Makalah Reproduksi Sel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini kami susun agar para pembaca dapat memperluas ilmu mengenai “Reproduksi
Sel”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terimakasih kepada Dr.Didimus Tanah Boleng, M.Kes selaku dosen mata kuliah
Biologi Sel, dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah presentasi ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memerlukannya terutama bagi penilaian untuk tugas mata kuliah Biologi Sel.
Namun, kami menyadari bahwa makalah presentasi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna untuk
perbaikan agar kami dapat menyusun karya yang lebih baik lagi dan lebih
bermanfaat.

Samarinda,10 Desember 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Siklus Sel .................................................................................................................... 6
1. Pengertian Siklus Sel .......................................................................................... 6
2. Tujuan Siklus Sel ................................................................................................ 8
3. Fase S (Sintesis) .................................................................................................. 9
4. Fase M (Mitosis) ............................................................................................... 10
5. Fase interfase .................................................................................................... 12
6. Fasa G (gap) ...................................................................................................... 13
C. Reproduksi Sel ......................................................................................................... 13
1. Pengertian ......................................................................................................... 13
2. Tujuan ............................................................................................................... 14
3. Pembelahan Langsung ...................................................................................... 14
4. Pembelahan Tak langsung ................................................................................ 16
5. Perbedaan Mitosis dan Meiosis......................................................................... 32
6. Gametogenesis .................................................................................................. 32
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 34
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 34
B. Saran ..................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................34

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi
kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan
secara langsung (Amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (Mitosis
dan Meiosis). Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses
yang terjadi berulang kali dari pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal
sebagai siklus sel. Siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis,
dan sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda
melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan
secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami
pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu.
Misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang
sangat cepat untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati, akan tetapi sel-
sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan,
atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu
melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis
bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga
hanya dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel
bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan
pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium,
didinum, dan euglena.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda
dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel,
duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma
yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan

1
yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara
langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel
ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya
diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis
adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan
secara meiosis adalah, terjadi di sel kelamin, jumlah sel anaknya 4, jumlah
kromosen 1/2 induknya, pembelahan terjadi 2 kali.
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta
terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping
itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan
meiosis I dan pembelahan meiosis II.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sel ?
2. Apakah yang dimaksud dengan siklus sel dan tujuan siklus sel ?
3. Bagaimanakah siklus sel berlangsung ?
4. Apakah yang dimaksud dengan reproduksi sel dan tujuan reproduksi sel ?
5. Bagaimanakan proses reproduksi sel ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sel.
2. Untuk mengetahui pengertian siklus sel dan tujuan siklus sel.
3. Untuk mengetahui proses berlangsungnya siklus sel.
4. Untuk mengetahui pengertian reproduksi sel dan tujuan reproduksi sel.
5. Untuk mengetahui proses berlangsungnya reproduksi sel.

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian sel.

2
2. Dapat mengetahui pengertian siklus sel dan tujuan siklus sel.
3. Dapat mengetahui proses berlangsungnya siklus sel.
4. Dapat mengetahui pengertian reproduksi sel dan tujuan reproduksi sel.
5. Dapat mengetahui proses berlangsungnya reproduksi sel.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Sel adalah kata lain dari cella yang berarti ruangn kecil,yang ditemukan
oleh Robert Hooke. Sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh
membrane yang didalamnya terdapat cairan(protoplasma). Protoplasma ini
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus). Didalam inti sel
terdapat nukleuplasma atau plasma inti. meskipun ukuran sel sangat kecil,
strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi
khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai
penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna.

Contoh Sel Hewan dan Sel Tmbuhan

Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan


kehidupan(tidak dapat dibagi-bagilagi). Secara structural sel merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup. Sedangkan, secara fungsional sel berfungsi
untuk menjalankan fungsi kehidupan. sel dapat melakukan proses kehidupan
seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui
pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. perkembangbiakan dilakukan
melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel
satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan sel-sel pada
organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. Sel

4
mengandung materi genetic, yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk hidup.
dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada
keturunannya.

Tokoh – tokoh penemu Teori sel :


1. M.schleiden ( 1804-181) dan Theodore schwann
Sel merupakan kesatuan structural dari makhluk hidup. Semua
makhluk hidup tersusun atas sel.

