TUGAS AKHIR SCHNEIDER (Udah Kelar)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PT SCHNEIDER TRANSFORMER CIBITUNG

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan dalam


Menempuh Evaluasi Belajar Tahap Akhir
2018 / 2019

oleh :
Anggi Mukti Pratama
Ferdi Kurniawan
Muhammad Naufal Alghifary
Renal David

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 26 PEMBANGUNAN
JAKARTA
Jl. Balai Pustaka Baru I Rawamangun Tlp. 470310 Jakarta Timur
13220
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI MELALUI
PENDIDIKAN SISTEM GANDA
PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
DI PT. SCHNEIDER TRANSFORMER CIBITUNG

Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah

Tee Leonardo Yulio Drs. Wilman Pakpahan


HR On Site NIP : 196405151990031013

Ketua Kompetensi Keahlian

Drs. Koko Budi Kuncoro


NIP : 196310021991121001

Kepala SMKN 26 Jakarta

Purwosusilo, M.Pd
NIP : 196707241997031005

PT. Schneider Transformers Cibitung II


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Program Sistem Ganda (PSG)
pada Department Pelayanan Penyambungan. Penulisan laporan ini
merupakan suatu bukti bahwa penulis telah menyelesaikan praktek kerja
industri di PT. SCHNEIDER TRANSFORMER CIBITUNG dan sebagai
salah satu syarat untuk menempuh program akhir tingkat IV tahun
pelajaran 2018/2019 di SMK N 26 Jakarta.
Atas dasar rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan
laporan-laporan kerja industri di PT. SCHNEIDER TRANSFORMER
CIBITUNG, yaitu :
1. Allah SWT atas segala nikmat dan anugerah-Nya
2. Kedua orang tua dan saudara
3. Bapak Purwosusilo M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 26 Jakarta
4. Bapak Drs. Koko Budi Kuncoro selaku Ketua Program Keahlian
TIPTL SMK Negeri 26 Jakarta
5. Bapak Tee Leonardo Yulio selaku HRD
6. Bapak Aris Widiantoro selaku Manager Produksi
7. Bapak Karna hadi selaku Supervisor Bagian Finallyzing
8. Bapak Setia Jaya selaku Supervisor Bagian Coil Roll Up
9. Bapak Hotland Maruli N. selaku supervisor Maintenance
Penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan ini masih jauh
dari kata sempuna, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau
kekurangan dalam penyelesaian laporan ini. Saran, nasihat serta kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan bagi penyempurnaan karya
tulis ini dimasa yang akan datang.
Jakarta, April 2019

Tim Penyusun

PT. Schneider Transformers Cibitung III


DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................I

Lembar Pengesahan ................................................................................ II

Kata Pengantar ........................................................................................ III

Daftar Isi .................................................................................................. IV

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Landasan Hukum ........................................................................ 2

1.3 Ruang Lingkup ............................................................................ 3

1.4 Tujuan .......................................................................................... 4

1.4.1 Tujuan Penyelengaraan Sistem Ganda ............................ 4

1.4.2 Tujuan Pendidikan SMK .................................................... 4

1.4.3 Tujuan Dari Lembaga Pemerintah Di SMKN 26 Jakarta .. 5

1.4.4 Tujuan Laporan .................................................................. 5

1.5 Sumber Informasi ....................................................................... 6

1.6 Sistematika Penulisan................................................................ 7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ............................................................... 8

2.1 Tentang Perusahaan ................................................................... 8

2.1.1 Sejarah Singkat .................................................................. 8

2.1.2 Visi dan Misi........................................................................ 9

2.1.3 Kepegawaian .................................................................... 10

2.1.4 Disiplin Kerja .................................................................... 10

2.1.5 Pemeliharaan Tempat Kerja & Lingkungan.................... 10

2.1.6 Kebijakan EHS ( Environtment Health & Safety ) .......... 11

2.1.7 Sistem Di PT Schneider Indonesia ................................. 11

PT. Schneider Transformers Cibitung IV


BAB III PEMBAHASAN ......................................................................... 12

3.1 Pengertian Winding Machine LV.............................................. 12

3.2 Pengertian Winding Machine HV ............................................. 21

3.3 Pengertian Finishing................................................................. 31

3.4 Pengertian Maintenance ........................................................... 39

BAB IV PENUTUP .................................................................................. 50

4.1 Kesimpulan ................................................................................ 50

4.2 Saran .......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 522

PT. Schneider Transformers Cibitung V


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini hampir seluruh benda yang kita gunakan untuk beraktivitas
adalah benda elektronik yang menggunakan listrik. Bisa dikatakan listrik
adalah salah satu kebutuhan pokok di dunia saat ini. Bisakah kita
bayangkan bagaimana keadaan dunia sekarang jika tanpa listrik? Tentu
kita akan kembali menjadi manusia yang primitif. Ketika membahas
tentang listrik, tentu tidak terlepas dari kuat arus, beda potensial atau
tegangan dan hambatan. Namun ada beberapa komponen lagi yang
terkait dengan listrik seperti transformator yang berfungsi menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga
listrik maupun elektronika. Penggunaannya dalam sistem tenaga
memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-
tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam
pengiriman daya listrik jarak jauh.
Pada bidang industri, transformator digunakan sebagai penaik
tegangan (trasformator step up) dan digunakan sebagai penurun
tegangan (transformator step down). Transformator tersebut biasanya
dihubungkan ke beban-beban. Pada transformator keadaan berbeban,
daya yang keluar dari transformator (daya output transformator) tidak
selalu 100% karena terdapat rugirugi pada saat penyaluran ke beban, baik
rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga, rugi yang
disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, maupun rugi yang disebabkan
arus pusar pada inti besi yang mengakibatkan daya yang keluar (daya
output) dari transformator ke beban tidak sama dengan daya yang masuk
(daya input) ke transformator.

