PROPOSAL TAK DPD New

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa


Dosen Pengampu : Hirza Ainin,S.kep.Ns

Disusun oleh :
1. Adi Slamet (2017’1311)
2. Aditya Dwi Septianto (2017’1312)
3. Afrida Pertiwi (2017’1313)
4. Alisa Fahra M (2017’1315)
5. Bella Teresiana (2017’1317)
6. Moh Arif Hidayat (2017’1328)
7. Moh Danial P (2017’1330)
8. Nurul Arifah (2017’1339)
9. Risky Novia S (2017’1342)
10. Septia Endah Y (2017’1344)
11. Umi Chanifah (2017’1352)
12. Vivin Yuliana (2017’1354)
13. Wahyu Iksanti (2017’1356)
14. Yasinta Feby A (2017’1357)

PRODI D3 KEPERAWATAN
AKPER KRIDA HUSADA KUDUS
2018/2019
PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK: PERAWATAN DIRI


B. LATAR BELAKANG
Keperawatan jiwa adalah suatu pelayan kesehatan tentang masalah kesehatan
jiwa dari rentang sehat jiwa sampai gangguan jiwa yang terjadi pada anak sampai
lansia. Salah satu pilar model keperawatan profesional adalah pelayan keperawatan
dengan menggunakan sistem pemberian asuhan keperawatan (patient care delivery
system ). Dan sistem pemberian asuhan keperawatan yang diterapkan adalah asuhan
keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan. Salah satu asuhan keperawatan
yang kami bahas ini adalah asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan defisit
keperawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).
Manusia sebagai makhluk holistik yang dipengaruhi oleh lingkungan dalam
dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun komunitas. Dalam
berhubungan dengan lingkungan, manusia harus mengembangkan strategi koping yang
efektif agar mampu beradaptasi (Susilowati, 2005).
Kegagalan dalam memberi koping yang sesuai dengan tekanan yang dialami
dalam jangka panjang mengakibatkan individu mengalami berbagai macam gangguan
mental. Gangguan mental tersebut sangat bervariatif, tergantung dari berat ringannya
sumber tekanan, perbedaan antar individu, dan latar belakang individu yang
bersangkutan (Siswanto, 2007).
Kesehatan jiwa tidak hanya terkait dengan gangguan jiwa. Ada beberapa aspek
yang mempengaruhi kesehatan jiwa, misalnya: kualitas Sumber Daya Manusia dalam
mengawasi emosional, kemudian aspek sosial yakni kejadian di lingkungan yang
berdampak pada gangguan jiwa seperti tindakan kekerasan dan merasa tidak nyaman.
Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Di Indonesia
berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS) tahun 2007, menunjukkan
gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11, 6 %
dari populasi orang dewasa. Jumlah populasi orang dewasa di Indonesia kurang lebih
150. 000. 000 orang yang mengalami gangguan mental emosional. (Sunaryo, 2004).
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum: Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya
kebersihan diri dan perawatan diri secara maksimal.
2. Tujuan Khusus:
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukkan aktivitas makan.
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.

