7 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap Baja Ringan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 60

PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU

KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA


Pemberi Tugas : BRR

METODA PELAKSANAAN
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS – SUMATERA UTARA
PT WASKITA KARYA (Persero)

A. PENJELASAN UMUM

I. PENDAHULUAN

Proyek Pembangunan Pasar Ya’ahowu berfungsi sebagai fasilitas pemenuhan kebutuhan


ekonomi dan pangan orang banyak, khususnya di kabupaten Nias, Sumatera Utara dan
sekitarnya.

Kuasa Pengguna Anggaran Pengembangan Ekonomi, Sumber Daya Manusia dan


Kelembagaan Kabupaten Nias Satuan Kerja Sementara BRR Bidang Pendidikan,
Kesehatan dan Peran Perempuan Kabupaten Nias, selaku pemberi tugas merencanakan
jadwal pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini selama 240 (dua ratus empat puluh) hari
kalender atau 8 (delapan) bulan masa pelaksanaan konstruksi.

Berdasarkan pengalaman PT WASKITA KARYA mengerjakan proyek berbagai jenis


(hotel, apartemen, perumahan, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dermaga, bandara,
jalan raya, bendungan, fasilitas industri, pembangkit tenaga listrik, bendungan) dan
yang sejenis (fasilitas perbelanjaan), maka untuk pekerjaan ini PT WASKITA KARYA
mampu melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil/mutu yang baik, tepat waktu dan
biaya yang ekonomis.

II. LINGKUP PEKERJAAN


Proyek Pembangunan Pasar Ya’ahowu terdiri dari 4 buah blok gedung, dengan perincian
fungsi dan typenya adalah sebagai berikut ini :

1. Gedung Pasar Type A


2. Gedung Pasar Type B
3. Gedung Pasar Type C
4. Kantor pengelola dan gedung

Yang menjadi ruang lingkup pekerjaan untuk proyek ini, antara lain adalah :

1. Pekerjaan Persiapan, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Pagar Sementara
2. Pembuatan Direksi keet
3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
4. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
5. Dokumentasi Proyek

2. Pekerjaan Struktur Bawah (pondasi), terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Pengukuran
2. Pekerjaan Pondasi
- Pekerjaan tanah
halaman 1 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

- Pondasi Pelat Setempat, Beton K 250


- Sloof 20/35
- Pondasi Batu Kali

3. Pekerjaan Struktur atas, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Kolom 45/45
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
2. Pekerjaan Kolom 20/20
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
3. Pekerjaan Balok 30/60
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
4. Pekerjaan Balok 20/30
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
5. Pekerjaan Ring Balok 15/30
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
6. Pekerjaan Pelat Lantai, tebal 15 cm
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
7. Pekerjaan Pelat Atap, tebal 10 cm
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting
8. Pekerjaan Kolom Praktis 15/15
- Beton K 250
- Besi Tulangan
- Bekisting

4. Pekerjaan Pemasangan, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Dinding Kios
- Pasangan batu bata 1 PC : 4 PS
- Plesteran dan acian, 1 PC : 4 PS
2. Pekerjaan Kamar Mandi
- Pasangan Bata Trasram, 1 PC : 2 PS
- Plesteran dan acian, 1 PC : 4 PS
- Pekerjaan dinding km/wc keramik 20 x 20 cm
- Pekerjaan lantai km/wc keramik 20 x 20 cm
3. Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan lantai selaras keramik 30 x 30 cm
- Pekerjaan lantai batu alam
- Rabat beton, tebal 5 cm
- Pekerjaan lantai finishing mortar, tebal 5 cm

halaman 2 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

5. Pekerjaan Kolam/Area Basah, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pasir pasangan
2. Rabat beton
3. Rollag batu bata
4. Pasangan batu bata tiang pancuran
5. Batu tempel
6. Fishining lantai
7. Konsul kayu
8. Papan curve lampu
9. Pelat tembaga
10. Beton cor 1 : 3 : 5
11. Angkur diameter 10 cm

6. Pekerjaan Pintu dan Jendela, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pintu Rolling Door Ukuran 3 x 2.15 m
2. Pintu km/wc
3. Bovenlight

7. Pekerjaan Menara Konstruksi, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan IWF 200.100.10
2. Lantai papan
- Balok kayu 8/12
- Papan Lantai 3/30
3. Dinding papan
- Rangka Hollow 5/10
- Papan 3/30
4. Rangka kuda-kuda
- Profil C 100.100.10 dobel
- Profil C 70.70.7 dobel
5. Rangka atap expose besi hollow 3/5
6. Penutup atap gelombang onduline
- Rangka penutup hollow 3/5
- Penutup atap onduline gelombang
7. Listplank 2/20
8. Ornamen puncak menara

8. Pekerjaan Arsitektur, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Dinding Partisi Kios
- Rangka Hollow
- GRC board 0.6
2. Pekerjaan Pilar
- Pelat Tembaga Finishing fidercoating
- Pasangan batu putih random
- Konsul IWF 100.50.5
- Pelat penutup konsul dan lampu
3. Pekerjaan Railing
4. Kios tidak permanen
- Rangka Kayu 4/6
- Rangka Kayu 3/5
- Papan Kayu 2/20
- Daun pintu lapis tripleks
- Roda sorong diameter 7.5 cm
- Gerendel pengunci
halaman 3 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

5. Dinding Kisi-Kisi Pintu Masuk


- Pasangan bata
- Pasangan bata trasram
- Plesteran and acian
- Ringbalk 15/20
6. Kisi-kisi Sudut Luar
7. Pekerjaan Ramp Pintu Masuk
- Rollag bata
- Pasir pasangan
- Finishing lantai batu belah
8. Pekerjaan Kanopi Pintu Masuk
- Pipa galvanis diameter 2.5”
- Angkur diameter 16 mm
- Trekstang diameter 16 mm
- Atap twinlite
9. Pekerjaan Kanopi Dinding Sudut
- Besi hollow 5/7 dan 3/5
- Angkur diameter 16 mm
- Trekstang diameter 16 mm
- Atap twinlite

9. Pekerjaan Tangga, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Tangga Depan/Belakang
- Pasir pasangan
- Beton
- Besi Tulangan
- Bekisting
- Railing
- Papan injak, tebal 3 cm
2. Tangga Tengah
- Pasir pasangan
- Beton
- Besi Tulangan
- Bekisting
- Railing
- Papan injak, tebal 3 cm
3. Tangga Putar
- Kontruksi tangga besi
- Baja profil IWF 100.100.5
- Papan injak, tebal 3 cm
- Lantai kayu entrance

10.Pekerjaan Finishing Platfond, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Plafond Dak Beton Ekspose
2. Pekerjaan Kisi-kisi Besi
- Besi Strip 6 mm
- Besi Solid 1 : 16 mm
3. Atap Twinlite
- Pasangan bata 1 : 2
- Plesteran
- Besi Hollow 5/7
- Atap twinlite

halaman 4 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

11.Pekerjaan Cat dan Pelitur, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Cat Tembok
- Plafond dak beton
- Cat Dinding
2. Pekerjaan Cat Besi
3. Pekerjaan Cat Kayu
4. Pekerjaan Pelitur
- Pelitur dinding dan lantai papan
- Pelitur counter kios

12.Pekerjaan Sanitasi, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan kloset jongkok
2. Pekerjaan kran air KM/WC
3. Kran air area basuh dan aksesories
4. Urinoir
5. Westafel

13.Pekerjaan Lain-lain, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Septitank, kapasitas 10 m3
2. Pekerjaan Water Tank kapasitas 200 liter
3. Engsel Pintu KM/WC @ 2 buah
4. Kunci Taman pintu KM/WC @ 1 buah
5. Lampu pilar
6. Lampu area basuh
7. Lampu KM/WC

14.Pekerjaan Infrastruktur, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan saluran air kotor B = 40 m
2. Pekerjaan Bak kontrol 50 x 50
3. Pipa PVC 3”
4. Pekerjaan paving
5. Pekerjaan tong sampah, kapasitas 60 liter
6. Kontainer samapah kapasitas 6 m3
7. Pelat landas TPS

15.Pekerjaan Mekanikal, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Perkerjaan Air Bersih
- Perpipaan diluar bangunan
- Perpipaan Gedung
- Ruang Pompa
- Pompa Summersible
2. Pekerjaan Air Kotor
- Air kotor
- Air buangan limbah
3. Pekerjaan Pemadam Kebakaran
- Perpipaan diluar bangunan
- Perpipaaan di pasar type
- Ruang Pompa
- Pekerjaan Pemadam Api

halaman 5 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

16.Pekerjaan Elektrikal, terdiri atas pekerjaan-pekerjaan :


1. Pekerjaan Instalasi Kabel NYM 4 x 6 mm
2. Pekerjaan Instalasi Kabel NYM 3 x 2 mm
3. Pekerjaan Instalasi Kabel NYM 4 x 35 mm
4. Pekerjaan Instalasi Stop Kontak
5. Pekerjaan Instalasi Skalar
6. Pekerjaan Instalasi PLE
7. Pekerjaan Instalasi Lampu SL 18 Watt
8. Pekerjaan Instalasi Lampu Baret 18 Watt
9. Pekerjaan Instalasi KWH meter 1 phase
10. Pekerjaan Panel MDP
11. Pekerjaan Panel SDP
12. Trafo 100 kVA 3 phase
13. Pekerjaan Pipa Conduit
14. Pekerjaan BC 50 mm

halaman 6 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Jalur Transportasi Darat


Sibolga – Gunung Sitoli

Jalur Transportasi Laut


Sibolga – Gunung Sitoli PELABUHAN SIBOLGA

LOKASI PROYEK
LOKASI PROYEK

Gambar 1. Lokasi Proyek, Gunung Sitoli Nias dan Jalur Transportasi Darat dan
Laut Material Dari Medan – Sibolga – Gunung Sitoli

halaman 7 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

III. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga trampil dari
PT. Waskita Karya yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar,
sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh semua pihak.