2. Max Schulze (1861)


Sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.

3. Rudolf Virchow(1858)
Makhluk hidup berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya.

5
4. Gregor Mendel (1822-1884)

Sel mengandung sifat keturunan (genetic) atau hereditas yang


diwariskan pada keturuannya.

B. Siklus Sel
1. Pengertian Siklus Sel
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu
berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke
pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus), proses perbanyakan atau
sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan
sel, mitosis atau meiosis.
Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang
terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal
sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis,
dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini
berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel
dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.

6
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu
berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke
pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus), proses perbanyakan atau
sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan
sel, mitosis atau meiosis.
Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau
sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan
yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel
identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan
berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.
Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA
sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom,
organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan
kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu
ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap
yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis.
Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S,
Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis).
Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara
biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23
jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel
dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa
kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi
menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam).
Fase G1 dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis
namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor
kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M.
Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress
pada G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go
ini dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel
mati. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh

7
maka sel akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik
"Start". Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai
dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal
pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak ada.

2. Tujuan Siklus Sel


Fungsi utama dari siklus sel adalah menduplikat sejumlah DNA di
dalam kromosom dengan tepat, kemudian membelah menjadi dua sel anak
yang identik. Proses ini merupakan dua fase utama dari siklus sel. Proses
duplikasi DNA terjadi pada fase S (S= sintesis), yang menghabiskan 10-12
jam dan merupakan separuh waktu siklus sel pada tipe sel mamalia. Setelah
fase S, terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel pada fase M
(M=Mitotik), yang membutuhkan waktu lebih sedikit ( kurang dari satu jam
pada sel mamalia). Mitosis terjadi Pada fase M yang dimulai dengan
kromosom yang terkondensasi. Fase mitotik merupakan tempat terjadinyi
mitosis. Kondensasi kromosom dan pembatasan kromosom replikan terjadi
dalam mitosis (Alberts, 2002).

Fase mitosis pada umumnya merupakan fase siklus sel yang memiliki
waktu yang paling pendek dibandingkan dengan fase G1, G2, sintesis, dan
juga meiosis. Dalam siklus sel terjadi proses pembelahan sel yaitu
pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Perilaku kromosom berbeda
pada saat mitosis dan pada saat meiosis. Pembelahan mitosis adalah
pembelahan sel dimana terjadi pembelahan dan pembagian sel nukleus

8
beserta kromosom – kromosom di dalamnya. Nukleus yang tadinya hanya
ada satu akan menjadi dua nukleus anakan yang sama. Proses pembelahan
nukleus dinamakan kariokinesis. Kariokinesis ini akan diikuti oleh
pembelahan sel, sehigga satu sel induk akan menjadi dua sel anakan. Proses
pembelahan sel ini dinamakan sitokinesis. Kariokinesis dan sitokinesis yang
terjadi secara berkesinambungan menyebabkan informasi genetik di dalam
semua sel somatis suatu individu selalu tetap.
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang spesifik karena
hanya terjadi pada saat pembentukan gamet. Jumlah kromosom yang
diturunkan kepada keturunannya menjadi separuhnya saja haploid (n) dari
yang tadinya diploid (2n) yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi.
Namun, setelah fertilisasi (bergabungnya antar gamet haploid) akan
terbentuk kembali zigot yang diploid (2n). Informasi genetik dari tetua yang
satu akan memisah secara teratur ke dalam masing – masing gamet yang
nantinya akan tercampur dengan informasi genetik dari gamet yang berasal
dari tetua yang lainnya.

3. Fase S (Sintesis)
Dalam ulasan diatas telah dijelaskan bahwa dalam siklus sel ini
terdapat beberapa fase yaitu, fase G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Berikut adalah penjelasan tentang fase S. Fase S (disingkat dari fase
"sintesis") adalah tahap pada siklus sel, yang berlangsung antara fase G1
dan fase G2. Setelah melewati fase G1, sel memasuki tahap S, saat sintesis
DNA (replikasi) berlangsung. Pada awal fase S, setiap kromosom terdiri
dari satu molekul DNA heliks ganda, yang disebut kromatid.

