1 PB PDF
1 PB PDF
1 PB PDF
2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap
Pemberian Paclobutrazol
Response in growth and production some varieties of sweet potatoesby giving paclobutrazol
ABSTRACT
This research was conducted in Jl. Setia Budi, Kecamatan Medan Selayangwith altitude ± 25 meters
above sea surface began from Mei to October 2016. This research used factorial randomized block
design with two factors. The first factor was varieties with three kinds Kidal (V1), Sari (V2), and
Beta-2 (V3) and the second factor was the giving of paclobutrazol with 5 levels of treatments are;
0,00 cc/l water (P0); 0,25 cc/l water (P1); 0,50 cc/l water (P2); 0,75 cc/l water (P3); and 1,00 cc/l air
(P4). Parameter observed was plant’s length; fresh weight of plant per sample; dry weight of plant
per sample; age of flower; the number of tubers per sample; weight of tuber per sample; the average
weight of tubers; and harvest index. The result of this research showed that varieties were
significantly effect to plant’s length parameter on 3-8 weeks after planting, fresh weight of plant per
sample, dry weight of plant per sample, age of flower, weight of tuber per sample, the average
weight of tubers and harvest index. Giving of paclobutrazolwere significantly effect to plant’s
length parameter 4 and 7 weeks after planting, weight of tuber per sample, the average weight of
tubers, and harvest index. Interaction of varieties and giving of paclobutrazol significantly effect to
plant’s length parameter on 5 weeks after planting, dry weight of plant per sample, and weight of
tuber per sample.
Keywords : Paclobutrazol, sweet potato, variety
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di lahan masyarakat di Jl. Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang
dengan ketinggian tempat ± 25 meter dpl dari bulan Mei sampai Oktober 2016, menggunakan
Rancangan Acak Kelompok dengan 2 Faktor perlakuan. Faktor pertama adalah varietas dengan 3
jenis yaitu Kidal (V1); Sari (V2); Beta-2 (V3) dan faktor kedua yaitu pemberian paclobutrazol
dengan 5 taraf yaitu; 0,00 cc/l air (P0); 0,25 cc/l air (P1); 0,50 cc/l air (P2); 0,75 cc/l air (P3); dan
1,00 cc/l air (P4). Parameter yang diamati adalah pertambahan panjang tanaman, bobot basah
tanaman per sampel, bobot kering tanaman per sampel, umur berbunga, jumlah umbi per sampel,
bobot umbi per sampel, rataan bobot umbi, dan indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan panjang tanaman 3-8 MST,
bobot basah tanaman per sampel, bobot kering tanaman per sampel, umur berbunga, bobot umbi per
sampel, rataan bobot umbi dan indeks panen. Pemberian paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap
parameter pertambahan panjang tanaman 4 dan 7 MST, bobot umbi per sampel, rataan bobot umbi
dan dan indeks panen. Interaksi antara perlakuan varietas dengan pemberian paclobutrazol
berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang tanaman 5 MST, bobot kering tanaman per
sampel dan bobot umbi tanaman per sampel.