1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek,
dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta
pembantu-pembantunya. Kepala Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan PT. Waskita
Karya.

Kepala Proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik,
maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

 Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh
Bagian Teknik & Administrasi Kontrak beserta stafnya.
 Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia
dan Keuangan beserta stafnya.
 Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-sama yang baik
dengan pihak pengawas, maka pelaksanaan proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik
dan sesuai yang disyaratkan.

2. Koordinasi
Untuk koordinasi dalam pelaksanaan proyek, maka rapat-rapat akan delaksanakan secara
rutin antara pihak kontraktor dan Pemberi Kerja sebagaimana diamanatkan dalam kontrak.
Demikian juga rapat internal antar bagian dalam organisasi kontraktor akan dilaksanakan
minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu dan berfungsi membahas dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta
program pelaksanaan di lapangan.

3. Prosedur Penyiapan Gambar Kerja


Setelah penanda tanganan kontrak, semua jenis Gambar Pelaksanaan yang disediakan oleh
kontraktor akan dibuat dalam bentuk format yang disetujui oleh Direksi dan akan diajukan
jauh sebelumnya, sehingga Direksi dapat memerikasa dan /atau menyetujui tanpa
mengakibatkan penundaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Gambar kerja akan dibuat dengan skala dan dimensi yang spesifik dan tipikal untuk
menggambarkan berbagai segi pekerjaan dan menjadi pedoman bagi pelaksana
untuk dilaksanakan di lapangan. Sebelum melaksanakan pekerjaan, gambar-gambar
kerja tersebut akan diajukan beserta urutan dan metode pelaksanaan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Gambar Kerja akan dipersiapkan
berdasarkan Gambar Kontrak dan Spesifikasi yang dipersyaratkan, dan akan memuat
hal-hal sebagai berikut :

- Detil-detil dari setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan


- Data topografi dan elevasi permukaan bagian pekerjaan yang diperoleh dari
data perecnanaan dan hasil survey lapangan.
- Perhitungan-perhitungan yang diperlukan
- Jenis material yang digunakan untuk tiap bagian konstruksi

halaman 8 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

 Selama periode pelaksanaan, kontraktor akan menyiapkan Gambar Purna Bangunan


untuk semua jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. Gambar-gambar tersebut akan
menunjukkan perubahan-perubahan yang disetujui sebagaimana dalam Gambar
Pelaksanaan, dengan maksud agar kondisi purna bangunan tersebut merupakan
proses yang benar dari kondisi setiap pekerjaan.

4. Sub Kontraktor
Dalam pelaksanaan proyek ini, Kontraktor Utama akan dibantu oleh Sub Kontraktor yang
akan ditentukan kemudian khususnya pada pekerjaan spesialis seperti pembuatan penstok
dan pekerjaan metal work (pintu-pintu air) dan steel headtank.

5. Program Pelaksanaan , Jadwal dan Kontrol Kemajuan


Jadwal Pekerjaan akan dijabarkan lebih detail (bulanan dan mingguan) dan akan dimonitor
secara cermat menggunakan laporan harian dan mingguan.
Pengontrolan secara keseluruhan akan dituangkan dalam bentuk Bar Chart dan CPM net
work.
Aktivitas yang ditunjukkan pada CPM net work dan Bar Chart terdiri dari waktu untuk
persiapan dan persetujuan gambar-gambar dan contoh-contoh, pengadaan bahan, dan
peralatan. Sedangka lintasan kritis akan ditunjukkan dalam CPM net work
Kemajuan pekerjaan selanjutnya akan diplot dalam kurva-S yang menunjukkan
perbandingan antara kemajuan pekerjaan dengan jadwal yang direncanakan.

Prosedur Kontrol Kemajuan Pekerjaan dapat dijelaskan dalam tahap-tahap berikut ini :

Perencanaan dan Metode yang akan dilaksanakan

1. TAHAP PERENCANAAN Persiapan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Perkiraan sumber daya alat, bahan dan tenaga

Kontrol Pelaksanaan Pekerjaan

2. TAHAP PELAKSANAAN

Pengadaan peralatan, bahan dan tenaga

Periksa target dan kemajuan

3. TAHAP EVALUASI

Laporan ke manajemen, harian, mingguaGambar


Spesifikasi
Mock Up
Perbaikan terhadap kondisi yang ada
n dan bulanan
4. TINDAK LANJUT

Tinjau kembali rencana pelaksanaan dan tetapkan rencana


baru

halaman 9 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

6. Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Waskita Karya akan menyediakan tenaga
keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal;
 Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
 Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian

7. Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan
dibentuk unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai maka harus dibuat buku Program K3 di Proyek
yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan K3 yang sekurang-kurangnya berisi :

 Safety Plan
 Uraian Proyek secara garis besar
 Organisasi K3 di Proyek
 Sub Kontraktor yang dipakai
 Daftar Material yang memerlukan penanganan khusus
 Daftar Peralatan yang memerlukan penanganan khusus
 Daftar Tenaga Kerja yang memerlukan keahlian tertentu
 Schedule Waktu, Schedule Bahan, Schedule Alat, Schedule Tenaga Kerja.
 Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan
 Rencana Inspeksi dan Tes
 Site Plan K3
 Program Kebersihan dan 5R

 Prosedur Investigasi dan Analisa Kecelakaan Kerja


 Flowchart : Investigasi Kecelakaan Kerja
 Analisis Kecelakaan Kerja
 Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja

 Prosedur Inspeksi K3
 Inspeksi harian
 Inspeksi mingguan
 Inspeksi bulanan

 Prosedur Pelaporan Kecelakaan


 Kecelakaan Ringan
 Kecelakaan Berat
 Kecelakaan Mati
 Daftar Telepon / Personil yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan.

 Prosedur Pelatihan / Penyuluhan


 Penyuluhan Awal
 Pelatihan Pekerja Baru
 Pelatihan secara Periodik

 Rencana Tindak Darurat, minimal terdiri :


 Menyusun prosedur tindak darurat
 Mengatur sitem komunikasi dalam keadaan darurat.
 Menetapkan tanggung jawab penetapan keadaan darurat.
 Penindakan keadaan darurat
 Peta situasi dalam keadaan darurat
 Program evakuasi dalam keadaan darurat
halaman 10 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

 Rapat K3
 Rapat K3 harian
 Rapat K3 mingguan
 Rapat K3 bulanan

Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama
dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait.

Beberapa contoh tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut;


 Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek dan menyediakan tabung
pemadam kebakaran.
 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi
pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

Gambar 2. Rambu-rambu Standar K3 Proyek, PT WASKITA KARYA

halaman 11 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

IV. QUALITY CONTROL

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan,
perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
antara lain mengontrol,

 Seluruh material yang digunakan


 Pemilihan tenaga kerja
 Perawatan alat
 Test material di laboratorium dan lapangan

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun
untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu
ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan
melakukan proses Quality Control (proses ISO : 2001) dan prosedurnya yang telah berlaku
diproyek yang dilaksanakan oleh Persero PT. Waskita Karya.

Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana
yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa
proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua
sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan
spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik
dengan adanya:

- Sasaran mutu yang jelas


- Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
- Organisasi proyek yang handal
- Sistem dan prosedur mutu yang baku
- Penerapan manajemen mutu yang konsisten

V. METODE PENCAPAIAN PROYEK

Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, Persero PT. Waskita
Karya telah mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem manajemen tersebut di atas dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software)
sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang berupa peralatan-
peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

1. Tenaga Kerja
Personel yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan sebagai
personel inti dalam organisasi proyek.
Tenaga kerja terampil akan dipilih dan didatangkan dari luar dan dari daerah setempat.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas :

 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk site engineer.


 Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator.
 Pekerja (mandor, tukang, pembantu tukang, operator).

halaman 12 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

2. Methode Pengendalian Proyek

Methode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema berikut ini:

PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL


Rencana Mutu terdiri dari: - Standard Peraturan
Metodee Konstruksi Manual/prosedur Keppres, Kepmen, Perda,
Instruksi Kerja Administrasi dll
Jadwal Waktu Pelaksanaan Prosedur
Prosedur Kerja dll Organisasi
Personal
Keuangan

SUPERVISI

INPUT
Bahan OUTPUT
Alat CONSTRUCTION Produk akhir BMW (Biaya,
Tenaga Kerja PROCESS Mutu, Waktu)

EVALUASI
INSPECTOR &TEST

KRITERIA
KEBERTERIMAAN PELAPORAN
Gambar MONITORING
Spesifikasi
Mock Up

3. Pengadaan dan Pemilihan Alat

Pengadaan dan pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat
biaya, tepat mutu dan tepat waktu.

Untuk pengerjaan Proyek Pembangunan Pasar Ya’ahowu ini pada umumnya diperlukan
peralatan sebagai berikut:

halaman 13 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

 Peralatan pendukung, meliputi :


1. Theodolite
2. Waterpass
3. Generator Set
4. Pompa air
5. Penerangan Kerja
6. Kereta Sorong (angkong)

 Peralatan utama, meliputi :


1. Stamper
2. Excavator
3. Dump Truck
4. Bar Bender
5. Bar Cutter
6. Concrete Mixer
7. Concrete Vibrator
8. Concrete Truck Mixer/Carmix
9. Erection Steel Structure
10. Welding Machine

 Kendaraan Operasional Staf Proyek


1. Pick Up
2. Sepeda Motor
3. Handy Talky
4. Perlengkapan Kerja ( Sepatu , Helm dll )
5. Perlengkapan Kantor

Pada umumnya jenis peralatan-peralatan tersebut diatas terutama untuk peralatan utama,
akan di datangkan dari daerah sekitar proyek, yaitu Aceh, Padang, Medan dan sekitarnya.
Untuk peralatan pekerjaan persiapan dan operasional akan didatangkan dari Waskita
Cabang Medan.