9
Pada akhir fase S, kromosom memiliki dua molekul DNA heliks
ganda yang identik dan disebut dua kromatid sister. Sentrosom juga ikut
digandakan pada fase S. Kedua proses tersebut tidak berkaitan, walaupun
membutuhkan banyak faktor yang sama. Hasil akhir dari proses di fase S
adalah penggandaan materi genetik dalam sel, yang pada akhirnya dibagi
dua.
Kerusakan DNA banyak terjadi pada saat ini. Untuk mengatasi hal
tersebut, proses perbaikan DNA dilakukan pada akhir proses replikasi.
Proses perbaikan DNA yang tidak sempurna dapat menghentikan siklus sel.

4. Fase M (Mitosis)
a. Profase
DNA mulai dipaket menjadi kromosom, kromosom merupakan
struktur terpadat dari kemasan DNA. Pada fase ini kromosom memendek
dan menebal. Sentriol membelah dan bergerak kekutub dan terbentuk
benang-benang spindel yang terhubung dari kutub ke kutub. Membran
inti dan inti menghilang. masing-masing kromosom terlihat terdiri dari
dua kromatid yang terikat pada sentromer. Kromosom terletak bebas di
dalam sitoplasma.

10
Tahapannya sebagai berikut:
 Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi
menjadi kromosom diskret, yang dapat diamati dengan mikroskop
cahaya
 Nukleolus mereduksi/lenyap
 Setiap kromosom terduplikasi tampak sabagai dua kromatid saudara
identik yang tersambung pada sentromernya
 Gelendong mitotik mulai terbentuk
 Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi

b. Metafase
Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang ekuator Benang
spindel. Kromosom terikat pada benang spindel melalui sentromer.
Kromosom diekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi
DNA ke sel anakan merata.
Tahapannya sebagai berikut:
 Sentrosom kini berada pada kutub-kutub yang berseberangan
 Kromosom berjejer pada lempeng metafase, yaitu bidang khayal yg
ada di pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong
 Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase
 Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke
mikrotubulus kinetokor yangg berasal dari kutub yang berlawanan
 Letak kromosom berada di bidang pembelahan ini menyebabkan
pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel
anakan yang baru, benar-benar rata dan sama jumlahnya.

c. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub
yang berlawanan. Kromatid dapat bergerak ke kutub karena kontraksi
benang spindel yang memendek dan menarik kromatid menjadi dua
bagian ke arah yang berlawanan.

11
Tahapannya sebagai berikut:
 Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah. Sehingga
memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah
secara tiba-tiba.
 Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju
ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor
memendek.
 Sel kemudian memanjang saat tubulus non-kinetokor memanjang
 Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi kromosom yang
sama lengkap.

d. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Selaput inti
terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator
terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk
terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah
kromosom yang sama dengan induknya.
Tahapannya sebagai berikut:
 Dua nukleus terbentuk dalam sel
 Selaput nukleus muncul dari fragment2 selaput nukleus sel induk dan
bagian2 lain dari sistem endomembran
 Nukleolus muncul kembali
 Kromosom menjadi kurang terkondensasi
 Mitosis: pembelahan satu nukleus menjadi dua nukleus yang identik
secara genetik sekarang sudah selesai.

5. Fase interfase
Interfase merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan
yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2. Pada fase ini saat dimana
sel mempersiapkan diri untuk melakukan pembelahan lagi dengan
mengumpulkan materi dan energi. Pada tahap ini terjadi replikasi DNA.

12
6. Fasa G (gap)
Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang
diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2
jam, sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga
beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada
pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi
metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara
aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel
kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis. Pada
umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut dapat
masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa:perubahan
kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi.

C. Reproduksi Sel
1. Pengertian
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara
membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.Ketika
organisme bersel tunggal (uniseluler) seperti amoeba membelah untuk
membentuk keturunan duplikatnya,pembelahan suatu sel mereproduksi
seluruh organisme.
Pembelahan sel juga memungkinkan suatu organisme multiseluler
termasuk manusia, dapat tumbuh dan berkembang dari satu sel tunggal yaitu
telur yang dibuahi.Bahkan setelah organisme itu tumbuh
dewasa,pembelahan sel terus berlangsung dan berfungsi dalam
pembaharuan dan perbaikan,penggantian sel yang mati akibat pemakaian
normal dan sel yang sobek atau mengalami kecelakaan. Contoh,sel yang
membelah dalam sumsum tulang anda secara kontinu membentuk sel darah
baru. Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA)
yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan
yang memiliki materi genetik yang sama.

