Analisis Peningkatan Produksi Menggunakan Metode Line Balancing
Analisis Peningkatan Produksi Menggunakan Metode Line Balancing
Analisis Peningkatan Produksi Menggunakan Metode Line Balancing
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
PROPOSAL
NIM : 14113107
Pembimbing I Pembimbing II
NIDN:0406097102 NIDN:0424048602
NIDN:0424048602
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Masalah umum yang sedang dihadapi oleh PT. Pindad saat ini yaitu
bagaimana caranya agar hasil produksi excavator 200 di tahun 2019 bisa
ditingkatkan, hal ini terkait dengan permintaan akan excavator 200 pada tahun
2018 yang mengalami peningkatan yang melonjak. Secara umum ada beberapa
I-1
I-2
cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi, misalnya dengan
menambah jumlah pekerja, memperluas area produksi, dan menambah jumlah jam
kerja normal dengan jam lembur (over time) perharinya. Namun beberapa cara
diatas tentunya membutuhkan tambahan biaya yang sangat besar, sedangkan
pihak perusahaan mengharapkan biaya produksi yang tetap tetapi hasil produksi
bisa ditingkatkan. Adapun data permintaan akan excavator 200 di tahun 2018,
bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Pada tahun 2018 order dari customer mengalami peningkatan, dapat dilihat
pada gambar 1.1 bahwa terdapat peningkatan order dari customer, tepatnya pada
bulan Agustus order akan excavator 200 sebesar 50 unit. Peningkatan order
tersebut merupakan suatu hal yang perlu diantisipasi, karena apabila tidak
diantisipasi, selain delivery yang tidak terkontrol, biaya operasional produksi akan
bertambah dikarenakan banyak hal seperti overtime tinggi, overhead produksi
tinggi dan lain-lain.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah masalah keseimbangan lintasan.
Keseimbangan lintasan berhubungan erat dengan produksi massal. Waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan ditentukan oleh kecepatan
lintasan perakitan. Keseimbangan lintasan juga sangat penting dalam suatu proses
produksi, karena dengan keseimbangan lintasan yang baik maka dapat
meminimalkan waste. Waste merupakan suatu indikasi dari pemanfaatan sumber
daya yang tidak maksimal. Usaha minimasi waste dapat meningkatkan efisiensi
sehingga dapat meningkatkan output produksi.
1. Bab I Pendahuluan
I-5
1. Lintasan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapatkan beban kerja yang
sama nilainya diukur dengan waktu.
II-1
II-2
1. Metode Matematis
2. Metode Probabilistik
3. Metode Heuristik
Metode heuristik pertama kali digunakan oleh Simon dan Newll untuk
menggambarkan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan. Beberapa metode heuristik yang umum dikenal adalah:
Dalam hal ini, pembahasan akan dilakukan dengan metode Heuristik yaitu
metode Rangked Positional Weight.
II-3
1. Precedence diagram suatu jaringan kerja (terdiri atas rangkaian simpul dan
anak panah) yang menggambarkan urutan perakitan serta ketergantungan pada
operasi kerja lainnya yang tujuannya mempermudahkan pengontrolan dan
perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya.
2. Data waktu baku pekerjaan tiap operasi, yang diturunkan dari perhitungan
waktu baku pekerjaan operasi perakitan.
a) Assemble Product
b) Work Elemen
c) Workstation (WS)
∑𝑛𝑖=1 𝒕𝒊
𝑲𝐦𝐢𝐧 = … … … … … … … … … … (2.1)
𝒄
Dimana :
N : Jumlah elemen
Merupakan waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk satu
stasiun. Apabila waktu produksi dan target produksi telah ditentukan, maka waktu
siklus dapat diketahui dari hasil bagi waktu produksi dan target produksi. Dalam
mendesain keseimbangan lintasan produksi untuk sejumlah produksi tertentu,
waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar yang
merupakan penyebab terjadinya bottle neck (kemacetan) dan waktu siklus juga
harus sama atau lebih kecil dari jam kerja efektif per hari dibagi dari jumlah
produksi perhari, yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut: (Elsayed,
1994).
𝑷
𝒕𝒊 𝐦𝐚𝐱 ≤ 𝑪𝑻 ≤ … … … … … … … … … … (2.2)
𝑸
Dimana :
Jumlah waktu dari elemen kerja yang dilakukan pada suatu stasiun kerja
yang sama (Elsayed, 1994).