Sementara untuk pengerjaan Proyek Pembangunan Pasar Ya’ahowu ini material utama yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:

halaman 14 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Tabel Daftar Sumber Material

halaman 15 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Tabel Daftar Sumber Material

halaman 16 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Tabel Daftar Sumber Material


halaman 17 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Untuk peralatan utama/material akan dilakukan mobilisasi dari daerah Medan dan
sekitarnya. Adapun metode pengangkutan peralatan utama/material adalah sebagai
berikut : dari Medan menuju Pelabuhan Sibolga peralatan utama/material diangkut dengan
menggunakan moda transportasi darat, yaitu truk kapasitas 15 – 20 Ton. Jalur yang dilewati
adalah : Medan – Lubuk Pakan – Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Prapat – Labuhan Julu
– Porsea – Balige – Siborongborong – Taruntung – Sibolga, dengan jarak tempuh ± 340 km
dan waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan darat sekitar 8 – 10 jam. Setelah sampai di
Pelabuhan Sibolga transportasi peralatan utama/material dilanjutkan dengan menggunakan
moda transportasi laut (kapal KNP) dengan jarak tempuh ± 92 mil laut dan waktu yang
dibutuhkan perjalanan laut sekitar 10 – 12 jam. Dari Pelabuhan Gunung Sitoli Nias menuju
lokasi proyek menuju jarak 2,5 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

halaman 18 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Untuk lebih jelasnya metode pengangkutan/transportasi peralatan utama dan material,


digambarkan dalam bagan alir seperti dibawah ini :

MODA TRANSPORTASI DARAT :


TRUK 15 – 20 Ton PELABUHAN
MEDAN Jarak ± 340 km, waktu tempuh : 8 – 10 jam
SIBOLGA

MODA TRANSPORTASI LAUT :


KAPAL KNP
Jarak ± 92 mil, waktu tempuh : 10 – 12 jam

MODA TRANSPORTASI DARAT :


LOKASI PROYEK TRUK 15 – 20 Ton PELABUHAN
GUNUNG SITOLI Jarak ± 2,5 km, waktu tempuh : 1 jam G. SITOLI
NISA

Gambar 2. Bagan Alir Metode Transportasi Peralatan Utama/Material Proyek


Pasar Ya’ahowu (Medan – Sibolga – Gunung Sitoli)

B. METODA KONSTRUKSI

halaman 19 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Dalam melaksanakan Proyek Pembangunan Pasar Ya’ahowu Kabupaten Nias – Suamtera


Utara ini dibuat metoda konstruksi pelaksanaan proyek secara garis besarnya saja ( atau
pekerjaan yang bersifat major item saja ), yang akan dilaksanakan sebagai mana tertuang
dalam lingkup pekerjaaan :

I. PEKERJAAN UMUM (GENERAL ITEMS)

1. Site Planning

Pengaturan lapangan proyek diperlukan untuk mengakomodasikan:

a. Kantor Direksi Lapangan dan Kontraktor


b. Pos Jaga
c. Stock Yard
d. Work Shop
e. Gudang Material
f. Rumah Genset
g. MCK/Toilet Lapangan untuk pekerja

2. Pengukuran / Setting Out

Sebelum pelaksanaan, dilaksanakan pekerjaan setting out, dimana diperlukan Joint


Survey bersama-sama antara Kontraktor, Engineer / Konsultan dan sebagai pemilik
proyek. Hasil survey akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan
kuantitas aktual volume pekerjaan. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan instansi-
instansi yang terkait untuk pekerjaan pembebasan lokasi.

3. Pembuatan Pagar Pengaman

Pagar pengaman dibuat dengan cara yang mudah untuk dipindahkan dan dapat
melindungi areal pekerjaan dari arus kendaraan dan manusia, dimana pada tahap awal
dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada daerah yang akan dilaksanakan,
untuk selanjutnya dipindahkan untuk melindungi areal bagi pekerjaan struktur.

4. Mobilisasi

Mobilisasi akan dilaksanakan setelah kontrak ditanda tangani, meliputi mobilisasi alat
personel, material dan tenaga kerja.

Mobilisasi yang harus diprioritaskan terlebih dahulu adalah pekerjaan pematangan


ladang (clearing and grading) seperti :
 Bulldozer
 Excavator
 Dump truck

5. Direksi Keet

Kantor Kontraktor, Ware House, Work Shop, Barak Pekerja lengkap dengan furniture
dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang akan dipersiapkan
bersamaan dengan pekerjaan setting out. Dalam pembuatan kantor tersebut, fasilitas
disekitarnya akan selalu dijaga dan dirawat.

halaman 20 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

6. Pengecekan Perhitungan Struktur

Sebelum pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengecekan terhadap perhitungan struktur


berikut bangunan pelengkapnya. Perhitungan akan dilakukan bersama dengan
konsultan dan Direksi

7. Persiapan Quality :

Pembuatan Job Mix yang diperlukan dan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan di proyek ini, seperti job mix beton dan lain – lain, tetapi Kontraktor tidak
akan mengadakan peralatan laboratorium sendiri. Uji material akan dilakukan di
laboratorium perseorangan atau umum yang berkualitas dan disetujui oleh Direksi

8. Listrik

Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dari penggunaan


listrik dengan genset yang ditempatkan pada lokasi yang bebas dari penyebab
gangguan kebisingan.

9. Air

Pengadaan air kerja akan diadakan dari pompa sumur dalam dan didistribusikan
melalui Water Tank Truck.

10. Telekomunikasi

Untuk komunikasi dengan pihak Direksi dan Konsultan , kontraktor akan menyusun
sejumlah central telepon di kantor Kontraktor yang dihubungkan dengan PT.Telkom.

Sedangkan untuk para pelaksana di lapangan akan digunakan handy talky (HT) dan
Rig Icom yang akan dipasang di kantor kontraktor.

11. Jalan Kerja Sementara

Untuk jalan kerja sementra Kontraktor akan menggunakan jalan yang telah ada dan
jalan inspeksi, serta memeliharanya untuk lalu-lintas menuju lokasi pelaksanaan
pekerjaan. Fasilitas drainase akan disiapkan bila diperlukan untuk menjaga kondisi
jalan tetap baik.

11. Dokumentasi

Sepanjang periode kontrak, Kontraktor akan menyediakan dokumentasi berupa foto


berwarna dan video yang menunjukkan kemajuan dari pekerjaan yang dilaksanakan.
Untuk setiap laporan progres bulanan, Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi
berupa 2 (dua) cetakan foto berwarna, ukuran kartupos (9 cm x 12 cm). Pada akhir
penyelesaian pekerjaan, Kontraktor akan menyerahkan semua negatif foto kepada
Direksi. Sebanyak 2 (dua) copy rekaman video berwarna juga akan diserahkan kepada
Direksi.

12. Survey dan As Built Drawing

halaman 21 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Joint Survey akan dilakukan bersama dengan Konsultan dan Direksi untuk menetapkan
suatu sistim titik tetap (Bench Mark) dan titik-titik kontrol yang akan ditandai dengan
jelas dan dicatat dengan teliti. Instrumen pengukuran yang akan digunakan dalam
kegiatan survey ini adalah :

 1 unit water pass


 1 unit theodolith
 2 unit bak ukur
 8 unit jalon

Gambar Purna Bangun (As Built Drawing) setelah mendapat persetujuan dari Direksi,
selanjutnya akan dimintakan tanda tangan bersama Direksi dan Kontraktor.

II. PEKERJAAN TANAH

Item pekerjaan tanah terdiri dari :


- pekerjaan clearing & grubbing, stripping
- pekerjaan galian tanah biasa
- pekerjaan pembuangan (hauling)
- pekerjaan timbunan tanah (pekerjaan Back filling)

2.1. Pekerjaan Clearing, grubbing, dan stripping


 Pekerjaan clearing dan stripping berupa pekerjaan pembersihan lahan/area
dari lapisan atas permukaaan tanah, lapisan humus, akar-akar pohon,dan
semak belukar.
 Lapisan humus, semak belukar, dan akar-akar pohon yang terdapat pasda
lapis atas tanah perlu dibuang, agar zat organik pada tanah hilang sehingga
selama masa konstruksi tanah tersebut tetap bersih dan tidak ditumbuhi lagi
tumbuhan
 Untuk pekerjaaan grubbing berfungsi untuk meratakan evelasi tanah
sekaligus memadatkannya, sehingga lahan tanah siap bangun.Tebal lapisan
atas (humus) yang dibuang bervariasi antara 20 – 30 cm.
 Apabila luas area tanah yang akan dilaksanakan pekerjaan clearing, grubbing,
dan stripping cukup luas, maka pekerjaan ini dilaksanakan dengan kombinasi
alat berat : bulldozer, excavator, dan dump truck. Tetapi apabila kondisi
eksisting lahan sudah relatif bersih dari semak belukar, akar-akar pohan dan
lapisan humus, maka pelaksanaan pekerjaan clearing, grubbing, dan stripping
cukup dilaksanakan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia.

2.2. Pekerjaan Galian Tanah (tanah biasa, berbatu, dan keras) :


 Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara
dari papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
 Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan galian dilakukan
setelah pekerjaan pembongkaran dan pembersihan tempat kerja selesai
dilakukan pada suatu area tertentu.
 Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
 Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya sumber air
dan agar lokasi pekerjaan tetap kering, maka di area yang rawan genangan
air dibuatkan saluran pembuang.
 Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level rencana sesuai gambar
kerja yang telah disetujui.

halaman 22 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

 Apabila tersedia raung kerja yang cukup luas dan pekerjaan galian yang
cukup besar volumenya, maka pelaksanaannya dikerjakan dengan kombinasi
alat berat : excavator dan dump truck untuk mencapai produktifitas yang
tinggi. Tetapi apabila volume galian relatif kecil dan terpencar di beberapa
titik yang terpisah, maka pekerjaan galian dilaksanakan secara manual
dengan menggunakan tenaga manual dan peralatn seperti : cangkul, sekop,
gerobak dorong.
 Selanjutnya hasil galian akan dipakai kembali untuk memenuhi galian pondasi
yang masih belum terisi tanah.