13
2. Tujuan
Tujuan dari reproduksi sel adalah :
a. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
b. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
c. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
d. Pembentukan Jaringan
e. Regenerasi sel

fungsi pembelahan sel (a) Reproduksi (c) Pembaruan jaringan (b)


Pertumbuhan dan perkembangan (a) Amoeba, eukariota berseltunggal,
membelah untuk membentuk dua sel, masing-masing merupakan organisme
yang terpisah. Dalam kasus ini, fungsi pembelahan sel ialah reproduksi. (b)
Untuk organisme multiseluler, pembelahan sel embrio merupakan hal yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. (c) Bahkan pada organisme
multiseluler dewasa, pembelahan sel terus berfungsi dalam pembaruan dan
perbaikan jaringan. Misalnya, sel sumsum tulang yang membelah ini (tanda
panah) menghasilkan sel darah merah baru.

3. Pembelahan Langsung
Pembelahan langsung merupakan proses pembelahan yang tidak
melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan ini dikenal juga dengan
pembelahan amitosis. Satu sel induk akan membelah secara langsung

14
menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya di
dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya hingga sel
itu bertambah banyak. Setiap sel membelah menjadi dua sel yang sama
(identik) sehingga disebut juga pembelahan biner.
Reproduksi seksual dari eukariotik bersel satu,seperti
amoeba,termasuk mitosis dan terjadi oleh sebuah tipe dari pembelahan sel
yang disebut dengan pembelahan biner,yang berarti pembelahan
setengah.Prokaritotik (bakteri dan archaea) juga bereproduksi dengan
pembelahan biner,tetapi prosesnya tidak melibatkan mitosis.pada bakteri
,kebanyakan gen dibawa oleh satu kromosom bakteri yang terdiri dari
molekul DNA Sikular dan protein terkait.Meskipun bakteri sangat kecil
dan sederhana daripada sel eukariotik,tantangan mereplikasi genom mereka
secara teratur dan mendistribusikan salinan yang sama untuk dua sel anak
masih sangat tangguh ).

15
Kromosom dari bakteri E.coli,misalnya ketika sepenuhnya membelah
sekitar 500 kali selama sel Untuk seperti di sepanjang kromosom agar sesuai
dalam sel membutuhkan bahwa itu akan sangat bergelung dan berlipat.
Dalam E.coli, proses pembelahan sel dimulai ketika DNA dari kromosom
bakteri mulai mereplikasi di tempat tertentu pada kromosom yang disebut
asal replikasi, menghasilkan dua asal. Sebagai kromosom terus mereplikasi,
satu asal bergerak cepat menuju ujung sel (Gambar 12.11).Sementara
kromosom direplikasi,selnya memanjang. Ketika replikasi selesai dan
bakteri telah mencapai sekitar dua kali ukuran awalnya, membran plasma
tumbuh ke dalam, membagi induk sel E.coli menjadi dua sel anak. Setiap sel
mewarisi genom lengkap.
Menggunakan teknik teknologi DNA modern untuk menandai asal-
usul replikasi dengan molekul yang bercahaya hijau di mikroskop
fluoresensi, peneliti telah mengamati langsung pergerakan kromosom
bakteri. Gerakan ini mengingatkan pada gerakan lingkungan kutub daerah
sentromer kromosom eukariotik selama anafase mitosis, tetapi bakteri tidak
memiliki spindle mitosis terlihat atau bahkan mikrotubulus. Dalam
kebanyakan spesies bakteri yang diteliti, dua asal replikasi berakhir di
ujung-ujung sel atau di beberapa lokasi yang sangat spesifik lainnya,
mungkin tertambat di sana oleh satu atau lebih protein. Bagaimana
kromosom bakteri bergerak dan bagaimana lokasi tertentu mereka
ditetapkan dan dipelihara masih belum sepenuhnya dipahami. Namun,
beberapa protein telah diidentifikasi yang memainkan peran penting: Satu
menyerupai aktin eukariotik dapat berfungsi dalam gerakan kromosom
bakteri selama pembelahan sel, dan lain yang terkait dengan tubulin dapat
membantu memisahkan dua sel anak bakteri.

