Lap 6 Analisa Kekar Dan Sesar
Lap 6 Analisa Kekar Dan Sesar
Lap 6 Analisa Kekar Dan Sesar
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Kekar merupakan bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran
yang berarti. Kekar sendiri dapat terbentuk secara primer, seperti kekar kolom dan
kekar melembar pada batuan beku maupun secara sekunder, seperti kekar
tektonik. Hasil pengolahan dari data kekar dapat berupa diagram kipas maupun
diagram rose untuk menentukan arah umum yang selanjutnya dianalisis
menggunakan proyeksi stereonet.
Sedangkan sesar yaitu suatu rekahan yang memperlihatkan pergeseran yang
cukup besar dan sejajar terhadap bidang rekahan yang terbentuk. Pergeseran pada
sesar ini dapat terjadi di sepanjang garis lurus atau rotasi. Di lapangan, analisis
sesar dapat diketahui secara langsung dengan melihat rekahan yang ada. Untuk
selanjutnya dapat juga untuk mengetahui keberadaan kekar karena disekitar sesar
banyak juga terdapat kekar.
Analisis kekar sendiri memiliki beberapa manfaat khususnya bagi dunia
geofisika. Beberapa diantaranya yaitu pada tahap eksplorasi untuk menganalisis
kekar yang mempengaruhi proses mineralisasi, dalam bidang geoteknik dimana
jika suatu daerah memiliki banyak kekar maka daerah tersebut rawan karena
banyaknya retakan dan menyebabkan struktur tersebut labil dan mudah bergeser
apabila ada gaya yang bekerja, dan lain-lain. Sedangkan manfaat dalam analisis
sesar yaitu untuk mengetahui keberadaan kekar di sekitarnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka praktikum mengenai analisa kekar dan
analisa sesar ini sangatlah penting untuk dilakukan, terutama bagi program studi
teknik geofisika sendiri. Hal ini dikarenakan sebelum memasuki tahap eksplorasi
maka perlu untuk pengambilan data dan mengetahui pergerakan sesar yang
nantinya dapat membantu dalam pengambilan data.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi kekar dan mekanisme pembentukannya
4.1. Data
4.1.1 Data Kekar Gerus
N250OE/60O N30OE/54O
N246OE/54O N32OE/52O
N247OE/54O N34OE/63O
N245OE/55O N33OE/55O
N246OE/56O N32OE/56O
N248OE/58O N31OE/54O
N252OE/62O N30OE/53O
N254OE/60O N25OE/54O
N260OE/40O N24OE/54O
N248OE/42O N28OE/56O
N256OE/44O N37OE/54O
N250OE/62O N38OE/59O
N250OE/62O N42OE/62O
N260OE/42O N29OE/57O
N252OE/55O N42OE/53O
N251OE/53O N44OE/59O
N246OE/66O N32OE/60O
N256OE/62O N35OE/59O
N254OE/54O N28OE/62O
N250OE/60O N30OE/54O
N152OE/61O
STRIKE
N4OE
N6OE
N5OE
N8OE
N9OE
N351OE
N354OE
N3OE
N2OE
N4OE
N5OE
N4OE
N356OE
N358OE
N359OE
N5OE
N11OE
N12OE
N16OE
N350OE
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya yaitu,
sebaiknya jadwal praktikum menyesuaikan jadwal yang sudah ada, serta lebih
sabar lagi dalam memberikan penjelasan mengenai praktikum geologi struktur
dengan judul analisa kekar dan sesar.
Fauzan. 2015. Ilmu Geologi Struktu Pada Metode Statistik. Jakarta: Graha Indo.
Noor, D. (2009). Pengantar Geologi. Bogor: Graha Ilmu.