2.3. Pekerjaan timbunan tanah dipadatkan (backfilling) :


 Setelah pekerjaan struktur selesai maka timbunan kembali (backfilling) dari
hasil galian sesuai dengan batas timbunan yang ditentukan dalam gambar
kerja.
 Pemadatan akan dilaksanakan dengan vibro roller mini 1 ton atau stamper
tergantung pada luasan area yang akan dibackfilling.
 Pelaksanaan dilakukan secara bertahap lapis demi lapis setebal ± 25 – 30
cm.
 Bahan tanah timbunan akan didatangkan dari borrow area dari lokasi
terdekat proyek.
 Uji laboratorium terhadap bahan tanah timbunan akan dilakukan di
laboratorium umum yang disetujui Direksi sebagai acuan proses pemadatan
di lapangan, yaitu penentuan kondisi pemadatan optimum dan jumlah
lintasan untuk setiap alat pemadat yang digunakan sampai tercapai
kepadatan kering (dry density) yang ditentukan dalam spesifikasi (95%).
 Pada tahapan penghamparan bahan tanah timbunan di atasnya, maka
permukaan lapisan dibawahnya harus dikasarkan terlebih dahulu untuk
pengikatan lapisan dibawahnya.
 Untuk melaksanakan pekerjaan timbunan akan digunakan alat-alat sebagai
berikut :
- Dump truk untuk alat angkut dari borrow area ke lokasi timbunan
- Bulldozer untuk meratakan hasil hamparan dari dump truk
- Hand Compactor/Stamper untuk memadatkan tanah
 Apabila tanah untuk timbunan terdapat disekitar proyek, volumenya relatif
kecil, dan lokasi penimbunan terpencar dibanyak titik, maka pelaksanaan
pekerjaan timbunan tanah dihamparkan secara manual dengan tenaga
manusia dan diangkut dengan gerobak dorong. Pemadatan tanah tetap
dilaksanakan dengan menggunakan hand compactor/stamper.

III. PEKERJAAN BETON

Item pekerjaan struktur terdiri dari :


- pekerjaaan beton B0/lantai kerja (1 PC : 3 PS : 5 Split)
- pekerjaan beton sloof 20/35 mutu K-250
- pekerjaan beton pondasi pelat setempat mutu K-250
- pekerjaan beton kolom 45/45 mutu K-250
- pekerjaan beton kolom 20/20 mutu K-250
- pekerjaan balok beton induk 30/60 mutu K-250
- pekerjaan balok beton induk 20/30 mutu K-250
- pekerjaan pelat lantai beton, tebal 15 cm mutu K-250
- pekerjaan pelat atap beton, tebal 10 cm mutu K-250

halaman 23 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

- pekerjaan beton kolom praktis 15/15 mutu K-250


- pekerjaan beton tangga depan/belakang dan tengah

3.1. Pekerjaan Beton Mutu B0


 Pekerjaan Beton Mutu B0 adalah beton dengan kuat tekan silinder usia 28
hari sebesar 125 kg/cm2, dengan perbandingan campuran 1 PC : 3 Pasir : 5
kerikil. Penyediaan material beton diadakan dengan
menggunakan/menyewakan carmix/concrete mixer yang stand by di lokasi
proyek.
 Sebelum pengadaan beton, kontraktor akan mengajukan contoh material
yang akan digunakan sebagai campuran beton, yaitu agregat kasar, agregat
halus, air, dan semen kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
 Job Mixed Foumula sesuai dengan kelas betonnya akan diajukan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan dan pengetesan.
 Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara
dari patok-patok pengukuran dan papan sebagai pedoman pelaksanaan di
lapangan.
 Pengecoran beton mutu B0 digunakan untuk lantai kerja untuk struktur
pondasi, dengan menggunakan concrete mixe atau carmix. Papan luncur
akan dipersiapkan dengan talang kayu.

3.2. Pekerjaan Beton Mutu K-250


 Pekerjaan Beton Mutu K-250 adalah beton dengan kuat tekan silinder usia 28
hari sebesar 250 kg/cm2, berbentuk kubus ukuran 15x15x15 cm, dengan nilai
slump antara 8 – 12 cm. Penyediaan material beton diadakan dengan
menggunakan/menyewakan concrete mixer/carmix yang stand by di lokasi
proyek.
 Beton mutu K-250 dalam konstruksi ini berfungsi pada sub-struktur antara
lain : struktur balok sloof dan struktur pondasi pelat setempat, sedangkan
pada upper-struktur antara lain pada : struktur kolom, struktur balok (balok
induk, balok anak, dan ring balk) struktur pelat lantai/atap, dan strukur
tangga.
 Setelah melalui tahapan pengujian seperti pada Beton mutu K-250, maka
selanjutnya adalah pekerjaan persiapan untuk pengecoran berupa
pembuatan beksiting. Bekisting dibuat sesuai dengan bentuk yang ditentukan
dalam gambar kerja.
 Jasa pengukuran diperlukan untuk menentukan level dan batas-batas
pengecoran
 Untuk 1 kali sequence pengecoran yang volumenya relatif besar (≥ 50 m 3
dalam sekali pengecoran), maka digunakan carmix dengan volume drum
4.750 liter dan kapasitas produksi 3.5 m 3/1 x adukan atau 14 m3/jam.
Pengecoran beton dengan volume yang relatif besar ini dalam 1 x tempo
pengecoran yang diijinkan, akan dijumpai pada saat pengecoran balok anak,
balok induk, dan pelat lantai 2.
 Pada saat pengecoran balok dan pelat lantai 2, sequense pengecoran akan
dimulai dari sisi tepi dari luasan lantai yang terdekat menuju ke sisi tengah
dari luasan lantai yang terjauh

3.3. Pekerjaan Bekisting dan Besi Tulangan


 Untuk bekisting pada pondasi digunakan pasangan batako, sebagai pembatas
tepi dengan tanah. Untuk bekisting struktur balok, kolom, dan pelat lantai

halaman 24 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

digunakan plywood/tego tebal 9 atau 12 mm yang dibentuk sedemikian rupa


dengan perancah kayu-kayu kelas III/kayu meranti.
 Bekisting dibuat sedemikian rupa dengan scafolding/perancah-
perancah/sekur-sekur yang kokoh dan cukup, sehingga pada saat
pengecoran bekisting tidak mengalami kerusakan/jebol.
 Besi tulangan dapat dipasang setelah pemasangan bekisting atau secara
simultan bersamaan dengan pemasangan bekisting.
 Jenis baja yang digunakan adalah baja mild steel dengan tegangan leleh (fy)
minimun 2400 kg/cm2 untuk diameter tulangan < 12 mm dan 4000 kg/cm 2
untuk diameter baja tulangan >12 mm.
 Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan “tahu beton”
sehingga besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting dan memudahkan
pada waktu pembongkaran bekisting.
 Untuk pekerjaan penulangan, pemotongan besi dan pembengkokannya
digunakan alat bar cutter dan dan bar bending.

FLOW CHART PEKERJAAN BEKISTING BALOK

SHOP DRAWING
BALOK / LANTAI

SCAFFOLDING BALOK

BEKISTING BALOK / LANTAI

PEMBESIAN BALOK

PERSIAPAN SPARING CEK SURVEYOR

PERSIAPAN COR
CEK / PENGAWAS

COR

CURING

halaman 25 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Detail. A

Bekisting Balok & Lantai

Detail. A

Gambar 3. Sketsa dan metode Pemasangan Bekisting Balok dan Pelat Atap

halaman 26 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOW CHART PEKERJAAN BEKISTING KOLOM

SHOP DRAWING
KOLOM / DINDING

PEMBESIAN
KOLOM / DINDING

BEKISTING
KOLOM / DINDING

CEK
SURVEYOR

PERSETUJUAN
PENGAWAS

COR

BONGKAR
KOLOM / DINDING

CURING

POT.1

BEKISTING KOLOM halaman 27 dari 60


PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 4. Sketsa dan metode Pemasangan Bekisting Kolom

IV. PEKERJAAN BAJA

4.1. Fabrikasi

4.1.1. Umum
 PT Waskita Karya akan memberitahukan kepada Pengawas
Lapangan 1 (satu) minggu sebelum memulai pekerjaan
fabrikasi.
 Bahan baja harus dari ukuran, bentuk dan konstruksi seperti
ditunjukkan atau ditentukan.
 Sebelum fabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan akan
dilakukan dan diperiksa sesuai prosedur pengendalian kualitas.
 Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan
dan kelalaian dalam pembuatan detail, tata letak dan fabrikasi
atas biaya Kontraktor.

4.1.2. Lokasi Fabrikasi


Baja struktur akan dilaksanakan / difabrikasi dan dirakit di bengkel
Kontraktor atau di lokasi yang disetujui Pengawas Lapangan.

4.1.3. Pengelasan
 Pengelasan akan dilaksanakan oleh yang ahli las yang
ditetapkan AWS.
 Keahlian khusus diperlukan untuk pengelasan satu sisi dari las
tabung penetrasi sambungan penuh tanpa alas bagian
belakang.
 Setiap ahli las dan operator pengelasan harus dilengkapi
dengan kapur warna atau nomor untuk menandai hasil
kerjanya pada setiap jarak tidak lebih dari 100cm.
 Semua bagian yang tidak diberi tanda dengan jelas akan
ditolak oleh Pengawas Lapangan.
 Sebelum memulai pekerjaan pengelasan, Kontraktor harus
membuat prosedur pengelasan berbagai bagian struktur
dengan jelas seperti detail sambungan dalam Gambar Kerja,
sesuai dengan standar AWS D1.1. edisi terakhir.
 Spesifikasi prosedur pengelasan harus diserahkan Kontraktor
kepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan disetujui
sebelum memulai pekerjaan pengelasan setiap sambungan
yang akan digunakan.
 Prosedur pengelasan termasuk pemanasan pendahuluan dan
metoda pengawasan lainnya yang direncanakan.
 Hanya prosedur yang disetujui yang boleh digunakan.

