Nasionalisme India
Nasionalisme India
Nasionalisme India
Latar belakang
Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan
Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat
India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk
dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal
sebagai Pemberontakan Sepoy. Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai
berikut:
Brahma Samad
Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal
yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat
Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan.
Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan
poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.
Rama Krisna
Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu
yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.
Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan
cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.
Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat
India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan
India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas
inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati
terhadap perjuangan rakyat India.
Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak
program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak
Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India adalah
Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak
mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri. Pada tahun 1907
dalam Kongres sendiri terdapat aliran:
a. Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya
menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C.
Bannerji dan Motilal Nehru.
b. Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj) dengan
tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.
c. Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari
Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League)
dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.