D. LANDASAN TEORI
1. Konsep Defisit Perawatan Diri
a. Pengertian
Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).
b. Klasifikasi
1) Kurang perawatan diri: Mandi/kebersihan
2) Kurang perawatan diri: Mengenakan pakaian/berhias
3) Kurang perawatan diri: Makan
4) Kurang perawatan diri: Toileting
c. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) Penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut:
1) Kelelahan fisik
2) Penurunan kesadaran
Menurut (Depkes: 2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah:
1) Faktor prediposisi
a) Perkembangan: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b) Biologis: Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c) Kemampuan realitas turun: Klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d) Sosial: Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2) Faktor presipitasi
Adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau
perseptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59), Faktor-faktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah:
a) Body Image: Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b) Praktik Sosial: Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,
maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c) Status Sosial Ekonomi: Personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d) Pengetahuan: Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
e) Budaya: Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
f) Kebiasaan seseorang: Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk
tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan
lain – lain.
g) Kondisi fisik atau psikis: Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan
untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
d. Manifestasi klinis
Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah:
1) Fisik
a) Badan bau, pakaian kotor.
b) Rambut dan kulit kotor.
c) Kuku panjang dan kotor.
d) Gigi kotor disertai mulut bau.
e) Penampilan tidak rapi.
2) Psikologis
a) Malas, tidak ada inisiatif.
b) Menarik diri, isolasi diri.
c) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3) Sosial
a) Interaksi kurang.
b) Kegiatan kurang
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d) Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.
2. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling
bergantung satu sama lain dan menyepakati suatu tatanan norma tertentu. Individu
dalam kelompok saling mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi.
Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota
kelompoknya sehingga apabila kelompok ini di desain secara sistematis dapat
menjadi sarana perubahan perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif atau dapat
difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktifitas dalam kelompok ini
disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok.
Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku yang ditandai
dengan perilaku pasien maladptif, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan
menimbulkan distres serta gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
hari. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi
Aktivitas Kelompok. Dengan demikian, terapi aktivitas kelompok sebagai bagian
dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam penanganan pasien
gangguan jiwa dimasyarakat.
Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok
pasien (5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk
mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan TAK adalah 20-
40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah
kohesif, TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit (Budi Ana Keliat, 2007).

E. KLIEN
1. Karakteristik/kriteri Klien
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri:
defisit perawatan diri.
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang tidak dalam keadaan
sakit, terinfus dan terpasang alat medis lainnya.
d. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)
2. Proses Seleksi
a. Mengumpulkan data klien
b. Menganalisis data klien
c. Obsevasi di ruangan klien
d. Menentukan klien
3. Data Klien
Nama klien peserta TAK:

F. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada:
Hari/tanggal:
Waktu:
Tempat:
2. Tim Terapis dan Tugasnya
a. Tim Terapi
1) Leader:
2) Co. Leader:
3) Fasilitator:
4) Observer:

b. Tugas Terapi
1) Tugas Leader
a) Menyusun rencana TAK
b) Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
c) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, memimpin jalannya
TAK
d) Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
e) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat dan memberikan umpan balik
f) Sebagai role model
g) Memberi motivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberi
reinforcement positif
h) Evaluasi tindak lanjut
2) Tugas Co. Leader
a) Membantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok
b) Mengingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang
c) Bersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik
3) Tugas fasilitator
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b) Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk
aktif mengikuti berlangsungnya TAK.
c) Mengikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok
4) Tugas Observer
a) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia),
dinamika jalannya TAK, keadaan peserta (aktif, pasif, kooperatif)
b) Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga
penutupan
c) Memberikan umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator tentang
jalannya TAK
3. Setting
Ruang Rehabilitasi RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat
a. Terapis dengan klien duduk bersama membentuk persegi panjang
b. Ruang nyaman dan tenang

Contoh Denah

MEJA
Ket:
: Leader dan Co-Leader : Observer

: Klien : Fasilitator

G. ANTISIPASI MASALAH
1. Beri Perhatian khusus dalam penyampain Materi dan Peragaan.
2. Bimbing sebisa mungkin peserta TAK mengikuti perintah terapis.
3. Buatlah kontrak dengan seluruh peserta TAK untuk dispilin selama proses
berjalannya TAK dengan tidak meninggalkan tempat pelaksaan sesuai dengan
kontrak waktu.

H. Proses Pelaksanaan

Sesi I: Memperkenalkan diri, Manfaat Perawatan Diri dan menjaga Kebersihan


Diri.
1. Tujuan
a. Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi
b. Klien mampu menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri
c. Klien mampu menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
d. Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri

2. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok ini
adalah:
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri:
defisit perawatan diri
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)
3. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah:
Berikut adalah nama-nama klien yang mengikuti pelaksanaan terapi aktivitas
kelompok yakni:
1)
2)
4. Alat
a. Name tag
b. Sound/speaker
c. Kaset atau CD
d. Tape recorder
e. Bola kecil
f. Buku catatan dan pulpen
g. Jadwal kegiatan klien
5. Metode dan Media
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. simulasi
6. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien dengan indikasi, yaitu Defisit perawatan diri.
2) Membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Terapis dan klien memakai papan nama
c. Evaluasi/validasi
Menanyakan kepada klien apakah sudah pernah terlibat dalam TAK
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan manfaat
perawatan diri dan cara menjaga kebersihan diri serta akibat apabila tidak
melakukan perawatan diri.
3) Menjelaskan aturan main berikut.
4) Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
5) Lama kegiatan ... menit.
6) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
e. Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan
serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan
pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola
memperkenalkan dirinya.
2) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam.
3) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan
asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
4) Ulangi poin kedua dan ketiga sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
5) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member tepuk
tangan.
f. Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada
orang lain di kehidupan sehari-hari.
b) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari dalam perawatan diri.
c) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri dan manfaat perawatan diri
pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
dan tata cara makan dan minum yang baik.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
g. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi
1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal, kemampuan klien menyebutkan manfaat pentingnya keperawatan diri,
cara menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut:
1) Kemampuan Verbal

Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai

1. Menyebutkan Nama Lengkap

2. Menyebutkan nama panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi
Jumlah

2) Kemampuan Non-verbal

Nama Klien
Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkan Nama Lengkap


.

2 Menyebutkan nama panggilan


.

3 Menyebutkan asal
.

4 Menyebutkan hobi
.

Jumlah

Menyebutkan akibat
Menyebutkan manfaat Menyebutkan cara
apabila tidak
No Nama Klien pentingnya perawatan menjaga kebersihan
melakukan perawatan
diri diri
diri

7
8

Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama peserta Untuk
tiap Peserta, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan manfaat
pentingnya perawatan diri, cara menjaga kebersihan diri dan akibat apabila
tidak melakukan perawatan diri Beri tanda jika klien mampu dan tanda jika
klien tidak mampu.
2) Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.

Sesi II: Tata Cara Berhias Pria


1. Tujuan
a. Klien dapat mengenal dan menyebutkan alat-alat yang berhias.
b. Klien mampu menyebutkan cara berpakaian, bercukur untuk pria dan cara berhias
dan menyisir rambut.
c. Klien mampu menggunakan alat-alat yang diberikan untuk berhias
d. Klien mampu menjelaskan manfaat berhias
2. Alat
Peralatan berhias dan bercukur
3. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi
4. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien tentang berhias dan bercukur untuk pria
yang dilakukan selama ini
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara berhias untuk mempercantik diri
b) Menjelaskan cara main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis dan Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk berhias,
manfaat dan tata cara berhias dan bercukur untuk pria. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk berhias, manfaat dan
mendemonstrasikan tata cara berhias dan bercukur untuk pria.
4) Meminta klien untuk mendemonstrasikan kembali tata cara berhias (menyisir
rambut).
5) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara berhias.
6) Memberikan pujian kepada klien
7) Upayakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah berhias
b) Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar cara berhias
2) Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk berhias.
2) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
e. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah
cara berhias yang benar dan baik, keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.
Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri.

Menyebutkan Menyebutkan MMenyebutkan


No Nama Klien alat untuk tata cara akibat tidak
berhias berhias berhias

1.

2.

3.

4.

5.

6.
7.

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Berikan penilaian pada masing-masing peserta TAK mengenai kemampuan
dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan akibat bila tidak
berhias.

Sesi III : Tata Cara Berhias Wanita


1. Tujuan
a. Klien dapat mengenal dan menyebutkan alat-alat yang berhias.
b. Klien mampu menyebutkan cara berpakaian, cara berhias dan menyisir rambut.
c. Klien mampu menggunakan alat-alat yang diberikan untuk berhias
d. Klien mampu menjelaskan manfaat berhias
2. Alat
Peralatan berhias dan bercukur
3. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

4. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien tentang berhias dan berpakaian
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara berhias untuk mempercantik diri
b) Menjelaskan cara main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis dan Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk berhias,
manfaat dan tata cara berhias . Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk berhias, manfaat dan
mendemonstrasikan tata cara berhias.
4) Meminta klien untuk mendemonstrasikan kembali tata cara berhias (menyisir
rambut).
5) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara berhias.
6) Memberikan pujian kepada klien
7) Upayakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah berhias
b) Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar cara berhias
2. Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk berhias.
b) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
e. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah
cara berhias yang benar dan baik, keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.
Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri.
Menyebutkan MMenyebutkan
Menyebutkan
No Nama Klien alat untuk akibat tidak
tata cara berhias
berhias berhias

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Berikan penilaian pada masing-masing peserta TAK mengenai kemampuan
dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan akibat bila tidak
berhias.