4.1.4. Sambungan Baut


a. Diameter Lubang
Semua lubang untuk sambungan baut memiliki diameter 1,5875 mm
lebih besar dari diameter baut yang akan digunakan, kecuali bila
ditentukan lain.

halaman 28 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

b. Baut
Lubang baut harus rata sehingga baut dapat dipasang tanpa
merusak ulir. Kepala baut dan mur harus berada tepat terhadap
baja.

Baut tak berulir yang akan meneruskan gaya harus diberi ulir
sampai panjang sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu ulir
masih berada dalam batang struktur.

Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga ujung baut muncul


tidak lebih dari 6,35mm di luar mur. Kepala baut dan mur harus
diputar kuat terhadap permukaan bidang dengan alat pengencang
tidak kurang dari 38,1mm.

Kepala baut harus dipukul dengan palu ketika mur dikencangkan.


Setelah pengencangan, mur harus disikat dan dicat.

c. Pembuatan Lubang
Semua lubang harus dibor pada sudut tegak lurus dengan
permukaan baja dan tidak boleh dilebarkan dengan pembakaran.
Pelebaran lubang dilakukan dengan kikir dengan persetujuan
Pengawas Lapangan.
Lubang harus dibersihkan tanpa mengkasarkan pinggiran. Sisa-sisa
pengeboran harus disingkirkan dengan alat pembuat kemiringan
sebesar 1,5875mm. Semua lubang harus dibor dan dikikir
seperlunya sebelum pemberian lapisan pelindung.

d. Perkuatan Lubang
Bila lubang disediakan untuk sambungan dengan peralatan atau
untuk kabel dan pemipaan, dan akan mempengaruhi batang
struktur, batang dimaksud harus diberi perkuatan yang memadai
sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

4.1.5. Pemotongan, Pelurusan dan Pengguntingan


Pelurusan, pemotongan dengan pembakaran dan pengguntingan
dilakukan dengan berhati-hati menggunakan alat mekanis. Semua
pinggiran harus bersih dari kerak. Setiap pinggiran lereng yang rusak
harus diperbaiki sesuai toleransi minimal.

4.1.6. Toleransi Fabrikasi


Lokasi setiap batang sangat penting dalam desain struktur. Setiap
batang harus ditempatkan dengan tepat sesuai petunjuk Gambar
Kerja, dalam batas toleransi fabrikasi.

4.1.7. Lapisan Pelindung


Semua bagian baja struktur yang telah selesai difabrikasi harus diberi
lapisan pelindung anti karat berupa cat dasar yang memenuhi
ketentuan.

halaman 29 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

4.2. Pemasangan

4.2.1. Pengangkatan/Pick Up
 Metoda pengangkatan akan disediakan oleh PT Waskita Karya
 Kontraktor akan mendirikan bangunan pada lokasi yang telah
ditentukan dengan terlebih dahulu melihat dan
memperhitungkan lokasi serta kondisi lapangan yang ada, dan
membuat laporan tertulis yang ditujukan kepada Pengawas
Lapangan, yang mencakup segala kondisi yang akan
menghalangi pelaksanaan baja struktur, dengan tetap
memperhatikan toleransi-toleransi.

4.2.2. Pengencangan Baut


 Sebelum pekerjaan pemasangan dimulai, semua pekerjaan
yang berhubungan dengan baut, hubungan-hubungan,
penjajaran, harus sudah selesai. Bahan-bahan dan peralatan-
peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus pula telah
disiapkan pada tempat yang semestinya.
 Baut akan dikencangkan dengan Kunci baut sehingga mampu
memikul gaya-gaya yang diperhitungkan padanya.

4.3. Perlindungan Baja


 Semua baja struktur akan diberi cat dasar .
 Setiap lapisan pada permukaan baja yang tergores, hilang atau rusak
selama pengangkutan/pemasangan dan lainnya, akan diperbaiki dengan
cara sesuai ketentuan.
 Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengan kuas atau
disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.

halaman 30 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOW CHART PEKERJAAN FABRIKASI BAJA

halaman 31 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOW CHART PEKERJAAN ERECTION BAJA

halaman 32 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

V. PEKERJAAN DINDING BATA

5.1. DATA-DATA UMUM.

Pekerjaan dinding bata merupakan pekerjaan kunci utama dari semua pekerjaan
finishing, untuk itu haruslah dikerjakan dengan sistematis dan cermat.

Jika hasil pekerjaan dinding ini tidak bagus maka akan berdampak buruk
terhadap sebagian besar pekerjaan finishing lainnya.

Contoh :
- Jika dinding miring maka plafond, pintu dan jendela tidak bisa terpasang
dengan baik (miring juga).
- Jika posisi dinding tidak sesuai gambar, maka lantai (keramik) tidak bisa
terpasang dengan baik (tidak lurus dan siku).

Perhatian dan pengawasan sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan dinding,


karena pekerjaan ini menggunakan bahan dalam jumlah yang banyak serta
melibatkan tenaga kerja yang banyak juga. Manajemen bahan dan tenaga yang
baik sangat berpengaruh sekali terhadap hasil pekerjaan ini.

Hasil pekerjaan dinding ini sangatlah kasat mata, untuk itu pengawasan terhadap
mutu pekerjaan juga harus diperhatikan, yaitu dengan cara melaksanakan checklist
secara bertahap untuk setiap item pekerjaan dinding sehingga hasil akhir
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi atau menjadi lebih baik.

Dari pengalaman Waskita, beberapa cacat pekerjaan yang sering ditemui pada
pekerjaan dinding bata :

1. Material tidak terkontrol.


Pengadaan dan penempatan material tidak diatur dengan baik sehingga di
stock yard / lokasi pekerjaan banyak terdapat material terbuang (waste).
2. Dinding tidak vertikal (miring).
3. Tebal dinding tidak sama.
4. Sudutan / dinding pertemuan tidak siku.
5. Permukaan dinding tidak rata (gelombang).
6. Dinding / acian retak.

halaman 33 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 4. Kesalahan-Kesalahan Pemasangan Bata

Dari pengalaman tersebut, dicoba untuk mengembangkan cara pelaksanaan yang


lebih baik dan cermat untuk mengurangi / meminimalkan cacat pekerjaan yang
mungkin terjadi.

A. Bahan yang dibutuhkan :


- Batu bata lokal
- Pasir Pasang
- Semen
- Besi Beton
- Air

B. Alat yang dibutuhkan :


- Lift Material (alat angkat)
- Concrete Mixer
- Waterpass
- Benang
- Jidar Aluminium
- Unting-unting
- Meteran
- Sendok Adukan

C. Produktifitas Tenaga Kerja :


- Pas. Bata : 1 tukang = 15 m² / hari
- Plesteran : 1 tukang = 0.125 m² / hari

halaman 34 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

- Acian : 1 tukang = 0.0625 m² / hari


D. Kondisi Lahan Pekerjaan :
- Diatas lantai beton.
- Pekerjaan struktur (kolom, balok, lantai) sudah selesai.

5.2. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN

A. Pekerjaan Persiapan.

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan pokok, maka sebelumnya


perlu dilaksanakan persiapan - persiapan yang memadai, meliputi :
1. Persiapan lahan, bahan dan peralatan yang digunakan.
2. Persiapkan jalan kerja untuk transporatasi material.
3. Pengaturan penempatan bahan dan peralatan bantu.
4. Gambar kerja yang sudah disetujui Konsultan.
5. Urutan pelaksanaan (sequen) pekerjaan.

B. Pengadaan dan Mobilisasi Bahan dan Alat Bantu.

Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan merupakan pekerjaan yang perlu


penanganan khusus sehingga memerlukan perhatian dalam pengaturan lahan
dan bahan yang dipergunakan sehingga dapat menunjang kelancaran pekerjaan.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Setiap material yang datang, dilakukan inspeksi dan tes.


2. Material yang diterima ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan di
stock yard (diberi identifikasi tanda (+) ), sedangkan material yang ditolak
langsung dikeluarkan dari lapangan, atau ditempatkan tersendiri dengan
diberi identifkasi tanda (-).
3. Pengangkutan material dari stock yard ke lokasi pekerjaan menggunakan Lift
Material, material bata / pasir dimasukkan gerobak dorong.

C. Pekerjaan Bata.

Pekerjaan bata bisa dimulai setelah pekerjaan struktur (beton) selesai. Sebelum
memulai pekerjaan, bersihkan lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan dari kotoran,
sisa beton, dan lain-lain.

1. Marking center line pasangan bata di setiap ruangan / lantai beton (marking
awal).
2. Marking posisi pasangan bata setebal bata (dua garis).
3. Buat marking pinjaman sejauh 50 cm dari posisi dinding bata dua sisi.

halaman 35 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 5. Marking Line untuk Pasangan Bata

4. Pasang batang profil kayu/besi untuk acuan pada kedua sisi pasangan bata
yang akan dipasang.
Cek verticality kayu acuan dengan pendulum (unting-unting).
5. Pasang benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2 lapis
bata.