PT. Schneider Transformers Cibitung 1


1.2 Landasan Hukum
Pelaksanaan Sistem Ganda akan menjadi salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan
ketentuan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan,
sebagai berikut:
1. “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. ”UUSPN,
Bab IV, pasal 13 ayat (1)
2. “Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah
kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.”.PP 19, Bab V, pasal 26, ayat (3)
3. “Standar nasional pendidikan tediri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala”. UUSPN, Bab IX,
pasal 35, ayat (1)
4. “Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi
program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah”. UUSPN, Bab XV, pasal 56, ayat (1)
5. “Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan”. UUSPN, Bab III, pasal
4, ayat (6)
6. “Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perseorangan, kelompok,keluarga, organisasi profesi, pengusaha,
dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan

PT. Schneider Transformers Cibitung 2


pengendalian mutu pelayanan pendidikan.”. UUSPN, Bab XV, pasal
54, ayat (1)
7. “Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir b bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran.”.PP 19, Bab X, pasal 66, ayat (1)
8. “ Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau oleh
lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh organisasi profesi
yang diakui Pemerintah sebagai tanda bahwa peserta didik yang
bersangkutan telah lulus uji kompetensi.”. PP 19, Bab XIV, pasal 89,
ayat (5)
9. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan
pembelajaran sebagai berikut :
a. Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara
professional sebagai wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagian kelompok mata diklat, Paket Keahlian
Kejuruan di sekolah, dan sebagian besar di Dunia Usaha atau
Industri.
c. Melaksanakan kelompok mata diktat, Keahlian Kejuruan sepenuh-
penuhnya di masyarakat, Dunia Usaha, dan Industri.
Kepmendikbud, No : 080/U1993, Bab IV,butir C.1 ( Kurikulum
1994, SMK)

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam Karya Tulis ini hanya membahas pengertian,
konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan dilakukan sesuai kapasitas sang
penulis.

PT. Schneider Transformers Cibitung 3


1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Penyelengaraan Sistem Ganda
Merujuk kepada Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997 tentang
Penyelenggaraan PSG pada SMK (pasal 2), tujuan PSG adalah:
(a) Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan
melalui peran serta IP;
(b) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja;
(c) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang menjadi bekal dasar
pengembangan dirinya secara berkelanjutan;
(d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional,
yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan,
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
 Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan
kesepadanan (link and match) antara lembaga pendidikan
pelatihan kejuruan dan dunia kerja.
 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja berkualitas profesional.
 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman keja sebagai bagian dari proses pendidikan.
1.4.2 Tujuan Pendidikan SMK
 Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan / atau meluaskan
pendidikan dasar.

PT. Schneider Transformers Cibitung 4


 Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitarnya.
 Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian.
 Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan
mengembangkan sikap professional
1.4.3 Tujuan Dari Lembaga Pemerintah Di SMKN 26 Jakarta
Adalah menyiapkan Juru Teknik, yaitu tenaga kejuruan tingkat
menengah yang :
 Berjiwa perintis.
 Memiliki kemampuan kerja dan senang pada pekerjaannya.
 Dapat mengolah dan melaksanakan hasil pemikiran tingkat
diatasnya.
 Mampu memimpin dan membimbing pelaksanaan teknik
bawahnya.
1.4.4 Tujuan Laporan
Kepada semua peserta diwajibkan membuat laporan dengan
tujuan sebagai berikut :
 Suatu bukti tertulis tentang apa yang mereka lakukan di
Industri sebagai laporan ke SMK Negeri 26 Pembangunan
Jakarta.
 Mampu memenuhi, menganalisa, dan mengembangkan
makna diklat yang didapat di sekolah dan didapat di
Industri.
 Adanya laporan praktek ini dapat menambah
perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
peningkatan pengetahuan siswa angkatan selanjutnya.

PT. Schneider Transformers Cibitung 5


 Siswa dapat memecahkan masalah keteknikan sesuai
dengan program keahlian secara lebih luas dan mendalam
serta meningkatkan dalam bentuk karya tulis sehingga
dapat dinilai kebenarannya oleh umum maupun pribadinya.

1.5 Sumber Informasi


Penulis mengacu kepada hasil atau data yang penulis dapatkan
selama melakukan Pendidikan Sistem Ganda. Dalam mengumpulkan data
– data tersebut penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan
data, yaitu :
1. Wawancara
Pengumpulan data dengan menanyakan langsung yang
berhubungan dengan masalah atau bidang yang bersangkutan.
Pengumpulan data ini bersumber dari Data Primer yaitu diperoleh
dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek
penelitian
2. Observarsi
Pengamatan / penyelidikan secara langsung dengan cara melihat
atau mengamati hal-hal yang berhubungan terhadap proses
perencanaan konstruksi, dengan mengumpulkan berkas-berkas
ataupun gambar-gambar yang terkait dengan proses perencanaan
sehingga menjadi siap untuk digunakan.
3. Metode Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang bersumber dari data Sekunder yaitu
diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, thesis, dan
sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan
dalam penyusunan Tugas Akhir. Dalam karya ini penulis
menggunakan mempelajari dan membaca bahan-bahan sumber
kedua dan juga memanfaatkan teknologi informasi.

PT. Schneider Transformers Cibitung 6


1.6 Sistematika Penulisan
Secara singkat penyusunan laporan ini dapat diuraikan dan disusun
dengan membagi sistematika penulisan atas empat bab yang dibahas
secara sistematis, dan juga untuk mempermudah pemahaman pembaca,
penulis membuat sistematika penulisan ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang,
landasan hukum, ruang lingkup, tujuan, sumber
informasi dan sistematika pembahasan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN.
Bab ini menginformasikan profil singkat PT
SCHNEIDER TRANSFORMERS CIBITUNG
secara umum. Visi dan Misi perusahaan.
BAB III : PEMBAHASAN
Ini merupakan bab utama karya tulis ini yang
membahas pengertian, konsep, latar belakang
dan lain-lain, serta studi kasus tentang
pembahasan yang terkait pada industri tempat
penulis ditempatkan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini menyimpulkan bab sebelumnya dan saran
untuk para pembaca.