806
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
jagung dan ubi kayu. Komoditi ini juga Ubi jalar varietas Sari di lepas tahun
mengandung vitamin A dan C. Selain untuk 2001, umur panen 3,5-4 bulan, hasil rata-rata
pangan, ubi jalar juga digunakan untuk pakan 33 ton/ha. Keunggulan varietas Sari adalah
dan bahan baku industri. Dikaitkan dengan kadar vitamin C21,52 mg/100 gbahan, tahan
keragaman kegunaannya maka ubi jalar hama boleng, dan tahan hama penggulung
berperan penting dalam pengembangan daun. Ubi jalar varietas Beta-2 dilepas tahun
diversifikasi pangan dan agribisnis 2009. Umur panen tanaman 4-4,5 bulan, hasil
(Sasongko, 2009). produksi 25-35 ton/ha. Adapun keunggulan
Berdasarkan data Badan Pusat dari ubi jalar varietas Beta-2 adalah kadar
Statistik Provinsi Sumatera Utara (2015), betakaroten 4.629 mg/100 g bahan, agak
prroduksi ubi jalar di provinsi Sumatera Utara tahan kudis dan boleng. Ubi jalar varietas
pada tahun 2013 sebanyak 116.671 ton Kidal di lepas tahun 2001 umur panen 4-4,5
dengan hasil 128,80 ton/ha. Pada tahun 2014 bulan, hasil 25-30 ton/ha. Adapun keunggulan
sebanyak 146.622 ton dengan hasil 131,74 ubi jalar varietas kidal yaitu agak tahan hama
ton/ha dan mengalami penurunan pada tahun boleng dan hama penggulung daun serta tahan
2015 yaitu 116,549 ton dengan hasil 130,67 penyakit kudis dan bercak daun
ton/ha. (Suhartina, 2005).
Rendahnya produksi disebabkan Berdasarkan uraian diatas maka
karena faktor tanaman itu sendiri, yaitu fase peneliti tertarik melakukan penelitian
pertumbuhan ubi jalar didominasi oleh fase beberapa varietas dan pemberian
pertumbuhan vegetatif yang mengakibatkan paclobutrazol pada tanaman ubi jalar.
pertumbuhan bagian daun dan batang yang
berlebihan sehingga sedikit sekali karbohidrat BAHAN DAN METODE
yang tersisa untuk perkembangan umbi. Salah
satu usaha untuk mengatasi rendahnya Penelitian ini dilaksanakan di lahan
produksi ubi jalar yaitu dengan mengontrol masyarakat di Jl. Setia Budi, Kecamatan
pertumbuhan vegetatif. Penggunaan zat Medan Selayang dengan ketinggian tempat ±
pengatur tumbuh dapat dilakukan untuk 25 meter dpl dari bulan Mei sampai Oktober
mengatur pola pertumbuhan tanaman dengan 2016.
tujuan mempertahankan keseimbangan Peneliti menggunakan Rancangan
pertumbuhan vegetatif dan generatif. Acak Kelompok dengan 2 Faktor perlakuan.
Paclobutrazol merupakan zat penghambat Faktor pertama adalah varietas dengan 3 jenis
pertumbuhan vegetatif tanaman yang efektif yaitu Kidal (V1); Sari (V2); Beta-2 (V3) dan
mengatur pertumbuhan atas yang berlebihan faktor kedua yaitu pemberian paclobutrazol
dan meningkatkan hasil umbi (Ringkas, dengan 5 taraf yaitu; 0,00 cc/l air (P0); 0,25
2007). cc/l air (P1); 0,50 cc/l air (P2); 0,75 cc/l air
Penggunaan varietas merupakan (P3); dan 1,00 cc/l air (P4) dengan 2 (dua) kali
teknologi yang dapat diandalkan, tidak hanya ulangan. Data dianalisis dengan analisis
dalam hal meningkatkan produksi pertanian, ragam, jika terdapat pengaruh nyata maka
tetapi dampaknya juga meningkatkan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda
pendapatan dan kesejahteraan petani. Varietas Duncan.
unggul pada umumnya memiliki sifat yang Pelaksanaan penelitian dimulai dari
menonjol dalam hal potensi hasil tinggi dan persiapan lahan dengan lahan penanaman
tahan terhadap organisme pengganggu yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan
tanaman tertentu. Menggunakan varietas dari gulma dengan menggunakan cangkul.