Gambar 6. Pemasangan Benang Untuk Kelurusan Pasangan Bata

6. Pasang tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m² atau dinding dengan jarak
4 m atau sesuai kebutuhan.
7. Rendam bata dalam air.
8. Aduk mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan komposisi :
- Umum = 1 pc : 5 pasir
- Trassram = 1 pc : 2 pasir

halaman 36 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

9. Mortar awal berfungsi sebagai perataan permukaan.

Gambar 7. Pemasangan Bata dengan Referensi Benang Acuan

10. Pasang bata lapis pertama. Cek posisi pasangan terhadap marking, jika sesuai
dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai benang acuan sampai ketinggian
1 m.
Tebal spesi diusahakan 1 ~ 1.5 cm (tergantung gradasi pasir).

11. Pasang formwork kolom praktis dan cor dengan campuran beton (baru) 1 pc
: 2 psr : 3 agregat.

halaman 37 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 8. Pemasangan Bekisting Kolom Praktis pada Pasangan Bata

12. Lanjutkan pemasangan setiap 1 m tinggi.


13. Pasang tulangan, formwork dan cor beam diatas bata, beam praktis harus
dipasang pada opening yang lebih besar dari 600 m.
14. Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom struktur, apabila ketinggian
bata sudah mencapai ± 1600 mm dipasang angkur dari kolom ke pasangan
bata (2 buah dengan jarak vertikal 500 mm).
15. Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur diatasnya dipasang
styroform guna menghindari retak akibat lendutan struktur.
16. Bersihkan sisa-sisa adukan yang menempel pada permukaan bata.
17. Lakukan curing pasangan bata dengan disiram air setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.

VI. PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN.

Setelah pekerjaan pasangan bata selesai dilaksanakan dan telah dicek


keberterimaannya, maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran dan
acian.
Plesteran dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal ± 3 minggu.

1. Siram permukaan bata sampai dengan jenuh permukaan.


2. Buat kepalaan, check sudutan (kesikuan), verticality & horizontality serta
posisinya.

halaman 38 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 9. Pekerjaan Kepala plesteran

3. Buat kamprotan tipis (0,5 ~ 1cm) untuk menghindari penyusutan yang


berlebihan.
4. Plesteran dilaksanakan setelah kepalaan berumur ± 1 hari.
5. Setelah plesteran setengah kering, diratakan dengan jidar aluminium
(pemakaian roskam sebaiknya dihindari).

Gambar 10. Perataan Plesteran Dengan Menggunakan Aluminiun Siku

halaman 39 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

6. Lakukan pengecekan kembali setelah selesai plesteran.

Gambar 10. Pengecekan Ulang Kerataan plesteran Dinding

7. Sambil menunggu setting plesteran ± 7 hari, plesteran disiram 2x sehari.


8. Lakukan pengacian dengan komposisi 2 pc : 3 kapur dengan steel trowel dan
ratakan dengan jidar aluminium.
Pemakaian kapur (calsid) untuk menghindari retak rambut pada permukaan
dinding.
9. Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan
acian.
10. Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
11. Curing permukaan acian minimal sehari sekali selama ± 3 hari.

VII. PEKERJAAN KERAMIK

7.1. DATA-DATA UMUM.

Pekerjaan lantai merupakan pekerjaan finishing yang hasilnya sangat nyata


terlihat, baik secara visual maupun teknis. Untuk itu harus dilaksanakan secara
sistematis, cermat dengan pengawasan serta manajamen (bahan dan tenaga
kerja) yang baik.

Kualitas material sangat dominan pengaruhnya terhadap hasil pekerjaan secara


visual, disamping itu cara pelaksanaan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan
secara teknis.

Checklist bertahap untuk setiap item pekerjaan harus dilaksanakan untuk


mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai spesifikasi atau lebih baik.

Dari pengalaman Waskita, beberapa cacat pekerjaan yang sering ditemui pada
pekerjaan keramik :
1. Keramik tidak sejajar / tidak siku terhadap dinding.

halaman 40 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

2. Garis naad tidak lurus / tidak sama besar.


3. Lantai nyisil / tidak rata.
4. Keramik lantai kopong :
- Keramik tidak menempel sempurna terhadap spesi.
- Spesi tidak menempel sempurna terhadap lantai beton.
5. Keramik cacat (gompal, retak, pecah, nuansa warna tidak seragam).

Gambar 11. Kesalahan-kesalahan Pemasangan Keramik

Terjadinya cacat pekerjaan tersebut disebabkan karena :


1. Pemasangan tidak sesuai marking.
2. Inspeksi dan Tes terhadap material tidak dilakukan.
3. Lokasi yang baru dipasang sudah dilewati sebelum adukan setting.
4. Permukaan adukan tidak homogen.
5. Lantai beton ( lokasi pekerjaan ) tidak bersih.

Dari pengalaman tersebut, dicoba untuk mengembangkan cara pelaksanaan yang


lebih baik dan cermat untuk mengurangi / meminimalkan cacat pekerjaan yang
mungkin terjadi.

A, Bahan yang dibutuhkan :


- Keramik
- Mortar 1 PC : 4 pasir
- Material Grouting
- Air

B. Alat yang dibutuhkan :


- Waterpass
- Benang
halaman 41 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

- Jidar Aluminium
- Cutting Machine
- Meteran
- Sendok Adukan

C. Produktifitas Tenaga Kerja :


- 1 tukang = 0.125 m² / hari

D. Kondisi lahan pekerjaan :


- Diatas lantai beton
- Pekerjaan Plafond dan cat belum dikerjakan (kosong).

7.2. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN

A. Pekerjaan Persiapan.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan pokok, maka sebelumnya
perlu dilaksanakan persiapan - persiapan yang memadai, meliputi :
1. Persiapan lahan, bahan dan peralatan yang digunakan.
2. Persiapkan jalan kerja untuk transporatasi material.
3. Pengaturan penempatan bahan dan peralatan bantu.
4. Gambar kerja yang sudah disetujui Konsultan.
5. Urutan pelaksanaan (sequen) pekerjaan.

B. Pengadaan dan Mobilisasi Bahan dan Alat Bantu.


Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan merupakan pekerjaan yang perlu
penanganan khusus sehingga memerlukan perhatian dalam pengaturan lahan
dan bahan yang dipergunakan sehingga dapat menunjang kelancaran pekerjaan.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Setiap material yang datang, dilakukan inspeksi dan tes.
2. Untuk keramik dilakukan sortir terhadap :
- Ukuran : cek dengan mal.
- Warna : digelar untuk 1 m³ / 1 runagan.
3. Material yang diterima ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan di
gudang/stock yard (diberi identifikasi tanda (+) ), sedangkan material yang
ditolak langsung dikeluarkan dari lapangan, atau ditempatkan tersendiri
dengan diberi identifkasi tanda (-).
4. Pengangkutan material dari gudang/stock yard ke lokasi pekerjaan
menggunakan gerobak dorong atau dengan cara manual (angkut).

C. Pekerjaan Marking.
1. Lakukan pembersihan area/lokasi pekerjaan dan penyiraman air untuk
menghindari terlepasnya adukan dari permukaan beton lantai.
2. Marking starting point oleh surveyor (mengacu pada level dan as ruangan
awal).

halaman 42 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 12. Marking Pinjaman untuk Acuan dan Pemasangan Keramik

3. Tarik benang acuan saling tegak lurus melewati awalan keramik (starting point)
sepanjang ruangan (jarak benang max. 9m untuk menghindari lendutan).

D. Pemasangan Keramik.

1. Sediakan adukan mortar (1 pc : 3 pasir) secukupnya untuk membuat acuan


/kepalaan keramik.
Tuangkan adukan mortar ke permukaan lantai sepanjang benang acuan
kepalaan, ratakan dengan jidar sesuai level.

halaman 43 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 13. Tahapan Pemasangan Keramik Lantai dan Dinding

Taburkan semen diatas mortar yang sudah diratakan (air dipermukaan mortar
diubah menjadi pasta sehingga memperkuat ikatan keramik dengan mortar).

Tempelkan keramik yang telah disortir (ukuran dan warna) dan direndam
selama 12 jam diatas permukaan mortar sesuai benang acuan, tekan keramik
dengan bantuan palu kayu sampai level yang ditentukan.

halaman 44 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Pasang keramik disampingnya sesuai langkah diatas dengan jarak naad yang
sudah ditentukan sepanjang kepalaan (memanjang dan melintang).

2. Setelah acuan/kepalaan keramik selesai, pindahkan benang ke baris selanjutnya


sesuai keramik acuan yang pertama (cek permukaan keramik dan naad).

3. Gelar adukan untuk suatu luas tertentu, ratakan dengan jidar aluminium.
Lakukan pemasangan keramik seperti cara diatas pada baris berikutnya
berdasarkan keramik acuan/kepalaan, maks. 4 baris.

Gambar 14. Arah Pemasangan Keramik

4. Bersihkan naad sebelum mortar kering dan lap permukaan keramik.


5. Lakukan pengecekan (kelurusan naad, kerataan permukaan, lekatan keramik,
cacat dan nuasa warna) ± 1 minggu setelah pemasangan.
6. Grouting naad dilakukan setelah pengecekan dan perbaikan dilakukan.
7. Pasangan tepi (las-lasan) dikerjakan belakangan untuk memudahkan akses
keluar melalui bagian tepi tersebut.
8. Jika luas ruangan lebih dari 9m x 9m, dipasang styroform + sealent pada naad
guna memperpendek panjang pemuaian.

halaman 45 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Gambar 15. Pembersihan Keramik dan Pemasangan Nad

VIII. PEKERJAAN PENGECATAN

BAHAN :
- Alkali Resisting Primer
- Emulsion Paint Interior
- Emulsion Paint Exterior
- Wall Sealer / Plamur
- Air bersih

ALAT :
- Roller (untuk water based paint) - Kuas besar / kecil
- Plastik proteksi - Masking tape/isolasi
- Kape / scraft - Amplas kertas (manual)
- Protimeter - Steger / Scaffolding

LANGKAH – LANGKAH :

Persiapan Permukaan :
1. Permukaan plesteran/acian sudah dalam keadaan kering permukaan (kadar air)
2. Pemeriksaan atas kerataan maupun kelaikan permukaan secara visual dan dengan
rabaan tangan harus dilakukan dengan cermat.
Pada bagian yang retak harus diperbaiki lebih dahulu, pada bagian yang tidak rata harus
diratakan terlebih dahulu.
3. Bersihkan permukaan dari segala kotoran, debu, minyak, garam-garam alkali dll, dengan
cara menggosoknya dengan amplas secara merata, kemudian bersihkan dengan
menggunakan lap kain.
4. Proteksi jika ada komponen finishing yang sudah terpasang pada permukaan yang
akan dicat.
halaman 46 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

Lapisan Dasar :
5. Untuk melawan serangan alkali yang berasal dari semen (bila kadar kelembaban
permukaan tinggi / plesteran baru berumur ± 2 minggu), digunakan alkali resisting
primer yang diaplikasikan satu lapis secara merata, dengan pengenceran 10% dan
dibiarkan selama 6 jam.
Pemeriksaan mengenai mutu permukaan dapat dilakukan pada phase ini, sehingga
perbaikan-perbaikannyapun dapat segera dilakukan.