PT. Schneider Transformers Cibitung 7


BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Tentang Perusahaan


2.1.1 Sejarah Singkat

PT. Areva Distribution berdiri melalui perkembangan sejarah


dari PT. AEG ( Allgemeine Elektricitats Gesselschaft ) Indonesia
berdiri pada tahun 1883 di Berlin, Jerman Timur.
Sejak tahun 1909, PT. AEG yang berpusat di Jerman mulai
membuka jaringannya di Indonesia dengan membantu
pembangunan perusahaan elektrik yang bernama NV Nederlandsch
– Indische Electriciteit Maatshappij ( ANIEM ), dengan daerah
pemasaran antara lain Surabaya, Malang, Pasuruan dan Semarang.
Pada tahun 1933 di Jakarta dan Surabaya dibangun kantor
pemasaran dengan teknik KnowHow. Pada tahun 1955, PT. Guna
Elektro yang berada di bawah PT. AEG Jerman mengadakan
kerjasama dengan Pemerintah RI dalam pemasaran daya,
automatisasi dan telekomunikasi.
Pada tahun 1970, di Jakarta dibangun pabrik pertama PT.
Bina Elektro yang memproduksi Medium Voltage dan Low Voltage
Switchgear dan komponen. Pada tahun 1974 dibangun gedung baru
di Pluit, Jakarta Utara dengan nama PT. AEG Bina.Tahun 1989
berubah nama menjadi PT. AEG & GAE, tahun 1996 berubah nama
menjadi PT. AEG Transmission & Distribution kemudian pada
tanggal 30 November 1998 berubah nama kembali menjadi PT.
ALSTOM, kemudian pada tanggal 11 April menjadi PT. AREVA
PT. Schneider Transformers Cibitung 8
Distribution dan pada tanggal 2 Januari 2007 perusahaan ini berubah
nama menjadi PT. AREVA Transmission & Distribution (T & D). Dan
terakhir berubah nama menjadi PT. SCHNEIDER INDONESIA.
Selanjutnya PT SCHNEIDER INDONESIA membangun pabrik yang
memproduksi Transformator di daerah Cibitung, Bekasi Jawa Barat
yang diberi nama PT. SCHNEIDER TRANSFORMERS CIBITUNG.
Letak perusahaan ini beralamat di Jl. Selayar Blok.A 9.10 Kawasan
Industri MM2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

2.1.2 Visi dan Misi

VISI
“Menjadi Global Spesialist In Energy Management dengan
menimbulkan penggunaan sumber daya dan menjadi partner paling
diandalkan dan disukai dalam distribusi listrik.”

MISI
“Memberikan yang terbaik bagi dunia listrik baru kepada setiap
orang,dimana saja,kapan aja.Dimanapun selalu memberikan
pelanggan kinerja,kenyamanan dan keamanan yang lebih melalui
karyawan.”

PT. Schneider Transformers Cibitung 9


2.1.3 Kepegawaian
Setiap pegawai mempunyai hak dan kewajiban untuk menjadi
anggota organisasi yang ada di perusahaan, antara lain :
a. Organisasi Serikat Pekerja PUK SPSI di PT. SCHNEIDER
ELECTRIC Koperasi kredit karyawan bina swadaya
b. ASTEK ( asuransi tenaga kerja )
c. P2K3 (Panitia Penyelenggara Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
d. Unit KB ( keluarga berencana )
Hak dan Kewajiban karyawan serta kesejahteraan karyawan
dan perusahaan melalui musyawarah yang didasari kekeluargaan
melalui perundingan yang mana diketahui dan disahkan oleh
Departemen Tenaga Kerja didalam Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB
).
2.1.4 Disiplin Kerja
Para karyawan bekerja selama lima hari dalam satu minggu (
40 jam kerja ) yaitu pada hari Senin sampai Kamis dengan jam kerja 9
jam/hari dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB. Dan waktu
istirahat pada pukul 11.30 WIB sampai 12.00 WIB.
Khusus pada hari Jum’at jam kerja dimulai dari pukul 07.30
WIB sampai 17.00 WIB. Dan kepada karyawan yang beragama islam
diberikan kesempatan menjalankan sholat jum’at di luar perusahaan,
yaitu pada pukul 11.30 WIB sampai 13.00 WIB.
2.1.5 Pemeliharaan Tempat Kerja & Lingkungan
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
lingkungan dan tempat kerja.
a. Setiap komponen dan bahan yang dipasang harus dalam
keadaan baik dan bersih.
b. Membuang sampah limbah industri, makanan dan limbah B3K
pada tempat yang telah disediakan dan sesuai dengan jenis
sampah yang dibuang.

PT. Schneider Transformers Cibitung 10


c. Usahakan bahwa lingkungan tempat kerja selalu bersih.
d. Setiap lima menit sebelum pulang merapikan, membersihkan
lingkungan kerja, dan mengembalikan alat yang digunakan
pada tempat semula.

2.1.6 Kebijakan EHS ( Environtment Health & Safety )


a. Pembuangan Sampah / Limbah :
 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
 Limbah Biasa
 Limbah daur Ulang

b. Health / kesehatan
 Makanan yang dikonsumsi karyawan
 Adanya Klinik
c. Safety / Keselamatan
 Alat – alat dan proses yang membahayakan
diidentifikasikan (ringan, sedang, berat).
 Pemakaian PPD (Perlengkapan Pelindung diri).