Sesi IV : Mengenal dan menyebutkan tata cara makan dan minum yang baik
1. Tujuan
a. Klien mampu menyebutkan alat –alat makan dan minum
b. Klien mampu menjelaskan cara mempersiapkan makan dan minum
c. Klien mampu menjelaskan cara makan dan minum yang tertib
d. Klien mampu menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan

2. Alat
Peralatan makan dan minum

3. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran dan simulasi

4. Langkah Kegiatan
1) Persiapan

a. Mengingatkan kontrak pada klien yang telah mengikuti sesi kedua

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a. Salam terapeutik

 Salam dari terapis kepada klien

 Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi atau validasi

 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini

 Terapis menanyakan pengalaman klien tentang tata cara makan dan


minum yang dilakukan selama ini

3) Kontrak

a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan alat –


alat makan dan minum, cara mempersiapkan makan dan minum, cara
makan dan minum yang tertib, cara merapikan peralatan makan
setelah makan
b. Menjelaskan aturan main, yaitu:

Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok


harus meminta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

4) Tahap Kerja

a. Terapis meminta klien menyebutkan alat –alat makan dan minum, cara
mempersiapkan makan dan minum, cara makan dan minum yang tertib, cara
merapikan peralatan makan setelah makan.

b. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.

c. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

d. Terapis menjelaskan alat alat makan dan minum dan mendemonstrasikan


cara mempersiapkan makan dan minum, cara makan dan minum yang
tertib, cara merapikan peralatan makan setelah makan.

e. Meminta klien secara bergilir untuk mendemonstrasikan ulang kegiatan


pada point d.

f. Memberikan pujian pada peran serta klien.

g. Memberikan kesimpulan pada setiap kegiatan yang telah dipraktekkan.

5) Tahap terminasi

a. Evaluasi

 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

c. Rencana Tindak Lanjut

 Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang


telah dipelajari dalam tata cara makan yang baik.
 Memasukkan kegiatan tata cara makan yang baik pada jadwal
kegiatan harian klien.

c. Kontrak yang akan datang

 Menyepakati kegiatan berikut, yaitu tata cara eliminasi yang baik

 Menyepakati waktu dan tempat.

6) Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 3, dievaluasi
kemampuan klien menyebutkan alat-alat makan dan minum, cara mempersiapkan
makan dan minum, tata cara makan dan minum yang baik serta cara merapikan
peralatan makan dan minum dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

Menyebutkan
MMenyebutkan
Menyebutkan cara
akibat tidak
No Nama Klien manfaat melakukan
menjaga
perawatan diri kebersihan
kebersihan diri
diri

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
Petunjuk

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama Peserta x

Untuk tiap Peserta, beri penilaian tentang kemampuan mengenal dan menyebutkan alat-alat
makan dan minum, cara mempersiapkan makan dan minum, tata cara makan dan minum serta
merapikan peralatan makan dan minum. Beri tanda jika peserta mampu dan tanda jika klien
tidak mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien.

SESI V: Tata cara toileting (BAB/BAK)

Tujuan :

 Klien dapat mengenal alat-alat yang digunakan untuk toileting dan menjelaskan tata
cara BAB/BAK secara mandiri

Alat

· Peralatan toileting

Metode

1) Diskusi dan tanya jawab

2) Bermain peran dan simulasi

Langkah Kegiatan:

1) Persiapan

a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan defisit perawatan diri

b. Membuat kontrak dengan klien


c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam teraupetik

· Salam dan terapis kepada klien

· Perkenalkan nama dan panggilan terapis

· Menanyakan nama dan panggilan semua klien

b. Evaluasi/Validasi

· Menanyakan pada klien cara melakukan dan membersihkan BAB/BAK

c. Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengetahui cara
melakukan dan membersihkan BAB/BAK. Terapis menjelaskan aturan main berikut:

· Jika ada klien yang ingin maninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis

· Lama kegiatan 45 menit

· Setiap klien mengikuti kegitan dari awal sampai selesai.