4. Pembelahan Tak langsung


a. Mitosis
1) Pengertian

16
Mitosis adalah pembelahan nucleus ,biasanya segera diikuti oleh
sitokinesis (cytokinesis),pembelahan sitoplasma.Dari satu sel,menjadi
dua sel,yang masing-masing ekuivalen secara genetic dengan sel
induk.

2) Tujuan Mitosis
Manusia mewarisis 46 kromosom,satu set yang terdiri atas 23
kromosom berasal dari ayah dan satu set lagi dari ibu. Kedua set itu
berkombinasi dalam nucleus suatu sel tunggal saat sperma dari ayah
bergabung dengan sel telur dari ibu,membentuk sel telur yang
difertilisasi,atau zigot. Mitosis dan sitokinesis menghasilkan 200
triliun sel somatik yang sekarang menyusun tubuh, dan proses -proses
yang sama berlanjut untuk menghasilkan sel-sel baru untuk
menggantikan sel yang rusak dan mati.

3) Tahap Interfase
Selama interfase pada sel hewan,sentrosome tunggal
bereplikasi,membentuk dua sentrosom,yang tetap bersama-sama
didekat nucleus.Pada tahap ini, sel dianggap sedang istirahat dan tidak
melakukan pembelahan. Namun, interfase merupakan tahap yang
penting untuk mempersiapkan pembelahan atau melakukan
metabolisme sel. Pada interfase, tingkah laku kromosom tidak tampak
karena berbentuk benang-benang kromatin yang halus.
Walaupun begitu, sel anak yang baru terbentuk sudah
melakukan metabolisme. Sel perlu tumbuh dan melakukan berbagai
sintesis sebelum memasuki proses pembelahan berikutnya. Pada saat
interfase, sel mengalami subfase berikut.

a) Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1)


Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap
pertama. Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan replikasi

17
DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel
yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma,
kompleks golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna
menunjang kehidupan sel.

b) Fase Sintesis (S)


Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik.
Materi genetik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada
keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami replikasi
(penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan)
menghasilkan 2 salinan DNA.

c) Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2)


Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah
pertumbuhan sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak
organel-organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-
organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya.
Pada subfase ini, replikasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap
mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel
(nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran
inti. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Pada fase G2 (interfase akhir), inti sel sudah terbentuk


dengan jelas dan terbungkus membran inti sel.

18
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih
nukleolus (membran inti sel). Di luar inti terdapat dua sentrosom yang
terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya. Sentrosom
mengalami perpanjangan menyebar secara radial yang disebut aster
(bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi
menentukan orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah
diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat
dibedakan secara individual karena masih berupa benang-benang
kromatin. Pada sel hewan,setiap kromosom memiliki dua sentriol.
Kromosom, yang diduplikasi selama fase S,tidak bias dilihat secara
individual karena belum terkondensasi.

Gambar 2. Tahap G2 interfase,sumber:champbell jilid 1

Gambar 3. Tahap G2 sumber:champbell,jilid 1

19
4) Tahap Profase

Tahap profase adalah tahap awal dimulainya pembelahan.


Profase ditandai dengan mulai menghilangnya membran inti sel dan
benang kromatin mulai mengalami penebalan dan pemendekan
membentuk kromosom. Kromosom membentuk pasangan dari hasil
duplikasinya membentuk kromatid.
Membran inti yang menghilangakan diikuti dengan
terbentuknya benang gelendong yang berasal dari mikrotubula di
sitoplasma. Benang spindel ini akan membentang dari kutub-kutub
pembelahan sel dan memegang sentromer dari setiap kromosom.
Bagian sentromer yang berikatan dengan spindel ini dinamakan
kineketor yang merupakan bagian dari protein sentromer. Benang
spindel akan berusaha untuk menarik kromosom menuju bidang
pembelahan (bidangekuator).
Ciri-ciri tahap profase :
a) Benang-benang kromonema menjadi pendek dan bertambah tebal
membentuk kromosom homolog dengan duplikatnya sehingga
menjadikan kromosom menjadi sepasang (2n).
b) Nekluolus dan membrane inti menghilang.
c) Sentriol membelah menjadi 2 dan bergerak berlawanan ke arah dua
kutub yang berlawanan pula.
d) Setiap sentriol menujuk ke benang spindel (benang gelendong).