2.1.7 Sistem Di PT Schneider Indonesia


a. ISO 50001:2011
b. ISO 14001:2004
c. OHSAS 18001:2007
d. ISO 9001:2008

PT. Schneider Transformers Cibitung 11


BAB III
PEMBAHASAN

MUHAMMAD NAUFAL ALGHIFARY


( 1511925 )
COIL ROLL UP LV

3.1 Pengertian Winding Machine LV

Manual Winding Machine merupakan sebuah mesin yang berfungsi


untuk menggulung kawat coil/trafo. Namun alat ini masih menggunakan
sistem manual yang digerakkan oleh tenaga putaran tangan dan juga
counter yang digunakan untuk menghitung banyaknya gulungan yang
dikehendaki masih menggunakan display analog. Oleh karena itu alat
penggulung trafo otomatis ini sangat mempermudah pengguna dalam
menggunakannya karena tidak perlu lagi digerakkan oleh tenaga putaran
tangan melainkan secara otomatis akan digerakkan oleh motor. Untuk
melakukan penggulungan kawat, pengguna tinggal memilih tegangan
yang ditampilkan pada menu di LCD dengan menggunakan keypad dan
kemudian mikro akan mengolah data tersebut dan alat akan melakukan
penggulungan dan hasilnya akan ditampilkan pada LCD. Diharapkan alat
ini dapat berjalan dengan baik dan dapat mendukung berjalannya
otomatisasi pada penggulungan kawat trafo.
Kumparan low voltage
Tegangan pertama merupakan tegangan yang dipergunakan untuk
menyalurkan tegangan ke filamen magnetron.
Magnetron ini merupakan sebuah tabung filamen vacum pada microwave
yang bertugas membangkitkann gelombang micro. Biasanya besarnya
voltase pada kumparan ini adalah berkisar 3.1 sampai 3.2 volt .

PT. Schneider Transformers Cibitung 12


Alat dan Bahan untuk penggulungan LV
- Bande alumunium
Bande merupakan lilitan pada trafo LV

- Bande tembaga
Bande merupakan lilitan pada trafo LV

- Craftpaper
Craftpaper merupakan isolasi bande yang berfungsi untuk
mencegah dari kebocoran listrik

PT. Schneider Transformers Cibitung 13


- Mesin las
Mesin las berfungsi untuk menyambungkan sortie dan bande

- Tang buaya
Tang buaya memiliki fungsi yang beragam salah satunya sebagai
penjepit bande pada saat melakukan pengelasan antara bande
dengan sortie

PT. Schneider Transformers Cibitung 14


- Kunci L
Kunci L biasa digunakan untuk mengencangkan dan membuka
baut

- Meteran
Meteran berguna untuk melakukan pengukuran agar mendapat
hasil yang akurat

PT. Schneider Transformers Cibitung 15


- Jangka
Pada saat melakukan pengukuran diameter bobbin, jangka biasa
digunakan untuk mengukurnya untuk menghasilkan hasil yang
akurat

- Adhesive tape / scot


Scot biasa memiliki fungsi perekat seperti lakban, namun scot
mempunyai sifat perekat yang amat kuat

PT. Schneider Transformers Cibitung 16


- Mylar Cellite
Mylar biasa digunakan sebagai pelapis permukaan bande atau
sortie, bila permukaan tersebut terasa kasar

- Sortie
Sortie biasa digunakan sebagai pegangan pada bobbin

PT. Schneider Transformers Cibitung 17


- Kanal
Pada trafo biasa digunakan minyak trafo yang berguna untuk
pendingin pada trafo, minya tersebut nantinya akan keluar ke
tempat pembuangan, untuk bisa sampai ke tempat pembuangan
maka dibuatkanlah jalur minyak di trafo menggunakan kanal

- Gunting
Gunting biasa digunakan untuk memotong kertas

PT. Schneider Transformers Cibitung 18


- Palu
Palu biasa digunakan untuk memukul bande agar terlihat lurus

- Lem
Lem berguna untuk menempelkan isolasi ke bande

PT. Schneider Transformers Cibitung 19


- Mesin pemotong besi
Mesin ini biasa digunakan untuk memotong bande jika bande
sudah selesai digunakan

Cara menggulung kumparan LV


1. Siapkan alat dan bahan
2. Menentukan ukuran diameter bobin sesuai gambar
3. Pasang bande sesuai ukuran pada mesin LV
4. Gabungkan bande dengan sortie menggunakan mesin las
5. Gulung bande hingga batas tertentu lalu dipasangkan isolasi
6. Gulunglah bande dan isolasi sebanyak gulungan yang diinginkan
7. Jika sudah sesuai gambar, potong bande menggunakan mesin
pemotong besi

PT. Schneider Transformers Cibitung 20


RENAL DAVID
(1511927)
COIL ROLL UP HV

3.2 Pengertian Winding Machine HV

Manual Winding Machine merupakan sebuah mesin yang


berfungsi untuk menggulung kawat coil/trafo.
Namun alat ini masih menggunakan sistem manual yang digerakkan oleh
tenaga putaran tangan dan juga counter yang digunakan untuk
menghitung banyaknya gulungan yang dikehendaki masih menggunakan
display analog. Oleh karena itu.
Alat penggulung trafo otomatis ini sangat mempermudah pengguna
dalam menggunakannya karena tidak perlu lagi digerakkan oleh tenaga
putaran tangan melainkan secara otomatis akan digerakkan oleh
motor.Untuk melakukan penggulungan kawat, pengguna tinggal memilih
tegangan yang ditampilkan pada menu di LCD dengan menggunakan
keypad dan kemudian mikro akan mengolah data tersebut dan alat akan
melakukan penggulungan dan hasilnya akan ditampilkan pada LCD.
Diharapkan alat ini dapat berjalan dengan baik dan dapat mendukung
berjalannya otomatisasi pada penggulungan kawat trafo.
Kumparan high voltage
Sementara kumparan trafo kedua memiliki tegangan yang sangat tinggi.
Voltase pada tegangan kedua mampu mencapai voltase 1800 sampai
2800 volt tergantung perusahaan produsen .
Karena voltase yang tinggi tersebutlah, maka komponen tersebut sangat
mematikan bila tersentuh manusia. Voltase yang demikian tinggi nantinya
akan di lipatkan hingga mencapai tegangan 2 kali lipat tegangan supply
trafo melalui sebuah rangkaian pengganda yang memanfaatkan
perubahan fasa gelombang sinus.

