Lo Ipc Dan Ipe

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

1.

IRK

2. Defenisi IPE, IPC


 IPE adalah metode pembelajaran yang interaktif, berbasis
kelompok, yang dilakukan dengan menciptakan suasana belajar
berkolaborasi untuk mewujudkan praktik yang berkolaborasi, dan
juga untuk menyampaikan pemahaman mengenai interpersonal,
kelompok, organisasi dan hubungan antar organisasi sebagai proses
profesionalisasi (Clifton et al., 2006)
 Interprofessional Education (IPE) dapat mendorong praktik
kolaboratif untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
 Interprofessional education (IPE) merupakan bagian integral dari
pembelajaran professional kesehatan, yang berfokus pada belajar
dengan, dari, dan tentang sesama tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kerja sama dan meningkatkan kualitas pelayanan
pada pasien

Defenisi ipc

 IPC adalah kemitraan antara tenaga kesehatan dengan latar belakang


profesi yang berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah
kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan. Namun
kenyataannya di beberapa rumah sakit besar di Indonesia masih belum
tampak kolaborasi tim
 Kolaborasi interprofesional merupakan merupakan strategi untuk
mencapai kualitas hasil yang dinginkan secara efektif dan efisien
dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dalam kolaborasi merupakan
unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan
pasien (Reni,A al,2010)
3. Tujuan IPE dan IPC
 Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan
berbagai profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama
dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif (Sargeant, 2009)
 Prinsip dari model pembelajaran ini, adalah meningkatkan kemampuan
berkomunikasi mahasiswa dengan keluarga, dokter dan tenaga
kesehatan yang lain serta memahami peran sebagai perawat
profesional.

TUJUAN IPC

 Komunikasi efektif dalam Interprofesi Collaboration Practice


sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayan
4. Manfaat ipe dan ipc
 Framework for Action on Interprofessional Education &
Collaborative Practice, WHO (2010) menjelaskan IPE berpotensi
menghasilkan berbagai manfaat dalam beberapa aspek yaitu
kerjasama tim meliputi mampu untuk menjadi pemimpin tim dan
anggota tim, mengetahui hambatan untuk kerja sama tim; peran
dan tanggung jawab meliputi pemahaman peran sendiri, tanggung
jawab dan keahlian, dan orang-orang dari jenis petugas kesehatan
lain; komunikasi meliputi pengekspresikan pendapat seseorang
kompeten untuk rekan, mendengarkan anggota tim; belajar dan
refleksi kritis meliputi cermin kritis pada hubungan sendiri dalam
tim, mentransfer IPE untuk pengaturan kerja; hubungan dengan
pasien, dan mengakui kebutuhan pasien meliputi bekerja sama
dalam kepentingan terbaik dari pasien, terlibat dengan pasien,
keluarga mereka, penjaga dan masyarakat sebagai mitra dalam
manajemen perawatan; praktek etis meliputi pemahaman
pandangan stereotip dari petugas kesehatan lain yang dimiliki oleh
diri dan orang lain, mengakui bahwa setiap tenaga kesehatan
memiliki pandangan yang samasama sah dan penting.
 Praktik pembelajaran IPE dilaksanakan dengan menerapkan
beberapa metode yang sudah ada atau telah diterapkan di Negara
lain, dimulai dengan diberikannya suatu masalah kepada
mahasiswa yang akan melakukan IPE yaitu dihadapkan langsung
dengan pasien dengan kasus tertentu kemudian mahasiswa
melakukan peran masing-masing untuk penanganan pasien,
kemudian dilakukan diskusi dalam kelompok atau disebut dengan
tutorial untuk membahas manajemen penanganan kasus pada
pasien, sehingga mahasiswa didorong untuk menjelaskan sesuai
dengan disiplin ilmu mereka 11 dan diharapkan hasilnya dapat
memberikan tindakan yang sesuai pada pasien (Modul Kegiatan
IPE).

MANFAAT IPC

 Kemampuan untuk bekerja dengan profesional dari disiplin lain


untuk memberikan kolaboratif, patient centred care dianggap
sebagai elemen penting dari praktek profesional yang
membutuhkan spesifik perangkat kompetensi.
5. Hubungan IPE dan IPC
6. Faktor yang mempengaruhi IPE dan IPC
7. Kopetensi dasar IPE dan IPC

8. Hambatan IPE dan IPC


 Hambatan-hambatan yang mungkin muncul adalah penanggalan
akademik, peraturan akademik, struktur penghargaan akademik,
lahan praktek klinik, masalah komunikasi, bagian kedisiplinan,
bagian profesional, evaluasi, pengembangan pengajar, sumber
keuangan, jarak geografis, kekurangan pengajar interdisipliner,
kepemimpinan dan dukungan administrasi, tingkat persiapan
peserta didik, logistik, kekuatan pengaturan, promosi, perhatian
dan penghargaan, resistensi perubahan, beasiswa, sistem
penggajian, dan komitmen terhadap waktu (Pfaff, 2014). Selain itu
menurut Sedyowinarso (2011) hambatan yang terjadi pada
penyelenggaraan IPE adalah dari ego masing masing profesi,
beragamnya birokrasi dan kurikulum di tiap institusi pendidikan
profesi kesehatan, fasilitas fisik dan konsep pembelajaran yang
belum jelas, paradigma terhadap profesi kesehatan , kekaburan
identitas dan peran masing-masing profesi, belum adanya kejelasan
paying hokum tiap profesi kesehatan, serta budaya .
 Saat ini praktik pembelajaran IPE telah diterapkan selama beberapa
dekade, banyak ditemukannya hambatan yang telah diidentifikasi.
Hambatan dalam IPE ini terdapat pada pengorganisasian,
pelaksanaan, komunikasi, budaya ataupun sikap. Oleh karenanya
sangat penting diperlukan tindakan dalam mengatasi hambatan-
hambatan tersebut sebagai persiapan mahasiswa dan praktisi
profesi kesehatan yang lebih baik demi berjalannya praktek
kolaborasi yang efektif hingga dapat merubah sistem pelayanan
kesehatan (ACCP, 2009). Hambatan-hambatan yang mungkin
mucul adalah penanggalan akademik, peraturan akademik, truktur
penghargaan akademik, lahan praktek klinik, masalah komunikasi,
bagian kedisiplinan, bagian professional, evaluasi, pengembangan
pengajar, sumber keuangan, jarak geografis, kekurangan pengajar
interdisipliner, kepemimpinan dan dukungan administrasi, tingkat
persiapan peserta didik, logistik, kekuatan pengaturan, 12 promosi,
perhatian dan penghargaan, resistensi perubahan, beasiswa, system
penggajian, dan komitmen terhadap waktu (ACCP, 2009).

Anda mungkin juga menyukai