20
5) Tahap Metafase
Bidang Tahap metafase merupakan tahap mitosis yang paling
lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit. Pada tahap metafase
pasangan kromatid bergerak ke arah bidang pembelahan. Kromatid
terbentuk bergerak ke arah kutub yang berlawanan, namun tetap
berikatan pada benang spindel. Kromatid akan membentuk garis hitam
disepanjang bidang pembelahan. Setelah kromatid tiba di bidang
pembelahan, kineketor akan memisah. Pada tahap ini kromosom
terletak pada bidang ekuator, bagian sentromer kromosom berikatan
dengan kineketor yang berhubungan dengan benang-benang spindel.
Pada fase ini kromosom tampak paling jelas terlihat sehingga
jumlahnya mudah diidentifikasi.

Ciri-ciri tahap metafase :


a) Merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung
sekitar 20 menit.
b) Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan.
c) Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang
berada dipertengahan jarak antara kedua kutub gelendong.
Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase.

21
d) Untuk setiap kromosom, kineketor kromatid melekat ke
mikrotubulus yang berasal dari kutub yang berlawanan.

6) Tahap Anafase

Pada tahap anafase, anafase merupakan tahap mitosis yang


paling pendek, sering kali berlangsung hanya beberapa menit.Anafase
di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua
kromatid dari setiap pasangan memisah, secara tiba-tiba. Setiap
kromatid pun menjadi satu khromosom anakan yang terbebas mulai
bergerak menuju ujung-ujung sel, yang berlawanan saat mikrotubulus
kinotokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat pada ke
wilayah sentromer, kromosom bergerak ke sentromer terlebih dahulu
(dengan kecepatan sekitar 1 mm atau menit). Sel memanjang saat
mikrotubulus nonkinoktokor memanjang pada ahir anafase, kedua
ujung sel mempunyai, koleksi kromosom yang sama dan lengkap.

7) Tahap Telofase
Pada tahap telofase, dua nukleus anakan terbentuk dalam sel.
Selaput nucleus muncul dari fragmen fragmen selaput nucleus sel
induk dan bagian-bagian lain dari system endomembran. Nukleus
muncul kembali. Kromosom menjadi kurang terkondensasi. Mitosis,

22
pembelahan satu nucleus menjadi dua nucleus yang identik secara
genetick, sekarang sudah selesai.

b. Meiosis
1) Pengertian Meiosis

Pembelahan sel secara meiosis adalah pembelahan sel yang juga


melalui tahap-tahap tertentu.Pembelahan meiosis di sebut juga sebagai
pembelahan reduksi,yaitu pembelahan sel induk diploid (2n)
menghasilkan empat sel anakan haploid,(N).Masing-masing sel
anakan mengandung separuh kromosom sel induk,yaitu
haploid(n).Pembelahan ini terjadi pda proses pembentukan sel gamet
(sel kelamin)yang terjadi pada organ reproduktif.Pada hewan dan

23
manusia,sperma yang haploid dihasilkan di dalam testisdan sel telur
haploid di hasilkan di dalam ovarium.Pada tumbuhan berbunga,sel
gamet dihasilkan di dalam putikdan benang sari melalui
meosis.Meosis berperan untuk menghasilkan gamet yang secara
genetic tidak identik (hanya setengah dari induknya),sehingga
menyebabkan adanya variasi genetic.

2) Tujuan Meiosis
a) Agar generasi berikutnya mempunyai jumlah kromosom tetap.
b) Membentuksel-sel kelamin (ovum, sperma, megaspore,
mikrospora) dan spora.
c) Mengurangjumlahkromosom ( mereduksi) Reduksi bertujuan untuk
membentuk hasil zygot dari pertemuan dua sel kelamin yang selalu
sama dengan individu yang ada atau individu sebelumnya.