(𝒏𝑥𝒄) − ∑𝑛𝑖=1 𝒕𝒊
𝑫= 𝑥100% … … … … … … … … … … (2.3)
(𝒏𝑥𝒄)
Dimana :
ti : waktu oprasi
g) Precedence diagram
Merupakan gambaran secara grafis dari urutan kerja operasi kerja, serta
ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan
pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya. Adapun tanda-
tanda yang dipakai sebagai berikut :(Elsayed, 1994).
Merupakan selisih perbedaan antara cycle time dan station time atau CT
dikurangi ST (Elsayed, 1994).
Adalah rasio dari total waktu di stasiun kerja dibagi dengan waktu siklus
dikalikan jumlah stasiun kerja yang dirumuskan sebagai berikut :(Elsayed, 1994).
∑𝑘𝑖=1 𝑺𝑻𝒊
𝑳𝑬 = 𝑥100% … … … … … … … … … … (2.4)
(𝑲)(𝑪𝑻)
Dimana :
CT : waktu siklus
𝑘
𝑺𝑰 = √∑ (𝑺𝑻𝒊 𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝑻𝒊)2 … … … … … … … … … … (2.5)
𝑖=1
Dimana :
Adalah jumlah waktu efektif yang tersedia dalam suatu periode dibagi
dengan cyle time yang dirumuskan sebagai berikut:(Elsayed, 1994).
II-7
𝑻
𝑸= … … … … … … … … … … (2.6)
𝑪𝑻
Dimana :
Metode ini sesuai dengan namanya yang dikemukakan oleh Helgeson dan
Barnie. Langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut:(Elsayed,
1994).
5. Pilih elemen opreasi dengan bobot tertinggi, alokasikan ke suatu stasiun kerja.
Jika masih layak (waktu stasiun < CT), alokasikan operasi dengan bobot
tertinggi berikutnya, namun lokasi ini tidak boleh membuat waktu stasiun
(ST) > CT.
6. Bila alokasi suatu elemen operasi membuat waktu stasiun > CT, maka sisa
waktu ini (CT-ST) dipenuhi dengan alokasi elemen operasi dengan bobot
paling besar dan penambahannya tidak membuat ST < CT.
II-8
7. Jika elemen operasi yang jika dialokasikan untuk membuat ST < CT sudah
tidak ada, kembali ke langkah 5.
Tabel 2.1 Waktu proses kasus 1 pada gambar 2.1: (Elsayed, 1994).
I II III IV V VI VI
I
3 4 2 6
2 3 7 8
5 5 1 7
1 6 9 12
3 6 4 4
4 5 10 11
6 20
7 15
8 13
9 8
10 15
11 11
12 7
(Sumber: Elsayed, 1994).
3 4
III 9 1
6 5
7 2
IV 6 4
10 4
8 6
V 10 0
11 4
9 1
VI 8 2
12 7
(Sumber: Elsayed, 1994).
50
Line Efficient (LE) = 6 𝑥 10 𝑥 100 % = 83,3 %
Untuk mengetahui apakah suatu sistem kerja yang diterapkan sudah baik,
maka diperlukan prinsip-prinsip pengukuran kerja yang meliputi teknik-teknik
pengukuran mengenai waktu yang dibutuhkan, tenaga yang dikeluarkan, pengaruh
psikologis dan fisiologis.
Salah satu pengukuran kerja adalah pengukuran waktu kerja (time study).
Pengukuran waktu kerja bertujuan untuk mendapatkan waktu standar
penyelesaian pekerjaan secara wajar, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu
lambat, oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam suatu
sistem kerja yang telah berjalan dengan baik
II-12
Pengukuran waktu dengan metode jam henti (stop watch time study)
menggunakan stop watch sebagai alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam
penyelesaian suatu aktivitas yang diamati (actual time). Waktu yang berhenti
diukur dan dicatat kemudian dimodifikasikan dengan mempertimbangkan tempo
kerja operator dan menambahkannya dengan kelonggaran waktu (allowances
time).
