RANGKUMAN MATERI Archaebacteria Dan Eubacteria
RANGKUMAN MATERI Archaebacteria Dan Eubacteria
RANGKUMAN MATERI Archaebacteria Dan Eubacteria
Istilah Archebacteria berasal dari bahasa yunani yaitu archio yang artinya kuno
dan bacteria yang berarti bakteri. Archebacteria pertama kali ditemukan pada tahun 1977 dan
diklasifikasikan sebagai bakteri. Kelompok bakteri ini merupakan bakteri purba dan hidup di
tempat yang ekstrim. Beberapa archaea tergolong gram negative, yang selebihnya merupakan
gram positif.
1. Ciri-Ciri Archebacteria
Ciri-ciri yang dimiliki Archebacteria adalah :
Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membrane inti sel
Memiliki dinding sel
Mempunyai banyak jenis RNA polimerase
Biasanya hidup pada lingkungan ekstrem, seperti daerah dengan kadar garam
tinggi (salinitas, suhu, dan senyawa kimia tinggi)
Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi
Komposisi sel tidak mengandung peptidoglikan
Reproduksi pembelahan amitosis
Ukurannya berkisar antara 1/10 mikrometer sampai lebih dari 15 mikrometer
2. Klasifikasi Archaebacteria
Berdasarkan habitatnya, Archaeobakteria dibedakan menjadi:
a. Metanogen adalah Archaebacteria yang hidup pada lingkungan anaerobik yang
ekstrim seperti pada lumpur di dasar rawa dan danau, saluran pencernaan hewan dan
manusia, serta di bawah lapisan es Greenland. Kelompok ini mampu menghasilkan
gas metana (CH4) dari H2 dan CO2. Metanogen memperoleh makanan dengan
membusukkan sisa-sisa tumbuhan yang mati lalu menghasilkan gas metana dengan
persamaan reaksi tertentu.
3. Peranan Archaebacteria
Archaebacteria memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia, terlepas dari
efek negatifnya, yaitu:
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan
Enzim dari archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen untuk
meningkatkan kemampuannya pada suhu dan pH tinggi
Beberapa enzim archaebacteria juga digunakan dalam industry makanan untuk
mengubah pati jantung menjadi dekstrin(sejeniskarbohidrat)
Beberapa jenis archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya
tumpahan minyak
Penghasil gas bio untuk bahan bakar alternative
1. Ciri-Ciri Eubacteria
Ciri-ciri yang dimiliki Archebacteria adalah :
a. Uniseluler prokariotik
b. Memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
c. Ukuran tubuhnya sekitar 1 – 5 mikron
d. Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan akan membentuk
endospora
e. Ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel
f. Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat,
udara, air, bahkan tubuh manusia
g. Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi , transformasi dan
transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
h. Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
i. Ada yang memiliki klorofil, ada pula yang tidak berklorofil
Fungsi kapsul adalah untuk perlindungan dari kekeringan.
Kapsul tersusun dari glikoprotein (protein dan glikogen)
2. Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
a. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri).
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
b. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu).
meliputi kapsul, flagela, pilus atau fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
b) Coccus(kokus/bola)
Monococcus, berbentuk bulat tunggal. Contohnya Monococcus
gonorrhoeae.
Diplococcus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contohnya
Diplococcus pneumoniae
Tetracoccus, berbentuk bulat terdiri dari 4 bakteri yang tersusun dalam
bentuk bujur sangkar.
Streptococcus, berbentuk bulat yang berkelompok memanjang seperti
rantai. Contoh: Streptococcus Pyogenes.
Staphylococcus, berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah anggur.
Contohnya Staphylococcus Aureus.
Sarcina, berbentuk bulat yang berkelompok yang setiap kelompok terdiri
dari 8 bakteri yang membentuk susunan seperti kubus. Contohnya Sarcina sp.
c) Sprilium (spiral/pegas)
Spirilium, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contohnya
Spirilium minor
Spirocheata, berbentuk spiral halus dan lentur. Contoh: Treponema
pallidum dan Spirocheata palida
Comma, berbentuk koma yang dianggap spiral tak sempurna.
Contohnya Vibrio coma
D. REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri umumnya melakukan reproduksi secara aseksual (tdk kawin) , dengan belah diri.
Pembelahan bakteri adalah pembelahan biner. Yaitu setiap sel dibelah jadi dua. Selain
aseksual, bakteri juga reproduksi secara seksual. Yaitu pertukaran materi genetika dengan
bakteri lainnya, disebut rekombinasi genetik/ DNA.
1. Reproduksi Aseksual
Pada umumnya bakteri berkembangbiak dengan pembelahan biner, artinya
pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan.
Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA
identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara
kedua sel anak bakteri.
Bakteri mampu membelah sekitas 1-3 jam sekali. Sebagai contoh Escherichia coli
membelah setiap 20 menit sekali. Dalam waktu singkat jumlah koloni akan terus berlipat
ganda dari satu generasi ke generasi berikutnya
.
2. Reproduksi Seksual
Bakteri melakukan reproduksi secara seksual dengan cara rekombinasi gen.
Rekombinasi gen adalah peristiwa bercamurnya sebagian materi gen (DNA) dari dua sel
bakteri yang berbeda sehingga terbentuk DNA rekombinan. Dalam rekombinasi gen,
akan dihasilkan dua sel bakteri dengan materi genetik campuran dari kedua
induknya.Rekombinasi gen dapat melalui konjugasim transduksi dan transformasi.
b. Transformasi
Transformasi adalah rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung
sebagian materi gen dari bakteri lain, yang dilakukan ileh suatu sel bakteri. Bakteri
yang mampu melakukan transformasi secara alamiah, ayaitu bakteri-bakteri yang
dapat memproduksi enzim khusus, antara lain Rhizobium, Streptococcus, Neisseria,
dan Bacillus. Pada teknologi rekayasa gen, bakteri yang tidak dapat melakukan
transformasi secara alamiah dapat dipaksa untuk menangkap dan memasukkan suatu
plasmid rekombinan ke dalam selnya dengan cara memberikan kalsium klorida atau
melalui suatu proses yang disebut kejut panas.
c. Transduksi
Transduksi adalah rekombinasi gen antara dua sel bakteri dengan menggunakan
virus fag. Virus fag yang telah menginfeksi suatu bakteri pada daur litik maupun
lisogenik akan mengandung partikel DNA bakteri. Bila virus fag tersebut
menginfeksi bakteri lainnya, makan terjadilah rekombinasi gen pada bakteri-bakteri
yang terinfeksi fag. Virus fag temperat ( virus yang dapat bereproduksi secara litik
maupun lisogenik) merupakan virus yang paling cocok untuk proses tranduksi.
2. S
3. S
4. s
5.
F. S
G.