PT. Schneider Transformers Cibitung 21


Alat dan Bahan HV
- Kawat Tembaga
Kawat tembaga merupakan material yang digunakan sebagai
bahan dasar lilitan pada kumparan hv

- Craftpaper
Kertas crap biasa digunakan sebagai isolasi pada lilitan kawat di
kumparan hv

- Kanal
Kanal jika pada kumparan hv digunakan sebagai pelapis diameter
bobbin namun juga berfungsi sebagai tempat mengalirnya minyak
trafo

PT. Schneider Transformers Cibitung 22


- Isolasi listrik
Kertas isolasi listrik biasa digunakan sebagai batas lilitan atau juga
sebagai ganjel atau juga sebagai lidah (tanda)

PT. Schneider Transformers Cibitung 23


- Kawat Plat
Kawat plat juga biasa digunakan sebagai material dasar lilitan pada
kumparan hv, tergantung dari permintaan

- Adhesive Tape atau scot


Scot biasa memiliki fungsi perekat seperti lakban, namun scot
mempunyai sifat perekat yang amat kuat

PT. Schneider Transformers Cibitung 24


- Gunting
Gunting biasa digunakan sebagai alat pemotong kertas

- Lem
Lem biasa digunakan untuk menempelkasn isolasi kertas atau juga
kertas crap pada kawat

- Tang Potong Kawat


Tang pemotong kawat ini biasa digunakan untuk memotong kawat
jika telah selesai digunakan

PT. Schneider Transformers Cibitung 25


- Mesin penyambung kawat
Mesin sambung yang digunakan ketika kawat habis ditengah –
tengah pekerjaan yang sedang berlangsung, mesin memanfaatkan
energi panas untuk penyambungan kawat

- Plastik warp
Plastik warp biasa digunakan untuk membungkus material agar
material tidak tertempel oleh debu, dan juga biasa digunakan untuk
bobbin yang telah selesai di gulung

PT. Schneider Transformers Cibitung 26


Cara Menggulung kumparan HV
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pindahkan gulungan LV yang telah selesai ke mesin HV
3. Lapisi gulungan terakhir LV dengan isolasi listrik dan craftpaper
4. Gulung kawat tembaga atau kawat plat pada bobin LV yang sudah
terisolasi
5. Lilitlah kawat sampai batas tertentu sesuai gambar, Lalu pasang
isolasi listrik dan craftpaper kembali
6. Sampai lilitan terakhir sesuai gambar, potong ujung kawat dan
lapisilah bobin dengan craftpaper
7. Keluarkan bobin dari mesin HV dan bungkus dengan plastik warp
8. Bobbin siap digunakan

PT. Schneider Transformers Cibitung 27


Cara menentukan liitan sekunder dan lilitan primer
Untuk mengatahui cara menghitung lilitan primer dan lilitan
sekunder pada trafo, anda harus paham dengan konsep transformasi
(trafo) ideal. Di mana pada trafo ideal menyatakan bahwa besarnya
tegangan yang dihasilkan oleh trafo berbanding lurus dengan jumlah
lilitan. Jika lilitan trafo semakin banyak maka tegangan yang dihasilkan
semakin besar. Dengan menggunakan konsep perbandingan senilai
maka, hubungan antara lilitan primer dan lilitan sekunder dengan
tegangan primer dan tegangan sekunder dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Pada trafo ideal, daya yang masuk akan sama dengan daya
listrik yang keluar atau jumlah daya listrik yang masuk pada kumparan
primer akan sama dengan jumlah daya listrik yang keluar pada kumparan
sekunder. Di mana daya listrik dirumuskan dengan:
P = V.I
Maka:

Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan


primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat
dirumuskan sebagai:

Dengan demikian untuk menghitung lilitan primer dan lilitan


sekunder pada transformator ideal dapat digunakan rumus berikut.

PT. Schneider Transformers Cibitung 28


Vektor Group pada Transformator
Tiga gulungan pada sebuah transformator baik pada sisi tegangan
tinggi (HV) maupun sisi tegangan rendah (LV) dapat dihubungkan dalam
beberapa cara untuk membentuk konfigurasi bintang (Y), delta (Δ) atau
Zigzag (Z) sehingga walaupun terlihat sama namun arah arus bervariasi di
setiap konfigurasi yang dibentuk. Konfigurasi yang berbeda pada sisi
primer dan sekunder dapat menyebabkan perbedaan fasa antara
tegangan pada sisi tegangan tinggi (HV) dengan sisi tegangan rendah
(LV). Variasi - variasi pada vektor transformator menjelaskan bentuk jenis
hubungan belitan primer dan sekunder serta besarnya pergeseran fasa
antara tegangan pada sisi tegangan tinggi (HV) dan sisi tegangan rendah
(LV). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Dari gambar diatas, A dan B merupakan rangkaian bintang dengan arah


yang berlawanan. Secara rangkaian, kedua gambar diatas terlihat sama-
sama bintang, namun dikarenakan perbedaan pada arah masuknya arus,
maka rangkaian A dan B tidak persis sama, sehingga tegangan dan arus
antara kedua rangkaian tersebut berbeda sebesar 180 o.