3) Tahap kerja

a. Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk BAK/BAB, tata
cara BAK/BAB yang baik. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran

b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk BAK/BAB.

d. Menanyakan perasaan klien setelah mengenal tata cara BAK/BAB.

e. Memberikan pujian kepada klien.

f. Upayakan semua klien mampu mengenal tata cara BAK/BAB.


4) Tahap Terminasi

a. Evaluasi

· Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengenal tata cara BAK/BAB.

· Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar tata cara BAK/BAB.

b. Tindak lanjut

· Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untu berhias

· Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.

5) Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

a. Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara berhias yang benar dan
baik, Keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.

b. Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri

MMenyebutkan
Menyebutkan cara
Menyebutkan
No Nama Klien tempat membersihkan
cara BAB/BAK
BAB/BAK tempat
BAB/BAK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
ROLE PLAY

1. Adi Slamet (Perawat)


2. Aditya Dwi Septianto (Perawat)
3. Afrida Pertiwi ()
4. Alisa Fahra M (Perawat)
5. Bella Teresiana ()
6. Moh Arif Hidayat (Perawat)
7. Moh Danial P ()
8. Nurul Arifah (Pasien)
9. Risky Novia S (Perawat)
10. Septia Endah Y ()
11. Umi Chanifah (Perawat)
12. Vivin Yuliana (Perawat)
13. Wahyu Iksanti (Co leader)
14. Yasinta Feby A (Pasien)

Pada sebuah RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat terdapat pasien dengan
gangguan Defisit Perawatan Diri.Para perawat berdiskusi diruang perawat untuk memberikan
terapi aktivitas kelompok pada pasien tersebut.

Leader : “Selamat pagi teman-teman... Bagaimana kabarnya hari ini?”

Fasilitator All : “Selamat pagi bu” ( Salam khas jiwa)

Leader : “Hari ini kita berkumpul disini untuk membahas tentang terapi aktivitas
kelompok yang tepat pada pasien defisit perawatan diri”

Fasilitator 1 : “Bagaimana rangkaian acaranya bu?”

Leader : “Sesi pertama kita perkenalan, nanti setiap pasien menyebutkan nama, hobi
dan nama kesukaan kemudian menyebutkan pentingnya perawatan diri, cara
menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri.
Kemudian sesi yg kedua nanti kita mengajari pasien untuk berdandan”

Fasilitator 2 : “Untuk pembagian tugasnya bagaimana bu?”


Leader : “Fasilitator 1 suster Alisa, Fasilitator 2 suster Vivin, Fasilitator 3 suster Via,
Fasilitator 4 suster Umi, dan Fasilitator 5 suster Bella, Untuk Co leader
suster Wahyu, dan observer suster afrida. Apakah ada yg ingin ditanyakan
lagi?”

Fasilitator 3 : “Untuk pasiennya nanti dijemput perawatnya atau bagaimana bu?”

Co Leader : “Nanti Fasilitator satu persatu menjemput pasien diruangan kemudian


kumpulkan diruangan dan membentuk lingkaran. Apakah sudah paham
semuanya?”

Fasilitator 4 : “Baik bu”

Para Fasilitator menjemput pasiennya untuk berkumpul di ruang pertemuan dan melakukan
TAK. Untuk sesi pertama yaitu memperkenalkan diri dan membersihkan diri dilanjutkan sesi
kedua yaitu berdandan pria dan wanita.

Leader : selamat pagi, apa kabar hari ini? Baik disini kita semua akan melaksanakan
TAK yaitu sesi pertama nanti kita akan berkenalan dengan semua pasien.
Kemudian kita nanti berlatih membersihkan diri atau cara mandi yang bersih.
Kemudian sesi yang ke dua yaitu berdandan pria dan wanita, untuk sesi
berdandan ini nanti masing” pasien diminta untuk berdandan pada dirinya
masing” untuk wanita bisa memakai lipstik dan bedak dan untuk pria bisa
menyisisir rambut dan memotong brengos. Bgaimana semua apakah sudah
paham?