3) Meiosis I
Pada awal meiosis I, sel manusia mengandung 46 kromosom,
atau 92 kromatid (jumlah yang sama seperti selama mitosis). Pada
awal meiosis I, nukleus membesar sehingga penyerapan air dari
sitoplasma oleh inti mencapai 3 kali lipat. Meiosis l berlangsung
melalu tahap berikut:

a) Profase I
Merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahap lainnya
pada meiosis I karena terdiri dari lima tahap yaitu:
i. Leptoten
Lepteton merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada
tahap ini terjadi proses-proses berikut:
 Kromonemata
Merenggang dan kelihatan sebagai benang benang
halus. Kromomernya menjadi kelihatan dan serabutnya

24
mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya
nucleolus dan selaput inti masih ada.
 Filamen Protein
Mulai terbentuk secara lateral dan kemudian melekat
pada sentromer.

Gambar Tahap Leptoten


ii. Zigoten
Zigoten merupakan tahap kromosom memendek dan
berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut:
 Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai
berpasangan. Suatu prosedur yang tetap dan terjadi antara
kromomer dan kromomer.
 Peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis
dan mitosis. Pasangan kromosom homolog itu disebut
bivalen.
 Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang
lain selama interfrase. Replikasi DNA terjadi selama
interfrase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk
serabut protein sebagai elemen lateral yang kemudian
melekat pada kromatid. Struktur ini disebut synaptinemal
kompleks. Ternyata elemen lateral ini saling menarik dan
melekatkan kromosom menjadi satu.

25
 Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari
kromosom induk dan kromosom bapak.

Gambar Tahap Zigoten

iii. Pakhiten
Tahap Pakhiten merupakan tahap akhir dari proses
berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut:
 Kromosom makin pendek karena makin berpilin
 Masing-masing bivalen menjadi dua dan terlihat tempat
benang yang disebut tetrad
 Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara
bagian kromosom homolog. Beberapa sintesis DNA tetap
berlangsung yang mungkin ada hubungannya dengan pindah
silang.

26
iv. Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses kromosom yang
berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi proses-
proses antara lain:
 Pemendekan kromosom berlangsung terus
 Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom
 Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma
yang terlihat sebagai bentuk silang dari lengan kromosom,
pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama
 Synaptinemal kompleks kemudian terlepas dari kromatid.

Gambar Diploten

v. Diakinesis
Pada tahap diakinesis terjadi proses-proses berikut:
 Pemendekan kromosom mendekati maksimum
 Kiasmatamen dekati ujung dan jumlahnya makin
berkurang
 Benang gelendong mulai terbentuk dan selaput ini mulai
hilang.

27
Gambar Diakinesis

b) Metafase I
Pada Tahap metaphase terjadi proses-proses berikut:
i. Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa benang melekat
pada sentromer.
ii. Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang metaphase yang
merupakan pasangan kromosom, bukan merupakan kromosom
tunggal seperti pada metaphase dari mitosis.
iii. Berderetnya bivalenini secara rambang, dalam hubungannya
dengan kromosom yang berasal dari pihak ayah dan pihak ibu.
Pengaturan kromosom pada metafase ini adalah akibat pengaruh
genetic.

Gambar Tahap Metafase I

28
c) Tahap Anafase I

Gambar Tahap Anafase I

Pada anafase 1, kromosom homolog terpisah. Satu homolog


kromosom (terdiri dari dua kromatid) bergerak ke salah satu sisi
sel, sedangkan kromosom homolog lainnya (yang terdiri dari dua
kromatid) bergerak ke sisi lain dari sel. Hasilnya adalah bahwa 23
kromosom (masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke
salah satu tiang, dan 23 kromosom (masing-masing terdiri dari dua
kromatid) pindah ke kutub yang lain. Pada dasarnya, jumlah
kromosom sel dibelah dua. Untuk alasan ini prosesnya adalah
pengurangan-pembelahan.

d) Tahap Telofase I

Gambar Tahap Telofase

Dalam telofase I meiosis, inti mereorganisasi, kromosom


menjadi kromatin, dan pembagiansitoplasma menjadi dua sel

29
berlangsung. Proses ini terjadi secara berbeda dalam sel tumbuhan
dan hewan, seperti pada mitosis. Setiap sel anak (dengan 23
kromosom masing-masing terdiri dari dua kromatid) kemudian
memasuki interfase, di mana tidak ada duplikasi DNA. Periode
interfase mungkin singkat atau sangat lama, tergantung pada
spesies organisme.