PT. Schneider Transformers Cibitung 29


Kesimpulan yang dapat kita tarik dari hal diatas adalah, vektor diagram
pada sebuah transformator dibentuk dengan merubah konfigurasi dari
hubungan belitan R,S dan T baik pada sisi tegangan tinggi (HV) dan sisi
tegangan rendah (LV) sehingga mendapatkan variasi perbedaan phasa
untuk tegangan dan arus.

PT. Schneider Transformers Cibitung 30


FERDI KURNIAWAN
( 1511946 )
FINISHING
3.3 Pengertian Finishing

Finishing adalah suatu proses penyelesain atau penyempurnaan


akhir. Untuk mereduksi pekerjaan finishing memang tidak mudah tetapi
dapat dilakukan dengan mengurangi kesalahan dan meningkatkan
kualitas produksi serta kompetensi tenaga kerja pada pekerjaan
tersebut. Dengan melihat pemahaman tersebut di atas maka dapat
disimpulka bahwa rangka menutupi, melapisi dan memperindah dari
sebuah Trafo atau konstruksi tersebut.
Fungsi finishing:memberi perlindungan pada material menambah nilai
estetik dari suatu produk trafo menunjukan suatu komunikasi.
Selama melakukan PKL ( Pelatihan Kerja Lapangan ) di PT.
Schneider Transformer Cibitung melakukan kegiatan diantaranya sebagai
berikut :
Trafo (Transformator)
Trafo (transformator) merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan
energilistrik dari suatu rangkaian ke rangkaian yang lain melalui suatu
gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik.

PT. Schneider Transformers Cibitung 31


Jenis Jenis Produk
Jenis jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Schneider Transformer
Cibitung antara lain :
1.Trafo De Alta 11kv 63kva

2.Trafo 2000Kva

PT. Schneider Transformers Cibitung 32


3.Trafo STEPDOWN

Saat ini penulis akan membahas relai-relai pengaman


transformator tersebut, dapat kita pelajari sebagai berikut ini :

1. Pengaman Tangki Tanah


Berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung singkat
antara fasa dengan tangki trafo dan titik netral trafo yang
ditanahkan.

Relai 51G yang terpasang, mendeteksi arus gangguan dari


tangki trafo ketanah, kalu terjadi kebocoran isolasi dari belitan trafo
ke tangki, arus yang mengalir ketanah akan dideteksi relai arus
lebih melalui CT. Relai akan mentripkan PMT di kedua sisi (TT dan

PT. Schneider Transformers Cibitung 33


TM). Jadi arus gangguan kembali kesistem melalui pembumian
trafo.
2. Arrester

Arrester petir atau disingkat arrester adalah suatu alat


pelindung bagi peralatan system tenaga listrik terhadap surya petir.
Alat pelindung terhadap gangguan surya ini berfungsi melindungi
peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi surja
tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
Berhubung dengan fungsinya itu ia harus dapat menahan
tegangan system 50 Hz untuk waktu yang terbatas dan harus dapat
melewatkan surja arus ke tanah tanpa mengalami kerusakan. Ia
berlaku sebagai jalan pintas sekitar isolasi. Arrester membentuk
jalan yang mudah untuk dilalui oleh kilat atau petir, sehingga tidak
timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan.
Pelaksanaan Kegiatan PKL
1. Membuat Kabel Grounding
Fungsinya berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi
atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada
konsleting.

PT. Schneider Transformers Cibitung 34


Alat-alat
-kabel grounding kuning

-Tang Potong

-Kater

PT. Schneider Transformers Cibitung 35


-Tang Pres Skun

-Skun

2. Mengencangkan Baut DalamTrafo


-Alat Torsi

PT. Schneider Transformers Cibitung 36


-Kunci Pas17

3. Membersihkan Trafo
Alat-alat
-Majun/Pakain bekas

-Thinner

PT. Schneider Transformers Cibitung 37


4. Memasang Baut Di Trafo
Alat-alat
- Baut 17

- Mur

- Ring Plat

PT. Schneider Transformers Cibitung 38


ANGGI MUKTI PRATAMA
( 1511941 )
MAINTENANCE

3.4 Pengertian Maintenance


Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industry
manufaktur yang sama pentingnya dengan fungsi – fungsi lain seperti
produksi. Hal ini karena apabila kita mempunyai mesin / peralatan, maka
biasanya kita selalu berusaha untuk tetap dapat mempergunakan mesin /
peralatan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancer. Dalam usaha
untuk dapat menggunakan terus mesin / peralatan agar kontinuitas
produksi dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan – kegiatan
pemeliharaan yang meliputi: (Stephens, 2004 : 3)
1. Kegiatan pengecekan.
2. Meminyaki (lubrication).
3. Perbaikan / reparasi atas kerusakan – kerusakan yang ada.
4. Penyesuaian / penggantian spare part atau komponen.
Dalam usaha mencegah dan berusaha untuk menghilangkan
kerusakan yang timbul ketika proses produksi berjalan, dibutuhkan cara
dan metode untuk mengatisipasinya dengan melakukan kegiatan
pemeliharaan mesin / peralatan. Pemeliharaan (maintenance) adalah
kegiatan untuk memelihara atau menjaga mesin / peralatan dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian / penggantian yang diperlukan
agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sasuai
dengan apa yang direncakan.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan pemeliharaan mesin /
peralatan (equipment maintenance) merupakan berdasarkan dua hal
sebagai berikut:
1. Condition maintenance yaitu mempertahankan kondisi mesin
/ peralatan agar berfungsi dengan baik sehingga komponen

PT. Schneider Transformers Cibitung 39


– komponen yang terdapat dalam mesin juga berfungsi
dengan umur ekonomisnya.
2. Replecement maintenance yaitu mempertahankan tindakan
perbaikan dan penggantian komponen mesin tepat pada
waktunya sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Tujuan Maintenance
Maintenance adalah kegiatan pendukung bagi kegiatan pkomersil,
maka seperti kegiatan lainnya, maintenance harus efektif, efisien dan
berbiaya rendah. Dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka mesin /
peralatanproduksi dapat digunakan sesuai dengan rencana dan tidak
mengalami kerusakan selama jangka waktu tertentu yang telah
direncakan tercapai. (Wati, 2009)
Beberapa tujuan maintenance yang utama antara lain, yaitu:
1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan rencana produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa
yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi
yang tidak terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan
yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasiakn
dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai
dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya maintenance secara efektif dan
efisien keseluruhannya.
5. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana
tersebut.
6. Memaksimalkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi
(mengurangi downtime).
7. Untuk memperpanjang umur / masa pakai dari mesin /
peralatan.