All : faham sus..

Co leader : baik untuk semua perawat bisa mengajak pasien nya untuk memperkenalkan
dirinya masing”

Fasilitator : baik bu

SP 1 Pasien : Mendiskusikan dan melatih pentingnya kebersihan diri

Bella : “selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Perawat bella dan rekan saya
Perawat alissa. Saya perawat Rumah Sakit ini dan saya kebetulan akan
merawat ibu pada shift pagi ini , nama nya siapa bu?
Pasien(yasinta): (dengan wajah kebingungan sambil menjawab) yas yas (sambil meringis).

Bella : Daritadi saya lihat mbak yas yas garuk-garuk badannya? Gatal ya?

Pasien(yasinta): Enggak i aku lo wes adus, sampeyan paling sing dorong adus.

Alissa : gimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri, mau ?

Pasien(nurul) : lha opo o ?

Alissa : biar badannya bersih, mau ya? 20 menit aja. Mau dimana? Disini aja ya.

Pasien(nurul) : heem (sambil meringis)

Endah : hari ini sudah mandi mbak ?

Pasien(nurul) : kepo ya kepo ya hayo (sambil tertawa)

Bella : hayo udah mandi apa belum ?

Pasien(yasinta) :yowes ta mbak, wes ayu koyok ngene mosok gorong adus

Bella : mbak yas yas berapa kali mandi dalam sehari ?

Pasien(nurul) : bolak-balik lo sampek banyu ndek njeding entek

Vivin : loh tapi rambutnya kok masih berantakan, bajunya juga belum ganti. Hayo
apa alasannya nggak mandi ?

Pasien(yasinta): mosok se? Adem lo sampe awakku kaku kabeh

Endah : tanda-tanda orang gapernah mandi gatal-gatal, bau, badan gak kerawat. Lha
biar mbak e gatel, wangi, gak bau ya harus mandi.

Pasien(nurul) : lho kudu ta adus ?

Vivin : ya mbak ben badan e bersih, gak bau. Kira-kira sekarang mau nggak mandi
nanti saya kasih hadiah boleh milih lauk sesuka mbak, mau ? tapi harus
mandi lo ya, pakai sabun, shampoo, sikat gigi dan bajunya juga harus ganti

Pasien(yasinta) : temen yo mbak, aku engko njupuk iwak cecek, iwak kadal, soto wedos , sate
pedet. Yowes aku gelem gelem mbak, ayo saiki ae wes mbak ndang an
adusono aku
Alissa : yowes ayo mbak

(Perawat bella dan perawat lain mempersiapkan peralatan mandi dan baju pasien)

Bella : gimana mbak perasaannya kalau udah mandi an ganti pakaian

Pasien(yasinta) : enak e mbak hehehe tapi ojo lali lo yo hadiah e maeng

Alissa : coba sebutkan lagi cara mandi yang baik yang udah dilakukan tadi

Pasien(yasinta) : (pasien menjelaskan)

Endah : emang kalau sudah mandi badannya kerasa seger, bersih, wangi. Hayoo
sekarang coba mbak ulangi tanda-tanda bersih dan rapi

Pasien(nurul) : (pasien menjelaskan)

Vivin : benar, bagus sekali mbak mau berapa kali mandi dan sikat gigi dalam sehari

Pasien(semua) : 2X ae ojo akeh-akeh, isuk mbek sore

Bella : lha ayo kita masukkan dalam jadwal aktivitas harian, lakukan ya mbak dan
beri tanda kalau sudah dilakukan. Kalau di lakukan tanpa di suruh beri tanda
M, kalau di ingatkan baru dilakukan beri tanda B, kalau tidak dilakukan T.
Yasudah besok lagi kita latian dandan. Pagi-pagi sehabis makan.Mari
mbakkk, kami permisi dulu yaa

SP P 2 = PERCAKAPAN MELATIH PASIEN WANITA

Arif : selamat pagi mbak, bagaimana perasaan mbak hari ini ?

Pasien(nurul) : B aja si Om

Arif : bagaimana hayooo sudah mandi atau belum ? jadwalnya sudah ditandai apa
belum ?