Lapisan Plamur :
6. Lapisan plamur diaplikasikan setelah lapisan dasar atau lapisan lanjutan sesuai dengan
kebutuhan/bila diperlukan atau untuk meratakan bagian permukaan yang tidak rata
(bergelombang, retak-retak) dengan kape.
Setelah kering, ratakan dan haluskan dengan amplas tangan sampai rata dan
bersihkan dengan kain lap.

Lapisan Lanjutan :
7. Sebagai lapisan lanjutan diaplikasikan satu lapis cat Emulsion (cat dasar) merata
dengan roll dan kuas untuk sisipan. Pengenceran yang diijinkan adalah 10% dengan
air(sesuai spesifikasi bahan), biarkan kering lapisan ini sampai dengan 12 jam.

Lapisan Akhir :
8. Tahap akhir dari pengecatan adalah mengaplikasikan satu lapis cat Emulsion merata
menggunakan roll dan kuas untuk sisipan. Pengenceran yang diijinkan adalah 15% air
(sesuai spesifikasi bahan), waktu pengecatan untuk cat interior 1-2 jam, eksterior
2-3 jam.
9. Apabila permukaan belum tertutup dengan sempurna, maka harus diaplikasikan lagi satu
lapis cat Emulsion merata.
10. Bersihkan lokasi dari kotoran-kotoran bekas pegecatan setelah pekerjaan pengecatan
selesai.

halaman 47 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOW CHART PEKERJAAN PENGECATAN DINDING

halaman 48 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOW CHART PEKERJAAN PENGAJUAN MATERIAL

MULAI

CONTOH
CONTOH MATERIAL
MATERIAL &
& BROSUR
BROSUR DIAJUKAN
DIAJUKAN
OLEH
OLEH SUB
SUB KONTRAKTOR
KONTRAKTOR ATAU
ATAU SUPLIER
SUPLIER

PROSES
PROSES PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN &
& EVALUASI
EVALUASI MATERIAL
MATERIAL &
& BROSUR
BROSUR
OLEH
OLEH PT.
PT. WASKITA
WASKITA KARYA
KARYA

PERBAIKAN TIDAK
OLEH KONTRAKTOR SESUAI

YA

TIDAK
PEMERIKSAAN MK KONSULTAN PIMPRO
SETUJU PERENCANA

YA

CONTOH
CONTOH MATERIAL
MATERIAL &
& BROSUR
BROSUR
SEBAGAI
SEBAGAI DASAR
DASAR PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

SELESAI

FLOW CHART PEKERJAAN PENGAJUAN SHOP DRAWING

MULAI

SHOP
SHOP DRAWING
DRAWING DISIAPKAN
DISIAPKAN
OLEH
OLEH KONTRAKTOR
KONTRAKTOR // SUB
SUB KONT
KONT

PROSES
PROSES PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN & & EVALUASI
EVALUASI SHOP
SHOP DRAWING
DRAWING
OLEH
OLEH PT.
PT. WASKITA
WASKITA KARYA
KARYA

PERBAIKAN TIDAK
SESUAI
OLEH KONTRAKTOR

YA

TIDAK PEMERIKSAAN MK KONSULTAN


SETUJU PERENCANA

YA
SHOP
SHOP DRAWING
DRAWING SEBAGAI
SEBAGAI
DASAR
DASAR PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

SELESAI

halaman 49 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOF CHART UMUM PEKERJAAN KONSTRUKSI

halaman 50 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

IX. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

9.1. Pekerjaan Elektrikal (Arus Kuat).

Peralatan yang digunakan ;


a. Bor Listrik.
b. Multimeter (Insulation resistance tester)
c. Phase Sequence Meter
d. Megger Test 1000 V
e. Cos Phi Meter
f. Tester Tahanan Tanah (Earth Resistance Tester)
g. Tang Amper (Clip on Ammeter)
h. DC Test 20 kV
i. Dan lain-lain

9..2. Pekerjaan Tegangan Rendah.


a. Pekerjaan Persiapan
- Pembuatan shop drawing
- Approval shop drawing
- Approval material / persetujuan produk
- Pengadaan Material dan peralatan kerja
- Pengajuan ijin pelaksanaan

b. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pekerjaan Panel TR dan kabel feeder.
- Penandaan dan identifikasi letak panel-panel listrik sesuai dengan
shop drawing yang telah disetujui.
- Penandaan jalur kabel feeder sesuai dengan shop drawing yang telah
disetujui.
- Setting panel-panel listrik , panel pompa, panel penerangan dll).
- Penarikan kabel feeder.
- Sebelum melaksanakan penarikan kabel, dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
- Ukuran kabel sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.
- Susunan kabel sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui.
- Bending kabel minimal 12 kali diameter luar kabel.
- Penyambungan sepatu kabel (cable lug) sesuai dengan ukuran kabel
dan kemudian di press dengan press kabel (crimping tool).
- Pewarnaan kabel.
- Warna kabel harus sesuai dengan Peraturan PLN dan PUIL, yaitu :
o Warna Merah untuk phasa R
o Warna Kuning untuk phasa S
o Warna Hitam untuk phasa T
o Warna Biru untuk netral
o Warna Kuning-hijau untuk pentanahan
- Melakukan pengukuran tahanan isolasi kabel sekurang-kurannya 1000
ohm per Volt tegangan nominal dengan menggunakan megger test
1000 Volt.
- Penyambungan Kabel (connecting cable).

halaman 51 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

2. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan stop kontak.


- Pembuatan atau pemasangan sparing instalasi listrik yang melewati
dinding atau beton
- Pemasangan konduit dan kawat pancingan dalam langit-langit beton
- Pemasangan konduit , inbow dos dan kawat pancingan dalam dinding
beton
- Marking (penandaan) pada lokasi pemasangan
- Pemasangan konduit dan inbow dos pada dinding bata
- Pemasangan rak kabel
- Penarikan kabel tenaga dan kabel instalasi
- Pemasangan kabel marker ( penandaan ) sesuai group dan arah
pemasangan instalasi
- Pengujian tahanan isolasi kabel sekurang-kurangnya 1000 ohm per
volt tegangan nominal.
- Pemasangan fixtures (lampu-lampu dan stop kontak).

c. Pengujian
Sebelum seluruh peralatan diberi arus listrik, dilakukan pemeriksaan terhadap :
 Kedudukan panel sudah benar dan kuat.
 Koneksi kabel sudah kuat dan benar, dengan
menggunakan baut, mur, spring washer dengan ukuran yang benar.
 Seluruh panel dalam keadan bersih dari kotoran dan
debu, dan benda-benda asing yang lain.
 Posisi seluruh MCCB dalam keadaan mati (off).
- Masukan arus listrik dengan menghidupkan breaker masing-
masing panel.
- Melakukan pemeriksaan terhadap grouping penerangan dan
stop kontak sesuai dengan gambar yang telah disetujui, dan melakukan test
polarisasi terhadap stop kontak.
- Testing dan commissioning.

9.3 Pekerjaan Penangkal Petir.


Urutan pelaksanaan pekerjaan penangkal petir meliputi :

a. Pekerjaan persiapan
 Pembuatan shop drawing
 Approval shop drawing
 Approval material / persetujuan produk
 Pengadaan Material dan peralatan kerja
 Pengajuan ijin pelaksanaan

b. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pemasangan sparing untuk penghantar instalasi penangkal petir di atap
bangunan
 Pemantekan dan pemasangan kepala penangkal petir dan lampu tanda
 Pemasangan splitzen dia. 1” dan kabel penghantar type BC 50 mm2 dalam
PVC
 Penyambungan kabel penghantar dengan copper rod pada bak kontrol

c. Pengujian
Pengujian tahanan pentanahan dengan hasil maksimal 3 ohm .

halaman 52 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

9.4. Pekerjaan Arus Lemah.

1. Pekerjaan Fire Alarm


 Ajukan shop drawing lay out instalasi fire alarm, single line diagram dan lay
out ruang kontrol untuk mendapatkan persetujuan.
 Pasang instalasi fire alarm tiap lantai sesuai dengan shop drawing yang sudah
disetujui (1 loop tarikan disesuaikan dengan spesifikasi peralatan) dan kabel
instalasinya langsung dihubungkan dengan MCFA.
 Lakukan test kabel instalasi dengan Avometer guna mengetahui keadaan
kabel tersebut.
 Jika semua peralatan fire alarm telah bekerja sesuai yang disyaratkan maka
lakukan testing dan commissioning.