PT. Schneider Transformers Cibitung 40


Jenis-jenis Maintenance :
Planned Maintenance (Pemeliharaan terencana)
Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah
pemeliharaan yang terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa
depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. Oleh Karena itu program maintenance yang akan
dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan pengendalian
secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan
riwayat mesin / peralatan. Konsep planned maintenance ditujukan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi dengan pelaksanaan kegiatan
maintemance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yang dapat
memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun data
yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan
pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan dan lain – lain.
Pemeliharaan terencana (planned maintenance) terdiri dari tiga bentuk
pelaksanaan, yaitu: (Stephen, 2004 : 15)
a. Preventive maintenance (Pemeliharaan Pencegahan)
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan – kerusakan yang tidak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas
produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam
proses produksi. Contoh Preventive maintenance adalah
melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan
pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara
rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni
:
 Periodic Maintenance (Pemeliharaan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah
perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan

PT. Schneider Transformers Cibitung 41


pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin
dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk
mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak
yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic
Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan,
bulanan ataupun tahunan.
1. Preventive Mesin Cutting Core

Mesin cutting core adalah mesin yang


berfungsi untuk memotong serta mencetak
gulungan Core Magnetic (CM) yang di perlukan
sebagain bagian dari produksi Trafo sesuai
dengan ukuran yang telah di tentukan.
Preventive pada mesin ini di lakukan dalam
skala bulanan dan tahunan. Pelaksanaannya
yaitu dengan mengganti spare part yang telah
habis masa pakainya dan juga membersihkan
bagian-bagian mesin dari kotoran.

PT. Schneider Transformers Cibitung 42


2. Preventive Mesin Air Chusion

( Mesin Air Cushion )


Mesin Air Cushion adalah Mesin untuk
memindahkan trafo dengan menggunakan
tenaga angin. Preventive yang dilakukan pada
mesin biasanya berkala bulanan dan tahunan.
Preventive dilakukan untuk menghindari
kerusakan yang terjadi pada mesin saat di pakai
oleh operator. Pelaksanaan nya yaitu
membongkar mesin dan membersihkan dari
debu dan kotoran serta mengganti spare part
yang telah habis masa pakainya.

PT. Schneider Transformers Cibitung 43


 Predictive Maintenance (Pemeliharaan Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi
kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan
memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada
komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan
analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda
dengan Periodic maintenance yang dilakukan
berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance
lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition
Based). Perencanaan predictive maintenance dapat
dilakukan berdasarkan data dari operator mesin di
lapangan yang diajukan melalui work order ke departemen
maintenance untuk dilakukan tindakan yang tepat
sehingga tidak akan merugikan perusahaan.

( Maintenance Work Order )

PT. Schneider Transformers Cibitung 44


1. Pergantian Vacuum Oil pada Mesin Vacuum

( Oli Vacuum baru )

( Mesin Vacuum )
Mesin Vacuum yang dimaksud merupakan
rangkaian dari suatu Big Oven Dryer untuk
memakum Bobbin Trafo besar, dan berfungsi
mengurangi kadar air dari suatu Bobbin. Dalam
sekali memakum diperlukan waktu lebih dari
24jam dan dilakukan selama 3 kali, maka dari itu
oli dari masing-masing mesin vacuum harus di
ganti karena sudah terlalu kotor. Apabila tidak
dilakukan pembaruan/pergantian oli maka mesin
tidak akan beroperasi optimal dan akan merusak
beberapa bagian mesin lainnya serta berpengaruh

PT. Schneider Transformers Cibitung 45


pada objek nya yaitu suhu Bobbin tidak mencapai
target yang sudah menjadi ketentuan.
2. Pergantian Mata Pisau V-Nocth pada mesin cutting.

( Pisau V-Nocth )
Pisau V-Nocth adalah pisau berbentuk V yang
berfungsi memotong Core Magnetic (CM) agar
sesuai dengan pola CM yang telah di tentukan. Di
dalamnya terdapat mata pisau yang memiliki
masa pakai, sehingga perlu dilakukan pergantian
setelah habis masa pakai atau setelah tumpul.

( Pergantian Mata Pisau V-Nocth )

PT. Schneider Transformers Cibitung 46


( Mata Pisau yang sudah tumpul )

( Mata Pisau yang baru )


Pergantian ini dilakukan sesuai dengan masa
pakai mata pisau itu sendiri, apabila sudah tumpul
maka mata pisau harus segera diganti agar
meminimalisir terjadinya kerusakan pada material
yang di produksi dari mesin cutting ini.
b. Corrective Maintenance (Pemeliharaan Perbaikan)
Corrective maintenance adalah suatu kegiatan maintenance
yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian
pada mesin / peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan
baik. Corrective Maintenance dilakukan dengan cara
mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat
beroperasi normal kembali. Corrective Maintenance biasanya

PT. Schneider Transformers Cibitung 47


dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang
beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi
tetapi tidak optimal).
Pergantian selang angin yang bocor

Pada suatu rangkaian mesin yang memerlukan


angin, terkadang tingkat optimal mesin sedikit
berkurang, hal ini dikarenakan ada selang angin
yang mengalami kebocoran. Oleh karena itu, rutin
dilakukan pergantian tiap selang atau saluran
angin agar mesin tetap berjalan optimal.