unggul yang tahan hama dan penyakit adalah Kemudian lahan diolah dan digemburkan
cara paling murah untuk menekan dengan menggunakan cangkul dengan
pengganggu tanaman tanpa adanya kedalaman olah 20 cm. Pembuatan guludan
kekhawatiran akan dampak negatif terhadap dilakukan pada saat setelah dilakukan
lingkungan (Jayanto, 2009). persiapan lahan dengan ukuran 200 cm x 100
cm dengan jarak antar plot 30 cm dan jarak
807
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
antar blok 50 cm dengan media tanam yang interval satu minggu.Pengendalian hama
digunakan adalah tanah lahan yang sudah dilakukan dengan cara manual, yaitu
digemburkan dan dicampur dengan kompos. mengambil langsung hama ulat yang terdapat
Bibit yang digunakan adalah varietas Sari, pada daun tanaman kemudian langsung
Beta-2, dan Kidal berasal dari Balitkabi dimatikan.Panen dilakukan pada saat ubi jalar
Malang dengan pengemasan dibungkus berumur 19 MST dengan kriteria panen dapat
menggunakan koran yang lembab dan dilihat dengan warna daun mulai menguning
dimasukkan ke dalam kotak, kemudian dan kemudian rontok. Panen dilakukan
dikirim dengan lama perjalanan 2 hari. dengan cara mencangkul guludan dan
panjang stek pucuk 25 cm dan ukuran bibit mengangkat tanaman hingga ke akarnya.
relatif sama.Setek pucuk ditanam secara tegak Tanaman dibersihkan dari kotoran-kotoran
lurus dengan pangkal setek dibenamkan (1/3 yang menempel, kemudian umbi dipotong
bagian setek) sehingga tinggi 2/3 bagian setek dari pangkal batang tanaman.
di atas tanah, jarak tanam yang digunakan Parameter yang diamati adalah
adalah 30 cm. Setiap lubang ditanami dengan pertambahan panjang tanaman, bobot kering
1 stek.Pemupukan hanya dilakukan satu kali, tanaman per sampel, bobot basah tanaman per
yaitu pada saat 1 minggu setelah tanam. sampel, hari berbunga, jumlah umbi, bobot
Pupuk yang diberikan sesuai dengan dosis umbi per sampel, rataan bobot umbi, dan
anjuran kebutuhan hara ubi jalar yaitu Urea indeks panen.
200 kg/ha (40 g/plot), TSP 50 kg/ha (10
g/plot) dan KCL 100 kg/ha(20 g/plot). Pupuk HASIL DAN PEMBAHASAN
diaplikasikan secara larikan dan ditutup
kembali dengan tanah.Paclobutrazol Pertambahan Panjang Tanaman (cm)
diaplikasikan sebanyak dua kali yaitu pada
saat tanaman mengalami fase vegetatif sekitar Data pengamatan dan hasil sidik
umur 3 minggu setelah tanam (MST) dan ragam menunjukkan bahwa perlakuan varietas
pada awal fase generatif yaitu sekitar umur 6 berpengaruh nyata terhadap pertambahan
MST.Penyemprotan paclobutrazol dilakukan panjang tanaman pada 3-8 MST, pemberian
pada pagi hari dengan konsentrasi yaitu 0, 25 paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap
cc / l air, 0, 50cc / l air, 0,75 cc / l air, dan pertambahan panjang tanaman pada 4 dan 7
1,00 cc/l dengan cara disemprot pada seluruh MST serta interaksi antara perlakuan varietas
bagian daun tanaman secara merata sesuai dengan pemberian paclobutrazol berpengaruh
perlakuan masing-masing sampai tanaman nyata pada 5 MST.
basah. Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu Rataan pertambahan panjang tanaman
pada sore hari. Penyiraman dilakukan dengan 3-8 MST pada perlakuan varietas dan
menggunakan gembor.Pengangkatan batang pemberian paclobutrazol dapat dilihat pada
bertujuan mencegah terbentuknya umbi-umbi Tabel 1.
kecil. Pengangkatan atau pembalikan batang Dari data pengamatan 3 MST
dilakukan pada umur 6 MST dilakukan diketahui bahwa perlakuan varietas
berdasarkan pengamatan adanya akar yang berpengaruh nyata terhadap pertambahan
tumbuh pada ruas-ruas batang.Penyiangan panjang tanaman yang menghasilkan rataan
dilakukan untuk mengendalikan gulma tertinggi yaitu 16,91 cm pada varietas Kidal.
