Sap DBD
Sap DBD
Sap DBD
Dosen Pembimbing:
Amalia S.Kep,. Ners,. M.Kes., M.Kep
Disusun
Oleh :
A. TUJUAN
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit tentang DBD diharapkan
masyarakat mengetahui tentang penyakit Demam Berdarah Dengue
B. MATERI (TERLAMPIR)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1) Pengertian Demam Berdarah Dengue
2) Penyebab Demam Berdarah Dengue
3) Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
4) Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
5) Pencegahan Demam Berdarah Dengue
C. MEDIA
Poster
Leaflet
D. METODE PENYULUHAN
Ceramah
Tanya jawab
E. SETTING TEMPAT
: Moderator
: Poster
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. PENGORGANISASI
Moderator : Rahman Sepra
Penyuluh : Baragus Akbar
Fasilitator : Lulu Inex Innany, Anggraini Saputri, Meri Yurika
Observer : Widya Wijaya
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
G. KEGIATAN PENYULUHAN
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media : leaflet dan speaker
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di poli anak puskesmas
sekip Palembang
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang ibu.
3. Evaluasi Hasil
Orang tua klien (anak) dapat :
Menjelaskan pengertian DBD
Menjelaskan penyebab DBD
Menjelaskan tanda dan gejala DBD
Menjelaskan cara perawatan pada anak DBD di rumah sebelum di bawa
ke rumah sakit
Menjelaskan kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
Menjelaskan cara pencegahan DBD di rumah
MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
4. Pengertian
Demam dengue / DF dan DBD atau DHF adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
dan nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragik (Sudoyo, 2010).
Penyakit DBD mempunyai perjalanan penyakit yang sangat cepat dan
sering menjadi fatal karena banyak pasien yang meninggal akibat
penanganan yang terlambat. Demam berdarah dengue (DBD) disebut juga
dengue hemoragic fever (DHF), dengue fever (DF), demam dengue, dan
dengue shock sindrom (DDS) (Widoyono, 2008).
Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa penyakit DHF adalah
penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes
Aegepty ) nyamuk aedes aegepty.
5. Klasifikasi
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF)
dibagi menjadi 4 tingkat, yaitu:
a. Derajat I
Panas 2 – 7 hari, gejala umum tidak khas, uji tourniquet hasilnya
positif, tanpa perdarahan spontan.
b. Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala – gejala pendarahan
spontan seperti petekia, ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis,
melena, perdarahan gusi telinga dan sebagainya.
c. Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti
nadi lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20
mmHg) tekanan darah menurun (120 / 80 mmHg) sampai tekanan
sistolik dibawah 80 mmHg.
d. Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > - 140
mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak
biru.
6. Penyebab
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus
B, yaitu arthropod-born envirus atau virus yang disebarkan oleh artropoda.
Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti (didaerah
perkotaan) dan aedes albopictus (didaerah pedesaan). (Widoyono, 2008).
Sifat nyamuk senang tinggal pada air yang jernih dan tergenang,
telurnya dapat bertahan berbulan-bulan pada suhu 20-420C. Bila
kelembaban terlalu rendah telur ini akan menetas dalam waktu 4 hari,
kemudian untuk menjadi nyamuk dewasa ini memerlukan waktu 9 hari.
Nyamuk dewasa yang sudah menghisap darah 3 hari dapat bertelur 100 butir
(Murwani, 2011).
Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
A. Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya
hidup di kebun-kebun. Tubuhnya belang hitam putih.
B. Menggigit pada siang hari
C. Berkembang biak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir
7. Manifestasi Klinis
Di Rumah Sakit ;
1. Penderita harus tirah baring atau istirahat total di tempat tidur
2. Penderita diberi diit makanan lunak
2. Penderita harus minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) dapat berupa :
susu, teh manis, sirup. Pemberian cairan merupakan hal yang paling
penting bagi penderita demam berdarah
3. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap
hari darah penderita diambil untuk pemeriksaan HB normal 11,4-19,7
g/dl, HT ( hematokrit) nilai normal 37.48% dan trombosit)
4. Foto throkas (Rontgen)
5. Pemberian cairan intravena (infus)
6. Transfusi darah nilai normal HB 11,4-19,7 g/dl
7. Pemasangan NGT (bila terjadi perdarahan pada saluran cerna)
8. Pemberian therapi obat. berikan obat penurun panas, misalnya
parasetamol dengan dosis:
Anak-anak : 10 – 20 mg/Kg BB perhari
Dewasa : 3x1 tablet/hari
E. Cara Pencegahan
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :
Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu
agar bebas dari jentik nyamuk.
Mengubur, membakar dan membuang kaleng bekas, botol bekas,
tempurung dan sampah lain sehingga tidak menjadi tempat
perindukkan nyamuk aedes aegypti.
Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak di halaman
tak terurus.
Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
Tidak membiarkan kain/baju – baju tergantung.
Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan)
DAFTAR PUSTAKA