PT. Schneider Transformers Cibitung 48


Unplanned / Breakdown Maintenance (Pemeliharaan Darurat)
Unplanned maintenance biasanya berupa breakdown / emergency
maintenance. Breakdown / emergency maintenance (pemeliharaan
darurat) adalah tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada mesin /
peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin / peralatan tersebut
rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan
pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan
tersebut akan dapat memperpanjang umur dari mesin / perlatan dan dapat
memperkecil frekuensi kerusakan. Breakdown Maintenance adalah
perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin
atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi
secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi
mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan
terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan
tidak tercapai Kualitas ataupun Output Produksi.

( Pengelasan Braket Punch pada mesin Cutting )

PT. Schneider Transformers Cibitung 49


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Schneider
Transformer Cibitung saya banyak mendapatkan ilmu baru. Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga sangat bermanfaat bagi siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) sebelum terjun kedunia industri. Pada saat
melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) saya diajarkan rasa tanggung
jawab dan disiplin yang tinggi, lebih disiplin waktu dan disiplin dalam 5R
(Rapi, Resik, Ringkas, Rawat, Rajin) selain itu, saya sendiri dapat
melakukan kegiatan-kegiatan yang jarang orang lain dapat lakukan.
Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) itu sendiripun saya
mendapatkan pengalaman cara-cara bekerja yang dibutuhkan untuk
modal memasuki Dunia Industri / Dunia Usaha pada saat lulus nanti.

4.2 Saran
Berikut ini penulis akan memberikan bagi para pembaca, terutama
bagi Siswa, pihak sekolah dan pihak perusahaan.
 Saran untuk Siswa
• Bagi adik kelas yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan,
manfaatkan waktu kalian untuk menambah ilmu dan pengalaman
sebanyak mungkin. Karna bisa jadi ini akan sangat berguna untuk
masa depan kalian.
• Jadilah proaktif, tetap semangat dan jangan menyerah. Jangan
bosan untuk belajar, karena ini kesempatan praktek kerja ini
beharga belum tentu peserta didik dari sekolah lain mendapatkan
pengalaman seperti kalian.
• Jaga citra/nama baik sekolah dengan menunjukan sikap tanggung-
jawab, sopan-santun, loyalitas, dan produktifitas dalam bekerja.

PT. Schneider Transformers Cibitung 50


 Saran untuk Pihak Sekolah
• Melakukan monitoring setiap bulannya kepada para siswa yang
melaksanakan praktek kerja lapangannya dan berilah saran dan
masukkan kepada mereka agar menjadi lebih baik.
• Menyampaikan informasi secara jelas dan lengkap kepada seluruh
siswa magang mengenai informasi penting yang berhubungan
dengan kegiatan siswa magang dan ujian.
 Saran untuk Pihak Perusahaan
• Pembimbing di perusahaan diharapkan dapat membimbing dengan
baik siswa magang agar bisa mengerti dan bisa menjalankan
perkerjaan yang akan dikerjakan dengan baik, dan memantau
secara berkala perkembangan kinerja siswa magang serta dapat
memberikan evaluasi sebagai masukan bagi siswa magang.

PT. Schneider Transformers Cibitung 51


DAFTAR PUSTAKA

Ali Saifudin, Muhammad . 2009. Pengertian Pendidikan Sistem


Ganda (PSG).
http://muhamadalisaifudin.blogspot.co.id/2009/10/pengertian-pendidikan-
sistem-ganda-psg.html, 13 Januari 2018
Hadi Prakoso, Dwi . tanpa tahun. Metode & Sistematika Penulisan.
https://dwihadiprakoso.wordpress.com/training-t-a/bab-i/metode-
sistematika-penulisan/, 15 Januari 2018
Ibnsukron. 2012. “Konsep Link and Match: Fungsi Pendidikan
Sebagai Pemasok Tenaga Kerja Siap Pakai”.
https://ibnsukron.wordpress.com/2012/01/29/konsep-link-and-match-
fungsi-pendidikan-sebagai-pemasok-tenaga-kerja-siap-pakai/, 13 Januari
2018
Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
ATMega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Penerbit Andi.
Yogyakarta
Wikikomponen. Fungsi kumparan dan spesifikasi voltase supply
trafo oven microwave. 07 Maret 2019.
https://www.wikikomponen.com/fungsi-07 maret 2019kumparan-dan-
spesifikasi-voltase-supply-trafo-oven-
microwave/#Kumparan_Low_Voltage
Perencanaan penggulungan trafo. 07 Maret 2019.
http://technoku.blogspot.com/2008/11/menggulung-trafo.html
Artikel tentang listrik. Sistem proteksi pada trafo. 07 Maret 2019.
http://tekniklistrikumum.blogspot.com/2013/11/sistem-proteksi-pada-
transformator.html
Finishing.finishing adalah suatu proses 07 maret 2019.
https://slideplayer.info/slide/3104257/
(DOC) perawatan dan perbaikan trafo.

PT. Schneider Transformers Cibitung 52


http://www.academia.edu/35209988/Perawatandanperbaikan
academia. Sistem Proteksi pada trafo. 07 maret 2019.
https://www.academia.edu/10088593/Sistem_Produksi_pada_Trafo

ilmuteknologyindustri. Pengertian jenis dan tujuan main tenance. 07


maret2019.ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2016/pengertian-jenis-
tujuan-maintenance.html
ilmumanajemenindustri.jenis maintenance perawatan mesin peralatan
kerja. 07 maret 2019.https://ilmumanajemenindustri.com/jenis-
maintenance-perawatan-mesin-peralatan-kerja/

PT. Schneider Transformers Cibitung 53

Anda mungkin juga menyukai