sekaligus menggemburkan tanah. Tumbuhan Dari data pengamatan 4 MST
pengganggu perlu dikendalikan agar tidak diketahui bahwa perlakuan varietas
menjadi saingan bagi tanaman utama dalam berpengaruh nyata terhadap pertambahan
hal penyerapan unsur hara serta untuk panjang tanaman yang menghasilkan rataan
mencegah serangan hama dan penyakit. tertinggi yaitu 22,58 cm pada varietas Kidal.
Penyiangan dilakukan secara manual dengan Pada perlakuan pemberian paclobutrazol juga
mencabut gulma agar perakaran tanaman berpengaruh nyata terhadap pertambahan
tidak terganggu. Pembumbunan dilakukan panjang tanaman yang menghasilkan rataan
pada umur 4 MST hingga 8 MST dengan tertinggi yaitu 20,98 cm pada P0.
808
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
……………………...cm……..……………….
V1 (Kidal) 20.38 13.56 11.61 23.73 15.25 16.91a
3 V2 (Sari) 10.56 6.91 12.91 11.86 9.79 10.41b
V3 (Beta-2) 9.69 7.26 9.25 9.96 10.83 9.40b
Rataan 13.54 9.25 11.26 15.18 11.95 12.24
V1 (Kidal) 39.04 21.50 15.46 22.81 14.10 22.58a
4 V2 (Sari) 12.69 6.76 10.74 11.66 6.66 9.70b
V3 (Beta-2) 11.23 8.06 8.34 10.36 7.46 9.09b
Rataan 20.98a 12.11a 11.51b 14.95b 9.41b 13.79
V1 (Kidal) 34.38a 21.51bc 14.68cd 27.88ab 26.04b 24.90a
5 V2 (Sari) 12.89d 8.39d 11.34d 10.31d 10.30d 10.65b
V3 (Beta-2) 10.78d 14.13cd 13.19d 10.55d 10.85d 11.90b
Rataan 19.35 14.68 13.07 16.25 15.73 15.81
V1 (Kidal) 26.08 33.05 30.66 34.94 50.68 35.08a
6 V2 (Sari) 9.99 12.90 13.08 16.33 17.39 13.94b
V3 (Beta-2) 24.43 22.71 11.69 25.66 18.89 20.68b
Rataan 20.16 22.89 18.48 25.64 28.98 23.23
V1 (Kidal) 21.13 18.50 28.38 15.00 10.94 18.79a
7 V2 (Sari) 9.50 10.88 12.19 12.53 4.75 9.97c
V3 (Beta-2) 23.58 15.91 9.66 14.18 7.86 14.24b
Rataan 18.07a 15.10a 16.74a 13.90a 7.85b 14.33
V1 (Kidal) 32.44 31.81 38.88 32.28 40.75 35.23a
8 V2 (Sari) 31.25 23.15 29.98 29.31 26.88 28.11b
V3 (Beta-2) 36.69 28.88 24.06 33.20 28.65 30.30b
Rataan 33.46 27.95 30.97 31.60 32.09 31.21
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang berbeda pada kelompok baris atau kolom
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% menurut Uji Jarak Berganda Duncan.
Tabel 2. Rataan bobot kering tanaman per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
paclobutrazol
Dosis Paclobutrazol (cc/l air)
Varietas Rataan
P0 (0,00) P1(0,25) P2 (0,50) P3 (0,75) P4 (1,00)
……………………...g……..……………….
V1 (Kidal) 273.50a 130.60bc 73.05bcd 102.90bcd 134.55b 142.92
V2 (Sari) 3.70d 14.10d 66.05bcd 18.75d 30.75cd 26.67
V3 (Beta-2) 61.35bcd 85.95bcd 28.35d 77.05bcd 38.45bcd 58.23
Rataan 112.85 76.88 55.81 66.23 67.91 75.94
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang berbeda pada kelompok baris atau kolom
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% menurut Uji Jarak Berganda Duncan.