4) Meiosis II

Meiosis II adalah subdivisi utama kedua dari meiosis. Hal ini


terjadi pada dasarnya cara yang sama seperti mitosis. Pada meiosis II,
sel yang berisi 46 kromatid yang mengalami pembelahan menjadi dua
sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis II berlangsung
melalui beberapa tahap sebagai berikut:

a) Tahap Profase II
Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin
memadat, dan setiap kromosom mengandung dua kromatid yang
melekat pada sentromer. 23 pasang kromatid, total 46 kromatid,
kemudian pindah ke plat Ekuatorial.

b) tahap Metafase II
Pada fase ini, kromosom yang terdiri dari dua kromatid
berada di bidang equator. Benang – benang gelendong yang berasal
dari masing – masing kutub mengikat sentromer masing – masing
kromatid. Keadaan kromosom pada metafase II meiosis hampir
mirip pada keadaan kromosom pada metafase mitosis, akan tetapi
dengan jumlah kromosom yang hanya setengahnya saja.

30
c) Tahap Anafase II
Pada fase ini, sentromer terbelah menjadi dua. Masing –
masing kromatid tertarik oleh benang – benang gelendong ke kutub
yang berlawanan. Pada saat inilah terjadi reduksi kromosom yang
sebenarnya, sehingga reduksi kromosom saat ini sudah sempurna.
Bergeraknya kromatid ke arah kutub yang berlawanan ini seperti
yang terjadi pada anafase mitosis, namun dengan jumlah
kromosom yang hanya setengahnya saja.

d) Tahap Telofase II
Pada fase ini terjadi pembelahan sel, sehingga dihasilkan
empat sel anak yang haploid (n), yang disebut juga tetrad. Setiap
inti dari sel – sel tersebut memiliki hanya setengahnya saja dari
jumlah kromosom tetuanya. Pada fase ini pula, terbentuk kembali
nukleolus dan membran nukleus. Membran nukleus mengelilingi
ke empat inti hasil pembelahan. Kromosom pun mulai mengendur
kembali. Setelah itu, terjadi modifikasi lebih lanjut untuk
menghasilkan sel gamet.

31
5. Perbedaan Mitosis dan Meiosis

6. Gametogenesis
a. Pengertian Gametogenesis
Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan
meiosis.Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi
tidak terjadi reduksi kromosom contoh apabila ada sel tubuh kita yang
rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui
proses pembelahan mitosis, sedangkan pembelahan meiosis yaitu
pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi
kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen
utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel
induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom,
sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat
haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan,
pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua yaitu
spermatogenesis dan oogenesis.

32
b. Tujuan Gametogenesis
Tujuan dari gametogenesis adalah untuk pembentukan gamet atau
sel kelamin. Sel kelamin terdiri dari dua jenis yaitu sel kelamin jantan (
spermatozoa) dan sel kelamin betina (ovum). Dimana sel kelamin
berfungsi untuk menghasilkan embrio yang baru atau sel anakan baru.

33
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

34
DAFTAR PUSTAKA

Amy tenzer. 2001. Biologi sel. Erlangga. Jakarta

Campbell,dkk. 2008. BIOLOGI Edisi ke Delapan Jilid 1. Penerbit Erlangga.


Jakarta

Suryo. 1995. SITOGENETIKA. PT.Citra Aditya bakti. Bandung

Lumowa, Sonja V.T. Biologi Sel Untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi. UMM
Press. Malang

https://www.academia.edu/7399717/Makalah_reproduksi_sel

http://www.biologi-sel.com/2012/06/siklus-dan-pembelahan-sel.html

http://dokumen.tips/documents/ulasan-jurnal-biologi.html

https://hardianimalscience.wordpress.com/bahan-kuliah/iklus-dan-pembelahan-
sel/

35

Anda mungkin juga menyukai