2. Pekerjaan Sound Sistem


 Ajukan shop drawing lay out instalasi sound system, single line diagram dan
lay out ruang kontrol.
 Pasang instalasi sound system tiap lantai sesuai dengan shop drawing yang
sudah disetujui, dan setelah selesai dilakukan test kabel instalasi dengan
menggunakan Avometer.
 Pasang instalasi kabel toefoer sound system, setelah itu lakukan test
menggunakan Avometer.
 Pasang terminal Box tiap lantai, MDF.
 Jointing kabel instalasi tiap lantai, instalasi kabel riser pada setiap terminal
box dan MDF.
 Pasang peralatan-peralatan utama sound system dengan spesifikasi sesuai
yang dipersyaratkan.
 Setelah dilakukan jointing pada terminal box dan MDF sound system lakukan
test kabel-kabel instalasi dengan Avometer. Bila seluruh kabel instalasi dalam
keadaan baik, pasang ceiling box speaker, sound system dll yang
penempatannya disesuaikan dengan gambar Arsitektur / Interior.
 Pasang kabel power untuk central sound system, setelah itu periksa besar
tegangannya. Apabila semua tegangan, peralatan sound system sudah
selesai dengan yang dipersyaratkan, maka On-kan peralatan-peralatan utama
sound system dan periksa dari audio yang dihasilkan, paging system dll.
 Lakukan testing dan commissioning.

3. Pekerjaan Telephone
 Ajukan shop drawing untuk instalasi & peralatan telephon.
 Pasang instalasi telephon sesuai shop drawing yang disetujui untuk titik-titik
peralatan telephone.
 Test semua instalasi telephone yang terpasang dengan Avomater.
 Pasang MDF & Terminal Box tiap lantai, setelah itu hubungkan dengan
instalasi yang telah dipasang.
 Pasang head set telepon tiap lantai.
 Lakukan testing & commissioning sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan.

halaman 53 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

FLOW CHART PEKERJAAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL

halaman 54 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

X. PEKERJAAN MEKANIKAL

10.1. Pekerjaan Plumbing (Air kotor dan vent,Air kotoran dan Air Bersih)

- Untuk instalasi air bersih digunakan pipa GIP Medium


- Sambungan valve dan strainer dia. 40 mm ke bawah dengan
sambungan ulir
- Sambungan valve dan strainer dia. 50 mm ke atas dengan
sambungan flanges
- Untuk instalasi air kotor dan vent dan air kotoran
menggunakan material sebagai berikut:
- Pipa PVC tekanan 10 Kg/cm2
- Untuk instalasi air hujan menggunakan material sebagai berikut :
- Pipa PVC tekanan 10 kg/cm2
- Untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan perbaikan, masing-masing
pipa diberi warna dan tanda aliran sesuai dengan fungsinya .

10.2. Pekerjaan Air kotor dan vent serta Air kotoran


Urutan pelaksanaan pada pekerjaan Air kotor dan vent serta Air kotoran adalah
sebagai berikut :
a.1 Pekerjaan persiapan, meliputi :
- Pembuatan shop drawing
- Approval shop drawing
- Approval material / persetujuan produk
- Pengadaan Material dan peralatan kerja
- Pengajuan ijin pelaksanaan

1. Pelaksanaan
Pemasangan pipa air kotor dan vent dan kotoran
- Pemeriksaan lokasi pembuangan dan sanitary / toilet
- Pemeriksaan level toilet terhadap lokasi pembuangan
- Menyiapkan jalur-jalur pipa
- Pemotongan dan pemasangan pipa, untuk pipa pada lantai terbawah,
dipasang sebelum pelaksanaan pengecoran (sparing)

Kemiringan untuk pipa air kotor dan air bekas adalah :


1. Di bagian dalam bangunan
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 << %

2. Di bagian luar bangunan


Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 << %
Garis tengah 200 mm atau lebih besar : 1 %

2. Pengujian / pengetesan
Pengujian yang dilaksanakan pada pekerjaan Air kotor dan vent serta Air bekas
meliputi Test genang, dengan cara :
 Menutup semua ujung pipa dengan tutup pipa (dop)

halaman 55 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

 Isi salah satu ujung pipa tertinggi dengan air serta ukur tinggi permukaan air
dari ujung pipa
 Biarkan kondisi tersebut selama 24 jam
 Ukur kembali ketinggian permukaan air yang ada di dalam pipa dari ujung
pipa bagian atas untuk melihat penurunan air

FLOW CHART PEKERJAAN PEKERJAAN PIPA AIR KOTOR

halaman 56 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

10.3. Pekerjaan Air bersih

Urutan pelaksanaan pada pekerjaan Air bersih adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan persiapan
 Pembuatan shop drawing
 Approval shop drawing
 Approval material / persetujuan produk
 Pengadaan Material dan peralatan kerja
 Pengajuan ijin pelaksanaan

2. Pelaksanaan
Pemasangan pipa
 Menentukan posisi jalur pipa sesuai shop drawing
 Pemasangan dinabolt pada titik-titik tertentu sepanjang jalur pipa untuk
gantungan pipa
 Fabrikasi dan pemasangan gantungan pipa
 Pemotongan dan fabrikasi pipa di lapangan
 Pemasangan pipa sesuai jalur dan gantungan pipa
Pemasangan pompa
 Pembuatan pondasi pompa
 Pemeriksaan posisi dan level pondasi pompa
 Pemasangan dan pengaturan posisi pompa pada mounting-nya
 Pemasangan fitting-fitting, valve-valve, flexible joint dan penyambungan
discharge dan suction pompa dengan instalasi pipa
 Pemasangan alat ukur tekanan dan instrumen lainnya

3. Pengujian
Pengujian yang dilaksanakan pada pekerjaan Air bersih meliputi :

Pengujian instalasi pipa (parsial), dengan cara :


 Menutup semua ujung pipa dengan plat besi/dop lalu dilas
 Pemasangan alat ukur tekanan pada salah satu ujung pipa yang tidak ditutup
dengan plat besi / dop
 Pengisian pipa dengan air, kemudian diberi sebesar 1,5 kali tekanan kerja,
dan tunggu selama 1 jam apabila tekanan turun tambahkan kembali tekanan
 Jika tekanan tidak turun, catat waktu mulai pengujian dan tekanan pengujian
 Lakukan pengujian selama 24 jam
 Periksa kebocoran selama pengujian
 Jika terjadi kebocoran, perbaiki sambungan lalu isi kembali pipa dengan air
 Jika tidak terjadi kebocoran, turunkan tekanan hingga mencapai 5 kg/Cm2,
lalu diamkan untuk mengetahui kebocoran hingga dilaksanakan
penyambungan fixture

Pengujian pompa, dengan cara :


 Pastikan semua instalasi dalam keadaan baik, tidak ada kebocoran dan telah
terisi dengan air
halaman 57 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

 Pastikan semua fixture / kran dalam keadaan tertutup


 Melakukan start up test, untuk memeriksa arah putaran pompa dan
kebocoran pada sambungan pipa
 Pengaturan valve menyesuaikan dengan running Ampere
 Membuka satu persatu oulet-outlet secara penuh dan mencatat tekanan kerja
pompa

FLOW CHART PEKERJAAN PEKERJAAN PIPA AIR BERSIH

halaman 58 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

10.4. Pekerjaan Pemadam kebakaran (Hydrant)

Instalasi pemadam kebakaran digunakan pipa GIP Schedule 40 Untuk mempermudah


dalam pemeliharaan dan perbaikan, pipa pemadam kebakaran diberi warna dan tanda
aliran. Warna cat yang sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah warna merah.

Urutan pelaksanaan pada pekerjaan Pemadam kebakaran adalah sebagai berikut :


a. Pekerjaan persiapan
 Pembuatan shop drawing
 Approval shop drawing
 Approval material / persetujuan produk
 Pengadaan Material dan peralatan kerja
 Pengajuan ijin pelaksanaan

b. Pelaksanaan
Pemasangan pipa
 Menentukan posisi jalur pipa sesuai shop drawing
 Pemasangan dinabolt pada titik-titik tertentu sepanjang jalur pipa untuk
gantungan pipa
 Fabrikasi dan pemasangan gantungan pipa
 Pemotongan dan fabrikasi pipa di lapangan
 Pemasangan pipa sesuai jalur dan gantungan pipa

c. Pengujian
Pengujian yang dilaksanakan pada pekerjaan Pemadam kebakaran meliputi
Pengujian instalasi pipa (parsial), dengan cara :
 Menutup semua ujung pipa dengan plat besi/dop lalu dilas
 Pemasangan alat ukur tekanan pada salah satu ujung pipa yang tidak ditutup
dengan plat besi / dop
 Pengisian pipa dengan air
 Berikan tekanan pada pipa hingga mencapai tekanan 20 kg/Cm2, atau 2,5
kali tekanan kerja (nominal) dan tunggu selama 1 jam apabila tekanan turun
tambahkan kembali air dan tekanan.
 Jika tekanan tidak turun, catat waktu mulai pengujian dan tekanan pengujian
 Lakukan pengujian selama 24 jam
 Periksa kebocoran selama pengujian
 Jika terjadi kebocoran, perbaiki sambungan lalu isi kembali pipa dengan air
 Jika tidak terjadi kebocoran, turunkan tekanan hingga mencapai 8 kg/Cm2,
lalu diamkan untuk mengetahui kebocoran hingga dilaksanakan
penyambungan fixture

halaman 59 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR YA’AHOWU
KABUPATEN NIAS - SUMATERA UTARA
Pemberi Tugas : BRR

C. PENUTUP

Demikian metoda pelaksanaan ini dibuat secara garis besar, sedang metoda pelaksanaan
yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti.
Uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan-
pekerjaan yang terlingkup dalam Proyek Pembangunan Pasar Ya’ahowu Kabupaten Nias –
Sumatera Utara.

Tentu saja didalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan
dengan dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Hal-hal yang lebih terinci lagi akan
dibuat lebih lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti.

Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

halaman 60 dari 60
PT WASKITA KARYA (Persero)

Anda mungkin juga menyukai