensi dapat diuji melalui keandalan antar item dan uji keandalan belah
dua. Keandalan konsistensi antar item merupakan pengujian konsistensi jawaban responden atas
semua item yang diukur. Keandalan belah dua mencerminkan korelasi antara dua bagian
instrumen.
E. VALIDITAS
Ada beberapa jenis uji validitas yang digunakan untuk menguji ketepatan ukuran dan penulis
menggunakan istilah yang berbeda untuk menunjukkannya. Uji validitas dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu validitas isi, validitas berdasar kriteria, dan validitas konsep.
1. Validitas Isi
Validitas isi memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yamg memadai dan
mewakili yang mengungkap konsep.
2. Validitas Berdasar Kriteria
Validitas berdasar kriteria terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut suatu
kriteria yang diharapkan diprediksi.
3. Validitas Konsep
Validiatas konsep menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan cocok
dengan teori yang mendasari desain tes. Hal tersebut dinilai melalui validitas konvergen dan
validitas diskriminan. Validitas konvergen terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua
instrumen berbeda yang mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi tinggi. Validitas
diskriminan terpenuhi jika, berdasarkan teori, dua variabel diprediksi tidak berkorelasi, dan skor
yang diperoleh dengan mengukurnya benar-benar secara empiris membuktikan hal tersebut.