Pasien(yasinta): udah dong Om, kan mandinya sama Om tadi

Adi : beneran udah mandii ? Hayo sekarang coba disebutkan peralatan mandi?
Trus langkah langkah mandi gimana hayo...kalo udah mandi sekarang coba
latian dandan sama saya, mau ?
Pasien(semua) : iya Om, mau banget dong

Danial : ya udah, dimana latiannya ? gimana kalau diruang tamu aja ?

Pasien(nurul) : terserah om aja, yang penting nyaman dong Om. Ojok suwe-suwe tapi om
yooo

Danial : ndak kok mbakkk cuman ½ jam aja

Pasien(semua) : siappp berngkat Om

Perawat dan pasien menuju ke ruang tamu untuk melatih berdandan.

Via : udah ganti baju atau belum tadi setelah mandi ?

Pasien(yasinta): yo dorong ta mbak yo gantikno ageeee talahhh plissssss

Via : lohh kobisa belum mbakkk , kenapa ?

Pasien(nurul) : lupa mbak

Wahyu : ya lain kali kalo sudah mandi langsung ganti pakaian yang baruu, biar
bersihhh , wangiii, rapiii, ayo mbak sekarang ganti dulu yaa

Pasien(yasinta): iyo wes ganti bajuuuu aku

wahyu : iya baguss mbakkk seperti itu yaa. Sekarang coba liat rambutnyaa, belum
disisir ya mbakkk, ini coba disisir rambutnya

Pasien(nurul) : (pasien menyisir rambutnya)

Umi : nahhhh baguss mbakkkk, kalo ginikan lebih rapi rambutnya. Sekarang coba
ambil bedak nya trus dipakai dimana hayooo

Pasien(nurul) : di muka lahh mbak masak di ketiakkk( pasien memakai bedaknya)

umi : yaa bagus seperti itu mbakk, bagaimana perasaan mbak setelah belajar
dandan sama saya hari ini ?

Pasien(yasinta): luwihhh seger Om, aku kok maleh ayu yo Om?

Vivin : lahhh mangkane mbakkk tiap hari dipakek yaa bedak sama sisirnyaa.
Sekarang coba diulangi dandannya
Pasien(semua) : (mengulangi latian berdandannya)

Vivin : di inget” ya mbakk, jangan sampe lupa lagi, besok mbak belajar makan s
endiri yaaa sama perawat lainnya. Saya permisi dulu mbak yaa

SP. PASIEN 3 : melatih makan secara mandiri

Afrida : selamat pagiii mbakkk, perkenalkan saya perawat Tea…saya yang


akan membantu mbak bagaimana caranya makan yang baik…mbak
mau yaaa?

Pasien(yasinta) : ayoo ayo pokok e iwak e kudu iwak cecek

Afrida : yawes wenak iki laukk e, ayo kita langsung latihan di ruang makan
yaa

Pasien(semua) : iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Alissa : ayo kalo mau makan apa dulu yang disiapkan hayoo

Pasien(nurul) : loh yo iwak e seng penting iku

Alissa : lho gak dikasih wadah ta

Pasien(semua) : oh iyo yo mbak

Umi :jadi pertama yang harus disiapkan itu ada piring, sendok, gelas, baru
kita ambil nasi sama lauknya. Ayo cobak disiapkan dulu

Pasien(semua) :(pasien langsung mempersiapkan peralatan makan dan mengambil


nasi dan lauk)

Wahyu :sebelum makan, kita cuci tangan dulu yaaa

Pasien(semua) : loh gak usah wes mbak males aku, adoh kran e

Vivin : lho jangan gitu, kalo belum cuci tangan nanti banyak kumanya. Ayok
cobak sama saya cuci tangan memakai sabun, ayuk dipraktekan

Pasien (semua) :iyawes ayo selak luwe akuu


Endah : (mencontohkan cuci tangan). Kalau sudah, ayo kita duduk lagi
sebelum makan kita harus berdoa dulu yaa silahkan berdoa dulu mbak

Pasien(semua) : (pasien berdoa)

Endah : kalau sudah berdoa mari kita makan bersama, makannya pelan pelan
ya mbak. Dikunyah dulu ya jangan langsung ditelan nanti tersedak

Pasien(semua) : nyam nyamm nyamm wenak e iwak cecek iki hmmmmm

Alissa :lho sudah habis ya, kalau sudah habis piringnya jangan lupa
diberekan. Ditaruh di tempat cuci piring itu ( sambil menunjuk )

Pasien(semua) : (pasien langsung menaruh piring kotor di tempat cuci piring)

Via :ya kita akhiri dengan cuci tangan ya, kalau sudah jangan lupa minum
obat. Bagaimana perasaan setelah kita makan bersama sama ?