3. Memilih operator
b. Lembar pengamatan
Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari sistem yang
saama, maka dilakukan pengujian terhadap keseragaman data. Adapun rumus
yang digunakan dalam pengujian keseragaman data untuk stopwatch adalah
sebagai berikut :
∑𝑥𝑖
𝑥̅ = … … … … … … … … … … (2.7)
𝑁
∑(𝑥 − 𝑥̅ )2
𝜎= √ … … … … … … … … … … (2.8)
𝑁−1
𝐵𝐾𝐴 = 𝑥̅ + 𝑘𝜎 … … … … … … … … … … (2.9)
𝐵𝐾𝐵 = 𝑥̅ − 𝑘𝜎 … … … … … … … … … … (2.9)
𝜎 = Standar deviasi
k = Tingkat keyakinan
= 99% ≈ 3
= 95% ≈ 2
sampling maka diperlukan suatu cara untuk menentukan jumlah sampling yang
cukup memadai untuk digunakan dalam menentukan waktu baku dari proses.
Hal inilah dilakukan pengujian kecukupan data, bahwa data yang telah
dikumpulkan cukup secara objektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan
berpedoman pada konsep statistik yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan.
Derajat ketelitian dan keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang
diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan untuk tidak akan melakukan
pengukuran dalam jumlah yang banyak. Didalam aktivitas pengukuran kerja
biasanya akan diambil 95%, kemudian derajat ketelitian menunjukan
penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
Tingkat keyakinan menunjukan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data
waktu yang telah diamati dan dikumpulkan, sehingga digunakan rumus untuk
mencari jumlah data yang diperlukan.
𝑁′ =
𝑘 2
√𝑁∑𝑥 2 −(∑𝑥)2
𝑠
[ ∑𝑥
] … … … … … … … … … … (2.10)
s = Derajat ketelitian
Setelah data memenuhi syarat dengan data yang seragam dan cukup,data
tersebut kemudian dirumuskan dengan faktor penyesuaian, karena kegiatan
kecepatan tempo kerja operator pada saat pengukuran tidak selamanya dalam
II-17
Keterampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
3. Speed Rating
4. Objective Rating
TIDAK
Pengujian waktu siklus:
Data seragam, 1.Uji keseragaman data
normal, cukup? 2.Uji kenormalan data
3.Uji kecukupan dataa
YA
Selesai
III-1
III-2
Adapun data-data yang menjadi input dalam penelitian ini adalah waktu
siklus setiap zona operasi, yaitu waktu siklus pada zona A (A1, A2, A3, A4), zona
B (B1, B2, B3, B4), zona C (C1, C2, C3, C4), faktor penyesuaian, dan faktor
kelonggaran. Data input faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran digunakan
dalam perhitungan waktu normal dan waktu baku. Data input waktu siklus ini
akan digunakan sebagai pengukuran waktu normal, waktu baku serta perhitungan
keseimbangan lini. Pada perhitungan penyeimbangan lini, penulis menggunakan
metode Ranked Position Weight (RPW). Hasil dari metode ini kemudiann akan
dihitung nilai Efisiensi, Smoothness index, Balance delay dan waktu menganggur.
Dan diharapkan solusi penyeimbangan lini tersebut dapat diterapkan perusahaan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja.
Zona A2 Zona B2
Exca
vator
200
Zona A3 Zona B3
Setelah selesai digabungkan
Produk digeser ke zona C.
Zona A4 Zona B4
Zona C1
Zona C2
Exca
vator
200
Zona C3
3.2.7 Analisa
Kesimpulan dan Saran ini merupakan tahap akhir dalam penelitian ini
yang hasilnya didapatkan pada analisa yang telah ada. Saran yang akan dibuat
akan dijadikan kontribusi kepada perusahaan yang mungkin bermanfaat dalam
peningkatan efisiensi,produktivitas dan kinerja perusahaan.
III-6
Data yang digunakan adalah data primer dimana sampel ini merupakan
data yang diperoleh secara langsung, yang meliputi data keseluruhan proses
produksi dan data waktu proses atau siklus setiap satuan unit di setiap operasi.
Selain data primer, data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan
data diperoleh secara tidak langsung, data ini meliputi sejarah singkat perusahaan.
Pada pengambilan data waktu siklus tersebut dilakukan dengan menggunakan alat
bantu yaitu jam henti (stop watch) yang kemudian akan dilakukan perhitungan
waktu baku setiap operasinya.
1. Studi kepustakaan
2. Wawancara
3. Penelitian lapangan
Buat precedence
diagram
Ya
ST<=CT
Tidak
Lakukan pertukaran/perpindahan
pekerjaan