810
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
Gambar 1: Hubungan bobot kering tanaman per sampel pada beberapa varietas dengan
pemberianpaclobutrazol
Bobot Umbi Per Sampel (g) varietas unggul baru merupakan komponen
Berdasarkan data pengamatan dan teknologi produksi yang sangat strategis
hasil sidik ragam diketahui bahwa perlakuan dalam upaya meningkatkan produksi ubi jalar
varietas, pemberian paclobutrazol dan karena berkaitan dengan potensi hasil yang
interaksi perlakuan varietas dan pemberian tinggi. Varietas unggul baru yang mempunyai
paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap karakter sesuai dengan kebutuhan dan
bobot umbi per sampel.Dari data pengamatan preferensi pengguna juga relatif mudah
bobot umbi per sampel (Tabel 3), dapat diterima petani, kompatibel dengan
diketahui bahwa interaksi perlakuan varietas komponen teknologi budidaya lain.
dan pemberian paclobutrazol berpengaruh Rataan bobot umbi per sampel pada
nyata terhadap bobot umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
data tertinggi pada V2P4 (varietas Sari dengan paclobutrazol dapat dilihat pada Tabel 3.
1,00 cc/l air) yaitu 389,24 g dan data terendah Grafik hubungan bobot umbi per
pada V1P0 (varietas Kidal dengan 0,00 cc/l sampel pada beberapa varietas dengan
air) yaitu 77,95 g.Hal ini dikarenakan varietas pemberian paclobutrazol dapat dilihat pada
Beta-2 adalah varietas unggul baru dengan Gambar 2.
potensi hasil yang tinggi,menurutSaleh (2011)
Tabel 3. Rataan bobot umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
paclobutrazol
Dosis Paclobutrazol (cc/ l air)
Varietas Rataan
P0 (0,00) P1(0,25) P2(0,50) P3(0,75) P4 (1,00)
……………………...g……..……………….
V1 (Kidal) 77.95f 178.85cdef 95.26ef 85.89f 234.63bcd 134.52
V2 (Sari) 292.21abc 166.41cdef 144.08def 289.66abc 389.24a 256.32
V3 (Beta-2) 370.05a 332.13ab 215.93bcde 233.71bcd 295.45abc 289.45
Rataan 246.74 225.80 151.75 203.09 306.44 226.76
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang berbeda pada kelompok baris atau kolom
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% menurut Uji Jarak Berganda Duncan.
811
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
Gambar 2: Hubungan bobot umbi per sampel pada beberapa varietas dengan pemberian
paclobutrazol.
Tabel 4. Rataan bobot umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
paclobutrazol
Dosis Paclobutrazol (cc/l air)
Varietas Rataan
P0 (0,00) P1(0,25) P2(0,50) P3(0,75) P4 (1,00)
……………………...g/umbi……..……………….
V1 (Kidal) 47.88 70.90 40.00 55.62 97.32 62.34c
V2 (Sari) 190.52 105.86 93.56 210.01 243.04 168.60b
V3 (Beta-2) 253.45 240.44 147.93 180.86 261.63 216.86a
Rataan 163.95a 139.07ab 93.83b 148.83ab 200.66a 149.27
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang berbeda pada baris dan kolom menunjukkan
berbeda nyata pada taraf 5% menurut Uji Jarak Berganda Duncan.
812
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
Tabel 5. Rataan indeks panen dengan perlakuan varietas dan pemberian paclobutrazol
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang berbeda pada baris dan kolom menunjukkan
berbeda nyata pada taraf 5% menurut Uji Jarak Berganda Duncan.
813
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.5.No.4, Oktober 2017 (105): 806- 815
DAFTAR PUSTAKA