Pasien(semua) : saya merasa kenyang mbak

Via : ayo coba diulangi apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan.

Pasie(semua) :(pasien menyebutkan apa saja yang harus dilakukan pada saat makan)

Wahyu :iya terima kasih mbak ya, besok ketemu lagi dengan perawat lainnya
untuk latihan BAB dan BAK yang baik dan benar. Bagaimana kalau
jam 10 pagi di ruang tamu saja yaa. Saya permisi dulu ya
SP PASIEN 4. Mengajarkan Pasien BAB/BAK dengan baik dan benar

Aditya : “ selamat pagi Mbak perkenalkan saya Perawat adit dan rekan saya Perawat
arif,adi,dan danial Bagaimana nih perasaan Mbak Gendon hari ini?. Apakah
kegiatan sebelumnya sudah dijalankan”

Pasien : “ yowis lah om om moso nggak percoyo ambek aku”

Arif : “ loooohhh kok basah, Mbak Gendon ngompol ya?”

Pasien(yasinta) : “ aku wis kebelet e mbak, aku mau wis ngempet tapi kok beser mbak yokpo
iki mbak?”

Adi : “ yaudah ayo kita ganti baju dulu mbak”

Perawat adit dan Perawat lainya menggantikan baju pasien yang basah

Danial : “ sekarang saya dan Perawat Tesa akan membicarakan tentang BAB/BAK
yang benar, kurang lebih 20 menitan gimana mbak?”

Pasien(nurul) : “ yowis tapi engko tukokno es krim lo ya”

Danial : “ iya wis nanti tak belikan ek krim, yaudah sekrang ikut saya dan Perawat
arif duduk disana ya”

Pasien(semua) : (pasien mengikuti Perawat danial dan Perawat lainya)

Aditya : “ hayoooo gimana caranya cebok yang bersih setelah berak?”

Pasien(yasinta) : “ yo di siram se mbak”

Arif : “ ya tidak cuma di siram aja mbak tapi menyiramkan air dari arah depan ke
belakang, jangan sampai kebalik lo ya mbak. Cara ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran yang ada di anus ke bagian kemaluan
kita”

Pasien(yasinta) : “ ooooohhh ngono ta mbaak la trus trus”


Adi : “ setelah Mbak cebok jangan lupa tinja yang ada di WC di siram pakai air
secukupnya sampai bersih. Jika Mbak Gendon melakukannya maka Mbak
Gendon ikut mencegah terjadinya kuman yang berbahaya”

Pasien(nurul) : “ iyo iyo mbak aku wis ngerti saiki”

Dania l : “ tapi jangan lupa juga mbak setelah itu merapikan pakaian dan mencuci
tangan”

Pasien(semua) : (mendengarkan dengan baik)

Aditya : “ gimana mbak sekarang sudah tau cara BAK/BAB yang benar?”

Pasien(yasinta) : “ yo eruh ta iku mau wis di omongno”

Arif : “ ayo sekarang coba di ulangi apa yang sudah saya dan Perawat Reno tadi
jelaskan”

Pasien(semua) : (pasien mengulangi apa saja yang sudah di jelaskan mengenai BAB/BAK
yang benar)

Adi : “ yaaaahhhh bener sekali, nanti es krim nya saya kasih kalau sudah makan
makan ya mbak”

Pasien(nurul) : “ temen lo ya om janji lo ojo mbujuki”

All perawat : “ ya sudah terimakasih ya mbak atas waktunya. Semoga apa yang sudah saya
dan teman teman jelaskan sebelumnya bisa di lakukan dengan baik”

Anda mungkin juga menyukai